Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
Judul dari makalah ini yaitu “Ekonomi Koperasi”.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Ekonomi Koperasi, Ibu Hj. Farida Yulianti, SE,
MM yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik untuk
kami. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
kami khususnya dan pihak lain yang membacanya

Banjarmasin, 26 September 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar ......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Sejarah Koperasi........................................................................................
B. Pengertian Koperasi...................................................................................
C. Tujuan Koperasi........................................................................................
D. Asas Koperasi............................................................................................
E. Prinsip Koperasi........................................................................................
F. Landasan Koperasi Indonesia....................................................................
G. Modal Koperasi.........................................................................................
H. Jenis Jenis Koperasi...................................................................................
I. Sisa Hasil Usaha........................................................................................
Bab III Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilihat dari era globalisasi sekarang masyarakat berusaha untuk terus
meningkatkan kemampuannya dalam rangka mencapai tujuan yang hendak
dicapai dengan menggunakan waktu yang seefektif dan seefisien mungkin dan
dengan biaya yang relatif murah. Koperasi merupakan usaha bersama dari
sekolompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini
telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri
dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi
tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas
masing-masing anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat
menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-
semata hanya pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat .
Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar
keuntungan sebagai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan
pelayanan. Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai
aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota
tahunan.Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja
dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sejarah Koperasi
2. Apakah Pengertian Koperasi
3. Apakah Tujuan Koperasi
4. Apa Saja Asas Koperasi
5. Apa Saja Prinsip Koperasi
6. Apakah Landasan Koperasi Indonesia
7. Bagaimana Modal Koperasi
8. Apakah Jenis-Jenis Koperasi
9. Bagamana Sisa Hasil Usaha (SHU)

C. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Koperasi
2. Mengetahui Pengertian Koperasi
3. Mengetahui Tujuan Koperasi
4. Mengetahui Asas Koperasi
5. Mengetahui Prinsip Koperasi
6. Mengetahui Landasan Koperasi Indonesia
7. Mengetahui Modal Koperasi
8. Mengetahui Jenis-jenis Koperasi
9. Mengetahui Sisa Hasil Usaha
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Koperasi
Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke-19. Berawal dari
penerapan sistem Kapitalis di Eropa yang membuat buruh merasa tertindas. Dan
untuk membebaskan penderitaannya, maka mereka bersepakat untuk
membentuk Koperasi. Pada awalnya pertumbuhan Koperasi ini memang tidak
dapat dipisahkan dengan gerakan Sosialis karena kuatnya pemikiran sosialis
dalam perkembangan Koperasi. Namun dalam proses perkembangan selanjutnya
Gerakan Koperasi menemukan jalan sendiri yang berbeda dengan cara-cara lain
yang ditempuh gerakan Sosialis. Karena dalam perkembangan ini Koperasi lebih
kepada suatu gerakan yang menjunjung tinggi cara-cara Demokratis untuk
melawan kekuasaan kaum Kapitalis yang menindas. Dengan demikian Koperasi
lebih mudah berkembang di Negara Kapitalis yang menerapkan Sistem Politik
Demokratis. Dalam hal ini, Koperasi dapat berkembang sebagai bentuk
perusahaan alternatif yang berfungsi mengimbangi kelemahan bentuk
perusahaan yang banyak terdapat di negeri itu.
1. Berdirinya Koperasi
Koperasi berdiri pertama kali di Rochdale, Inggris pada tahun 1844.
Dengan para pendiriya adalah kaum buruh yang tertindas yaitu pekerja di pabrik
tekstil. Koperasi ini adalah Koperasi Konsumsi yang berusaha mengatasi
masalah keperluan konsumsi para anggotanya dengan cara kebersamaan.
Koperasi Rochdale ini berhasil menunjukkan keberhasilan dengan berdirinya
100 koperasi konsumsi di Inggris pada tahun 1852. Kemudian pada tahun 1862
Koperasi konsumsi di Inggris menyatukan diri menjadi COOPERATIVE
WHOLESALE SOCIETY(CWS). Tahun 1950 jumlah anggota Koperasi di
Inggris telah berjumlah 11 juta orang dari 50 juta penduduk Inggris. Dalam
waktu yang hampir bersamaan,di Prancis lahir koperasi yang bergerak di bidang
Produksi yang dibangun oleh beberapa tokoh yang menyadari perlunya
perbaikan nasib rakyat,diantaranya : CHARLES FOURIER,LOUIS BLANC,dan
FERDINAND LASALLE. Dan di Jerman, pada tahun 1848 saat Inggris dan
Perancis sudah maju dalam pembangunan industri sedangkan perekonomian di
Jerman masih bercorak Agraris muncul seorang pelopor bernama
F.W.RAIFFEISEN (walikota di FLAMMERSFIELD) yang menganjurkan para
petani untuk menyatukan diri dalam perkumpulan simpan pinjam. Hingga pada
akhirnya dengan segala rintangan akhirnya berdirilah Koperasi Simpan Pinjam
di Jerman. Pada Tahun 1808 – 1883 sebenarnya koperasi juga berkembang di
Denmark dipelopori oleh Herman Schulze. Dan akhirnya pada Tahun 1896 di
London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi
telah menjadi suatu gerakan internasional.
2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
Tahun 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali di Indonesia. 1920
diadakan Cooperati Commissie yang diketahui oleh Dr. JH. Boeke sebagai
adviseur Voor Volks Credietewezen. 12 Juli 1947 dilenggarakannya kongres
gerakan koperasi se Jawa pertama di Tasikmalaya. 1960 Pemerintah
mengeluarkan peraturan pemerintah No. 140 mengenai penyaluran pokok dan
menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. 1961 diselenggarakannya
Musyawarah Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip
Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin. 1965 Pemerintah mengeluarkan
Undang-Undang No. 14 tahun 1965 mengenai prinsip Nasakom diterapkan di
koperasi. 1967 Pemerintah mengeluarkan UU No. 12 tahun 1967 tentang pokok
-pokok perkoperasian. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang kegiatan
usaha simpan pinjam koperasi.

B. Pengertian Koperasi
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian,
koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau
badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
koperasi.
Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Perkoperasian Indonesia
memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar
sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha
untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Koperasi Menurut Hatta
Menurut Hatta, untuk disebut koperasi, sesuatu organisasi itu setidak-tidaknya
harus melaksanakan 4 asas. Asas – asas tersebut adalah :
1. Tidak Boleh dijual dan dikedaikan barang – barang palsu
2. Harga barang harus sama dengan harga pasar setempat
3. Ukuran harus benar dan dijamin
4. Jual beli dengan Tunai. Kredit dilarang karena menggerakan hati orang untuk
membeli diluar kemampuannya.
Koperasi Menurut Munkner
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong-menolong yang
menjalankan “urusniaga” secara kumpulan,yang berazaskan konsep tolong-
menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan
social seperti yang dikandung gotong- royong.

C. Tujuan Koperasi
Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 Pasal 3 koperasi
bertujuanmemajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasiladan UUD 1945.
Menurut UU no 25/1992 pasal 4, Koperasi bertujuan :
• Membangun dan Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
• Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai kopegurunya.
• Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
• Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekluargaan dan
demokrasi ekonomi.
Sedangkan Menurut Moch. Hatta,tujuan koperasi bukanlah mencari laba
yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah
partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.

D. Asas Koperasi
Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena
badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas
tersebut antara lain:
• Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap
anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang
berguna untuk semua anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan
untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga bukan dari satu
anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini
maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
• Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki
toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur
kerja sama, bukan orang perorangan.

E. Prinsip Koperasi
Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, Pasal 5 Ayat 1 dan Ayat
2, Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
1) Prinsip ke dalam
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna
bahwa :
- Menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.
- Seseorang dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi
Sifat terbuka mengandung makna dalam keanggotaan tidak dilakukan
pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
• Pengelolaan dilakukan secara demokratis,
Pengelolaan demokratis berarti : Rapat anggota adalah pemegang
kekuasaan tertinggi; Urusan kegiatan koperasi diselenggarakan oleh pengurus;
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota; Pengurus mengangkat manajer dan
karyawan atas persetujuan rapat anggota; Kebijakan pengurus dikontrol oleh
anggota melalui pengawas; Laporan keuangan dan kegiatan koperasi lainnya
terbuka dan transparan; Satu anggota satu hak suara.
• Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota.
Bagian SHU untuk anggota, dihitung secara sebanding (proporsional)
berdasarkan transaksi dan penyertaan modal (simpanan pokok dan simpanan
wajib) setiap anggota pada akhir tahun buku. Transaksi anggota tercatat di
koperasi. Persentase SHU yang dibagikan kepada anggota ditentukan dalam
rapat anggota.
• Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal,
Modal dalam koperasi pada dasarnya diperlukan untuk kemanfaatan
anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu, anggota
memperoleh bunga yang terbatas terhadap modal. Yang dimaksud dengan
“terbatas” adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku di
pasar. Bunganya tidak lebih dari suku bunga bank pemerintah yang lazim.
Anggota memperoleh keuntungan dalam bentuk lain, seperti mengikuti
pendidikan anggota dan dapat memperoleh produk dengan mudah, murah dan
bermutu tinggi.
• Kemandirian.
Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain. Karena
koperasi memiliki:
a) Modal sendiri yang berasal dari anggota.
b) Pengelola sendiri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota.
c) AD dan ART sendiri.
2) Prinsip ke luar
• Pendidikan perkoperasian
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan terlaksananya prinsip-
prinsip koperasi, maka penting sekali anggota, pengurus dan karyawan koperasi
ditingkatkan pemahaman, kesadaran dan keterampilannya melalui pendidikan.
Besarnya biaya pendidikan ditetapkan oleh anggota dalam rapat anggota.
• Kerjasama antar koperasi
Koperasi dapat bekerjasama dengan koperasi-koperasi lain di tingkat lokal,
nasional ataupun internasional. Di Indonesia, koperasi-koperasi primer bisa
membentuk pusat dan induk di tingkat regional dan nasional.

