PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014,
pegawai ASN menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik.
Pelayanan Pegawai ASN kepada masyarakat sangat penting
sehingga sering dijadikan indikator keberhasilan suatu sistem
penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan pekerjaan pelayanan
yang diberikan seorang pegawai ASN sangatlah penting dalam
mendukung berjalannya pelayanan yang optimal terhadap
masyarakat. Oleh karena itu, pegawai ASN dituntut bekerja secara
optimal dalam melayani masyarakat.
Tidak mudah untuk menciptakan pelayanan publik yang
berkualitas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tidak
berjalannya pelayanan publik dengan baik, salah satu diantaranya
yaitu faktor kepribadian aparat yang tidak mencerminkan perilaku
melayani dan sebaliknya cenderung menunjukkan perilaku ingin
dilayani. Dulu kepercayaan masyarakat terhadap Pegawai ASN di DKI
Jakarta ada kecenderungan negatif seperti malas, korup, kurang
melayani, tidak produktif, dan lain sebagainya yang membutuhkan
perubahan.
Reformasi mendasar telah dilakukan yakni membangun
kepribadian ASN yang baik sebagai pelayan masyarakat. Hal ini
dilakukan agar ASN menunjukkan perilaku-perilaku positif dalam
menjalankan pekerjaannya sehari-hari sebagai pelayan masyarakat.
Hasil survey kepuasan masyarakat di DKI Jakarta yang dilakukan
Survei Populi Center Tahun 2016 tercatat sebanyak 69,8 persen
masyarakat Jakarta puas terhadap pelayanan publik di Provinsi DKI
B. DASAR HUKUM
Penyelenggaraan Diklat Pelayanan Prima berlandaskan:
1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman
Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
PublikPenyelenggaraan Diklat Pelayanan Prima;
C. DESKRIPSI SINGKAT
Materi Diklat ini memuat materi pengajaran tentangtingkat kepuasan
pelanggan, karakter pelanggan, aspek personal dalam pelayanan, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja dalam melayani.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu :
a. Mengenal pelanggan
b. Menerapkan aspek personal dalam pelayanan dan memiliki
motivasi yang tinggi dalam bekerja
Indikator Keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengenal pelanggan
A. KEPUASAN PELANGGAN
Pelayanan tidak bisa dipisahkan dengan kepuasan pelanggan
karena tujuan utama dari pelayanan prima adalah untuk memenuhi
kepuasan pelanggan. Seorang pelanggan akan terpuaskan jika apa
yang diharapkan terpenuhi. Dalam pelayanan prima bukan hanya
pelanggan yang dapat merasakan kepuasan, tetapi juga semua pihak
yang terkait dengan organisasi atau stakeholder.
Kepuasan didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan
harapannya. Oleh karena itu, maka tingkat kepuasan adalah
perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Dengan
demikian apabila dikaitkan dengan pelanggan, maka pelanggan dapat
rnerasakan hal-hal sebagai berikut:
1. Kalau kinerjanya dibawah harapan, pelanggan akan merasa
kecewa.
2. Kalau kinerjanya sesuai harapan, pelanggan akan merasa puas.
3. Kalau kinerjanya melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
2. Postur Tubuh
Usahakan posisi tubuh berhadapan langsung dengan
pelanggan. Bagaimana kesan Anda ketika teman yang diajak
bicara posisi tubuh dan mukanya tidak menghadap Anda? Bila
3. Gestur
Gestur adalah suatu bentuk komunikasi non-verbal dengan
aksi tubuh yang terlihat mengomunikasikan pesan-pesan tertentu,
baik sebagai pengganti wicara atau bersamaan dan paralel
dengan kata-kata. Gestur mengikutkan pergerakan
dari tangan, wajah, atau bagian lain dari tubuh. Gestur berbeda
dengan komunikasi fisik non-verbal yang tidak mengomunikasikan
pesan tertentu, seperti tampilan ekspresif, proksemik, atau
memperlihatkan atensi bergabung.
