Disusun oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mahasiswa
tentang Gagasan dan Sejarah Koperasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata dari kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun pandangan terhadap pembaca.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
I. Kelahiran Koperasi di Rochdale ............................................................................................. 5
II. Gagasan dan Gerakan Koperasi di Eropa .......................................................................... 6
III. Gagasan dan gerakan Koperasi di Selandia Baru dan Australia ................................... 10
IV. Gagasan dan Gerakan Koperasi di Amerika ................................................................... 11
V. Gagasan dan Gerakan Koperasi di Afrika ........................................................................... 12
VI. Gagasan dan Gerakan Koperasi di Asia ........................................................................... 13
VII. Gerakan Koperasi di Indonesia ............................................................................................ 16
VIII. Gerakan Gerakan Koperasi Internasional ................................................................... 16
BAB III................................................................................................................................................. 21
PENUTUP............................................................................................................................................ 21
1. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 21
2. SARAN ..................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi adalah sebuah organisasi kerjasama antar anggota yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para anggotanya. Koperasi pada awalnya
terbentuk karena adanya ketidak adilan dalam pelaksanaan system ekonomi. Pada
pertengahan abad ke-18 kemajuan teknologi dan pengetahuan telah mengubah wajah
dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi melahirkan tata dunia ekonomi yang
baru. Tatanan dunia ekonomi menjadi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu
kaum pemilik modal (kapitalisme).
Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, beberapa orang yang penghidupannya
sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban
ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya
sendiri dan manusia sesamanya dengan mendirikan koperasi. Pertama kali koperasi
muncul di Eropa pada awal abad ke-19. Pada tahun 1844 lahirlah koperasi pertama di
Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles
Howart. Di Jerman, Frederich Willhelm Riffeisen dan Hermann Schulze mempelopori
Koperasi Simpan Pinjam. Di Perancis, muncul tokoh-tokoh koperasi seperti Charles
Fourier, Louis Blance, dan Ferdiand Lassalle. Setelah keberhasilan koperasi Rochdale
ini menimbulkan banyak bermunculan koperasi-koperasi baru baik di Eropa maupun
Asia. Koperasi masuk ke Indonesia dejak akhir abad XIX yaitu sekitar tahun 1896 yang
dipelopori oleh R.A.Wiriadmaja. namun secara resmi gerakan koperasi Indonesia baru
lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai
Hari Koperasi Indonesia.
Awalnya keberadaan koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok para
anggotanya, sehingga hanya ada koperasi konsumsi atau single purpose. Namun dalam
perkembangannya fungsi koperasi menjadi bermacam-macam antara lain sebagai tolak
ukur kegiatan usaha, sebagai bentuk usaha baru, dan sebagai alternative kegiatan usaha.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah koperasi di dunia?
2. Bagaimana sejarah koperasi di Indonesia?
C. Tujuan
Untuk mengetahui sejarah koperasi di dunia dan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Kelahiran Koperasi di Rochdale
Membawa semangat Owen, sebanyak 28 buruh yang dipimpin oleh Charles
Howarth (1814 – 1868) mendirikan koperasi di Rochdale, Inggris. Koperasi tersebut
berupa toko yang bergerak pada penjualan kebutuhan sehari-hari dengan harga murah.
Hal yang menarik adalah mereka menganggap diri mereka sebagai pembeli (konsumen)
dan juga sebagai penjual (produsen). Mereka menjadi majikan atas koperasi yang
mereka dirikan sekaligus menjadi pelayan dengan membagi tugas menggerakan serta
mengawasi toko danberbagai usaha yang mereka buat.
Tujuan utama pendirian koperasi Rochdale adalah menemukan cara-cara yang
dapat memberikan keuntungan kepada anggota. Salah satu caranya adalah dengan
mengumpulkan dana yang cukup untuk modal usaha anggota-anggotanya, yaitu
masing-masing sebagai saham untuk program-program yang akan mereka laksanakan
9M.Firdaus dan Agus Edhi Susanto, 2004). Program-program yang dilakukan seperti :
1. Mendirikan toko-toko yang menjual makanan, minuman, pakaian, dan
sebagainya.
2. Membangun atau membeli rumah-rumah, dimana mereka dapat saling
membantu dalam rangka memperbaiki kehidupannya.
3. Mendirikan pabrik untuk menampung pekerja yang menganggur atau buruh
yang menderita karena penurunan gaji berulang kali.
4. Menyewa atau membeli tanah, dimana buruh-buruh yang diberhentikan dari
pekerjaannya dapat bercocok tanam.
5. Membangun suatu masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri atau
membantu masyarakat lain untuk membentuk masyarakat yang dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri.
6. Membangun hotel-hotel sederhana dalam lingkungan perumahan buruh.
Pada awalnya, koperasi Rochdale memang lebih banyak bergerak pada usaha
pembukaan toko. Namun dengan berjalannya waktu, koperasi ini berkembang
sedemikian rupa dengan berbagai kegiatan produktif lainnya. Pada tahun 1852 atau 8
tahun setelah berdiri, koperasi Rochdale telah berkembang menjadi 100 koperasi
konsumsi di Inggris. Sebagaimana koperasi Rochdale, koperasi-koperasi ini umumnya
juga didirikan oleh kaum buruh dengan motif yang sama, yaitu memerankan diri
menjadi pembeli sekaligus penjual terhadap berbagai produk yang sama-sama mereka
butuhkan. Gerakan koperasi di Inggris berkembang sedemikian rupa, dari sebatas
koperasi penjualan untuk kegiatan-kegiatan konsumsi, berkembang menjadi koperasi
yang bergerak dalam bidang industry, di antaranya adalah industry roti, tekstil, dan
sebagainya.
Gerakan ekonomi rakyat ini terus berkembang di Inggris Raya. Selain CWS,
terdapat pula Scottish Cooperative Wholesale Society (SCWS0 yang didirikan di
Skotlandia, CWS dan SCWS merupakan dua perkumpulan koperasi terbesar di Inggris
Raya. Pusat koperasi ini secara bersama-sama mengembangkan sayap bisnisnya dalam
berbagai jenis usaha, diantaranya adalah perkebunan teh di Sri Lanka, pabrik tepung,
pabrik sepatu, pabrik susu di berbagai pusat kota dunia, dan kapal penangkapan ikan di
laut utara. Selain itu, besarnya keinginan pemerintah Inggris untuk tidak tergantung
terhadap produk-produk pertanian dari luar negaranya mendorong berkembangnya
koperasi pertanian di Inggris.
Jerman
Walikota Flammersfeld yang bernama D.W. Raiffesen (1818-1888) yang peduli
dengan nasib kaum tani mempelopori berdirinya koperasi kredit yang diperuntukkan
untuk menolong petani dari jeratan ijon dan lintah darat. Pendirian koperasi
Flammersfeld ini terutama ditujukan untuk menyatukan kaum petani melalui kegiatan
simpan pinjam. Koperasi ini bergerak dengan mekanisme (Revrison Baswir : 2000)
yang meliputi :
1. Anggota koperasi wajib menyimpan sejumlah uang, walaupun dalam jumlah yang
sangat kecil sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman bagi anggota yang
membutuhkannya dengan membayar bunga ringan. Penggunaan uang yang
ditujukan untuk kegiatan produktif diawasi.
3. Usaha koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat dan kelompok orang-orang
yang saling mengenal agar terbentuk suatu kerja sama yang erat.
4. Pengurusan koperasi diselenggarakan sendiri oleh anggota yang dipilih tanpa
mendapat upah.
5. Keuntungan yang diperoleh dari perputaran uang simpanan dimiliki koperasi dan
dipergunakan untuk membantu kesejahteraan rakyat setempat.
Pada perkembangan selanjutnya, pada tahun 1968 telah berdiri sebanyak 425 buah
koperasi kredit di Jerman. Selain diperuntukkan bagi pengadaan kredit, koperasi di
Jerman umumnya juga mengadakan peralatan, benih, dan berbagai jasa untuk kegiatan
pertanian.
Swedia
Saat ini terdapat 5 koperasi terbaik yang divatatkan Swedia dalam 300 koperasi
terbaik dunia versi ICA, yaitu Lantmannen yang bergerak di bidang pertanian, KF
Group (The Swedish Cooperative Union) yang bergerak di bidang ritel,
Lansforsakringar yang bergerak di bidang asuransi, Folksam yang bergerak di bidang
asuransi, dan Sodra Skogsagarna yang bergerak di bidang pertanian.
Denmark
Perancis
Goncangan sosial dan ekonomi yang diderita kaum buruh dan masyarakat kelas
bawah yang tertindas di Perancis mendorong Chorles Fourier, Louis Blanc, dan Henri
de Saint-Simon mencari alternative terhadap berbagai persoalan yang tengah dihadapi
di Perancis. Dengan berbagai gagasan, keempat tokoh ini ternyata mampu
menyadarkan dan membuka cakrawala baru rakyat Perancis terhadap arti penting
berkoperasi sebagai sebuah bentuk perlawanan terhadap kapitalisasi ekonomi dan
distorsi pasar yang selama ini hanya dikuasai oleh segelintir orang.
Koperasi Perancis juga mencatatkan prestasi yang sangat baik dalam catatan
ICA. Terbukti, Perancis menyumbangkan 46 koperasinya di dalam daftar koperasi
terbaik versi ICA pada tahun 2012. Berikut ini daftar koperasi-koperasi Perancis yang
berkinerja baik.
Italia
Rusia
Koperasi pertama di Rusia berdiri pada tahun 1854 pada masa pemerintahan
kekaisaran Tsar. Koperasi di Rusia umumnya didirikan oleh kaum buruh, terutama
dalam bentuk koperasi konsumsi, namun pada periode ini, koperasi tidak dapat
berkembang karena selalu dicurigai dan mendapat pengawasan yang ketat dari
pemerintah.
Saat ini, di Selandia Baru terdapat koperasi yang bernama Fonterra yang
bergerak dibidang industri pengolahaan susu yang menduduki perangkat 33 koperasi
terbaik dunia versi ICA tahun 2012. Gabungan dari berbagai koperasi yang didirikan
pada tahun 2001 ini dengan diawali dengan kerja sama peternak – peternak susu sejak
tahun 1800. Industri ini kemudian diperluas untuk membentuk sebuah koperasi susu
terbesar di dunia.
Unit usaha Fonterra Coorporative Group terdiri adari berbagai unit usaha.
Fonterra memiliki empat segmen bisnis yang ditentukan oleh jenis produk dan wilayah
geogrfais, yakni komoditas dan bahan (meliputi New Zaeland Milk Supply dan New
Zaeland Manufacture), penjualan dan operasional perencanaan, Fonterra Global Trade.
Dan Global Supply Chain yang beroperasi di Asia, Amerika, Eropa dan Afrika.
Amerika Serikat
Dari 91 koperasi asal Amerika Serikat yang masuk kedalam 300 koperasi
terbaik dunia, 24 koperasi diantaranya bergerak dibidang agrobisnis. Tidak heran jika
selain dikenal sebagai negara industri, Amerika Serikat juga dikenal sebagai negara
agrobisnis karena banyaknya ekspor produk agrobisnis, termasuk ke Indonesia.
Kanada
Meskipun pada tahun 2012 tidak ada koperasi terbaik Afrika yang masuk ke
dalam 300 koperasi terbaik dunia, tetapi dalam General Assembly yang
diselenggarakan ICA pada tahun 2007 menyatakan bahwa gerakan koperasi di Afrika,
terutama di Kenya dan Republik Afrika Selatan, berkembang dengan cukup baik.
Beberapa catatan penting terhadap perkembangan koperasi di Afrika adalah sebagai
berikut.
Kenya
Di Kenya, bisnis koperasi memberikan konstribusi 45% terhadap PDB dan 31%
tabungan nasional. Koperasi juga mendominasi pangsa pasar kopi sebesar 70%, susu
76%, kayu 90%, dan kapas 95%.
Hasil dari pertanian lokal yang terbesar adalah gandum (jagung) dan
diperkirakan menghasilkan 9 juuta ton tiap tahunnya, dengan jumlah 7,4 ton
dikonsumsi sendiri. Perternakan juga sangat terjennal di Afrika Selatan dengan
produksi negara sebesar 85% dari total konsumsi daging. Industri susu terdiri dari
sekitar 4.300 produsen susu yang dapat menyerap 60.000 pekerja pertanian dan
mendukung mata pencaharian untuk 40.000 orang yang lainya.
Jepang.
Pertama kali berdiri di Negara ini pada tahun 1900 (33 tahun sesudah pembaharuan
oleh Kaisar Meiji), atau bersamaan waktunya dengan pelaksanaan Undang-undang
Koperasi Industri Kerajinan. Cikal bakal kelahiran Koperasi di Jepang mulai muncul
ketika perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat pedalaman.
Gerakan Koperasi pertanian mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak tahun
1930-an, khususnya ketika penduduk Jepanng menghadapi krisis ekonomi yang
melanda dunia dalam periode 1933. Di Jepang ada dua bentuk Koperasi pertanian.
Yang pertama disebut Koperasi Pertanian Umum. Koperasi ini bekerja atas dasar serba
usaha, misalnya menyelenggarakan usaha pemasaran hasil pertanian, menyediakan
kredit untuk usaha perasuransian, pemberian bimbingan dan penyuluhan pertanian bagi
usaha tani. Bentuk Koperasi yang lain disebut Koperasi Khusus. Koperasi ini hanya
menyelenggarakan satu jenis usaha seperti Koperasi buah, Koperasi daging ternak,
Koperasi bunga-bungaan dan sebagainya. Pada umumnya Koperasi-koperasi pertanian
di Jepang menyelenggarakan bentuk usaha Koperasi yang pertama.
Korea
Perkembangan Koperasi di Korea, khususnya Koperasi pedesaan, dimulai pada
awal abad ke-20. Di Korea ada dua organisasi pedesaan yang melayani kebutuhan
kredit petani, yakni Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian.
Thailand
Sejarah perkembangan koperasi di Thailand
India
a. India medirikan koperasi kredit ala Raffesian pada tahun 1907 dan menyusun UU
yang kemudian diperbaharui pada tahun 1912
b. UU koperasi India di adopsi oleh Negara Amerika, Afrika & Asia termasuk
Indonesia.
c. Pada awal pertumbuhan koperasi di india yang menjadi andalan adalah koperasi
perkreditan peternakan sapi perah, pabrik gula dan bank koperasi.
Timur Leste
a. Pertumuhan koperasi di Timur Leste mengadopsi model koperasi wanita Setia Budi
Wanita (SBW) Jawa Timur, terutama dalam hal manajemen tanggung renteng.
b. Koperasi di Timur Leste merupakan salah satu pilar ekonomi Negara selain sector
pulik dan swasta.
c. Jumlah koperasi di Timur Leste sebanyak 84 unit. Kegiatannya berimbang antara
koperasi simpan pinjam dan koperasi serba usaha. Sampai pada tahun 2017,
pemerintah menargetkan koperasi tumbuh menjadi 300 koperasi.
Filipina
Malaysia
Masa Penjajahan
Awal Kemerdekaan
Keanggotaan I.C.A
I.C.A menerima sebagai anggota semua perkumpulan Koperasi dari semua jenis
beserta pusat hingga induknya asal saja badan-badan ini “murni” dalam arti kata
memenuhi ketentuan- ketentuan mengenai sendi-sendi dasar Koperasi. Pada
permulaannya memeng keanggotaan terdiri dari kebanyakan jenis koperasi
konsumsi, itupun yang berkadudukan di Eropa saja. Akan tetapi lama-kelamaan
khususnya setelah Perang Dunia Ke II, Koperasi-Koperasi jenis lai juga turut
menjadi anggota sehingga dewasa ini meliputi 63 negara, dengan anggota-anggota
perorangan sebanyak 321 juta orang. Walaupun keanggotaan I.C.A terbuka bagi
semua jenis dan tingkat Koperasi di seluruh dunia, pada umumny6a yang menjadi
anggotanya adalah Koperasi-Koperasi Tingkat Nasional (induk-induk) dan atau
Dewan Koperasinya, seperti misalnya DEKOPIN bagi Indonesia.
Presidium dan Dewan Pejabat dipilih tiap tahun dan Sekretaris Jendral
untuk waktu 2 tahun. Berturut-turut selama 2 tahun pertama (1977/78 dan 1979)
telah terpilih wakil DEKOPIN sebagai Ketua ACO-Counsil dan Sekretaris Jendral
DEKOPIN sebagai Sekretari Jendral ACO. Dari akhir tahun 1977 hingga tahun
1979 telah tiga kali diadakan siding ACO-Counsil, masing-masing di Jakarta,
Kuala Lumpur dan Manila dan dua kali diadakan di ACO Conference, masing-
masing di Jakarta (1977) dan di Manila (1979). Perlu diketahui, bahwa siding
ACO-Counsil hanya dihadiri oleh presidium, Dewan Pejabat dan Sekretaris
Jendral, sedang ACO-Conference mencakup ACo-Council beserta wakil-wakil
dari Koperasi-Koperasi tingkat Nasional di Negara- negara ASEAN.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN