NPM : 113217085
Faktor
Produksi
Pendapatan
RTK RTP
Pengeluaran
Menunjukan keadaan apabila seluaruh pendapatan yang diterima RTK (Rumah
Tangga Konsumen) digunakan untuk seluruh belanja barang dan jasa, ini berarti
bahwa pendapatan sama dengan pengeluaran. Tidak ada bagian pendapatan
yang tidak dibelanjakan atau dapat dikatakan bahwa perekonomia mengalami
keseimbangan.
2. Perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan akan dapat
menyebabkan terjadinya perubahan permintaan ataupun perubahan jumlah
barang yang diminta. Apa perbedaan diantara keduanya? Tunjukkanlah dengan
menggunakan grafik, beri penjelasan secukupnya!
Jawab:
Perbedaan perubahan permntaan dengan perubahan jumlah barang yang
diminta:
Perubahan jumlah barang yang diminta menunjukan berubahnya jumlah
barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan harga barang
tersebut
Perubahan permintaan menunjukan perubahan jumlah barang yang diminta
sebagai akibat adannya perubahan salah satu atau lebih variabel non harga
misalnya perubahan penghasilan
Keterangan :
a. Pergerakan sepanjang kurva permintaan terjadi pabila harga barang yang
diminta menjadi naik ataupun turun . bila harga mula-mula setinggi P1, amak
apabila terjdi penurunan karga (ke p2) pada barang tersebut menyebabkan
jumlah barang yang diminta menjadi meningkat, dari sebanyak Q1 menjadi
sebanyak Q2. Gerakan ini ditunjukan dengan perpindahan dari titik A ke titik
B masih pada kurva yang sama
b. Pergeseran kurva permintaan kekanan yakni dari D0 ke D1 menunjukan
adanya kenaikan permintaan, sedangkan dari D0 ke D2 menunjukan adanya
penurunan permintaan . faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran
permintaan baik ke kanan ataupun ke kiri adalah apabila terjadi perubahan
pafda faktor-faktor selain harga, seperti pendapatan, jumlah penduduk, harga
barang lain, selera dan lain-lain.
3. Jika diketahui
Fungsi permintaan adalah Qdx = 200 10 Px dan
Fungsi penawaran adalah Qsx = -100 + 20 Px
a. Lengkapilah tabel berikut ini :
Px QDX QSX
10
12
15
0 200 -100
2 180 -60
6 140 20
8 120 60
10 100 100
12 80 140
15 50 200
b. Kurva
2) Inelastis ( Ed < 1)
Bentuk kurva permitaanya garis miring yang curam. Pada keadaan ini
prosentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil dibandingkan
dengan prosentase perubahan harga. % Q < % P
3) Unitary elastis ( Ed = 1)
Bentuk kurva permintaanya adalah garis miring dan meotong sumbu 45.
Pada keadaan ini prosentase perubahan jumlah barang yang diminta sama
persis dengan prosentase perubahan harga.
4) Elastis ( Ed > 1)
Besaran elastis ini adalah >1 bentuk kurva permintaanya agak mendatar.
Pada kondisi ini perubahan harga sedikit saja akan menyebabkan jumlah
barang yang diminta berupa banyak.
5.
MU donat 30 28 26 24 22 20 18 16 14
MUeskrim 30 27 24 21 18 15 12 9 6
a. Berapakah jumlah donat dan eskrim perbulannya yang akan dibeli oleh
Nanda agar kepuasannya maksimum?
b. Berapakah kepuasan total maksimum yang akan diperolehnya?
c. Tunjukkanlah dengan gambar!