Gestur membolehkan individu untuk mengomunikasikan
berbagai bentuk perasaan dan pandangan dengan bahasa tubuh.
Selain itu postur tubuh juga merupakan hal penting dalam
pelayanan. Membenahi posisi tubuh yang baik berguna untuk
menjaga kestabilan posisi tubuh.
Tabel II.1.
Gerakan Tubuh yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
NO. Sikap dalam Boleh Dilakukan Tidak Boleh Dilakukan
Melayani
1. Ekspresi § Tatap lawan bicara § Kedap-kedip
dan Kontak dengan ramah. § Main mata
Mata § Senyum § Melotot
§ Tunjukkan semangat/ § Pandangan menyelidik
§ Antusiasme § Pandangan sinis
§ Pandangan meremehkan
§ Mengerutkan dahi
§ Cemberut
§ Menguap
§ Mengeraskan rahang
2. Postur § Berdiri tegak. § Bersandar ke kursi.
§ Duduk tegak. § Bersidekap.
§ Pada saat duduk, § Meletakkan tangan dibelakang
ketika berbicara kepala.
condongkan bahu § Tangan didalam saku
agak ke depan § Bertolak pinggang
3. Gestur § Menganggukkan § Mengorek kuping/hidung
kepala § Menggaruk-garuk kepala
§ Menggunakan § Menggunakan telunjuk untuk
telapak tangan memanggil orang
terbuka untuk § Mendongakkan kepala secara
menunjukkan berlebihan
sesuatu yang jauh § Mengangkat bahu
§ Menggunakan § Menghela nafas
telunjuk untuk § Mengetukkan jari ke meja
menerangkan hal § Sering melirik jam
yang detail § Memalingkan muka
4. Penampilan Pribadi
Penampilan memiliki beberapa syarat penting sehingga
sangat berpengaruh dan berdampak dalam pencapaian kinerja
pribadi maupun kelompok organisasi. Penampilan atau grooming
merupakan bagian dari pelayanan pelanggan yang perlu dicermati
dan disikapi secara komprehensif.
b. Wajah
§ Wajah dirawat agar tampak sehat dan bersih.
§ Istirahat cukup dan pola makan teratur.
§ Menggunakan make-up sepantasnya bagi wanita.
§ Kumis dan jenggot terawat dan tertata rapih bagi pria.
c. Tubuh
§ Wangi dan bersih tidak berbau.
§ Gigi bersih dan tidak bau mulut, selalu terjaga secara
periodik.
§ Kuku bersih dan tidak panjang berlebih.
d. Kebersihan Pribadi
Kebersihan Pribadi perlu dilengkapi dengan pakaian
dan aksesoris lainnya dan disesuaikan dengan kondisi budaya
perusahaan dan lingkungan kerja sekitar, yaitu:
§ Pakaian atau seragam, harus terawat rapi, bersih dan
sesuai ukuran badan.
E. LATIHAN
1. Coba amati dan renungkan kegiatan selama Anda mengikuti
Diklat Pelayanan Prima ini. Identifikasi dan diskusikan, hal-hal apa
yang sudahdilakukan di tempat tugas Anda untuk mengetahui
tingkat kepuasan pelanggan? Apa saran yang dapat Anda
sampaikan untuk menyempurnakan pelayananagar memenuhi
kepuasan pelanggan tersebut?
2. Berikan contoh nyata, upaya apa saja yang sudah dilakukan di
tempat tugas Anda untuk mengenal keinginan pelanggan !
Bagaimanakah kontribusi peran Anda dalam peningkatan
pelayanan tersebut?
F. RANGKUMAN
Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama pelayanan
prima. Oleh karena itu, setiap aparatur berkewajiban untuk berupaya
memuaskan pelanggannya. Kepuasan pelanggan dapat dicapai
apabila aparatur pelayanan mengetahui siapa pelanggannya, baik
pelanggan internal maupun eksternal. Dengan mengetahui siapa
pelanggannya, maka aparatur pelayan akan dapat mengidentifikasi
keinginan pelanggan. Salah satu indikator adanya kepuasan
pelanggan adalah tidak adanya keluhan dari pelanggan.
Indikator Keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan menerapkan
aspek personal dalam pelayanan dan memiliki motivasi yang tinggi
dalam bekerja
1. Pengertian Kepribadian
Heldebrand (1988:25) mendefinisikan kepribadian sebagai
gabungan kualitas, kebiasaan, dan reaksi yang terbentuk atas
dasar kesadaran kita. Kepribadian dikenal sebagai sesuatu yang
baik atau tidak baik dalam hal kelazimannya dan direspons secara
positif atau negatif oleh mereka yang melakukan kontak dengan
c. Tampil yakin
Pelayan masyarakat sebaiknya tampil yakin/percaya
diri seperti pada Gambar 4. Tampil yakin dan percaya diri
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berdampak
pada kelancaran dalam proses pelayanan. Selain itu, tampil
yakin sebagai pelayanan masyarakat akan meningkatkan
kepercayaan pelanggan terhadap mutu pelayanan. Cara
tampil yakin sebagai pelayan masyarakat adalah sebagai
berikut:
1) Jadilah pribadi yang persisten. Adakalanya, kita mudah
menyerah karena berpikir mungkin akan gagal, tetapi
sangatlah wajar jika pada awalnya menghadapi masalah
seperti ini. Jalani saja dulu proses ini tanpa perlu terlalu
d. Tampil rapi
Tampil rapi merupakan suatu keharusan bagi para
petugas pelayanan karena dengan tampil secara rapi akan
terlihat pintar dan menarik. Agar tampil rapi, dalam melakukan
pelayanan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Menjadi orang yang rapi merupakan hal yang sangat
baik. Biasanya kerapian selalu dihubungkan dengan
kepribadian. Apabila orang tersebut memiliki tingkat kerapian
yang bagus biasanya kepribadiannya juga bagus begitu pula
sebaliknya apabila orang tersebut terkesan tidak rapi atau
istilah jawanya disebut “koproh” .
g. Optimis
Kalau ada orang yang bisa tetap ceria dalam situasi
terjepit, itu karena ia masih melihat adanya harapan untuk
keluar dari situasi yang menghimpitnya. Harapan itulah yang
membuat seseorang bertahan dan bisa tetap ceria.
Sebaliknya mereka yang pesimis akan menampakkan wajah
murung setiap kali ditimpa kesulitan. Sebab mereka tak
pernah melihat harapan. Bagi mereka dunia ini suram.
Padahal sedikit rasa optimis akan membuat siapa pun bisa
menjalani hidup dengan ceria.
i. Senang bergaul
Dalam pelayanan diperlukan kepribadian petugas yang
senang bergaul agar dapat menyenangkan bagi pelanggan.
Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan
Tabel III.1.
Keunggulan dan Kelemahan Orang yang Introver
No. Keunggulan Kelemahan
Tabel. III.2
Keunggulan dan Kelemahan orang yang ekstrovert
No. Keunggulan Kelemahan
3) Neurotik:
Sifat psikis seseorang sangat berpengaruh terhadap
pergaulan. Ada sejumlah orang yang disebut ‘neurotik’.
Seorang neurotik mengalami gangguan dalam hubungan
sosial dengan orang lain. Kalau bertemu dengan orang
lain dia merasa tegang. Dia menghindari kontak dengan
orang lain, dia membenci keramaian, dan tidak sanggup
Modul Kepribadian Pelayan Publik 40
mengobrol dengan santai. Dia tidak tahu dimana
tempatnya dalam hidup ini sehingga kadang-kadang
menilai dirinya terlalu tinggi (orang lain terlalu rendah).
