Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN
Korupsi disebabkan karena adanya keinginan dan kesempatan. Keinginan
berkaitan dengan moral seseorang, sedangkan kesempatan berkaitan dengan sistem.
Untuk itu, agar terbebas dari korupsi, perlu ditanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini
mulai dari lingkungan keluarga dan tempat tinggal. Pendidikan anti korupsi perlu
ditanamkan sejak dini agar generasi penerus bangsa memiliki jiwa anti korupsi.

Keluarga adalah tempat pertama seorang anak mengenyam pendidikan dan


pondasi awal dalam pembentukan karakter anak. Ibarat sebuah rumah, bangunan yang
pertama kali dibuat adalah pondasi rumah, pondasi yang kuat akan membuat rumah
tidak mudah roboh meski diterjang angin kencang. Dirumah juga merupakan
penanaman ideologi seseorang terbentuk pertama kalinya. Oleh karena itu, keluarga
menjadi alat yang sangat efektif dan sangat fundamental dalam menumbuhkan budaya
antikorupsi di Indonesia.

Pendidikan anti korupsi bukan hanya diterapkan di lingkungan sekolah, akan


tetapi juga di dalam lingkup keluarga. Sebab, nilai - nilai dan moral yang menentang
korupsi perlu dibangun sejak dini melalui pendidikan yang ada dalam keluarga.

Untuk mewujudkan pendidikan antikorupsi berbasis keluarga, tentu diperlukan


komitmen dalam memahami perannya masing-masing, terutama orang tua. Peran
orang tua begitu vital dalam upaya pencegahan perilaku korup sejak dini dalam
lingkungan keluarga.

Pendidikan anti korupsi dini sebagai langkah awal terhadap penanganan kasus korupsi
yang bermula dari diri sendiri dan diharapkan berimplikasi terhadap kehidupan
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam jangka panjang,pendidikan anti
korupsi dini diharapkan mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN
serta mampu melaksanakan Undang-Undang Dasar ’45 demi terwujudnya good
goverment.Pendidikan anti korupsi dini diharapkan mampu memberikan pola pikir baru
terhadap generasi muda dalam mewujudkan negara yang bebas dari KKN (Korupsi,Kolusi,
dan Nepotisme).

Pedidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi yang


madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan korupsi. Salah satu yang
bisa menjadi gagasan baik dalam kasus korups iini adalah penerapan anti korupsi dalam
pendidikan karakter bangsa di Indonesia,khususnya ditujukan bagi mahasiswa. Karena pada
dasarnya mereka adalah agen perubahan bangsa dalam perjalanan sejarah bangsa.
Penanaman nilai-nilai korupsi dalam kaitannya dengan pembentukan karakter
terutama dalam kaitannya dengan “ Kejujuran “ masih banyak tidak berjalan dalam
kehidupan sehari hari.

Orang tua harusnya memberi pemahaman bahwa korupsi adalah mengambil hak
orang lain untuk kepentingan diri sendiri dan tindakan koruptif sendiri adalah bentuk
atau evolusi dari perilaku perilaku koruptif sejak kecil. Keluarga yang benar - benar
melaksanakan fungsi keluarga dengan tepat dan baik nantinya akan mampu
menciptakan generasi yang memiliki kepatuhan normatif, dan kepatuhan inilah yang
mampu untuk menjadikan generasi anti korupsi.

Keluarga mampu menjadi garda utama dalam pencegahan anti korupsi, terutama
ibu. Berbicara korupsi, bukan hanya berbicara tentang uang, tetapi perilaku koruptifnya
jadi peran. Keluarga disini adalah menekankan pada nilai - nilai hidup yang merupakan
nilai - nilai anti korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
https://uad.ac.id/id/pendidikan-anti-korupsi-berbasis-keluarga/

https://kabarwarta.id/detailpost/pencegahan-korupsi-berbasis-keluarga

https://123dok.com/document/qvl2ol0y-makalah-korupsi-dilingkungan-keluarga.html

https://dindik.jatimprov.go.id/pak//blog/3/pendidikan-anti-korupsi-sejak-dini

https://acch.kpk.go.id/id/artikel/amatan/185-pendidikan-dan-budaya-antikorupsi-di-
rumah-hingga-sekolah

Anda mungkin juga menyukai