Anda di halaman 1dari 29

Definisi Komunikasi Efektif

A. Pengertian

 Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap


(attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.

 Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan
sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.

B. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif

> Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
> Bentuk komunikasi efektif :
   1. Komunikasi verbal efektif :
       - Berlangsung secara timbal balik.
       - Makna pesan ringkas dan jelas.
       - Bahasa mudah dipahami.
       - Cara penyampaian mudah diterima.
       - Disampaikan secara tulus.
       - Mempunyai tujuan yang jelas.
       - Memperlihatkan norma yang berlaku.
       - Disertai dengan humor.

   2. Komunikasi non verbal :


        Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
       - Penampilan visik.
       - Sikap tubuh dan cara berjalan.
       - Ekspresi wajah.
       - Sentuhan

C. Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :


     - Berhadapan.
     - Mempertahankan kontak mata.
     - Membungkuk ke arah klien.
     - Mempertahankan sikap terbuka.
     - Tetap relax.

Sumber : http://chalouiss.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-tujuan-bentuk-dan-unsur.html

Definisi Komunikasi

Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang
mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses
sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi
untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama
terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.
Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem
lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa
menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga
definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing
mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada
dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.

Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126
buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa
Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat
mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut
adalahs ebagai berikut:

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan


stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain.
Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-
lain.
Berelson dan Stainer, 1964
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan
apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what?
In which channel? To whom? With what effect?)
Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh
seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya
dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi
pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949

Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi pertama menjelaskan
penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata dan pada definisi kedua penyampaian
stimulus bisa berupa simbol-simbol tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-
lain sehingga yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau
keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari
lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap.
Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda
menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik
komunikasi dalam kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian
yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang
berbeda satu sama lainnya.

Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian,


penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua
atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok
yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan.

Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk,
menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi
secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi
dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk
ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang
lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan
diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan
atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan
membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-
menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan
ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan,
gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk
tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di
antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya
komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.

Sumber : https://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi/

Apa itu komunikasi efektif?

       Efektif, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti “ada efeknya”


(akibatnya, pengaruhnya, kesannya) atau “dapat membawa hasil; berhasil guna”. Kata efektif
juga sering diartikan sebagai “mencapai sasaran yang diinginkan”.

      Dengan demikian, komunikasi efektif (effective communication) dapat diartikan sebagai


komunikasi yang berhasil mencapai tujuan, seperti diterima, dipahami, mengubah persepsi,
dan mengubah perilaku atau melakukan aksi.

Komponen Komunikasi Efektif


1.  Encoding 
     Yaitu pemilihan kode, pengemasan pesan agar tersampaikan kepada komunikan
2.  Decoding
     Kemampuan dalam menerima pesan
3. Be-Open Minded 
    Menghargai pendapat orang lain
4. Interference (Hambatan)
    Hal-hal yang menyebabkan tidak tersampaikanya komunikasi 
5. Body Language
    Postur, posisi tangan dan lengan, kontak mata, dan ekspresi harus sesuai
6. Context 
     Ruang/tempat dan kepada siapa kita melakukan komunikasi
7.  Active Listening
     Menjadi pendengar yang baik ketika kita menjadi komunikan
8.  Reflection
     Meringkas dan mengulang ucapan, serta klarifikasi maksud pesan (mengerti ucapan orang
lain)

Syarat Komunikasi Efektif

       Rumus lain yang ditawarkan para ahli adalah konsep REACH yang disebut “The 5
Inevitable Laws of Efffective Communication”, yakni Respect, Empathy, Audible, Clear, dan
Humble.

1.      Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita
berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai
dan dianggap penting. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling
menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan
sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan sebagai sebuah tim.
2.      Emphaty
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati
adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan
cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Jadi
sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan
memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan
dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
3.      Audible
Audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita
harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka
audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini
mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian
hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.
Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun
perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita
sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa
pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
4.      Clarity 
Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan
yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak
sederhana. 
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu
mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat
menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa
keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat
dan antusiasme kelompok atau tim kita.
5.      Humble

Humble atau sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum
pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah
hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang
pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First
Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan
memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut
dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Selain itu komunikasi efektif juga harus  mengandung  7C, yaitu:

1.      Completeness (Lengkap)


Komunikasi harus lengkap dalam menyampaikan semua fakta yang diperlukan oleh
penerima. Dalam dunia jurnalistik, kelengkapan informasi dirumuskan dalam 5W+1H (What,
Who, When, Where, Why, How).
2.      Conciseness (Ringkas) 
Gunakan kalimat seefektif mungkin. Menghindari menggunakan kata-kata yang berlebihan
dan tidak perlu. Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami.
3.      Consideration (Penuh Pertimbangan)
Memperhatikan sudut pandang orang lain, pola pikir, tingkat pendidikan, minat, kebutuhan,
kepentingan, dan emosinya.
4.      Clarity (Jelas)
Menggunakan kata-kata yang tepat, bermakna tunggal, dan membingungkan atau
menimbulkan persepsi lain.
5.      Concreteness (Nyata)
Konkret memperkuat kepercayaan. Pesan konkret didukung fakta-fakta spesifik dan angka.
Pesan konkret tidak disalahtafsirkan.
6.      Courtesy (Tata Krama)
Pesan disampaikan dengan tulus, sopan, bijak, reflektif, dan antusias, serta
mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima pesan, termasuk menjaga perasaan
dan respek terhadap penerima pesan.
7.      Correctness (Benar)
Pesan yang disampaikan harus benar dari segi substansi dan tata bahasa, juga tepat dari sisi
waktu dan sasaran.

Hambatan Pada Komunikasi Efektif

1.      Pesan tidak jelas sehingga menimbulkan presepsi lain


2.      Penyampaian pesan tidak tepat
3.      Komunikator dan komunikan belum siap melakukan komunikasi
4.      Tidak ada  hubungan yang baik antara komunikator dan komunikan
5.      Berbicara terlalu lama atau terlalu cepat
6.      Sering muncul gumaman

Ciri Komunikasi Tidak Efektif


1.      Pesan disampaikan dengan malu-malu atau marah-marah
2.      Maksud yang disampaikan tidak jelas
3.      Satu arah
4.      Tidak terbuka

5.      Maksud pesan tersembunyi

Sumber : http://rizkahartanti.blogspot.co.id/2016/04/teknik-komunikasi-efektif.html
Unsur atau Elemen-elemen Komunikasi

Komunikasi terjadi bila ada sumber informasi yang merupakan bahan atau materi yang akan
disampaikan oleh komunikator. Sebelum informasi disampaikan komunikator perlu melakukan
penyandian (encoding) untuk mengubah ide dalam otak ke dalam suatu sandi yang dapat difahami.
Setelah pesan disandikan kemudian komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan melalui
saluran atau media. Ketepatan komunikasi dalam menerima pesan sangat dipengaruhi oleh
kemampuan komunikan dalam melakukan penafsiran (decoding). Komunikasi berlangsung efektif
bila terjadi feedback antara komunikan dan komunikator sebelum terjadinya perubahan efek/
respon sebagai dampak dari komunikasi.

1. Source (sumber)
Source atau sumber adalah seseorang yang membuat keputusan untuk berkomunikasi. Sering
disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator, pembicara (speaker).

2. The message (pesan)


Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan
seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang berisi ide, sikap dan nilai komunikator. Pesan
mempunyai tiga komponen yaitu 1) makna, 2) simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna,
dan 3) bentuk atau organisasi pesan.

3. The channel (saluran)


Saluran adalah alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada
penerima

4. The receiver (penerima)


The receiver atau penerima adalah orang yang menerima pesan. Penerima sering juga disebut
sasaran/tujuan (destination), komunikate (communicatee), penyandi-balik (decoder) atau khalayak
(audience), pendengar (listener), atau penafsir (interpreter).

5. Barriers (hambatan)
Hambatan adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan pemaknaan pesan yang
komunikator sampaikan kepada penerima. Hambatan ini bisa berasal dari pesan, saluran, dan
pendengar. Beberapa buku menggunakan istilah noise untuk menyebut elemen pengganggu, yang
diartikan sebagai gangguan (disturbance/ interference) dalam proses komunikasi. External noise
meliputi latar belakang pembicaraan, lingkungan, dan teknis saluran. Sedangkan internal noise
meliputi aspek psikologi peserta komunikasi maupun aspek semantik. Misalnya sebuah kata yang
mengandung arti ambiguitas.
Hambatan komunikasi :
• Perbedaan Persepsi
• Permasalahan Bahasa
• Kurang mendengarkan
• Perbedaan Emosional
• Perbedaan latar belakang
6. Feedback
Feedback adalah reaksi dan respons pendengar atas komunikasi yang komunikator lakukan.
Feedback bisa dalam bentuk komentar langsung atau tertulis, surat, atau public opinin polling.
Feedback juga berperan sebagai pengatur (regulator). Feedback mengontrol atau mengatur aksi
komunikasi kita. Feedback negatif misalnya berupa kritikan, atau penolakan. Contohnya, ”Bisakah
Anda diam?”. Feedback positif misalnya berupa pujian.

7.The situation (situasi)


Situasi adalah salah satu elemen paling penting dalam proses komunikasi pidato (speech
communication). Situasi atau keadaan selama komunikasi berlangsung berpengaruh terhadap mood
pembicara maupun pendengar, saluran/ media yang dipakai, dan feedback audience.

Sumber : http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/unsur-atau-elemen-dalam-komunikasi.html

Pengertian, Macam-macam, dan Pembagian Teknik Komunikasi


Lengkap
17.35

TEKNIK KOMUNIKASI

PENGERTIAN TEKNIK KOMUNIKASI

Teknik berbicara efektif adalah berbicara secara menarik dan jelas sehingga dapat dimengerti
dan mencapai tujuan yang diharapkan di dalam komunikasi. Teknik berbicara di dalam
berkomunikasi harus menyesuaikan diri antara komunikator dan komunikan kepada pesan
(message) yang dipercakapkan

Teknik komunikasi digunakan supaya komunikasi antar manusia terjalin secara efektif.
Pengertian teknik adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sesuatu hal. Sedangkan
pengertian komunikasi adalah penyampaian informasi dari komunikator ke komunikan
melalui media tertentu. Maka pengertian teknik komunikasi adalah suatu cara yang
digunakan dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan dengan media
tertentu. Dengan adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan
komunikasi satu sama lain dan secara tepat menggunakannya.

TEKNIK-TEKNIK DALAM KOMUNIKASI

Beberapa teknik dalam komunikasi :

Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh.Berbicara dengan tegas, tidak
berbelit-belitMemahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami
pikiran lawan bicara.Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.Sampaikan
informasi dengan bahasa penerima informasi.Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar
akal penerima informasiSampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru
detailnya.Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai model langsung.Sampaikan
informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan menimbulkan kecemasan yang
mengcerahkan.Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi anda
diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.

Dengan adanya beberapa teknik komunikasi ini diharapkan hambatan-hambatan dalam


komunikasi dapat diminimalisasi. Bukan hanya komunikasi antar individu saja yang
membutuhkan teknik komunikasi, dalam berkomunikasi dengan stakeholder atau antar
karyawan juga perlu teknik komunikasi tersendiri.

TEKNIK KOMUNIKASI SEMI FORMAL

Beberapa teknik komunikasi dalam situasi semi formal – formal :

Informative Communication (Komunikasi Informatif)

Informative communication adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau
sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif
pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam
media cetak maupun elektronik, pada teknik informatif ini berlaku komunikasi satu arah,
komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, medianya menimbulkan
keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya teknik informatif yang digunakan
oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek
atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak.

Persuasif Communication (Komunikasi Persuasif)

Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan
yang lebih menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi dilakukan dengan halus, luwes, yang
mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang
disertai perasaan senang. Agar komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka
perlu dilakukan perencanaan yang matang dengan mempergunakan komponen-komponen
ilmu komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Sehingga dapat
terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya terorganisasi secara mantap dan
terpadu. biasanya teknik ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak
hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.

Coersive/ Instruktive Communication (Komunikasi Bersifat Perintah)

Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman, sangsi dan
lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan)
melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear arousing,
yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang buruk. Serta tidak luput dari
sifat red-herring, yaitu interest atau muatan kepentingan untuk meraih kemenangan dalam
suatu konflik, perdebatan dengan menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk
menyerang lawan. Teknik ini bisa digunakan oleh atasan terhadap bawahannya yang
menuntut adanya kedisiplinan kerja karyawannya.
Human Relation (Hubungan Manusia)

Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation. Adapula yang mengartikan
hubungan manusia dan hubungan antar manusia, namun dalam kaitannya hubungan manusia
tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja, namun didalam pelaksanaannya terkandung nilai
nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam.

Hubungan manusia pada umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan


komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan tabiat manusia.

TEKNIK PENDEKATAN KOMUNIKASI

Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan beberapa teknik pendekatan yaitu
pendekatan emosional (emosional approach) dan pendekatan social budaya (sosio-cultur
approach).

Pendekatan emosional. Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan kepercayaan


komunikan terhadap fakta pesan yang disampaikan, maka teknik ini berujung pay off atau
reward, yaitu bujukan atau rayuan dengan cara “mengiming-imingi” komunikan dengan hal
yang menguntungkan atau menjanjikan harapan. Pada umumnya emotional approach ini
menggunakan konseling sebagai senjata yang ampuh, baik secara langsung maupun tidak
langsung, hal ini bertujuan agar pesan bisa secara langsung menyentuh perasaan
komunikan.Pendekatan sosial budaya. Salah satu tujuan komunikasi adalah
tersampaikannya pesan dari komunikator kepada komunikan, maka dianjurkan bagi
komunikator terlebih dahulu memahami perilaku social serta budaya masyarakat setempat
yang akan menjadi komunikan. hal ini bertujuan agar komunikan, lebih memahami serta
tidak merasa tersinggung oleh pesan yang disampaikan oleh komunikator, selain hal tersebut
masyarakat yang menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya.

TEKNIK MENDENGAR AKTIF

Mendengarkan merupakan suatu kegiatan memperhatikan dengan sebaik-baiknya dengan


menggunakan indera pendengaran, sehinggga memahami maksud secara tepat dari pihak
komunikator. Untuk mendengarkan dengan baik diperlukan konsentrasi yang tinggi dari
pikiran agar dapat menangkap dan menginterpretasi berita atau pesan yang dikirim
komunikan. Proses mendengarkan secara aktif dan efektif tidak hanya menggunakan indera
pendengaran, tetapi perpaduan antara indera pendengaran dengan pikiran.

Mendengarkan secara evaluatif. Ketika  mendengarkan pembicaraan, pendengar berupaya


mendengarkan sambil mengadakan evaluasi terhadap kata-kata yang diucapkan pembicara.
Hasil penilaian ini disampaikan kembali kepada pembicara dalam berbagai macam bentuk,
antara lain berupa: menolak, menyetujui (menyanggah atau mandukung isi
pembicaraan).Mendengarkan secara proyektif. Pendengar berusaha memproyeksikan
dirinya ke alam pikiran pembicara. Pendengar berusaha memahami pandangan dari
pembicara sampai pembicaraan selesai dan pendengar memahami setiap arti kata dari
pembicara. Cara mendengarkan yang aktif dan efektif, yaitu sebagai berikut:Dengarkan
dengan penuh konsentrasi apa yang sedang dibicarakanTangkap pesan-pesan penting atau inti
pembicaraanSebaiknya terlebih dahulu persiapkan alat tulis menulis untuk mencatat inti
pembicaraanBila pembicaraan terjadi secara langsung tanpa menggunakan media
komunikasi, pendengar dapat langsung bertanya kepada pembicara perihal isi pembicaraan
yang tidak dipahami (bila pembicaraan terjadi ketika rapat, tunggu sampai pada acara tanya,
jawab).

Sumber : http://www.materipendidikan.info/2017/03/pengertian-macam-macam-dan-
pembagian.html

MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Posted by: ComDom on: December 17, 2010

 In: Basic Communications


 6 Comments

by: A.C.S.

Pengertian

 Suatu fenomena komunikasi seringkali merupakan hal yang abstrak.


 Model merupakan representasi suatu fenomena, tapi model bukanlah fenomena.
 Model merupakan suatu bentuk gambaran untuk mempermudah kita memahami suatu
fenomena.
 Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian
komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata.
 Sereno & Mortensen : suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa
yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi.
 Aubrey Fisher : Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari
keseluruhan, unsur, sifat, atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan
model.    –Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan suatu
teori.
 Lazimnya unsur perancangan model terdiri dari serangkai blok, segi empat, lingkaran, panah,
garis, spiral, dsb serta dilengkapi dengan huruf, kata-kata dan angka.

FUNGSI DAN MANFAAT

 Deutsch (1996) :

Empat fungsi model yaitu;


1. Organizing function, mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang
tadinya tidak teramati. Suatu model memberi gambaran umum suatu keadaan
tertentu yang  berbeda.
2. Explaining, menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui
(heuristik).
3. To predict, sebuah model memungkinkan kita untuk memprediksi outcome atau
keadaan dari suatu peristiwa.
4. Mengukur fenomena (pengukuran).
 Wiseman & Barker :

Tiga fungsi model yaitu;


1. Melukiskan proses komunikasi.
2. Menunjukkan hubungan visual.
3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

PENILAIAN MODEL

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menilai suatu model komunikasi :

 Seberapa umum (general) model tersebut ?


 Seberapa banyak bahan yang diorganisasikan dan seberapa efektif ?
 Seberapa heuristik model tersebut ? (apakah membantu menemukan hubungan-hubungan
baru, fakta atau metode).
 Seberapa penting prediksi yang dibuat model tersebut bagi penelitian ?
 Seberapa strategis prediksi itu pada tahap perkembangan bidang tersebut ?
 Seberapa akurat pengukuran yang dapat dikembangkan dengan model tersebut ?

Dalam menilai model, Deutsch menambahkan beberapa hal berikut :

 Orisinalitas model. Seberapa banyak pandangan baru yang ditawarkan ?


 Bagaimana kesederhanaan dan kehematan model tersebut ?
 Seberapa nyata model tersebut ?
 Seberapa jauh kita bergantung pada model tersebut sebagai representasi realitas fisik ?

Model S-R

Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin
psikologi, khususnya yang beraliran bihavioristik. Komunikasi dianggap sebagainsuatu
proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. Ketika saya tersenyum pada Anda dan Anda
membalas senyiman saya, itulah model S-R. Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata
verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat non verbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakaj
tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Model
ini mengabaikan adanya faktor manusia seperti sistem internal individu. Singkatnya model ini
menganggap bahwa komunikasi itu bersifat statis.

Manusia selalu karena adanya stimulus atau rangsangan dari luar, bukan berdasarkan
kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya. Oleh karena itu, model ini kurang tepat kalau
diterapkan pada proses komunikasi manusia.

Model Arisroteles

Aristoteles adalah filosof Yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya
adalah persuasi Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebutbjuga model
retoris. Oleh karena itu, model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris,
konu8mikasi publik atau pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model
komunikasi verbal pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara
berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dala rangka merubah sikap mereka.

Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi :

1. Pembicara (speaker)
2. Pesan (message)
3. Pendengar (listener)

Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh :

1. Siapa Anda (etos-kepercayaan anda)


2. Apa argumen Anda (Logos-logika dalam pendapat Anda)
3. Dengan memainkan emosi khalayak (pathos-emosi khalayak)

Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang sebagai suatu
yang statis dan tidak mempedulikan saluran, umpan balik, efek, dan kendala-kendala.
Disanping itu, model ini juga berfokus pada komunikasi yang disengaja (komunikator
mempunyai keinginan secara sadar untuk merubah sikap orang lain).

Model Laswell

Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari
batasan ilmu polotik.

Who say what in which channel to whom with what effect ?

Laswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu :

1. Pengawasan lingkungan,
2. Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan.
3. Transmisi warisan sosial.

Model ini merupakan versi verbal dari model Shannon dan Weaver. Model ini melihat
komunikasi sebagai transmisi pesan : Model ini mengungkapkan isu “efek” dan bukannya
“makna”. Efek secara tak langsung menunjukkan adanya perubahan yang bisa diukur dan
diamati pada penerima yang disebabkan unsur-unsur yang bisa diidentifikasi dalam
prosesnya. Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian komunikasi massa.

Model Shannon dan Weaver

Model ini terdiri dari lima elemen :

a)   Information Source adalah yang memproduksi pesan.

b)   Transmitter yang menyandikan pesan dalam bentuk sinyal.

c)   Channel adalah saluran pesan.

d)   Receiver adalah pihak yang menguraikan atau mengkonstruksikan pesan dari sinyal.

e)   Destination adalah dimana pesan sampai.

Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan
tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang
disampaikan. Konsep-konsep lain yang merupakan andil Shannon dan Weaber adalah entropi
dan redudansi. Model ini diterapkan pada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti
komunikasi antarpribadi, komunikasi publik atau komunikasi massa. Sayangnya, model ini
juga memberikan gambaran yang parsial mengenai proses komunikasi.

Model Schramm

Menurut Schram komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur :

1. Sumber, bisa berupa :

 Seorang individual berbicara, menulis, menggambar, bergerak.


 Sebuah organisasi komunikasi (koran, rumah produksi, televisi).

1. Pesan, dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian tangan,
atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna.
2. Sasaran, dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari
sebuah kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar,
penonton televisi, dll.

Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan commonness
antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena komunikasi berasal dari bahasa latin
communis yang artinya sama.

Schramm mengenalkan konsep field of experience, yang menurut Schramm sangat berperan
dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana yang diinginkan oleh
komunikan. Beliau menekankan bahwa tanpa adanya field of experience yang sama, hanya
ada sedikit kesempatan bahwa suatu pesan akan diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal
ini, model Schramm adalah pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm
mengatakan bahwa pentingnya feedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah noise.

Pada model ini, Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umpan balik maka
ia akan berada pada posisi komunikator (source).

Model Newcomb

Menurut Newcomb, bentuk situasi komunikasi paling sederhana digambarkan oleh situasi
dimana Mr. A berbicara dengan Mr. B tentang sesuatu hal yang dilabeli X. Model ini juga
dikenal sebagai teori keseimbangan.

A = Source

B = Receiver

X = Object/konsep

Ada enam situasi yang mungkin muncul dalam “AutoBrex situation” :

a)   ini terjadi pada situasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan mereka memiliki
sikap yang sama terhadap X.

++

Balance

b)   Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B saling suka satu sama lain tetapi
mereka tidak sependapat tentang X.

+–

+
Imbalance

c)   Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan mereka
sama-sama tidak suka terhadap X.

––

Balance

d)   Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B tidak memiliki positive attitude (tidak
saling suka) tetapi mereka sama-sama menyukai X.

++

Imbalance

e)   Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama memiliki negative attitude
dan mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap X.

+–

Balance

f)    Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama tidak suka satu sama lain
tetapi mereka juga sama-sama tidak suka terhadap X.

Imbalance

Model Wesley dan MacLean

Model ini dipengaruhi oleh modelNewcomb, selain juga oleh model Laswell dan model
Shannon dan Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek, dan orang
yang tidak terbtas, yang kesemuanya merupakan “objek orientasi”, menempatkan suatu pesan
C diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik.
Dalam mode ini, terdapat lima unsur, yaitu : objek orientasi, pesan, sumber, penerima, dan
umpan balik. Model ini juga mencakup beberapa konsep penting: umpan balik, perbedaan
dan kemiripan komunikasi antar-pribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin pendapat
yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.

Model Gerbner

Model verbal Gerbner terdiri adalah sebagai berikut:

 Seeorang (sumber, komunikator)


 Mempersepsi suatu kejadian
 Dan bereaksi
 Dalam suatu situasi
 Melalui suatu alat
 Untuk menyediakan materi
 Dalam suatu bentuk
 Dan konteks
 Yang mengandung isi
 Yang mempunyai suatu konsekuensi

Model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan


mengirimkan pesan kepada suatu transmitter yang gilirannya mengirimkan sinyal kepada
penerima.

Model Berlo

Model ini hanya memperlihatkan komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat
komponen utama, yaitu sumber, saluran dan penerima. Akan tetapi pada masing-masing
komponen tersebut ada sejumlah faktor kontrol.

Model komunikasi Berlo disamping menekankan ide bahwa meaning are in the people.
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti
dari kata atau pesan yang di tafsirkan oleh pengirim atau penerima pesan.

Model DeFleur

Model ini menggambarkan model komunikasi massa ketimbang komunikasi antarpribadi.


Modelnya merupakan perluasan dari model-model yang dikemukakan para ahli lain, dengan
memasukkan perangkat media massa dan perangkat umpan balik. Ia menggambarkan sumber,
pemancar, penerima dan sasaran sebagai fase-fase terpisah dalam proses komunikasi massa.

 
 

Model Tubbs

Model ini menggambarkan komunikasi paling mendasar, yaitu komunikasi dua-orang


(diadik). Meskipun dalam model itu komunikator 1 dan komunikator 2 memiliki unsur-unsur
yang sama yang juga didefinisikan sama : masukan, penyaring, pesan, saluran, gangguan,
unsur-unsur tersebut tetap berada dalam muatannya.

Model Gudykunst dan Kim

Model ini merupakan model komunikasi antarbudaya. Model ini pada dasarnya sesuai untuk
komunikasi tatap muka, khususnya antara dua orang. Model komunikasi ini dapar
merepresentasikan komunikasi antara siapa saja, karena pada dasarnya tidak ada dua orang
yang mempunyai budaya, sosial budaya dan psikobudaya yang persis sama. Salah satu unsur
yang melengkapi model ini adalah lingkungan. Lingkungan mempengaruhi kita dalam
menyandi dan menyandi-balik pesan.

Model Interaksional

Model ini berlawanan dengan model stimulus-respons (S-R) dan beberapa model linier
lainnya. Sementara model-model tersebut berasumsi bahwa manusia sebagai pasif, model
interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif.

Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi. Setiap model
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap model hanya dapat diukur
berdasarkan kemanfaatannya ketika dihadapkan dengan dunia nyata, khususnya ketika
digunakan untuk menyaring data dalam penelitian

Sumber : https://communicationdomain.wordpress.com/2010/12/17/model-model-komunikasi/

14 Teknik Komunikasi Yang Paling Efektif

Menurut berbagai survei, sekitar 85% persen dari kesuksesan dalam hidup berkaitan secara
langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan membina hubungan.
Hal itu menandakan bahwa tidak peduli seberapa ambisius seseorang atau berapa banyak
mereka mengatasi ketakutan mereka atau seberapa tinggi tingkat pendidikan, mereka masih
memiliki kemungkinan yang rendah untuk melangkah lebih jauh dalam hidup mereka tanpa
kemampuan komunikasi yang efektif yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang-
orang.

Dan ketika saya mengatakan berhubungan dengan orang-orang, hal ini tentu saja bukan
orang-orang yang secara natural memiliki kemiripan karakter dengan anda, karena
berhubungan dengan orang-orang tersebut tidak membutuhkan banyak usaha atau
kemampuan dalam berkomunikasi.

Saya mengacu pada orang-orang yang anda sukai namun anda seringkali menemukan
kesulitan untuk membina hubungan dengan mereka karena anda tidak yakin apa yang akan
anda katakan atau lakukan.

Dibutuhkan keterampilan untuk memperluas hubungan dari lingkaran kecil orang-orang


dimana anda berada saat ini menuju lingkaran besar orang-orang yang akan anda temui.
Keterampilan semacam ini yang menjamin akan melontarkan keberhasilan Anda dalam
kehidupan.

Mengembangkan kemampuan komunikasi Anda

Bila anda mencoba untuk terhubung dengan lingkaran orang-orang yang lebih besar, anda
perlu menanyakan 5 pertanyaan ini pada diri anda sendiri :
– Apakah anda menemukan kesamaan antara anda berdua?
– Apakah anda membuat mereka merasa nyaman?
– Apakah anda membuat mereka merasa dimengerti?
– Apakah hubungan anda dengan jelas didefinisikan?
– Apakah mereka merasakan emosi yang positif akibat berinteraksi dengan Anda?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda harus mempertimbangkan penjelasan


dibawah ini ……

14 Kemampuan Komunikasi Yang Efektif

1. Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka – Beri mereka kesan
bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini.
Ketika anda memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan
bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya
diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang
mendalam dengan anda.

2. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka – Ajukan pertanyaan terbuka yang akan
membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin
sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan
tujuan hidup mereka.

3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka – Rasakan bagaimana


perasaan mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut
pandang ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga
mereka akan merespon lebih positif.

4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi
tentang mereka dan mengapa – Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan
orang adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau
mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah
dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.

5. Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan – Jangan terlalu
berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya,
dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini
menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda
sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan untuk bertanya
setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu
saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam komunikasi jika
anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang tersebut.

6. Beri mereka kontak mata yang lama – kontak mata yang kuat mengkomunikasikan
kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan
tetapi juga menunjukkan bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak
berlebihan, mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena
kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami akan
lebih memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.

7. Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin – Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan
kepercayaan seseorang adalah dengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita
tentang kejadian yang menarik dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari
kehidupan normal sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk tidak
menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan
berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri anda seiring
berjalannya waktu.

8. Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama – Gunakan kata-kata
seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-
kata tersebut, anda membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama,
sementara orang lain berada di tim yang berbeda.

9. Berikan mereka senyuman terbaik anda – Ketika anda tersenyum pada orang, anda
menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa anda
kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum
kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.

10. Menawarkan saran yang bermanfaat – Kenalkan tempat makan yang pernah anda
kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda
baca, peluang karir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari
orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup menarik
perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan seseorang untuk
membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
11. Beri mereka motivasi – Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang
lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda
karena anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik .
Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak
ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka
bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan
berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.

12. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain –
Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka,
bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat energi
yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari Anda menuju
seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan
dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi yang sedikit lebih
tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di sekitar Anda.
Namun jangan juga anda terlalu berlebihan berenergik sehingga menyebabkan orang-orang
tampak seperti tidak berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme
mereka.

13. Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka – nama
seseorang adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka.
Tapi hal itu belum tentu seberapa sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada
bagaimana anda mengatakannya. Hal ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih
mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda merasakan adanya
emosional yang kuat. Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding
orang lain yang mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa anda lah yang paling
berkesan.

14. Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju – Ada beberapa hal yang
dapat anda lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran untuk
makan dengan mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll.
Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan tetap tersanjung
bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih dalam. Di satu sisi,
mereka akan memandang anda karena anda memiliki keberanian untuk membangun
persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan.

Menjadi Seorang Komunikator yang Terampil

Jika anda dapat mengembangkan beberapa saja dari teknik ini, anda secara dramatis akan
meningkatkan kemampuan anda untuk berhubungan dengan orang dari semua lapisan dalam
hidup anda. Luangkan waktu untuk mengamati orang yang paling sosial dalam kehidupan
anda dan anda akan melihat banyak dari metode-metode diatas yang diaplikasikan. Mereka
tidak melakukan dengan cara yang kaku, mereka melakukannya secara alami dan dengan cara
yang cocok dengan situasi saat itu.

Untuk hasil terbaik, santai saja dan biarkan teknik ini mengalir dari dalam diri anda secara
alami. Pilih teknik-teknik yang paling cocok dengan kepribadian anda dan apa tujuan anda
ketika berinteraksi dengan orang. Belajarlah untuk bisa merasakan teknik mana yang cocok
ataupun tidak cocok dengan berbagai macam karakter orang dan situasi sesuai dengan
kepridadian anda.
Ketika anda berhasil mengembangkan kemampuan anda berkomunikasi dengan orang-orang,
maka akan membawa anda pada banyak sekali peluang baru yang tidak tersedia untuk anda
sebelumnya. Itulah kekuatan dari keterampilan komunikasi yang efektif.

