pergeseran arti. Hal ini memang sudah pasti. Dari kata benda “pelayan” yang memiliki arti
“orang yang melayani” berubah menjadi kata kerja “melayani” yang berkaitan dengan
pekerjaan dan berubah lagi menjadi “pelayanan”. Lalu, apa arti “pelayanan”? Terkadang satu
kata ini sering kali salah pengertian. Secara asal katanya, kita bisa memberi pengertian
pelayanan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk memberikan kemudahan terhadap orang
lain atau pemakai jasa. Pengertian lebih mudahnya adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekumpulan orang untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Lalu, kira-kira,
bagaimana pendapat ahli mengenai satu kata ini?
Ahli lain bernama Zeitami memberikan sedikit penjelasan mengenai pelayanan. Kualitas
sebuah pelayanan terpusat kepada upaya pemenuhan kebutuhan dari keinginan masyarakat.
Kualitas pelayanan juga berkaitan dengan ketepatan dalam penyampaian demi mengimbangi
keinginan pelanggan. Zeitaml memberikan pengertian atas kata pelayanan sebagai
penyampaian secara cerdas atas harapan konsumen. Penjelasan Zeitaml selanjutnya
dikembangkan oleh Parasuraman dkk. yang mengemukakan bahwa ada lima dimensi yang
harus diperhatikan ketika seorang konsumen melalukan penilaian atas kualitas jasa,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Tengible, berkaitan dengan fasilitas fisik, pegawai, perlengkapan, dan juga sasaran
komunikasi.
2. Emphaty, berkaitan dengan kemudahan melakukan hubungan, komunikasi yang
bagus, perhatian individu, dan juga memahami kebutuhan pelanggan.
3. Responsiveness, berkaitan dengan keinginan para pelayan untuk membantu setiap
pelanggan dan juga memberikan pelayanan yang tanggap.
4. Reliability, berkaitan dengan kemampuan memberikan pelayanan yang segera, andal,
akurat, dan juga memuaskan.
5. Assurance, berkaitan dengan kemampuan, pengetahuan, kesopanan, dan juga sifat
terpercaya. Lima hal ini adalah penilaian dari para konsumen.
Menurut Kotler, setiap kegiatan dan juga tindakan yang ditawarkan oleh pihak yang satu
kepada pihak yang lain selalu didasarkan pada hal yang tidak berwujud sehingga tidak
mengakibatkan bentuk kepemilikan apa pun. Semua proses produksi dapat dihubungkan satu
produk fisik. Dari penjelasan itu, pengertian pelayanan bisa diartikan sebagai perilaku
produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen demi tercapainya kepuasan.
Pada mulanya, pengertian pelayanan semata-mata adalah tindakan yang dilakukan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Pada perkembanganya, pelayanan dijadikan
parameter dalam proses produksi antara penyedia jasa dengan pelanggannya, Pelayanan
memang sangat dibutuhkan oleh manusia, baik pelayanan fisik untuk pribadi maupun
pelayanan untuk massa atau negara.
Sumber : http://pengertiandefinisi.com/pengertian-pelayanan-menurut-ahli/
Sekilas pernyataan diatas, akan di lanjutkan dengan pembahasan berikut ini mengenai
pengertian pelayanan menurut pendapat para ahli. Simak ulasan dibawah ini.
1. Menurut Loina
Menurut Loina dalam bukunya yang bertajuk HUbungan Masyarakat Membina Hubungan
Baik Dengan Publik (2001:38) Mengatakan bahwa Pelayanan merupakan suatu proses
keseluruhan dari pembentukan citra perusahaan, baik melalui media berita, membentuk
budaya perusahaan secara internal, maupun melakukan komunikasi tentang pandangan
perusahaan kepada para pemimpin pemerintahan serta publik lainnya yang berkepentingan.
2. Menurut Moenir
Menurut pendapat Moenir dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pelayanan Umum Di
Indonesia, mengatakan bahwa , Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melelui
aktivitas orang lain secara langsung.
