Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PRODUK KREATIF

DISUSUN OLEH :

1. JACKOBUS WARDJUKUR

SMK NEGERI 2 JAYAPURA

BISNIS & MANAJEMEN


Biografi Nadiem Makarim

Gojek menjadi perusahaan startup dalam bidang transportasi yang memanfaatkan


kemudahan teknologi pada android. Berkat kesuksesannya, pendirinya sampai
diangkat menjadi Menteri Pendidikan Indonesia. Yuk simak perjalanan karir atau
biografi Nadiem Makarim hinggasukses.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Pendiri Gojek ini terlahir dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri
pada tanggal 4 Juli 1984 di Singapura. Ia memiliki seorang saudara perempuan dan
istri yang bernama Franka Franklin. Dari pernikahan tersebut dikarunia seorang anak
cantik, Solara Franklin Makarim.

1. Pendidikan

Nadiem dari SD – SMP bersekolah di Jakarta. Kemudian melanjutkan SMA ke


Singapura. Ia memilih melanjutkan kuliah di Brown University jurusan
International Relations. Kemudian mengambil master bidang administrasi
bisnis di Harvard.

2. Karir Setelah Lulus Kuliah

Setelah lulus dari Brown University, Nadiem bekerja sebagai konsultan


manajemen di Mckinsey & Company tahun 2006. Ia berhenti bekerja untuk
melanjutkan studi master di Harvard University, kemudian kembali ke tanah air
usai wisuda.

3. Karir Setelah Kembali ke Tanah Air

Usai resmi mendapat gelar master dari Harvard University, Nadiem kembali
ke tanah air dan bekerja sebagai editor manajer sekaligus Co-Founder Zalora
Indonesia. Kemudian ia bergabung dengan perusahaan startup penyedia
layanan pembayaran non-tunai, Kartuku sebagai CIO.

Ide Bisnis Pendirian Gojek

Bosan bekerja di perusahaan orang, Nadiem pun mencoba peruntungan dengan


mendirikan badan usaha sendiri. Ia pun akhirnya mendirikan startup yang berbasis
penyedia jasa transportasi pada tahun 2010 bernama Gojek.

1. Awal Mula

Ide bisnis tersebut muncul dari pengalaman pribadi, ketika ia bekerja di


Mckinsey & Company, dan lebih suka memakai jasa ojek sebagai mobilitas. Hal
ini cukup efektif supaya tidak terjebak kemacetan ibukota.

Sayangnya menemukan tukang ojek sangat susah atau harus ke


pangkalannya. Sehingga tak selalu tersedia ketika dibutuhkan. Selain itu, pihak
mereka juga kesulitan mencari penumpang dan membuang waktu di pangkalan
hanya untuk menunggu.

2. Mendirikan Gojek

Dari hasil pengamatan dan bincang-bincang dengan ojek langganan, Nadiem


sadar bahwa terdapat masalah supply and demand yang tidak sesuai. Sehingga
muncullah problem solving-nya dengan mendirikan Gojek.

Adanya Gojek diharapkan mampu menjadi layanan transportasi dan


pengiriman barang yang cepat. Nadiem membuka kantornya di garasi
rumahnya. Bahkan sistem pemasarannya menggunakan call center sebagai
perantara driver dan penumpang.

3. Investor Untuk Gojek

Selama tiga tahun menjalankan Gojek, Nadiem menggunakan uangnya


sebagai modal. Karena semakin berkembang, pada 2014, Northstar Group asal
Singapura, memberikan suntikan dana untuk pengembangan. Diikuti pula oleh
Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.

4. 2015 – Gojek Semakin Dikenal

Pada tahun ini, Gojek meluncurkan aplikasi berbasis mobile phone untuk
mengenalkan model bisnis mereka serta menjaring pelanggan. Lantas
masyarakat berbondong-bondong memakai aplikasi tersebut. Hal tersebut
sekaligus menjadi revolusi gaya hidup banyak orang.

Selain itu, investor pun semakin bermunculan, seperti Softbank hingga


Google. Gojek kemudian memperlebar tujuannya dengan menyediakan fitur
pemesanan makanan Go-food, pengantaran paket Go-send, pembersih rumah
Go-clean, serta sistem pembayaran digital Go-pay.

Pendiri Gojek yang Sukses

Fitur layanan pada aplikasi Gojek yang inovatif membuatnya berkembang pesat
serta menjadi startup unicorn di Indonesia untuk bidang transportasi. Ketika pertama
berdiri hanya memiliki 20 driver, sekarang sudah lebih dari 2 juta dan tersebar ke
seluruh pelosok Indonesia.

