Beliau lahir di kota Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 27 juli
1950. Sejak kecil Ia dikenal sebagai seorang yang cerdas, terbukti ia dapat
berkuliah di ITB (Institut Teknologi Bandung) dengan jurusan Farmasi. Setelah
menyelesaikan kuliah tepat waktu, ia kemudian pulang ke kampung halamannya
di Sumatera Barat dan bekerja di rumah sakit di kota Padang sebagai seorang
Apoteker.
"Jadi kalau di Paragon itu, kami olah hati dan pikirannya dulu, baru
tangan. Saya pikir ini esensi pendidikan. Perusahaan kami bukan cuman sekadar
untuk cari uang, harus ada kesamaan visi untuk menghasilkan kebermanfaatan
untuk semua," tutur Nurhayati Subakat.
Poin – poin yang membuat saya terkesan terhadap beliau
Hal – hal yang dapat saya contoh dari beliau yang dapat diterapkan
dalam bidang usaha
Nadiem pun mengobrol dengan tukang ojek yang mengeluh padanya susah
mendapatkan penumpang. Ojek-ojek itu menunggu di pangkalannya dan jarang
mendapatkan penumpang. Mungkin salah satu alasannya karena ojek pangkalan juga
sering memasang tarif seenaknya.
Dari sanalah kisah sukses Nadiem Makarim memulai bisnis Gojek yang kini
menjadi menjadi salah satu perusahaan ternama Indonesia. Ia memulai Gojek pada tahun
2011. Pada saat itu, Gojek tidak langsung sukses karena internet belum secanggih hari ini.
Pesanan untuk ojek pun masih menggunakan SMS, hingga akhirnya aplikasinya kian
berkembang.
Tidak ada yang pernah berpikir bahwa kehadiran ojek online akan diterima di
seluruh Indonesia. Naik ojek sekarang mudah dengan hanya mengandalkan aplikasi.
Ongkosnya pun bisa langsung dilihat sebelum melakukan pesanan, jadi penumpang tidak
akan merasa berat di ongkos.
Selain mengantar penumpang, ojek online juga bisa dimanfaatkan untuk antar
pesanan makanan dan barang. Jasa antar ini membuat UMKM semakin bertumbuh di
Indonesia.