3. Menurut Brata
Menurut pendapat Brata dalam bukunya Dasar-Dasar Pelayanan Prima, mengatakan bahwa
suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak
penyedia layanan kepada pihak yang dilayanai.
4. Menurut Suparlan
Menurut Suparlan, pelayanan merupakan usaha pemberian bantuan atau pertolongan kepada
orang lain, baik berupa materi maupun non materi agar orang itu dapat mengatasi masalahnya
sendiri.
5. Menurut Kotler
Kotler menyebutkan bahwa pelayanan (Service) dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan
atau kinerja yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Pelayanan atau lebih dikenal
dengan service dapat diklasifikasikan menjadi :
High contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen dan
penyedia jasa yang sangat tinggi, konsumen selalu terlibat dalam proses dari layanan jasa
tersebut.
Low contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen dengan
penyedia jasa tidak terlalu tinggi. Physical contact dengan konsumen hanya terjadi di front
desk adalah termasuk dalam klasifikasi low contact service. Contohnya adalah lembaga
keuangan.
6. Menurut Hadipranata
Hadipranata berpendapat bahwa, pelayanan adalah aktivitas tambahan di luar tugas pokok
(job description) yang diberikan kepada konsumen-pelanggan, nasabah, dan sebagainya-serta
dirasakan baik sebagai penghargaan maupun penghormatan.
8. Menurut Groonros
Menurut Groonros (1990:27) dalam Ratminto dan Atik (2005:2) pelayanan adalah suatu
aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang
terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain
yang di sediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan
permasalahan konsumen atau pelanggan.
9. Menurut Sampara
Menurut Sampara dalam Sinambela (2011:5) pelayanan adalah suatu
kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar
seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan.
Dengan memberikan kualitas pelayanan kepada konsumen harus berfungsi untuk lebih
memberikan kepuasan yang maksimal, karena itulah dalam memberikan sebuah pelayan
harus dilakukan sesuai dengan fungsi dari pelayanan.
Tujuan umum diberikannya kualitas pelayanan yang baik adalah agar konsumen merasakan
kepuasan dan akan berdampak positif bagi perusahaan.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Pelayanan, Faktor serta
Fungsi dan Tujuan Pelayanan Menurut Ahli. Semoga bermanfaat, untuk mengetahui
informasi seputar ilmu pengetahuan lainnya, baca artikel selanjutnya.
Sumber : http://www.pelajaran.co.id/2017/17/pengertian-pelayanan-menurut-ahli-faktor-serta-
fungsi-dan-tujuan-pelayanan-terlengkap.html
Sumber : http://pelayananprimaneni.blogspot.co.id/
Blog/
About/
Contact/
E-Magz/
Gallery/
Podcast
Anda perlu mempelajari konsep pelayanan prima. Konsep ini sangat penting terlebih jika
Anda adalah orang yang berhadapan dengan customer secara langsung atau disebut sebagai
frontliner seperti kasir, waiters, customer service, dan sebagainya.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan pelayanan prima (excellent service) antara
lain:
Keputusan pihak pelanggan untuk segera membeli produk yang kita tawarkan pada
saat itu juga.
Menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap barang / produk produsen yang
bersangkutan.
Mempertahankan pelanggan agar tetap loyal menggunakan produk produsen yang
bersangkutan
Dapat menghindarkan terjadinya tuntutan-tuntutan terhadap penjual yang tidak perlu
1. Sifatnya tidak bisa diraba, berlawanan sifatnya dengan produk barang jadi yang
berwujud.
2. Merupakan tindakan nyata.
3. Kegiatan produksi dan konsumsi tidak dapat dipisahkan secara nyata.
Di sektor publik ada tiga fungsi pelayanan yang dilakukan pemerintah, yakni: environmental
service, development service, dan protective service. Pelayanan oleh pemerintah dibedakan
berdasarkan siapa yang menerima layanan tersebut, apakah pihak individu atau pihak
kelompok. Kemudian konsep barang layanan terdiri dari barang privat (private goods) dan
barang layanan kolektif (public goods).
Pelayanan prima adalah suatu pola layanan terbaik dalam manajemen modern yang
mengutamakan kepedulian terhadap pelanggan. Layanan prima di dalam dunia bisnis disebut
juga sebagai excellent service. Excellent service, customer service, dan customer care pada
dasarnya adalah sama, hanya berbeda pada konsep pendekatannya saja. Namun yang paling
penting dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, minimal harus ada tiga hal pokok,
yakni: peduli pada pelanggan, melayani dengan tindakan terbaik, dan memuaskan pelanggan
dengan berorientasi pada standar layanan tertentu. Jadi, keberhasilan program pelayanan
prima tergantung pada penyelarasan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan
tanggungjawab dalam pelaksanaannya.
Sederhananya, pelayanan prima (excellent service) adalah pelayanan yang memenuhi standar
kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan. Sehingga dalam pelayanan
prima terdapat dua elemen penting yang saling berkaitan yaitu pelayanan dan kualitas.
Kualitas pelayanan sendiri memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Namun dari beberapa definisi yang dikemukakan, terdapat beberapa kesamaan, yakni:
Menurut Vincent Gespersz, profesor bidang teknik sistem dan manajemen industri, kualitas
pelayanan memiliki dimensi-dimensi seperti:
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh definisi layanan prima (excellent service) pada beberapa
bidang usaha:
Image: Iqbal/ UC
Kemampuan tertentu yang meliputi kemampuan kerja di bidang kerja yang ditekuni
yang dibutuhkan untuk menunjang program layanan prima (excellent service) seperti:
melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, dan menggunakan
humas sebagai alat untuk membina hubungan ke dalam dan ke luar oraganisasi /
perusahaan.
2. Sikap (Attitude)
4. Perhatian (Attention)
5. Tindakan (Action)
Jenis-jenis Pelayanan
Image: Sam/UCEO
Pelayanan merupakan suatu proses yang menghasilkan produk berupa pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan, yang dibedakan menjadi tiga macam:
Core Service
Facilitating Service
Supporting Service
Pelanggan internal adalah orang-orang yang terlibat dalam proses produksi barang atau jasa
yang ditawarkan perusahaan. Seperti semboyan para pelaku bisnis yang menyatakan: “Bila
pegawai tidak terpuaskan, Anda tidak akan mempunyai pelanggan yang terpuaskan.” Maka
dengan melaksanakan pelayanan prima di lingkungan internal, akan menunjang kelancaran
proses produksi barang atau pembentukan jasa. Keberhasilan pembudayaan pelayanan prima
di lingkungan internal, akan menjadi tonggak dasar dalam mewujudkan pelayanan prima di
lingkungan eksternal.
Kebutuhan dan keinginan pelanggan merupakan peluang besar bagi perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan melalui penjualan barang / jasa yang ditawarkan. Memberikan
pelayanan prima kepada pelanggan eksternal diharapkan dapat meningkatkan loyalitas
kepada perusahaan.
Begitu juga dengan pelayanan prima di organisasi non-komersil dan instansi pemerintahan,
bagaimana mereka mengimplementasikan pola manajemen untuk memfasilitasi kebersamaan,
kerjasama, dan upaya-upaya lain yang bisa diwujudkan agar pengurus dan pegawai dapat
bekerja sesuai dengan tujuan organisasi tersebut. Pelayanan prima yang diberikan kepada
masyarakat diharapkan akan menimbulkan loyalitas dan kepatuhan dari masyarakat sehingga
instansi yang bersangkutan dapat menarik manfaat untuk menyelesaikan misinya.
Secara lebih luas, keberhasilan pelayanan prima diharapkan berujung pada hasil berikut:
Pelanggan memutuskan untuk langsung membeli produk / jasa yang kita tawarkan
pada saat itu juga
Menciptakan kepercayaan pelanggan atas produk / jasa yang kita tawarkan
Pelanggan tetap setia menggunakan produk / jasa kita
Pelanggan membeli kembali produk / jasa kita
Menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan atau komplain yang tidak perlu dari
pelanggan
Image: Heidy/UCEO
Menurut survei yang dilakukan, orang-orang menyatakan bahwa memperoleh kepuasan dan
pengorbanan yang sebanding merupakan hal yang diharapkan dari para pelanggan.
Perusahaan / organisasi memberikan layanan kepada pelanggan internal yaitu para
pegawainya. Kemudian para pelanggan internal memberikan pelayanan kepada pelanggan
eksternal melalui barang atau jasa yang diproduksinya. Untuk itu perusahaan / organisasi
perlu memenuhi dulu harapan para pelanggan internalnya baru kemudian mendapatkan
tunjungan untuk memenuhi harapan para pelanggan eksternal.
Bagi pelanggan internal, jasa berupa tenaga dan keterampilan merupakan pengorbanan yang
dilakukannya secara langsung maupun tidak langsung untuk perusahaan / organisasi
tempatnya bekerja. Sedangkan kepuasan bagi pelanggan internal bisa berupa imbalan yang
diterima atas pengorbanan yang dilakukannya itu, atau bisa juga berupa kesenangan dan
kenyamanan dalam suasana berkerja yang didapat di tempat atau lingkungan tempat kerjanya.
Bagi pelanggan eksternal, harga / biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh barang
atau jasa merupakan pengorbanan yang dilakukannya untuk sebuah perusahaan / organisasi
yang memproduksi barang atau jasa tersebut. Sedangkan kepuasan akan diperoleh bila
adanya kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang diperoleh, yang dicerminkan dari mutu
kualitas barang atau jasa yang diterimanya dari pihak yang memperoduksi barang atau jasa
tersebut.
Dalam menerima tamu ada etika-etika yang harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang
menyenangkan dilingkungan kerja tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai kesan baik
ketika melakukan kerjasama. Selain itu, seorang sekretaris juga harus mengetahui dan memahami
sifat, kedudukan atau pangkat dan perilaku tamu yang datang ke kantor. Seorang sekretaris wajib
menanyakan nama, keperluan dan mengantar tamu bertemu dengan pimpinan yang akan
ditemuinya.
B. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menerima Tamu
Dalam menerima tamu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh sekretaris antara lain :
• Apabila sudah ada janji, tepati waktu, apabila sedang ada tugas di luar kantor harus
memberitahukan dan minta maaf untuk datang terlambat (prioritas perlu dipertimbangkan).
• Apabila tamu masuk, hendaknya berdiri, tersenyum, dan bersalaman.
• Berikan sapaan ramah kepada tamu.
Selain hal-hal diatas, hal-hal yang perlu diperhatikan saat menerima tamu dikantor adalah sebagai
berikut :
Kesimpulan
Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan antara pimpinan dan tamu yang akan
bertemu dengan pimpinan tugas ini di mulai dari membuat janji,konfirmasi hingga menerima
kedatangan tamu di kantor. seorang sekretaris harus menghormati dan melayani dengan sepenuh
hati agar para tamu merasa senang dan mempunyai kesan yang baik terhadap perusahaan karena
seorang sekretaris membawa nama baik perusahaan dalam berhubungan dengan tamu perusahaan
maupun klien. jadi seorang sekretaris harus mengetahui tata cara menerima tamu yang baik dan hal-
hal apa saja yang harus di lakukan jika pimpinan tidak ada di tempat.
Sumber : https://newalfath.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-tamu-dan-tata-cara-melayani.html
Cara Melayani Tamu
BAB II
Adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui
pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan.Pelayanan yang diberikan termasuk
menerima keluhan / masalah yang sedang dihadapi.
Seorang Customer Service harus pandai dalam mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi oleh tamunya.
Tugas utama Customer Service adalah memberikan pelayanan dan membina hubungan baik dengan
masyarakat, sehingga harus ditekuni dengan penuh kemampuan, kecekatan dan kesabaran. Seorang
Customer Service juga harus bertanggungjawab dari awal sampai selesainya suatu pelayanan.
1. Penerima Tamu
Dalam hal ini Customer Service melayani pertanyaan yang diajukan tamu dan memberikan informasi
yang diinginkan selengkap mungkin dengan ramah, sopan, menarik dan menyenangkan. Harus selalu
memberikanperhatian , bicara dengan suara lembut dan jelas, menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti.
