TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Pelayanan
Dengan adanya pelayanan yang baik maka konsumen akan merasa puas. Dengan
demikian pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menarik
konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Sedang definisi
yang lain menyatakan pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat
yang diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau
1
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,1990),h.415
2
Malayu Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta : PT.Bumi Aksara,2005),cet.ke-
4,h.152.
21
22
tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi
antara konsumen dengan karyawan atau hal lain yang disediakan oleh perusahaan
pelanggan.3
yang oleh seseorang (sekelompok orang) dengan landasan factor material melalui
sistem, prosedur dan metode dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang
dapat diukur, oleh karena itu dapat ditetapkan standar baik dalam waktu yang
3
Daryanto & Ismanto Setyobudi, Konsumen dan Pelayanan, (Yogyakarta : Gava Media,
2014), h.135.
4
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h.275.
23
menonjol dalam pelaksanaan tugas, tidak hanya dari segi jumlah tetapi
B. Dasar-Dasar Pelayanan
konsumennya.
bahwa kualitas pelayanan ditentukan oleh dua hal, yaitu jasa yang dirasakan
pelayanan yang dipersepsikan adalah kualitas baik. Jika pelayanan yang diterima
yang ideal. Sebaliknya, jika pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang
dan komunikasi.
dam dapat dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko
atau keragu-raguan.
pelanggan.
3. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika sudah kenal
pelayanan yang baik harus diketahui oleh pihak perusahaan sehingga keinginan
konsumen salah satu yang paling penting diperhatikan adalah sarana dan
Petugas harus ramah, sopan, dan menarik, disamping itu petugas harus
keinginan konsumen.
7
Ibid
26
5. Mampu berkomunikasi
moralitas, berisikan nilai dan norma-norma yang konkret yang menjadi pedoman
melainkan tata adab, yaitu berdasarkan intisari atau sifat dasar manusia mengenai
baik dan buruk, jadi demikian etika adalah teori tentang perbuatan manusia
yang mengarah kepada perbuatan benar dan salah. Sebagai penjual jasa
mereka melalui sikap ramah dan sopan para karyawan. Sedangkan etika berarti
8
Mudiar Achmad, Etika Dalam Islam, (Semarang : Ikhlas 2005), Cet. Ke-1, h.1.
27
kesantunan yaitu sikap lahir dan bathin, prinsip hidup, pandangan moral serta
Adapun ketentuan yang diatur dalam etika secara umum antara lain sikap
dan prilaku, penampilan, cara berpakaian, cara berbicara, gerak gerik, cara
bertanya, dll. Adapun sikap dan prilaku terpuji (mahmudah), antara lain berlaku
(adl), keberanian (syaja’ah), dan malu (haya’).9 Ketentuan yang diatur dalam
2. Penampilan
3. Cara berpakaian
kombinasi yang menarik dan juga harus berpakaian necis dan tidak kumal.
9
Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka 1993), Cet.ke-3,
h.41.
28
4. Cara berbicara
5. Gerak-gerik
6. Cara bertanya
PT.POS harus lebih terarah maka semua pihak harus mempunyai pedoman dan
10
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 81-83
11
Muhammad, Pengantar Akuntansi Syari’ah, (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka, 1999),
Cet.ke-1, h.96
29
adalah pekerjaan yang sangat mulia dan merupakan pintu kebaikan bagi
qur’an :
Artinya : Dan tolong menolong lah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (al-maidah 5 :2).12
12
Nurdi Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Universitas Islam Terbuka, 2009), h. 14
30
dalam syariat islam dapat mengurangi kesulitan bagi manusia. Hal ini
13
Taisirul karimir Rahman, Tafsir Al-Qurthubi,(Bandung: Dar Ibni Hazm, 2010), h.639
14
Husnul Khatimah, Penerapan Syariah Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),h.89
31
berbunyi:
Manusia semuanya adalah sama, dari asal kejadian yang sama yaitu
dari tanah dan dari diri yang satu yakni Adam yang diciptakan dari tanah.
Karena itu tidak ada kelebihan individu satu dengan yang lainnya, karena
bertaqwa dan mulia disisi Allah. Golongan yang kedua adalah orang-orang
durhaka (Fajir), celaka dan hina disisi Allah. Seperti yang dikatakan dalam
ْ ﻋَﻦ،ٍ ﺣَ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ ﷲِ ﺑْﻦُ ِد ﯾﻨَﺎ د: َ أَ ﺧْ ﺒَ َﺪ ﻧَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ ﷲِ ﺑْﻦُ ﺟَ ْﻌﻔَ ٍﺪ ﻗَﺎل: َﺣَ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﻋﻠِﻲﱡ ﺑْﻦُ ﺣُﺠْ ٍﺪ ﻗَﺎل
ُ ﻓَﺎ اﻟﻨﱠﺎ س، إِ نﱠ ﷲُ ﻗَ ْﺪ أَ ْذ ھَﺐَ َﻋ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ُﻋ ْﺒﯿﱠﺔَ اﻟﺠَ ﺎ ِھ ِﺪﯾﱠ ِﺔ وَ ﺗَﻌَﺎ ظُ َﻤﻌَﺎ ﺑِﺎ َ ﺑَﺎ ـِٔﻌَﺎ، ُﯾُﻌَﺎ اﻟﻨﱠﺎس
،َ وَ ا اﻟﻨﱠﺎ سُ ﺑَﻨُﻮ أ َدم،ِ وَ ﻓَﺎ ﺟِ ُﺪ َﺷﻘِﻲﱡ ھَﯿ ﱠﻦُ َﻋﻠَﻰ ﷲ،ِرَ ُﺟﻼَ ﻧِﻞ ﺑَ ﱡﺪ ﺗَﻘِﻲﱡ َﻛ ِﺪ ﯾ ُﻢ َﻋﻠَﻰ ﷲ
وَ ﺟَ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ُﻛ ْﻢ ُﺷﻌُﻮ ﺑًﺎ وَ ﻗَﺒَﺎ ــِٔ َﺪ ﻟِﺘَﻌَﺎ َدﻓُﻮا إِ نﱠ أَﻛْﺮَ َﻣ ُﻜ ْﻢ ِﻋ ْﻨ َﺪ ﷲِ أَ ْﺗﻘَﺎ ُﻛ ْﻢ إِ نﱠ ﷲَ َﻋﻠَ ْﯿ ُﻢ
Dari ayat diatas sangat jelas kita ketahui bahwa kita dianjurkan
17
Sunan Termidzi, Kitabul Tafsir, (Bandung: Titian Hidayah Ilahi, 2004), h. 334
33
tersebut berasal.18
Artinya: mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali
jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali
(perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat
kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang
demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan
membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian
itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (QS. Ali
Imran:112)
19
Muhammad Utsman, Ilmu Jiwa Dalam Al-Qur’an (Terj), (Jakarta: Pustaka
Azzam,2006), h. 126
20
Al Abbad Al Badr, Edisi Indonesia Rifqon Ahlassunnah bi Ahlissunnah Menyikapi
Fenomena Tahdzir dan Hajr, (Bandung: Titian Hidayah Ilahi, 2004) , h. 67
35
agama. Ini tercermin jelas dalam ayat Al-Qur’an surat Al-Hujurat:10 yang
berbunyi:
salah satu unsur seperti suku, agama, profesi, dan perasaan. Sehingga
21
Ibnu Katsir, Muassasah Qurthubah Tafsir Al-A’zhim, (Jakarta: Lentera Hati, 2002),
h.233
22
Ibid
23
Muhammad Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’I Atas Berbagai
Persoalan Umat, (Bandung: Mizan, 1996) hlm.486
36
ْ ﻛﺎ َ نَ ﷲُ ﺿِﻲ، ِ وَ ﻣَﻦْ ﻛَﺎنَ ﻓِﻲْ ﺣَ ﺎ ﺟَ ِﺔ أَ ِﺧﯿْﻢ،ُﻈﻠِ ُﻤﮫُ َوﻻَ ﯾُ ْﺴﻠِ ُﻤﮫ ْ َ ﻻَ ﺑ، ِاَ ْﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ ُﻢ أَﺧُﻮْ ا ْﻟ ُﻤ ْﺴﻠِﻢ
وَﻣﻦْ َﺳﺘَ َﺪ،ِب ﯾَﻘْﻢِ ا ْﻟﻘِﯿَﺎ َﻣﺔ
ِ ﻓَﺪﱠجَ ﷲُ َﻋ ْﻨﮫُ ُﻛ ْﺪﺑَﺔً ﻣِﻦْ ُﻛ َﺪ، ِ وَ ﻣَﻦْ ﻓَﺪﱠجَ ﻋَﻦْ ُﻣ ْﺴﻠِﻢ،ِﺣَ ﺎ ﺟَ ﺘِﮫ
. َﺳﺘَ َﺪهُ ﷲُ ﯾَﻮْ َم ا ْﻟﻘِﯿَﺎ َﻣ ِﺔ،ُﻣ ْﺴﻠِﻤًﺎ
Artinya: “Seorang muslim adalah saudara orang muslim lainnya. Ia tidak
boleh menzhalimi dan tidak boleh membiarkannya di ganggu
orang lain (bahkan ia wajib menolong dan membelanya)”.24
yang baik. Adapun pelayanan yang mempunyai niat yang baik menurut islam
yaitu:
tidak mengetahuinya.
masalah tata karma untuk kebaikan prilaku dalam masalah bisnis. Seorang
pelaku bisnis muslim diharuskan untuk berprilaku bisnis mereka sesuai yang
dianjurkan Al-Qur’an dan sunnah. Sopan adalah fondasi dasar dan inti dari
kebaikan tingkah laku, dan juga merupakan dasar-dasar jiwa melayani dalam
bisnis.
Sikap melayani adalah salah satu prinsip bisnis yang islami rasulullah
pelayan bagi customernya). Karena itu, sikap murah hati, ramah, dan sikap
24
Endang Soetari, Ilmu Hadits Kajian Diriwayah dan Diriyah, (Bandung: Mimbar
Pustaka,2000), h.140
37
bekerja.
1. Shiddiq
keyakinan dan perbuatan berdasarkan ajaran islam. Dalam dunia kerja dan
dan pelayanan.
2. Istiqamah
3. Fathanah
4. Tablight
25
Didin Hafihuddin Dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah Dalam Praktik, (Jakarta:
Gema Insani, 2003), Cet.ke-1, h.71.
38
kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat yang baik) dalam
segala hal.