Sumber : http://www.akuinginsukses.com/14-teknik-komunikasi-yang-paling-efektif/

Pengertian hambatan komunikasi menurut para ahli adalah definisi tentang hambatan
komunikasi yang dikemukakan oleh orang-orang yang sudah ahli, komunikasi adalah proses
di mana satu individu atau lebih menyampaikan pesan, baik menggunakan lambang bahasa,
gambar, gaya, atau isyarat. Hambatan komunikasi inilah yang nantinya akan dijelaskan
dengan lebih terperinci.

Daftar Pengertian Hambatan Komunikasi


Pengertian hambatan komunikasi secara umum adalah tidak efektifnya kegiatan atau proses
komunikasi yang dilakukan dimana pesan atau informasi tidak tersampaikan sesuai dengan
apa yang diinginkan komunikator, ada 3 hal pokok yang menjadi hambatan utama
komunikasi diantaranya adalah komunikan, komunikator, dan isi pesan.

Pengertian hambatan komunikasi menurut para ahli sendiri beragam, salah satunya adalah
Steiner yang mengemukakan bahwa hambatan komunikasi terjadi karena adanya perbedaan
latar belakang, faktor bahasa, sikap, dan lingkungan. Komunikator harusnya bertanggung
jawab menyesuaikan isi pesan terhadap kondisi penerima agar pesan dapat tersampaikan.

Selain Steiner, ada Gode yang menyatakan pendapatnya tentang definisi hambatan
komunikasi. Ia mengatakan bahwa hambatan komunikasi disebabkan oleh konteks situasional
saat komunikasi berlangsung. Dimana hambatan komunikasi ada pada tiga komponen yakni
sosiologis, psikologis dan antropologis komunikan. Sehingga komunikator harus
memerhatikan ketiga komponen tersebut.

Hambatan komunikasi antar budaya terjadi dikarenakan bermacam-macam alasan,


deskripsi hambatan komunikasi antar budaya pada dasarnya adalah masalah komunikasi yang
terjadi dalam situasi antar budaya. Beberapa hal yang menjadi hambatan komunikasi
antarbudaya adalah tidak ada rasa percaya, keanekaragaman, Etnosentrisme dan penarikan
diri dari komunikasi.

Hambatan komunikasi bisnis pada dasarnya dibagi menjadi 3 komponen utama yakni
hambatan teknis yang ditimbulkan oleh lingkungan, hambatan Semantik yaitu hambatan yang
terjadi dalam proses penyampaian inormasi atau pengertian, dan hambatan manusiawi yaitu
hambatan yang terjadi karena masalah pribadi yang secara tidak langsung mempengaruhi
komunikan dan komunikator.

Hambatan komunikasi dalam organisasi disebabkan oleh banyak hal, beberapa diantaranya
adalah gangguan mekanik yakni hambatan yang disebabkan oleh kegaduhan atau saluran
komunikasi fisik yang tidak optimal, gangguan sematik yang membuat pesan komunikasi
rusak, kepentingan, motif terpendam, dan prasangka.
Hambatan komunikasi interpersonal adalah hambatan yang terjadi dalam komunikasi antar
individu, hambatan ini terjadi karena perbedaan budaya atau kultur yang kemudian akan
menimbulkan perbedaan persepsi. Pengalaman masing-masing individu yang berbeda juga
memberikan penjelasan mengapa ada perbedaan pendapat dalam komunikasi.

Bagi kamu yang belajar di ilmu komunikasi tentunya akan mempelajari pengertian hambatan
komunikasi karena komunikasi merupakan media utama manusia untuk bisa bersosialisasi
dengan sesama sehingga setiap manusia harus paham betul arti dari hambatan komunikasi.

Hambatan komunikasi lintas budaya ada berbagai macam, salah satunya adalah
entnosentrisme yaitu rasa kepercayaan yang sangat tinggi terhadap budayanya sendiri
sehingga memandang budaya orang lain lebih rendah. Selain itu ada stereotipe, prasangka,
dan rasialisme.

Hambatan komunikasi massa bisa disebabkan oleh hambatan psikologis (kepentingan,


motivasi, prasangka, stereotip), Hambatan Sosiokultural (sosial dan budaya), hambatan
mekanis, dan hambatan interaksi verbal.

Hambatan komunikasi terapeutik berlaku untuk hubungan komunikasi antara perawat atau
dokter dengan pasiennya, komunikasi ini direncanakan secara sadar dengan tujuan
kesembuhan pasien. Hambatan yang terjadi dalam komunikasi terapeutik adalah tranferens,
kontertransferens dan resisten.

Hambatan komunikasi verbal diantaranya adalah evaluasi statis, polarisasi, orientasi


intensional dan indiskriminasi. Contoh hambatan komunikasi verbal adalah gaya bahasa
seseorang yang mengemukakan atau memberikan informasi dengan cara yang berbeda.

Fungsi hambatan komunikasi pada dasarnya adalah agar manusia bisa lebih memahami
bagaimana caranya menyampaikan pesan dengan efektif agar bisa diterima dengan baik oleh
komunikan. Bagaimana? Sekarang kamu sudah mengerti apa itu hambatan komunikasi
bukan? Sekian ulasan mengenai pengertian hambatan komunikasi menurut para ahli.

Sumber : http://pengertiankomunikasi.com/hambatan-komunikasi-menurut-para-ahli/

Hambatan

Komunikasi secara sederhana diartikan sebagai penyampaian informasi yang jelas dan
ditangkap secara baik oleh pendengar. Komunikasi yang baik dan efektif apabila
dilaksanakan dua arah, ada mendengar ada berbicara atau ada umpan balik.

Namun tak jarang kita masih menjumpai pesan atau informasi yang kita sampaikan tidak
sesuai atau kita mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.

Berikut adalah hasil pengalaman dalam pelatihan komunikasi yang biasa saya laksanakan,
hal-hal yang menghambat komunikasi yakni:

1. Hambatan fisik
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang,
misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik
seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena  fungsi pendengarannya yang
sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.

Untuk mengatasi hambatan komunikasi terhadap nenek saya ini atau orang yang memiliki
fungsi pendengaran yang kurang maka saya akan berbicara dengan ekspresi muka yang jelas
dan suara lantang sehingga bisa “terbaca”. Atau, informasi dituliskan sehingga nenek
langsung paham maksudnya.

