Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i


BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ..1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Makalah 3
2.1 Profil Organisasi 4
2.1.1 Sejarah KOHIPCI 4
2.1.2 Visi dan Misi KOHIPCI .. 6
2.1.3 Tujuan dan Strategi 7
2.1.4 Unit Usaha .7
2.1.5 Bentuk dan Struktur Organisasi 9
2.2 Sumber Daya Manusia .
11
2.2.1 Pengurus KOHIPPCI ..
11
2.2.2 AnggotaKaryawan ..
12
2.2.3

Pengawas

..

13
2.2.4 Keuntungan bergabung .
13
2.3 Keuangan KOHIPPCI .
13
2.3.1 Sumber Modal .
2.3.2

13
Perkembangan Usaha .

2.3.3

14
Analisis Keuangan ...

14
2.4 Hambatan dan Kendala ...
15
1

PENUTUP

16

BAB I
PENDAHULUAN
1.4

Latar Belakang
Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran masyarakat.

Ketentuan dasar dalam melaksanakan kegiatan ini diatur oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1
yang berbunyi, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Ada tiga sektor ekonomi yang menangani berbagai kegiatan usaha dalam
kehidupan perekonomian. Ketiga sektor kekuatan ekonomi tersebut adalah sector negara,
sektor swasta dan sektor koperasi. Untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,
maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan dan bekerjasama secara
baik dan teratur (Nurul, 2009).
Dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 ini dikatakan bahwa produksi di kerjakan
oleh semua, untuk semua, dibawah pimpinan atau kepemilikan anggota-anggota
masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orangseorang. Oleh karena itu perekonomian disusun atas asas kekeluargaan. Bangunan
perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi.
Koperasi berasala dari kata co dan operation yang mengandung arti bekerja sama
untuk mencapai tujuan. Jadi koperasi adalah suatu bentuk usaha dalam bidang ekonomi
untuk kesejahteraan anggota,berdasar swasembada dan gotong royong. Dari pengertian
koperasi tersebut jelaslah koperasi merupakan perkumpulan orang-orang yang mengakui
adanya kebutuhan tertentu yang sama dikalangan mereka. Berbicara tentang koperasi tidak
terlepas dari konsep ekonomi dan koperasi. Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, sedang koperazi adalah organisasi ekonomi
dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
Prinsip ekonomi memberikan arah bagi manusia yang rasional tentang cara memilih
berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan hidup. Guna menginvestasikan
dananya, manusia yang rasional akan memilih alternatif investasi yang memberikan
2

manfaat yang paling besar. Pola pikir seperti ituberlaku juga bagi orang yang hendak
membelanjakan dananya, orang tersebut tersebut akan memilih alternativ terbaik atas
keputusan pembelanjaannya.
Dengan cara berpikir seperti itu koperasi dibiarkan bersaing dngan jenis-jenis
perusahaan lain dalam kegiatan ekonominya baik dalam pengadaan sumber sumber
produktif maupun dalam pemasaran hasil-hasil produksi. Keunggulan bersaing merupakan
faktor penentu eksistensi koperasi terutama di masa-masa persaingan bebas. Perlu
ditegaskan

keunggulan

bersaing

ini

bukan

karena

peranan

pemerintah

dalam

mengembangkan koperasi tetapi harus diperoleh melalui peningkatan efisiensi koperasi.


Koperasi memainkan peran ganda dalam masyarakat; mereka menyediakan
kendaraan ekonomi bagi individu dan juga sebuah platform untuk interaksi sosial dengan
anggota, dengan demikian membangun modal sosial dalam masyarakat. Keberadaan modal
social dalam masyarakat meningkatkan anggota kemampuan untuk memecahkan masalah
komununal (Modau, 2014).
Penjelasan pasal 33 UUD 1945 ini menempatkan kedudukan koperasi (1) sebagai
sokoguru perekonomian nasional, dan (2) sebagai bagian integral tata perekonomian
nasional. Menurut Kamus Umum Lengkap karangan Wojowasito (1982), arti dari sokoguru
adalah pilar atau tiang. Jadi, makna dari istilah koperasi sebagai sokoguru perekonomian
dapat diartikan koperasi sebagai pilar atau penyangga utama atau tulang punggung
perekonomian. Dengan demikian, koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama
dalam system perekonomian nasional.
Awalnya Koperasi dalam Trilogi pembangunan di Indonesia menitik beratkan pada
asas pemerataan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan ruang, waktu dan nilai, dalam
perjalanannya, koperasi juga berperan dalam pencapaian pertumbuhan dan stabilitas
ekonomi nasional.
Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta yang
saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden. Sebagai ahli ekonomi Moh. Hatta mengatakan
bahwa ekonomi kerakyatanlah yang bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. Koperasi
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 atas dasar kekeluargaan, asas kekeluargaan berarti
pada koperasi terdapat kesadaran, semangat bekerjasama dan tanggung jawab bersama

terhadap akibat dari karya tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri, melainkan selalu
untuk kesejahteraan bersamaUsaha koperasi dilakukan atau dijalankan secara bersama.
Koperasi dibangun dengan modal bersama. Dengan demikian, diharapkan koperasi
akan lebih maju dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Koperasi dijalankan secara
bersama sesuai dengan asas koperasi, yakni kekeluargaan dan gotong royong. Artinya,
dalam menjalankan perekonomian, rakyat secara bersama atau berkelompok membentuk
suatu badan usaha. Caranya dengan mengelola modal bersama. Badan usaha yang didirikan
bersama ini disesuaikan dengan kebutuhan para anggotanya.
Menurut

Undang-undang

Nomor

25

Tahun

1992

tentang

pokok-pokok

perkoperasian bahwa koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat bertujuan untuk


memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Dengan memperhatikan kedudukan dan tujuan koperasi tersebut, maka dapat dilihat bahwa
peranan koperasi sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi
ekonomi rakyat.
Salah satu koperasi yang masih beroperasi di wilayah bandung berada di wilayah
Cikapundung yang sering disingkat KOHIPPCI. Koperasi ini menaungi para pedagang
pasar cikapundung. Oleh karenanya makalah ini akan membahas mengenai Koperasi
Himpunan Pedagang Pasar Cikapundung dapat terus bertahan hingga saat ini.

1.5

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana Profil Organisasi KOHIPPCI?
2. Bagaimana Sumber Daya Organisasi KOHIPPCI?
3. Bagaimana Keuangan KOHIPPCI?
4. Bagaimana Kendala dan Hambatan KOHIPPCI?

1.6

Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Profil Organisasi KOHIPPCI
2. Untuk mengetahui Sumber Daya Organisasi KOHIPPCI
3. Untuk mengetahui Keuangan KOHIPPCI
4

4. Untuk mengetahui Kendala dan Hambatan KOHIPPCI

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Organisasi


Koperasi Himpunan Pedagang Pasar Cikapundung (KOHIPPCI) adalaah organisasi
koperasi pasar yang beranggotakan para pedagang pasar cikapundung yang memiliki
kurang lebih 800 anggota di kota Bandung, di atas kertas mayoritas pedagang terdiri dari
pedagang elektronik dan mekanikal. Kohippci memiliki potensi usaha yang luar biasa, baik
dari lokasi pasar yang terletak di sentral kota Bandung persisnya di jalan Abc Cikpundung
Baru, angka-angka tersebut adalah pasar potensial untuk ditumbuhkembangkan. Namun,
potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh KOHIPPCI baik vertical
maupun horizontal.
Oleh karena itu kehadiran KOHIPPCI menjadi penting dan strategis bagi para
pedagang di pasar Cikapundung karena, KOHIPPCI adalah organisasi bisnis para pedagang
yang akan efektif apabila dikelola dengan berbasiskan keanggotaan yang solid denngan
kebersamaan akan melahirkan skala usaha besar yang berdampak pada efisiensi bisnis. Di
sinilah letak kekuatan gerakan koperasi KOHIPPCI Kebersamaan.
2.1.1 Sejarah KOHIPCI
Saat itu, pada 1980, beberapa sesepuh pedagang elektronik berinisiatif untuk
memindahkan kios-kios dagangannya ke lokasi yang lebih representatif.
Sebelumnya, mereka berjualan di bedeng-bedeng di area yang tahun 1980an
digunakan sebagai Matahari Banceuy. Oleh pemerintah, bedeng-bedeng itu juga
dianggap terlampau kumuh dan mengotori pemandangan kota. Apalagi lokasi
bedeng dekat dengan salah satu gedung bersejarah di Kota Bandung, yaitu gedung
Merdeka.
Tapi rencana pemindahan ini tak berjalan mulus. Karena satu dan lain hal
beberapa pedagang menentang ide tersebut dan bersikukuh untuk tetap berjualan di
Banceuy. Kesepakatan pun baru berhasil dicapai dua tahun kemudian, yaitu
membangun pasar sendiri dengan menggunakan uang urunan para pedagang.
6

