Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok :

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
KISAH INSPIRATIF NADIEM MAKARIM (SANG PENDIRI GOJEK)

OLEH :
KELOMPOK 3

Felisitas Yanti Rano (191051601002)


Fitriani Marsim (191051601008)
Ayu Yunus (191051601014)
Ekawisudawati (191051601027)

PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
Kisah Inspiratif NADIEM MAKARIM (Sang Pendiri Gojek)

1. Biografi
Nadiem Makarim lahir 4 juli 1984. Di ketahui bahwa Nadiem Makarim
mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura, dari
Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International
Relations di Brown University, Amerika Serikat. dan selama setahun ia
mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Ia juga
melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan
lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).
Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey &
Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa
selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai
Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi
Chief Innovation officer kartuku. Berbekal banyak pengalaman selama
bekerja, Nadiem Makarim kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari
pekerjaannya dan mendirikan perusahaan GO-JEK pada tahun 2011.

2. Kisah Sukses Nadiem Makarim sang Pendiri Gojek


Nadiem lebih memilih menggunakan ojek saat pulang atau pergi ke
kantor ketimbang mengunakan mobil pribadi karena merasa lebih aman,
tingkat kecelakaan pada pengguna ojek sangat kecil. Bahkan ia hampir 5 kali
sehari naik ojek. Selama menggunakan jasa ojek, ia tidak pernah mengalami
kecelakaan tidak seperti saat ia menggunakan taksi, dirinya pernah dua kali
kecelakaan, kendaraan pribadi tiga kali kecelakaan, dan naik motor pribadi
satu kali kecelakaan.
Lantaran sering menggunakan jasa ojek, Nadiem pun sering ngobrol
dengan para tukang ojek langganannya. Dari hasil obrolan dan
pengamatannya, ia mengetahui bahwa sebagian besar waktu tukang ojek
banyak dihabiskan untuk mangkal dan menunggu penumpang.
Saat di pangkalan ojek, biasanya tukang ojek bergiliran dengan tukang ojek
lainnya. Sudah giliran, kadang penumpang sepi. Sementara itu, dari sisi
pengguna jasa, keamanan dan kenyamanan ojek beum terjamin 100 persen
Dari hasil riset itulah ia mendapatkan ide membuat inovasi bagaimana
orang bisa dengan mudah memesan ojek melalui ponsel tanpa harus repot ke
pangkalan ojek, jadi orang yang jauh dengan pangkalan ojekpun dapat
menikmatinya. Tukang ojek sendiri tidak harus mangkal. Bagi penumpang,
menggunakan ojek juga lebih aman karena jelas dan terdaftar.
Ide Nadiem ini juga sejalan dengan salah satu tugas kuliah ketika
mengambil master di Harvard Business School. Saat awal merintis bisnis, ia
hanya memiliki 10 karyawan dan 20 tukang ojek.

3. Merintis Gojek
Kecintaannya terhadap jasa tukang ojek berhasil mengantarkannya
menjadi pengusaha. Pada 2011, saat masih bekerja sebagai seorang pegawai,
Nadiem perlahan merintis GO-JEK. Namun masih menggunakan sistem
sederhana alias manual. Saat itu, penumpang masih menggunakan manual
melalui telepon dan kirim pesan via ponsel pintar atau smartphone.
Tiga tahun kemudian, dia memutuskan keluar dari perusahaannya.
Padahal saat itu jabatan Nadiem cukup strategis, sebagai direktur e-
commerce. Dalam perjalanan, Sopir ojek Go-Jek di lapangan sempat ada
gesekan dengan Sopir ojek lokal. Para tukang ojek lokal/tradisional merasa
kehadiran Gojek mengurangi pendapatan mereka.
Kini Nadiem Makarim sebagai CEO dan pendiri Go-Jek. Kini, sudah
ada 10 ribu sopir ojek yang tergabung dalam Go-Jek. Pertumbuhan 10 ribu
Sopir ojek sangat cepat tahun ini. Padahal di awal Januari 2015 saja, mitra
Sopir ojek masih 1.000. Aplikasi mobile Go-Jek juga sudah diunduh
sebanyak 400 ribu. Ke depan, Nadiem Makarim ingin memperluas jangkauan
Go-Jek ke seluruh Nusantara. Layanannya pun kini tak terbatas pada
mengantarkan penumpang, namun juga bisa sebagai kurir atau pengantar
makanan.

4. Karakteristik Berwirausaha di Tinjau dari Kisah Sang Pendiri Gojek


Kami tertarik dengan sosok Nadiem Makarim karena dengan usianya
yang tergolong masih muda dapat menemukan sebuah ide bisnis yang
menjajikan. Ketangkasan dan kecekatannya menemukan peluang bisnis
sangat menginspirasi. Hal ini sesuai dengan karakteristik wirausaha yakni
percaya diri untuk membangun bisnisnya dan tidak bergantung kepada
oranglain. Selain itu, Nadien Karim berani untuk mengambil resiko, ini
terbukti dia memiliki posisi Co-Founder dan Managing Editor di Zalora
Indonesia kemudian menjadi Direktur disalah satu E-Commerce dan dia
berani mundur dari jabatannya untuk memulai usahanya dari nol yang
berorientasi ke masa depan.
Dari pengelihatan dan kepeduliannya terhadap kehidupan sehari-hari
yang ia lakukan membuat ia terdorong untuk berfikir bagaimana masalah
yang ia hadapi dalam kehdupan sehari-harinya menjadi lebih mudah. Ia
mampu mengubah ojek yang biasa dan identik dengan pangkalan menjadi
sebuah bisnis online yang sekarang menjadi starup di Indonesia. Hal ini
membuktikan bahwa beliau selalu mencari peluang dan memiliki
kreativitas tinggi yaitu menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada.
Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa
terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah
dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.
Dengan didirikannya Go-JEK ini tentu mempermudah konsumen ketika
hendak memesan ojek, tanpa harus repot-repot datang ke pangkalan ojek,
tukang ojek sudah siap di depan rumah. Hal ini membuktikan beliau memiliki
sifat realistis dimana seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu
menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam
setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya.
Skema bagi hasil untuk supir ojek adalah 80% dari jumlah transaksi
yang didapatkan dari penumpang. Hal ini membuktikan bahwa beliau
memiliki sifat kemampuan manajerial. Salah satu jiwa kewirausahaan yang
harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanajerial
atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha harus
memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha,
memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia,
mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaannya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan
manajerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.
Memiliki Jiwa Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang
wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang
tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik
memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain. Nadiem Makarim
dengan Go-JEKnya mampu memimpin pegawainya dan menciptakan
lapangan kerja, setidaknya ia dapat mengurangi pengangguran di Indonesia
yang jumlahnya semakin bertambah. Tukang ojek sekarang bukan hanya
sebuah profesi yang dipandang sebelah mata, namun kini menjadi profesi
bergengsi yang memang kehadirannya dibutuhkan masyarakat.
Kami bangga dengan sosok pendiri Gojek ini, dengan usaha keras ia
mampu mengusung Gojek menjadi bisnis yang popular, walaupun di tengah-
tengah perjalanan bisnisnya ia menemukan permasalahan seperti gesekan
dengan tukang ojek tradiosional karena dianggap merebut atau mengurangi
pendapatannya namun ia tetep semangat untuk memperjuangkan dan
mengembangkan usaha Gojeknya. Hal ini sesuai dengan karakteristik
wirausaha yaitu berorientasi ke masa depan. Seseorang wirausaha harus-
lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan? Apa yang ingin
dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk
selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan
(planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan
dilaksanakan.
Bahkan sekarang ia hendak memperluas usahanya tidak sebatas ojek
mengatar penumpang semata tetapi juga sebagai kurir dan pengantar
makanan. Semangat, kecekatan, kepedulian dan sikapnya yang tidak mudah
menerima keadaan yang ia hadapi sekarang menjadikan inspirasi untuk kami.
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh
semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu
diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam
kesuksesan bisnisnya.

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa, ada beberapa


karakteristik wirausaha yaitu:
a. Memiliki rasa percaya diri
b. Berani mengambil resiko
c. Selalu mencari peluang
d. Memiliki kreativitas tinggi
e. Realistis
f. Kemampuan manajerial
g. Jiwa kepemimpinan
h. Berorientasi ke masa depan
i. Tekun dan rajin
j. Selalu memiliki komitmen dalam pekerjaan, etos kerja dan
tanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai