Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR

MAGANG DAN STUDI INDEPENDEN BERSERTIFIKAT

Fasilitator Pendamping

Magang

Di PT Bank BTPN Syariah Tbk

Atila Sanggerti

20011085

JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa melaksanakan
Program Magang Kampus Merdeka dengan mitra PT. Bank BTPN Syariah Tbk
sebagai Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di MMS Aur Birugo
Tigo Baleh Sumatera Bagian Tengah dan dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Laporan ini dibuat untuk memenuhi Laporan Akhir Magang Merdeka di PT.
Bank BTPN Syariah Tbk sekaligus untuk pertanggungjawaban sebagai mahasiswa
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan di Universitas Negeri
Padang. Tujuan pembuatan laporan ini yaitu sebagai wadah pelaporan berbagai hal
yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di lapangan di BTPN Syariah.

Dalam penyusunan laporan magang, tentu adanya bimbingan dan dukungan


dari berbagai pihak. Dengan demikian, sepantasnya penulis mengucapkan terima
kasih dan rasa hormat kepada berbagai pihak yang telah membantu jalannya kegiatan
magang. Pihak-pihak tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Seluruh dosen penulis di Program Studi Psikologi yang telah memberikan


dukungan, masukan serta informasi terkait program magang.
2. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi yaitu Bapak Nadiem
Anwar Makarim.
3. Bapak Rahmat Eka Putra selaku mentor dan coach yang sangat membantu ketika
penulis menemui kendala di lapangan sebagai fasilitator pendamping.
4. Orang tua dan keluarga besar yang senantiasa memberikan dukungan dan
masukan positif terkait kegiatan magang yang penulis ikuti.
5. BM dan CO di MMS Aur Birugo Tigo Baleh yang senantiasa sabar dan berbaik
hati menemani penulis untuk menemukan rumah nasabah.

Atas kebaikan banyak pihak di atas, penulis dapat menyelesaikan program


magang ini dengan baik. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan baru bagi
para pembaca.

1
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................1
Daftar Isi.................................................................................................................................2
BAB I Gambaran Umum.......................................................................................................3
I.1 Profil Perusahaan.............................................................................................................3
I.2 Deskripsi Kegiatan...........................................................................................................4
BAB II Aktivitas Mingguan...................................................................................................7
BAB III Penutup..................................................................................................................18
III.1 Kesimpulan..................................................................................................................18
III.2 Saran............................................................................................................................18
Referensi...............................................................................................................................20
Lampiran..............................................................................................................................21

2
BAB I Gambaran Umum

I.1 Profil Perusahaan


BTPN Syariah berkomitmen memberikan kesempatan bagi setiap umat untuk
mewujudkan niat baik mereka lebih cepat, membangun hidup yang lebih berarti serta
memberikan dampak yang bermakna bagi jutaan rakyat Indonesia.

Tepat – wujudkan niat baik lebih cepat Sejak masih menjadi Unit Usaha
Syariah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (saat ini Bernama “PT Bank
BTPN Tbk”) di 2010, BTPN Syariah telah merangkul dengan menjangkau segmen
yang selama ini berlum tersentuh oleh perbankan, yaitu segmen masyarakat inklusi.
Sesuai amanah untuk memberikan kegiatan pemberdayaan dan literasi keuangan bagi
perempuan di segmen ini,

BTPN Syariah pun memberikan akses, layanan serta produk perbankan sesuai
prinsip syariah sehingga mereka dapat memantapkan niat untuk mewujudkan impian
meraih kehidupan yang lebih baik. Pada 14 Juli 2014, BTPN Syariah resmi terdaftar
sebagai Bank Umum Syariah ke-12 di Indonesia melalui pemisahan (spin-off) Unit
Usaha Syariah dari PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (saat ini bernama
“PT Bank BTPN Tbk”) dan proses konversi PT Bank Purna Danarta (“BSPD”).
Sebagai satu-satunya bank umum syariah di Indonsesia yang fokus memberikan
pelayanan bagi pemberdayaan nasabah masyarakat inklusi dan mengembangkan
keuangan inklusif,

BTPN Syariah senantiasa berupaya menambah nilai serta mengubah


kehidupan setiap yang dilayaninya, selain dari menghasilkan kinerja keuangan yang
baik. Oleh karena itu, produk dan layanan bagi nasabah BTPN Syariah terus
ditingkatkan dan dikembangkan. Dengan demikian, BTPN Syariah dapat terus
memberikan dampak positif bagi jutaan masyarakat di Indonesia dan mewujudkan
Rahmatan Lil Alamin.

a. Pendanaan

3
Nasabah pendanaan pun diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
berkontribusi memberdayakan berjuta keluarga prasejahtera produktif di
Indonesia agar kehidupan mereka menjadi lebih berarti. #Deiniatbaik ini bisa
terwujud lebih cepat, Bank pun menyediakan jenis-jenis produk pendanaan
dengan bagi hasil yang kompetitif melalui pelayanan berorientasi kenyamanan
dan kepuasan nasabah. Hal ini dibuktikan melalui kinerja #bankirpemberdaya
yang kompeten, reputasi Bank yang baik, kinerja keuangan yang sehat dan
transparansi Bank dalam pengelolaan dananya.
b. Pembiayaan
Dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah, Bank menyediakan beragam
produk dan layanan pembiayaan serta membuka akses pelayanan keuangan
bagi perempuan prasejahtera produktif untuk mendapatkan modal usaha,
sekaligus memberikan pelatihan dan pendampingan #deminiatbaik agar
terwujud lebih cepat. Hal ini sejalan dengan visi Bank untuk menjadi bank
syariah terbaik untuk keuangan inklusif yang mengubah hidup berjuta rakyat
Indonesia. Berpedoman pada visi ini pula Bank mengembangkan produk dan
layanan pembiayaannya yang paling sesuai dengan kebutuhan segmen
tersebut.

I.2 Deskripsi Kegiatan


Posisi: Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K),

Deskripsi: Sebagai fasilitator pendamping access to knowledge (a2k), memiiliki tugas


berupa melakukan pendampingan bersama dengan ibu-ibu prasejahtera pelaku usaha
UMKM guna peningkatan uasaha melalui pemberian materi dan juga praktek serta
review materi. Selain itu, terdapat seorang mentor selaku coach yang akan
membantu, membimbing, dan tempat untuk berkonsultasi terkait program magang
yang dilaksanakan. Misalnya ketika ditemui masalah dalam pendampingan kemudian
juga memberikan feedback terkait laporan penulis berupa penilaian maupun evaluasi.

4
Adapun lingkup pekerjaan seorang fasilitator pendamping access to
knowledge (a2k) yaitu melaksanakan pembekalan, mengikuti One Day Induction
Training, melaksanakan pendampingan dan perpisahan.

Kompetensi yang dikembangkan:

1. Creative problem solving


2. Self-leadership
3. Impact through influence
4. Customer focus
5. Drive for result
6. Microsoft office operating skill
7. E-learning system ability
8. Entrepeneurship knowledge

Adapun dekripsi pekerjaan yang dilakukan fasilitator pendamping access to


knowledge (a2k) adalah:

1. Ikut serta dalam pembekalan untuk mahasiswa magang di BTPN Syariah secara
daring. Penyampaian informasi dari pembekalan yaitu tentang apa saja yang akan
dikerjakan nantinya mulai dari alur pendampingan, cara pendampingan, analisis
SWOT, creative problem solving, kemampuan komunikasi, dan juga manajemen
waktu. Diakhiri dengan post-test.
2. Ikut serta dalam One Day Induction Training, yang dilaksanakan melalui
Microsoft Teams. Kegiatan berisi pembahasan tentang BTPN Syariah dan ada
juga post-test yang harus diisi setelah kegiatan.
3. Melakukan pendampingan dengan nasabah BTPN Syariah sesuai jadwal yang
telah ditentukan yang dilaksanakan dalam 4 sesi. Setiap sesi terdiri dari 12 orang
nasabah dengan pertemuan sebanyak 4 kali/orang. Pendampingan dilaksanakan
minimal 30 menit per nasabah. Untuk kegiatan pendampingan wajib untuk selalu
membuat dokumentasi berupa foto maupun video. Adapun alur pendampingan
berupa perkenalan dan melakukan assessment kemudian menentukan materi yang

5
akan diberikan, setelahnya pemberian materi, praktek review materi, dan penutup.
Semua kegiatan dilaporkan ke aplikasi Kita Bestee.
4. Submit laporan pendampingan mengenai kegiatan pendampingan yang telah
dilakukan.
5. Mengikuti kegiatan mentoring sebagai bahan evaluasi terkait dengan kegiatan
yang telah dilakukan.
6. Menyelesaikan laporan akhir sebagai bukti telah melaksanakan kegiatan magang
sebagai bagian dari BTPN Syariah.
7. Melaksanakan kegiatan perpisahan.

6
BAB II Aktivitas Mingguan

Minggu Kegiatan
1 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu National Onboarding
dan juga One Day Induction Training serta pembekalan di mitra BTPN
Syariah. Kendala yang saya temukan dalam pembekalan berupa
sulitnya membagi waktu karena saya juga tengah magang wajib
kampus di Lapas Kelas IIA Padang, kemudian memang kegiatannya
full dari pagi sampai sore sehingga harus bisa membagi fokus antara
kegiatan offline di lapas dan juga kegiatan online magang merdeka.
Dari kegiatan magang merdeka, saya jadi memahami tentang alur dan
juga menjadi sangat bersemangat untuk segera turun ke lapangan
menjalankan tugas saya sebagai fasilitator pendamping di daerah
Sumatera dengan mitra BTPN Syariah. Kemudian saya juga tidak sabar
untuk kembali bertemu dengan ibu-ibu prasejahtera yang akan
didampingi, mengingat di MSIB angkatan sebelumnya saya juga
magang di posisi yang sama sehingga sedikit banyaknya alur
pendampingan tidak akan jauh berbeda.
2 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu mengikuti pembekalan
bagi para fasilitator pendamping on-site. Kemudian, saya juga
melaksanakan pembelajaran mandiri tentang alur pendampingan.
Kegiatan ini menjelaskan tentang posisi fasilitator gunanya apa,
kemudian juga untuk penggunaan aplikasi juga dijelaskan secara rinci
sehingga memudahkan karena dipraktekkan bersama-sama. Selain itu,
pendampingan juga memberikan gambaran luas tentang BTPN Syariah
itu sendiri. Kegiatan pembekalan ini sangat bermanfaat bagi para
fasilitator pendamping karena memang selain dituntut untuk kreatif
serta inovatif, tidak lupa bahwa hal dasar pendampingan harus
dipahami terlebih dahulu. Adapun kendala saat pembekalan hanya

7
terkait pembagian waktu karena saya juga tengah melaksanakan
magang wajib di lapas kelas iia padang. Dari berbagai kegiatan
pembekalan dan belajar mandiri yang dilakukan, diharapkan ketika
turun ke lapangan nantinya semakin yakin dan mantap.
3 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini berupa pembelajaran
mandiri sebelum mengikuti kegiatan langsung turun ke lapangan.
Pembelajaran mandiri ini berupa mempelajari tentang alur
pendampingan hingga cara pembuatan laporan pendampingan dan juga
tata cara dokumentasi pendampingan. Selain itu, saya juga mengikuti
motivation day bersama dengan BTPN Syariah melalui online meeting.
Kegiatan motivation day ini benar-benar memotivasi saya untuk
melaksanakan magang dan bekerja dengan sepenuh hati nantinya di
lapangan guna mendampingi ibu-ibu pelaku usaha UMKM. Kemudian
saya juga berkoordinasi bersama mentor dan juga teman-teman fasil
lainnya dalam rangka menentukan waktu kunjungan dan observasi ke
MMS Aur Birugo Tigo Baleh. Dari kegiatan ini saya jadi tau tentang
alur pendampingan nantinya kemudian juga mengetahui lokasi MMS
tempat BM dan CO yang akan menemani di setiap awal sesi
pendampingan nasabah nantinya.
4 Kegiatan yang saya laksanakan di minggu ini yaitu mulai mengikuti
kegiatan magang di lapangan. Dimana saya berkoordinasi dengan BM
dan CO di MMS Aur Birugo Tigo Baleh. Koordinasi ini bertujuan
untuk mengenal lokasi MMS, kakak CO dan juga sentra yang ada di
MMS. Kegiatan koordinasi ini juga untuk pengecekan nama-nama
nasabah yang bisa didampingi atau tidak misalnya sudah pelunasan
atau belum. Kemudian juga untuk mengetahui jadwal prsan di MMS
sehingga tidak mengganggu pekerjaan kakak CO selama pendampingan
di lapangan nantinya. Dari kegiatan yang saya lakukan di minggu ini,
saya jadi mengetahui sentra beserta rute-rute pendampingan sehingga
saya bisa lebih mempersiapkan diri untuk ikut prsan kakak CO di