Kadang-kadang menilai dirinya terlalu rendah, minder, dan
menganggap orang lain terlalu tiggi, merasa dirinya sepi,
takut, tegang, dan keadaan itu dirasakannya terus
menerus. Dia terlalu banyak memikirkan pengalaman
pahit yang tidak dapat dilupakan, selalu merasa dirinya
bersalah dan dijajah orang lain.
Orang neurotik sangat sensitif terhadap
rangsangan-rangsangan indra, dia tidak senang ngobrol
dengan dua atau tiga orang sekaligus, dan sangat
membenci pesta-pesta yang disertai musik-musik yang
sibuk. Dia introvert dan paling senang kalau bisa hidup
sendirian dengan tenang.
Orang yang neurotik tidak ingin bergaul sehingga
kalau mereka dipaksa bergaul dengan orang lain, mereka
mengalami frustrasi. Mereka merasa dipaksa melakukan
sesuatu yang berlawanan dengan keinginannya.
4) Schizoid
Ada juga orang yang terlalu agresif tetapi sekaligus
merasa malu-malu dan lemah, dan tidak sanggup
mempertahankan teman hidup, merasa kurang fit dan
mengidap bermacam-macam gangguan badan, kurang
tidur dan frustrasi hidupnya, tidak sesuai dengan
kemampuannya. Dia sering mempunyai
kecenderungan schizoid, mengasingkan terhadap dunia
dan orang lain. Melarikan diri ke dunia khayal. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai petugas
4. Transfer Telepon
o Paham cara mentransfer telepon
o “Mohon tunggu sebentar, kami akan sambungkan dengan
Bapak/Ibu....”
o Konfirmasi bahwa anda menyambungkan penelepon dengan
orang yang dimaksud
o “Terimakasih untuk menunggu, silahkan Bapak/Ibu berbicara
dengan.....”
o Jika orang yang akan ditransfer tidak di ruangannya tawarkan
untuk meninggalkan pesan dan nomor telepon yang bisa
dihubungi
o Maaf, Bapak/Ibu.....sedang tidak ada di ruangan. Apakah ada
pesan yang ingin disampaikan. Nomor telepon Bapak/Ibu
yang bisa dihubungi?
E. MOTIVASI KERJA
1. Pengertian dan Indikator Motivasi Kerja
Motivasi adalah karakteristik psikologis pada aktivitas
manusiauntuk memberi kontribusi berupa tingkat komitmen
seseorang termasuk faktor-faktoryang menyebabkan,
menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam
arah tekad tertentu untuk mencapai keinginan. Aktivitas yang
dilakukan bertujuan agar keinginan individu terpenuhi.
Motivasi merupakan suatu kehendak atau keinginan
yang muncul dalam diri seseorang yang menimbulkan
semangat atau dorongan untuk bekerja secara optimal guna
mencapai tujuan. Motivasi berasal dari kata dasar motif, yang
mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan daya
penggerak kemauan bekerja seseorang.
Motivasi berkembang dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya. Berdasarkan dari
penjelasan tersebut bahwa motivasi berprestasi tidak selalu
timbul dengan sendirinya. Motivasi dapat ditimbulkan,
Modul Kepribadian Pelayan Publik 50
dikembangkan, dan diperkuat oleh faktor-faktor lain. Makin kuat
motivasi seseorang, makin kuat pula usahanya untuk mencapai
tujuan. Pengertian ini berarti pula bahwa motivasi bersifat
dinamis.
Motivasi adalah daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mau bekerjasama dengan
efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan. Motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam
memenuhi beberapa kebutuhan individual. Kebutuhan terjadi
apabila tidak ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dan
apa yang diharapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental
yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian
tujuan. Tujuan adalah sasaran atau hal yang ingin dicapai oleh
seseorang individu.
Ada dua aspek motivasi, yaitu segi pasif dimana motivasi
tampak sebagai kebutuhan dan sekaligus pendorong dan dari segi
statis dimana motivasi tampak sebagai satuusaha positif dalam
menggerakkan daya dan potensi tenaga kerja agar secara
produktif berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Motivasi sangat diperlukan dalam bekerja. Motivasi kerja
adalah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan,
mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan
dengan lingkungan kerja. Motivasi kerja dapat menjadi daya
dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang
sebesar-besarnya demikeberhasilan organisasi mencapai
tujuannya. Tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula
tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.
b. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik yaitu faktor pendorong yang datang
dari luar diri seseorang terutama dari organisasi tempatnya
bekerja. Faktor ekstrinsik ini mencakup:
1) Administrasi dan kebijakan perusahaan. Tingkat
kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja terhadap semua
kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
b. Potensial pertumbuhan
1) Kesempatan untuk berkembang, karir dan promosi;
2) Dukungan untuk tumbuh dan berkembang: pelatihan,
beasiswa untuk melanjutkan pendidikan dan pelatihan
manajemen bagi karyawan yang dipromosikan.
5. Kepribadian
Kepribadian seseorang juga dapat dipengaruhi motivasi
kerja seseorang karena kepribadian sebagai keseluruhan cara
yang digunakan oleh seseorang untuk bereaksi dan berinteraksi
dengan orang lain.
6. Persepsi
Interpretasi seseorang tentang kesan sensorinya mengenai
lingkungan sekitarnya akan sangat berpengaruh pada perilaku
yang pada gilirannya menentukan faktor–faktor yang
dipandangnya sebagai faktor organisasional yang kuat.
7. Kemampuan belajar
Belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan
tidak terbatas pada pendidikan formal yang ditempuh seseorang
diberbagai tingkat lembaga pendidikan. Salah satu bentuk nyata
dari telah belajarnya seseorang adalah perubahan dalam
persepsi, perubahan dalam kemauandan perubahan dalam
tindakan.
11. Kemampuan
Kemampuan dapat digolongkan atas dua jenis yaitu
kemampuan fisik dankemampuan intelektual. Kemampuan fisik
meliputi kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas–
tugas yang bersifat teknis, mekanistik, dan repetatif. Sedangkan
kemampuan intelektual meliputi cara berfikir dalam menyelesaikan
masalah.
Pada umumnya bentuk motivasi kerja yang sering dianut
perusahaan meliputi empat unsur utama (Sastrohadiwiryo, 2003)
yaitu:
a. Kompensasi bentuk uang
Salah satu bentuk yang paling sering diberikan kepada
tenaga kerja adalah berupa kompensasi dan kompensasi
yang sering diberikan berbentuk uang. Pemberian kompensasi
bentuk uang sebagai motivasi kerja para pegawai memiliki
dua pengaruh perilaku. Pertama keanggotaan. Keanggotaan
adalah pengaruh yang paling luas. Kedua sudut pandang.
Sudut pandang perusahaan adalah dan cenderung terbatas
dan hanya pada pekerja yang pendapatannya tidak lebih dari
12. Kebajikan
Kebajikan dapat didefenisikan sebagai suatu tindakan
yang diambil dengan sengaja oleh manajemen untuk
mempengaruhi sikap atau perasaan tenaga kerja. Agar
pelayanan dapat memuaskan orang atau kelompok orang
yang dilayani, maka pelaku yang bertugas melayani harus
memenuhi empat kriteria pokok yaitu sebagai berikut:
F. LATIHAN
www.pelayananjakarta.go.id
http://gofaztrack.com/blog/prinsip-pelayanan-prima/
http://administrasidanmanajemen.blogspot.co.id/2009/01/prinsip-prinsip-
pelayanan-prima.html
https://chaerulyamin.blogspot.com/2016/04/6-larangan-terhadap-
pelanggan.html
http://www.beritasatu.com/megapolitan/411173-pelayanan-publik-dki-jakarta-di-mata-
masyarakat.html
http://yea-indonesia.com/2013/07/30/6-tipe-konsumen-dan-cara-melayaninya/ (15 Okt
2017)
ASN : profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah