Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ETIKA DAN KOMUNIKASI BISNIS

Kurniawan Bhaskoro Djati


63040210127/ MBS 4D

BAB 7 ( Sebuah Model Komunikasi Transaksional)


 Pengertian Bisnis
Bisnis dapat diartikan sebagai suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh
individu atau organisasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan melalui penjualan
barang atau jasa kepada pelanggan atau konsumen. Dalam bisnis, terdapat beberapa
aspek yang harus diperhatikan seperti manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, dan
sumber daya manusia.
Manajemen dalam bisnis berkaitan dengan pengelolaan sumber daya dan proses
bisnis secara efektif dan efisien. Pemasaran berkaitan dengan upaya untuk menarik minat
dan mempertahankan pelanggan melalui promosi, iklan, branding, dan strategi penjualan
lainnya. Keuangan berkaitan dengan pengelolaan keuangan bisnis, termasuk pengelolaan
aset, hutang, dan modal. Produksi berkaitan dengan produksi barang atau jasa yang
ditawarkan oleh bisnis. Sumber daya manusia berkaitan dengan pengelolaan karyawan
dan sumber daya manusia lainnya yang bekerja di bisnis.

 Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi antara individu atau
organisasi yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Tujuan dari komunikasi bisnis adalah
untuk menghasilkan pemahaman dan kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat dalam
bisnis.
Komunikasi bisnis dapat dilakukan melalui berbagai media seperti surat, email,
telepon, atau pertemuan tatap muka. Namun, penting bagi pelaku bisnis untuk memilih
media yang sesuai dengan tujuan dan konteks komunikasi yang diinginkan. Selain itu,
komunikasi bisnis harus dilakukan dengan bahasa yang jelas dan sopan agar pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pihak yang dituju.
Ada beberapa jenis komunikasi bisnis yang sering dilakukan, antara lain
komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi yang
dilakukan di dalam perusahaan atau organisasi, antara karyawan atau departemen yang
berbeda. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan antara
perusahaan atau organisasi dengan pihak eksternal seperti pelanggan, pemasok, atau
mitra bisnis.
Penting bagi pelaku bisnis untuk memiliki keterampilan komunikasi bisnis yang
baik, termasuk kemampuan mendengarkan, memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggan, serta membangun hubungan bisnis yang baik dengan pihak lain. Dengan
keterampilan komunikasi bisnis yang baik, pelaku bisnis dapat membangun citra yang
baik di mata pelanggan dan mitra bisnis, serta memperoleh keuntungan yang lebih besar
dari aktivitas bisnis yang dilakukan.
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:Memiliki tujuan,
artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
sejalan dengan tujuan organisasi.nPertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua
orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan. Gagasan, opini, informasi, instruksi
merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan
kondisinya. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap
muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang
secara bersamaan. Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode
yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau
lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh manajemen.
Unsur-Unsur Dalam Komunikasi
1. Komunikator = who (communicator,source,sender)
2. Pesan = says what (message)
3. Media = in which channel ( channel,Media)
4. Komunikan = to whom (communicant,communicatee,receiver,recipient)
5. Efek = effect,impact,influence
Hal yang pertama dilakukan adalah memahami bentuk dasar komunikasi.Karena seorang
komunikator yang baik harus memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam
menyampaikan suatu pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu
komunikasi sehingga memiliki arti dan bisa menarik minat dan simpati dari para
pendengarnya dan mengaja peserta untuk ikut aktif dalam berkomunikasi seperti dalam
kegiatan diskusi.
TEKNIK KOMUNIKASI
1. Komunikasi informatif [informative communication]
2. Komunikasi persuasif [persuasive communication]
3. Komunikasi instruktif/ koersif [instructive/ coersive communication]
4. Hubungan manusiawi [human relation]
TUJUAN KOMUNIKASI
1. Perubahan sikap [attitude change]
2. Perubahan pendapat [opinion change]
3. Perubahan perilaku [behaviour change]
4. Perubahan sosial [social change]
BAB 8 (Etika Komunikasi Dan Etika Bisnis)

Etika komunikasi adalah seperangkat nilai dan prinsip yang digunakan untuk memandu perilaku
komunikasi yang benar dan tepat dalam berinteraksi dengan orang lain. Etika komunikasi
meliputi beberapa aspek, di antaranya:

1. Keterbukaan dan kejujuran: Dalam berkomunikasi, seseorang harus jujur dan terbuka
dalam menyampaikan informasi. Hal ini akan membantu dalam membangun kepercayaan
dengan lawan bicara.
2. Penuh perhatian: Seseorang harus memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara saat
berkomunikasi, tanpa terganggu oleh faktor eksternal seperti gadget atau perangkat
elektronik lainnya.
3. Hormat dan sopan: Seseorang harus berbicara dengan cara yang sopan dan menghormati
lawan bicara, tanpa memperlihatkan perilaku atau bahasa tubuh yang tidak sopan.
4. Berpikir sebelum berbicara: Sebelum berbicara, seseorang harus mempertimbangkan
dampak kata-kata dan tindakan yang akan diucapkan pada lawan bicara.
5. Tepat waktu: Seseorang harus selalu berkomunikasi dengan tepat waktu, dengan tidak
membuat orang lain menunggu terlalu lama.
6. Menghargai privasi: Seseorang harus menghargai privasi lawan bicara dan tidak
membahas hal-hal yang bersifat pribadi atau rahasia tanpa persetujuan.
7. Menjaga kerahasiaan: Seseorang harus menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan
oleh lawan bicara, terutama jika informasi tersebut bersifat pribadi atau rahasia.

Dalam bisnis, etika komunikasi sangat penting karena dapat memengaruhi hubungan bisnis yang
baik dengan pelanggan, mitra bisnis, dan karyawan. Pelaku bisnis yang memiliki etika
komunikasi yang baik akan lebih mudah membangun kepercayaan dan citra yang positif di mata
pihak lain, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan bisnis yang dijalankan.

Etika bisnis adalah seperangkat nilai dan prinsip yang digunakan untuk memandu perilaku
dalam aktivitas bisnis yang benar dan tepat, baik dalam hubungan dengan karyawan, pelanggan,
mitra bisnis, maupun masyarakat secara umum.

Etika bisnis meliputi beberapa aspek, di antaranya:

1. Integritas: Seorang pelaku bisnis harus memiliki integritas yang tinggi dan selalu
berperilaku jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam menjalankan bisnis.
2. Menghormati hak-hak asasi manusia: Seorang pelaku bisnis harus menghormati hak asasi
manusia dan tidak melakukan praktik bisnis yang merugikan atau mengabaikan hak asasi
manusia, seperti diskriminasi, pelecehan, atau penggunaan tenaga kerja anak.
3. Bertanggung jawab terhadap lingkungan: Seorang pelaku bisnis harus bertanggung jawab
terhadap dampak bisnisnya pada lingkungan, dan memperhatikan keberlanjutan
lingkungan dalam setiap keputusan bisnis yang diambil.
4. Transparansi dan akuntabilitas: Seorang pelaku bisnis harus menjalankan bisnis dengan
transparan dan akuntabel, serta memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada
semua pihak yang terkait dengan bisnis tersebut.
5. Menghormati hak kekayaan intelektual: Seorang pelaku bisnis harus menghormati hak
kekayaan intelektual, seperti hak cipta, paten, dan merek dagang, serta tidak melakukan
pelanggaran terhadap hak-hak tersebut.
6. Tidak melakukan korupsi: Seorang pelaku bisnis harus menghindari tindakan korupsi dan
tidak melakukan praktik bisnis yang melanggar hukum atau etika yang berlaku.

Dalam bisnis, etika bisnis sangat penting karena dapat memengaruhi hubungan bisnis
yang baik dengan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat secara umum. Pelaku bisnis
yang memiliki etika bisnis yang baik akan lebih mudah membangun kepercayaan dan
citra yang positif di mata pihak lain, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan bisnis
yang dijalankan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

ELEMEN KOMUNIKASI

Elemen komunikasi adalah komponen yang membentuk sebuah proses komunikasi antara
dua atau lebih individu atau kelompok. Ada lima elemen utama dalam proses
komunikasi, yaitu:

1. Sumber: Elemen ini adalah orang atau organisasi yang mengirim pesan. Sumber harus
memperhatikan konteks dan karakteristik audiens untuk menghasilkan pesan yang
efektif.
2. Pesan: Elemen ini adalah informasi yang ingin disampaikan oleh sumber kepada
audiens. Pesan harus mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan audiens.
3. Saluran: Elemen ini adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
sumber ke audiens, seperti surat, email, telepon, atau media sosial.
4. Penerima: Elemen ini adalah individu atau kelompok yang menerima pesan dari
sumber. Penerima harus mampu memahami dan merespons pesan dengan baik.
5. Umpan Balik: Elemen ini adalah respons atau tanggapan yang diberikan oleh
penerima kepada sumber setelah menerima pesan. Umpan balik ini dapat membantu
sumber untuk memperbaiki pesan dan memahami efektivitas komunikasi.

Ketika elemen-elemen ini bekerja bersama, sebuah proses komunikasi yang efektif dapat
terbentuk. Namun, gangguan pada salah satu elemen dapat menghambat proses
komunikasi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku bisnis dan individu
lainnya untuk memahami dan mengelola elemen-elemen komunikasi dengan baik, guna
memastikan terciptanya komunikasi yang efektif dan sukses.

KARAKTERISTIK KOMUNIKASI

Komunikasi menurut Pensore (2004) bahwa :

1. Komunikasi adalah proses yang dinamis


2. Komunikasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari
3. Komunikasi bersifat proaktif
4. Komunikasi merupakan sesuatu yang interaktif

BENTUK DASAR KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON VERBAL : Komunikasi nonverbal adalah proses penyampaian


pesan melalui bahasa tubuh, gerakan, ekspresi wajah, dan suara yang bukan kata-kata. Ini
melibatkan penggunaan bahasa tubuh, mimik wajah, kontak mata, intonasi, dan volume
suara untuk menyampaikan pesan. Berbeda dengan komunikasi verbal, yang melibatkan
penggunaan kata-kata, komunikasi nonverbal bersifat lebih spontan dan seringkali tidak
disadari oleh pelaku komunikasi.

Beberapa bentuk komunikasi nonverbal yang umum di antaranya adalah:

1. Bahasa tubuh: Ini mencakup gerakan tangan, posisi tubuh, dan postur. Bahasa tubuh
dapat mengungkapkan perasaan seseorang, seperti kegelisahan, kebahagiaan, atau
ketidaknyamanan.
2. Mimik wajah: Ini mencakup ekspresi wajah yang dapat mengungkapkan perasaan
seseorang, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau kemarahan.
3. Kontak mata: Ini mencakup tatapan mata yang dapat menunjukkan minat,
kepercayaan, atau ketidakpercayaan.
4. Intonasi suara: Ini mencakup nada suara, ritme, dan volume. Intonasi suara dapat
mengungkapkan perasaan seseorang dan menekankan makna kata-kata.
5. Jarak fisik: Ini mencakup jarak fisik antara pelaku komunikasi. Jarak fisik dapat
mengungkapkan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara orang-orang yang terlibat
dalam komunikasi.

Penting untuk diingat bahwa komunikasi nonverbal dapat memiliki pengaruh yang
signifikan pada keseluruhan pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, penting bagi para
pelaku komunikasi untuk memperhatikan dan mengelola komunikasi nonverbal dengan
baik agar pesan yang disampaikan dapat lebih efektif dan terbuka.

KOMUNIKASI VERBAL : Komunikasi verbal adalah proses penyampaian pesan


menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tertulis. Ini melibatkan penggunaan bahasa,
kosakata, tata bahasa, dan struktur kalimat untuk menyampaikan pesan secara jelas dan
efektif.

Komunikasi verbal dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu lisan dan tertulis. Komunikasi
lisan melibatkan penggunaan kata-kata secara langsung dalam percakapan, presentasi,
atau diskusi. Sedangkan komunikasi tertulis melibatkan penggunaan kata-kata dalam
bentuk tulisan, seperti memo, surat, atau email.

Beberapa elemen penting dalam komunikasi verbal antara lain:


1. Kosakata: Kosakata yang digunakan dalam komunikasi verbal harus dipilih dengan
baik agar pesan yang disampaikan dapat lebih efektif dan mudah dipahami oleh
audiens.
2. Tata bahasa: Tata bahasa atau aturan sintaksis dalam bahasa juga penting untuk
dipahami agar pesan yang disampaikan dapat lebih jelas dan mudah dipahami.
3. Struktur kalimat: Struktur kalimat yang digunakan dalam komunikasi verbal harus
memperhatikan kaidah tata bahasa dan diatur dengan baik untuk menghindari
kebingungan atau kesalahpahaman.
4. Pengucapan: Cara pengucapan, seperti intonasi, vokal, dan tekanan kata, dapat
memengaruhi makna pesan yang disampaikan.
5. Waktu dan tempat: Waktu dan tempat komunikasi verbal juga penting untuk
dipertimbangkan agar audiens dapat fokus pada pesan yang disampaikan.

Penting untuk diingat bahwa komunikasi verbal dapat memiliki pengaruh yang signifikan
pada keseluruhan pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku
komunikasi untuk memperhatikan dan mengelola komunikasi verbal dengan baik agar
pesan yang disampaikan dapat lebih efektif dan terbuka.

HAMBATAN KOMUNIKASI

Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi proses penyampaian


pesan antara pengirim dan penerima pesan. Hambatan ini dapat mengganggu atau bahkan
menghalangi pemahaman dan interpretasi pesan, sehingga mengurangi efektivitas
komunikasi. Berikut adalah beberapa contoh hambatan komunikasi:

1. Fisik: Hambatan fisik seperti jarak, kebisingan, dan gangguan teknologi dapat
memengaruhi kualitas komunikasi. Misalnya, jika seseorang berbicara di telepon di
area dengan sinyal yang buruk, maka suaranya mungkin pecah atau terputus-putus.
2. Semantik: Hambatan semantik terjadi ketika kata-kata atau bahasa yang digunakan
tidak dipahami oleh penerima pesan. Ini dapat terjadi karena perbedaan bahasa atau
kosakata yang tidak dipahami oleh audiens.
3. Psikologis: Hambatan psikologis terjadi ketika pengirim atau penerima pesan
memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pesan atau topik yang dibahas.
Misalnya, seseorang dapat merespons pesan secara negatif karena memiliki prasangka
atau kesalahpahaman terhadap topik yang dibahas.
4. Budaya: Hambatan budaya terjadi ketika pengirim dan penerima pesan berasal dari
budaya yang berbeda dan memiliki nilai atau norma yang berbeda. Ini dapat
menyebabkan kesalahpahaman atau interpretasi pesan yang berbeda-beda.
5. Teknis: Hambatan teknis terjadi ketika alat atau perangkat teknologi yang digunakan
untuk komunikasi tidak berfungsi dengan baik atau tidak sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, ketika seseorang mengalami kesulitan saat melakukan panggilan video atau
tidak dapat membuka dokumen yang dikirim melalui email.

Untuk mengatasi hambatan komunikasi, diperlukan usaha untuk memperbaiki saluran


komunikasi dan meningkatkan pemahaman antara pengirim dan penerima pesan. Ini
dapat dilakukan dengan cara memilih kata-kata yang tepat, menghindari kesalahan teknis,
dan memperhatikan persepsi dan budaya audiens.

Anda mungkin juga menyukai