OLEH :
KELOMPOK 5
KELAS A12-B
Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan
karunia-Nya, karya tulis yang berjudul “Perbedaan Nursing Service Dan Nursing
Process” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan dalam menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program
Sarjana, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada semester genap
tahun 2021, yang diampu oleh ibu Ns. Ni Made Nopita Wati, S.Kep.,M.Kep.
Dalam keberhasilan penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak luput dari
bantuan beberapa pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya
tulis ini.
Penulis menyadari bahwa, karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna.
Oleh kerena itu, segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-
karya penulis berikutnya. Semoga karya tulis ini ada manfaatnya.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Nursing Service ?
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Nursing Process ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Nursing Service
2. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Nursing Process
1.4 Manfaat
1. Agar Mampu Memahami Apa Yang Dimaksud Dengan Nursing Service
2. Agar Mampu Memahami Apa Yang Dimaksud Dengan Nursing Process
2
BAB II
PEMBAHASAN
5
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjsama
yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
Aspek Tanggung jawab Aspek ini meliputi sikap perawat yang dalam
tugas, mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas,
konsisten dan tepat dalam bertindak.
6
mereka memperoleh pelayanan yang prima dan baik, sesuai dengan yang
diharapkan ataupun yang di inginkan.
3. Faktor emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap
konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah
mempunyai pandangan “rumah sakit mahal”, cenderung memiliki tingkat
kepuasan yang lebih tinggi.
4. Harga
Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan
kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini
mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin
mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.
Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah,
memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.
5. Biaya
Mendapatkan produk atau jasa, pasien yang tidak perlu mengeluarkan
biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa
pelayanan, cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut.
7
3. Responsivess adalah kesanggupan untuk membantu dan menyediakan
pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan
konsumen/pasien.
4. Assurance, yaitu kemampuan dan keramahan serta sopan santun perawat
dalam meyakinkan kepercayaan pasien.
5. Emphaty adalah sikap tegas tetapi penuh perhatian dari perawat terhadap
pasien
11
3) Validasi Pada tahap ini, perawat memvalidasi data yang ada secara
ada secara akurat yang dilakukan bersama klien atau keluarga atau
masyarakat. Validasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
yang refleksi kepada klien tentang kejelasan interpretasi data.
Begitu diagnosa keperawatan disusun, maka harus dilakukan
validasi.
4) Perumusan Diagnosa Rumus-rumus diagnosa keperawatan dapat
berbentuk diagnosis aktual, risiko, sindrom, potensial, dan aktual,
risiko, sindrom, potensial, dan kemungkinan kemungkinan.
3. Tahap Perencanaan atau Intervensi
Perencanaan meliputi pengembangan strategi untuk mencegah,
mengurangi atau mengoreksi masalah masalah-masalah yang -masalah
yang diidentifikasi oleh 7 diagnosa keperawatan. Rencana 996).
Rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan
dalam menyelesaikan masalah, tujuan dan intervensi. Sebagaimana
disebutkan sebelumnya, rencana keperawatan merupakan metode
komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada klien. Adapun tujuan
perencanaan dalam asuhan keperawatan adalah sebagai berikut.
1) Tujuan Administrasi
- Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau
kelompok.
- Untuk membedakan tanggung edakan tanggungjawab perawat
dengan model profesi kesehatan lainnya.
- Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan
evaluasi keperawatan.
- Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien.
2) Tujuan Klinik
Adapun langkah-langkah yang dilakukan selama yang dilakukan selama
tahap perencanaan tahap perencanaan adalah sebagai berikut.
1) Menentukan prioritas masalah Melalui pengkajian perawat kajian
perawat akan mampu mengiden mampu mengidentifikasi respon
12
klien yang aktual atau potensial. Dalam menentukan perencanaan
perencanaan perlu menyusun menyusun suatu “sistem” “sistem”
untuk menentukan menentukan diagnosa yang akan diambil
tindakan pertama kali
2) Menentuka kriteria hasil (outcome) Tujuan klien dan tujuan
keperawatan adalah standar atau ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan klien atau keterampilan perawat.
3) Perencanaan tindakan Rencana tindakan adalah desain spesifik
intervensi untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil.
Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab,
rencana 8 mengidentifikasikan suatu aktivitas yang diperlukan
untuk membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu
permasalahan.
4. Tahap Implementasi
Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Oleh karena itu, rencana tindakan yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan klien.
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,
pencegahan pencegahan penyakit, penyakit, pemulihan pemulihan
kesehatan kesehatan dan memfasilitasi memfasilitasi koping. koping.
Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan
baik, jika klien berkeinginan berkeinginan untuk berpatisipasi
berpatisipasi dalam pelaksanaan pelaksanaan tindakan tindakan
keperawatan.
Ada tahap dalam melakukan implementasi
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Perencanaan
3) Tahap Dokumentasi
13
5. Tahap Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,
rencana tindakan, dan kan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
sudah berhasil dicapai. Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk
memonitor ”kealpaan” yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa,
perencanaan, dan pelaksanaan tindakan.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan hubungan dengan
klien berdasarkan berdasarkan respon klien terhadap terhadap
tindakan tindakan keperawatan keperawatan yang diberikan diberikan
sehingga perawat dapat mengambil keputusan:
Tahap-tahap dalam melakukan evaluasi ahap-tahap dalam melakukan
evaluasi adalah sebagai adalah sebagai berikut. berikut.
1) Mengukur Pencapaian Tujuan Perawat menggunakan keterampilan
pengkajian untuk mendaoatkan data yang data yang akan digunaka
akan digunakan dalam evaluasi. Faktor dalam evaluasi. Faktor
yang dievalua yang dievaluasi mengenai status kesehatan klien,
yang status kesehatan klien, yang terdiri dari beberapa beberapa
komponen komponen meliputi: meliputi: KAAP (Kognitif,
(Kognitif, Affektif, Affektif, Psikomotor Psikomotor, Perubahan
fungsi dan tanda , Perubahan fungsi dan tanda dan gejala yang
spesif dan gejala yang spesifik).
2) Pencatatan Keputusan Keputusan dapat berupa:
- Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah
mencapai tujuan yang ditetepkan).
- Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami
kesulitan untuk mencapai tujuan).
- Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan
waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan) (lyer et al.,
1996).
14
Komponen evaluasi menurut Pinnell & Meneses,1986 terbagi menjadi
lima, yaitu:
1) Menentukan kriteri kriteria, stan a, standar, dan pertanyaan
evaluasi.
2) Mengumpulkan data mengenai klien
3) Menganalisa dan membandingkan data
4) Merangkum hasil dan m l dan membuat kesimpulan
5) Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri pasien.Makin
sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula kualitas pelayanan
kesehatan.Dalam menyelenggarakan upaya menjaga kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit tidak terlepas dari profesi keperawatan yang
berperan penting
Proses Keperawatan adalah metode sistematis yang memanfaatkan
penalaran penalaran ilmiah, ilmiah, pemecahan pemecahan masalah,
masalah, dan berpikir berpikir keritis keritis untuk perawat perawat langsung
dalam merawat pasien secara efektif. Proses keperawatan adalah pendekatan
pendekatan pemecahan pemecahan masalah masalah yang sistematis
sistematis yang digunakan digunakan untuk mengidentifikas, mencegah, dan
mengobati masalah kesehatan actual atau potensial dan mempromosikan
kesehatan.
3.2 Saran
Jika dalam penulisan makalah ni terdapat kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat membuat makalah lebih baik di
kemudian hari
16
DAFTAR PUSTAKA
Nikmatur, R., & Saiful, W. (2012). Proses Keperawatan Teori & Aplikasi.
Jogjakarta: AR-Ruz Media.