Anda di halaman 1dari 16

ANALISA PELAYANAN PRIMA KEPERAWATAN DI RUMAH

SAKIT SARILA HUSADA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelayanan Prima
Dosen Pengampu : S.R Rosida, S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1) Dewi Patmawati (20004)
2) Ima Istifarotin (20010)
3) Intan Dinda Saputri (20011)
4) William Yusuf Wibisono (20019)
5) Bagas Tri Anggono (20020)

Akademi Keperawatan YAPPI


Jl. K.H. Agus Salim No.50 Mojomulyo
Sragen
Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pelayanan Prima dengan judul “ANALISA
PELAYANAN PRIMA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT SARILA HUSADA”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata
Kuliah Pelayanan Prima kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sragen, 10 Oktober 2021

Penulis
A. Pengertian Pelayanan Prima ( Service Excellence )
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadidalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan (Barata, 2003; 30). Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan
sebagai usaha melayanikebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu
menyiapkan(mengurus) apa yang diperlukan seseorang.
Definisi lain menyebutkan bahwa pelayanan adalah suatu bentuk kegiataan pelayanan
yang dilaksanakan oleh intansi pemerintah baik di pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam
bentuk barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai perundang-
undangan yang berlaku (KEPMENPAN 81/93). Menurut Daviddow dan Uttal (1989) pelayanan
merupakan kegiatan/keuntungan yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada
konsumen/costomer yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.Dalam pelayanan yang
disebut konsumen (costomer) adalah masyarakat yang mendapat manfaat dari aktivitas yang
dilakukan oleh 13 organisasi atau petugas dari organisasi pemberi layanan (Lukman &
Sugiyanto, 2001; 4).
Pelayanan Prima adalah kemampuan maksimal seseorang dalam berhubungan dengan
orang lain dalam hal pelayanan. Pelayanan prima adalah pelayanan yang terbaik yang diberikan
kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal berdasarkan standard dan prosedur
pelayanan (Suwithi, 1999; 4) Pelayanan prima (Service Excellent) adalah suatu pelayanan yang
terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima
merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas.
Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan
harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat (Maddy, 2009; 8). Kemudian pendapat lain
mengatakan bahwa pelayanan prima adalah kepedulian terhadap pelanggan. Jadi pelayanan
prima pada dasarnya adalah rasa keperdulian organisasi yang berorientasi keuntungan (profit
oriented) atau organisasi yang berorientasi sosial (nonprofit) terhadap pelanggan yang
ditunjukkan dengan adanya sikap, perhatian, dan tindakan nyata, sehingga pelanggan merasa
nyaman dengan pelayanan prima yang diberikan (Pratomo & Shaff, 2000; 107).
Kesimpulan dari definisi pelayanan prima (service excellence) adalah sebuah kepedulian
oleh rumahsakit terhadap para pasien dengan berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin
dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pasien, berdasarkan standard dan prosedur pelayanan
untuk mewujudkan kepercayaan pasien agar mereka selalu puas, sehingga mewujudkan pasien
yang memiliki loyalitas tinggi.
Apakah Itu Pelayanan Prima?
Excellent service atau disebut juga Pelayanan Prima adalah melakukan pelayanan sebaik
mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas. Atau definisi
pelayanan prima yaitu melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan atau
konsumen sehingga menimbulkan rasa yang puas.Secara umum tujuan pelayanan prima yaitu
memberikan pelayanan sehingga bisa memenuhi dan memuaskan para pelanggan sehingga
perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal.Manfaat dari pelayanan prima salah
satunya untuk upaya meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan ataupun pemerintah kepada
para pelanggan atau masyarakat, serta dapat menjadi acuan untuk pengembangan penyusunan
standar pelayanan.Standar pelayanan dapat diartikan sebagai tolak ukur atau patokan yang
digunakan untuk melakukan pelayanan dan juga sebagai acuan untuk menilai kualitas suatu
pelayanan.Pelayanan disebut prima jika pelanggan sudah merasa puas dan sesuai dengan harapan
pelanggan.

B. Tujuan Pelayanan Prima


Adapun beberapa tujuan pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini:
a. Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pelanggannya.
b. Membantu pelanggan untuk mengambil keputusan, supaya membeli barang atau jasa yang
ditawarkan.
c. Menumbuhkan rasa percaya pelanggan terhadap barang ataupun jasa yang di tawarkan
penjual.
d. Menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan kepada para pelanggan.
e. Untuk menghindari terjadinya berbagai macam tuntutan atau aduan dari pelanggan kepada
penjual terhadap produk atau jasa yang dijualnya.
f. Supaya konsumen atau pelanggan merasa diperhatikan dan merasa diperlakukan secara baik.
g. Untuk menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas konsumen, supaya tetap membeli barang
atau jasa yang di jual.

C. Fungsi Pelayanan Prima


Adapun beberapa fungsi pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini:
 Untuk melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat, sehingga pelanggan merasa
puas.
 Untuk menciptakan suasana dimana konsumen merasa diperhatikan dan dianggap sangat
penting bagi perusahaan.
 Untuk menciptakan pangsa pasar yang lebih baik lagi terhadap produk ataupun jasa yang
di jual.
 Untuk memuaskan pelanggan, supaya tetap menggunakan produk maupun jasa
perusahaan.
 Untuk menempatkan para pelanggan sebagai mitra bisnis.
 Untuk dapat memenangkan persaingan pasar.
 Dan untuk memberikan keuntungan yang maksimal.

D. Unsur pokok Pelayanan Prima


Pengembangan budaya pelayanan keperawatan prima dalam Gultom (2006),
mengembangkan pelayanan keperawatan prima dengan menyelaraskan faktor-faktor yaitu :
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan untuk
menunjang program layanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang
keperawatan yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan
motivasi, membina hubungan dengan tenaga kesehatan lain.
Perawat harus mempunyai pengetahuan dan wawasan luas, terlebih lagi pada saat
ini ketika perawat dituntut untuk menjadi seorang profesional. Pengetahuan dan wawasan
yang dimaksud bukan hanya sebatas bidang keperawatan, tapi menyeluruh. Pengetahuan
yang luas dari perawat sangat berguna untuk memberikan pelayanan keperawatan yang
profesional. Menurut Utama (1999), keterampilan merupakan kemampuan untuk
melakukan sesuatu yang baik dan benar.
Seorang perawat dikatakan terampil apabila telah dapat memberikan pelayanan
keperawatan dengan baik dan benar. Baik dan benarnya perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan mengacu pada dasar pendidikannya dan standar keperawatan,
akan tetapi keterampilan seorang perawat bukan hanya tergantung dari tingginya
pendidikan yang diterimanya namun pengalaman dalam melakukan pelayanan
keperawatan juga sangat berpengaruh (Zulkifli, 1999).
2. Sikap (Attitude)
Sikap adalah perilaku yang harus ditonjolkan perawat ketika menghadapi pasien.
Memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang
lembut,sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping pasien dan bersikap
sebagai media pemberi asuhan. Sikap ini diberikan melalui kejujuran, kepercayaan dan
niat baik. Adapun sikap-sikap dalam pelayanan prima adalah semangat, memakai cara
yang baik, pro-aktif, positif, penuh kesabaran, tidak mengada-ada, dan tepat waktu.
Memberikan pelayanan kesehatan, sikap tersebut harus dimiliki oleh seorang
perawat karena sikap perawat juga sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Sikap
perawat yang baik dan ramah dapat menimbulkan rasa simpati pasien terhadap perawat.
3. Penampilan (Appearance)
Penampilan perawat adalah penampilan baik berupa fisik maupun nonfisik yang
mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain. Penampilan
seseorang merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama komuniksi
interpersonal. Kesan pertama timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama. 84% dari
kesan terhadap seseorang berdasarkan penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam Potter
dan Perry, 1993)
Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan kepribadiaan, status
sosial, pekerjaan, agama, budaya dan konsep diri. Perawat yang memperhatikan
penampilan dirinya dapat menimbulkan cita diri dan profesional yang positif. Penampilan
fisik perawat dapat mempengaruhi persepsi pasien terhadap pelayanan atau asuhan
keperawatan yang diterima, karena tiap pasien mempunyai citra bagaimana seharusnya
penampilan seorang perawat. Penampilan tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan
perawat tetapi mungkin akan lebih sulit bagi perawat untuk membina rasa percaya
terhadap pasien jika perawat tidak memenuhi citra pasien.
4. Perhatian ( Attention)
Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap pasien, baik yang berkaitan dengan
perhatian akan kebutuhan dan keinginan pasien maupun pemahaman atas saran dan kritik.
Perhatian yang diberikan perawat, terutama ketika pasien sendiri dan merasa menjadi
beban bagi orang lain, adalah sangat berguna untuk mempercepat proses penyembuhan.
Penyakit yang diderita oleh pasien terjadi bukan hanya kelemahan fisiknya, tetapi
dapat juga terjadi karena adanya gangguan pada kejiwaannya. Sikap yang baik terutama
perhatian yang diberikan oleh perawat kepada pasien, diyakini dapat mempercepat proses
penyembuhan kejiwaannya sehingga dengan sembuhnya kejiwaan maka dapat
mempengaruhi kesembuhan fisiknya.
5. Tindakan (Action)
Tindakan adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam
memberikan layanan kepada pasien. Layanan ini sebaiknya berlandaskan ilmu
pengetahuan, prinsip dari teori keperawatan serta penampilan dan sikap serta sesuai
dengan kompetensi dan kewenangan yang diemban kepada perawat tersebut. Apabila
perawat terampil dalam memberikan tindakan keperawatan, maka secara otomatis pasien
juga akan merasakan kepuasan dari tindakan yang diberikan perawat tersebut. Hal ini
teradi karena perawat yang terampil dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi
pasien saat melakukan suatu tindakan.
Tindakan perawat yang sesuai dengan standar keperawatan dapat menjamin
bahwa asuhan keperawatan yang diberikan juga berkualitas. Tindakan yang baik dalam
memberikan pelayanan menurut De Vriye, et al. adalah :
a. Self Esteem : Penghargaan terhadap diri sendiri, dengan pandai menghargai dirinya
sendiri, seorang karyawan akan berpikiran dan bertindak positif terhadap orang lain,
sehingga pandai menghargai pelanggan dengan baik. Dengan demikian pelayanan
bukan menundukkan diri.
b. Exceed Expectations (melampaui harapan) : Memberikan pelayanan dengan melebihi
apa yang diharapkan pelanggan (mematuhi dan melebihi standar) secara konsisten.
c. Ricovery (pembenahan) : Adanya keluhan pelanggan jangan dianggap sebagai suatu
beban masalah namun suatu peluang untuk memperbaiki atau meningkatkan diri. Apa
masalahnya, dengarkan pelanggan, kumpulkan data, bagaimana pemenuhan
standarnya.
d. Vision (visi) : Pelayanan yang prima berkaitan erat dengan visi organisasi. Dengan
budaya kerja atau budaya organisasi (Corporate Culture) atau Budaya mutu (Quality
Culture) dalam pelayanan prima, visi, impian akan dapat diwujudkan sepenuhnya
seperti yang diharapkan.
e. Improve (Perbaikan atau peningkatan) : Peningkatan mutu pelayanan secara terus
menerus (Continous Improvement) dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan
agar tidak ditinggalkan karena para pesaing ingin berusaha meningkatkan diri untuk
menarik hati pelanggan. Meningkatkan diri dapat dengan pendidikan dan latihan
sebagai modal, membuat standar pelayanan lebih tinggi, menyesuaikan tuntutan
lingkungan dan pelanggan, dan merencanakan pelayanan yang baik bersama
karyawan sejak awal.
f. Care (perhatian) : Perhatian atau perlakuan terhadap pelanggan dengan baik dan
tulus. Memenuhi kebutuhannya, memperlakukannya dengan baik, menjaga dan
memenuhi standar mutu sesuai dengan standar ukuran yang diharapkan.
g. Empower (Pemberdayaan) : Memberdayakan agar karyawan mampu bertanggung
jawab dan tanggap terhadap persoalan dan tugasnya dalam upaya peningkatan
pelayanan yang bermutu.
6. Tanggung jawab (Accountability)
Tanggung jawab adalah suatu sikap keberpihakan kepada pasien sebagai wujud
kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan
pasien. Perawat merupakan salah satu profesi yang berhubungan dan berinteraksi
langsung dengan pasien, baik itu klien sebagai individu, keluarga maupun masyarakat,
oleh karena itu dalam memberikan asuhan keperawatannya perawat dituntut untuk
memahami dan berprilaku sesuai dengan etika keperawatan.

E. PROFIL RUMAH SAKIT SARILA HUSADA

1. pengertian rumah sakit sarila husada sragen

- Rumah Sakit Sarila Husada berdiri pada tanggal 27 Juli 1986. Rumah Sakit Sarila
Husada memiliki Visi untuk menjadi Rumah Sakit yang terkemuka pada wilayah
Sragen, dengan Misi memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan
mengutamakan kepuasan pasien, menciptakan dan meningkatkan lingkungan
Rumah Sakit yang aman dan nyaman dengan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas.
- Rumah sakit Sarila Husada adalah rumah sakit umum (RSU) milik Swasta dan
merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang terletak di wilayah Kabupaten
Sragen, Jawa Tengah. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang
kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis serta ditunjang dengan
fasilitas medis lainnya.

- Rumah sakit sarila husada berada di Kroyo, Kroyo, Kec. Karangmalang,


Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

2. Fasilitas dan layanan

- Pelayanan Gawat Darurat (IGD) 24 jam


- Pelayanan Rawat Inap – 100 tempat tidur
- High Care Unit (HCU)
- Ambulance
- Intensive Care Unit (ICU)
- Pelayanan Farmasi 24 jam
- Ruang Operasi
- Pelayanan Gizi
- Dokter Umum
- Pelayanan Laboratorium 24 jam
- Ultrasonografi (USG)
- Elektrokardiogram (EKG)
- Fisioterapi
- Pelayanan Rawat Jalan
- Pelayanan Radiologi

3. Poliklinik umum dan poliklinik spesialis

- Poliklinik Umum
- Poliklinik Gigi
- Poliklinik Spesialis Kandungan
- Poliklinik Spesialis Anak
- Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
- Poliklinik Spesialis Bedah
- Poliklinik Spesialis THT
- Poliklinik Spesialis Bedah Ortopedi
- Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin
- Poliklinik Spesialis Saraf
- Poliklinik Spesialis Urologi
- Poliklinik Spesialis Mata
- Poliklinik Spesialis Jiwa
- Poliklinik Spesialis Paru
- Poliklinik Spesialis Mulut
F. BIODATA PASIEN

Pengkajian Dilakukan Pada Tanggal 10 Oktober 2021 Jam 10.00 Didesa Sidomulyo

Nama : Ny.D
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 14 Mei1985
Status : Sudah menikah
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Tritis Rt 05 Rw 03, Sidomulyo, Ngrambe, Ngawi
Alasan Ny.D Masuk RS : Pasien mengeluhkan nyeri payudara pada bagian kiri,
nyeri yang dirasakan pasien hilang timbul selama 1 minggu. Setelah itu pasien
memutuskan untuk priksa ke rumah sakit sarila husada. Sesampainya dirumah sakit sarila
husada pasien datang menuju poliklinik untuk dipreksa oleh dokter. Setelah dipreksa oleh
dokter tahap selanjutnya menuju ke laboratorium untuk cek lab. Setelah cek lab sudah
keluar dokter mendiagnosa kanker payudara stadium 2 masih stadium dini dan masih bisa
disembuhkan. Selanjutnya setelah 2 hari dinyatakan dokter menderita kanker payudara
stadium 2 maka dokter memutuskan untuk mengoperasi payudara pasien.
Tanggal Masuk : 26 Desember 2019
Ruang :-
Nomor Register :-
Diagnosa Medis : Post Op Payudara

Pengkajian Dilakukan Pada Tanggal 04 November 2021 Jam 17.00 WIB

Nama : Nn.P
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 07 Februari 2002
Status : Belum menikah
Pendidikan : D3 Keperawatan
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Batu kulon, mojokerto, kedawung, sragen
Alasan Ny.D Masuk RS :Pasien saat mandi mengetahui ada benjolan pada payudara
sebelah kanan. Setelah itu pasien periksa ke rumah sakit sarila husada untuk mengetahui
penyakitnya tersebut. Setelah sampainnya dipoliklinik pasien disarakan dokter untuk
dirontgen. setelah haslinya keluar pasien di diagnose fibrodenoma.selanjutnya pasien
disarankan dokter untuk dioperasi.
Tanggal Masuk : 03 November 2021
Ruang : Seruni 3
Nomor Register :-
Diagnosa Medis : Fibrodenoma (dextra)
G. ANALISA PELAYANAN PRIMA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT SARILA
HUSADA

1. Kemampuan (Ability)
a. Apakah perawat bisa menjawab pertanyaan ibu/mbk saat ibu/mbk bertanya
mengenai tindakan keperawatan yang diberikan kepada ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “iya mbk, perawat dapat menjawab
tentang tindakan apa yang akan dilakukan kepada saya”.
b. Apakah perawat melakukan komunikasi yang mudah dipahami ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “komunikasi perawat mudah
dipahami, bahkan mereka berusaha menjelaskan saat saya tidak paham”.
c. Apakah perawat memberi motivasi kepada ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D mengatakan, “iya mbk, perawat selalu memberikan motivasi
agar saya cepat sembuh dan saya harus bisa menerima keadaan saya saat ini ”.
Nn.P mengatakan, “perawat tidak memberikan motivasi apapun dan perawat
cuma bersikap biasa saja tidak terlalu memberikan semangat kepada pasien”.
2. Sikap (Attitude)
a. Bagaimana sikap perawat menghargai ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D mengatakan “ menurut saya semua perawat menghargai,
menghormati, baik dan sopan kepada semua pasien mbk”.
Nn.P mengatakan “ sikap perawat menghargai, cuma agak menyepelekan
pasien padahal pasien sudah berkata jujur tetapi perawat masih menyepelekan
jadi pasien cuma bisa untuk menuruti perintah perawat. Contohnya dengan
memberitahu obat ini diminum jam 08.00, dan tidak memberitahu fungsi dan
kegunaan obat tersebut”.
b. Apakah perawat sopan dan ramah kepada ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D mengatakan “iya mbk, perawat laki – laki maupun
perempuan sopan santun, ramah dan bertanggungjawab”.
Ny.P mengatakan “iya mbk, perawat laki – laki maupun perempuan sopan
santun dan ramah akan tetapi ada perawat yang galak. contohnya
menyepelekan pasien kata perawat bibir pasien pucat dan kering apakah
pasien kurang minum, pasien selalu minum air terus menerus dan
mengeluarkan urin secara normal ”.
c. Apakah perawat setelah melakukan tindakan berpamitan kepada ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D mengatakan “iya mbk, perawat setelah melakukan tindakan
meminta izin berpamitan kepada saya untuk melakukan tidakan yang lain
kepada pasien yang lainya ”.
Nn.P mengatakan “perawat berpamitan dengan pasien setelah mengantarkan
pasien untuk pulang sampai didepan rumah sakit mengunakan kursi roda”.
d. Apakah perawat setelah melakukan tindakan keperawatan selalu
mengucapkan terimakasih kepada ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D mengatakan “iya mbk, perawat selalu mengucapakan
terimakasih setelah melakukan tindakan keperawatan dan selalu bilang cepat
sembuh ya buk ”.
Nn.P mengatakan “perawat tidak mengucapakan terimakasih setelah
melakukan tidakan, tetapi pasien yang mengucapkan terimakasih kepada
perawat yang sudah melakukan tindakan keperawatan”.
e. Apakah perawat memiliki rasa penuh kesabaran saat merawat ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “perawat selalu sabar saat melakukan
tidakan apapun kepada saya dan perawat selalu membantu saya penuh dengan
senang hati saat saya membuthkan perawat”.
3. Penampilan (Appearance)
a. Apakah peralatan di rumah sakit sarila husada suda lengkap ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D mengatakan “peralatan di rumah sakit sarila husada sudah
lengkap”.
Nn.P mengatakan “peralatan di rumah sakit sarila husada lengkap. Tetapi alat
PCR tidak ada dan Dokter spesialis jantung belum ada”.
b. Apakah perawat berpenampilan rapi dan bersih saat melakukan tindakan
keperawatan kepada ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “iya mbk, semua perawat
berpenampilan rapi, bersih, wangi dan rajin”.
c. Apakah alat yang dibawa perawat untuk melakukan tindakan keperawatan
tertata rapi ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “alat yang dibawa perawat rapi ”.
d. Apakah ruang perawatan bersih ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “iya mbk bersih, nyaman dan rapi
karena sehari 2kali dibersihkan oleh petugas kebersihan”.
4. Perhatian (Attention)
a. Apakah perawat perhatian kepada ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “Iya mbk, perawat selalu memberikan
perhatian dengan mengecek kondisi pasien kurang lebih 2jam baik infus,
keluhan penyakit, dll”.
b. Apakah perawat menyepelekan ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “perawat tidak menyepelekan saya
mbk tetapi perawat selalu perhatian kepada saya”.
c. Apakah perawat membedakan antara pasien BPJS dengan pasien UMUM
ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “perawat tidak membedakan pasien
bpjs ataupun pasien umum. Perawat selalu membeikan pelayannya dengan
senang hati dan memberikan tindakan dengan sama rata”.
5. Tindakan (Action)
a. Apakah perawat sudah menjalankan tindakan keperawatan sesuai dengan SOP
mbk/buk?
Jawaban: Ny.D mengatakan “perawat sudah memberikan tindakan sesuai
dengan SOP ( standar operating prosedur)”.
Nn.P mengatakan “80% sesuai dengan SOP tetapi kebanyakan perawat tidak
memperkenalkan dirinya”.
d. Apakah perawat bisa memberikan tindakan keperawatan yang baik dan benar
ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “ bisa melakukan tindakan
keperawatan dengan benar dan baik. Contohnya tindakan pemasangan infus
dan pelepasan infus”.
b. Apakah perawat terampil dalam melakukan tindakan keperawatan ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “perawat terampil dan cekatan dalam
melakukan tindakan keperawatan”.
c. Apakah perawat menginformasikan hal – hal penting kepada ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D “iya mbk, contohnya seperti perawat menginformasikan 3
kali sehari saya harus minum obat”.
Nn.P “iya , contohnya seperti perawat menginformasikan untuk kontrol bisa
dipuskesmas atau di IGD rumah sakit sarila husada”.
6. Tanggung Jawab (Accountability)
a. Apakah perawat bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukan
kepada ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “iya mbk, perawat bertanggung jawab
atas tindakan yang dilakukannya dan perawat bilang jika saya membutuhkan
apa saja keluarga saya bisa memangil perawat diruang perawat”.
b. Apakah perawat bertanggung jawab melakukan tindakan keperawatan tepat
waktu ibu/mbk?
Jawaban: Ny.D dan Nn.P mengatakan “iya mbk, perawat tepat waktu dalam
melakukan tindakan keperawatan contohnya seperti memberikan obat pada
jam 08.00 pagi dan besoknya perawat juga memberikan obat pada jam 08.00
pagi kembali”.
H. KESIMPULAN
Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Sarila Husada 80% sudah cukup baik dan
pasien juga puas dengan pelayanan yang diberikan kepadanya. Tetapi 20% masih kurang
baik untuk pelayanan keperawatannya. Dilihat dari hasil analisa, sebagian perawat juga
mempunyai motivasi tinggi dalam menerapkan pelayanan prima yang baik kepada pasien.
Perawat juga tidak membedakan antara pasien BPJS maupun pasien UMUM. Penampilan
perawat juga sudah sangat rapi dan mayoritas dokter disana pun juga sangat peka dan
ramah terhadap pasien.

I. SARAN
Disarankan kepada perawat untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, serta senantiasa bekerja sesuai dengan
standar operasional prosedur yang berlaku.

J. DAFTAR PUSTAKA
RS. Sarila Husada https://www.sehatq.com/faskes/rumah-sakit-sarila-husada

Konsep pelayanan prima https://id.scribd.com/doc/287507759/Konsep-Pelayanan-Prima-Di-


Rumah-Sakit

Karunianingrum, E. P. (2014, April 12). https://id.scribd.com/doc/217747153/Pelayanan-Prima.


Retrieved from https://id.scribd.com/doc/217747153/Pelayanan-Prima.

Anda mungkin juga menyukai