Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmatserta karunia-Nya kepada kami,sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah Asuhan
Kebidanan yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “
manajement danp e n g e n d a l i a n m u t u p e l a y a n a n k e b i d a n a n

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi serta pengetahuan dan wawasan baru
tentang tema yang kita bahas diatas.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kritik dansaran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaanmakalah ini.Akhir kata,kami sampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berperan sertadalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhaisegala urusan kita.
Amin.Wasalamualaikum wr.wb.Bengkulu,28 oktober 2013 penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………………………………………………..
. 1KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2DAFTAR I
SI .................................................................................................... 3BAB I PEMBAHASAN

Manajement dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan ................. 4BAB II PENUTUP


Kesimpulan……………………………………………………..
........ 24

Saran………………………………………………………………
.... 24DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANA.

Latar Belakang
Mutu Pelayanan Kebidanan adalah penampilan yang pantas dan sesuai
(yang berhubungan dengan standar-standar) dari suatu intervensi yang diketahui aman, yang
dapatmemberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai
kemampuanuntuk menghasilkan dampak (

Roemer dalam Amiruddin, 2007). Mutu merupakan kepatuhan terhadap standar yang telah
ditetapkan (Saifudin, 2006).Dimensi mutu pelayanan kebidanan adalah :

Kompetensi Teknis
(Technical competence)

Akses terhadap pelayanan


(Access to service)

Efektivitas
(Effectiveness)

Efisiensi
(Efficiency)

Kontinuitas
(Continuity)

Keamanan
(Safety)

Hubungan antar manusia


(Interpersonal relations)

Kenyamanan
(Amenities)
Mutu pelayanan kebidanan dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan
penilaian.Dalam praktiknya melakukan penilaian tidaklah mudah, karena
mutudalam pelayanan kebidanan bersifat multidimensional. Artinya setiap orang dapat berbe
da persepsi penilaiannya tergantung dari dimensi penilaian yang dipakai.

Robert dan Prevost (dalam Saifudin, 2006) menyatakan perbedaan dimensi penilaianyaitu :

a. Bagi pemakai jasa pelayanan, mutu terkait dengan dimensi ketanggapan petugas
memenuhikebutuhan klien, kelancaran komunikasi, keprihatinan dan keramahtamahan
petugas terhadapklien.

b.
Bagi penyelengara pelayanan, mutu terkait dengan dimensi kesesuaian pelayanan dengan per
kembangan ilmu dan teknologi, serta otonomi profesi sesuai dengan kebutuhan klien
c. Bagi penyandang dana, mutu terkait dengan dimensi efisiensi pemakaian dana,
kewajaran pembiayaan dan kemampuan menekan beban biaya.

Untuk mengatasi adanya perbedaan dimensi ini disepakati bahwa penilaian


mutu berpedoman pada hakekat dasar untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan (
healthneeds and demannds
) klien pengguna pelayanan yang apabila berhasil akan menghasilkankepuasan (
client satisfaction
) terhadap pelayanan kebidanan yang diselenggarakan. Maka
mutu pelayanan kebidanan menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan rasa puas pada klien.Makin sempurna
kepuasan, maka semakin sempurna pelayanan yang dilakukan.

Berkaitan dengan kepuasan, terdapat masalah pokok yang ditemukan yaitu kepuasan
bersifatsubjektif. Tiap orang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda. Sekalipun pelayanan
kebidanantelah memuasakan klien, tetapi masih banyak ditemukan pelayanan yang tidak
sesuai denganstandar profesi dan kode etik.

BAB IIPEMBAHASANA.

Manajemen dan Pengendalian Mutu Pelayanan Kebidanan


Untuk dapat menyelenggarakan manajement dan pengendalia , perlu dipahami apa
yangdimaksud dengan mutu pelayanan kebidanan itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh
Robertsdan Prevost telah berhasil membuktikan adanya perbedaan dimensi dalam mutu
pelayanantersebut, yaitu:Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan
lebih terkait padadimensi ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran
komunikasi petugasdalam melayani pasien,dan/atau kesembuhan penyakit yang sedang
diderita pasien.Bagi penyelenggara pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan lebih
terkait padadimensi kesesuaian pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dengan
perkembangan ilmu danteknologi mutakhir dan/ atau otonomi profesi dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatansesuai kebutuhan pasien.Bagi penyandang dana
pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan lebih terkait padadimensi efisiensi
pemakaian sumber dana, kewajaran pembiayaan, dan/atau kemampuanmenekan biaya
penyandang dana.
Peran bidan dalam peningkatan mutu pelayanan kebidanan yaitu:1. Bidan harus mengakui
bahwa mereka ada di posisi utama untuk menganjurkan danmemelihara kualitas dan ini dapat
dilakukan melalui kerja sama yang baik dengan menejerkebidanan mereka, direktur dari
pelayanan keperawatan, sesama bidan, dan tenaga kesehatanlainnya.2. Bidan harus mencoba
mengorganisasikan dan menganjurkan diskusi-diskusi tentang
mutu pelayanan kesehatan ini akan membawa mereka terlibat dalam perkembangan strategi u
ntuk pelayanan kebidanan yang tidak memisahkan pembeli dan penerima asuhan.3. Bidan
harus menyetujui pengambilan keputusan dalam pelayanan kesehatan dapat sulit dilakukan
dan kadang merupakan proses yang menyakitkan.