Hambatan komunikasi juga bisa saja terjadi apabila salah satu pihak memerlukan bahasa
isyarat seperti pada orang tuna wicara.

2. Hambatan kepribadian
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat pemalu. Ia hanya berbicara seperlunya. Ia
tidak punya sahabat dekat, saya pun dihitungnya sahabat baiknya. Ia mengatakan sudah
beberapa kali mengikuti training “public speaking”. Ia berujar bahwa sulit baginya untuk
memiliki topik pembicaraan dengan lawan jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya
menjadi hambatannya saat kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya ini
adalah pria rupawan.

Selain sifat pribadi di atas, orang-orang introvert juga cenderung mengalami kesulitan untuk
membangun percakapan pertama kali.

Kepribadian seperti sanguinis tentu jarang mengalami hambatan berkomunikasi. Mereka


biasanya selalu punya topik pembicaraan dalam benak mereka dan memiliki pribadi yang
menarik komunikatif.

3. Hambatan usia
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak
takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus
diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.

Yang paling terkini misalnya, bagaimana anak remaja sekarang (:baca Alay) menggunakan
kalimat-kalimat slank yang sulit dipahami oleh orang yang lebih tua. Kesenjangan usia
memang harus dijembatani dengan baik sehingga pesan yang disampaikan tercapai.

Di sekolah, kerap saya menemukan ada upaya mediasi antara orangtua dengan anak melalui
guru BP atau guru wali kelas agar tidak terjadi hambatan komunikasi antara orangtua siswa
dengan siswa.

4. Hambatan budaya
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan saat
saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya
(saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas. Saya tidak
bisa melihat ekspresi mukanya saat berbicara karena dalam budayanya Ia harus mengenakan
penutup mulut. Ia adalah perempuan dari negara belahan Timur Tengah yang memang harus
mengenakan busana demikian.

Atau misalnya, di Thailand untuk mengucapkan kalimat “terimakasih” akan berbeda bila
disampaikan perempuan menjadi “Kopunka” sedangkan apabila laki-laki menjadi
“Kopunkap”.
Untuk budaya tertentu misalnya perempuan dalam berkomunikasi mendapat porsi nomor dua
setelah ayah, suami dan kakak laki-laki.

5. Hambatan bahasa
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang
miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman
kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan
google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim
lewat email. Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan
yang saya sampaikan.

Lain lagi saat saya kedatangan teman dari RRC yang hanya bisa bahasa ibu dan kami
bersahabat untuk bertukar informasi satu sama lain. Saya tidak bisa bahasa mandarin. Dia
tidak bisa bahasa Inggris dan sedikit mengerti bahasa Indonesia. Saya terkesan sekali saat
kami merayakan hari ulang tahun bersama, saling mentraktir dan berkomunikasi dengan
berbagai macam cara seperti menulis, gerakan tangan, menggambar, ekspresi muka hingga
menggunakan alat peraga. Intinya adalah kita harus saling mendengarkan satu sama lain agar
komunikasi terkesan “nyambung”.

Beberapa kali saya kesasar di negara orang pun, bekal saya dalam berkomunikasi dengan
bahasa sebagai hambatan yakni membawa kamus, alat tulis, kertas, kalkukator dan alamat
kita tinggal.

6. Hambatan kecakapan teknologi


Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya
menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan
menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan
huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan
Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS
tersebut.

Kecakapan teknologi lainnya seperti penggunaan fitur-fitur handphone pintar yang tidak
semua orang bisa menggunakannya.

Saya pernah mengalami hambatan komunikasi saat tawar menawar membeli sovenir. Jurus
komunikasi saya cuma satu dalam tawar menawar, yakni bawa kalkulator. Saat sedang tawar
menawar kalkulator di HP saya habis baterai. Atau, mau menggunakan google translate tetapi
baterai HP mati.

7. Hambatan lingkungan alam dan kondisi sekitar.


Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi
karena suara yang bising atau polusi suara.

Lingkungan alam lain misalnya letak atau jarak pengirim pesan dengan penerima pesan yang
berjauhan menyebabkan informasi tidak diterima dengan jelas.

Kita juga misalnya akan berbicara dengan pelan saat malam hari, waktu tidur. Atau waktu
tidur siang di beberapa negara Eropa, orang sekitar diharapkan tidak menimbulkan
kegaduhan suara. Sehingga kita cenderung berbisik atau bersuara pelan jika berbicara.
Demikian pengalaman yang bisa dibagikan. Apakah ada ide tambahan? Silahkan

Menurut saya, hambatan terbesar komunikasi adalah ego diri sendiri yang hanya mau
mendengar apa yang ingin kita dengar. Ini yang kerap terjadi sehingga menimbulkan
kesalahpahaman dalam berkomunikasi

Sumber : https://liwunfamily.wordpress.com/2014/02/07/7-hambatan-komunikasi/

Hambatan komunikasi antarmanusia


Komunikasi antarmanusia dilakukan oleh seorang komunikator (atau orang yang
menyampaikan pesan) dengan komunikan (orang yang menerima pesan). Nah, agar
komunikator dan komunikan dapat saling memahami, maka keduanya harus emmiliki
pengertian yang sama mengenai kata, nada suara, isyarat atau gerakan badan, serta simbol –
simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.

Namun, ada kalanya komunikasi antar individu ini juga mengalami hambatan. Hambatan
komunikasi antarmanusia yang mungkin terjadi, berupa :

 Perbedaan persepsi dan bahasa

Persepsi adalah interpretasi pribadi terhadap suatu hal tertentu. Karena persepsi ini berasal
dari interpretasi masing –masing individu, maka mungkin satu orang dengan yang lainnya
dapat mendefinisikan atau menginterpretasikan suatu kata dengan cara yang berbeda.

 Pendengaran yang buruk

Menjadi pendengar yang baik ternyata bukan suatu hal mudah. Meski cara mendengar yang
baik sudah kita pahami, tapi ada kalanya pendengaran kita jadi buruk. Pendengaran yang
buruk tidak harus karena gangguan pendengaran di telingan. Pendengaran buruk bisa saja
terjadi ketika kita sedang dalam keadaan melamun atau lelah lantaran sedang memikirkan
masalah lain. Biasanya, pada kondisi demikian, seseorang akan kehilangan minatnya untuk
mendengarkan.

 Gangguan emosional

Emosi adalah suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap kondisi individu secara
menyeluruh. Artinya, ketika seseorang sedang merasa marah, sedih, kecewa, takut atau emosi
lain, maka ia bisa kesulitan untuk menyusun pesan maupun menerima pesan dengan baik.
Meski begitu, tapi sulit pula menghindari komunikasi ketika kita sedang dalam keadaan
emosi. Akibatnya, kesalahpahaman pun sering terjadi lantaran gangguan emosional ini.

 Perbedaan budaya

Ada kalanya, kita juga perlu berkominikasi dengan orang lain yang berbeda budaya. Dengan
adanya perbedaan budaya, maka pola komunikasi yang terjadi juga akan berbeda. Hal ini
menjadi suatu hambatan komunikasi yang paling sulit untuk diatasi.
 Gangguan fisik

Seringkali, gangguan yang bersifat fisik bisa mengganggu proses komunikasi yang
berlangsung. Ganguan fisik ini dapat berupa akustik yang buruk, tulisan yang tak terbaca,
cahaya yang redup, masalah kesehatan dan lainnya. Berbagai gangguan fisik dalam
komunikasi ini bisa mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam berkomunikasi.

Pelajari juga: Sumpah Janji Pegawai Negeri Sipil

Hambatan Komunikasi dalam Organisasi


Di dalam suatu organsisasi, komunikasi juga jadi hal yang amat penting dan sering dilakukan.
Namun, seringkali komunikasi dalam organisasi ini juga mengalami hambatan lantaran
berbagai hal. Baik itu karena materi yang disampaikan terlampau rumit, jumlahnya yang
banyak, maupun karena materi yang kontroversial.

Selain beberapa hal tersebut, hambatan komunikasi dalam organisasi yang paling sering
ditemui, berupa :

 Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing

Teknologi yang terus berkembang menyebabkan jumlah pesan dalam suatu organisasi turut
meningkat secara drastis dan semakin cepat. Suatu organisasi seringkali dibanjiri oleh
berbagai pesan melalui pos, e-mail, telepon dan berbagai sumber lain. Masing –masing pun
banyak yang meminta perhatian lebih awal.

Hal inilah yang dapat mengakibatkan pesan terhambat, tidak ditanggapi, dianggap tidak
penting atau respon yang diberikan jadi tidak akurat.

 Penyaringan yang tidak tepat

Saat kita meneruskan pesan pada orang lain dalam suatu organsiasi, biasanya akan terjadi
penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan. Pesan dalam
organisasi ini pun seringkali melalui berbagai saringan. Mulai dari penjaga pintu, karyawan
di kantor depan, sekretaris hingga pimpinan. Karenanya, pesan yang disampaikan mungkin
saja tidak sampai secara utuh karena ada bagian pesan yang dipotong atau dibuang.

 Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai

Komunikasi yang efektif, salah satunya memiliki ciri khas yakni dengan adanya pertukaran
informasi yang bebas dan terbuka. Namun, terkadang ada pula organisasi yang menerapkan
gaya menejemen yang tertutup.

Gaya menejemen tertutup inilah yang seringkali menghambat pertukaran informasi yang ada.
Selain itu, saluran yang terlalu banyak dalam komunikasi ini juga berpotensi mengubah pesan
ketika bergerak, baik secara vertikal maupun horisontal di dalam sebuah organsiasi.

Macam gangguan komunikasi secara umum


Jika ditinjau secara umum, maka hambatan komunikasi ini pada dasarnya dapat
dikelompokkan ke dalam tujuh macam gangguan dan rintangan. Macam gangguan
komunikasi menurut Cangara, 2004, 131, yakni :

1. Gangguan teknis

Gangguan teknis ini misalnya seperti gangguan yang terjadi pada jaringan telepon, saluran
radio, akses internet, kerusakan alat komunikasi dan lainnya.

2. Gangguan semantik

Gangguan semantik ini disebabkan oleh kesalahan pada bahasa yang digunakan dalam
berkomunikasi. Misalnya, bila kata –kata yang digunakan terlalu banyak menggunakan
jargon asing yang tidak dimengerti, penggunaan bahasa yang berbeda, atau pun penggunaan
struktur bahasa yang tidak sebagaimana mestinya.

3. Gangguan psikologis

Gangguan psikologis ini adalah rintangan yang terjadi lantaran ada persoalan dalam diri
individu. Misalnya seperti adanya rasa kecewa, curita, situasi berduka atau adanya gangguan
kejiwaan tertentu.

4. Rintangan fisik atau organik

Rintangan fisik atau organik adalah rintangan yang terjadi karena letak geografis. Misalnya,
karena jarak yang jauh sehingga sulit dicapai alat komunikasi dan transportasi.

5. Rintangan status

Rintangan status ini terjadi karena adanya perbedaan status sosial serta senioritas. Contoh
yang dapat terjadi seperti antara raja dan rakyat, antara atasan dan bawahan, serta antara
dosen dengan mahasiswanya.

6. Rintangan kerangka pikir

Rintangan kerangka pikir ini adalah hambatan komunikasi yang dapat terjadi akibat adanya
perbedaan pola pikir. Perbedaan pola pikir ini bisa disebabkan adanya pengalaman serta latar
belakang pendidikan yang berlainan.

7. Rintangan budaya

Rintangan budaya adalah bentuk hambatan komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan
norma, kebiasaan serta nilai –nilai yang dianut oleh para individu.

Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dan


Memperbaiki Komunikasi
Berbagai hambatan komunikasi yang terjadi ini, bisa pula diatasi dan diperbaiki. Untuk bisa
mengatasi serta memperbaiki komunikasi yang ada sehingga tercipta komunikasi yang lebih
efektif, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara mengatasi hambatan komunikasi
menurut Bovee dan Thill, 2002, 22, adalah :

 Memelihara iklim komunikasi agar senantiasa terbuka


 Bertekat untuk memegang teguh etika dalam berkomunikasi dan menjalannya dengan baik
 Memahami akan adanya kesulitan komunikasi antar budaya
 Menggunakan pendekatan komunikasi yang berpusat pada penerima pesan.
 Menggunakan tekonogi yang ada secara bijaksana dan bertanggung jawab agar dapat
memperoleh dan membagi informasi dengan baik dan efektif.
 Menciptakan serta memproses pesan secara efektif dan juga efisien. Hal ini bisa dilakukan
dengan beberapa cara yakni : memahami penerima pesan, menyesuaikan pesan dengan si
penerima, mengurangi jumlah pesan, memilih salurah atau media secara tepat,
meningkatkan keterampilan berkomunikas

Sumber : https://portal-ilmu.com/macam-hambatan-komunikasi/

Anda mungkin juga menyukai