Pengguna Gojek pun semakin meningkat, bahkan tiap harinya bisa melayani lebih
dari 3 juta pesanan. Sehingga kemudian dilakukan ekspansi bisnis hingga tersebar di
207 kota di Indonesia dan 5 negara ASEAN. Hal tersebut membuatnya menjadi startup
Decacorn Indonesia.

Pesatnya perkembangan Gojek mendatangkan banyak keuntungan untuk para


pemegang sahamnya. Nadiem Makarim sendiri memiliki saham 5 persen di
perusahaan yang didirikannya tersebut. Dari situ, ia bisa memiliki kekayaan US$ 100
juta atau setara Rp 1,4 triliun (Majalah Globe Asia, 2018).
Dari CEO Gojek Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Pada tahun 2019, Nadiem ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk melengkapi
cabinet Indonesia Maju dengan menduduki posisi Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Hal tersebut lantas membuatnya harus mundur dari CEO Gojek. Lantas
apa saja yang mengharumkan namanya?

1. Penghargaan The Straits Times Asian of the Year

Berkat inovasinya mendirikan Gojek, pada tahun 2016, Nadiem meraih


penghargaan The Straits Times Asian of the Year. Sebagai apresiasi atas
kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia dan
Asia pada umumnya.

Nadiem menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh penghargaan


tersebut. Melalui Gojek, ia dianggap telah membantu meningkatkan
kesejahteraan pada sektor informal. Sekaligus membantu menyediakan lahan
kerja bagi masyarakat dengan mengubah tren bisnis menjadi lebih modern.

2. Masuk Daftar Bloomberg 50 Versi 2018

Berkat Gojek pula, Nadiem masuk dalam daftar Bloomberg 50 pada tahun
2018. Pertimbangannya karena aplikasi tersebut mampu mengubah kehidupan
masyarakat Indonesia dengan sangat cepat. Pada awal pengembangannya yang
hanya berfokus pada pemesanan ojek, kini makin bervariasi.

Gojek kini bertransformasi menjadi aplikasi yang menyediakan fitur


tambahan selain ojek, seperti pemesanan makanan, pembayaran tagihan,
pengiriman barang, hingga jasa membersihkan rumah. Bloomberg 50
menyajikan sosok-sosok inovatif berbagai bidang, sebagaimana Nadiem.

3. Tokoh Termuda Peraih Penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24

Berkat Gojek, lagi-lagi Nadiem memperoleh penghargaan sebagai tokoh


termuda untuk menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk kategori
Inovasi Ekonomi dan Bisnis. Perusahaan yang ia dirikan dianggap berkontribusi
dalam pengembangan kawasan Asia.

Gojek juga dianggap telah menciptakan masa depan yang lebih baik bagi
masyarakat Asia. Perusahaan tersebut telah berkontribusi mendorong
pertumbuhan ekonomi, menghadirkan kemudahan dalam keseharian
pengguna, serta meningkatkan pendapatan mitra.

Dana yang diperoleh dari penghargaan tersebut digandakan oleh Nadiem


menjadi Rp 860 juta untuk digunakan sebagai donasi pendidikan anak mitra
pengemudi Gojek. Berkat aplikasi tersebut, sektor perekonomian Indonesia
mengalami peningkatan, termasuk UMKM kuliner.

4. Gojek Masuk Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World


Seperti halnya tujuan awalnya untuk mengubah keadaan dan
mensejahterakan masyarakat dari sektor jasa transportasi, Gojek masuk dalam
Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World pada tahun 2017 dan
berada di peringkat 17.

Kemudian, di tahun 2019, Gojek kembali masuk ke daftar Fortune’s Top 50


Companies That Changed The World dengan peringkat yang naik ke posisi 11
dari 52 perusahaan kelas dunia. Perusahaan ini masih menjadi satu-satunya di
Asia Tenggara.

Kegiatan Sosial Nadiem Makarim

Nadiem menjadi salah satu komisaris pada badan amal bernama Pathways for
Prosperity for Technology and Inclusive Development, bersama dengan Melinda Gates
dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani.

Badan amal tersebut bergerak di bidang sosial dan fokus untuk membantu negara-
negara berkembang. Mereka membiayai dan mendampingi proses adaptasi dengan
berbagai inovasi baru dunia digital yang mampu mengubah budaya bekerja.

Begitulah kiranya perjalanan karir dan biografi Nadiem Makarim, sang pendiri
Gojek yang masuk jajaran pemerintahan dengan menjadi Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Meski sering dikritik, ia tetap mampu sukses di atas kaki sendiri. Semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai