Anda di halaman 1dari 8

Kemasan &

Strategi
Pemasaran
“Lumpia Beef"
Kewirausahaan
Kelompok 4
Fitria Dedek Anggraini

20012010089 01 Jesika Juita Lumban Raja

Ruthyanti Manihuruk
04 20042010230

20012010098 02 Abdillah Hanif


05 20042010253
M. Arya Abdillah

20012010330 03
“Lumpia Beef”
Lumpia beef adalah sebuah produk camilan yang masuk ke salah satu
jenis makanan gorengan. Untuk produk lumpia beef ini kami telah
melakukan inovasi dan perubahan dengan menambahkan potongan
beef yang mampu menarik perhatian para konsumen, namun tidak
menghilangkan konsep dari lumpia itu sendiri yaitu isian sayur di
dalamnya. Proses produksinya pun cukup mudah dan tidak
membutuhkan waktu serta modal yang cukup besar. Untuk itu, kami
akan menunjukkan tahapan dari proses produksi Lumpia Beef.
Kemasan yang
digunakan
Untuk pengemasan dari produk kami, kami
menggunakan paper wrap sebagai kemasan primer
produk Lumpia Beef. Untuk kemasan sekundernya atau
kemasan luar kami menggunakan kantong kertas.
Kami memilih kemasan berbahan kertas karena lebih
aman untuk tubuh, ramah lingkungan (mudah didaur
ulang, dan tergolong murah.
Strategi Pemasaran
1. Menggunakan media sosial
Pemasaran media sosial juga mudah digunakan, irit biaya, dan bisa memperluas target pasar
sehingga strategi ini dapat diterapkan oleh berbagai penjual. Pemasaran media sosial berfokus
pada penggunaan situs atau aplikasi sosial networking seperti Facebook, Instagram, Tiktok, dan
sejenisnya. Dengan memanfaatkan media sosial kami berfokus untuk meningkatkan promosi agar
penjualan Lumpia Beef semakin meningkat. Hanya dengan memposting sebuah foto atau video
produk kami, pengguna sosmed akan mengetahui bahwa ada produk yang bernama Lumpia Beef
dan tertarik untuk membeli.
2. Earned media
Earned media merupakan publikasi yang bisa didapatkan dengan berbagai cara yang cenderung
mudah. Seperti testimoni di media sosial, pembicaraan dari mulut ke mulut (word of mouth),
membicarakan produk melalui sosial media. Setelah Lumpia Beef kami dibeli, kami tidak lupa
untuk meminta testimoni dari pembeli yang telah merasakan produk kami.
3. Diskon
Kami akan memberikan diskon di hari-hari tertentu. Misalnya saat hari ibu, Lumpia Beef
akan memberikan diskon kepada pelanggan yang sudah menjadi ibu, saat hari raya, saat hari
valentine. Dengan demikian, para konsumen akan berfikir bahwa Lumpia Beef ini memiliki
harga yang terjangkau dan bahkan sering mengadakan diskon.
4. Free Gift
Dengan menyediakan free gift untuk customer, kami dapat menunjukkan kepedulian serta
apresiasinya terhadap loyalitas pelanggan. Secara tidak langsung, tingkat retensi pelanggan
pun dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, begitu pula dengan tingkat kepuasannya.
5. Booth event
Dengan memanfaatkan digelarnya suatu event seperti perayaan ulang tahun kota, perayaan Hari Nasional,
ataupun gelar bazar makanan, Lumpia Beef ikut meramaikan dengan membuka booth sebagai strategi
pemasaran dan sebagai ajang promosi produk. Jadi, kami melakukan penjualan offline ketika terdapat
suatu event atau bazar dengan menggunakan booth. Situasi yang seperti ini akan sangat menguntungkan
untuk mengembangkan branding pada produk kami karena banyak konsumen yang berkumpul di satu
tempat sehingga penjualan Lumpia Beef ini juga semakin meningkat.

6. Tagline
Tagline merupakan sebuah slogan atau frasa yang dibuat dalam bentuk visual maupun verbal. Tagline dari
produk kami sendiri yaitu “Jajan Asik Ya Lumpia Beef” adalah salah satu perwujudan dari jenis tagline
spesifik yang mengandung unsur penegasan dimana Lumpia Beef ini adalah produk camilan yang unggul
yang dapat dinikmati kapan pun. Tagline dari Lumpia Beef akan terus menempel di benak para
konsumen. Dengan memanfaatkan tagline, kami dapat menarik perhatian para pelanggan. Selain itu
tagline ini juga bermanfaat untuk memperkuat identitas produk. Sehingga mampu membuat produk
Lumpia Beef menjadi lebih akrab di telinga para konsumen.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai