BAB I
Pendahuluan
Materi-materi pada modul Berorientasi Pelayanan adalah pembelajaran yang terkait dengan
keramahan, cekatan, solutif dan dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Melalui
kegiatan pembelajaran dengan metode pelatihan klasikal dan metode pelatihan Blended Learning,
diharapkan peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan
tugasnya.
Sistematika modul Berorientasi Pelayanan adalah sebagai berikut :
1. Konsep Pelayanan :
a. Pengertian Pelayanan Publik
b. Membangun Budaya Pelayanan Prima
c. ASN sebagai Pelayan Publik
d. Nilai Berorientasi Pelayanan dalam Core Values ASN
2. Berorientasi Pelayanan :
a. Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
3) Melakukan perbaikan tiada henti
b. Tantangan Aktualisasi Nilai Berorientasi Pelayanan
BAB II
MATERI POKOK I
KONSEP PELAYANAN PUBLIK
A. Pengertian Pelayanan Publik
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
mengandung pengertian bahwa negara berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan warga
negaranya melalui penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar setiap warga negara atas barang publik, jasa publik dan pelayanan
administratif. Dalam mendefinisikan pelayanan yaitu suatu aktivitas yang membantu,
menyediakan dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau perusahaan swasta.
Definisi pelayanan publik dalam UU Pelayanan Publik adalah rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik. Menurut UU Pelayanan Publik, penyelenggara
pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen
yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik dan badan
hukum lain yang dibentuk untuk kegiatan pelayanan publik.
Prinsip-prinsip pelayanan publik adalah sebagai berikut :
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak Diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
Dalam konteks ASN, terdapat 3 unsur pelayanan publik :
1) Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/ Birokrasi
2) Penerimaan layanan yaitu masyarakat, stakeholders atau sektor privat
3) Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
Terdapat enam elemen untuk menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas yaitu :
1) Komitmen pimpinan,
2) Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran,
3) Penerapan dan penyesuaian standar pelayanan,
4) Memberikan perlindungan internal pegawai dan menindaklanjuti pengaduan,
5) Pengembangan kompetensi SDM, dan
6) Melakukan pemantaua dan evaluasi kinera secara berkala.
Pelayanan yang diberikan aparatur harus merujuk pada standar yang ditetapkan
pemerintah. Standar mutu layanan tersebut dibedakan dalam dua paradigma, yaitu :
1) Standar berbasis peraturan perundang-undangan.
2) Standar berbasis kebutuhan dan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan.
Berikut ini akan mengulas mengenai panduan perilaku / kode etik dari nilai
berorientasi pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,
yaitu :
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
berorientasi pelayanan yang pertama ini diantaranya :
1) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
2) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
3) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
4) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama