Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN

JUDUL : Pelayanan Prima Yang Berorientasi Terhadap Kepuasan Pelanggan/Konsumen

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

IRAYATI

LENITA SASTRA

NANA SURYANA

SUMIYANTI

FRISKA NOVIA

KELAS : EXSTENSI

DOSEN:

SUYANTI SUWARDI, ST. M,Kes,

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

D-IV KEBIDANANTAHUN 2021-2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami
berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.Namun terlepas dari
itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Penulis

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Peran Pelayanan Prima (Service Excellence)

1. Pengertian Pelayanan Prima (Service Excellence)

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadidalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesinsecara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan (Barata, 2003). Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai
usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu
menyiapkan(mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Definisi lain menyebutkan bahwa
pelayanan adalah suatu bentuk kegiataan pelayanan yang dilaksanakan oleh intansi pemerintah
baik di pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa dalam rangka
pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai perundang-undangan yang berlaku (KEPMENPAN
81/93). Menurut Daviddow dan Uttal (1989) pelayanan merupakan kegiatan/keuntungan yang
ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen/costomer yang bersifat tidak
berwujud dan tidak dapat dimiliki.Dalam pelayanan yang disebut konsumen (costomer) adalah
masyarakat yang mendapat manfaat dari aktivitas yang dilakukan oleh 13 organisasi atau petugas
dari organisasi pemberi layanan (Lukman & Sugiyanto, 2001). Sedangkan hakikat dari customer
service atau pelayanan nasabah sendiri adalah setiap kegiatan yang dimaksud untuk memberikan
kepuasan nasabah, melalui pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah
(Wahjono, 2010). Pelayanan Prima adalah kiemampuan maksimal seseorang dalam berhubungan
dengan orang lain dalam hal pelayanan. Pelayanan prima adalah pelayanan yang terbaik yang
diberikan kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal berdasarkan standard dan
prosedur pelayanan (Suwithi, 1999) Pelayanan prima (Service Excellent) adalah suatu pelayanan
yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan
prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi
standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan
pelanggan/masyarakat (Maddy, 2009; 8). Kemudian pendapat lain mengatakan bahwa pelayanan
prima adalah kepedulian terhadap pelanggan. Jadi pelayanan prima pada dasarnya adalah rasa
keperdulian organisasi yang berorientasi keuntungan (profit oriented) atau organisasi yang
berorientasi sosial (nonprofit) terhadap pelanggan yang ditunjukkan dengan adanya sikap,
perhatian, dan tindakan nyata, sehingga pelanggan merasa nyaman dengan pelayanan prima yang
diberikan (Pratomo & Shaff, 2000). Menurut Judiardi (2010) dikatakan bahwa Service
Excellence ialah:

a. Memperbaiki barang yang rusak atau usang

b. Memberikan layanan yang menyenangkan

Pelayanan Prima (Service Excellent) dapat dipahami sebagai melayani lebih dari yang
diharapkan, dengan memberikan perhatian kepada waktu, ketepatan, keamanan, kenyamanan,
kualitas, biaya, proses, dan kepuasan. Seperti contoh ketika anda berharap mendapatkan uang
sebesar Rp. 100.000,- tetapi ternyata anda mendapatkan Rp. 200.000,- dengan demikian anda
akan merasa puas (Anorogo, 1993). Pendapat lain menyatakan bahwa layanan prima adalah
pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan
pelanggan setiap saat, secara konsisiten dan akurat (Rahmayanty, 2013).

Definisi mengenai pelayanan prima yang seringkali diungkapkan oleh para pelaku bisnis
terdapat dalam buku pelayanan prima (Barata 2003):

a. Layanan prima adalah membuat pelanggan merasa penting

b. Layanan prima adalah melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat

c. Layanan prima adalah pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan

d. Layanan prima adalah pelayanan optimal yang menghasilkan kepuasan pelanggan

e. Layanan prima adalah menempatkan pelanggan sebagai mitra

f. Layanan prima adalah keperdulian kepada pelanggan untuk memberikan rasa puas

g. Layanan prima adalah upaya layanan terpadu untuk kepuasan pelanggan

Terdapat beberapa definisi tentang kualitas pelayanan menurut (Khairul maddy, 2009)
dan dari sejumlah definisi tersebut terdapat beberapa kesamaan, yaitu:

1. Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan


2. Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan
3. Kualitas itu mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan dari definisi pelayanan prima
(service excellence) adalah sebuah kepedulian oleh perusahaan terhadap para pelanggan dengan
berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin dalam memenuhi harapan dan kebutuhan
pelanggan, berdasarkan standard dan prosedur pelayanan untuk mewujudkan kepercayaan
pelanggan agar mereka selalu puas, sehingga mewujudkan pelanggan yang memiliki loyalitas
tinggi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apakah Itu Pelayanan Prima

Excellent service atau disebut juga Pelayanan Prima adalah melakukan pelayanan sebaik
mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas. Atau definisi
pelayanan prima yaitu melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan atau
konsumen sehingga menimbulkan rasa yang puas.

Secara umum tujuan pelayanan prima yaitu memberikan pelayanan sehingga bisa
memenuhi dan memuaskan para pelanggan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan
yang maksimal.Manfaat dari pelayanan prima salah satunya untuk upaya meningkatkan
kualitas pelayanan perusahaan ataupun pemerintah kepada para pelanggan atau masyarakat,
serta dapat menjadi acuan untuk pengembangan penyusunan standar pelayanan.Standar
pelayanan dapat diartikan sebagai tolak ukur atau patokan yang digunakan untuk melakukan
pelayanan dan juga sebagai acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan.

Pelayanan disebut prima jika pelanggan sudah merasa puas dan sesuai dengan harapan
pelanggan. Pelayanan Prima Sekolah Pelayanan berhubungan dengan kualitas produk yang
berupa barang dan atau jasa.Untuk meningkatkan kualitas produk telah dikembangkan
konsep Total Quality Management.Adapun untuk meningkatkan kualitas pelayanan (service)
telah dikembangkan konsep Total Quality Service. Dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan perlu diidentifikasikan "Siapa pelanggan kita itu?".

Selain itu, juga perlu diidentifikasikan "Apa kebutuhan pelanggan kita itu".Kemudian
dapat diidentifikasi jenis jenis pelayanan di suatu organisasi atau unit organisasi. Hasil
identifikasi jenis jenis pelayanan dalam suatu organisasi sangat bermanfaat untuk upaya
peningkatan kualitas pelayanan menuju pelayanan prima. Pelayanan prima merupakan
terjemahan dari istilah "Excellent Services" yang secara harfiah berarti pelayanan yang
sangat baik atau pelayanan yang terbaik. Seperti di sekolah, seorang guru seyogyanya
memberikan pelayanan terbaiknya buat siswa-siswi, itu disebut pelayanan prima sekolah.
Pelayanan prima kepada siswa-siswi didasarkan pada " pelayanan dan pemberdayaan".
Pelayanan prima yang diberikan pada siswa-siswi pada dasarnya tidaklah mencari untung,
tetapi memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi. Dalam hal
memberdayakan, siswa-siswi justru diberdayakan dengan pelayanan prima yang diterimanya.
Sebagai fasilitator, guru sudah seyogianya ahli dan menguasai secara utuh bidang studi yang
diajarkannya, karena guru dituntut memberikan contoh mengenai banyak cara mengatasi bagi
peserta didiknya yang mengalami kesulitan, terutama pada peserta didiknya yang berusaha
mendalami mata pelajaran yang diajarkannya.

Sebagai pembimbing, guru dituntut memberikan perhatian kepada peserta didiknya yang
mendapatkan kesulitan dalam belajar, dengan penuh kesungguhan dan penuh tanggung
jawab. Sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini guru perlu mengerahkan
semua sumber, mendaya gunakan semua potensi serta fasilitas yang berhubungan dengan
proses belajar mengajar di kelas. Sebagai agen pembaharuan, dalam hal ini guru dituntut
untuk aktif mengambil inisiatif serta kreatif untuk dapat membuat pembaharuan pendidikan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kecenderungan yang bakal
terjadi dalam masyarakat. Untuk itu guru seyogianya tidak lepas dari informasi yang terjadi
sehari-hari, terutama informasi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang menjadi
bidang ajarnya.

B. Tujuan Pelayanan Prima

Adapun beberapa tujuan pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini:

a. Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pelanggannya.

b. Membantu pelanggan untuk mengambil keputusan, supaya membeli barang atau jasa yang
ditawarkan.

c. Menumbuhkan rasa percaya pelanggan terhadap barang ataupun jasa yang di tawarkan
penjual.

d. Menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan kepada para pelanggan.

e. Untuk menghindari terjadinya berbagai macam tuntutan atau aduan dari pelanggan kepada
penjual terhadap produk atau jasa yang dijualnya.
f. Supaya konsumen atau pelanggan merasa diperhatikan dan merasa diperlakukan secara
baik.

g. Untuk menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas konsumen, supaya tetap membeli


barang atau jasa yang di jual.

Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan
memuaskan pelanggan, dalam hal ini adalah siswa itu sendiri. Pelayanan prima di sekolah adalah
termasuk juga dalam proses pembelajarannya, jadi bukan hanya diluar proses pembelajaran.
Guru haruslah melakukan proses pembelajaran yang bisa memuaskan siswa-siswi tersebut,
artinya siswa bisa menelaah dan memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Demi
terwujudnya hal itu, guru haruslah kreatif dalam melakukan proses pembelajaran, dimulai pada
saat guru merancang rencana pembelajaran (mulai dari merumuskan tujuan belajar, metode
belajar, dan teknik serta evaluasi pembelajaran). Intinya, guru harus tahu lebih jauh tentang
karakter masing-masing siswanya, sehingga dalam proses belajarmengajarpun akan terlaksana
proses PAIKEM (yaitu : Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan). Dengan demikian, siswa-siswi akan antusias dalam belajar, dan mereka sendiri
terbentuk menjadi Pribadi yang Kreatif, Inovatif dan Smart. Pribadi siswa-siswi yang Kreatif,
Inovatif dan Smart inilah yang merupakan hasil dari suatu Pelayanan Prima yang diberikan oleh
Pihak Sekolah sebagai instansi Pendidikan, dan dengan sendirinya memberikan Value positif dan
Profit/Keuntungan untuk Instansi Pendidikan tersebut.

C. Fungsi Pelayanan Prima

Adapun beberapa fungsi pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini:

1. Untuk melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat, sehingga pelanggan
merasa puas.
2. Untuk menciptakan suasana dimana konsumen merasa diperhatikan dan dianggap
sangat penting bagi perusahaan.
3. Untuk menciptakan pangsa pasar yang lebih baik lagi terhadap produk ataupun jasa
yang di jual.
4. Untuk memuaskan pelanggan, supaya tetap menggunakan produk maupun jasa
perusahaan. Untuk menempatkan para pelanggan sebagai mitra bisnis.
5. Untuk dapat memenangkan persaingan pasar.
6. Untuk memberikan keuntungan yang maksimal.

D. Konsep Dasar Pelayanan Prima

Konsep pelayanan prima ada 3 (tiga) macam, berikut ini penjelasan singkatnya:

a. Konse Sikap / Attitude


Sikap yang harus dimiliki diantaranya sikap yang ramah, penuh perhatian, dan
memiliki rasa bangga terhadap perusahaan. Diharapkan para pegawai pada suatu
perusahaan harus mencerminkan perusahaan itu sendiri. Karena para pegawai yang
melayani konsumen akan mencerminkan citra perusahaan. Para konsumen atau
pelanggan akan memberikan kesan pertama saat berhubungan langsung dengan orang
yang terlibat dalam perusahaan tersebut salah satunya yaitu pegawainya yang
memberikan pelayanan. Kesuksesan suatu perusahaan jasa pelayanan akan sangat
tergantung pada orang-orang yang terlibat dalam menjalankan perusahaan tersebut.
Beberapa sikap yang di harapkan seperti sikap yang memiliki rasa bangga terhadap
pekerjaan yang dilakukan, mengabdi kepada pekerjaan yang dilakukan, selalu
menjaga citra baik perusahaan dan lain-lain.Tentunya pada konsep sikap ini pegawai
pelayanan harus memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaannya,
memiliki kemampuan atau keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya, dan bisa
berkomunikasi dengan baik.Dan yang harus diperhatikan juga pegawai harus
berpenampilan menarik dan sopan sesuai peraturan perusahaan.
b. Konsep Perhatian / Attention
Saat melakukan pelayanan kepada konsumen, maka perlu memperhatikan dan
mencermati keinginan konsumennya.Jika konsumen sudah menunjukan niat untuk
membeli suatu barang atau jasa yang telah ditawarkan maka segera layani dan
tawarkan bantuan yang dia perlukan sehingga konsumen merasa di perhatikan, dan
keinginannya dapat terpenuhi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konsep ini
seperti mengucapkan salam saat memulai pembicaraan, bertanya apa saja yang di
inginkan konsumen, memahami keinginan konsumen, melakukan pelayanan dengan
ramah, tepat dan cepat serta harus menempatkan kepentingan konsumen menjadi
yang paling utama, karena konsumen adalah raja.
c. Konsep tindakan / Action
Dalam konsep tindakan, misalnya seorang pegawai pada bagian pelayanan harus
selalu memperhatikan dan mencermati apa yang menjadi keinginan konsumen. Jika
pelanggan sudah menunjukan minat untuk membeli produk, maka segera layani
pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan yang mungkin dia butuhkan supaya
pelanggan merasa puas terhadap pelayanan tersebut.Beberapa bentuk pelayanan pada
konsep ini misalnya seperti mencatat pesanan yang di inginkan pelanggan,
menegaskan atau mengecek kembali yang di pesan pelanggan, menyelesaikan
transaksi pesanan pelanggan, dan bisanya jika sudah melayani mengucapkan
terimakasih kepada pelanggan.

E. Karakteristik Kualitas Dari Pelayanan Prima

Adapun karakteristik kualitas yang dimiliki pelayanan prima diantaranya sebagai berikut
ini:

a. Penampilan
Penampilan sangat di perlukan untuk melakukan pelayan prima kepada para
pelanggan, karena dengan penampilan yang baik dapat meyakinkan pelanggan saat
memberikan pelayanan.Misalnya sebagai resepsionis maka harus memiliki tutur kata
yang baik, berpenampilan yang menarik, memiliki tubuh yang porposional, dan lain-
lain.
b. Kesopanan Dan Ramah
Pegawai yang melayani masyarakat atau pelanggan maka memerlukan sikap sopan-
santun, sabar, dan tidak egois karena masyarakat pengguna jasa pelayanan berasal
dari berbagai kalangan baik dari perbedaan tingkat ekonomi maupun tingkat status
sosial.
c. Kesediaan Melayani
Pegawai harus profesional atau harus benar-benar dalam melayani pelanggannya,
sebagaimana tugasnya yang harus siap selalu melayani pelanggan yang memang
memerlukannya.
d. Pengetahuan Dan Keahlian
Supaya dapat melayani dengan baik, maka pegawai harus memiliki pengetahuan dan
keahlian dalam bidang yang dikerjakannya.Misalnya petugas pelayanan yang
memiliki tingkat pendidikan atau pelatihan tertentu maka jabatannya-pun harus yang
sesuai dengan keahliannya.
e. Tepat Waktu Dan Janji
Dalam pelayanan maka pegawai dalam melakukan tugasnya jika membuat janji
dengan pelanggan harus di perhitungan terlebih dahulu, apakah waktu dan janji
tersebut bisa di tepati, misalnya mengadakan pertemuan dengan pelanggan dalam
waktu kurun waktu 3 hari maka harus dapat terpenuhi.
f. Kejujuran Dan Kepercayaan
Dalam melakukan pelayanan harus memiliki aspek kejujuran dalam segala hal, baik
itu jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam bentuk pembiayaan dan jujur dalam
menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.Jika bersikap jujur maka petugas
pelayanan dapat di percaya dari berbagai aspek misalnya dari segi perkataannya,
sikapnya, dalam melakukan bekerja, dan lain-lain.
g. Efesien
Pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan harus efesien dan efektif, karena
pelanggan menuntut hal-hal tersebut.Sehingga dapat menghasilkan biaya murah,
waktu singkat dan tepat, serta hasil dari pelayanan yang berkualitas.Oleh karena itu
efesien dan efektif merupakan hal yang harus di wujudkan dan harus menjadi
perhatian serius dalam melakukan pelayanan.
h. Kepastian Hukum
Jika hasil dari pelayanan yang dilakukan kepada pelanggan berupa suatu keputusan,
maka harus memiliki kepastian hukum. Jika tidak memiliki kepastian hukum yang
jelas maka akan berpengaruh kepada sikap masyarakat, misalnya dalam pelayanan
mengurus surat-surat berharga jika ditemukan ketidakpastian hukum maka akan
berpengaruh kepada kredibilitas perusahaan atau pelayanan tersebut.
i. Keterbukaan
Setiap urusan atau kegiatan yang memperlakukan ijin, maka keterbukaan perlu di
lakukan. Sikap keterbukaan itu akan berpengaruh pada kejelasan informasi kepada
masyarakat atau pelanggan.
j. Biaya
Dalam pelayanan maka perlunya penentuan pembiayaan yang wajar.Oleh karena itu
biaya harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat, harus transparan, dan sesuai
peraturan.
k. Tidak Rasial
Dalam melakukan pelayanan tidak boleh membeda-bedakan ras, suku, agama dan
politik, jadi harus melayani secara merata.
l. Kesederhanaan
Prosedur atau tata cara pelayanan kepada para pelanggan harus dipermudah dan tidak
berbelit-belit dalam pelaksanaannya.

F. Pentingnya Pelayanan Prima

Jika perusahaan ingin maju dengan mengharapkan konsumen untuk membeli produk atau
jasa yang di tawarkannya dan tetap menjaga supaya konsumen tetap berlangganan, walaupun
banyak perusahaan yang menawarkan produk sejenis atau sama, maka dalam hal ini Pelayanan
Prima berperan sangat penting sekali bagi perusahaan, staff dan juga konsumen. Pelayanan prima
sangat penting sekali untuk perusahaan atau penjual, karena berpengaruh dalam
mempertahankan loyalitas pelanggan dan membantu untuk mengamankan masa depan bisnis
perusahaan, sangat penting juga bagi staff perusahaan karena pelayanan prima dapat memberikan
kebanggaan kepada mereka terutama pada perusahaan, dan produknya, dan sangat sangat penting
juga bagi konsumen karena dapat memberikan informasi untuk mengambil keputusan dalam
memilih dan membeli produk atau jasa untuk memenuhi kepuasan maupun kebutuhannya.

G. Beberapa Contoh Pelayanan Prima

Beberapa contoh pelayanan prima misalnya seperti yang dilakukan oleh bank saat kita
memasuki bank biasanya satpam akan menyapa dan bertanya, lalu satpam akan menunjukan kita
ke pelayanan yang kita butuhkan, biasanya saat kita ke teller bank, pihak teller akan menyapa
kembali dan memberikan pelayanan, setelah pelayanan selesai pihak teller akan bertanya
kembali “Apa ada yang biasa saya bantu lagi pak?”. Itulah contoh pelayanan yang maksimal
yang dilakukan oleh bank untuk memberikan rasa puas kepada para nasabahnya.

Contoh selanjutnya pada supermarket misalnya kita berkunjung ke supermarket hendak


membeli sesuatu, biasanya saat kita masuk ke supermarket kasir atau pegawai akan
mengucapkan selamat datang sambil tersenyum dan saat kita hendak membayar belanjaan
pegawai kasir akan memberikan penawaran lain kepada kita sambil tersenyum, dan terakhir
selalu mengucapkan terimakasih.

Dan contoh yang terakhir misalnya perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan


costumer service untuk mendengar keluhan atau masukan-masukan dari para pelanggannya lalu
akan menanggapinya dengan cepat dan juga tepat. Baik guru ataupun pihak sekolah memiliki
pertimbangan khusus untuk menentukan model pembelajaran yang akan digunakan pada setiap
materi dan kompetensi yang diharapkan. Beberepa model pembelajaran yang digunakan dalam
kurikulum 2013 sama saja dengan model yang biasa digunaka. Berikut ini beberapa model
pembelajaran dalam kurikulum 2013 : (1) Model PAKEM (Pertisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan). Pembelajaran partisipatif adalah proses pembelajaran yang melibatkan
peserta didik secara optimal. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang melibatkan aktifitas
peserta didik (self discovery) , pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang bertujuan untuk
memunculkan memotivasi dan kreatifitas peserta didik, pembelajaran menyenangkan adalah
pembelajaran yang menjadikan peserta didik belajar tanpa ada tekanan atau rasa takut (joyfull
learning). (2) Model ASSURE. Model ASSURE(Analyze Learners,States Objectives,Select
Methodes, Media, and Material, Utilize Media andMaterials,Utilize Media and Materials,
Requere Learner Participation,Evaluated and Revise) yang biasa disebut dengan model
berorientasi kelas . (3) Model Berorientasi Produk. Model ini merupakan model desain
pembelajaran untuk menghasilkan sebuah produk, biasanya media pembelajaran yang
digunakan, misalnya vidio pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul. (4) Model Bella
H. Bannaty. Model pembelajaran ini merupakan model yang berorientasi pada tujuan
pembelajaran. Sehingga, penyusunan instrumen tes yang akan dipakai pun dilakukan pada
tahapan awal desain sistem penbelajaran. Berikut langkah langkah yang diterapkan pada model
pembelajaran Bella H. Bannaty: (5) Model Gagne dan Briggs. Model pembelajaranini pada
prinsipnya merupakan model pembelajaran yang bersandarkan pada prinsip antara tujuan yang
hendak dicapai, strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut, dan evaluasi
keberhasilannya. Model pebelajaran ini juga berorientasi pada rancangan sistem dengan sasaran
guru yang bekerja sebagai perancang maupun tim pengembang intruksional yang beranggotakan
guru, administrator, ahli bidang studi, ahli evaluasi, ahli media, dan perancang intruksional.
Sulfemi, Wahyu Bagja dan Abdul Qodir. (2017). Hubungan Kurikulum 2013 Dengan Motivasi
Belajar Peserta Didik Di SMK Pelita Ciampea. Edutecno 17 (2), 1-8 Guru harus proaktif
melayani siswa. Menurut Prof Dr M Furqon Hidayatullah MPd (2011) “ Pelayanan maksimal
yaitu kemampuan guru untuk membantu atau melayani atau memenuhi kebutuhan peserta didik
agar potensi dapat diperdayakan secara maksimal “ . Guru harus bisa memberikan pelayanan
maksimal kepada siapapun terutama kepada siswanya, selalu proaktif dalam memberikan
pelayanan terhadap siswanya. Bagian dari tugas guru adalah memfasilitasi siswa yang biasa
disebut dengan guru sebagai fasilitator yang pada hakikatya memfasilitasi sebagai perwujudan
bentuk pelayanan guru kepada siswanya (guru sebagai pelayan). Pelayanan dapat dilakukan
seorang guru secara maksimal jika guru memiliki kepedulian yang tinggi kepada kehidupan
siswanya, sehingga pelayanan terletak pada bagaimana guru mampu mempermudah dan
memperlancar siswa agar belajar secara aktif, dengan kata lain pelayanan guru diarahkan kepada
“ student centered “ yaitu berpusat pada siswa bukan “ teacher centered “ yang artinya berpusat
pada guru. Contoh Salah satu pertanyaan diatas yang kaitanya dengan proses pembelajaran, ada
siswa menemui seorang guru dan berkata pak kemarin saya tidak masuk sekolah kyarena sakit,
saya belum ikut ulangan, apa ada ulangan susulan pak? Kemudian guru menjawab kamu belum
ikut ulangan tidak apa-apa nak, yang penting kamu harus sehat dulu, nanti kalau kamu sudah
sehat boleh ikut ulangan bersama dengan teman-teman kelas lain, karena juga ada beberapa
siswa dari kelas lain yang belum ikut ulangan, supaya tidak mengganggu pelajaran yang lain,
maka ulangan susulan kami adakan hari senin yang akan datang, 45 menit sebelum bel sekolah
dibunyikan tanda masuk pelajaran jam pertama, atau pada jam 06,15 WIB.

Dengan demikian, dari contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa pertanyaan tentang
kesulitan siswa dalam belajar, kesulitan siswa dapat teratasi dengan baik, dan siswa juga merasa
puas terhadap jawaban guru dari kesulitan siswa yang dialami, yang pada akhirnya guru adalah
sebagai pelayan siswa. Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dalam
pelayanan bisa maksimal antara lain:
1. Kepuasan
Kepuasan yaitu dalam memberi palayanan kepada siswa diharapkan dapat membantu
menyelesaikan kesulitan yang dihadapi siswa, sehingga siswa selalu marasa senang,
puas dan terdorong niat untuk proaktif belajar.
2. Tanggap
Guru harus tanggap terhadap perkembangan siswa belajar, mengenai situasi kondisi
maupun materi yang dipelajari siswa, sihingga guru dalam membantu kesulitan siswa
segera teratasi dengan baik.
3. Pelayaan Cepat
Pelayanan yang cepat sangat berarti dan berguna bagi siswa, sehingga siswa tidak
akan merasa tertekan, terbebani selama belajar, justru siswa merasa semangat belajar
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang diberikan oleh guru.

Misalnya guru mendampingi siswa lomba mengarang antar pelajar tingkat SLTA,
maka guru harus cepat mempersiapkan berbagai kesulitan yang mungkin terjadi pada
siswa mulai pralomba sampai pada keberangkatan siswa seperti syarat-syarat lomba,
kebutuhan lomba maupun materi yang dilombakan. Dengan prinsip membantu
mengembangkan potensi siswa agar dapat berkembang dan tersalurkan tanpa terbebani
dengan tugas belajar yang diberikan guru, dalam pelaksanaan lomba siswa juga menjadi
senang merasa semangat percaya diri bahwa pada saat lomba mampu mengatasi segala
kesulitan yang dihadapi.).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan diatas, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
pelayanan prima yaitu memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada para pelanggan, sehingga
pelanggan merasa puas terhadap pelayanan tersebut.Sedangkan salah satu tujuannya dan
manfaatnya yaitu untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan supaya
dapat memenuhi serta memuaskan pelanggan, sehingga pelanggan merasa diperhatikan dan tetap
setia untuk membeli produk atau jasa yang di jual oleh perusahaan. Dengan demikian, dari
contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa pertanyaan tentang kesulitan siswa dalam belajar,
kesulitan siswa dapat teratasi dengan baik, dan siswa juga merasa puas terhadap jawaban guru
dari kesuliatan siswa yang dialami, yang pada akhirnya guru adalah sebagai pelayan siswa.

Anda mungkin juga menyukai