Anda di halaman 1dari 11

Model Pembelajaran IPS Terpadu

Disusun oleh :
1. Khofifah Uswa Destri Rahmayanti
(06031382025047)
2. Susan Rahmania (06031382025054)

Dosen Pengampu :
Dr. Riswan Jaenudin, M.Pd.
Dian Eka Amrina, S.Pd. M. Pd.
A. Definisi Pembelajaran IPS Terpadu
IPS Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin
ilmu social seperti sejarah, geografi,ekonomi, hukum, politik,
dan sosiologi/antropologi. Disiplin ilmu tersebut mempunyai
keterpaduan yang tinggi karena geografi memberikan wawasan
tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau,
ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam
kebutuhan manusia, hukum dan politik mengenai peraturan-
peraturan yang ada dalam bermasyarakat serta bagaimana cara
mendapatkan kekuasaan dan sosiologi/antropologi memberikan
wawasanyang berkenaan dengan nilai-nilai kepercayaan,
struktur sosial dan sebagainya. Kompetensi dasar IPS Terpadu
berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi,
hukum, politik, dan sosiologi/antropologi yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topic
(tema) tertentu.
B. Karakteristik Pembelajaran IPS Terpadu

Karakteristik dari IPS diantaranya adalah:


a. IPS merupakan gabungan dari unsur geografi,sejarah,ekonomi,hukum dan
politik,serta sosiologi/antropologi.
b.Kompetensi dasar IPS yaitu dari mata pelajaran gabungan
c.Kompetensi dasar IPS terkait dengan masalah-masalah sosial
d.Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS dapat terkait dengan
peristiwaperistiwa dan perubahan masyarakat
e.Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS dikaji dengan menggunakan 3
dimensi yaitu:ruang,waktu dan norma/nilai
Pembelajaran terpadu memiliki beberapa karakteristik seperti yang di ungkapkan oleh Hilda Karli diantaranya:
a.Berpusat pada anak (studend centerd)
b.Memberi pengalaman langsung pada anak
c.Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas
d.Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
e.Bersifat luwes
f.Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
g.Holistik artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari
beberapa mata pembelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak
h.Bermakna, artinya pengkajian suatu penomena dari berbagai macam aspek memungkinkan terbentuknya semacam
jalinan skemata yang dimiliki siswa
i.Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi otentik
j.Aktif, artinya siswa perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
proses evaluas
C. Tujuan Pembelajaran IPS Terpadu
a.Memiliki kesadaran dan c.Mampu menggunakan model-model dan
kepedulian terhadap masyarakat atau
proses berfikir serta membuat keputusan
lingkungannya, melalui pemahaman
untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
terhadap nilai-nilai sejarah dan
berkembang di masyarakat.
kebudayaan masyarakat.

b.Mengetahui dan memahami konsep d.Menaruh perhatian terhadap isu-isu


dasar dan mampu menggunakan dan masalah sosial, serta mampu
metode yang diadaptasi dari ilmu- membuat analisis yang kritis,
ilmu sosial yang kemudian dapat selanjutnya mampu mengambil
digunakan untuk memecahkan tindakan yang tepat.
masalah-masalah sosial.
e.Mampu mengembangkan berbagai
potensi sehingga mampu membangun
diri sendiri agar survive yang
kemudian bertanggung jawab
membangun masyarakat.
D. Konsep Pembelajaran IPS Terpadu
Model pembelajaran terpadu pada hakekatnya merupakan sistem
pendidikan yang memungkinkan peserta didik baik secara individual
maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep
serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3).
Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajarannya
disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial.
Pengembangan pembelajaran IPS terpadu dapat mengambil topik dari
salah satu cabang ilmu tertentu kemudian dilengkapi, diperdalam dan
diperluas dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Misalnya topik
“Kegiatan Ekonomi Penduduk”. Kegiatan ekonomi penduduk dapat
ditinjau dari kondisi fisik-geografi yang tercakup dalam ilmu
Geografi. Secara sosiologis, kegiatan ekonomi penduduk dapat
mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat. Secara historis dari
waktu ke waktu kegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami
perubahan. Salah satu keterpaduan yang bisa dilakukan guru (sesuai
dengan filosofi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah
memadukan Kompetensi Dasar.
D. Model Pembelajaran IPS Terpadu
a.Model Integrated (keterpaduan) b.Model Connected (Keterhubungan)

Model integrated merupakan pemaduan Model connected dilandasi oleh anggapan


sejumlah topik dari mata pelajaran bahwa butir-butir pembelajaran dapat
yang berbeda, tetapi esensinya sama dipayungkan pada induk mata pelajaran
dalam sebuah topik tertentu. Topik tertentu.Butir-butir pembelajaran
evidensi yang semula terdapat dalam kosakata, struktur, membaca dan
mata pelajaran Matematika, Bahasa mengarang misalnya, dapat dipayungkan
Indonesia, Pengetahuan Alam, dan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Pengetahuan Sosial, agar tidak Indonesia. Penguasaan butir-butir
membuat muatan kurikulum berlebihan pembelajaran tersebut merupakan
cukup diletakkan dalam mata pelajaran keutuhan dalam membentuk kemampuan
tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. berbahasa dan bersastra. Hanya saja
pembentukan pemahaman, keterampilan
dan pengalaman secara utuh tersebut tidak
berlangsung secara otomatis
c.Model Sequenced (urutan/rangkaian) d.Model Shared (bagian)

Model sequenced merupakan model Model shared merupakan


pemaduan topik-topik antar mata bentuk pemaduan pembelajaran
pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi akibat adanya
cerita dalam roman sejarah misalnya,
topik pembahasannya secara paralel atau “overlapping” konsep atau ide
dalam jam yang sama dapat dipadukan pada dua mata pelajaran atau
dengan ikhwal sejarah perjuangan lebih.Butir-butir pembelajaran
bangsa, karakteristik kehidupan sosial tentang kewarganegaraan dalam
masyarakat pada periode tertentu maupun PPKN misalnya, dapat
topik yang menyangkut perubahan makna bertumpang tindih dengan butir
kata. Topiktopik tersebut dapat dipadukan pembelajaran dalam Tata
pembelajarannya pada alokasi jam yang Negara, PSPB, dan sebagainya.
sama.
e. Model webbed (jaring laba- f.Model Fragmented g.Model Nested (sarang)
laba) (penggalan)
Model nested merupakan
Model ini bertolak dari Model fragmented ditandai oleh pemaduan berbagai bentuk
pendekatan tematis sebagai ciri pemaduan yang hanya penguasaan konsep keterampilan
terbatas pada satu mata pelajaran melalui sebuah kegiatan
pemadu bahan dan kegiatan saja. Misalnya, dalam mata pembelajaran. Misalnya, pada
pembelajaran.Dalam hubungan pelajaran Bahasa Indonesia, satuan jam tertentu seorang guru
materi pembelajaran tentang memfokuskan kegiatan
ini tema dapat mengikat kegiatan menyimak, berbicara, membaca, pembelajaran pada pemahaman
pembelajaran baik dalam mata dan menulis dapat dipadukan tata bentuk kata, makna kata, dan
dalam materi pembelajaran ungkapan dengan saran
pelajaran tertentu maupun lintas keterampilan berbahasa. Dalam pembuahan keterampilan dalam
mata pelajaran. proses pembelajarannya, butir- mengembangkan daya imajinasi,
butir materi tersebut dilaksanakan daya berpikir logis, menentukan
secara terpisah-pisah pada jam ciri bentuk dan makna kata-kata
yang berbeda-beda. dalam puisi, membuat ungkapan
dan menulis puisi. Pembelajaran
berbagai bentuk penguasaan
konsep dan keterampilan tersebut
keseluruhannya tidak harus
dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran.
h.Model Threaded (galur/benang)

Model threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan misalnya, melakukan prediksi dan estimasi dalam
matematika, ramalan terhadap kejadiankejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel, dan sebagainya. Bentuk threaded
ini berfokus pada apa yang diesbut meta-curriculum.

i.Model immersed (Celupan/Terbenam)

Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan
pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya.Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman
sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

j.Model Jaringan (Networked)

Model networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi,
bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam
situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terus-
menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai