DISUSUN OLEH :
Agitya Rachman K (1351228)
Eliska S (1351215)
Mochamad Rizky Pradana M (1351281)
Steven Kyne (1351136)
Syifa Lizara (1351104)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
karna atas Rahmat dan bimbingannyalah kami bisa
menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan
yang mendasar pada makalah ini. Mohon kritik dan saran
agar kami dapat menyelesaikan makalah lebih baik lagi
kedepannya.
Terimakasih dan semoga makalah ini memberi
pengetahuan yang positif bagi kita semua.
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
..........................................................................................................................
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................
.............
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
.....................................................................................................................
......
1.2 Batasan
masalah........................................................................................................
.................
1.3 Tujuan penulisan
makalah........................................................................................................
..
1.4 Metodologi
penelitian......................................................................................................
..........
1.5 Sitematika
pembahasan.................................................................................................
............
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Definisi dan Proses
Komunikasi..............................................................................................
2.2
Atensi &
Comprehension.................................................................................................
.......
2.3
Arah
Komunikasi........................................................................................................
.............
2.4
Desain Kerja dan Komunikasi
................................................................................................
3
2.5
Meningkatkan keterampilan
berkomunikasi..........................................................................
2.6
Kunci kepada Manajemen
Efektif...........................................................................................
BAB I
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyak kasus pada perusahaan yang timbul disebabkan oleh salah
komunikasi (miss communication). Delegasi wewenang tidak jalan, salah
mengerti perintah yang diberikan, membuat keputusan tanpa dukungan
informasi bawahan yang tepat, merupakan beberapa contoh kesalahan
informasi yang terjadi pada suatu organisasi.
Pada makalah ini akan dibahas proses komunikasi, cara peningkatan
ketrampilan berkomunikasi dalam organisasi serta kunci efektif komunikasi.
Komuniksi perlu dipikirkan sebagai alat kontrol yang dapat menambah
efektifitas manajemen.
BAB II
II. PEMBAHASAN
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Kemampuan berkomunikasi secara efektif merupakan tuntutan bagi manajer
yang ingin sukses. Seluruh fungsi manajemen yang penting tergantung pada
efektifitas komunikasi diantara para manajer dan bawahannya dalam
melakukan koordinasi aktivitas. Begitu pula dalam melakukan pemotivasian
kepada karyawan, melaksanakan penilaian prestasi kerja karyawan dalam
hal ini memberikan umpan balik kepada karyawan, dan membuat keputusan
bisnis yang penting, perlu masukan dari bawahan.
Mintzberg menyatakan bahwa seorang menajer berperan dalam komunikasi
pada organisasinya , antara lain sebagai :
Fungsi Komunikasi
Komunikasi bertindak sebagai pengendali perilaku karyawan dalam
beberapa cara . Seperti yang kita ketahui , organisasi memiliki hierarki
otoritas dan pedoman formal bahwa diharapkan untuk mengikuti oleh
karyawan . komunikasi informal juga mengontrol perilaku . Ketika suatu
kelompok kerja menggoda seorang anggota yang mengabaikan normanorma dengan bekerja terlalu keras , mereka dengan informal
mengendalikan perilaku anggota ini .
Selanjutnya, komunikasi bertindak sebagai motivasi dengan menjelaskan
kepada karyawan apa yang harus dilakukan , seberapa baik mereka
lakukannya , dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja .
ketika karyawan menetapkan tujuan yang spesifik , bekerja menuju tujuan
tersebut , dan menerima timbal balik mengenai kemajuan menuju tujuan ,
komunikasi diperlukan . Bagi banyak karyawan , kelompok kerja mereka
6
geografis dekat dengan pusat organisasi akan lebih banyak terima informasi
informal dibanding yang jauh dari pusat atau terisolasi.
Pesan itu sendiri berpengaruh karena intensitasnya, apakah pesan itu
sesuatu yang baru, dan pentingnya informasi tesebut secara informal.
Pertama, kebanyakan informasi baru lebih menarik perhatian daripada
sesuatu yang sudah umum. Kedua, bila orang menerima informasi yang
penting bagi dirinya, tentu pesan ini lebih menarik dari jenis pesan yang lain.
Ketiga, intensitas pesan mempengaruhi atensi penerima misalnya manajer
memerintahkan untuk tindakan segera, tentu akan lebih diperhatikan.
Comprehension atau dimengertinya suatu pesan merupakan hal yang
penting. Tiga hal yang menentukan pengertian karyawan terhadap pesan
yang disampaikan yaitu : ( Arnold & Feldman; 1986:159)
a. Semantik dari pesan itu sendiri
Semantik terdiri dari jargon atau istilah yang digunakan, arti simbol yang
tidak jelas, asosiasi simbol yang tidak diinginkan dan faktor non verbal
b. Persepsi dari orang yang menerima pesan
Contoh dari persepsi antara lain : stereotyping, projection dan
penyederhanaan/ simplifikasi.
c. Kesempatan atau umpan balik antara pengirim pesan dengan
penerima pesan dalam berkomunikasi.
Ini termasuk cara agar peserta komunikasi bersedia bicara, mau mendengar
dengan empati dan lain-lain.
10
Selain arah aliran komunikasi dan jaringan komunikasi organisasi, faktor lain
yang mempengaruhi komunikasi organisasi adalah desain tempat kerja.
Meskipun semua teknologi informasi dan terkait mobilitas karyawan banyak
komunikasi organisasi masih terjadi di tempat kerja. Bahkan, sekitar 74
persen dari pekan kerja rata-rata karyawan dihabiskan di dalam kantor.
Bagaimana bahwa ruang kerja kantor dirancang dan dikonfigurasi dapat
mempengaruhi komunikasi yang terjadi serta mempengaruhi kinerja
keseluruhan organisasi. Bahkan dalam survei pekerja Amerika 90 persen
percaya bahwa desain kerja baik dan hasil letak kinerja karyawan baik
keseluruhan.
Penelitian menunjukkan bahwa desain tempat kerja akan berhasil
mendukung empat jenis kerja karyawan: bekerja lebih fokus, berkolaborasi,
pembelajaran, dan sosialisasi. Bekerja lebih Fokus adalah ketika seorang
karyawan harus berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam
kolaborasi, karyawan harus bekerja sama untuk menyelesaikan tugas.
pembelajaran adalah ketika karyawan terlibat dalam pelatihan atau
melakukan sesuatu yang baru dan bisa melibatkan kedua pekerjaan dan
lebih terfokus. Dan sosialisasi terjadi ketika karyawan informal berkumpul
untuk chatting atau bertukar pikiran.
Sebagai manajer,manajer berperan untuk merancang lingkungan fisik kerja,
dua elemen desain umum memiliki dampak terbesar pada komunikasi.
Pertama, halangan dan hambatan yang digunakan di tempat kerja. Banyak
tempat kerja organisasi saat ini adalah tempat kerja terbuka, yaitu, mereka
termasuk beberapa halangan dan hambatan fisik. Penelitian telah
menunjukkan baik kelebihan dan kekurangan yang terbuka ditempat kerja.
Salah satu hal yang kita tahu pasti tentang jenis pengaturan dan efeknya
pada komunikasi adalah visibilitas. Orang-orang di tempat terbuka
ditempatkan di sepanjang rute utama sirkulasi atau berdekatan dengan
atrium yang melaporkan hampir 60 persen lebih tatap muka komunikasi
dengan anggota tim, dari pada mereka di lokasi-visibilitas rendah. Hal lain
adalah kepadatan. Lebih banyak orang mengisi sebuah areal kerja berarti
bahwa lebih interaksi tatap muka sedang berlangsung. Ruang kerja dengan
kepadatan tinggi menghasilkan 84 persen lebih komunikasi tim-anggota dari
pada pengaturan ruang kerja dengan kepadatan rendah. Jika hal itu penting
bahwa karyawan berkomunikasi dan berkolaborasi, manajer perlu
mempertimbangkan visibilitas dan kepadatan dalam desain tempat kerja.
Unsur lain desain tempat kerja adalah ketersediaan pengaturan yang
disesuaikan dengan susunan kerja, peralatan, dan perabotan. Sebagai
11
3. Semantics
Semantik adalah ilmu mengenai arti kata sebagai pelengkap
phonetics, yaitu ilmu mengenai bunyi atau suara. Hampir semua
komunikasi berbentuk simbol, apakah dari kata, gambar atau tindakan.
Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya arti yang berbeda.
Untuk beberapa alasan diatas itulah skill atau ketrampilan berkomunikasi
diperlukan. Adapun cara meningkatkan ketrampilan berkomunikasi antara lain
(Robbins; 2001:302-303):
1.
14
15
IV. KESIMPULAN
Komunikasi merupakan alat yang penting dalam menjalankan fungsi
manajerial seorang manajer. Setiap tindakan manajer, dari mulai
perencanaan sampai pengawasan membutuhkan komunikasi yang efektif.
komunikasi yang dilakukan dengan memperhatikan atensi dan
comprehension serta arah komunikasi dalam organisasi. Manajer juga perlu
untuk meningkatkan ketrampilan berkomunikasinya sehingga dapat
mengambil tindakan manajerial secara efektif dengan menggunakan alat
komunikasi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hugh J Arnold & Daniel C Feldman ; 1986: Organizational Behavior, McGrawHill Book Co, New York.
James A F Stoner & R Edward Freeman; 1989: Management; Prentice Hall Inc,
New Jersey.
John W Newstorm & Keith Davis; 1998: Organizational Behavior : Human
Behavior at work; McGraw-Hill Book Co, New York
Stephen P Robbins; 2006: Management; 8th edition Prentice Hall Inc, New
Jersey.
Stephen P Robbins; 2003: Organizational Behavior, 11th edition, Prentice Hall
Inc, New Jersey.
17