8
minggu depan.
5 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu ikut prsan bersama
kakak CO dan memulai pendampingan di sesi 1 bersama dengan ibu
nasabah yang akan didampingi. Pada minggu ini, saya hanya berhasil
melaksanakan pendampingan bersama 2 orang nasabah. Kendala yang
ditemui berupa nasabah yang tidak berada di rumah ketika fasil
berkunjung dan nasabah juga tidak pakai hp sehingga sulit sekali untuk
membuat jadwal temu. Kemudian ada beberapa nasabah yang sudah
ditemui untuk pendampingan namun harus diajukan menjadi nasabah
mundur karena aktivitas nasabah yang padat dimana berjualan dari pagi
hingga malam dan ada juga yang harus keluar kota setiap hari sehingga
tidak memungkinkan dilanjutkan pendampingannya. Selain kendala
tersebut, kendala lainnya juga pada rute yang kurang dipahami dan
susahnya sinyal sehingga tidak bisa berbagi lokasi dengan CO untuk ke
rumah nasabah. Dari berbagai kendala ini, fasil sudah menemukan
solusinya yaitu belajar untuk memanajemen waktu, kemudian juga
menjaga komunikasi dengan CO dan tidak terlalu fokus ke nasabah
yang bermasalah karena memang sifatnya eksternal dan bukan salah
fasil. Dari kegiatan di minggu ini, saya belajar memanajemen waktu
dengan baik, serta betapa pentingnya komunikasi dalam proses
pendampingan dengan nasabah.
6 Kegiatan di minggu ini yaitu melanjutkan pendampingan minggu
kemaren dan memang ada yang baru masuk pertemuan pertama di
minggu ini. Adapun pelaksanaan pendampingan berjalan baik. Namun
tetap ditemukan beberapa kendala seperti nasabah yang mengubah
jadwal temu, ada juga yang tidak dapat ditemui di minggu ini dan harus
di reschedule di minggu depan. Kemudian juga ada nasabah yang harus
diajukan sebagai nasabah mundur karena memang ternyata sangat sibuk
bahkan kakak CO pun menyarankan untuk diajukan menjadi nasabah
mundur karena memang ibunya sulit ditemui. Selain itu, cuaca yang

9
tidak karuan membuat pendampingan sempat terganggu. Pada
akhirnya, saya bisa mengatasinya dengan menggunakan creative
problem solving dimana nasabah yang tidak bisa didampingi langsung
dilaporkan dan saya fokus ke nasabah yang bisa didampingi saja.
Kemudian untuk jadwal yang di reschedule, saya siasati untuk
membuat laporan pendampingan. Dari kegiatan yang dilaksanakan di
minggu ini, saya semakin merasa beradaptasi dan siap untuk
melaksanakan pendampingan yang lebih baik di minggu berikutnya.
7 Minggu ini merupakan minggu terakhir pendampingan bersama dengan
nasabah di sesi 1 ini. Kegiatan di minggu ini kebanyakan sudah masuk
ke pertemuan 4 dan memang ada yang baru dilaksanakan pertemuan 1
karena menjadi nasabah pengganti. Adapun kendala selama minggu ini
berupa spanduk yang tidak siap cetak di waktu yang telah ditentukan
sehingga harus me-reschedule pertemuan dengan nasabah. Kemudian
kendala lainnya berupa nasabah yang sibuk dan hanya dapat dilakukan
2 pertemuan serta tidak dilanjutkan jadi nasabah carry. Selain itu, ada
juga nasabah pengganti dari BTPN pusat yang ternyata sudah
didampingi oleh fasil di angkatan sebelumnya. Sedikit saran untuk
BTPN Syariah agar nasabah yang diganti baiknya sesuai dengan
nasabah pengganti yang direkomendasikan CO yang sudah fasil
laporkan di help center. Dari kegiatan di minggu ini, fasil belajar
banyak tentang problem solving, critical thinking, dan juga manajemen
diri ketika menghadapi situasi di luar kontrol diri.
8 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu melaksanakan sesi 2
dengan melakukan perkenalan dengan nasabah. Perkenalan pada
minggu ini berhasil dilakukan terhadap 2 orang nasabah, dan 3 orang
sisanya dilakukan pergantian karena alasan ada yang meninggal dunia
dan tidak bisa didampingi karena bekerja dengan bos dan bukan usaha
sendiri. Kemudian adapun kendala yang ditemui di lapangan berupa
sentra yang akan dikunjungi jadwal prsannya minggu depan, sehingga

10
fasil harus inisiatif mencari sendiri rumah nasabah bermodalkan alamat
yang diberikan CO. Kesulitannya berupa ada beberapa nasabah yang
alamat dan nomor handphonenya tidak sesuai yang diberikan oleh
kakak CO. Selain itu, ada salah satu sentra yang rumah nasabahnya
sangat berdekatan sehingga ketika fasil melakukan kunjungan ternyata
ada salah satu nasbaah yang fasil damping meninggal dunia dan harus
diganti. Kendala lainnya berupa beberapa nasabah yang tidak bersedia
didampingi. Adapun solusi yang fasil terapkan berupa komunikasi
asertif, dimana fasil menjelaskan kepada nasabah bahwa pendampingan
ini akan memberikan manfaat untuk nasabah. Dari kegiatan di minggu
ini, fasil belajar untuk mengelola emosi dan berkomunikasi dengan
lebih baik lagi.
9 Kegiatan yang saya lakukan pada minggu ini yaitu memulai
pendampingan nasabah dengan melakukan kunjungan terlebih dahulu
ke MMS untuk meminta nomor hp dan alamat nasabah. Setelah ke
MMS, saya juga mengunjungi alamat yang diberikan oleh kakak CO
namun beberapa ibunya tidak bisa didampingi karena sudah pelunasan
ataupun sudah pernah didampingi oleh fasil angkatan sebelumnya.
Kendala selain nasabah yang sudah pelunasan dan sudah pernah
didampingi, saya juga menemukan kendala lain berupa sulitnya akses
ke tempat nasabah sehingga disarankan oleh kakak CO untuk diajukan
mundur saja. Saran saya untuk pihak btpn berupa pembaruan sistem di
platform kita bestee terkait dengan nasabah, karena banyak nasabah
yang telah pelunasan dan juga sudah pernah didampigi masih muncul di
app. Dari kegiatan di minggu ini, saya belajar untuk memanajemen diri
dengan lebih baik serta meningkatkan skill menganalisis mengingat
perlunya pertimbangan akan pendampingan yang akan dilakukan
kedepannya dikarenakan jumlah nasabah yang tersedia di web sedikit.
10 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu melaksanakan
pertemuan kedua dan ketiga untuk dua orang nasabah atas nama Sofni

11
Asnita dan Melli Susanti. Kemudian pertemuan pertama dan kedua
untuk ibu Minda serta pertemuan perdana untuk ibu Lusiana. Kendala
yang saya temukan ketika pendampingan yaitu ada nasabah yang
berjanji temu di pagi hari namun ketika dikunjungi ke rumahnya tidak
ada sehingga pertemuan harus ditunda. Selain itu, ada juga nasabah
yang akhirnya diajukan mundur karena bekerja untuk orang lain dan
bukan usaha sendiri, Dari kegiatan ini, saya belajar untuk tetap
memupuk semangat agar pendampingan maksimal dan target
pendampingan dapat tercapai agar manfaatnya juga dapat dirasakan
oleh ibu-ibu yang didampingi.
11 Di minggu ini, saya memaksimalkan pendampingan sebelum sesi bulan
ini selesai. Adapun nasabah yang didampingi di minggu ini yaitu bu
Rika Malhera, Minda Septia, Bismimardiati, Defnita Tria Putri. Dimana
masing-masing nasabah sudah ada yang melakukan praktek. Kendala
yang ditemui pada minggu ini yaitu nasabah yang tiba-tiba ada urusan
mendadak sehingga harus diganti jadwal temunya. Nasabah yang lupa
kalau ada pendampingan, serta nasabah yang tiba-tiba harus mengantar
barang ke pasar dan kendala lainnya terkait jadwal temu. Dari kegiatan
di minggu ini, saya belajar untuk lebih adaptif dan kreatif ketika
dihadapkan akan kondisi tidak terduga di lapangan, saya merasa jauh
lebih berani dibanding sebelumnya dan tentu saja jauh lebih meningkat
skill komunikasinya.
12 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu submit laporan di
bulan sebelumnya untuk beberapa nasabah, selain itu juga memilih
nasabah baru untuk didampingi bulan ini. Saya juga berkunjung ke
MMS dan sempat ikut prsan bersama kakak CO untuk mendapat
nasabah rekomendasi karena di list nasabah yang saya pilih ada yang
sudah pelunasan dan tidak bersedia didampingi. Kendala yang ditemui
di minggu ini yaitu sulitnya untuk mendapatkan nasabah rekomendasi
dari kakak BM dan CO dikarenakan kebanyakan di sentra sudah

12
didampingi oleh fasil lain mengingat penempatan fasil di MMS
sebanyak 5 orang. Kendala lainnya yaitu sulit dan curamnya akses jalan
nasabah di sentra Sianok dan tengah dipertimbangkan bagaimana
kelanjutan pendampingan untuk kedepannya. Dari kegiatan di minggu
ini, saya dilatih untuk semakin tangguh dalam proses pendampingan
baik tangguh menaklukkan medan jalan maupun tangguh untuk
mendampingi ibu-iibu yang antara mau dan tidak mau didampingi.
13 Kegiatan di minggu ini yang saya lakukan yaitu berkunjung ke sentra-
sentra tempat nasabah yang telah saya pilih sebelumnya. Namun untuk
nasabah yang ada di sentra Sianok diajukan mundur sebanyak 3 orang
karena sudah pelunasan dan sibuk panen. Kemudian di sentra Gang
Rose juga ada nasabah yang diajukan mundur karena sudah pelunasan
juga dan tidak ada niat untuk mengambil pinjaman lagi. Kendala
lainnya berupa tidak tersedianya nasabah rekomendasi dari kakak CO
maupun kakak BM. Hal ini yang menjadikan pendampingan tersendat.
Selain itu juga jumlah nasabah yang bisa didampingi atau tersisa di
setiap sentra untuk menjadi nasabah pengganti juga bisa dihitung jari.
Saran saya untuk pihak btpn adalah pembaharuan sistem pemilihan
nasabah dimana nasabah yang sudah pelunasan jangan lagi dimasukkan
ke sistem ketika pemilihan nasabah. Dari kegiatan di minggu ini, saya
belajar untuk tidak pantang menyerah ketika dihadapkan pada kendala-
kendala yang telah saya jabarkan sebelumnya.
14 Di minggu ini saya kembali berkunjung ke beberapa sentra namun
ternyata harus diajukan menjadi nasabah mundur karena nasabahnya
sudah pelunasan, sibuk dan tidak bersedia didampingi. Selain
berkunjung ke nasabah yang saya pilih di web kita bestee, saya juga
ikut bersama kakak CO dan BM untuk melihat nasabah yang sekiranya
dapat dijadikan nasabah pengganti untuk memaksimalkan sangat
kurangnya nasabah yang saya damping di sesi ini. Saya juga sangat
mengharapkan agar nasabah di sistem btpn dapat lebih diperbaharui