F. Landasan Koperasi Indonesia


Sesuai dengan UUD 1945, maka dalam UU no. 12 tahun 1967 (UU
Perkoperasian yang lama), tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, Pasal 2
menyebutkan tentang landasan koperasi sebagai berikut:
• Landasan Idiil
Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Dimana kelima sila
dari Pancasila tersebut harus dijadikan dasar dalam kehidupan koperasi di
Indonesia. Dasar idiil ini harus diamalkan oleh seluruh anggota maupun
pengurus koperasi karena pancasila disamping merupakan dasar negara juga
sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia.
• Landasan Struktural
Landasan struktural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar
1945. Sebagai landasan geraknya adalah Pasal 33 Ayat (1), Undang-Undang
Dasar 1945 serta penjelasannya. Menurut Pasal 33 Ayat (1), Undang-Undang
Dasar 1945: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan. Dari rumusan tersebut pasal 33 tercantum dasar demokrasi
ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau
pemilikan anggota-anggota masyarakat.
• Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran
berpribadi. Landasan itu mencerminkan dari kehidupan bangsa yang telah
berbudaya, yaitu gotong royong. Setia kawan merupakan landasan untuk
bekerjasama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kesadaran berpribadi,
keinsafan akan harga diri sendiri, merupakan hal yang mutlak harus ada dalam
rangka meningkatkan derajat kehidupan dan kemakmuran. Kesadaran berpribadi
juga merupakan rasa tanggung jawab dan disiplin terhadap segala peraturan
hingga koperasi akan terwujud sesuai dengan tujuannya. Akan tetapi landasan
setia kawan saja hanya dapat memelihara persekutuan dalam masyarakat yang
statis, dan karenanya tidak dapat mendorong kemajuan.
• Landasan Operasional
Landasan Operasional koperasi Indonesia adalah ketentuan-ketentuan
operasional yang harus di taati dan dipatuhi oleh anggota, pengurus, manajer,
dan karyawan koperasi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab
dalam koperasi. Landasan operasional koperasi berupa undang-undang dan
peraturan-peraturan yang disepakati secara bersama. Berikut ini landasan
operasional Koperasi Indonesia :
(a) UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian.
(b) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.