KOHIPPCI (Koperasi Himpunan Pedagang Pasar Cikapundung) lalu didirikan


untuk mendukung pelaksanaan rencana tersebut. Saat itu uangnya terkumpul
sebesar satu miliar rupiah. Awalnya para pedagang akan memindahkan pasar ke
daerah Soekarno-Hatta. Uang yang dikumpulkan dari hasil iuran dibelikan sepetak
tanah dan akan dibangun pasar yang baru. Namun walikota Bandung saat itu
meminta mereka tetap berjualan di daerah Cikapundung. Pemerintah kota Bandung
pun lalu memberikan sepetak tanah di lokasi tersebut.
Tanah di Soekarno Hatta kemudian dijual dan uangnya dikonversikan
menjadi dua gedung baru, yang hingga saat ini dikenal sebagai Pasar Elektronik
Cikapundung. Pada 1987, para pedagang yang tergabung di KOHIPPCI resmi
menempati bangunan ini. Keberhasilan tersebut membuat nama Cikapundung
terkenal di kalangan koperasi-koperasi di Indonesia. Pola KOHIPPCI,
demikianlah panggilan dari orang-orang yang kagum pada kemajuan mereka.
Bahkan, Koperasi Himpunan Pedagang Pasar Cikapundung (KOHIPPCI) pernah
meraih lima penghargaan Koperasi Teladan tingkat nasional secara berturut-turut.
Banyak koperasi dari berbagai daerah di Indonesia malah pernah mengadakan studi
banding ke Cikapundung. Malah, pada 1989, ada rombongan dari Malaysia yang
berkunjung untuk belajar pada mereka.
Selain karena keberhasilan membangun gedung sendiri, KOHIPPCI terkenal
karena produk-produk yang dijual oleh para pedagangnya rata-rata merupakan
buatan sendiri. Dari radio, antena parabola, mesin pabrik, hingga komputer pernah
mereka produksi. Maka jangan heran jika pada tahun 1990 pemerintah kota pernah
menunjuk KOHIPPCI, bersama dengan ITB, untuk mengadakan sistem pendataan
identitas penduduk (KTP) menggunakan komputer. Kemampuan memproduksi
barang elektronik tersebut akhirnya menjadi modal bagi KOHIPPCI untuk
membuka kursus elektronik untuk masyarakat umum. Awalnya para pedaganglah
yang memberikan kursus langsung bagi para anggotanya. Seiiring dengan
bertambahnya orang yang mendaftar, pengajar-pengajar baru pun lalu didatangkan
dari jurusan elektronika UPI.
Sayangnya dewasa ini kejayaan Cikapundung semakin memudar. Hadirnya
barang-barang elektronik keluaran Cina dengan harga jauh lebih murah menjadi
7

salah satu faktornya. Meski banyak pengunjung datang, sebagian besar dari mereka
hanya melihat-melihat atau menanyakan harga jenis komponen tertentu tanpa
adanya proses transaksi
KOHIPPCI berangkat dari sebuah pemikiran para sesepuh pedagang pasar
untuk mewujudkan kerjasama antara pedagang loak elektronik dan mekanikal yang
saling menguntungkan dalam rangka menghadapi persaingan usaha. Sejarah
KOHIPPCI berawal serikat pedagang pasar Cikapundung (SEDAPP) yang
membidani terbentuknya KOHIPPCI sebagai salah satu infrastruktur himpunan para
pedagang pasar cikapundung. Kemudian para pedagang memutuskan mendirikan
Koperasi Himpunan Pedagang Pasar Cikapundung disingkat KOHIPPCI melalui
akte pendirian Koperasi tanggal 16 November 1982 No. BH.7583/BH/DK-10/1
yang para pendirinya adalah :
Yoyo Sadjawijaja, BA, H. Engkun Soelaiman, Soelaiman, Nanang Kurnia, Soleh
Jaenudin, Menrachman Hidayat, Ahmad Hidayat.
Gagasan untuk mendirikan koperasi timbul atas dasar tujuan kepentingan
yang sangat mendesak :
1. kepentingan para pedagang :
a. dibutuhkan adanya koordinasi dalam kegiatan usaha
b. dibutuhkan adanya lembaga swadaya formal yang dapat memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat
2. kepentingan para Konsumen :
a. untuk memudahkan memperoleh informasi
b. terciptanya kenyamanan dalam melakukan pembelian
3. kepentingan Negara/pemerintah :
a. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
b. memudahkan dalam pengawasan dan koordinasi
2.1.2 Visi dan Misi KOHIPCI
KOHIPPCI

