Anda di halaman 1dari 26

LINGKUNGAN Disusun Oleh Kelompok 1 :

PEMASARAN 1. Didik Haryanto


2. Nanang Hidayat
(2012 11 178)
(2014 11 002)
3. Choiruniswatun H. (2014 11 021)
4. Nanda Devita W. (2014 11 057)
5. Rois Sopyan (2014 11 065)
6. Radyan Ari Wibowo (2014 11 346)
Definisi Lingkungan Pemasaran

LINGKUNGAN PEMASARAN adalah kombinasi berbagai macam peluang dan

ancaman ancaman bagi perusahaan yang berdiri pada suatu tempat dimana

perusahaan tersebut melangsungkan kegiatan usahanya termasuk pemasaran.

Dalam lingkungan pemasaran terdapat pelaku - pelaku dan kekuatan -

kekuatan yang dapat mempengaruhi kemampuan dari sebuah perusahaan

untuk melakukan kegiatan usahanya secara efektif dan efisien.


Ruang Lingkup Lingkungan Pemasaran
1. Lingkungan Internal 2. Lingkungan Eksternal

Dalam merancang pemasaran, manajemen Lingkungan eksternal adalah faktor – faktor tidak
langsung yang berada di luar kekuasaan atau kendali
pemasaran selalu berhubungan dengan
pasar.Faktor tersebut membuat pemasar atau
kelompok lain dalam perusahaan seperti perusahaan untuk menyesuaikan dengan lingkungan

manajemen tingkat atas, keuangan, riset dan dalam hal mempertahankan produk atau mencari
solusi agar konsumen menjadi loyal terhadap produk
pengembangan produk (research and
perusahaan. Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 (
development), bagian pembelian, bagian pabrik dua ) yaitu :

dan akuntasi. 1. Lingkungan Makro


2. Lingkungan Mikro
Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah kegiatan – kegiatan di dalam perusahaan yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan. Lingkungan Internal dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Lingkungan Internal Pemasaran 2. Lingkungan Internal Non - Pemasaran

Lingkungan internal pemasaran sering di sebut Adalah segala kegiatan fugsional atau operational
dengan bauran pemasaran ( marketing mix ) , perusahaan ( selain kegiatan pemasaran ). Meskipun
yaitu terdiri dari : non-pemasaran , tetapi faktor ini berpengaruh besar
terhadap proses pemasaran. Faktor ini adalah bagian
a. Perencanaan produk ( product ) dalam perusahaan diantaranya yaitu :

b. Penetapan harga ( price ) a. Manajemen Puncak


c. Promosi ( promotion ) b. Bagian Keuangan
c. Bagian Pembelian
d. Saluran distribusi ( place ) d. Bagian Manufaktur
e. Bagian Akunting
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah faktor – faktor tidak langsung yang berada di luar kekuasaan atau kendali pasar.
Faktor tersebut membuat pemasar atau perusahaan untuk menyesuaikan dengan lingkungan dalam hal
mempertahankan produk atau mencari solusi agar konsumen menjadi loyal terhadap produk perusahaan.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 ( dua ) yaitu ;

1. Lingkungan Mikro 2. Lingkungan Makro

Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam Lingkungan makro perusahaan adalah tempat di mana
lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan harus memulai pencariannya atas peluang
perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya dan kemungkinan ancaman.Lingkungan ini terdiri semua
untuk melayani pasar , yaitu terdiri dari : pihak dan kekuatan yang mempengaruhi operasi dan
prestasi perusahaan. Lingkungan Makro terdiri dari :
a. Perusahaan d. Konsumen
a. Lingkungan Perekonomian
b. Pemasok e. Pesaing
b. Lingkungan Demografi
c. Perantara f. Masyarakat Umum
c. Lingkungan Sosial dan Budaya
d. Lingkungan Teknologi
e. Lingkungan Politik dan Hukum
Pengertian Harga

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk jika mungkin) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan

pelayanannya. Dengan kata lain harga merupakan peran dari barang atau jasa

agar calon konsumen dengan sukarela mengerti dan sadar dengan satuan yang

mempunyai nilai tertentu.


Tujuan Penetapan Harga

Keputusan untuk menetapkan harga sering melibatkan kepentingan pimpinan

(top manager) terutama untuk produk baru. Penentuan tingkat harga tersebut

biasanya dilakukan dengan mengadakan beberapa perubahan untuk menguji

pasarnya. Jika pasar menerima penawaran tersebut maka harga itu sudah

sesuai. Tetapi jika mereka menolak maka harga tersebut perlu diubah

secepatnya. Jadi ada kemungkinan keliru tentang keputusan harga yang diambil

oleh manajer.
Definisi Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah


membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Seorang
pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa,
sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:177) yang dikutip dari buku
Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan.
Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen

1. Sistem Keluhan dan Saran

2. Ghost Shopping

3. Lost Customer Analysis

4. Survei Kepuasan Pelanggan


PEMBAHASAN JURNAL INTERNASIONAL

Jurnal Intenasional yang akan kami bahas berjudul :

“The Impact of Market Environments on


Marketing Relationships”
Jurnal tersebut membahas mengenai dampak kenaikan harga
BBM yang berhubungan dengan Lingkungan Pemasaran baik
dalam lingkungan mikro maupun makro , diantaranya meliputi
penetapan harga, kepuasan konsumen, dan segala macam
yang menyangkut tentang harga.
The Impact of Market Environment on Marketing

Kenaikan harga barang atau jasa merupakan kebijakan yang telah

diperhitungkan dengan seksama, dampak yang akan muncul serta proses

langsung bertahannya suatu produk dipasar. Kebijakan yang mengarah kepada

kenaikan harga mempunyai dampak yang secara implisit mampu membawa

perusahaan semakin berkembang atau bahkan mengalami kehancuran, dengan

demikian untuk menentukan kebijakan kenaikan harga, perlu didiskusikan

dengan jelas dan terarah yang melibatkan semua unsur yang ada di perusahaan.
The Impact of Market Environment on Marketing

Hasil penelitian yang berjudul The Impact of Market Environments on Marketing

Relationships, membahas mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak

mempunyai dampak yang luar biasa secara lingkungan mikro. Dampak kenaikan

harga BBM menyebabkan menurunnya jumlah pemakai, atau jumlah pembelian

akan mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelum kenaikan harga.


The Impact of Market Environment on Marketing

Dampak makro dari kenaikan harga bahan bakar minyak adalah supply atau

pasokan menjadi tersendat, hal ini dikarenakan jumlah yang diminta mengalami

penurunan, namun hal ini tidak menjadi perdebatan di sector produsen, karena

produsen mempunyai prinsip karena bahan bakar mintak adalah komoditi yang

belum bisa digantikan oleh faktor lain.


The Impact of Market Environment on Marketing

Dampak makro dari kenaikan harga bahan bakar minyak adalah supply atau

pasokan menjadi tersendat, hal ini dikarenakan jumlah yang diminta mengalami

penurunan, namun hal ini tidak menjadi perdebatan di sector produsen, karena

produsen mempunyai prinsip karena bahan bakar mintak adalah komoditi yang

belum bisa digantikan oleh faktor lain.


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penurunan
Kepuasan Konsumen

Penelitian terhadap jurnal “The Impact of Market Environments on Marketing


Relationship” mengambil sejumlah sampel yaitu 15 SPBU dengan kriteria yang telah ditetapkan
oleh peneliti, selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kepuasan konsumen
disebabkan oleh:

1. Pada kondisi dengan lingkungan makro dampak dari perubahan yang

mengakibatkan lingkungan pasar atas kepuasan pelanggan, dampak lain

dikarenakan adanya kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menaikkan

harga bahan bakar minyak sehingga kepuasan pelanggan menjadi menurun.


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penurunan
Kepuasan Konsumen

2. Dampak yang muncul dari hasil analisis kedua adalah karakteristik pelanggan
mempunyai struktur yang berbeda, perbedaan tersebut adalah karena kebanyakan
pelanggan adalah pemilik mobil yang dengan tingkat rata-rata mempunyai ekonomi
yang sudah mapan sehingga pelanggan masih membutuhkan bahan bakar dengan
kompisi yang sama.

3. Hasil yang ketiga adalah pada periode beberapa tahun sebelum kenaikan haraga bahan
bakar minyak, pelanggan mempunyai kecenderungan untuk mengkonsumsi bahan bakar
minyak secara rutin, hal ini membuktikan bahwa pelanggan atau konsumen meras puas
dengan harga yang ditetapkan.
Konsep implikasi antara hasil penelitian Roger R. Betancourt, 2014 dan

perbandingan dengan keadaan di Indonesia adalah secara umum penelitian

Roger mempunyai beberapa implikasi yaitu lingkungan pasar untuk SPBU di

Pamplona adalah pada saat terjadi perubahan pada kebijakan makro maka

tingkat kepuasan pelanggan mengalami penurun pada sektor tertentu, namun

masih mengalami kenaikan pada sektor distribusi karena ditinjau dari faktor

ketersediaan barang. Di sisi lain, peristiwa ini dipengaruhi salah satu aspek dari

hubungan pemasaran ini untuk pendirian baru SPBU.


Pada sektor kepuasan pelanggan untuk SPBU baru, hal ini tidak mengalami

penurunan, karena pelanggan mendapatkan apa yang diinginkan yaitu harga,

produk dan jasa yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Dampak dari variabel

dapat dilihat dari sudut pandang manajerial, kepuasan pelanggan, presentase

internal memiliki kestabilan, akan tetapi ketidakstabilan pada bagian kebijakan

pemerintah yang sering menaikan harga bahan bakar minyak.


Implementasi
di Indones a
Studi Kasus Penerapan Harga BBM di Indonesia

Contoh kasus yang terjadi di Indonesia seperti halnya di Kabupaten Kudus adalah
semakin marak usaha SPBU. Terlihat jelas bahwa SPBU menjadi bisnis yang
menggiurkan, terlepas dari berapa besarnya investasi yang ditanamkan oleh
pengusaha, namun bisnis yang berkembang dengan pesat dan tanpa pesaing
tersebut mampu membawa keuntungan yang besar pula. Berapapun jumlahnya
bahkan puluhan jumlah SPBU di Kabupaten Kudus, telah mempunyai dampak
secara makro yaitu semakin meningkatnya sumber daya yang berada di wilayah
tersebut. Sedangkan keberadaan SPBU sangat menunjang proses distribusi dari
Kudus kekota-kota lain diseluruh Indonesia.
Studi Kasus Penerapan Harga BBM di Indonesia

Faktor lain yang mempengaruhi investor untuk membuka bisnis pengembangan


SPBU adalah karena bisnis tersebut hasil monopoli dari pemerintah yang bekerja
sama dengan swasta atau yg lebih dikenal dengan BUMN, kebijakannya adalah
bahwa bahan bakar minyak yang proses distribusinya dikuasai oleh pihak
pertamina adalah monopoli bisnis murni, sehingga apabila terjadi lonjakan harga
yang signifikan maka pertamina gembar gembor dengan kerugian yang diderita.
Sedangkan pertamina tidak pernah memikirkan aspek negatif yang akan dialami
konsumen / pelanggan.
Studi Kasus Penerapan Harga BBM di Indonesia

Pelanggan yang dalam hal ini adalah masyarakat pengguna dan pemilik
kendaraan, akan menjadi korban kebijakan pemerintah, Faktor kepuasan
pelanggan tidak pernah diperhitungkan, sehingga walaupun konsumen atau
pelanggan tidak puas atau mengalami penurunan pada variabel kepuasannya,
pihak pengelola SPBU tidak pernah ambil pusing. Itulah sistem dagang dengan
metode monopoli. Namun pada jurnal internasional "The Impact of Market
Environments on Marketing Relationships", studi kasus dilakukan di Spanyol
dengan metode yang beragam sehingga kebijakan kenaikan harga bahan bakar
minyak tidak begitu signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Studi Kasus Penerapan Harga BBM di Indonesia

Perbandingan dari jurnal penelitian yang dilakukan di spanyol dengan studi

kasus yang terjadi di Indonesia adalah bahwa kenaikan harga mempunyai

dampak makro maupun mikro terhadap kepuasan pelanggan. Kepuasan

pelanggan mempunyai nilai tersendiri yang tidak bisa dibeli oleh siapapun,

karena kepuasan pelanggan adalah nilai yang dapat dirasakan oleh

pelanggan dengan seluruh perhatiannya.


Finish

Thank’s for Your Attention


Any Questi ns?
No Nama NIM Pertanyaan

5
Kesimpulan

Harga yang stabil akan mampu meningkatkan kepuasan pelangan,


hal ini dikarenakan harga yang tidak stabil akan berakibat pada
pelanggan atau konsumen meninggalkan atau beralih kepada
produk lain. Akan tetapi pada system monopoli hal itu tidak terjadi
karena konsumen dihadapkan pada pilihan yang sulit, atau bahkan
konsumen atau pelanggan tidak diberikan kesempatan untuk
memilih atau beralih ke produk lain.

Anda mungkin juga menyukai