1.
BARANG (COMMUDITIES)
Barang adalah benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh manfaat
atau kegunaan. Bila seorang mengonsumsi lebih dari satu barang dan jasa,
seluruhnya digabungkan dalam bundel barang (commudities bundle). Barang
yang dikonsumsi mempunyai sifat makin banyak dikonsumsi makin besar
manfaat yang diperoleh (good). Contohnya pakaian, makin banyak dimiliki
makin memberi manfaat. Sesuatu yang bila konsumsinya ditambah justru
mengurangi kenikmatan hidup (bad), tidak dimasukkan dalam analisis.
Misalnya, penyakit, makin banyak makin menyusahkan.
b)
UTILITAS (UTILITY)
Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang.
Utilitas merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan alternatif
penggunaannya. Utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
konsumen. Utilitas total (total utility/TU) adalah manfaat total yang diperoleh
dari seluruh barang yang dikonsumsi. Utilitas marjinal (marginal utility/MU)
adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi
sebanyak satu unit barang.
c)
d)
100
A
75
50
25
MU = 0; TU maks
baju
MU
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Achmad akan berhenti
mengonsumsi pada baju yang kelima. Jika setelah itu dia menambah jumlah
baju yang dikonsumsi, tindakan itu bukan saja tidak menambah TU, bahkan
menguranginya. Achmad berhenti mengonsumsi pada saat harga baju (Rp
25.000) sama dengan nilai utilitas marjinal (25.000 util).
MU = P (1)
Prinsip ini berlaku untuk semua barang, sehingga konsumen akan mencapai
kepuasan maksimum pada saat:
MUx= Px .. (2)
Dimana : MUx = tambahan kegunaan X
Px
= harga X
3.
Makan Sate
(porsi per bulan)
4 porsi
5 porsi
10 porsi
20 porsi
25 porsi
Nilai Kepuasan
100
100
100
100
100
Jika kombinasi itu disajikan dalam kurva akan diperoleh kurva indiferensi
(IC) seperti ditunjukkan oleh diagram 2
Diagram 2
Kurva Indiferensi (Indifference Curve)
Makan
Bakso
25
20
15
10
U = X.Y
5
4
U = 100
0
45
10
15
20
25 Makan
Sate
IC3
IC1
0
IC2
X
2)
Y2
Y3
0
X1 X2 X3
X
Dalam Diagram 4 pada awalnya jumlah Y yang ingin dikorbankan untuk
memperoleh tambahan satu unit X adalah OY 1- OY2. Sehingga besarnya MRSyx
adalah (OY1- OY2 / OX1- OX2). Pada saat ingin menambah 1 unit X lagi (dari
OX2 ke OX3), jumlah Y yang ingin dikorbankan menjadi lebih kecil(OY 2- OY3),
sehingga nilai MRSyx berubah. Jumlah Y yang ingin dikorbankan menurun,
karena jumlah Y yang ingin dimiliki makin sedikit (langka)
3)
Y
Pada Diagram 5.a IC1 dan IC2 berpotongan di titik B, berarti IC 1 = IC2. Di
titik C, IC2 > IC1 padahal di titik A, IC1 > IC2. Keadaan itu tidak sesuai dengan
asumsi transitivitas yang mengatakan: BilaAA > B dan B > C, maka A > C.
Asumsi transitivitas hanya terpenuhi bila IC 1 dan IC2 tidak saling berpotongan
A
(Diagram 5.b)
B
BKURVA GARIS ANGGARAN (BUDGET
b.
LINE CURVE)
Garis anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi
C
IC3
konsumsi dua macam barang
yang membutuhkan
biaya (anggaran)
yang sama
IC2
besar. Misalnya garis
IC2 sedangkan harga
IC anggaran dinotasikan sebagai BL,
sebagai P (Px untuk X 1dan Py untuk Y) dan jumlah barang
IC1 yang dikonsumsi
adalah Q (Qx untuk X dan Qy untuk Y), maka
0
X
BL = Px.Qx + Py.QyX..
(4)
(b)
(a)
Kurva-kurva
indiferensi
Kurva-kurva
indiferensi
Kemiringan
(slope) kurva BL adalah
negatif, yang
merupakan rasio Px dan
yangOY
tidak
berpotongan
yang
berpotongan
Py. Pada
Diagram 6 kita melihat bahwa
sama
dengan besarnya pendapatan
(M) dibagi harga Y, sedangkan OX sama dengan besarnya pendapatan (M)
dibagi harga X. Sehingga slope kurva garis anggaran adalah:
- (OY / OX) = - (1 / Py.M) / (1 / Px.M) = - Px / Py (5)
Diagram.6
Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)
Y
Y1
Y2
Y3
BL = Px.Ox + Py.Oy
0
X1
X2
X3
c.
Pendapatan
nominal
naik
Harga X turun
Harga X
naik
BL3 BL1
BL3
BL1
BL2
BL2
X
(a)
Pengaruh perubahan harga
terhadap garis anggaran
Pendapatan
nominal
turun
X
(b)
Pengaruh perubahan pendapatan
terhadap garis anggaran
d.
Keseimbangan Konsumen
Y
Y
Y1
Y1
IC2
BL3
IC3
BL1
IC1
0
X1
BL2 BL1
(a)
Maksimalisasi
Kepuasan
BL2
X1
(b)
Minimalisasi
Biaya
IC1
X
e.
1)
X1
BL2
X2
BL3
X3
2)
Dari Diagram.9 disimpulkan bahwa pada saat harga barang X makin murah
(P1 > P2 > P3) permintaan terhadap X makin bertambah (0X1 > 0X2 > 0X3). Hal
ini sesuai dengan hukum permintaan. Karena itu dari kurva PCC dapat
diturunkan kurva permintaan (demand curve)
Kurva permintaan ini diturunkan dalam batasan tiga asumsi:
a) Konsumen berada pada kondisi keseimbangan
b) Pendapatan nominal tidak berubah
c) Harga nominal barang lain tidak berubah
Diagram.10
Menurunkan Kurva Permintaan
Harga
P1
P2
P3
D
0
3)
X1
X2
X3
P3
B2
P2
B1
P1
P1
A1
P0
P2
Da
Db
A0
B0 X
Dt
0
T2
T1
T0 X
f.
Diagram.12
Kurva Pendapatan-Konsumsi
(Income-Consumption Curve) Kurva ICC
BL3
BL2
Jumlah X
Jumlah X
X2
X2
X1
X1
M1 M2 Pendapatan (M)
(a)
Barang Kebutuhan Pokok
M1 M2 Pendapatan (M)
(b)
Barang Mewah
Ketika kita mengatakan bahwa jika harga barang turun maka permintaan
terhadap bertambah atau sebaliknya, yang terlihat sebenarnya adalah total
interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan
harga, terhadap keseimbangan konsumen. Dengan perkataan lain, jika harga
suatu barang turun, maka ada dua komponen yang dipengaruhi:
1)
Harga relatif barang menjadi murah, sehingga bila
konsumen bergerak pada tingkat kepuasan yang sama (kurva indiferensi
awal) dan pendapatan nyata dianggap tetap, maka konsumen akan
menambah jumlah konsumsi barang yang harganya menjadi relatif lebih
murah dan mengurangi jumlah konsumsi barang yang harganya menjadi
relatif lebih mahal. Inilah yang disebut sebagai efek substitusi (substitution
effect).
2)
Pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah
permintaan berubah. Jika perubahan ini dilihat dari sisi harga barang lain
dan pendapatan nominal daianggap tetap, kita akan melihat efek
pendapatan (Income effect).
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contoh berikut ini.
Diagram.14
Efek Substitusi dan Efek Pendapatan:
Kasus Harga Turun
Efek Total:
IC1
IC2
B
C
Efek total dari kenaikan
harga X adalah penurunan permintaan sebesar 0X 10X3. Jika konsumen harus melakukan penyesuaian keseimbangan dengan
A
asumsi tingkat pendapatan dan tingkat
kepuasan adalah sama seperti kondisi
awal (IC1), maka keseimbangan konsumen tercapai di titik B yang merupakan
IC1IC 1. perubahan rasio harga
persinggungan BL2 (garis terputus-putus) dengan
(harga relatif) telah mengurangi jumlah X yang diminta sebanyak X 1X2. Ini
IC2penurunan pendapatan nominal (yang
merupakan efek substitusi. Sedangkan
disebabkan kenaikan harga X) telah menurunkan jumlah X yang diminta
BL3 pendapatan.
BL1
BL2
sebesar X2X3. Ini merupakan efek
0
X3
X2
X1