sebagai

mitra

terpercaya

bagi

Gerakan

Koperasi

dalam

mengembangkan usaha berbasiskan jaringan Koperasi Pasar (KOPPAS).


Menciptakan jaringan kerjasama usaha melalui : permodalan, pembelian, penjualan
atau pembiayaan bersama.
2.1.3 Tujuan dan Strategi
Tujuan :
8

meningkatkan posisi tawar menawar ekonomi koperasi indikatornya adalah Daya

Saing Koperasi.
Meningkatkan fasilitas

daan

pelayanan

indikatornya

adalah

meningkatkan

administrasi manajemen organisasi dn keuangan permodalan kepada anggota.


Strategi :
4
5

membangun jaringan usaha koperasi ditingkat Koperasi Pasar yang efektif dan solid.
Merancang system database yang on-line dan efektif

2.1.4 Unit Usaha


KOHIPPCI dalam menjalankan usahanya terdiri dari beberapa unit usaha, antara
lain :
1. Unit Usaha Simpan Pinjam Otonom
Unit usaha simpan pinjam dalam pelaksanaannya harus mengacu pada PP
No.9/1995 tentang Usaha Simpan Pinjam. Dalam melaksanakan usahanya, unit
tersebut menggunakan kebijakan yang ketat, selektif dan prinsip kehati-hatian
dalam memberikan pinjaman sehingga mampu meminimalisir resiko pinjaman
macet.
Jenis pinjaman ada dua, yaitu :
a. Pinjaman jangka Panjang
Pinjaman jangka panjang adalah pinjangan dengan interval waktu antara 6
(enam) sampai dengan 24 (dua puluh empat) bulan dengan jasa sebesar
1,5/bulan.
b. Pinjaman Jangka Pendek
Pinjaman jangka pendek adalah pinjaman dengan interval waktu 1(satu)
bulan dengan jasa sebesar 4%/bulan.
Selama tahun 2015 unit tersebut telah memberikan SHU sebelum pajak
sebesar Rp 307.532.656,48
2. Unit usaha simpan pinjam dana bergulir PKPS BBM 2005
Bantuan dana bergulir yang diterimakan pada bulan Juni 2006 sampai dengan
31 Desember 2015 tersisa sebesar Rp 71.092.656,00 namun KOHIPPCI sudah
menyetorkan tiap tahun berupa cicilan yang tersimpan di rekening Bank Jabar
sebesar Rp 70.212.990,00. Jadi sisa dana bergulir PKPS BBM per desember
9

2015 sebesr Rp 879.666,00. Untuk tahun 2016 unit usaha simpan pinjam dari
Dana BergulirPKPS BBM kemungkinan besar akan hilang dikarenakan
kebijakan Pemerintah dana bantuan semacam ini akan dikelola oleh suatu
lembaga pengelola dana bergulir atau LPDB. Unit saha ini sampai dengan 31
Desember 2015 menghasilkan SHU sebelum pajak sebesar Rp 476.408,00.
3. Unit usaha simpan pinjam dana bergulir LPDB-KUMKM 2013
Unit usaha Dana Bergulir LPDB-KUMKM yang diperoleh pada bulan
November 2013 sampai dengan 31 Desember 2015 tersisa sebesar Rp
277.777.772,00 dan ini sudah dislurkan kepada beberapa orang anggota
KOHIPPCI. Sehubungan dana LPDB inipun cicilannya sudah hamper lunas.
Pengurus KOHIPPCI untuk tahun ini merencanakan pengajuan kembali
pinjaman kepada LPDB-KUMKM. Unit usaha ini sampai 31 Desember 2015
menghasilkan SHU sebelum pajak sebesar Rp 37.468.960,00.
4. Unit Usaha Sarana, Parkir, PPOB (loket pembayaran listrik, telpon, pulsa), jasa
pengiriman (TIKI), Photocopy dan birojasa.
Unit usaha ini merupakan unit usaha koperasi yang bergerak dlam bidang
penyelolaan sarana yang ada di lingkungan Pasar Cikapundung, usah yang
dilakukan diantaranya adalah sewa kios, sewa pelataran, kebersihan, parker, dan
pekarangan umum. Khusus pengelolaan parker masih dipegang oleh tiga pihak
yaitu Setra Parking, CEC dan KOHIPPCI.
Usaha lainnya juga ada usaha jasa yang tujuannya memberikan pelayanan
kemudahan khususnya bagi anggota dan juga masyarakat pada umumnya dalam
melaksanakan transaksi pembayaran listri, telpon, jasa pengiriman dan
pengurusan birojasa. Pada tahun buku 2015 unit usaha ini menghasilkan SHU
sbelum pajak sebesar Rp 62.618.187,00
5. Unit usaha jasa perdagangan (cikapundung logam) dan PKE
Unit usaha ini perlu dievaluasi lebih lanjut dan penangana yang lebih serius
dari semua pihak, pada tahun buku 2015 usaha ini belum memberikan
kontribusi keuntungan yang signifikan, malah cenderung menurun sehingga
pengurus harus mengambil langkah yang kongkrit sebagai salah satunya dalam
pengadaan barang tntunya memperhatikan konsumsi public, artinya berprinsip

10

pada banyaknya dan jenis barang yang sering dikonsumsi oleh kebutuhan
konsumen. Unit usaha ini masih akan dipertahankan karena ada manfaat buat
anggota yaitu kemudahan bagi anggota yang membutuhkan bahan baku logam
untuk usahanya. Dalam tahun buku 2015 unit usaha ini menghasilkan SHU
sebelum pajak sebesar Rp 11.094.683,00.
6. Unit usaha pola syariah
Unit usaha ini merupakan unit usaha baru dan masih dalam tahap
penyempurnaan, unit usaha ini merupakan hasil dari keputusan rapat anggota
tahunan tahun buku 2014. Dalam pelaksanaannya unit usaha ini sampai akhir
tahun 2015 sudah melayani empat anggota KOHIPPCI berupa pengadaan unit
kndaraan roda dua. Unit usaha ini pada akhir tahun 2015 menghasilkan SHU
sebesar Rp 4.006.125,00.
2.1.5 Bentuk dan Struktur Organisasi
Bentuk :
Koperasi berbentuk Badan Hukum
Struktur Organisasi :
1. Pemerintah daerah kota bandung yaitu, sebagai pemberi fasilitas dan
perlindungan kepada KOHIPPCI Bandung.
2. Kantor departemen koperasi dan Pembina usaha Kecil menengah kota Bandung
adalah sebagai Pembina pengawas terhadap organisasi dan jalannya usaha
KOHIPPCI aagar berjalan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang telah
ditetapkan.
3. Dewan Koperasi Daerah Kota Bandung, adalah sebagai Gerakan jaringan
koperasi.
4. Kantor Departemen perindustrian berperan dalam pembinaan terhadap para
pengrajin produk elektronika dengan cara memberikan kursus dan keterampilan.
5. Kantor departemen tenaga kerja membina dan memberikan izin usaha
pendidikan keterampilan elektronik
6. Dinas Pasar berperan dalam mengkoordinir pasar-pasar yang berada di kota
Bandung serta memberikan pembinaan mengenai tatacara pengelolan pasar.
7. Badan pengelola perparkiran adalah memberikan izin serta perlinungan
terhadap kegiatan perparkiran di sekitar pasar cikapundung.

11

8. BANK NISP, BUKOPIN, BNI 1946, sebagai pemberi kredit perluasan modal
usaha.
9. Anggaran KOPPAS Se Jawa Barat sebagai forum komunikasi jenis koperasi
pasar.

Anggota
Tabel 2.2Rapat
Struktur
Organisasi

PEMBINA DEKOPINDA

PENGURUS

PENGELOLA

PENGAWAS

ADMINISTRASI ORGANISASI

ADMINISTRASI KEUANGAN

UNIT USAHA SARANA


UNIT USAHA
JASA DLL KETERAMPILAN ELEKTRONIK
PENDIDIKAN
UNIT USAHA SIMPAN PINJAM

12
KETUA KELOMPOK
A-B-C-D

ANGGOTA

2.2 Sumber Daya Manusia


2.2.1 Pengurus KOHIPPCI

KETUA
(Drs. Azis Sholeh, M.Ag)

Syarat menjadi
:
WAKIL pengurus KOHIPPCI
SEKRETARIS

Pedagang
Pasar
Cikapundung
(Muhammad Jaelani, S.Pd)
(Wawan)
Anggota aktif
Masa keanggotaan minimal 3 tahun

BENDAHARA
(Tuti Maryati)

2.2.2 Anggota
Anggota KOHIPPCI adalah para pedagang pasar Cikapundung. Siapapun
dapat menjadi anggota yang sifatnya sukarela setelah mengisi formulir dan
membayar simpanan pokok sebesar Rp 100.000,00 dan simpanan wajib sebesar Rp
30.000,00. Anggota KOHIPPCI terdiri dari anggota lama dan anggota baru, baik itu
anggota aktif maupun anggota pasif. Adapun terhitung per 31 Desember 2015
perubahan anggota KOHIPPCI sebagai berikut :
700
600
500
400
300
200
100
0

585

50

10

13

Column2

Selain itu anggota KOHIPPCI dibedakan ke dalam anggota aktif dan


anggota

325

kurang

aktif

(pasif),

dengan

perbandingan

sebagai

berikut

322

320
315
310
305
298

300

Column2

295
290
285
Anggota aktif

2.3.3

Anggota Pasif

Karyawan
Jumlah karyawan di KOHIPPCI seluruhnya berjumlah delapan orang yang

merupakan anggota KOHIPPCI.


2.3.4

Pengawas
Pengawas koperasi berasal dari pengawas independen yang
merupakan

anggota koperasi itu sendiri sedangkan pengawas eksternal

dari auditor yang bekerja sama dengan KOHIPPCI.


2.2.5

Keuntungan bergabung

Keuntungan bagi anggota koperasi ada 2, yaitu :


a. Keuntungan materi
- Keuntungan materi anggota dapat meminjam dana untuk membangun
atau memperluas usaha.
- Membeli barang di koperasi dengan harga yang lebih murah
- Mencicil barang
b. Keuntungan non-materi
Untuk keuntungan non materi, anggota yang merupakan pedagang pasar
mendapat perlindungan di bawah naungan koperasi

14

2.4 Keuangan KOHIPPCI


2.4.3 Sumber Modal
Dalam bidang permodalan, selain memperoleh pinjaman dari pihak
ketiga, upaya memupukkan modal dilaksanakan dengan meningkatkan
kesadaran anggota melalui partisipasi aktif dalam simpanan wajib dan iuraniuran lainnya. Pengembalian pinjaman-pinjaman unit USP terutama
pinjaman jangka panjang maupun jangka pendek diupayakan selalu tepat
waktu. Guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi dilakukan monitoring
dan evaluasi baik simpanan wajib pinjaman kurang lancer sampai dengan
pinjaman yag macet yang ditangani langsung oleh pengurus secara
persuasive kepada yang bersangkutan.
2.4.4

Perkembangan Usaha
Berdasarkan data administrasi per 31 Desember 2015 data partisipasi
anggota dalam permodalam KOHIPPCI mengalami peningkatan yang
signifikan. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan Simpanan Wajib
Anggota dari Rp 15.000,- menjadi Rp 30.000,- sesuai dengan hasil
keputusan RAT Tahun Buku 2014. Untuk meningkatkan partisipasi anggota,
terus dilakukan Monitoring dan Evaluasi serta melakukan penyuluhan
langsung dan pendekatan persuasive kepada ketua kelompok dan anggota
dalam rangka meningkatkan partiipasi anggota yang harus ditunaikan setiap
bulan.
Tabel 2.1
Komparasi Permodalan KOHIPPCI Tahun Buku 2014/2015

Transaksi
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
Simpanan Wajib Pinjaman
Simpanan Haari Koperasi
Pemupukan Modal USP
Cadangan
Donasi

31/12/2014
57.225.000,00
490.332.600,00
248.998.550,00
853.500,00
667.896813,04
917.284.533,59
32.506.500,00

31/12/2015
60.625.000,00
583.371.350,00
278.976.050,00
825.500,00
731.087.401,00
956.713.299,46
32.506.500,00

Kenaikan
3.400.000,00
93.038.750,00
29.977.500,00
81.696.500,00
63.190.588,00
39.428.765,87
0

Berdasarkan perbandingan dari laporan administrasi keuangan yang


memperlihatkan transaksi-transaksi yang terjadi di KOHIPPCI mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2014 ke 2015.
15

2.4.5

Analisis Keuangan
Untuk keuangan, KOHIPPCI telah menggunakan software untuk
mengelola laporan keuangannya. Setiap tiga bulan dilakukan audit laporan
keuangan oleh auditor independen dan audit oleh auditor eksternal setiap
setahun sekali. Laporan keuangan akan dilaporkan di Rapat Akhir Tahunan.
Di bawah ini disajikan analisis keuangan KOHIPPCI selama tahun 2015 :

No.
1

URAIAN
LIKUIDITAS
Jumlah Aktiva Lancar x 100%
Jumlah Hutang Lancar

SOLVABILITAS

Total Aktiva x 100%


Total Hutang
RENTABILITAS

Jumlah
4.935.206.065,14 x 100%
2.166.686.182,14

Penjelasan
Artinya setiap Rp

= 228%

menjamin Rp 100

6.322.858.731,14 x 100%
2.166.686.182,14

Keuntungan Bersih
x100%
Penjualan/Pendapatan Netto

228

aktiva

lancer

hutang lancer
Artinya setiap Rp
100 hutang dijamin

= 292%
423.197.020,18 x 100%
1.040.528.880,00

oleh Rp 292 aktiva


Atinya setiap Rp

= 41%

menghasilkan Rp 41

100 penjualan bersih


keuntungan bersih

2.5 Hambatan dan Kendala


Dalam perkembangan roda organisasi KOHIPPCI dati tahun ke tahun, khususnya
selama menjalani tahun pertama kepengurusan periode 2014-2018 tidak lepas dari
permasalahan dan hambatan serta kendala yang timbul, baik internal maupun eksternal.
Namun dengan komitmen dan solidnya kepengurusan dn team manajemen serta
dukungan dari anggota, masalah yang akan dihadapi baik internal maupun eksternal
secara perlahan dapat diselesaikan dengan baik.
Kendala internal berasal dari anggota, kesadaran anggota untuk membayar
pinjaman yang telah dilakukan menyebabkan perguliran modal menjadi agak sulit.
Untuk kendala eksternal banyaknya persaingan yang membuat koperasi menjadi
terhambat.
PENUTUP
16

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari Jumat, 11 November 2016
dapat disimpulkan bahwa Koperasi Himpunan Pedagang Pasar Cikapundung (KOHIPPCI)
ini berjalan dengan baik dengan peningkatan kinerja yang tidak bisa dianggap remeh bila
dibandingkan dengan koperasi lainnya. Dengan pengelolaan serta pengawasan yang tepat,
dapat dilihat bahwa sirkulasi penerimaan maupun pengeluaran koperasi ini berada dalam
posisi yang memungkinkan pengurus untuk tetap membagikan Sisa Hasil Usaha dengan
jumlah yang kompetitif. Tidak hanya itu, keberadaannya sendiri diakui memberikan
kontribusi penting untuk kesejahteraan para pedagang pasar Cikapundung.
Unit usaha KOHIPPCI terdiri dari usaha yang berkaitan langsung dengan para
pedagang di pasar CIKAPUNDUNG dan memudahkan mereka untuk berprestasi. Namun
kendala-kendala eksternal yang berasal dari luar membuat KOHIPPCI harus bekerja ekstra
untuk menelola koperasi ini agar dapat terus bertahan dan bersaing dengan lembagalembaga keuangan lainnya. Oleh karenanya dibutuhkan kerjasama dari semua pihak tidak
hanya pengurus tetapi juga partisipasi aktif anggotanya karena kesadaran anggota dalam
melakukan pembayaran dapat menjadi faktor keberlangsungan permodalan koperasi.

17

Anda mungkin juga menyukai