KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pelayanan
1. Pengertian pelayanan
yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan pelanggan akan suatu produk atau
atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada
yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat
adanya interaksi antara konsumen atau pelanggan dengan karyawan atau hal-
hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi layanan yang dimaksudkan
13
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Ed. 12 Jilid. 2, (Jakarta :
Indeks, 2007), h.42.
14
Ratmianto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, (Jakarta : Pustaka Pelajar,
2005), h. 6.
20
21
orang.16
1. Pengertian Kualitas
nilai budaya), sosial (dibentuk oleh kelas sosial ekonomi, kelompok etnis,
individu).
bebas cacat. Dengan kata lain, produk sesuai dengan standar (target,
15
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta : Andi Offset, 2002), h.6.
16
http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-kualitas-
pelayanan.html?m=1
22
2. Kualitas Pelayanan
sebagai berikut:
17
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta : Andi Offset, 2008 ),. Cet. Ke-2, h.
67.
18
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014) h. 119
19
Farida Jasfar, Manajemen Jasa, (Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2009), h. 48
20
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h.
175
21
Fandy Tjiptono,Op Cit, h. 268
23
memberikan pelayanan.
pengguna layanan.
karakteristik lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik. Dalam hal ini,
24
salah satu hal yang paling penting diperhatikan adalah sarana dan
nyaman untuk diduduki. Udara dalam ruangan juga harus tenang tidak
perusahaan.
melayani dari awal sampai tuntas. Pelanggan akan merasa puas jika
22
Sudarmanto, Op. Cit, h. 126-128
25
5. Mampu berkomunikasi.
keinginan pelanggan.
dalam bekerja.
pelanggan.
26
menghasilkan produk.24
23
Kasmir, Pemasaran Bank, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004 ), h. 209-211
24
Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, Total Quality Management, ( Yogyakarta : Andi
Offset, 2001), h. 101-102
27
semakin tajam. Oleh karena itu banyak perusahaan akan selalu berupaya
25
Sofjan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 11
28
requirements).
pelanggan:
26
Fandy Tjiptono, Service Management Mewujudkan Layanan Prima, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2008), h. 169
27
Agung Permana Budi, Manajemen Marketing Perhotelan, (Yogyakarta: CV. Andi
Offset, 2013), h. 74
29
pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya
28
Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, Service, Quality & Satisfaction Edisi 3,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2011), h. 314-316
30
reliabel” sebagai unsur minimal yang harus ada untuk pengukuran indeks
pelayanan.
pelayananya.
tanggung jawabnya).
pelayanan.
panjang.
29
Sudarmanto, Op Cit, h. 125-126
32
Pada saat pelanggan datang kita harus segera menyapa dan jika sudah
sebutan Bapak/ibu.
pelanggan.
indonesia atau bahasa daerah yang baik dan benar pula. Suara yang
Jika pada saat tertentu, petugas sibuk dan tidak dapat melayani salah
4. Sifat-sifat pelanggan
itu sendiri.
34
keluhan.
diperhatikan.
D. Jasa
1. Pengertian Jasa
selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat
30
Kasmir, Manajemen Perbankan, ( Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada, 2010 ) Ed.
Rev. Cet. 9, h 252-255.
35
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, yang pada dasarnya
kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud, namun dapat
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya
dengan produk fisik maupun tidak. Maksudnya, ada produk jasa murni
(seperti master of ceremony (MC), pengacara, guru olah vokal, dan baby
sitter), ada pula jasa yang membutuhkan produk fisik sebagai persyaratan
2. Karakteristik Jasa
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak
31
Sentot Imam wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, ( Yogyakarta : Graha Ilmu,
2010), cet. Ke-1, h. 88
32
Hendra Riofita, Strategi Pemasaran, (Pekanbaru: CV. Mutiara Pesisir Sumatra, 2015),
h. 74
33
Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, Service, Quality dan Satisfaction Edisi 3,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2011), h. 17
36
1. Intangibility
tertentu).
2. Heterogeneity/Variability/Inconsistency
dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut
diproduksi. Sebagai contoh, dua orang yang datang ke salon yang sama
37
meminta model rambut yang sama tidak akan mendapatkan hasil yang
lebih besar, bekerja lebih cepat, serta melatih pemberi jasa supaya
dapat disimpan atau mudah musna sehingga tidak dapat dijual pada
masa yang akan datang. Keadaan mudah musnah ini bukanlah suatu
34
Ibid, h. 35-41
38
perusahaan.
diartikan sebagai zero defect (“doing it right the first time” atau
dash board, AC, Sound system, door lock system, power steering, dan
sebagainya.
mogok/ngadat/rewel/rusak.
dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus
dan sebagainya.
satu program penting, disamping empat program lainnya, yaitu shalat dan
adalah buah dari penempatan spiritual individu lewat empat program lainnya
kepada perusahaan.36
35
Ibid, h. 193.
36
Sanerya Hendrawan, Spiritual Management, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2009), h.
237-238
41
Dan inilah firman Tuhan yang searah dengan prinsip tersebut, “Barang siapa
barang siapa yang membuat satu keburukan, akan dibalas dengan yang
usaha yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa jangan memberikan
yang buruk atau tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang
lain. Hal ini tampak dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 267, yang
menyatakan bahwa:
37
Hasan Aedy, Toeri dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2011), h. 72
38
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Terjemahan, Terj. Muhammad
Shohib, (Bogor: PT Sygma Examedia Arkanleema, 2007), 6: 160.
42
memberikan yang terbaik untuk pelanggan agar mereka percaya dan tidak
pelayanan yang baik, ramah, sopan, dan membuat mereka merasa nyaman itu
menjadi jaminan rasa aman bagi konsumen dan yang berdampak pada
kesuksesan lembaga penyedia layanan jasa. Berkenaan dengan hal ini, Al-
39
Ibid. 2 : 267
40
Ibid 16 : 97
43
41
Ibid 3 : 159
42
Buchari Alma, Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syari’ah, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 366
43
Muhammad Shohib, Op Cit 9 : 119
44
produk/jasa, namun kita harus menguasai ilmu dalam usaha yang kita
44
Muhammad Sulaiman, Jejak Bisnis Rasul ( Jakarta : PT Mizan Publika, 2010 ) Cet. 1,
h. 185.
45
Muhammad Shohib,Op Cit 16: 125