Anda di halaman 1dari 14

LEARNING JOURNAL AGENDA 2

Program Pelatihan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022

Angkatan XXXIV, Kelompok I

Nama Mata Pelatihan BERORIENTASI PELAYANAN

Nama Peserta IMELDA LOISA YOSEPHINE MALAU, S.TP

Nomor Daftar Hadir 5

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Sumatera Utara

A. Pokok Pikiran

Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat. Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan adalah sebagai berikut :
1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
2) Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
3) Melakukan Perbaikan Tiada Henti

1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat


Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan
diantaranya:
1. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
2. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
3. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
4. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.

2) Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan


Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan diantaranya:
1. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
2. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
3. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
Djamaludin Ancok dkk (2014) memberi ilustrasi bahwa perilaku yang semestinya ditampilkan
untuk memberikan layanan prima adalah:
1) Menyapa dan memberi salam
2) Ramah dan senyum manis
3) Cepat dan tepat waktu
4) Mendengar dengan sabar dan aktif
5) Penampilan yang rapi dan bangga akan penampilan
6) Terangkan apa yang Saudara lakukan
7) Jangan lupa mengucapkan terima kasih

B. Penerapan

Penerapan nilai dasar Berorientasi Pelayanan yang saya terapkan sebagai Penyuluh Pertanian di
Dinas Pertanian dan Perkebunan yaitu :
1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Saya sebagai PPL harus menjadi pendengar yang baik atas keluhan ataupun harapan masyarakat
dalam hal ini petani terhadap layanan yang ingin mereka dapatkan. Dengan demikian kunci pelayanan
kesejahteraan adalah kepuasan para pengguna layanan. Dengan menerima keluhan dan masalah yang
diutarakan oleh petani, saya dapat melakukan langkah selanjutnya yaitu memenuhi kebutuhan
masyarakat. Misalnya keluhan petani adalah meminta tolong bantuan dari pemerintah dalam hal
budidaya cabai merah dikarenakan modal yang mahal seperti bibit, mulsa, pupuk, dan lain-lain. Hal
yang dapat saya lakukan adalah menerima keluhan, melakukan riset apakah kelompok tersebut memang
layak dibantu, kemudian yang saya lakukan adalah membantu petani membuatkan proposal permintaan
bantuan kepada divisi hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan kab. Batu Bara.
2) Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Saya sebagai PPL diwajibkan dapat merangkul masyarakat khususnya petani agar petani merasa
dekat dengan saya dan dapat dengan mudah menyampaikan setiap keluhan mereka. Hal yang dapat saya
lakukan agar dapat merangkul petani yaitu menerapkan senyum, salam dan sapa pada saat berjumpa
dengan petani. Dengan keramahan kita, petani akan merasa kita dapat menjadi sandaran untuk
menyelesaikan segala permasalahan di usaha taninya. Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh petani
dapat kita jadikan alat untuk kita dapat menerapkan nilai cekatan, solutif dan dapat diandalkan.
Misalnya keluhan petani di musim lalu banyak serangan tikus. Kita sebagai PPL dapat menyarankan
untuk Gropyokan tikus (gotong royong untuk secara manual memusnahkan tikus di lahan sawah) atau
menawarkan mendatangkan bantuan racun tikus apabila tersedia di Dinas Pertanian dan Perkebunan,
dengan ini lah nilai cekatan, solutif dan dapat diandalkan dapat diimplementasikan.
3) Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Aspek ini dapat saya terapkan sebagai PPL dengan cara mengevaluasi diri saya sebagai PPL
setiap saya selesai melakukan penyuluhan. Misalnya hari ini di poktan A saya melakukan penyuluhan
mengenai perlakuan benih padi. Setelah kegiatan selesai, di sore hari atau malam hari di rumah, saya

LEARNING JOURNAL AGENDA 2

Program Pelatihan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022

Angkatan XXXIV, Kelompok I

Nama Mata Pelatihan AKUNTABEL

Nama Peserta IMELDA LOISA YOSEPHINE MALAU, S.TP

Nomor Daftar Hadir 5

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Sumatera Utara

A. Pokok Pikiran

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang


memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga
pembina, dan lebih luasnya kepada publik. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. dalam konteks Akuntabilitas
adalah:
 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi
 Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien
B. Penerapan
Penerapan nilai dasar Akuntabel yang saya terapkan sebagai Penyuluh Pertanian di Dinas
Pertanian dan Perkebunan yaitu :
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas
tinggi
Sebagai PPL saya bekerja dengan dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi. Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah yang ada di lapangan dengan
bertanggung jawab, apabila saya melakukan kesalahan saya akan jujur dan meminta maaf, saya selalu
dating tepat waktu dan akan cepat hadir ketika dibutuhkan.
2. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien
Ketika saya melakukan uji tanah di sawah tempat saya bekerja, saya menggunakan alat milik
BPP yaitu Perangkat Uji Tanah Sawah dan alat PH meter. Saya selalu menggunakan alat dengan hati-
hati dan bertanggung jawab. Menggunakan pereaksi sesuai dengan dosis yang ditentukan dan ketika
saya selesai menggunakan, saya langsung kembalikan ke BPP. Ketika giliran saya memberikan
pelatihan pun saya bertanggung jawab terhadap alat yang saya gunakan seperti infocus, proyektor,
laptop dan speaker. Saya akan mengembalikan alat ke tempatnya masing-masing ketika selesai
digunakian.
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
Saya bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi saya sebagai PPL, tidak lebih dan tidak kurang.
Saya tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan saya dengan meminta apa yang tidak menjadi hak
saya kepada petani yang saya layani.
LEARNING JOURNAL AGENDA 2

Program Pelatihan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022

Angkatan XXXIV, Kelompok I

Nama Mata Pelatihan KOMPETEN

Nama Peserta IMELDA LOISA YOSEPHINE MALAU, S.TP

Nomor Daftar Hadir 5

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Sumatera Utara
A. Pokok Pikiran
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi
faktor penting untuk mewujudkan pegawai professional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai
profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN,
kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur
dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan.
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi;
3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral,
emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja
sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
B. Penerapan
Penerapan nilai dasar Kompeten yang saya terapkan sebagai Penyuluh Pertanian di Dinas
Pertanian dan Perkebunan yaitu :
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
Menjadi PPL saya dituntut untuk tahu segala hal apalagi tentang pertanian. Petani tidak akan
memperdulikan apakah saya pernah belajar atau tidak mengenai salah satu budidaya atau hama penyakit
tanaman, karena saya seorang PPL, maka menurut petani otomatis saya harus tahu segalanya. Hal ini
menuntut PPL harus selalu belajar dan mengembangkan diri sendiri agak tidak diremehkan oleh petani
dan agar PPL mampu membantu segala permasalahan petani. Saya mengikuti banyak seminar online,
beberapa pelatihan offline yang tidak diwajibkan oleh instansi. Ini adalah kemauan diri sendiri
dikarenakan saya mengetahui pengetahuan saya masih belum sempurna. Kita harus selalu belajar karena
ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan tidak pernah diam ditempat.
2. Membantu orang lain belajar
Tugas saya sebagai PPL adalah mengubah sikap perilaku dan pengetahuan petani dari tidak
tahu menjadi tau, dari tidak peduli menjadi peduli. Saya mengejari petani tentang teknologi yang
mereka masih belum terapkan di usaha tani masing-masing. Selain kepada petani, apabila rekan kerja
butuh bantuan, sebisa mungkimn saya akan membantu. Misalnya ketika PPL senior tidak memahami
bagaimana mengerjakan pekerjaan dengan aplikasi, contohnya pengukuran luas lahan petani dengan
aplikasi Avenza, saya siap menemani PPL senior untuk membantu mereka sambal mengajari mereka.
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Saya selalu berusaha melakukan pekerjaan saya dengan baik. Saya mengajukan permintaan
bantuan sesuai dengan Analisa saya akan kebutuhan petani di lapangan, membantu petani melengkapi
data dan membuatkan proposal, berkoordinasi dengan baik dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan,
mendistribusikan bantuan sesuai dengan data. Selainitu saya melakukan kewajiban saya seperti mengisi
buku kerja, mengerjakan laporan dua mingguan dan bulanan dengan baik. Sebisa mungkin semua keluh
kesah petani saya dengarkan dan bantu selesaikan apabila saya bisa. Apabila saya kesulitam, saya selalu
koordinasi ke atasan saya agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
LEARNING JOURNAL AGENDA 2

Program Pelatihan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022

Angkatan XXXIV, Kelompok I

Nama Mata Pelatihan HARMONIS

Nama Peserta IMELDA LOISA YOSEPHINE MALAU, S.TP

Nomor Daftar Hadir 5

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Sumatera Utara
A. POKOK PIKIRAN
Nilai dasar ASN Harmonis merupakan sikap saling peduli dan menghargai perbedaan.
Panduan perilaku harmonis antara lain :
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
 Suka menolong orang lain
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan
tugas dan kewajibannya antara lain :
1. ASN harus bersikap netral dan adil
2. ASN harus bisa mengayomi kepentingan kelompok minoritas, dengan tidak membuat kebijakan,
peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok
tersebut.
3. ASN harus memiliki sikap toleran atas perbedaan
4. ASN juga harus memiliki sifat suka menolong baik kepada masyarakat pengguna layanan maupun
kepada sesame rekan kerja
5. ASN harus menjadi figur teladan dan tokoh panutan di lingkungan masyarakatnya

B. Penerapan
Penerapan nilai dasar Harmonis yang saya terapkan sebagai Penyuluh Pertanian di Dinas
Pertanian dan Perkebunan yaitu :
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
Dalam melayani petani, saya tidak melihat apa latar belakang petani tersebut, apakah dia petani
yang memiliki usaha tani yang besar ataupun petani yang hanya memiliki 1 rante lahan. Saya
memperlakukan semua dengan sama. Saya juga tidak memandang apakah petani tersebut suku batak,
jawa, melayu dsb atau beragama yang sama dengan saya tau tidak. Saya melayani semua petani dengan
hati yang tulus tanpa ada maksud tertentu. Begitu juga dengan sesame rekan kerja. Kami semua kompak
tanpa memandang perbedaan agama, suku maupun status social.
2. Suka menolong orang lain
Selain dikarenakan tugas saya memang adalah menolong petani, saya selalu berusaha agar
petani tidak kesusahan. Misalnya pada saat petani tidak ada transportasi ke dinas sementara barang
harus segera diambil ke dinas, saya yang kebetulan ada transportasi berangkat langsung ke dinas dan
antar langsung barang ke desa. Walaupun itu bulan tugas saya, saya dengan senang hati mau menolong
LEARNING JOURNAL AGENDA 2

Program Pelatihan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022

Angkatan XXXIV, Kelompok I

Nama Mata Pelatihan LOYAL

Nama Peserta IMELDA LOISA YOSEPHINE MALAU, S.TP

Nomor Daftar Hadir 5

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Sumatera Utara
A. POKOK PIKIRAN
Loyal dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core values yang harus dimiliki dan
diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara
dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh
pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, karena ASN
merupakan bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri.
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa
setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan
perilaku:
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
c) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Karakteristik ASN yang memiliki sikap loyal yaitu :
a. Taat pada Peraturan
b. Bekerja dengan Integritas
c. Tanggung Jawab pada Organisasi
d. Kemauan untuk Bekerja Sama
e. Rasa Memiliki yang Tinggi
f. Hubungan Antar Pribadi yang baik
g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
B. Penerapan
Penerapan nilai dasar Harmonis yang saya terapkan sebagai Penyuluh Pertanian di Dinas
Pertanian dan Perkebunan yaitu :
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
Saya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pekerjaan saya.

2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara


Tidak menjelek-jelekkan atasan kita didepan orang lain. Selalu berkoordinasi dan konsultasi dan
melibatkan pimpinan dalam pekerjaan kita sebagai anggotanya, hal inilah yang membuat kita
menghargai pemimpin kita. Dengan melakukan pekerjaan dengan baik dan tidak melanggar
peraturan juga membuat kita menjaga nama baik ASN, pimpinan instansi dan negara.

3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.


Saya tidak pernah membicaakan hal-hal diluar tupoksi saya kepada masyarakat dalam hal ini petani yang
saya layani.
LEARNING JOURNAL AGENDA 2

Program Pelatihan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022

Angkatan XXXIV, Kelompok I

Nama Mata Pelatihan ADAPTIF

Nama Peserta IMELDA LOISA YOSEPHINE MALAU, S.TP

Nomor Daftar Hadir 5

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Sumatera Utara
A. POKOK PIKIRAN
Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Adaptif adalah kemampuan atau
kecenderungan untuk menyesuaikan diri pada situasi yang berbeda Panduan perilaku nilai adaptif
antara lain :
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif

Adapun ciri-ciri penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
2. Mendorong jiwa kewirausahaan
3. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah
4. Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi mitra, masyarakat dan
sebagainya.
5. Terkait dengan kinerja instansi.

Jeff Boss dalam Forbes menulis ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan atau karakter
adaptif, yaitu sebagai berikut:
1. Kita harus terbuka terhadap perubahan, dan harus memiliki kemauan dalam hal toleransi emosional,
ketabahan mental, dan bimbingan spiritual, untuk tidak hanya menyadari ketidakpastian tetapi juga
menghadapinya dan terus maju.
2. Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan
3. Memiliki sumberdaya
4. Selalu berpikir ke depan
5. Tidak mudah mengeluh
6. Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan.
7. Tidak mencari popularitas
8. Memiliki rasa ingin tahu
9. Beradaptasi
B. Penerapan
Penerapan nilai dasar Adaptif yang saya terapkan sebagai Penyuluh Pertanian di Dinas
Pertanian dan Perkebunan yaitu :
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
Saya membiasakan diri beradaptasi dengan keadaan dimana saya bertemu dengan orang baru,
suasana baru, masalah-masalah baru. Pekerjaan sebagai PPL bukan pekerjaan monoton yang mana
masalah yang dihadapi sama setiap hari. Orang yang ditemui berbeda maka maslaah yang ditemui juga
berbeda. Saya harus mampu bersikap adaptif untuk menghadapi berbagai macam perubahan tersebut.
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
Dalam memberikan penyuluhan kepada petani, PPL dituntut untuk berinovasi dan kreatif agar
petani tidak bosan dan pulang ketika kita mengadakan penyuluhan. Maka sebagai PPL saya selalu
mengembangkan diri untuk dapat mengeluarkan inovasi dan kreativitas dari dalam diri saya
3. Bertindak proaktif
Selalu bekerja dengan pemikiran yang positif, walaupun ketika akan berangkat menyuluh
saya tetap memiliki perasaan grogi dan tidak tenang apabila saya mendapat masalah, tetapi ketika
sampai ke desa saya berpikir positif dan melakukan pekerjaan saya dengan proaktif.

LEARNING JOURNAL AGENDA 2


Program Pelatihan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022

Angkatan XXXIV, Kelompok I

Nama Mata Pelatihan KOLABORATIF

Nama Peserta IMELDA LOISA YOSEPHINE MALAU, S.TP

Nomor Daftar Hadir 5

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Sumatera Utara
A. POKOK PIKIRAN
Kolaboratif merupakan membangun kerjasama dengan berbagai pihak. Panduan perilaku
kolaboratif sebagai nilai dasar ASN adalah :
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Irawan, 2017 mengungkapkan bahwa “ Collaborative governance“ sebagai sebuah proses
yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance.
Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai
evaluasi. Pada collaborative governance pemilihan kepemimpinan harus tepat yang mampu membantu
mengarahkan kolaboratif dengan cara yang akan mempertahankan tata kelola stuktur horizontal sambil
mendorong pembangunan hubungan dan pembentukan ide. Selain itu, Kolaboratif harus memberikan
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama dalam
menghasilkan nilai tambah, serta menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
Whole-of-Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program
dan pelayanan publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

B. Penerapan
Penerapan nilai dasar Kolaboratif yang saya terapkan sebagai Penyuluh Pertanian di Dinas Pertanian
dan Perkebunan yaitu :
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
Dalam berbagai kesempatan, saya selalu berkoordinasi dengan kepala desa karena sebagai
pemimpin di desa, saya harus berkoordinasi terlebih dahulu apabila akan melakukan suatu kegiatan.
Laporan 2 mingguan saya juga harus diketahui oleh kepala desa. Selain kepala desa, saya juga selalu
berkolaborasi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas. Demikian juga dengan dinas atau instansi lain
yang ada kerterkaitan dengan pekerjaan saya seperti Dinas Peternakan, Dinas PSDA dan instansi
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai