1. Nadiem Makarim
Seorang Pendiri Aplikasi Ojek
berbasis Online yang biasa dikenal
sebagai “GO-JEK” saat ini Namanya
sudah melambung tinggi. Berawal dari
diskusi Nadiem dengan tukang ojek
langganannya lalu ia mendapat
kesimpulan dan langsung mendapatkan
ide cemerlangnya sebagai solusi
nantinya.
Awal berdirinya Gojek, Nadiem mempunyai 20 driver gojek. Pada waktu itu,
jumlah karyawan gojek masih sangat terbatas dan drivernya pun juga masih sangat terbatas.
Namun keyakinan dari Nadiem Makarim akan perusahaannya membuat Gojek bisa bertahan
hingga melaju pesat beberapa tahun berikutnya.
Para Tukang Ojek bekerja sama dengan GO-JEK dibawah nauangan perusahaan
GO-JEK. Hingga layanannya menawarkan berbagai jasa mulai dari transportasi, makanan,
pengantaran serta jasa belanja. Berkembangnya perusahaan ini pada tahun 2014 juga
mendapat suntikan dana dari perusahaan investasi asal Singapura.
Sifat Percaya diri dan tak kenal menyerah serta sikap untuk menciptakan
sesuatu yang baru ini terdorong untuk langsung melakukan Tindakan disbanding
bercakap-cakap. Nadiem pun menyarankan untuk mengutamakan manfaat sosial dari
setiap bisnis yang dilakukan. Tak sekadar mencari profit semata, bisnis yang
memberikan kepuasan untuk pelanggan bisa menciptakan loyalitas yang tidak terbeli.
Selain itu, Nadiem selalu mengingatkan untuk selalu berbagi dengan orang sekitar.
2. Diajeng Lestari
Pada tahun 2011, Diajeng memantapkan diri untuk membuka usaha kecil-
kecilan dengan modal yang pas-pasan bersama 2 karyawannya. HijUP, sebuah
ecommerce khusus yang menjual baju muslim wanita paling popular di Indonesia.
Bermula dari kejenuhanya terhadap pekerjaanya serta sulitnya mencari pakaian
khusus wanita berhijab membuat ia terdorong untuk membuka usaha dibidang
berbagai jenis hijab ala selebgram maupun pakaian yang trendy namun tetap sesuai.
Kini, HijUP mendapat predikat ‘Leader of Islamic fashion di Indonesia’ dengan omzet
ratusan juta rupiah dan menjadi wanita sukses berbisnis di Indonesia.
Pada tahun 2009 Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus
Alpha Edison mendapatkan bantuan dana untuk membangun dan mengembangkan
Tokopedia kembali. Berkat suntikan dana tersebut Tokopedia kini menjadi marketplace
yang paling besar di Indonesia. Nilai valuasi yang didapatkan William Tanuwijaya dari
berkembagnya usaha Tokopedia diperkirakan dapat mencapai nominal US$7 miliar.