4. Bidan harus mengarti manajemen yang aktif, baik mengelola pelayanan kebidanan
maupunmemberi asuhan langsung kepada ibu dan bayi yang meliputi identifikasi dan ukuran
hasil klinisdalam kontrak (asuhan).5. Bidan harus menyetujui bahwa kualitas adalah
persoalan yang akan menyatukan merekadengan profesional lain.6. Bidan juga harus terus
berinisiatif mengambil posisi dalam perencanaan pelayanan kesehatan, pemantauan, dan
pendidikan.7. Bidan harus belajar, mengerti dan bekerja untuk menghasilkan kualitas dan
sasaran menujumasa yang akan datang.

Sasaransasaran utama dalam manajement dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan


adalahsebagai berikut:1. Bidan itu sendiriPeran dan fungsi bidan profesional dalam upaya
pelayanan kebidanan berfokus kesehatanreproduksi adalah sbb:

Pelaksana, bidan sebagai pemberi pelayanan kepada wanita dalam sikluskehidupannya,


asuhan neonatus, bayi dan balita.

Pengelola, bidan mengelola asuhan pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan


kesehatan, institusi dan komunitas.

Pendidik, bidan memberi pendidikan kesehatan dan konseling, dalam asuhan dan pelayanan
kesehatan di institusi dan komunitas.

Peneliti, yang di maksud peneliti di sini adalah asisten peneliti yang membantu penelitian
dalam ruang lingkup asuhan kebidanan .Bidan harus mampu menjadi konselor untuk
menjalankan peran dan fungsinya sebagai pendidik di tengah- tengah masyarakat, bidan
sebagai konselor, bidan harus mampu meyakinkanibu bahwa ia berada dalam asuhan orang
yang tepat sehingga ibu mau berbagi cerita
seputar permasalahan kesehatan reproduksi yang di alaminya dan ibu mau menerima asuhan
yang di berikan bidan.

ditetapkan (standard of conduct), maka sulitlah diharapkan mutu pelayanan menjadi baik
(Pena,1984).

PencapaianDengan adanya manajement dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan di


harapkanadanya pencapaian yangakan diperoleh. Secara umum beberapa pencapaian yang
di inginkanadalah:a. Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan.Peningkatan
efektifitas yang dimaksud di sini erat hubungannya dengan dapatdiselesaikannya masalah
yang tepat dengan cara penyelesaian masalah yang benar. Karenadengan diselenggarakannya
program menjaga mutu dapat diharapkan pemilihan masalah telahdilakukan secara tepat serta
pemilihan dan pelaksanaan cara penyelesaian masalah telahdilakukan secara benar. b. Dapat
lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan.Peningkatan efesiensi yang dimaksudkan
disini erat hubungannya dengan dapatdicegahnya penyelenggaraan pelayanan yang
berlebihan atau yang dibawah standar. Biayatambahan karena pelayanan yang berlebihan
atau karena harus mengatasi berbagai efek sampingkarena pelayanan yang dibawah standar
akan dapat dicegah.c. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya
pelayanankesehatan yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
sebagai
pemakai jasa pelayanan. Apabila peningkatan penerimaan ini dapat diwujudkan, pada giliran
nya pastiakan berperan besar dalam turut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
keseluruhan.d. Dapat melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan
munculnya gugatanhukum.Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya tingkat pendidikan dan
keadaan sosialekonomi masyarakat serta diberlakukannya berbagai kebijakan perlindungan
publik, tampakkesadaran hukum masyarakat makin meningkat pula. Untuk melindungi
kemungkinanmunculnya gugatan hukum dari masyarakat yang tidak puas terhadap pelayanan
kesehatan, tidak

ada pilihan lain yang dapat dilakukan kecuali berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatanyang terjamin mutunya. Dalam kaitan itu peranan program menjaga mutu jelas
amat penting,karena apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan dapatlah diharapkan
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yang akan berdampak pada peningkatan
kepuasan para pemakai jasa pelayanan kesehatan .

BAB IIIPENUTUPA.

KesimpulanUntuk dapat menyelenggarakan program menjaga mutu, perlu dipahami apa


yangdimaksud dengan mutu pelayanan kebidanan. Mutu pelayanan kesehatan sebenarnya
menunjuk pada penampilan (performance) dari pelayanan kesehatan yang dikenal
dengan keluaran (output)yaitu hasil akhir kegiatan dari tindakan dokter dan tenaga profesi
lainnya terhadap pasien, dalamarti perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif
maupun sebaliknya.Sedangkan baik atau tidaknya keluaran tersebut sangat dipengaruhi oleh
proses (process),masukan (input) dan lingkungan (environment). Maka jelaslah bahwa baik
atau tidaknya mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut,
dan untuk menjamin baiknyamutu pelayanan kesehatan ketiga unsur harus diupayakan
sedemikian rupa agar sesuai denganstandar dan atau kebutuhan.B.

SaranUntuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa memahami
dirisendiri. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.
Samahalanya dengan manajement dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan tersebut.

Untuk dapat melaksanakan cara penyelesaikan masalah, terapkanlah siklus PDCA (Plan, Do, Chek,
Action).

 Plan (Perencanaan). Langkah pertama yang dilakukan ialah menyusun rencana kerja cara
penyelesaian masalah yang telah ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta
saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan cara
penyelesaian masalah. a) Mengenali masalah, b) Menguji dan menentukan penyebab dominan,
c) Membuat rencana perbaikan.
 Do, (Pelaksanaan). Lakukan pemeriksaan terhadap kegiatan yang dikerjakan, jika dalam
kegiatan ada perubahan/peningkatan maka lihat hasilnya (Out Put).
 Action (perbaikan). Jika hasil sudah sesuai engan Standar maka lakukanlah aksi berikutnya
(menentukan standar baru/membuat perencanaan dengan masalah baru).

Anda mungkin juga menyukai