13
agar para fasil tidak menghabiskan waktu hanya untuk bertemu nasabah
kemudian diajukan mundur karena sudah pelunasan. Dari kegiatan ini,
saya belajar untuk lebih sabar dan tidak FOMO akan teman-teman yang
lain yang berada di satu MMS dimana jumlah laporannya lebih banyak
sedangkan saya belum terlalu banyak karena memang nasabah banyak
yang diajukan mundur dan tidak ada nasabah rekomendasi.
15 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu melakukan
pendampingan untuk ibu Kiswati dan Zetniwati. Pendampingan
berjalan lancar meskipun memang bu Zetniwati tergolong sibuk karena
berjualan di pasar. Kendala yang saya dapati di minggu ini yaitu
nasabah yang sudah dilaksanakan pertemuan pertama menolak untuk
melanjutkan pendampingan karena memang sibuk berjualan di pasar.
Kendala lain yang ditemui berupa cuaca hujan di jam temu sehingga
harus reschedule jadwal temu. Dari kegiatan di minggu ini, saya belajar
tentang pentingnya komunikasi agar pendampingan dapat berjalan
lancar dan nasabah bisa paham serta tidak menolak pendampingan
selanjutnya. Harapannya target pendampingan di bulan ini dapat
dimaksimalkan untuk nasabah yang masih aktif.
16 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu menyelesaikan
pendampingan di sesi 3 ini. Kemudian saya juga submit laporan
pendampingan dan mengecek dokumentasi apakah sudah cukup baik
atau tidak. Selain itu, saya juga memilih nasabah untuk sesi 4 di
minggu ini. Kendala yang saya temui di minggu ini lebih kepada
jumlah nasabah yang tersedia di bestee platform terbatas dan bahkan
ada nasabah yang sudah diajukan mundur di sesi sebelumnya muncul
lagi ketika waktu memilih nasabah. Kendala lainnya yaitu nasabah di
sentra Salimpariak yang aksesnya curam dan sulit dilalui muncul juga
dan terpaksa harus dipilih karena tidak ada pilihan lain. Saya hanya
berharap saran yang saya sampaikan pada minggu-minggu sebelumnya
dapat dibaca btpn terkait pembaharuan sistem tentang nasabah yang

14
sudah pelunasan dapat dihilangkan dari pilihan karena berpengaruh ke
jumlah nasabah yang bisa didampingi. Hal ini penting mengingat btpn
selalu menetapkan target jumlah pendampingan namun sistemnya tidak
diperbaiki. Dari kegiatan di minggu ini, saya belajar untuk lebih siap
mental menghadapi berbagai kendala teknis dan non teknis yang
muncul.
17 Di minggu ini saya kembali berkunjung ke beberapa sentra namun
memang akhirnya dipertimbangkan mundur karena akses jalan yang
jauh dan curam. Kendala yang saya temui hampir sama seperti sesi
sebelumnya berupa tidak adanya nasabah rekomendasi untuk menjadi
nasabah pengganti dan minimnya nasabah yang bisa didampingi dari
sistem. Saya harus memutar otak agar laporan pendampingan saya tidak
kosong namun memang fakta di lapangan nasabah harus diajukan
mundur banyak karena alasan yang telah sampaikan di atas. Dari
kegiatan di minggu ini, saya kembali harus bersabar dan berdamai
dengan keadaan di luar kontrol seperti medan jalan yang sulit, tidak
tersedia/minimnya nasabah untuk didampingi.
18 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu berkunjung ke sentra
tempat nasabah yang saya pilih lewat web untuk sesi ini. Baru
dikunjungi di minggu ini karena baru dapat alamat dan nomor hp
aktifnya dari kakak BM karena di minggu sebelumnya nomor hp yang
diberikan tidak aktif. Kendala dalam minggu ini berupa banyaknya
nasabah yang harus diajukan mundur karena memang sibuk, dan sulit
sekali untuk dihubungi. Kendala lainnya hampir sama dengan minggu
sebelumnya yaitu minimnya nasabah yang bisa dijadikan pengganti
berdasarkan rekomendasi CO dan BM. Dari kegiatan di minggu ini,
saya belajar untuk memanajemen stres mengingat fasil yang lain sudah
hampir selesai pendampingan sedangkan saya masih harus berkutat
dengan nasabah pengganti.
19 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu melaksanakan

15
pertemuan dengan ibu Rita, Sumiati dan Elmawittri. Pendampingan bu
Sumiati dan Elmawittri lengkap 4 pertemuan dan bu Rita hanya bisa 3
pertemuan. Kendala yang ditemui di lapangan minggu ini yaitu cuaca
hujan yang membuat jalan licin, apalagi rumah bu Sumiati dan bu Rita
ada di Jambak dan Sianok yang medan jalannya curam dan kanan kiri
jurang sehingga menyulitkan ketika turun hujan karena jalan akan jadi
licin dan berlumpur. Dari kegiatan di minggu ini, saya belajar untuk
lebih gigih dan berupaya semaksimal mungkin agar pendampingan
dapat selesai dan meninggalkan manfaat untuk nasabah yang
didampingi.
20 Kegiatan yang saya lakukan di minggu ini yaitu membuat laporan akhir
dan memastikan laporan pendampingan di web bestee sudah disubmit
semua. Di minggu terakhir ini, saya melaksanakan sesi perpisahan
bersama dengan teman-teman magang dan juga sesi refleksi dan
pamitan dengan kakak BM dan CO di MMS Aur Birugo Tigo Baleh.
Selain itu, saya juga mengecek email secara berkala untuk memastikan
apakah sudah ada feedback untuk laporan akhir magang saya atau
belum. Laporan akhir sebenarnya sudah diberikan ke mentor tanggal 22
Desember 2023 untuk di review, namun memang untuk kegiatan
mingguan yang dimasukkan baru sampai dengan minggu ke 19 dan
nanti setelah dapat feedback akan dimasukkan minggu ke 20 atau
minggu terakhir untuk melengkapi laporan. Kendala dalam penulisan
laporan yaitu bertepatan dengan jadwal pengumpulan UAS di kampus
berupa proposal penelitian bab1-3 sehingga agak mepet-mepet
pembuatan keduanya. Namun dari kegiatan ini saya belajar untuk lebih
teliti dan lebih mampu untuk memanajemen waktu dengan lebih baik.

16
BAB III Penutup

III.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
selama program ini berjalan dengan posisi fasilitator pendamping di BTPN Syariah
terdapat beberapa poin yaitu:

1. Terjun langsung ke dunia kerja dan melatih berbagai skill seperti creative
problem solving, communication, negotiation, assessment, analytical skill, social
skill, dan lainnya.
2. Belajar tentang kecerdasan emosional terkait manajemen stres dan juga
manajemen emosi ketika berada di bawah tekanan.
3. Ikut serta belajar bersama nasabah terkait pengetahuan akan kewirausahaan baik
dari materi di kita bestee platform maupun dari nasabah itu sendiri.
4. Program fasilitator pendamping di BTPN Syariah berjalan dengan baik.

17
5. Adanya hubungan bersambung yang baik antara pusat, mentor, fasilitator, dan
juga BM serta CO di MMS.

III.2 Saran
Adapun jika berpatokan pada kesimpulan di atas, maka berikut adalah saran
yang dapat penulis sampaikan:

1. Bagi Fakultas dan Program Studi

Adapun kedepannya sebaiknya lebih memaksimalkan lagi proses


penyampaian informasi terkait program magang merdeka ini.

2. Bagi Perusahaan
a. Untuk kedepannya diharapkan adanya koordinasi antara BM dan CO dengan
pusat agar para fasilitator dapat dibantu untuk mencari rumah nasabah dan
tidak mencari sendiri mengingat terkadang jalan yang ditempuh sulit.
b. Meningkatkan pelayanan help center agar bisa langsung mendapat feedback
kendala 1x24 jam.
c. Mohon nasabah yang sudah pelunasan disingkirkan dari sistem agar tidak
menghabiskan waktu karena harus diajukan mundur dan diganti.
3. Bagi Mahasiswa
Manfaatkan kesempatan sebanyak-banyaknya untuk belajar di tempat magang
baik dari nasabah maupun dari mentor. Cobalah untuk yakin ke diri sendiri dan
tentu saja bisa adaptif di lingkungan penempatan magang.

18
Referensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. (2022). program MSIB
kampus Merdeka beri pengalaman di dunia profesi. Diakses dari:
https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/news/13/program-magang dan
%02studi-independen-bersertifikat-msib-kampus-merdeka-beri-pengalaman
%02di-dunia-profesi

BTPN Syariah. (2008). Btpn syariah profile. Diakses dari:


https://www.btpnsyariah.com/web/guest/profil

BTPN Syariah. (2023). Tepat Daya BTPN Syariah. Diakses dari:


https://tepatdaya.btpnsyariah.com/contributor/

19
Lampiran

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai