Komunikasi tidak hanya dengan berbicara saja namun dengan tatapan sudah
menyampaikan pesan dan menerima pesan. Berhadapan langsung sebagai
komunikasi saat pelayanan bisa dibuat sebagai tolak ukur dalam pelayanan prima.
Survey kepuasan konsumen adalah penilaian dari pengalaman dari konsumen saat
dilayani. Jadi yang dinilai oleh konsumen disini adalah petugas yang melayani.
Tidak cukup dengan 5 S namun harus dilengkapi dengan S yang lain untuk
memuaskan konsumen sehingga membangun moment yang positif. Terciptanya
moment yang positif akan menghasilkan kesan yang baik dari konsumen yang
nantinya berdampak pada organisasi. Kepuasan Pelayanan publik adalah
tanggung jawab namun bukan hanya itu. Pelayanan publik memiliki peran yang
luar biasa dalam menciptakan kesan yang baik pada organisasi. Pelayanan bukan
hanya sebagai rutinitas namun harus ada motivasi yang selaras dengan visi dan
misi organisasi.
Dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsi BPSPL Denpasar sebagai
perpanjangan tangan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang melakukan
pengelolaan dalam perlindungan, pelesatarian dan pemanfaatan sumberdaya
pesisir dan laut yang berkelanjutan memberikan pelayanan pemberian
rekomendasi jenis ikan hiu dan pari untuk mengendalikan peredarannya baik di
dalam maupun diluar negeri. Tugas ini merupakan salah satu bentuk pelayanan
publik BPSPL Denpasar. Pengguna pelayanan ini adalah perusahaan atau
perorangan yang memperdagangkan hiu dan pari dalam bentuk utuh, sirip atau
olahan. Untuk memberi pelayanan tersebut tentunya perlu meperhatikan proses
pelayanannya. Tidak hanya urusan teknis pelayanan namun komunikasi saat
memberi pelayanan juga patut di perhatikan. Maka dari itu BPSPL Denpasar
menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Publik Service And Comunication Skills
sebagai cara untuk menambah informasi tentang komunikasi publik sehingga dapat
memberikan pelayanan yang baik agar pengguna layanan merasa nyaman saat
diberi pelayanan. Kepuasan pengguna jasa layanan rekomendasi adalah yang
utama.
1.4. Sasaran
Pelatihan Publik Service And Comunication Skills ini disampaikan oleh Nurul
sari, M.COMM sebagai pemateri yang merupakan staff pengajar Departemen
Komunikasi FISIP Universitas Airlangga. Beberapa hal yang disampaikan dalam
kegiatan ini yaitu mengenai etika dan komunikasi publik.
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan publik. Tidak hanya
semata-mata melakukan sesuatu dalam pelayanan namun sebagai pelayan publik yang
baik perlu mengetahui atau mengenali kebutuhan konsumen. Konsumen memiliki
kebutuhan yang berbeda-berbeda dan memiliki karakteristik tersendiri. Maka dari itu
kenali karakteristik konsumen kita. Konsumen kita disini adalah para pengusaha yang
membutuhkan surat rekomendasi hiu dan pari maka perlu kenali konsumen. Namun
kita tidak berhenti hanya sampai pada kebutuhan konsumen saja namun harus lebih
digali lagi sejauh mana interest atau harapan konsumen kita. Yaitu mengharapkan
pelayanan yang diberikan cepat selesai, akses yang mudah.
Sikap (postur dan gesture) dalam pelayanan publik meliputi; posture, gesture,
ekspresi wajah, eye contact dan bloking. Posisi berdiri tegak, membusungkan dada dan
menarik perut. Untuk wanita kedua kaki merapat, ujung kaki terbuka membentuk
segitiga. Untuk pria, usahakan lebar kedua kaki tidak melebihi bahu. Postur berjalan
dengan oneline satu garis, tegas berjalan tidak perlu terlalu cepat n tdk terlalu pelan.
Pandangan lurus kedepan dan focus . Laki-laki berjalan one line namun tegas. Berjalan
dengan sadar dalam memahami postur tubuh. Berjalan agar menunjukkan kesan lebih
sopan dan lebih professional. Saat bejabat tangan dan memperkenalkan diri harus
berdiri saat melayani siapa pun. Perlu ada SOP dalam menyampaikan salam. Gerakan
tangan tidak boleh lebih dr bahu tangan. Untuk menekankan mana yg penting. Ekspesi
wajah. Harus menunjukkan hal yang positif. Ekspresi mata harus dapat membawa
ekspresi positif kesiapan pelayanan. Saat melayani dalam bekomunikasi dengan
menatap mulai dagu hingga dahi. Tidak boleh menatap dibawah dagu karena
merupakan area personal yang punya kedekatan secara personal. Sikap dalam
pelayanan yaitu menjaga jarak professional. Ini sangat diperhatikan agar si penerima
jasa pelayanan lebih nyaman. Jarak 2-3 langkah.
Interest saja tidak cukup dalam membangun komunikasi yang efektif. Setelah
ada interes muncul strategi komunikasi. Perlu pendekatan edukasi selain persuasif.
Perlu komunikasi edukasi. Menunjukkan langkah2 pelayanan agar mudah dan cepat,
misalnya penuhi berkas anda, pelayanan cepat. Bangun empati juga untuk membantu
melengkapi persyaratan. Perlu ada kesinambungan antara publik dan pemerintah
dengan cara edukasi tentang prosedur pelayanan melalui komunikasi atau
pendampingan. Mengenal karakteristik pemohon rekomendasi sangat penting.
Karakteristikpenerima pesan dilihat dari latarbelakang geografi, demografi, psikografi,
behavioristi dan kebutuhan serta interest. Tujuan komunikasi yaitu untuk
menginformasikan, mengklarifikasi issue, menciptakan pemahaman publik,
membangun hubungan yang positif, membangun dukungan publik, merubah perilaku.
3.1. KESIMPULAN
Membangun komunikasi yang beretika dan melakukan pelayanan publik yang
baik akan memberikan citra positif bagi organisasi sehingga memperoleh kepercayaan
dan dukungan dari publik. Pelayanan publik tidak lepas dari individu pelaksana
pelayanan. Komunikasi yang dibangun didalam internal organisasi akan mempengaruhi
kinerja pelayanan. Untuk itu BPSPL Denpasar harus dapat membangun komunikasi
internal dan eksternal organisasi yang selaras dan berkesinambungan demi tercapainya
pelayanan prima.
3.2. SARAN