Artinya bahwa Customer Service adalah orang yang dapat membina hubungan baik dengan seluruh
tamunya.sehingga merasa senang, puas dan makin percaya. Customer Service harus menyiapkan
brosur dan formulir-formulir untuk tamu, ikut membantu mengisi formulir.
3. Komunikator
Dengan cara memberikan segala informasi dan kemudahan-kemudahan kepada tamunya, juga
sebagai tempat menampung keluhan, keberatan atau tempat konsultasi.
1. Syarat Fisik :
- ukuran badan, misalnya tinggi badan ideal untuk wanita 160 cm, dan laki-laki 165 cm.
Berat badan juga harus ideal, jangan melebihi berat normal yang ideal juga jangan terlalu kurus.
- Mental yang kuat dalam melayani tamunya, karena dengan mental yang kuat akan memberikan
kepercayaan diri yang lebih baik, memberikan keyakinan dan menimbulkan sifat kejujuran dan
tanggungjawab yang besar terhadap apa yang dilakukannya.
3. Syarat Kepribadian :
4. Syarat Sosial :
- Bijaksana;
b. Senyumlah kepadanya
c. Ucapkan Salam
2. Telepon Masuk
c. Berikan salam
3. Etiket Pelayanan
Adalah ketentuan yang dibuat agar semua komponen yang berhubungan dengan pelayanan dapat
menunjang satu sama lainnya. Oleh karena itu etiket pelayanan harus dilakukan oleh semua
komponen agar pelayanan yang diberikan benar benar sempurna.
b. Penampilan
c. Cara berpakaian
d. Cara bertanya
e. Cara berbicara
4) Memiliki rasa toleransi yang tinggi dalam menghadapi setiap tindak tanduk tamu
5) Menjaga perasaan tamu, agar tetap merasa tenang, nyaman dan menimbulkan kepercayaan
- Berpakaian sembarangan
- Sambil membaca
- Petugas hendaknya tidak mengiklankan atau menjual dirinya sendiri misalnya dengan :
- Berbicara seenaknya
- Bertindak semaunya
Dalam bersikap dan berperilaku harus memberikan kualitas yangsama, tidak dibeda-bedakan, karena
pengaruh sikap dan perilaku ini sangat besar guna memberikan kepuasan kepada masyarakat.
a. Jujur
c. Pandai bergaul
d. Simpatik
e. Fleksibel
f. Serius
h. Suka menolong
i. Sopan
j. Tenang
k. Tabah
l. Loyal
b. Penampilan
Penampilan merupakan hal yang pertama yang dilihat oleh tamu.Penampilan awal yang baik akan
memberikan kesan yang baik, sehingga timbul rasa kagum, simpatik dan hormat.
b. Selalu ceria
f. Bersikap optimis
g. Berperilaku baik
l. Suka membantu
o. Make up sederhana
c. Cara berpakaian :
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam berpakaian agar tampak serasi dan sepadan, antara lain
:
d. Cara Berbicara
- Sopan, efisien
e. Cara Bertanya
a. Sikap bertanya
- Gerakan badan dan tangan jangan menunjuk atau mengacungkan tangan ke tamu
b. Pilih waktu
a. Percaya Diri
Karena petugas merasa memiliki nilai lebih dibandingkan dengan tamu atau pengguna jasa,
kelebihan ini dalam hal penampilan, caraberbicara, kemampuan maupun perilaku.
Dengan berperilaku sopan, ramah, murah senyum dan berperilaku menyenangkan, tamu akan
merasa dihormati dan dihargai sehingga membuat suasana menjadi nyaman.
Petugas akan sangat disegani dan disenangi tamu karena etiket yang dimilikinya.
Tamu yang kita hormati pada akhirnya akan merasa segan untuk berbuat yang tidak-tidak.
5. Kualitas Pelayanan
a. Cepat : waktu pelayanan tidak terlalu lama
Penampilan awal yang baik akan memberikan kesan yang baik sehingga timbul rasa kagum, simpatik
dan hormat.
a. Apa yang anda katakan pada menit menit pertama sangat menentukan sikap tamu terhadap anda
c. Karena itu usahakan agar tamu memperoleh kesan yang baik terhadap anda
d. Menyenangkan
e. Memuaskan
f. Penuh perhatian
a. Tamu Pria
- Tidak sabaran
- Cepat memutuskan
- Mudah dipengaruhi nasehat
Cara menghadapinya :
b. Tamu Wanita
- Kurang terpengaruh
Cara menghadapinya :
c. Tunjukkan pengertian
c. Bila tidak dapat diselesaikan dengan baik, laporkan kepada Pimpinan saudara
a. Ucapkan salam
b. Seandainya petugas melayani pembayaran, hitung uang dengan tepat, cepat dan cermat
Sumber : http://echa-cake.blogspot.co.id/2012/09/cara-melayani-tamu.html
Faktor pertama, yaitu faktor manusia yang memberikan pelayanan prima tersebut. Manusia
(karyawan) yang melayani Pelanggan harus memiliki kemampuan melayani Pelanggan secara
tepat dan cepat.
Di samping itu, karyawan harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun,
ramah dan bertanggung jawab penuh terhadap Pelanggan, serta memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang baik dalam memahami kebutuhan Pelanggan.
Faktor kedua dalam memberikan pelayanan prima juga harus diikuti oleh tersedianya sarana
dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaan. Prasarana
dan sarana yang dimiliki harus didukung oleh kemajuan teknologi terkini dan teknologi ini
juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualias pula.
Pelayanan Prima dan Etika
Etika pelayanan prima yang baik tidak hanya akan sangat bermanfaat bagi perusahaan saja,
namun juga akan bermanfaat bagi Pelanggan yang berhubungan langsung ataupun
masyarakat luas. Adapun manfaat yang akan diperoleh dengan adanya etika, antara lain:
1. Percaya diri.
Dengan adanya etika akan meningkatkan rasa percaya diri kepada seluruh karyawan
perusahaan. Percaya diri yang tinggi perlu dan harus dilakukan agar mampu menumbuhkan
motivasi karyawan untuk meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan harapan atau tujuan
perusahaan.
Tantangan Pelayana Prima dalam etika Customer Service bagi perusahaan adalah membentuk
atau membuat standar etika dalam memberikan pelayanan prima kepada Pelanggan atau
stakeholeder .
Untuk menunjang terwujudnya etika Customer Service yang standar, harus didukung dengan
pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan tata cara atau etika dalam memberikan pelayanan
yang baik.
Bila tercipta etika pelayanan yang baik, bukan tidak mungkin pertumbuhan Pelanggan akan
bertambah dengan pesat dan menunjang tujuan dari perusahaan serta memberikan manfaat
yang diinginkan bagi perusahaan dan Pelanggan.
Akibat dari pelanggaran terhadap etika pelayanan prima , dapat menyebabkan Pelanggan:
1. menjadi tidak puas dan mungkin untuk sementara waktu tidak akan membeli produk atau
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. meninggalkan atau tidak menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
untuk selamanya.
3. akan menceritakan keburukan atau ketidakpuasan yang dialaminya kepada Pelanggan lain
yang dapat berdampak Pelanggan lama maupun Pelanggan yang baru untuk menggunakan
produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Agar tidak terjadi pelanggaran dalam etika pelayanan, terdapat beberapa hal yang harus
dihindari ketika memberikan pelayanan, seperti berpakaian sembarangan, melayani
Pelanggan atau tamu sambil makan, melayani nasabah atau tamu sambil mengobrol atau
bercanda, menampakkan wajah tidak menyenangkan, berdebat atau menyanggah, meninggal
Pelanggan, berbicara terlalu keras atau pelan, meminta imbalan.
Bila beberapa hal di atas dapat dihindari dengan baik saat memberikan pelayanan kepada
Pelanggan, besar kemungkinan Pelanggan yang kita layani akan merasa puas dan tentunya
akan menceritakan pengalamannya kepada rekan-rekannya.
Sumber : http://gofaztrack.com/blog/pelayanan-prima-etika/
Pelanggan adalah salah satu komponen penting dalam berjalannya bisnis anda,
maka keberadaannya harus diperhatikan benar-benar. Sebuah usaha yang memiliki
sedikit pelanggan dipastikan perjalanan usahanya tidak akan bisa lancar, bahkan
tidak sedikit pelaku usaha terpaksa gulung tikar menutup usahanya karena di
sebabkan di tinggal pelanggannya.
Tentunya ini adalah hal yang sangat di takuti setiap pebisnis, maka sebelum itu
terjadi simak 7 hal di bawah ini yang tidak boleh dilakukan kepada pelanggan :
Hal ini sangat harus kita hindari, meski mereka memiliki perbedaan pendapat
dengan kita sebisa mungkin didepannya kita harus terlihat bisa menerima sesuai
pendapat mereka. Jika kita pasakan, itu akan membuat mereka tidak dihargai, tentu
saja jika sudah begitu mereka akan segera meninggalkan kita tanpa bertansaksi.
Bagi setiap orang menunggu adalah bukan pekerjaan yang menyenangkan, apalagi
jika itu terjadi kepada pelanggan yang menunggu layanan kita. Jika tidak bisa di
hindarkan, usahakan sebisa mungkin kita perhatikan kenyamanan mereka saat
menunggu, itu pun jangan sampai memakan waktu lama. Paling baik adalah dengan
cepat kita layani mereka dengan memberikan produk atau jasa yang mereka
inginkan.
3. Membeda-bedakan Pelayanan
Saat ada beberapa pelanggan yang mendatangi tempat usaha kita, sebisa mungkin
kita harus menyamaratakan pelayanan yang di berikan, ini untuk menghindari
pelanggan merasa di beda-bedakan. Berikan layanan, potongan harga, bonus dan
sebagainya dengan merata pada setiap pelanggan, agar tidak menyinggung salah
satu pihak lainnya.
Advertisement
Meski kita memiliki kegiatan yang padat dan banyak karyawan, sebaiknya jangan
serta-merta melepas penanganan pelanggan kepada mereka sepenuhnya. Sesekali
ada baiknya kita sebagai pemilik usaha secara langsung melayani atau setidaknya
menyapa pelanggan, mereka akan sangat merasa di hargai jika dilayani oleh pemilik
usahanya langsung, maka dari itu luangkan waktu untuk sekali-sekali berbicara
dengan mereka.
5. Memperlihatkan Kegelisahan
Terkadang dalam perjalanan usaha sering kita mendapatkan hal yang tidak
menyenangkan, sebaiknya jangan perlihatkan kondisi tersebut pada saat melayani
pelanggan. Raut wajah yang muram, marah, gelisah, malas adalah sesuatu yang
tidak patut kita perlihatkan kepada mereka, meski sulit sebaiknya tinggalkan dahulu
perasaan-perasaan tersebut jika sedang menghadapi pelanggan.
Kadang terjadi konsumen tidak merasa puas dengan produk yang kita jual,
mengatasi hal ini kita harus bisa memberikan solusi yang sama-sama
menguntungkan. Jangan pernah mencoba untuk tidak menanggapi terhadap
keluhan yang pelanggan utarakan, karena itu sama saja dengan menjelek-jelekan
bisnis sendiri, pelanggan akan kapok untuk membeli produk atau jasa kita.
7. Menipu Pelanggan
Ini adalah hal yang sangat tidak baik untuk dilakukan kepada pelanggan, sedikit
demi sedikit bisnis anda akan di tinggalkan dan selanjutnya tidak akan berjalan.
Dengan memberikan penjelasan yang tidak benar kepada pelanggan, dengan
maksud agar mereka mau membeli produk kita, akan membuat mereka
memberikan penilaian yang sangat buruk terhadap bisnis anda, dan dengan mudah
penilaian tersebut menyebar kepada calon pembeli lainnya, ini yang akan
menyebabkan bisnis anda tidak akan lama bertahan.
Sumber : https://infopeluangusaha.org/7-hal-yang-tidak-boleh-dilakukan-kepada-pelanggan/