Anda di halaman 1dari 11

DREAM BOOK

CALON ORANG SUKSES

Disusun Oleh:

Nurvani Rahma

M1D117001

Dosen Pengampu:

Dasfaur Natalia, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLGI

UNIVERSITAS JAMBI

2020
Biodata

Nama lengkap : Nurvani Rahma

Nama panggilan : Vani, Ani, Gujuh

Tempat, Tanggal lahir : Jambi, 17 Agustus 1999

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Alamat : JL. Lingkar Timur 1 RT.035 Talang Bakung, Paal


Merah

Anak Ke : 1 (Satu)

Nama Ibu : Yuli Rahma Yanti

Nama Ayah : Abdul Rahman

Hobi : Membaca, nonton film dan olahraga

E-mail : nurvanirahma@gmail.com

PENDIDIKAN

SDN 109/IV (Kota Jambi) (2005-2011)

MTsN Model (Kota Jambi) (2011-2014)

SMAN 3 (Kota Jambi) (2014-2017)


PRINSIP HIDUP

Focus and Stay Positife yaitu tetap focus pada satu tujuan dan hiraukan semua komentar
orang yang membuat kita goyah. Memandang setiap masalah dan rintangan yang dating dari
sudut pandang yang baik dan jadikan sebagai pelajaran hidup untuk menghadapi tantangan
yang lebih berat lagi.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIRI

Kelebihan

1. Tanggung jawab
2. Suka menolong
3. Rajin

Kekurangan

1. Public speaking yang kurang baik


2. Insecure
3. Kurang disiplin
4. Pelupa

IMPIAN

1. Sarjana Teknik tepat waktu


2. Bekerja di konsultan
3. Membangun rumah impian
4. Memiliki kendaraan impian
5. Menaikkan haji orang tua
6. S2 di German
7. Membuka usaha sendiri
8. Mengikuti pelatihan AMDAL, K3, dan lainnya untuk meningkatkan kualitas diri
LANGKAH UNTUK MENCAPAI IMPIAN

1. Langkah pertama, menyelesaikan kuliah di Universitas Jambi hingga selesai dan


mendapatkan gelar ST dalam 4 tahun dan memperoleh IPK di atas 3.00.
2. Melakukan pekerjaan part time dengan berjualan online untuk menambah
penghasilan.
3. Setelah itu melanjutkan mengikuti pelatihan sertifikat AMDAL dan bidang
persampahan untuk meningkatkan kualitas diri.
4. Bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan, atau di eco
industry.
5. Membangun rumah impian bersama orang tua.
6. Lalu saya ingin memberangkatkan kedua orang tua saya ke tanah suci mekkah
untuk menuaikan ibadah haji.
7. Setelah itu saya ingin mempersiapkan diri untuk kuliah S2 di German dengan
mempelajari toefle dan lainnya.
8. Setelah cukup ilmu saya ingin membangun perusahaan dibidang lingkungan.
Analisis Kesuksesan Entrepreneur Muda Indonesia

1. Hermanto Tanoko (Crazy Rich Surabaya)

Hermanto Tanoto merupakan salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Putra bungsu
dari pendiri PT. Avia Avian, Soetikno Tanoko ini telah memiliki banyak perusahaan. Tak
heran jika dirinya disebut sebagai 'Crazy Rich'. Meski demikian, siapa sangka dulunya
Hermanto lahir di kandang ayam.
Hermanto telah paham investasi sejak dirinya masih berusia lima tahun. Hal ini
bermula ketika dirinya mendapat angpau Imlek. "Papa tahun 62 itu buka toko cat, kalau
mama tahun 64 buka toko kelontong. Waktu saya usia lima tahun, berarti tahun 67. Kalau
Imlek tradisi Chinese itu kan selalu kasih angpau ke anak-anak. Uang angpau setelah
terkumpul, mama papa menawarkan suatu investasi ke saya. You mau enggak invest tepung
terigu, harganya mau naik. Oke mau. Bapak catat," ujar Hermanto.
"Terus besoknya sudah tanya lagi, tepung terigunya sudah naik belum sudah terjual
belum. Oh sudah. Ditawari lagi saya, mau beli biskuit enggak, ini yang mau naik biskuit. Oh
mau. Beli biskuit, terus akhirnya dibelikan minyak goreng dan seterusnya. Jadi akhirnya saya
di toko itu jadi senang, jadi tau, jual roti itu untungnya cuma sekian. Jual telur asin sekian,
jual minyak goreng sekian, jadi benar-benar nilai uang itu enggak gampang nyari gitu,"
lanjutnya.
Hermanto pun melanjutkan ceritanya. Ia mengatakan bahwa dirinya telah belajar
dagang dari kelereng. "Jadi waktu di sekolah banyak orang yang bawa kelereng, kalau dia
mulai kalah, saya mainin. Akhirnya saya mainin menang banyak, saya dikasih cuan. Dari
keuntungan yang didapat itu, akhirnya saya main sendiri, sampai menangnya berkaleng-
kaleng," lanjutnya. "Akhirnya yang bagus-bagus saya cuci, saya jual di toko mama. Jadi saya
jual di toko mama itu waktu 6 tahun 7 tahun,"
Di usia delapan, sembilan tahun, Hermanto telah diajak oleh sang ayah untuk
membantu menjaga toko catnya. Dari sana lah ia belajar tentang product knowledge. "Di
usia, delapan, sembilan, sepuluh itu papa mulai ngajak saya ke toko catnya. Jadi
saya disuruh melayani di toko-toko cat itu melayani pembeli, mulai dari satu ons
dua ons. Terus dari sana saya tau, kalau papa saya ini merk tertentu itu jadi agen
tunggal," ungkap Hermanto.
"Kalau agen tunggal itu keuntungannya jauh lebih besar. Dari sana saya jadi
belajar product knowledge, produk yang keuntungannya besar itu apa
keunggulannya dibanding dengan brand-brand yang sudah laku. Ternyata
keunggulannya banyak, mulai dari harganya lebih murah, lebih kental, lebih cepat
kering, lebih kilap," lanjutnya.
Tak hanya menjaga toko cat, Hermanto juga diberi kepercayaan oleh sang ayah untuk
mengurus apotek yang dimiliki keluarganya di usia empat belas tahun.
Hermanto merupakan putra bungsu dari pendiri PT. Avia Avian, Soetikno Tanoko. Ia
menceritakan ketika sang ayah dan dirinya membangun dan mengelola pabrik cat Avian.
"Waktu saya setelah menikah, usia 19 tahun. Saya diminta papa untuk membantu papa di
Pabrik Cat Avian. Jadi papa ini merintis Avian di tanggal 1 November 1978, waktu devaluasi
rupiah dengan delapan belas karyawan," 
Hermanto Tanoko merupakan salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Dengan
meniru jalan karier sang ayah, Hermanto mulai merintis usahanya di berbagai bidang.
Bahkan, saat ini Tan Corp Group telah memiliki lebih dari 15 ribu karyawan. Tan Corp
Gorup terdiri 8 subholding, 77 perusahaan, dan lebih dari 300 brand.
Perusahaan tersebut telah berhasil mendapat ratusan penghargaan baik nasional maupun
internasional.

2. Nadiem Makariem (GOJEK)

Nadiem Makarim pendiri GoJek, lahir pada 4 Juli 1984. Beliau sempat mengenyam
pendidikan SMA di Singapura, pendidikan sarjana di International Relations di Brown
University Amerika Serikat. Pendidikan Master di Harvard Business School.
Sebelum Nadiem Makarim mendirikan GoJek, Beliau juga pernah bekerja di sebuah
perusahaan konsultan Mckinsey & Company, Managing Editor di Zalora Indonesia, Chief
Innovation Officer di kartuku. Berdasarkan pengalamannya tersebut Nadiem Makarim
mendirikan GoJek. Ide mendirikan GOJEK ini berasal dari rasa frustasi saya menggunakan
ojek di Jakarta.
Nadiem Makarim pendiri GoJek saat ini menjadi CEO PT GoJek Indonesia. Nadiem
memposisikan PT GoJek Indonesia merupakan Penyedia jasa transportasi ojek di Indonesia
yang berkembang pesat setelah meluncurkan aplikasi di ponsel pada awal 2015.
Nadiem Makarim adalah seorang yang cukup setia menggunakan jasa ojek. Nadiem
melihat permasalahan utama tukang ojek adalah waktu tidak produktif yang besar, seperti
mangkal dan menunggu penumpang.
Saat di pangkalan ojek, pengemudi ojek harus bergiliran dengan pengemudi ojek
lainnya. Disisi lain para pengguna ojek, juga merasa malas untuk berjalan mencari pangkalan
ojek. Di kota-kota besar, orang lebih suka menggunakan taksi karena lebih mudah dicari.
Berdasarkan riset tersebut, Nadiem mendapatkan ide awal untuk melakukan inovasi
bagaimana cara menghubungkan pengendara ojek dengan calon pembelinya. Salah satu
solusinya adalah dengan menggunakan ponsel.
GoJek dirintis pada tahun 2011 dengan menggunakan sistem yang masih sangat
sederhana, yaitu calon penumpang menghubungi melalui telepon, atau kirim sms.
Saat ini Nadiem Makarim pendiri GoJek telah membuktikan prestasi yang luar biasa,
setidaknya ada lebih 10 ribu supir ojek yang tergabung dalam GoJek. Salah satu sumber
peningkatan yang drastis karena adanya aplikasi berbasiskan Android.
Harapan Nadiem Makarim pendiri GoJek adalah, perusahaannya PT. Gojek dapat
membantu serta melayani seluruh masyarakat Indonesia dimanapun mereka berada.
Model bisnis yang diterapkan GoJek adalah skema bagi hasil dengan supir ojek.
GoJek hanya mengambil bagian 20% dan sisianya 80% adalah bagian pengendara ojek.

3. Ahmad Zaky (BUKALAPAK)

Achmad Zaky lahir Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986. Bakatnya dalam dunia
informatika yang membawanya hingga pada titik seperti sekarang telah dimulai sejak kecil.
Ketertarikannya pada komputer bahkan telah muncul saat ia masih duduk di bangku sekolah
dasar.
Pada tahun 1997 ia sudah mulai mengenal pemrograman komputer dari berbagai buku
yang telah menjadi temannya. Kecerdasan Achmad Zaky tak terbantahkan. Ia tumbuh
menjadi pribadi yang memiliki otak cemerlang.
Saat duduk di bangku sekolah menengah atas di SMAN 1 Solo, ia menjadi wakil
sekolahnya yang berkesempatan untuk mengikuti ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN)
dalam bidang komputer dan menjadi juara hingga tingkat nasional.
Achmad Zacky memang memiliki kepintaran yang tidak perlu dipertanyakan lagi.
Sederet prestasi akademik menjadi buktinya. Saat lulus dari ITB, Zacky memulai karir
profesional dengan mendirikan bisnis konsultasi di bidang teknologi komputer.
Ia menjalankan bisnis dengan menangani pembangunan sistem IT perusahaan-
perusahaan besar di Indonesia. Selain itu, ia juga pernah mengerjakan proyek pembuatan
software untuk menghitung cepat hasil perolehan suara dalam Pemilu (quickcount) dari
sebuah stasiun televisi swasta.
Terdorong dari keinginannya untuk membangun sebuah usaha yang bisa memberikan
manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, ia mendirikan sebuah situs yang merupakan
marketplace, e-commerce dan Startup yang dikenal dengan nama Bukalapak di tahun 2010.
Bukalapak merupakan situs belanja online yang dapat diakses secara gratis dan digunakan
sebagai media untuk mempertemukan penjual dan pembeli.
Tujuan dari didirikannya Bukalapak juga sangat mulia, yaitu untuk memajukan dan
mengembangkan usaha dari para Usaha Kecil dan Mengenah (UKM) di Indonesia melalui
media internet. Hingga kini buka Bukalapak terus berkembang dengan pesat dengan nilai
transaksi mencapai 1 trilyun di tahun 2014.
Hal ini menjadikan Bukalapak menjadi salah satu ecommerce terkenal di Indonesia.
Banyaknya investor yang terus menanamkan modal di Bukalapak menjadikan Bukalapak
dapat bersaing dengan ecommerce lain di Indonesia.
Achmad Zacky telah mampu menunjukkannya sebagai tokoh hebat yang membuat
Bukalapak menjadi situs yang sangat diperhitungkan. Kesuksesannya dalam mendirikan
Bukalapak bahkan telah membawanya masuk dalam daftar 10 Technopreneur under 30th
yang berpengaruh di Asia.
Bukalapak kini menjadi salah satu marketplace paling bernilai dan dijuluki sebagai
startup unicorn dengan valuasi mencapai lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar 14 triliun
rupiah bersama dengan tokopedia, gojek dan traveloka.
4. William Tanuwijaya (TOKOPEDIA)

William Tanuwijaya lahir pada 11 November 1981 di Pematang Siantar, Sumatera


Utara. Mungkin banyak orang yang mengira Willi lahir dari keluarga kaya raya. Pada
kenyataannya, pria ini berasal dari keluarga yang sederhana. Pada tahun 1999, ayah William
memintanya untuk kuliah di Jakarta. Tujuannya adalah agar Willi mendapatkan pendidikan
yang baik, sehingga kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang baik pula. Berkat dukungan
orang tua,  Willi kuliah jurusan Teknik Informatika di Univesitas Bina Nusantara, Jakarta.
Malangnya pada tahun kedua kuliah, Willi harus membiayai sendiri biaya pendidikannya
karena sang ayah jatuh sakit. Kemudian, ia memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga
warnet yang buka 24 jam di dekat kampusnya. Sembari kuliah, ia bekerja pada malam hari,
yakni pukul 21:00 hingga 09:00 WIB. Meskipun begitu, Willi tak pernah mengeluh. Ia justru
bersyukur bisa menjadi penjaga warnet. Sebab, ia bisa mengakses internet gratis selama 12
jam. Apalagi, dulu tak semua orang bisa dengan mudah menggunakan internet. Hal ini
membuatnya jatuh hati pada dunia digital. Baginya, internet bisa memberi beragam informasi
dengan mudah dan cepat. Saat itu ia meyakini bahwa internet kelak akan mengubah dunia.

Pada tahun 2007, Willi sempat bekerja di sebuah forum jual beli online. Waktu itu,
penjualan dan pembelian online belum begitu dipercaya. Hal itu dikarenakan adanya kasus-
kasus penipuan yang terjadi di pembelian online. Padahal sebenarnya minat masyarakat
terhadap pembelian online sudah sangat tinggi. Berawal dari situ, William
mendapat inspirasi untuk membuat sebuah platform yang bisa secara aman melayani
kebutuhan belanja masyarakat. Kemudian, ia berencana untuk membuat platform
marketplace. Tapi, ia menyadari bahwa membangun bisnis tersebut membutuhkan modal
yang tak sedikit. Menggunakan dana pribadinya saja tak akan cukup, karena ia masih harus
membantu keluarganya. Tak ingin cepat menyerah, ia menceritakan angannya membangun
marketplace kepada rekan kerjanya, yaitu Leontinus Alpha Edison. Mereka berdua akhirnya
berpikiran untuk mencari pemodal demi bisa merintis marketplace.

Bermodal dana-dana dari investor, Tokopedia bisa kokoh berdiri dan berhasil menjadi
salah satu perusahaan internet Indonesia yang dapat tumbuh dengan pesat. Bahkan pada
tahun 2016, Tokopedia mendapat suntikan dana sebesar 147 juta dollar Amerika atau senilai
1,9 triliun rupiah dari Sequola Capital dan Softbank Internet and Media Inc. Pada tahun 2017,
Tokopedia mendapatkan suntikan dana sebesar 1,1 miliar dolar Amerika dari Alibaba Group.
Hal itu membuat Tokopedia berhasil mendapatkan gelar unicorn kedua setelah Gojek. Jika di
tahun 2009 ia hanya memiliki 4 pegawai, lima tahun kemudian ia berhasil memperkerjakaan
sekitar 80 orang. Pada tahun 2017, Tokopedia berhasil memiliki sekitar 1000 pegawai.
Melalui Tokopedia, Willi berharap bisa membantu masyarakat mendapat perataan ekonomi
lewat internet. Ia pun berhasil mewujudkannya. Sebab, sudah ada banyak penjual yang
mengandalkan Tokopedia sebagai marketplace terpercaya. Pada tahun 2019, jumlah penjual
di Tokopedia telah mencapai 6,4 juta dengan pengguna aktif mencapai 90 juta. Dengan kata
lain, Tokopedia berkontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat Indonesia. Salah satu
yang jadi unggulan dari aplikasi ini adalah orang-orang bisa mengakses Tokopedia secara
gratis, entah itu dari pembeli maupun penjual. Selain itu, Tokopedia juga memiliki sistem
keamanan transaksi yang tak perlu diragukan lagi.

Anda mungkin juga menyukai