1. Chairul Tanjung
Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.(lahir di Singapura, 4 Juli 1984; umur 35 tahun)
adalah seorang pengusaha Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan
Presiden Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019. Ia
merupakan pendiri Gojek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa
berbasis daring yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara
seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Kartuku (2013–2014)
Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi Chief Innovation Officer
Kartuku setelah keluar dari Zalora. Saat awal berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor
dalam sistem pembayaran non-tunai di Indonesia. Kartuku kemudian diakuisisi
Gojek untuk memperkuat GoPay.
Gojek (2010–2019)
Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah menjadi salah satu dari
19 dekakorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai US$10 miliar. Gojek pertama
kali berdiri sebagai pusat panggilan, menawarkan hanya pengiriman barang dan
layanan ride-hailing dengan sepeda motor. Sekarang, Gojek telah bertransformasi
menjadi aplikasi besar, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi,
pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik
hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay. Karier bisnis
Nadiem Makarim di Gojek membawanya masuk dalam daftar 150 orang terkaya di
Indonesia versi Majalah Globe Asia. Nadiem Makarim diperkirakan memiliki nilai
kekayaan mencapai US$100 juta.
3. Sandiaga Uno
Berbekal jejaring (network) yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan
dalam dan luar negeri, Sandiaga Uno sukses menjalankan bisnis
tersebut.Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal
investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah
keuangan. Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian dibenahi dan
dikembangkan.Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual kembali
dengan nilai yang lebih tinggi.Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil
alih oleh PT Saratoga. Beberapa perusahaan telah dijual kembali, antara lain PT
Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan PT
Astra Microtronics.
Pada 2005–2008, Sandiaga Uno menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia (HIPMI). Selama masa kepemimpinannya, jumlah pengusaha yang
tergabung di HIPMI meningkat dari 25.000 orang menjadi 35.000 orang. Ia juga
menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004.
Sandi dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe
dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS, pada 2007.Sementara,
pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset
245 juta dollar AS. Pada 2009 Sandi masuk sebagai pendatang baru dalam daftar
40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes. Majalah tersebut menuliskan
Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29. Pada tahun 2018
peringkatnya turun di peringkat 85 dengan taksiran kekayaan US$ 300 juta.
Sandiaga Uno juga pernah menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan.
PT Adaro Indonesia
PT Indonesia Bulk Terminal
PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia
Interra Resources Limited
PT iFORTE SOLUSI INFOTEK
4. Susi Pudjiastuti
Dr. (H.C.) Susi Pudjiastuti (lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965; umur 55 tahun)
adalah seorang Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 yang
juga pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir
hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari
Jawa Barat . Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan
berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio
P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 185 pilot, dengan 175 di antaranya
merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan
melayani 200 penerbangan perintis.
Seputus sekolah, Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp.750.000
untuk menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983. Bisnisnya
berkembang hingga pada tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT
ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi
merek "Susi Brand." Bisnis pengolahan ikan ini pun meluas dengan pasar hingga ke
Asia dan Amerika.Karena hal ini, susi memerlukan sarana transportasi udara yang
dapat dengan cepat mengangkut produk hasil lautnya dalam keadaan masih segar.
Pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp20
miliar menggunakan pinjaman bank. Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang ia
dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk
mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di
Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang. Call sign yang digunakan Cessna itu adalah
Susi Air.
5. Erick Thohir
Erick Thohir, B.A., M.B.A. (lahir di Jakarta, 30 Mei 1970; umur 49 tahun) adalah
Menteri Badan Usaha Milik Negara ke-9 Kabinet Indonesia Maju yang dilantik oleh
Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019.
Sebelum menjadi Menteri, Erick Thohir merupakan seorang pengusaha asal
Indonesia dan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari
perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. Berbagai unit
usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast), yakni Gen FM & Jak FM,
stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising,
penerbitan (publishing), yakni Harian Republika, Golf Digest, pemesanan dan
penjualan tiket digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang
bergerak di bisnis olahraga dan hiburan.
Bisnisnya diantaranya :
Media
Sekembalinya ke Indonesia, bersama beberapa rekan semasa kuliahnya ia
mendirikan Mahaka Group. Perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001
saat berada diambang kebangkrutan. Ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta
pendiri Kompas dan pendiri Jawa Pos. Mahaka Group melebarkan potensinya
dengan mendirikan perusahaan media luar ruang bernama Mahaka Advertising
seiring bertubuhan ekonomi dan masyarakat perkotaan pada tahun 2002.
Ia percaya akan potensi bisnis sepak bola dan dibuktikannya pada September 2013,
presiden dan pemilik klub Internazionale (Inter Milano), Massimo Moratti pada saat
itu mengonfirmasi pembicaraan untuk penjualan saham mayoritas 70% kepada
Erick. Pada tanggal 15 Oktober 2013 setelah melalui proses negosiasi yang
panjang, melalui International Sport Capital yang dipimpin oleh Erick secara resmi
menjadi pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70%.
Pada tanggal 15 November 2013, Erick dipercaya sebagai presiden klub Inter Milano
menggantikan Moratti hingga saat ini.
Kiprah Sosial
Erick Thohir adalah pendiri Yayasan Darma Bakti Mahaka. Erick Thohir juga pernah
dikabarkan sebagai pendiri Yayasan Dompet Dhuafa Republika, namun kabar ini
dibantah oleh Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam pernyataan di laman
resminya. Dompet Dhuafa atau yang dulu dikenal sebutan Dompet Dhuafa
Republika diinisiasi, didirikan, dan dibina oleh Parni Hadi (Pimpinan Harian Umum
Republika Pertama) pada 2 Juli 1993 karena terinspirasi dari dedikasi Corps
Dakwah Pedesaan (CDP) di Yogyakarta, sehingga Parni Hadi, meminta karyawan
Republika untuk menunaikan Zakat mereka secara bersama dan
berkesinambungan. Dari penggalangan dana internal, Republika lalu mengajak
segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada 2
Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika dengan tajuk
"Dompet Dhuafa" pun dibuka.[2]