PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ayam Geprek Sa’i pertama kali berdiri pada tahun 2016 yang berpusat di Yogyakarta.
Ayam Geprek Sa’i ini sejak awal satu manajemen dengan Hajj Chicken hingga sekarang.
Pengambilan nama Hajj Chicken ini diambil dari kata “haji” oleh direktur utamanya dengan
harapan agar para pelanggan banyak datang untuk membeli ayam crispy di sini. Setelah
beberapa tahun berdiri, saat di Indonesia lagi boomingnya ayam geprek, direktur utama
membuat produk ayam geprek yang diberi nama Quick Chicken. Tidak lama setelah nama
itu, direktur utamanya mengganti nama menjadi Ayam Geprek Sa’i dengan harapan agar
banyak orang yang datang untuk membeli di sini dan bisa tetap menjadi terkenal setiap
tahunnya.
Saat ini, struktur menajemen yang ada di Ayam geprek Sa’i sangat tertata dan
terstruktur mulai dari direktur utama, general manajer, regional manajer, manajer area,
supervisor, dan staf-stafnya. Hal itu terbukti bahwa Ayam Geprek Sa’i sudah memiliki
cabang di seluruh Indonesia bahkan di setiap kotanya. Total seluruh cabang Ayam Geprek
Sa’i ini kurang lebih ada 100 store. Salah satunya, Kota Kediri sendiri sudah terdapat 1 store
Ayam Geprek Sa’i.
Ayam Geprek Sa’i di Kota Kediri ini didirikan oleh Bapak Trisulo dan pertama kali
berdiri pada bulan Oktober 2017 yang terletak di Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa No.8.
Alasan pemilihan jalan ini karena jalan ini merupakan pusat keramaian serta di sekitar
daerah ini belum ada usaha geprek. Sedangkan, alasan pemilihan tempat ini yaitu dulu
adalah sebuah bangunan tua yang hampir roboh dan temboknya retak. Akhirnya, kami
desain ulang sehingga menjadi bangunan yang sekarang ini dengan gaya yang sederhana,
menarik, dan membuat orang betah untuk makan di sini.
2
Strategi pemasaran yang Ayam Geprek Sa’i terapkan di Kota Kediri setiap tahunnya
berbeda-beda. Dahulu ketika opening, Ayam Geprek Sa’i masih menggunakan metode
pemasaran yang sederhana dan masih baru di Kota Kediri. Sehingga, penghasilannya juga
sedikit berbeda dengan pembukaan cabang lain. Namun, karena aktif promosi dan
menyebar brosur akhirnya sudah ada timbal balik. Selanjutnya, menghadapi banyaknya
persaingan di Kota Kediri, manajemen di sini membuat metode baru yakni:
Catatan :
Semua ide itu kami niati untuk bersedekah dan kami tidak mengambil keuntungan
banyak agar orang yang belum bisa beli Ayam Geprek Sa’i bisa merasakannya.
Beberapa kendala yang dialami oleh Ayam Geprek Sa’i di Kota Kediri yaitu:
3
c. Tidak pastinya jumlah pelanggan yang beli setiap harinya. Sampai saat ini, bisa
disimpulkan bahwa jumlah pelanggan pada hari Jumat sampai Minggu lebih ramai
daripada jumlah pelanggan pada hari Senin sampai Kamis. Selain itu, yang ramai lagi
ketika waktu buka puasa gratis (hari Senin dan Kamis sebelum adzan Maghrib).
d. Ketidakpastian jumlah pelanggan membuat sisa ayam yang sudah kami masak harus
dibuang. Akan tetapi, sampai saat ini kira-kira hasil produksi kami setiap harinya 25 kg
(ayam crispy 15 kg dan ayam fillet 10 kg), nasinya 20-25 kg, dan cabai 6 kg tidakada
yang sisa karena kami menggoreng/membuat awalnya tidak terlalu banyak dan jika
hampir habis baru kami masak lagi.
Selain keempat kendala di atas Ayam Geprek Sa’i tidak ada kendala lagi.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, kami mengambil kesimpulan bahwa hidup sederhana itu
mudah asal kita menggunakannya dengan hal-hal yang positif sesuai dengan yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. dan yang diridhoi Allah SWT. Seperti halnya
dengan berusaha atau berdagang. Asalkan niat kita baik pasti Allah akan memberikan rezeki
yang berlimpah sehingga hidup yang sederhana kita menjadi nikmat.
3.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, kami memberi saran bahwa:
1. Jangan takut untuk membuat usaha yang baru.
2. Terus kembangkan usaha yang sudah kalian miliki agar tetap terkenal setiap harinya.
3. Tetaplah optimis dalam berusaha walaupun banyak kendala yang harus kita hadapi.
5
LAMPIRAN
6
7
HALAMAN IJTIHAD PROGRESIFITAS USAHA