Kebutuhan manusia (human need) adalah suatu rasa yang timbul secara alami dari
dalam diri manusia untuk memenuhi segala yang diperlukan pada kehidupannya.
Kebutuhan- kebutuhan ini kemudian memunculkan keinginan manusia untuk
memperoleh sesuatu yang dibutuhkan tersebut sebagai alat pemuas kebutuhan
lainnya.
1. Penyedia Layanan
2. Penerimaan Layanan
a. Pelanggan Internal
b. Pelanggan Eksternal
Bab 2 Pengertian Layanan Dan Konsep Pelayanan Prima
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian melayani adalah
membantu menyiapkan apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan
pengertian pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain.
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi
atau perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak terwujud dan tidak
dapat dimiliki. Sementara itu pelayanan prima merupakan terjemahan dari
istilah excellent service yang secara harafiah berarti pelayanan yang sangat
baik atau pelayanan yang terbaik.
Menurut Vincent Gespersz, profesor bidang teknik sistem dan manajemen
industri, kualitas pelayanan memiliki dimensi-dimensi seperti:
• Kecepatan waktu pelayanan
• Akurasi / ketepatan pelayanan
• Kesopanan dan keramahan pelaku usaha
• Tanggung jawab dalam menangani komplain pelanggan
• Jumlah petugas yang melayani dan fasilitas pendukung lainnya
• Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan lokasi pelayanan,
ketersediaan informasi, dan petunjuk / panduan lainnya
• Kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kenyamanan,
fasilitas , dan teknologi, dan lain-lain
Konsep Pelayanan Prima (Service Excellence) Keberhasilan dalam
mengembangkan dan melaksanakan pelayanan prima tidak terlepas dari
kemampuan dalam pemilihan konsep pendekatannya. Konsep pelayanan
prima berdasarkan A6 (Barata, 2003; 31), yaitu mengembangkan
pelayanan prima dengan menyelaraskan konsep-konsep Sikap (Attitide),
Perhatian (Attention), Tindakan (Action), Kemampuan (Ability),
Penampilan (Appearance), dan Tanggung jawab (Accountability).
Pelaksanaan layanan istimewa atau pelayanan prima oleh pihak
perusahaan terhadap para pelanggan, baik itu yang ditunjukkan untuk
pelanggan interm maupun pelanggan ekstern mempunyai peran penting
dalam bisnis karena kelangsungan perusahaan sangat tergantung dari
loyalitas para pelanggan kepada perusahaan. Demikian pula halnya bila
pelayanan prima ini dilakukan dalam organisasi non komersial maupun
pemerintah.
a. pelayanan Bagi Pelanggan Eksternal
b. Pelayanan bagi pelanggan internal
Pengertian komunikasi
Apabila jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang, cenderung dianggap
komunikasi kelompok kecil atau lazim disebut komunikasi kelompok saja.
Sedangkan komunikasi kelompok besar biasa disebut komunikasi publik. Jumlah
manusia pelaku komunikasi dalam komunikasi kelompok, besar atau kecilnya,
tidak ditentukan secara matematis, melainkan tergantung pada ikatan emosional
antara anggotanya. Dalam komunikasi kelompok, komunikator relatif mengenal
komunikan , dan demikian juga antarkomunikan. Bentuk komunikasi kelompok
kecil misalnya adalah pertemuan, rapat, dan lain-lain. Komunikasi kelompok pasti
melibatkan komunikasi antapribadi, sehingga teori komunikasi antarpribadi juga
berlaku disini. Umpan balik dapat diterima dengan segera, menentukan
penyampaian pesan berikutnya. Namun pesan relatif lebih terstruktur daripada
komunikasi antarpribadi, bersifat formal maupun informal. Komunikasi kelompok
sering kita temui dalam keluarga, tetangga, teman dan kerabat, atau kelompok dan
juga antar kelompok.
Sasaran pasar yang akan dituju adalah dimulai dari kalangan anak anak sampai
dengan orang lanjut usia yang memiliki kebutuhan baik dari segi perawatan
maupun make over atau memperindah. Dalam usaha ini banyak kelebihan yang
akan saya tonjolkan baik dari segi pelayanan, kualitas bahan dan peralatan serta
hasil yang akan memuaskan pelanggan.
Hubungan Peran
A. Model Peran
Menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara.
Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah
yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang
baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya.
B. Konflik
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan
orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering
terjadi antara duaorang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-
lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat
penting dalam perilaku organisasi.
Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan
dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi
proses pencapaian tujuan organisasi tersebut
C. Adequacy Peran dan Autentisitas Dalam Hubungan Peran
Kecukupan perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai
dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara
informal. Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan peran
yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu
situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau
harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut.
D. Intimasi dan Hubungan Pribadi
Sebagai konsekuensi adanya daya tarik menyebabkan interaksi
sosial antar individu menjadi spesifik atau terjalin hubungan intim. Orang-
orang tertentu menjadi istimewa buat kita, sedangkan orang lain tidak.
Orang-orang tertentu menjadi sangat dekat dengan kita, dibandingkan
orang lain. Adapun bentik intim terdiri dari persaudaraan, persahabatan,
dan percintaan.
Bab 6 Psikologi Sosial
Ada dua metedologi penelitian psikologi sosial yang sering digunakan, yaitu
penelitian psikologi sosial adalah penelitian korelasional dan penelitian
eksperimental.
a. Penelitian korelasional
Contoh : misal saja peneliti mencoba melihat apakah ada hubungan anatara
seringnya seseorang menonton film yang berisi kekerasan dengan perilaku
agresif dalam diri seseorang.
b. Penelitian eskperimental
Public Relations (PR) atau yang biasa juga disebut dengan istilah
hubungan masyarakat (Humas). Public Relations dalam sebuah organisasi atau
instansi merupakan bagian yang sangat penting karena Public Relations adalah
suatu badan atau suatu fungsi yang tepat untuk menciptakan, memelihara dan
meningkatkan hubungan dalam mencapai kerjasama yang baik dengan public
organisasi atau instansi, baik publik internal maupun publik eksternal.
Definisi yang dikemukakan oleh The British Institute of Public Relations
(dalam Ruslan) Manajemen Public Relations & Media komunikasi (edisi revisi)
adalah sebagai berikut:
a. Aktifitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara
organisasi dan publiknya
b. Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan, dan
mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling
pengertian antara organisasi dan publiknya (2008:15-16)
SIKAP
1. Arti sikap
Pengertian sikap secara umum adalah suatu pikiran, kecenderungan dan perasaan
seseorang untuk mengenal aspek-aspek tertentu pada lingkungan yang seringnya
bersifat permanen karena sulit diubah.
2. Kemampuan diri
Penampilan diri merupakan keberadaan seseorang yang dapat dilihat
secara visual atau penampilan lahiriah seseorang (fisik). Penampilan diri
mempengaruhi dan menunjang kepercayaan diri, kematangan diri, kesuksesan
dalam pekerjaan, karier atau dunia profesi, yang pada akhirnya mempengaruhi
kepribadian seseorang.
3. Penampilan
Pengertian penampilan adalah suatu bentuk citra diri yang terpancar pada diri
seseorang dan merupakan sarana komunikasi diri kita dengan orang lain.
Berpenampilan menarik adalah salah satu bagian dari kunci sukses dalam bekerja,
terutapekerjaan yang berhubungan dengan orang lain. Penampilan diri yang baik
adalah perpaduan dari keselarasian penampilan luar (fisik) dan penampilan yang
timbul dari dalam diri kita (rohani).
1. Berhias
Berhiasa merupakan suatu keharusan bagi seorang pelayan dengan
berhias yang rapi dan menarik maka akan tampaklah penampilan yang
serasi dari seseorang pelayan atau pedagang. Berhias serasi yang baik dan
sempurna tidak hanya mengutamakan penampilan luar, tetapi harus
memperhatikan kondisi tubuh kita. Agar dapat tampil serasi di hadapan
pelanggan, kita harus dapat memenuhi beberapa persyatan yaitu kesehatan
tubuh (mengonsumsi makanan yang memenuhi standar gizi dan berolah
raga yang teratur) dan perawatan tubuh (perawatan kulit, wajah, tangan,
kaki, rambut dan embghilangkan bau nafas dan bau badan yang tidak
sedap). untuk itu seorang pelayan yang ingin tampil serasi perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pelayan laki-laki
1) Rambut di potong rapi
2) Kuku tidak panjang, apalagi sampai hitam
3) Tidak merokok ketika malayani pelanggan
4) Badan tampak selalu bersih, tidak dekil
b. Pelayan wanita
1) Rambut di potong rapi atau disanggul, atau menggunakan hijab
yang rapi.
2) Tidak berlebihan dalam menggunakan perhiasan
3) Menggunakan make up secara sederhana
4) Memakai parfume sewajarnya
2. Berbusana
Cara berbusana yang baik merupakan ciri khusus yang menunjukkan
kepribadian dan kewibawaan bagi seorang pelayan. Berbusana yang baik
berarti memperhatikan penampilan diri (personal appearance) secara
keseluruhan mulai dari behias rambit, wajah, badan, kaki dan
kelengkapannya. Kelengkapan busana, misalnya perhiasan.
3. Ekspresi wajah
Bagi seseorang pelayan menampilkan ekspresi wajah yang simpatik
dan menarik amatlah penting. Sebab, perilaku simpatik ini mempunyai
andil yang besar dalam menciptakan hubungan yang baik dengan
pelanggan. Kontak pertama antar pelayang dengan pelanggan umunya
diawali dari ekspresi wajah. Oleh karena itu, tenaga pelayan harus
berusaha menampilan ekspresi wajah yang bersahabat.
a. Ekspresi mata
1) Lakukan kontak mata secara langsung dengan pelanggan
2) Kontak mata harus disertai dengan senyuman
3) Tampilkan tatapan mata yang bersahabat
4) Hindari mata berkerut atau tatapan kosong
5) Mata kaku atau mengalihkan pandangan harus dihindari
6) Hindari pula sikap mata ke bawah atau menatap suatu benda
karean ekspresi ini menunjukkan penghindaran dari suatu
percakapan.
b. Ekspresi mulut
1) Tampilkan senyuman manis sebagai rasa senang atau gembira
2) Hindari bibir rapat karena ekspresi ini menunjukkan kemarahan
atau kekecewaan.
3) Hindari pula mulut yang terbuka lebar tanpa bicara karena
ekspresi ini menunjukan kebingungan
4) Hindari pula menggigit-gigit bibir karena hal ini
mengisyaratkan sikap kesedihan
5) Bicaralah sewajarnya dan jangan di buat-buat
c. Ekspresi kepala
1) Posisi kepala hendaknya tegak sebagai kesediaan untuk
berkomunikasi
2) Anggukkan kepala sebagai isyarat menghormat atau
persetujuan
3) Hindari memegang kepala dengan tangan karena hal ini
menunjukkan kecemasan
4) Hindari pula kepala menunduk ke bawah karena hal ini
menunjukkan penolakan
5) Posisi keoala hendaknya sewajarnya, sehingga tidak
menimbulkan kesan kurang perhatian atau sombong.
Sakuntala (2010) menyebutkan bahwa pelanggan intern adalah orang orang yang
terlibat dalam perusahaan.