“ARTIKEL PEMASARAN”
(Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan)
Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Kualitas pelayanan merupakan suatu fenomena yang unik, sebab dimensi dan
indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan. Untuk
mengatasi perbedaan diatas seharusnya yang dipakai sebagai pedoman adalah hakikat
dasar dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan, yaitu memenuhi kebutuhan dan
tuntutan para pemakai jasa pelayanan.
Kualitas pelayanan menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam
memenuhi kebutuhan dan tuntuan setiap konsumen. Terpenuhi tidaknya kebutuhan
dan tuntutan pemakai jasa pelayanan. Dengan demikian, yang dimaksud dengan kualitas
pelayanan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam
menimbulkan kepuasan pelanggan yaitu rasa puas pada diri setiap konsumen.
Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat
sesuatu memadai (Tjiptono dan Chandra, 2005: 195), sedangkan Kotler (2003: 61)
mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami
setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan
harapan-harapannya,
Dapat dipahami bahwa peran kualitas pelayanan yang baik merupakan hal
sangat penting dan sangat berpengaruh, tanpa adanya pelayanan yang tepat 2 produk
akan kurang diminati oleh konsumen. Oleh karena itu kualitas pelayanan harus meliputi
lima dimensi yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry 1988 (dalam
Tjiptono dan Chandra, 2005: 133) yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), reliabilitas
(reliability ), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy).
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Reliability (kehandalan)
yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Kinerja
harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti
ketetapan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi yang
tinggi.
3. Responsiveness
(daya tanggap) yaitu kemampuan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat
kepada para pelanggan dengan penyampaian informasi yang
jelas. Membiarkan pelanggan menunggu tanpa adanya suatu
alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam
kualitas pelayanan.
4. Assurance (jaminan),
adanya kepastian yaitu pengetahuan, kesopan santunan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan
rasa percaya para pelanggan kepada pelayanan perusahaan
yang memiliki beberapa komponen anatara lain:
Model Penelitian Diatas telah diketengahkan sejumlah teori dari para ahli dan
sejumlah hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh
antara variabelvariabel dalam kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.
Bertolak dari hal ini dapat dibuat model penelitian sebagai berikut:
Dalam penelitian ini digunakan 2 (dua) jenis metode pengumpulan data yaitu :
Variabel pada penelitian adalah 6 buah, yaitu 5 buah variable independen dan 1
buah variable dependen. Variabel independen adalah :
Tangible (X1), Empathy (X2), Reliability (X3), Responsiveness (X4 ), dan
Assurance (X5). Sedangkan variable dependen adalah Kepuasan
Pelanggan (Y).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2008. Manajemen Pemasaraqn. Jilid 2.
Jakarta ; PT. Indeks.
Aryani, Dwi dan Febrina Rosinta, 2010, Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan, Bisnis &
Birokrasi, Jurnal Ilmu Adfministrasi dan Organisasi, Jakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Research Method For Business. Salemba Empat. Jakarta.