Rekayasa
Kris Malik
X IPA 1
1 William Tanuwijaya – Tokopedia
William Tanuwijaya dilahirkan pada tanggal 11 November 1981. Setelah
tamat SMA, beliau merantau ke ibukota untuk melanjutkan pendidikan.
Karena ide inilah, lahir Traveloka, startup di bidang reservasi tiket yang
tergolong baru dan langsung menarik perhatian para investor.
Pendanaan pertama berasal dari East Ventures pada tahun 2012 dan
Global Founders Capital pada tahun 2013.
4 Nadiem Makarim – Gojek
Dibalik kesuksesan GoJek, ternyata ada sosok pendiri yang
bernama Nadiem Makarim yang lahir pada 4 Juli 1984.
Saat ini, GoJek telah membuktikan prestasi yang luar biasa, setidaknya
ada lebih 10 ribu supir ojek yang tergabung dalam GoJek.
Hendy Setiono, pria asal Surabaya tersebut memperoleh ide kuliner ala timur
tengah ini saat tengah berkunjung ke Qatar.
Dia melihat banyaknya kedai kebab disana, dan berpikir bahwa kuliner tersebut
memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia.
Perkembangan Kebab Baba Rafi tidak berhenti sampai disitu, terbukti dari
terbentuknya perluasan bisnis Hendy Setiono, yaitu Babarafi-online.com.
Dengan perluasan ini, kini muncul peluang bisnis waralaba Baba Rafi yang
terbuka bagi para calon pebisnis yang ingin memulai usahanya.
Dengan demikian, Hendy Setiono sudah menjadi salah satu pelopor waralaba
asal Indonesia yang sukses mendunia.
6 Jason Lamuda – Berrybenka.com
Menjadi seorang pebisnis di bidang digital, sejumlah tantangan besar akan
selalu menghampiri setiap saat.
Berbagai kendala sangat mungkin dialami oleh para pebisnis startup, terutama
mereka yang memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi.
Hal serupa juga dialami oleh Jason Lamuda, yang sukses menjalankan bisnisnya
hingga dapat bertahan dan berkembang dengan pesat seperti sekarang ini.
Bekerja sebagai Business Analyst selama 2 tahun, Jason akhirnya keluar dari
McKinsey & Company dan memutuskan untuk memulai bisnisnya di bidang
digital.
Tidak perlu waktu yang lama, Berrybenka berkembang dengan sangat pesat dan
mengalami pertumbuhan bisnis yang luar biasa.
Hal ini tentu akan menjadi sebuah nilai jual Berrybenka di tengah-tengah
ketatnya persaingan di antara bisnis online yang berkembang di Indonesia.
Ya, kedua bisnis ini ternyata dimiliki oleh pendiri Johnny Andrean Salon, yaitu
Johnny Andrean sendiri.
Bisnis awal Johnny Andrean adalah salon. Salon itu dibuat pertama kali pada
tahun 1980-an di bagian ujung Jakarta Utara. Usaha salon dipilihnya karena
bekal skill yang diajarkan oleh ibunya.
Perusahaan roti asal Singapura tersebut dipilihnya karena rasa dan peminat yang
tinggi, sehingga bukan tidak mungkin BreadTalk akan menjadi primadona roti
Indonesia.
Usaha tersebut dimulai sejak bulan Maret 2003 pada gerai pertama di Mall
Kelapa Gading, Jakarta.
Namun, berbeda dengan BreadTalk yang dibeli dari perusahaan lain, J.CO
Donuts & Coffee benar-benar asli rintisannya.
Setelah melakukan berbagai riset dan keilmuannya di bidang membuat roti yang
diperoleh sebelum membuka gerai BreadTalk, Johnny Andrean akhirnya
memutuskan untuk membuka J.CO Donuts & Coffee dengan gerai pertama pada
tahun 2005.
Hingga saat ini, jumlah gerai J.CO Donuts & Coffee di Indonesia sudah
mencapai lebih dari 100 gerai.
Padahal, jumlah tersebut belum termasuk gerai yang dibuka di negara tetangga
yaitu Malaysia, Singapura, China, serta Filipina.
Bukan tidak mungkin perusahaan donat yang telah merambah negara tetangga
itu akan mengambil hati konsumen di dunia.