Oleh :
PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2016
A. Kegiatan Presentasi
SESI I
Hari / Tanggal : Selasa, 15 Nopember 2016
Waktu : 07.00 – 08.30 WIB
Moderator : Rian Gunawan
Notulen : Gayatria Oktalina
Penyaji : 1. Azizah Fauziyah – Koperasi Bina
Kesejahteraan Keluarga Karyawan MAN
Cipasung
2. Nurul Hikmah – Koperasi Pesantren Daarut
Tauhiid
Peserta Diskusi : 1. Ari Riswanto, sebagai orang yang mengajukan
pertanyaan
2. Deri Heryanto, sebagai orang yang mengajukan
pertanyaan
SESI II
Hari / Tanggal : Selasa, 15 Nopember 2016
Waktu : 08.30 – 09.30 WIB
Moderator : Azizah Fauziyah
Notulen : Nurul Hikmah
Penyaji : 3. Rian Gunawan – Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Tunas Kencana
4. Gayatria Oktalina – Koperasi Himpunan
Pedagang Pasar Cikapundung (KOHIPPCI)
Peserta Diskusi : 3. Susan Hoeriyyah, sebagai orang yang
mengajukan pertanyaan
4. Putri Imanda, sebagai orang yang mengajukan
pertanyaan
B. Hasil Diskusi
Pertanyaan :
1. Pertanyaan Ari Riswanto kepada Azizah Fauziyah
a. Apakah jasa simpanan sebesar 0,33% berasal dari jumlah simpanan
ataukah dari Sisa Hasil Usaha ?
b. Konsekuensi apa yang diterima oleh peminjam saat meminjam uang ?
2. Pertanyaan Deri Heryanto kepada Nurul Hikmah
Bagaimana langkah-langkah yang harus diambil sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas koperasi lainnya untuk bisa menjadi sukses seperti
Koperasi Pesantren Daarut Tauhiid ?
3. Pertanyaan Susan Hoeriyyah kepada Rian Gunawan
Bagaimana cara reikrutment dan pengangkatan ketua koperasi?
4. Pertanyaan Putri Imanda kepada Gayatria Oktalina
Bagaimana cara KOHIPPCI tersebut menarik minat masyarakat untuk
menjadi anggota dan membuat anggota tetap loyal terhadap KOHIPPCI?
Jawaban :
1. Jawaban dari Azizah Fauziyah atas pertanyaan dari Ari Riswanto
a. Jasa simpanan sebesar 0,33% diberikan kepada anggota berdasarkan
jumlah pinjamannya. Pemberian jasa simpanan dilakukan setiap bulan.
jasa apabila simpanannya lebih dari 6 bulan. Misalnya saat seseorang
memiliki simpanan untuk hari raya sebesar Rp 5.000.000 yang mulai
disimpan pada bulan Januari, maka pada bulan Juli, simpanan sukarela
tersebut jumlahnya menjadi Rp 5.016.500 (Rp 16.500 berasal dari 0,33%
x Rp 5.000.000)
b. Konsekuensi yang diterima oleh peminjam saat meminjam uang adalah
harus melakukan pembayaran maksimal 20 kali angsuran, dengan
berkewajiban memberi jasa 1,5 % tiap bulan persisa modal yang
dipinjam. Jadi pemberian jasa pinjaman kepada koperasi tidak sama
halnya dengan bunga bank yang jumlah bunga yang dikenakan
berdasarkan jumlah pokok pinjaman.
2. Jawaban dari Nurul Hikmah atas pertanyaan dari Deri Heryanto
Menurut saya, langkah utama yang harus diambil sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas koperasi lainnya untuk bisa menjadi sukses seperti
Koperasi Pesantren Daarut Tauhid yaitu dibenahi fungsi manajemennya.
Peran manajemen seperti proses merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan, dan mengawasi sangat berperan dalam memajukan usaha
koperasi. Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid sangat berkembang dan
menjadi Koperasi Teladan Tingkat Nasional Tahun 2016 di Bidang
Konsumen karena fungsi manajemen di koperasi ini sangat baik. Ada rencana
dan strategi yang ingin dicapai, ada peran pengurus dan SDM di koperasi
(anggota dan karyawan) yang mengorganisasikan dan menggerakkan usaha
koperasi, dan setiap satu tahun sekali diadakan Musyawarah Anggota
Tahunan dan mengevaluasi program kerja yang dapat dicapai atau belum
dicapai oleh koperasi, yang mana ini merupakan fungsi pengawasan. Jadi
menurut saya, agar koperasi lain dapat mengikuti jejak Kopontren DT, harus
membenahi aspek manajemennya. Anggota, pengurus, dan pengawas
koperasi harus memainkan perannya dengan baik untuk memajukan koperasi.
Selain itu, cara Kopontren DT memasarkan usahanya juga sudah
menggunakan akses internet, yang mana ini memudahkan dan memberikan
pelayanan untuk konsumen. Hal ini bisa ditiru oleh koperasi lain untuk
memajukan aspek pemasarannya.
Sumber Daya Manusia (di Kopontren DT disebut Sumber Daya Insani) juga
memiliki kualifikasi tertentu baik skill keagamaannya dan skill profesinya
sehingga memiliki kompetensi untuk memajukan koperasi. SDM yang
berkualitas merupakan kekuatan memajukan koperasi.