Anda di halaman 1dari 3

Enterpreneur Muda Menginspirasi

Pengusaha muda yang sukses berwirausaha di Indonesia yang menjadi motivasi


sekaligus insipirasi saya adalah…

1. Nadiem Makarim
Seorang Pendiri Aplikasi Ojek
berbasis Online yang biasa dikenal
sebagai “GO-JEK” saat ini Namanya
sudah melambung tinggi. Berawal dari
diskusi Nadiem dengan tukang ojek
langganannya lalu ia mendapat
kesimpulan dan langsung mendapatkan
ide cemerlangnya sebagai solusi
nantinya.

Awal berdirinya Gojek, Nadiem mempunyai 20 driver gojek. Pada waktu itu,
jumlah karyawan gojek masih sangat terbatas dan drivernya pun juga masih sangat terbatas.
Namun keyakinan dari Nadiem Makarim akan perusahaannya membuat Gojek bisa bertahan
hingga melaju pesat beberapa tahun berikutnya.

Para Tukang Ojek bekerja sama dengan GO-JEK dibawah nauangan perusahaan
GO-JEK. Hingga layanannya menawarkan berbagai jasa mulai dari transportasi, makanan,
pengantaran serta jasa belanja. Berkembangnya perusahaan ini pada tahun 2014 juga
mendapat suntikan dana dari perusahaan investasi asal Singapura.

Kesuksesannya dimulai pada tahun 2015 karena semakin terkenalnya GO-JEK


dan menarik para masyarakat di Indonesia.Pada awalnya dalam mendirikan perusahaan
GO-JEK, ia hanya membawahi 20 orang tukang ojek, namun sekarang ia sudah memiliki
lebih dari 500 ribu orang tukang Ojek yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia

Kini, GO-JEK disebut decacorn pertama di Indonesia dengan valuasi lebih 10


milliar US dollar. Tak hanya sukses di Indonesia saja, startup yang digagas oleh GO-
JEK telah mengalami ekspansi ke beberapa negara tetangga seperti Vietnam,
Singapura dan Thailand. Kini profil Nadiem Makarim telah berubah menjadi seorang
pemangku jabatan penting di kabinet sehingga memutuskan untuk pamit dari GO-JEK.,

Sifat Percaya diri dan tak kenal menyerah serta sikap untuk menciptakan
sesuatu yang baru ini terdorong untuk langsung melakukan Tindakan disbanding
bercakap-cakap. Nadiem pun menyarankan untuk mengutamakan manfaat sosial dari
setiap bisnis yang dilakukan. Tak sekadar mencari profit semata, bisnis yang
memberikan kepuasan untuk pelanggan bisa menciptakan loyalitas yang tidak terbeli.
Selain itu, Nadiem selalu mengingatkan untuk selalu berbagi dengan orang sekitar.
2. Diajeng Lestari

Pada tahun 2011, Diajeng memantapkan diri untuk membuka usaha kecil-
kecilan dengan modal yang pas-pasan bersama 2 karyawannya. HijUP, sebuah
ecommerce khusus yang menjual baju muslim wanita paling popular di Indonesia.
Bermula dari kejenuhanya terhadap pekerjaanya serta sulitnya mencari pakaian
khusus wanita berhijab membuat ia terdorong untuk membuka usaha dibidang
berbagai jenis hijab ala selebgram maupun pakaian yang trendy namun tetap sesuai.
Kini, HijUP mendapat predikat ‘Leader of Islamic fashion di Indonesia’ dengan omzet
ratusan juta rupiah dan menjadi wanita sukses berbisnis di Indonesia.

Keberhasilan Ajeng tidak hanya dicapai di Indonesia saja, tapi sudah


menembus pasar dunia. HIJUP telah banyak merangkul banyak mitra di tingkat
Indonesia hingga Malaysia. Nama brand HIJUP pun semakin dikenal ketika 2018 lalu
melenggang di panggung London Modest Fashion Week. Dalam pagelaran busana
tersebut, HIJUP menggandeng lima desainer muslimah ternama di Indonesia, salah
satunya Dian Pelangi.

Selama 10 tahun menjalankan bisnis fashion muslimah, banyak pelajaran yang


diambil oleh Diajeng untuk tetap berkelanjutan dan berkembang. Salah satu
tantangan yang harus dihadapi adalah persaing dengan brand local lain dan banjirnya
produk dari luar Indonesia dengan harga yang murah. Namun disisi lain, ia tetap
memfokuskan untuk mengutamakan produk yang bagus, kreatif, dan harga yang
terjangkau. Untuk mencapai hal ini, ia selalu berusaha meningkatkan efisiensi value
chain mulai dari bahan mentah hingga menjadi produknya
3. William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison

Seorang pengusaha muda yang sukses di bidang startup yang


mendirikan Tokopedia yang hingga kini berkembang pesat di media digital.
Pemuda satu ini mendirikan Tokopedia pada tahun 2007 yang berhasil
menyandang startup unicorn di Indonesia bahkan disebut sebagai Unicorn
dari Singapura. Namun kurangnya suntikan dana untuk usaha yang dikembangkan oleh
William Tanuwijaya nadi terhenti.

Pada tahun 2009 Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus
Alpha Edison mendapatkan bantuan dana untuk membangun dan mengembangkan
Tokopedia kembali. Berkat suntikan dana tersebut Tokopedia kini menjadi marketplace
yang paling besar di Indonesia. Nilai valuasi yang didapatkan William Tanuwijaya dari
berkembagnya usaha Tokopedia diperkirakan dapat mencapai nominal US$7 miliar.

Dalam perjalanannya hingga menjadi perusahaan Indonesiap pertama di portofolio


Softbank dan Sequoia di tahun 2014. Berbagai layanan yang mereka tawarkan dengan
memelopori instant delivery dengan perusahaan transportasi online dan mulai
memasuki bisnis Produk Digital dan Fintech. Pengalaman jatuh bangun tidak membuat
mereka untuk berhenti ditengah jalan dan mendapatkan berbagai pendanaan, mulai
dari Alibaba Groub, Softbank Vision Fund. Akhirnya Tokopedia mulai meluncurkan
berbagai jasa ditahun 2020

Anda mungkin juga menyukai