Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SISTEM EKONOMI INDONESIA

TOKOH PENGUSAHA INSIPIRATIF INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia

Dosen Pengampu

Drs. Endang Tasli, M.Si

Oleh :

KELOMPOK 2

M. Arief Ikhtiardy Nasution (19.04.023)

Ayu Setiara (19.04.028)

Nilla Shilvia Nur Awali (19.04.185)

Yusuf Hari Pamilih (19.04.272)

Ilma Khalifania Anwar (19.04.281)

1H Pekerjaan Sosial

JURUSAN PEKERJAAN SOSIAL


POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG

2019
A. BIOGRAFI

Biografi Nadiem Makarim

Nama : Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A


Lahir  : Singapura, 4 Juli 1984
Warga Negara  : Indonesia
Agama : Islam
Orang Tua  : Nono Anwar Makarim (ayah), Atika Algadrie
(ibu)
Istri  : Franka Franklin
Anak  : Solara Franklin Makarim
Total Kekayaan  : 1.4 trilyun Rupiah (Majalah Globe Asia, 2018)
Pendidikan :

 Foreign Exchange di London School of Economics


 International Relations di Brown University, Amerika Serikat
 Harvard Business School , Harvard University

Karir :

 Co Founder & Managing Direktor Zalora Indonesia


 Chief Innovation Officer Kartuku
 Bussiness Consultan , Mckinsey & Company
 Founder & CEO GO-JEK (2011- sekarang)

Profil Nadiem Makarim

Nadiem merupakan pria kelahiran Singapura, ayahnya bernama


Nono Anwar Marakim yang berasal dari Pekalongan seorang pengacara
dan ibunya bernama Atika Algadrie dari Pasuruan yang bekerja di bidang
non-profit.

Nadiem makarim mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia


lulus SMA di Singapura. Lulus dari SMA ia melanjutkan pendidikan di
jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. dan
selama setahun ia mengikuti program foreign exchange di London School
of Economics. Setelah itu ia melanjutkan kembali studinya di Harvard
Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar
MBA (Master Business Of Administration).

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Nadiem diketahui pernah


bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey dan Company sebuah konsultan
ternama di Jakarta selama 3 tahun. Setelah itu ia bekerja sebagai Co-
founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief
Innovation officer kartuku.

Berbekal dari pengalaman pekerjaan yang dimiliki, Nadiem


kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan
mendirikan perusahaan GO-Jek pada tahun 2011.

B. JENIS USAHA
Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan
manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA,
ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di
perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah
keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation
Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek
yang telah ia rintis sejak tahun 2011.Saat ini Gojek merupakan
perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016,
perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar
Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital,
Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST
Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation
Group.
1) McKinsey & Co (2006-2009)
Setelah menyelesaikan sekolahnya di Harvard dengan gelar MBA,
Nadiem memutuskan untuk pulang ke tanah air dan bekerja di
McKinsey & Co. Nadiem menjadi konsultan McKinsey selama 3
tahun.
2) Zalora Indonesia (2011-2012)
Nadiem menjadi Co-Founder dan Managing Director Zalora
Indonesia pada tahun 2011. Pada 2012, Nadiem memutuskan keluar
dari Zalora untuk membangun startup sendiri, termasuk Gojek yang
pada waktu itu memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver. Dia
mengaku telah belajar cukup banyak di Zalora, yang merupakan tujuan
utamanya ketika menerima pekerjaan di perusahaan itu. Di Zalora,
Nadiem memiliki kesempatan membangun mega startup dan bekerja
dengan sejumlah talenta terbaik di kawasan Asia.
3) Kartuku (2013-2014)
Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi Chief
Innovation Officer Kartuku setelah keluar dari Zalora. Saat awal
berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor dalam sistem pembayaran non-
tunai di Indonesia Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk
memperkuat GoPay.
4) Gojek (2010-2019)
Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah
menjadi salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi Gojek
mencapai USD 10 miliar. Gojek pertama kali berdiri sebagai call
centre, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing
dengan sepeda motor. Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi
super app, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi,
pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih
rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal
dengan GoPay.

C. MODAL UTAMA
Pada awal Dia merintis bisnis GOJEK, Ia hanya memiliki 10 karyawan
dan 20 tukang ojek. Kecintaannya terhadap jasa tukang ojek berhasil
mengantarkannya menjadi pengusaha. Pada 2011, saat Dia masih bekerja
sebagai seorang pegawai, Nadiem perlahan merintis GO-JEK. Namun
masih menggunakan sistem sederhana alias manual
Harapan Nadiem Makarim pendiri GoJek adalah perusahaannya,
PT. Gojek dapat membantu serta melayani seluruh masyarakat Indonesia
kapanpun dan di manapun mereka berada. Model bisnis yang diterapkan
GoJek adalah skema bagi hasil dengan supir ojek.

GoJek hanya mengambil bagian 20% dan sisianya 80% adalah


bagian pengendara ojek. GoJek memberikan fasilitas kepada supir berupa
jaket, helm dan HP Android.

D. PEMASARAN

Berikut ini strategi dari PT Gojek Indonesia seperti yang diutarakan oleh
CEO-nya Nadiem Makarim.

1. Berupaya terus merekrut pengemudi Gojek lebih banyak.

Gojek menargetkan untuk merekrut pengojek dengan proporsi yang sesuai


demi memenuhi kebutuhan pasar. Sejak meluncur Januari 2015, Gojek
Indonesia sudah menggandeng kurang lebih 10.000 pengemudi ojek dan
jumlah ini akan terus bertambah. Sebagian lainnya juga terdapat 200
pengemudi ojek yang mengajukan lamaran sendiri bergabung dengan
Gojek Indonesia. Untuk menjaga kualitas layanan, Gojek Indonesia
sangat memperhatikan segi keselamatan. Untuk itu Gojek telah
bekerjasama dengan Rifat Drive Labs (RDL) untuk memberikan pelatihan
keselamatan bagi semua pengemudi Gojek. Selain itu RDL juga telah
menyiapkan asuransi bagi pengemudi Gojek maupun penumpangnya.

2. Potensi pasar di banyak kota besar di Indonesia

Tentu menjadi peluang untuk melebarkan wilayah operasi. Manajemen


Gojek telah menjajaki untuk membuka layanan di kota-kota besar lainnya
di Indonesia. Karena transportasi ojek hampir ada di seluruh kota di
Indonesia. Untuk saat ini Gojek sudah masuk di empat wilayah yaitu
Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali.
3. Memperkaya fitur-fitur aplikasi.

Gojek Indonesia berencana menambah fitur aplikasi dengan


menyesuaikan kebutuhan dan kekhasan masyarakat Indonesia.
Pemanfaatkan fitur aplikasi dapat membuka bidang bisnis lainnya karena
sebagian masyarakat Indonesia telah memanfaatkan online juga untuk
berbelanja.

4. Menggelar promosi program “Ceban”.

Program promo ini terbukti efektif memperkenalkan layanan Gojek.


Konsumen sangat diuntungkan karena dengan hanya membayar 10 ribu
dapat diantar ke tujuan mana pun. Tentu dengan batas jarak yang sudah
ditentukan, diluar dari jarak tersebut konsumen dikenakan tarif per
kilometer.

Kehadiran Gojek telah memberikan warna tersendiri bagi transportasi di


Jakarta. Saat ini kita dapat temukan hilir mudik Gojek dengan jaket
khususnya di jalan-jalan Jakarta. Suatu bisnis yang saat ini sedang terus
berkembang, saling menguntungkan baik bagi konsumen maupun Gojek
Indonesia sebagai operatornya. Mampukah Gojek Indonesia terus
berputar dan semakin berkembang dengan strategi bisnis yang
dilakukannya? Masyarakat tentunya selalu memiliki kebutuhan
transportasi untuk mobilitas demi menjalankan aktifitasnya. Gojek perlu
terus menjaga momentum bisnis dengan tetap menghadirkan solusi
transportasi alternatif yang murah, efiektif, dan efisien. Sehingga
kepiawaian dalam meramu strategi bisnis diperlukan demi
kesinambungan dan dalam menghadapi kompetitor.

E. KEKAYAAN

Nadiem Makariem, telah melaporkan harta kekayaannya. Diketahui,


Nadiem memiliki total kekayaan mencapai Rp1,2 triliun.
Sebelum menjabat Mendikbud, Nadiem bekerja sebagai pengusaha, yang
juga pendiri perusahaan transportasi online Gojek. Pria berusia 35 tahun
ini dikenal sebagai pengusaha milenial yang sukses dan menginspirasi.

Nadiem sudah berkarier di dunia bisnis digital sejak 2006. Ia memulainya


dari perusahaan McKinsey & Company, berpindah ke e-commerce
Zalora, dan akhirnya mendirikan perusahaannya sendiri pada 2011.

Nadiem Makarim juga melaporkan harta bergerak dan tidak bergeraknya


ke KPK. Mendikbud termuda ini diketahui memiliki tanah dan bangunan
di enam wilayah, seperti di Rote Ndao, Gianyar dan Jakarta Selatan.
Jumlah harta tidak bergeraknya ini mencapai Rp38.675.933.850 (Rp38
miliar).

Selain itu, Nadiem juga melaporkan alat transportasinya senilai Rp2


miliar. Dari mobil Honda Brio 2017, Toyota Harier 2015 hingga Toyota
Velfire buatan 2018.

Ada juga surat berharga yang dilaporkan senilai Rp1,2 miliar dan kas
mencapai Rp119 miliar. Tercatat harta kekayaan Nadiem mencapai
Rp185 miliar, sedangkan yang dilaporkan mencapai Rp1,2 triliun.

F. KESIMPULAN

Setelah melihat perjalanan Nadiem dalam merintis usahannya kita dapat


menarik kesimpulan bahwa sebagai generasi muda, kita patut mencontoh
Nadiem Makarim dalam merintis kesuksesannya di dunia bisnis.
Kegigihan yang harus kita miliki dan keberanian dalam memulai hal-hal
baru, serta mampu berinovasi mengikuti perkembangan zaman, sehingga
mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memenuhi kebutuhan pasar.
G. SARAN

Negara kita membutuhkan banyak figur seperti Nadiem Makarim,


mempunyai mental baja dan pantang menyerah, bisa menciptakan lebih
banyak lapangan pekerjaan untuk orang yang membutuhkan. Maka dari
itu negara harus membantu Nadiem-nadiem lain agar perekonomian
Indonesia lebih maju.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai