(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen)
Dosen Pengampu :
Penyusun :
Meileni Nurhayati (180810201098)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya lah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sentralisasi
dan Desentralisasi” sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada:
1. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Manajemen.
2. Kawan kawan kelompok yang membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru
mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR…………………………………………...…… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….. iii
BAB 1. PENDAHULUAN…………………………………………… 5
1.1 Latar belakang……………………………………………. 5
1.2 Rumusan masalah………………………………................ 5
1.3 Tujuan……………………………………………………. 6
1.4 Manfaat………………………………………………….. 6
BAB 2. PEMBAHASAN……….…………………………………….. 7
2.1 Sentralisasi
2.1.1 Pengertian Sentralisasi
2.1.2 Kelebihan Sentralisasi
2.1.3 Kekurangan Sentralisasi
2.1.4 Dampak Positif dan Negatif Sentralisasi
2.2 Desentralisasi
2.2.1 Pengertian Desentralisasi
2.2.2 Tujuan Desentralisasi
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Desentralisasi
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Derajat Desentralisasi
2.2.5 Tantangan Desentralisasi
2.2.6 Kelebihan Desentralisasi
2.2.7 Kekurangan Desentralisasi
2.2.8 Dampak Positif dan Negatif Desentralisasi
2.3 Sentralisasi VS Desentralisasi
2.4 Pertimbangan Perusahan Memilihi Sistem Sentralisasi Atau
Desentralisasi
BAB 3. PENUTUP…………………………………………………… 19
3.1 Kesimpulan……………………………………………… 19
3.2 Saran……………………………………….…………….. 19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 20
v
BAB I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Sentralisasi dan Desentralisasi.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelebihan dari Sentralisasi dan
Desentralisasi.
3. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari Sentralisasi dan
Desentralisasi.
4. Untuk mengetahui perbedaan dari Sentralisasi dan Desentralisasi
5. Untuk mengetahui pertimbangan perusahaan memilih sistem
Sentralisasi dan Desentralisasi.
6. Untuk mengetahui tujuan desentralisasi.
7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempangaruhi derajat
desentralisasi.
8. Untuk mengetahui tantangan desentralisasi.
1.4 Manfaat
6
1 Bagi mahasiswa, sebagai sumber pengetahuan dan informasi berkaitan dengan
proses pembelajaran dan proses eksplorasi materi pengantar manajemen
materi sentralisasi dan desentralisasi dalam manajemen.
2 Bagi dosen, sebagai faktor pertimbangan nilai kemampuan mahasiswa.
3 Bagi lembaga, sebagai sumber referensi dan sumbangan pemikiran dalam
meningkatakan mutu kreatifitas dan pendidikan mahasiswa. Sebagai tolak
ukur atas hasil pembelajaran yang telah terjadi antara dosen dan mahasiswa.
7
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Sentralisasi
2.1.1 Pengertian Sentralisasi
Sentralisasi merupakan kondisi dimana pengambilan keputusan dipusatkan
pada satu titik tunggal. Dalam organisasi yang tersentralisasi, seluruh
pengambilan keputusan terpusat pada manajer puncak yang mengambil keputusan
dan manajer yang lebih rendah akan melaksanakan arahan-arahannya. Konsep
dari sentralisasi adalah otoritas formal yaitu hak-hak yang melekat pada suatu
posisi.
8
4. Perspektif luas, tetapi kurang mendalam. Pimpinan organisasi akan
mengambil keputusan berdasarkan perspektif organisasi secara keseluruhan tapi
tidak atau jarang mempertimbangkan implementasinya akan seperti apa.
Segi Politik
Dampak positif yang dirasakan di bidang politik sebagai hasil penerapan
sistem sentralisasi adalah pemerintah daerah tidak harus pusing-pusing pada
permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena
seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
Sehingga keputusan yang dihasilkan dapat terlaksana secara maksimal karena
pemerintah daerah hanya menerima saja.
Sedangkan dampak negatif yang di timbulkan sistem ini adalah pemerintah
pusat begitu dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas negara. Dominasi
pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah telah menghilangkan eksistensi
daerah sebagai tatanan pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dinamika
sosial budaya tersendiri, keadaan ini dalam jangka waktu yang panjang
9
mengakibatkan ketergantungan kepada pemerintah pusat yang pada akhirnya
mematikan kreasi dan inisiatif lokal untuk membangun lokalitasnya.
Segi Keamanan
Dampak positif yang dirasakan dalam penerapan sentralisasi ini adalah
keamanan lebih terjamin karena pada masa di terapkannya sistem ini, jarang
terjadi konflik antar daerah yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional
Indonesia. Tetapi, sentralisasi juga membawa dampak negatif dibidang ini. Seperti
menonjolnya organisasi-organisasi kemiliteran. Sehingga, organisasi-organisasi
militer tersebut mempunyai hak yang lebih daripada organisasi lain.
Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya kemandulan dalam diri
daerah karena hanya terus bergantung pada keputusan yang di berikan oleh pusat.
Selain itu, waktu yang dihabiskan untuk menghasilkan suatu keputusan atau
kebijakan memakan waktu yang lama dan menyebabkan realisasi dari keputusan
tersebut terhambat.
2.2 Desentralisasi
2.2.1 Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan
dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah
dalam suatu struktur organisasi.
Suatu organisasi yang terdesentralisasi dapat bertindak dengan lebih cepat
untuk memecahkan permasalahan, banyak orang yang akan memberikan masukan
ke dalam keputusan, dan para pekerja sedikit kecenderungan untuk merasa
terasing dari mereka yang mengambil keputusan yang dapat memengaruhi
kelangsungan pekerjaan mereka.
Desentralisasi sering kali diperlukan bagi perusahaan dengan lokasi di luar
negeri karena pengambilan keputusan yang bersifat local diperlukan untuk
memberikan tanggapan terhadap keuntungan tiap-tiap daerah, basis klien, dan
undang-undang tertentu, sementara pengawasan yang tersentralisasi deperlukan
untuk mempertahankan para manajer regional yang bertanggung jawab.
Kegagalan dalam menyeimbangkan prioritas-prioritas tersebut dapat
10
membahayakan, tidak hanya perusahaan semata tetapi juga hubungan dengan
pemerintah luar negeri.
Manajemen berupaya untuk membuat organisasi menjadi lebih fleksibel dan
responsive telah menghasilkan kecenderungan terbaru yang mengarah pada
pengambilan keputusan yang terdesentralisasi oleh para manejer level bawah,
yang lebih dekat dengan tindakan dan umumnya memiliki lebih banyak
pengetahuan yang terperinci mengenai permasalahan daripada para manejer
puncak.
Riset yang baru mengindikasikan bahwa efek dari sentralisasi dan
desentralisasi dapat diprediksikan: Orang yang tersentralisasi lebih baik dalam
menghindari kesalahan komisi (pilihan yang buruk). Sementara itu organisasi
yang terdesentralisasi lebih baik dalam menghindari kesalahan akibat kelalaian
(keharusan peluang).
11
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Desentralisasi
12
2.2.7 Kekurangan Desentralisasi
13
Demikian halnya dengan daerah sasaran lainnya. Pendekatan ini akan membantu
perusahaan untuk dapat lebih diterima oleh pihak sasaran atau pasar sasaran.
Keputusan yang lebih Fleksibel
Sebagai konsekuensi logis dari desentralisasi, maka keputusan yang diambil oleh
organisasi akan lebih fleksibel karena akan disesuaikan dengan kondisi lokal
dimana organisasi tersebut berada.
Selain beberapa hal tersebut terdapat juga beberapa keterbatasan dari
Desentralisasi, misalnya saja yangterkait dengan kualitas yang mungkin berbeda
dari suatu daerah kedaerah lainnya, biaya yang relatif lebih tinggi dikarnakan
adanya adnya berbagai keragaman dalam hal cara pengelolahan, pengambilan
keputusan, yang juga berdampak kepada aspek pembiayaan yang juga beragam.
Ada beberapa alasan mengapa sebagiian organisasi masih mempertahankan
pendekatan Sentralisasi. Diantara alasan yang dapat dikemukakan adalah sifat
keumuman dari suatu cara pengelolaan, efisiensi biaya, kesamaan kualitas, serta
adanya kemajuan teknologi.
Sifat Keumuman dari cara Pengelolaan
Organisasi yang masih mempertahan kan sentralisasi memandang bahwa
pada dasarnya cara pengelolaan sebuah organisasi umumnya sama dari satu
organisasi ke organisasi lainnya. Konsumen dimanapun menurut kelompok ini
dianggap memiliki berbagai kesamaan sekalipun berada di lokasi yang berbeda –
beda. Umumnya konsumen mengingginkan harga yang lebih murah, kualitas dan
pelayanan yang memuaskan. Kesemua itu bersifat umum di seluruh pasar sasaran.
Efisiensi Biaya
Desentralisasi berarti adanya staf tambahan, regulasi tambahan, bangunan
tambahan dan dengan demikian pula adanya biaya tambahan. Tambahan biaya ini
menyebabkan organisasi cenderung mengalami inefisiensi. Sedangkan pendekatan
sentralisasi – karena adanya pengelolaan langsung dari pusat atau dari hierarki
yang tertinggi - tidak memiliki konsekuensi – konsekuensi tambahan biaya
sebagaimana dengan sentralisasi dan dengan demikian cenderung untuk lebih
efisiensi dari segi biaya.
Kesamaan kualitas
14
Sentralisasi dapat menjamin terpeliharannya kualitas dari apa yang
diberikan oleh organisasi. Jika sentralisasi dilakukan, maka hierarki yang dibawah
diharuskan mengikuti ketentuan yang telah ditentukan oleh hierarki yang lebih
atas. Sekalipun terkesan adanya paksaan, namun hal tersebut mendorong
tercapainya kualitas yang sama dari apa yang diberikan organisasi.
Adanya Kemajuan Teknologi
Akibat adanya kemajuan teknologi, sentrlisasi tidak terlalu berati lambat
dalam berbagai hal.berbagai keputusan,kebijakan,hingga cara pengerjaan dari
organisasi dengan adanya kemajuan dalam teknologi informasi dapat dilakukan
dengan lebih capat.transformasi informasi dari hierarki tertinggi hingga terendah
bisa dengan cepat di akses seiring adanya penggunaan teknologi informasi yang
berbasis komputer misalnya.
Pendekatan manakah yang lebih baik antara sentralisasi dengan desentralisasi?
Manajemen adalah ilmu sosoal ,di mana salah satu karakteristik dari ilmu social
adalah barsifat divergen dan dinamis oleh karenanya,pendekatan dalam ilmu
sosial sangat dinamis,tidak terkecuali juga pendekatan dalam
pengorganisasian.sentralisasi dan desentralisasi tentunya memiliki kelebihan
sekaligus juga keterbatasan,namun demikian beberapa faktor yang biasanya di
jadikan pertimbangan dalam menentukan pendekatan sentralisasi atau
desentralisasiyang dilakukan paling tidak dapat dilihat dari faktor-faktor yang
terdiri dari: (1) biaya dan risiko yang terkait dengan keputusan sentralisasi atau
desentralisasi .kadang kala desentralisasi sekalipun akan memberikan hasil yang
lebih baik dan lebih cepat tetap tidak dapat di jalankan ketika desentralisasi akan
mengakitbatkan naiknya biaya serta risiko yang akan di tanggung oleh
organisasi,terutama organisasi bisnis yang sangat mempertimbangkan sagala
aspek biaya dan risiko.(2)kecenderungan manager dalam memandang
bawahanya.desentralisasi hanya mungkin dilakukan jika manager
beranggapan bahwa bawahanya memiliki kapasitas dan kemampuan untuk
melakukan sesuatu yang akan dilimpahkan.kepercayaan manager terhadap
bawahan akan sangat apakan desentralisasi akan dilakukan atau tidak,(3)budaya
organisasi .budaya organisasi yang dibangun perusahaan sangat menentukan
apakah perusahaan tersebut siap untuk menjalankan desentralisasi ataukah justru
15
sebaliknya.bersifat bottom-up,dan kemudian perusahaan memberikan porsi yang
lebih luas bagi pengembangat para pekerjanya dari hierarki yang tertinggi hingga
terendah, maka desentralisasi barangkali bukan merupakan pilihan yang sulit
untuk dijalankan .sebaliknya sekiranya perusahaan lebih terbiasa menghasilkan
keputusan yang sifatnya top-down, dan segala kebijakan selalu menunggu dari
hierarki yang tertinggi untuk kemudian dijalankan ,maka desentralisasi merupakan
pilihan yang sulit untuk dijalankan. (4)kemampuan dari manager level bawah atau
bawahan untuk menjalankan tanggung jawab sekiranya desentralisasi dilakukan
.kadangkala sekalipun manager memiliki perhatian bagi pengembangan tenaga
kerjanya ,ketidaksiapan bagi bawahan justru juga dapat menghambat pilihan
untuk melakukan desentralisasi.tenaga kerja yang cenderung memiliki
karakteristik bertipe –X,sebagai mana menurut kategorinya McGregor,maka agak
sulit untuk menjalankan system desentralisasi.
16
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimmpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18