KAJIAN PUSTAKA
2. 1. 1. Definisi Pemasaran
konsumen. Pemasaran menjadi salah satu kegiatan utama dalam menjalankan bisnis karena
dilakukan dengan tujuan untuk tetap dapat mempertahankan kelangsungan bisnisnya serta
companies create value for customers and build strong customer relationships in order to
capture value from customers in return”, artinya pemasaran sebagai proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang
yang berupaya memaksimumkan laba (returns) bagi pemegang saham dengan jalan menjalin
perekonomian yang dilakukan dalam hal pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen
2. 1. 2 Tujuan Pemasaran
Menurut Giranroos Tjiptono (2012) tujuan dari pemasaran adalah untuk menjalin,
mengembangkan dan menjalin hubungan dengan pelanggan untuk jangka waktu yang
panjang dengan sedemikian rupa sehingga masing-masing pihak dapat terpenuhi. Beberapa
2. Menciptakan pembelian.
merupakan hal perlu dilakukan supaya perusahaan tersebut tetap unggul, tetap bisa bersaing,
dan menjadi lebih baik dari pada pesaingnya. Sehingga dapat menarik konsumen ataupun
mempertahankan konsumennya.
Menurut Kotler dalam Oktarini (2014:20), pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, y ang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Menurut Parasuraman, dkk
dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2011:181), kualitas pelayanan didefinisikan sebagai seberapa
jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima.
terhadap upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta seberapa tepat
dan memuaskan apabila pelayanan yang duterimma melampaui apa yang diharapkan oleh
konsumen, dan jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari apa yang diharapkan oleh
Sebuah konsep kualitas pelayanan merupakan cara untuk mengukur sebuah aktivitas
pelayanan di suatu organisasi. Maka dari ada hal yang perlu diperhatikan bahwa pelayanan
yang diberikan harus dapat memberikan manfaat bagi konsumen. Dalam Tjiptono & Chandra
Tabel 2.1
No Dimensi Atribut
1. Tangible 1. Peralatan modern
(Bukti Fisik) 2. Fasilitas yang berdaya tarik visual
3. Karyawan yang berpenampilan rapi dan profesional
4. Materi-materi berkaitan dengan jasa yang berdaya tarik
visual
2. Reliabillity 1. Menyediakan jasa yang sesuai dengan yang dijanjikan
(Keandalan) 2. Dapat diandalkan dalam menangani masalah jasa
pelanggan
3. Menyampaikan jasa secara benar semenjak pertama
4. Menyampaikan jasa sesuai dengan waktu yang dijanjikan
5. Menyampaikan catatan/dokumen tanpa kesalahan
3. Responsiveness 1. Menginformasikan pelanggan tentang kepastian waktu dan
(Daya Tanggap) penyampaian jasa
2. Layanan yang segera/ cepat bagi pelanggan
3. Kesediaan untuk membantu pelanggan
4. Kesiapan untuk merespon permintaan pelanggan
4. Assurance 1. Karyawan yang menumbuhkan rasa percaya pada
(Jaminan) pelanggan
2. Membuat pelanggan merasa aman sewaktu bertransaksi
3. Karyawan secara konsisten bersikap sopan
4. Karyawan yang mampu menjawab pertanyaan pelanggan
5. Empathy 1. Memberikan perhatian secara individual kepada para
(Empati) pelanggan
2. Karyawan yang memperlakukan pelanggan secara penuh
perhatian
3. Karyawan yang memahami kebutuhan pelanggan
4. Waktu beroperasi yang nyaman
Dimensi Model SERVQUAL yang dikutip oleh Tjiptono (2011:198) terdapat lima
2. Reliability (Kehandalan)
disepakati.
4. Assurance (Jaminan)
Assurance/ jaminan menurut Parasuraman yang dikutip oleh Tjiptono
bagi para konsumennya. Jaminan juga berarti bahwa karyawan selalu bersikap
5. Empathy (Empati)
perhatian personal kepada para konsumen dan memiliki jam operasional yang
nyaman.
terdapat atribut kinerja (attribute performance) yang meningkat lebih besar daripada harapan
(expectations) atas atribut yang bersangkutan, maka kepuasan akan meningkat, begitu pula
Dalam membandingkan antara harapan dan kinerja maka akan tercipta suatu
analisis terhadap lima gap yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan (Zeithaml dalam
Tjiptono 2016:155-157):
(standards gap).
Kesenjangan antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan. Terjadi
berbeda.
2. 3 Cita Rasa
Cita rasa pada sebuah hidangan berperan penting dalam sebuah rumah makan bahkan
bagi penyedia pelayanan jasa katering. Rasa yang khas akan menjadi ciri tersendiri bagi
pelanggan atau konsumen yang menikmatinya. Maka dari itu, banyak pengusaha yang
berlomba – lomba menciptakan keunikan atau ciri khas terhadap sajian yang dimilikinya
Cita rasa merupakan wujud yang sudah pasti akan dibawa oleh barang – barang yang
akan dihasilkannya. Semua konsumen tetap akan sangat besar perhatiannya terhadap cita rasa
tersebut terutama yang akan digunakan oleh dirinya sendiri atau orang lain. Menurut
Drummond & Brefere (2010) cita rasa merupakan suatu cara pemilihan makanan yang harus
Cita rasa adalah atribut makanan yang meliputi rasa, bau, rasa di mulut, suhu, dan
bahkan suara yang dibuat ketika dikunyah. Flavour atau cita rasa adalah kombinasi dari
kelima indera: penampakan, bau (ciri khas, wangi, dan aroma), rasa, tekstur, dan suhu
Cita rasa dihasilkan oleh keragaman persepsi alamiah. Cita rasa dipengaruhi oleh tiga
faktor yaitu bau, rasa, dan rangsangan mulut (panas dan dingin). Satu faktor bau dapat
dideteksi oleh indra penciuman dan dua faktor lainnya dapat dideteksi oleh sel-sel sensorik
yang terdapat pada lidah (Wahidah, 2010). Indikator – indikator cita rasa yaitu:
1) Bau
Bau adalah suatu komponen dari cita rasa pada makanan atau minuman
yang dapat memberikan sebuah aroma atau bau, sehingga dapat mengetahui
rasa dari makanan atau minuman tersebut. Apabila bau pada makanan atau
minuman berubah, maka hal tersebut akan memengaruhi rasa dari makanan
2) Rasa
indera yaitu lidah. Rasa dapat dikenali dan dibedakan oleh kuncup – kuncup
cecepan yang terletak pada papila yaitu bagian noda darah jingga pada lidah.
Untuk dapat menambahkan cita rasa pada makanan atau minuman dapat
pada makanan misalnya pada olahan daging ayam, daging sapi. Penambahan
rasa pedas pada minuman dengan penambahan jahe seperti wedhang jahe,
wedhang bajigur, dll. Dimana dengan rasa pedas yang diperolah akan dapat
Dikenal ada empat rasa utama yaitu asin (salty), asam (sour), pahit
(bitter), dan manis (sweet). Terdapat tambahan satu rasa terbaru yaitu umami.
glutamat, suatu asam amino yang dalam bentuk garamnya dengan natrium
3) Rangsangan Mulut
seseorang setelah menelan suatu makanan atau minuman yang sifatnya bisa
merangsang syaraf perasa yang terdapat dibawah kulit muka, lidah, ataupun
membuktikan bahwa perubahan tekstur akan dapat mengubah rasa dan bau
kelenjar air liur. Rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu,
2. 4 Persepsi Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (Abdurahman dkk, 2015: 109) mendefinisikan harga
yaitu “sejumlah uang yang ditagihkan, terhadap suatu produk atau jasa atau jumlah dan nilai
yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dan memiliki atau menggunakan
suatu produk atau jasa.” Definisi lain harga menurut (Malau, 2017: 125) Harga adalah nilai
tukar barang atau jasa dengan kata lain yaitu merupakan produk yang dapat ditukar dipasar.
Harga tidak selalu menunjukkan uang, harga adalah nilai yang disebutkan bentuk mata uang.
Campbell pada Cockril dan Goode (2010:368) menyatakan bahwa persepsi harga
merupakan faktor psikologis dari berbagai segi yang mempunyai pengaruh yang penting
dalam reaksi konsumen kepada harga. karena itulah harga menjadi alasan mengapa seseorang
membuat keputusan untuk membeli. Persepsi harga menjadi sebuah penilaian tentang
perbandingan besarnya pengorbanan dengan apa yang nantinya akan diperoleh dari produk
Keadaan persaingan harga yang semakin kompetitif saat ini menjadi faktor penting
dalam keputusan pembelian, dimana pada umumnya konsumen akan memilih harga yang
paling murah untuk suatu produk atau layanan yang ditawarkan. Chang dan Wildt dalam
Kaura (2012) mendefinisikan persepsi harga sebagai representasi persepsi konsumen atau
dimana dapat diubah dengan cepat seiring dengan perubahan pasar, termasuk masalah
persaingan harga. Tujuannya adalah untuk mencari laba agar perusahaaan dapat berjalan
namun dalam kondisi persaingan yang semakin ketat tentunya akan sedikit sulit untuk
memaksimalkan laba. Menurut Kotler dan keller (2016:491), terdapat beberapa tujuan
dapat menutup biaya variabel dan beberapa variabel tetap, maka perusahaan
tetap berada dalam bisnis. Dalam jangka panjang, perusahaan harus mampu
untuk memaksimalkan laba saat ini. Dalam menekankan kinerja untuk laba
biaya unit akan menjadi semakin rendah dan laba yang akan didapatkan dalam
berikut:
Setiap perusahaan tentu akan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan
Citra (Image) pada suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan
penilaian dari suatu hasil dan bagaimana suatu proses nantinya mendapatkan suatu hasil yang
dapat diterima dan pastinya dalam suatu kewajaran dalam arti lain yaitu masuk akal.
Penilaian kewajaran juga tergantung pada seberapa besar kompetitif terhadap pihak yang
Berikut beberapa indikator – indikator pengukuran persepsi kewajaran harga dari beberapa
ahli yaitu:
(2014:148):
a) Keterjangkauan harga
pelanggan menyangkut komponen kepuasan harapan yaitu antara harapan dan kinerja/
telah mereka terima. Pemasaran bertujuan untuk mencapai target terhadap tingkat
Menurut Zeithmal dan Bitner dalam Jasfar (2012:20), ada lima faktor yang
1. Aspek barang dan jasa. Kepuasan pelanggan terhadap barang dan jasa
dikejutkan dengan sebuah hasil suatu jasa yang lebih baik atau lebih
keadilan yang diterimanya apakah sudah sama dengan orang lain atau
belum. Hal tersebut yang nantinya akan memengaruhi dan mengubah
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Jasfar (2012:21), ada empat metode
atau bahkan telah pindah kepada yang lain, agar dapat mengetahui dan
konsumennya.
2. 6. 4 Hubungan antara kualitas pelayanan, cita rasa, dan persepsi harga dengan
kepuasan konsumen
2. 7 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 2
Kerangka pemikiran teoritis adalah uraian mengenai kerangka konsep penelitian yang
secara keseluruhan.
terus menerus dan juga mampu memberikan kepuasan terhadap setiap pelanggannya.
Kepuasan pelanggan adalah suatu perbandingan diantara kenyataan yang diterima dan
dirasakan pelanggan dengan apa yang diharapkan pelanggan. Apabila yang dirasakan
pelanggan melebihi dari apa yang diharapkannya, itu berarti bahwa kepuasan terhadap
Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu kualitas
pelayanan. Kualitas pelayanan terdiri atas 5 (lima) dimensi yaitu bukti fisik (tangible),