Anda di halaman 1dari 2

Nama : Susan Rahmania

Nim : 0603138202054
Matkul : Kewirausahaan

Analisis Kasus Pelanggaran Etika Bisnis Tokopedia


Pada akhir tahun 2020, tokopedia sempat heboh diperbincangkan dengan
timbulnya kasus kebocoran data para penggunanya. Biasanya nama tokopedia
selalu diperbincangkan karena selalu mengusung ide yang dapat menarik
perhatian public dengan menjadikan artis korea sebagai brand ambassadornya dan
mendatangkan berbagai idol korea juga kerap melakukan promosi melalui banyak
influencer yang sedang naik daun. Dalam kasusnya, diketahui ada 91 juta data
pengguna dan 7 juta data penjual yang bocor. Bahkan semua data ini dijual di arak
web dengan harga sekitar $5000. Dengan bocornya data tersebut, pihak
Tokopedia meminta penggunanya untuk mengganti password. Berita tersebut
sangat mengejutkan public, apalagi tokopedia merupakan sebuah platform belanja
online yang banyak dimintai public bahkan sudah masuk perusahaan startup
unicorn.
Meskipun diperjualbelikan secara bebas, namun orang yang ingin
mengunduh data tersebut harus menggunakan VPN karena data tersebut ada di
server Amerika. Terhitung sudah ada lebih dari 50 pengguna sudah mengunduh
data tersebut. Walaupun pihak Tokopedia menyatakan bahwa data yang bocor
tersebut tidak mencakup data sensitif seperti password dan kode OTP, tetapi
mereka menghimbau pengguna aplikasi tetap mengganti password untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pertimbangan-pertimbangan yang
terlihat dari perusahaan tokopedia ialah lebih menekankan pada sistem marketing
yang baik dibandingkan dengan sistem keamanannya. Strategi marketing yang
dilakukan Tokopedia selalu mengusung ide yang dapat menarik banyak perhatian
publik, dimulai dari menjadikan BTS, artis Korea ternama sebagai brand
ambassador lalu Tokopedia juga kerap melakukan promosi melalui banyak
influencer yang ada yang sedang naik daun. Sebenarnya Tokopedia memiliki
pendanaan yang cukup besar untuk menjalankan operasionalnya dan seharusnya
mereka juga mengalokasikan pendanaan yang cukup untuk sekuritas ataupun
keamanan bagi pengguna, karena seiring penambahan jumlah pengguna maka
maintenance dan sistem pengamanan yang dimiliki harus semakin baik.
Tokopedia lebih fokus untuk mendapatkan keuntungan dengan tidak memikirkan
pertimbangan moral etis pada kebijakan bisnis mereka. Apabila dalam mengambil
keputusan bisnis, Tokopedia mampu menyeimbangkan antara strategi marketing
yang baik dan juga memiliki sistem keamanan yang mumpuni, mungkin masalah
kebocoran data dapat dihindari. Selain mengalokasikan pendanaan yang cukup
besar untuk marketing dengan menjalin kerjasama artis internasional, sebagai
perusahaan teknologi Tokopedia tentu harus juga mengalokasikan pendanaan
yang cukup untuk keamanan data pengguna yang merupakan salah satu perhatian
pada manajemen risiko perusahaan teknologi.
Selain itu kebocoran data yang dialami pengguna tokopedia ini merupakan
salah satu akibat dari pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh tokopedia. Hal
ini dapat menjadi sebuah pelanggaran sebab berdasarkan dasar etika bisnis,
dibutuhkan untuk membuat bisnis yang dijalankan lebih sustainable dengan dasar
moral untuk menumbuhkan customer trust yang mana akan berefek pada loyalitas
pengguna. Ketika terjadi kebocoran data Tokopedia mungkin tidak lagi dipercaya
oleh customer dan akibat terburuk yang dapat dirasakan Tokopedia adalah bisnis
mereka dapat kehilangan kepercayaan pengguna. Kebocoran data atas kelalaian
Tokopedia tentu melanggar prinsip otonomi, integritas dan menjaga reputasi.
Dalam prinsip otonomi seharusnya Tokopedia dapat mengambil keputusan yang
lebih baik dimana tidak hanya mementingkan keuntungan dan marketing untuk
menambah jumlah pengguna namun lebih jauh lagi harus bertanggung jawab
terhadap kualitas pelayan seiring dengan bertambahnya pengguna. Selanjutnya,
berkenaan dengan prinsip integritas dan menjaga reputasi Tokopedia sebagai
badan bisnis yang besar dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang merugikan
perusahaannya dan konsumennya.

Anda mungkin juga menyukai