G. Modal Koperasi
• Pengertian Modal Koperasi
Setiap perkumpulan atau organisasi dalam melakukan kegiatan untuk
mencapai tujuannya memerlukan sejumlah dana. Sebagai badan usaha, koperasi
memerlukan dana sesuai dengan lingkup dan jenis usahanya. Dalam rangka
mendirikan badan usaha koperasi, yang ditetapkan oleh pembuat undang-undang
sebagai syarat minimum untuk mendirikan sebuah koperasi adalah jumlah
anggota pendiri. Sedangkan besar modal minimum yang harus disetor sebagai
modal awal koperasi oleh para pendirinya tidak ditentukan. hal ini sesuai dengan
karakteristik koperasi yang mengedepankan jumlah anggota daripada besar
modal usaha
a) Karakteristik Koperasi
Koperasi merupakan sebuah perkumpulan dari orang-orang yang
mempunyai tujuan bersama untuk bekerja sama dalam memperbaiki dan
meningkatkan taraf kemampuan mereka di bidang ekonomi dan perekonomian.
Unsur-unsur penting dari kalimat tersebut adalah adanya orang-orang, yang
berumpul dalam sebuah perkumpulan, mempunyai tujuan yang sama dengan
bekerja sama, di dalam bidang kesejahteraan ekonomi. Jadi sejak awal sebuah
koperasi menjalankan usahanya, para pengurus dan anggota koperasi secara
sadar dan wajib memanfaatkan jasa atau produk yang dihasilkan oleh koperasi
mereka sendiri, sebagai cara utama untuk ikut memajukan koperasi dalam
memupuk modal.
b) Peruntukan Modal
Sedikitnya ada tiga alasan koperasi membutuhkan modal, antara lain :
Pertama, untuk membiayai proses pendirian sebuah koperasi atau disebut biaya
pra-organisasi untuk keperluan: pembuatan akta pendirian atau anggaran dasar,
membayar biaya administrasi pengurusan izin yang diperlukan, sewa tempat
bekerja, ongkos transportasi, dan lain-lain.
Kedua, untuk membeli barang-barang modal. Barang-barang modal ini dalam
perhitungan perusahaan digolongkan menjadi harta tetap atau barang modal
jangka panjang.
Ketiga, untuk modal kerja. Modal kerja biasanya digunakan untuk membiayai
operasional koperasi dalam menjalankan usahanya.
• Konsep Modal Koperasi
Pengertian modal dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan
koperasi adalah sama, yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan usaha.
Koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang mengumpulkan modal
untu modal usaha dan setiap orang mempunyai hak yang sama.
Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk
mengakumulasikan potensi keuangan para pendiri dan anggotanya yang
meskipun pada awalnya berjumlah kecil tetapi tetap ada. Modal terdiri dari 2
yaitu :
• Modal jangka Panjang : Fasilitas Fisik
• Modal jangka Pendek : Kegiatan Operasional
Usaha koperasi dilakukan bersama dan dibangun dengan modal bersama.
Menurut Undang-Undang Perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal
sendiri dan modal pinjaman.
a) Modal sendiri dapat berasal dari:
• Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah simpanan
pokok setiap anggota adalah sama besar. Simpanan pokok tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
• Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota
dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan. Jumlah simpanan
wajib tidak harus sama untuk tiap anggota. Simpanan wajib tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
• Simpanan sukarela
Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu
pembayarannya tidak ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil anggota
sewaktu-waktu.
• Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa
Hasil Usaha (SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk modal sendiri
dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
• Dana hibah.
Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada
koperasi.
b) Modal pinjaman dapat berasal dari:
• anggota
• koperasi lain
• bank
• sumber lain yang sah

H. Jenis-jenis Koperasi
a. Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4 yaitu :
• Koperasi Produksi
Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan barang.
Barang-barang yang dijual di koperasi adalah hasil produksi anggota koperasi.
• Koperasi konsumsi
Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam
bentuk barang antara lain berupa:bahan makanan, pakaian, alat tulis atau
peralatan rumah tangga.
• Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk menabung
dengan mendapatkan imbalan . Bagi anggota yang memerlukan dana dapat
meminjam dengan memberikan jasa kepada koperasi.
• Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha.Seperti
menjual kebutuhan pokok dan barang-barang hasil produksi anggota, melayani
simpan.
b. Berdasarkan keanggotaannya
• Koperasi Pegawai Negeri
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat
maupun daerah. Koperasi pegawai negeri didirikan untuk meningkatkan
kesejahteraan para pegawai negeri.
• Koperasi Pasar (Koppas)
Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya
pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang
berkaitan dengan kegiatan para pedagang.
• Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan
kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau
perikanan (nelayan). Beberapa usaha KUD, antara lain:
o Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit tanaman, obat
pemberantas hama, dan alat-alat pertanian.
o Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan
kepada para petani.
• Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan
siswa. Koperasi sekolah biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah.
c. Berdasarkan Tingkatannya
Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang.
Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa koperasi.

I. Sisa Hasil Usaha (SHU)


1. Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU).
Ditinjau dari aspek ekonomi manajerial,
Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan
atau penerimaan total dengan biaya-biaya atau biaya total dalam satu tahun
buku. Dari aspek legalistik, pengertian SHU menurut pasal 45 UU No. 25 Tahun
1992 adalah sebagai berikut.
(a) SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
yang bersangkutan.
(b) SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa
usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dalam koperasi, serta
digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi,
sesuai dengan keputusan rapat anggota.
(c) Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.
Perlu diketahui bahwa penetapan besarnya pembagian SHU kepada para anggota
dan jenis serta jumlahnya untuk keperluan lain, ditetapkan oleh Rapat Anggota
sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi. Dalam hal
ini, jasa usaha mencakup transaksi usaha dan partisipasi modal.
Dengan mengacu pada pengertian diatas, maka besarnya SHU yang diterima
oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan
transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Dalam pengertian
ini, juga dijelaskan bahwa ada hubungan linier antara transaksi
2. Informasi Dasar Penghitungan SHU.
Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi
dasar diketahui sebagai berikut.
 SHU total koperasi pada satu buku
 Persentase bagian SHU anggota.
 Total simpanan seluruh anggota.
 Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari
anggota.
 Jumlah simpanan per anggota.
 Omzet atau volume usaha per anggota.
 Persentase bagian SHU untuk simpanan anggota.
 Persentase bagian SHU untuk transaksi usaha anggota.
3. Rumus Pembagian SHU
Acuan dasar untuk SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang
menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Untuk koperasi Indonesia, dasar
hukumnya adalah pasal 5 ayat 1 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
yang dalam penjelasannya menjelaskan bahwa “pembagian SHU kepada
anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki
seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha
anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan
dan keadilan”.
Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu sebagai berikut.
1. SHU atas jasa modal
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik sekaligus
investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasi
sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang
bersangkutan.
2. SHU atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai
pemakai atau pelanggan.
Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi sebagai berikut.
(1) Cadangan Koperasi
(2) Jasa Anggota
(3) Dana Pengurus
(4) Dana Karyawan
(5) Dana Pendidikan
(6) Dana Sosial
(7) Dana untuk Pembangunan Lingkungan
Tentunya tidak semua komponen diatas diadopsi koperasi dalam membagi
SHU-nya. Hal ini sangat tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan
dalam rapat anggota.
3. Prinsip-Prinsip Pembagian SHU
Dalam koperasi, anggota berfungsi ganda, yaitu sebagai pemilik (owner)
dan sekaligus pelanggan (customer). Sebagai pemilik, seorang anggota
berkewajiban melakukan investasi. Dengan demikian, sebagai investor, anggota
berhak menerima hasil investasinya. Di sisi lain, sebagai pelanggan, seorang
anggota berkewajiban berpartisipasi dalam setiap transaksi bisnis di
koperasinya. Seiring dengan prinsip-prinsip koperasi, maka anggota berhak
menerima sebagian keuntungan yang diperoleh koperasinya.
Agar tercermin asas keadilan, demokrasi, transparansi, dan sesuai dengan
prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian
SHU sebagai berikut.
 SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.
 SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri.
 Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
 SHU anggota dibayar secara tunai.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke-19.Berawal dari
penerapan sistem Kapitalis di Eropa yang membuat buruh merasa tertindas.Dan
untuk membebaskan penderitaannya, maka mereka bersepakat untuk
membentuk Koperasi. Pada awalnya pertumbuhan Koperasi ini memang tidak
dapat dipisahkan dengan gerakan Sosialis karena kuatnya pemikiran sosialis
dalam perkembangan Koperasi.Namun dalam proses perkembangan selanjutnya
Gerakan Koperasi menemukan jalan sendiri yang bebeda dengan cara-cara lain
yang ditempuh gerakan Sosialis. Karena dalam perkembangan ini Koperasi lebih
kepada suatu gerakan yang menjunjung tinggi cara-cara Demokratis untuk
melawan kekuasaan kaum Kapitalis yang menindas.Dengan demikian Koperasi
lebih mudah berkembang di Negara Kapitalis yang menerapkan Sistem Politik
Demokratis. Dalam hal ini, Koperasi dapat berkembang sebagai bentuk
perusahaan alternatife yang berfungsi mengimbangi kelemahan bentuk
perusahaan yang banyak terdapat di negeri itu.
B. Saran
Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini
harap bisa meluruskan. Makalah koperasi ini jauh dari kata sempurna. Di akhir
kata ini, kami berharap agar para pembaca memberikan kritik dan saran yang
baik, agar bisa di jadikan referensi dan untuk memperbaiki agar bisa lebih baik
untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-kata-pengantar-makalah (26 September 2021)


https://www.academia.edu/28898040/
MAKALAH_DASAR_DASAR_EKONOMI_KOPERASI_SOFTSKILL_EKO
NOMI_KOPERASI(26 September 2021)
http://mediainstanbelajar.blogspot.com/2017/04/makalah-ekonomi-koperasi-materi-
ekonomi.html?m=1(26 September 2021)

Anda mungkin juga menyukai