Jawabannya 8 dan 3
JAWAB:
Diketahui:
I = Rp25.000
P donat = Rp2.000/buah
2:3
P eskrim = Rp3.000/buah
200 30
a. 2000
= 3000
= (6 2000) + (1 3000) = 15.000
18 27
= = (7 2000) + (2 3000) = 20.000
2000 3000
16 24
= = (8 2000) + (3 3000) = 25.000
2000 3000
14 21
= = (9 2000) + (4 3000) = 30.000
2000 3000
b. TV = 184 + 81 = 264
Q (unit) TVA MVA TVB MVB
1 30 30 30 30
2 58 28 57 27
3 84 26 81 24
4 108 21 102 21
5 130 22 120 18
6 150 20 135 15
7 168 18 147 12
8 184 16 156 9
9 198 15 162 6
7. Si cantik Faradiba Salsabila, paling suka menggunakan bando atau jepet untuk
merapikan rambutnya yang ikal. Sehingga ia selalu minta jatah pada mamanya
untuk membeli kedua barang tersebut. Dalam rangka ulang tahun kemerdekaan
RI, mamanya memberi uang sebanyak Rp170.000 untuk membeli jepet dan
bando, serta Rp10.000 untuk membeli permen. Bila harga jepet adalah
Rp20.000/buah, harga bando adalah dua kali lipatnya sedangkan informasi MU
jepet dan bando seperti yang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :
Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MU jepet 50 46 42 38 34 30 26 22 18
MUbando 60 55 50 45 40 35 30 25 20
a. Carilah jumlah jepet dan bando yang dapat dibeli Farah agar kepuasannya
maksimum! (jawaban 6 dan 1)
b. Berapa utilitas total maksimum yang akan diperolehnya?
c. Bila harga jepet naik menjadi Rp22.000, sedangkan harga bando turun
menjadi Rp35.000, bagaimanakah kombinasi keduanya yang akan
memberikan kepuasan yang maskimum?
d. Apakah dengan uang yang dimilikinya, dapat membeli kedua barang
dengan kombinasi jumlah jepet dan bando yang baru?
JAWAB:
Diketahui:
I = Rp170.000
P permen = Rp10.000
1:2
P jepit = Rp20.000
P bando = 2 jepit = Rp40.000
30 60
a. = (6 10.000) + (1 20.000) = 80.000
10.000 20.000
b. Tv jepit = 240
Tv bando = 60
300
c. P jepet = Rp22.000
P bando = Rp35.000
22 35
= (8 22.000) + (6 35.000) = 80.000
22.000 35.000
% Share to GDP
16.00%
14.00%
13.40%
12.00% 12.20%
10.00%
8.90%
8.00%
7.10%
6.00%
5.30%
4.00% 4.50%
2.00%
0.00%
1950 1960 1970 1980 1990 2000
Figure 1 Health Expenditure Share 1950 to 1997
Jawab:
Sektor pelayanan kesehatan adalah bagian ekonomi yang besar dan terus
berkembang.Oleh karena itu, hanya ada tiga kemungkinan besar untuk
menjelaskan jatah yang ditindas secara substansial yang ditunjukkan pada gambar
1:
Jawab :
Tabel ini memberikan data tentang sumber pembayaran untuk
layanan Perawatan kesehatan pribadi untuk tahun tertentu sejak tahun
1960. Pada tahun 1960an, sekitar 55 persen dari seluruh pengeluaran
perawatan kesehatan pribadi dibayar out-of-pocket, yang berarti
bahwa 45 persen dibayar oleh pembayar pihak ketiga (baik swasta atau
pemerintah). Pada tahun 1997, lebih dari 80 persen dibayar oleh pihak
ketiga, dengan kenaikan karena pertumbuhan baik asuransi swasta
maupun program publik. Tentu, pemisahan dari pembayaran langsung
tersebut harus melemahkan beberapa efek harga yang mungkin
diharapkan dalam analisis ekonomi standar. Asuransi mengubah
permintaan akan perawatan, dan hal itu berpotensi juga mengubah
insentif penyedia layanan.
10. Gambarkan dan Jelaskan tabel berikut:
TABLE Production Sehedule for X-ray
K L Q MP AP
5 0 0.00
Jawab:
Tabel di atas merupakan tabel mengenai hubungan antara produksi rata-rata,
produksi marginal, dan produksi total, dimana:
K = jumlah kapital/modal
L = labour/tenaga kerja
Q = total produksi/jumlah output
AP = produksi rata-rata tenaga kerja
MP = produk marginal
Tabel menunjukkan bila tidak ada kontribusi input tenaga kerja satupun maka tidak
ada output yang dihasilkan atau nol produksi. Bila kemudian dalam proses produksi
input tenaga kerja telah termanfaatkan maka total produksi akan bergerak ke atas.
Dengan bertambahnya input tenaga kerja, produksi total semakin meningkat tapi
tambahannya (marginal produk) mulai menurun. Pola ini mengacu pada hukum
pertambahan hasil yang semakin menurun (Law of diminishing returns). Pada saat
total produksi meningkat, produk marginal bergerak meningkat dan melebihi
besarnya produksi rata-rata. Penurunan total produksi menunjukkan bahwa semakin
banyak tenaga kerja yang digunakan justru akan mengurangi produksi totalnya.
Kondisi ini masuk pada tahap tiga bahwa penambahan tenga kerja menyebabkan
produksi tidak efisien lagi. AP dan MP mula-mulai naik, kemudian mencapai puncak
(titik maksimum) dan setelah itu menurun.
Ciri-ciri hubungan MP dan AP secara ringkas:
MP > AP, jika AP menaik.
MP = AP, jika AP maksimum
MP < AP, jika AP menurun.
Contoh CBA:
1. Dibidang Kesehatan
Cost Benefit Analysis juga sering diterapkan dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
Dalam hal ini penulis mengemukakan contoh cost benefit analysis dalam program Keluarga
Berencana (KB). Program Keluarga Berencana adalah program mengendalikan pertumbuhan
penduduk yang mempunyai elemen biaya (cost) dan manfaat (benefit) sebagai berikut:
a. Elemen biaya.
1. Biaya program KB untuk mencegah atau menjarangkan kelahiran.
2. Biaya atau kerugian yang timbul karena menurunnya jumlah tenaga kerja.
b. Elemen manfaat:
1.Efek utama : berkurangnya belanja konsumsi karena kelahiran yang dapat dicegah, sehingga
belanja yang tidak dikonsumsi tersebut tersedia untuk penduduk luas.
2.Meningkatnya public saving dari penurunan pendidikan karena menurunnya jumlah anak
yang lahir
3.Meningkatnya produktivitas karena keluarga yang lebih kecil bisa meningkatkan status gizinya
4.Meningkatnya private saving sebagai akibat menurunnya fertilitas.
2. Bidang Pembangunan
Perencanaan maupun evaluasi proyek pembangunan dapat menggunakan metode Cost Benefit
Analysis (CBA) untuk meminimalisi risiko kerugian bagi perencanaan, dan evaluasi untuk
perbaikan. Seperti proyek perluasan jalan raya oleh pemerintah kabupaten A. Oleh karena arus
kendaraan yang padat, pemerintah A berencana melebarkan jalan dari empat lajur
menjadi enam lajur. Asumsi bahwa, pelebaran jalan ini akan memberikan manfaat
penghematan waktu pengguna jalan dan mengurangi kecelakaan di jalan tersebut.
Contoh CEA:
1. Bidang Transportasi
Cost Effectiveness Analysis sangat diperlukan dalam bidang transportasi. Seseorang
membutuhkan perhitungan waktu, jarak, medan, biaya yang dikeluarkan, kenyamanan,
keamanan, serta keefektifan dalam memilih alat transportasi. Selain itu juga dapat menganalisis
mengenai beberapa rencana program seperti rencana pembatasan jumlah kendaraan
bermotor, pembangunan MRT di Jakarta.
2. Bidang Kesehatan
Cost Effectiveness Analysis digunakan untuk memilih program pengobatan penyakit
penyakit yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah TBC pada tahun 1984.
3. Bidang Industri
Perusahaan menggunakan Cost Effectiveness Analysis untuk menentukan program mana yang
akan dijalankan atau mengevaluasi program program yang telah dilakukan untuk melihat
program mana yang paling efektif untuk meningkatkan income perusahaan.
Untuk setiap
kategori,
persentase
Persentase pengurangan
penurunan
Yang terjadi
Disebabkan sebelum
setiap 1901
1848- kategori
1854
1901 1971
I Kondisi
disebabkan
mikroorganisme
Disebabkan
mikroorganisme
Contoh output :
Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan
perubahan yang terjadi pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk
kepuasan dari konsumen tersebut. Hasil akhir kegiatan dan tindakan
tenaga kesehatan profesional terhadap pasien. Hasil pelayanan
kesehatan / medis dapat dinilai antara lain dengan melakukan audit
medis, review rekam medis dan review medis lainnya, adanya keluhan
pasien, dan informed consent.