Dosen Pengampu
Oleh :
KELOMPOK 2
1H Pekerjaan Sosial
2019
A. BIOGRAFI
Karir :
B. JENIS USAHA
Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan
manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA,
ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di
perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah
keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation
Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek
yang telah ia rintis sejak tahun 2011.Saat ini Gojek merupakan
perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016,
perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar
Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital,
Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST
Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation
Group.
1) McKinsey & Co (2006-2009)
Setelah menyelesaikan sekolahnya di Harvard dengan gelar MBA,
Nadiem memutuskan untuk pulang ke tanah air dan bekerja di
McKinsey & Co. Nadiem menjadi konsultan McKinsey selama 3
tahun.
2) Zalora Indonesia (2011-2012)
Nadiem menjadi Co-Founder dan Managing Director Zalora
Indonesia pada tahun 2011. Pada 2012, Nadiem memutuskan keluar
dari Zalora untuk membangun startup sendiri, termasuk Gojek yang
pada waktu itu memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver. Dia
mengaku telah belajar cukup banyak di Zalora, yang merupakan tujuan
utamanya ketika menerima pekerjaan di perusahaan itu. Di Zalora,
Nadiem memiliki kesempatan membangun mega startup dan bekerja
dengan sejumlah talenta terbaik di kawasan Asia.
3) Kartuku (2013-2014)
Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi Chief
Innovation Officer Kartuku setelah keluar dari Zalora. Saat awal
berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor dalam sistem pembayaran non-
tunai di Indonesia Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk
memperkuat GoPay.
4) Gojek (2010-2019)
Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah
menjadi salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi Gojek
mencapai USD 10 miliar. Gojek pertama kali berdiri sebagai call
centre, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing
dengan sepeda motor. Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi
super app, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi,
pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih
rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal
dengan GoPay.
C. MODAL UTAMA
Pada awal Dia merintis bisnis GOJEK, Ia hanya memiliki 10 karyawan
dan 20 tukang ojek. Kecintaannya terhadap jasa tukang ojek berhasil
mengantarkannya menjadi pengusaha. Pada 2011, saat Dia masih bekerja
sebagai seorang pegawai, Nadiem perlahan merintis GO-JEK. Namun
masih menggunakan sistem sederhana alias manual
Harapan Nadiem Makarim pendiri GoJek adalah perusahaannya,
PT. Gojek dapat membantu serta melayani seluruh masyarakat Indonesia
kapanpun dan di manapun mereka berada. Model bisnis yang diterapkan
GoJek adalah skema bagi hasil dengan supir ojek.
D. PEMASARAN
Berikut ini strategi dari PT Gojek Indonesia seperti yang diutarakan oleh
CEO-nya Nadiem Makarim.
E. KEKAYAAN
Ada juga surat berharga yang dilaporkan senilai Rp1,2 miliar dan kas
mencapai Rp119 miliar. Tercatat harta kekayaan Nadiem mencapai
Rp185 miliar, sedangkan yang dilaporkan mencapai Rp1,2 triliun.
F. KESIMPULAN
LAMPIRAN