Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ayam geprek merupakan salah satu kuliner yang banyak diminati sejak tahun 2016. Hal
itu dipengaruhi oleh harganya yang terjangkau dan rasanya yang sesuai dengan lidah
masyarakat Indonesia. Maka dari itu, ayam geprek sering menjadi pilihan masyarakat dalam
berwirausaha. Salah satunya adalah Ayam Geprek Sa’i.
Ayam Geprek Sa’i menjadi salah satu referensi masyarakat dalam memilih kuliner yang
berbahan dasar ayam. Karena hal tersebut, Ayam Geprek Sa’i berkembang dengan pesat
hingga memicu usaha ayam geprek yang lainnya. Walaupun banyak pesaing, namun usaha
Ayam Geprek Sa’i masih cukup digemari oleh masyarakat salah satunya kaum millenial.
Salah satu kuncinya adalah dengan membuat berbagai promosi. Selain itu, pengaruh tempat
juga menentukan kesuksesan usaha ini. Dengan memilih tempat yang strategis maka peluang
usaha akan banyak. Serta dengan pengelolaan yang baik maka usaha ini akan berjalan
dengan sukses.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang melatarbelakangi berdirinya usaha Ayam Geprek Sa’i?
2. Bagaimana strategi pemasaran Ayam Geprek Sa’i?
3. Apa kendala dalam usaha Ayam Geprek Sa’i?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk menyelesaikan tugas Prakarya dan Kewirausahaan mengenai usaha/industri ayam
geprek. Tentunya untuk menambah pengetahuan dan pandangan baru bagi penulis dan
pembaca tentang bagaimana berwirausaha atau untuk menumbuhkan minat dan bakat para
pembaca dengan membaca laporan ini.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Awal Berdirinya

Ayam Geprek Sa’i pertama kali berdiri pada tahun 2016 yang berpusat di Yogyakarta.
Ayam Geprek Sa’i ini sejak awal satu manajemen dengan Hajj Chicken hingga sekarang.
Pengambilan nama Hajj Chicken ini diambil dari kata “haji” oleh direktur utamanya dengan
harapan agar para pelanggan banyak datang untuk membeli ayam crispy di sini. Setelah
beberapa tahun berdiri, saat di Indonesia lagi boomingnya ayam geprek, direktur utama
membuat produk ayam geprek yang diberi nama Quick Chicken. Tidak lama setelah nama
itu, direktur utamanya mengganti nama menjadi Ayam Geprek Sa’i dengan harapan agar
banyak orang yang datang untuk membeli di sini dan bisa tetap menjadi terkenal setiap
tahunnya.

Saat ini, struktur menajemen yang ada di Ayam geprek Sa’i sangat tertata dan
terstruktur mulai dari direktur utama, general manajer, regional manajer, manajer area,
supervisor, dan staf-stafnya. Hal itu terbukti bahwa Ayam Geprek Sa’i sudah memiliki
cabang di seluruh Indonesia bahkan di setiap kotanya. Total seluruh cabang Ayam Geprek
Sa’i ini kurang lebih ada 100 store. Salah satunya, Kota Kediri sendiri sudah terdapat 1 store
Ayam Geprek Sa’i.

Ayam Geprek Sa’i di Kota Kediri ini didirikan oleh Bapak Trisulo dan pertama kali
berdiri pada bulan Oktober 2017 yang terletak di Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa No.8.
Alasan pemilihan jalan ini karena jalan ini merupakan pusat keramaian serta di sekitar
daerah ini belum ada usaha geprek. Sedangkan, alasan pemilihan tempat ini yaitu dulu
adalah sebuah bangunan tua yang hampir roboh dan temboknya retak. Akhirnya, kami
desain ulang sehingga menjadi bangunan yang sekarang ini dengan gaya yang sederhana,
menarik, dan membuat orang betah untuk makan di sini.

2.2 Strategi Pemasaran

2
Strategi pemasaran yang Ayam Geprek Sa’i terapkan di Kota Kediri setiap tahunnya
berbeda-beda. Dahulu ketika opening, Ayam Geprek Sa’i masih menggunakan metode
pemasaran yang sederhana dan masih baru di Kota Kediri. Sehingga, penghasilannya juga
sedikit berbeda dengan pembukaan cabang lain. Namun, karena aktif promosi dan
menyebar brosur akhirnya sudah ada timbal balik. Selanjutnya, menghadapi banyaknya
persaingan di Kota Kediri, manajemen di sini membuat metode baru yakni:

a. Promosi di sosial media.


b. Memperbaiki sistem pelayanan.
c. Meningkatkan kualitas produknya. Ciri khas Ayam Geprek Sa’i di Kota Kediri ini
adalah rasa sambal dan kelunakan ayamnya.
d. Membuat ide-ide menarik agar pelanggan suka.
Contoh :
- Buka puasa gratis setiap hari Senin dan Kamis.
- Gratis tambah nasi setiap hari Jumat.
- Setiap pembelian reguler bagi mahasiswa dan pelajar dapat diskon 15%.

Catatan :

Semua ide itu kami niati untuk bersedekah dan kami tidak mengambil keuntungan
banyak agar orang yang belum bisa beli Ayam Geprek Sa’i bisa merasakannya.

e. Menertibkan pembagian tugas bagi para pegawainya. Pegawai laki-laki bertugas


memasak dan pegawai perempuan menjaga kasir dan mengurusi bagian depan. Saat
ini, jumlah pegawainya ada 16 orang dan setiap harinya dibagi menjadi 2 shift yaitu
shift pagi (08.00-16.00 WIB) 8 orang dan shift malam (14.00-22.00 WIB) 8 orang.
f. Memastikan jadwal buka dan tutupnya. Saat ini Ayam Geprek Sa’i di Kota Kediri buka
pukul 09.30 WIB dan tutup pukul 21.30 WIB.
g. Membuat harga Ayam Geprek Sa’i yang pas dengan pendapatan warga di sekitar
tempat itu dengan tidak terlalu mahal ataupun terlalu murah. Akan tetapi, menu yang
dijual sama di semua storenya.

2.3 Kendala Produksi

Beberapa kendala yang dialami oleh Ayam Geprek Sa’i di Kota Kediri yaitu:

a. Dikenainya PPN 10% karena lokasinya di kota.


b. Banyaknya persaingan ayam geprek di Kota Kediri.

3
c. Tidak pastinya jumlah pelanggan yang beli setiap harinya. Sampai saat ini, bisa
disimpulkan bahwa jumlah pelanggan pada hari Jumat sampai Minggu lebih ramai
daripada jumlah pelanggan pada hari Senin sampai Kamis. Selain itu, yang ramai lagi
ketika waktu buka puasa gratis (hari Senin dan Kamis sebelum adzan Maghrib).
d. Ketidakpastian jumlah pelanggan membuat sisa ayam yang sudah kami masak harus
dibuang. Akan tetapi, sampai saat ini kira-kira hasil produksi kami setiap harinya 25 kg
(ayam crispy 15 kg dan ayam fillet 10 kg), nasinya 20-25 kg, dan cabai 6 kg tidakada
yang sisa karena kami menggoreng/membuat awalnya tidak terlalu banyak dan jika
hampir habis baru kami masak lagi.

Selain keempat kendala di atas Ayam Geprek Sa’i tidak ada kendala lagi.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, kami mengambil kesimpulan bahwa hidup sederhana itu
mudah asal kita menggunakannya dengan hal-hal yang positif sesuai dengan yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. dan yang diridhoi Allah SWT. Seperti halnya
dengan berusaha atau berdagang. Asalkan niat kita baik pasti Allah akan memberikan rezeki
yang berlimpah sehingga hidup yang sederhana kita menjadi nikmat.

3.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, kami memberi saran bahwa:
1. Jangan takut untuk membuat usaha yang baru.
2. Terus kembangkan usaha yang sudah kalian miliki agar tetap terkenal setiap harinya.
3. Tetaplah optimis dalam berusaha walaupun banyak kendala yang harus kita hadapi.

5
LAMPIRAN

6
7
HALAMAN IJTIHAD PROGRESIFITAS USAHA

Makalah penelitian DU/DI dengan judul “Kenikmatan dalam Kesederhanaan


dengan Ayam Geprek Sa’i” telah mendapatkan pendapatan bersih tiap bulan rata-rata Rp
24.000.000,00 (30 % dari penghasilan keseluruhan).

Berdasarkan musyawarah ijtihad kelompok kami bisa ditingkatkan pendapatan


tersebut diatas menjadi Rp 40.000.000,00 rata-rata tiap bulan dengan cara/langkah
/tindakan sebagai berikut :

1. Mempromosikan produk dengan memasang spanduk atau menyebarkan pamflet.


2. Memberi label halal pada kemasan produk berdasarkan standar MUI.
3. Bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha yang menjadikan olahan ayam sebagai
sala satu produk pemasaran, seperti rumah makan.
4. Memperbaiki tampilan kemasan produk agar lebih menarik.
5. Mengolah ayam menjadi sajian baru yang menarik konsumen.
6. Memproduksi olahan ayam dengan diiringi variasi ayam lain agar lebih menarik
konsumen.
7. Menjadikan tempat makan sa’i sebagai tempat makan umum semua kalangan.
8. Membuat jalan inovatif untuk mempromosikan produknya.
9. Bersedekah dengan produknya.

Anda mungkin juga menyukai