Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SERVICE EXCELLENT

NAMA : ALBERTO MARTINS SALEKY

NPM : 12161406190001

PRODI D3 KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

TAHUN 2020
1. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.

2. Dasar Pelayanan Prima


a. Attitude

Attitude  atau sikap yang harus diterapkan ketika menemui pelanggan. SIkap ramah, penuh
perhatian, sopan, berpikir sehat, berpikir positif, dan juga membuat nyaman bagi konsumen.
Sikap merupakan penilaian terdepan dari penerapan excellent service. Konsumen akan
memberi kesan pertama terhadap perusahaan melalui sikap dan perilaku karyawan
terdepannya.

b. Attention
Dalam melakukan pelayanan, para customer service juga harus memperhatikan dan
mencermati apa yang diinginkan oleh konsumen. Taruh perhatian lebih pada apa yang
dipilih dan ingin ditanyakan oleh konsumen. Jika konsumen sudah menunjukkan niat
untuk membeli bahkan hanya untuk bertanya-tanya, maka sikap yang harus ditunjukkan
adalah memberikan perhatian. Anda dapat mengucapkan salam, dan bertanya,
“ada yang bisa kami bantu?”. Di sini pelayan harus memahami produk yang dijual jangan
sampai konsumen bertanya, Anda tidak mengetahui apa pun dan hal ini menunjukkan
sikap yang tidak perhatian terhadap konsumen.
c. Action
Action meliputi berbagai tindakan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan
pelayanan kepada konsumen. Misalnya saja mencatat pesanan konsumen, melakukan
pengiriman dengan rapi dan tepat waktu, menyediakan jasa atau barang terbaik yang
dimiliki, dan juga jangan lupa untuk berterima kasih kepada konsumen.

d. Ability
Meski pada awalnya bukan konsep dasar, namun di era yang semakin berkembang para
pelayan konsumen harus memiliki kemampuan (ability). Artinya, pelayan konsumen
harus memiliki kemampuan untuk melayani konsumen misalnya komunikasi,
kemampuan menjual (selling), kemampuan memecahkan masalah dengan cepat,
manajemen kecemasan, hingga hal-hal yang lebih praktis misalnya penggunaan teknologi
seperti Excel, software transaksi, dan juga mesin kasir.
e. Appearance
Jika Anda ingin menggunakan jasa konsultasi fashion, namun orang yang melayani Anda
urakan dan tidak berpenampilan selayaknya seorang konsultan fashion. Pasti Anda
mempertanyakan kredibilitas pelayanannya bukan? Begitulah appearance atau
penampilan sangat mempengaruhi pelayanan prima.
Penampilan juga bukan hanya penampilan luar,, namun penampilan non-fisik misalnya
saja kewarasan dan gaya bicara. Contohnya jika usaha Anda bergerak di bidang
pelayanan, maka usahakan menggunakan penampilan yang rapi menggunakan setelan.
Berbeda dengan pelayanan jasa teknis dimana Anda harus meyakinkan konsumen dengan
membawa kelengkapan alat.
f. Accountability
Konsep dasar excellent service lainnya adalah tanggungjawab. Anda sebagai pelayan
konsumen harus memiliki  rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan pelayanan. Hal ini
sebenarnya menjadi dasar tiap pekerjaan. Namun seringkali, banyak perusahaan yang
melalaikan tanggung jawab pelayanan prima dan lebih berfokus pada keuntungan semata.
g. Affirmation
Sebagai pelayan konsumen, Anda harus memiliki sikap afirmatif. Artinya, sebagai
pelayan, Anda harus membuat diri Anda berfikir positif dan menegaskan diri Anda pada
hal-hal yang positif.
Hal ini membantu Anda untuk menyingkirkan hal-hal bersifat emosional dan lebih
profesional ketika menjalankan sebuah usaha atau sedang melayani konsumen. Dengan
afirmasi, Anda dapat menjadikan Anda lebih percaya diri dan tidak mudah tertekan
dengan keluhan konsumen.

h. Sympathy
Hal terakhir yang menjadi konsep dasar excellent service adalah rasa simpati. Kadang
kita sudah secara profesional melakukan pelayanan prima namun terkadang karena
kurangnya simpati yang dimiliki, proses pelayanan pun tidak berjalan dengan baik.
Simpati sendiri adalah sikap dimana Anda bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Contohnya saja ketika dalam melakukan pelayanan konsumen di bidang jasa pembuatan
KTP dan menemui ibu-ibu yang sedang hamil. Jika Anda memiliki simpati, maka
pembuatan KTP pun dapat menyesuaikan dengan tingkat prioritas dan dilakukan dengan
cepat

3. Pelayanan biasa kalau dari saya pelayanan yang kurang maksimal yang diberikan si
penjual / pekerja atau tidak sesuai operasi.

Sederhananya, pelayanan prima (excellent service) adalah pelayanan yang memenuhi standar
kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan. Sehingga dalam pelayanan
prima terdapat dua elemen penting yang saling berkaitan yaitu pelayanan dan kualitas.
Kualitas pelayanan sendiri memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Namun dari beberapa definisi yang dikemukakan, terdapat beberapa kesamaan, yakni:

Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan

Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan

Kualitas mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan proses, produk, barang,
jasa, manusia, dan lingkungan, yang memenuhi harapan

4. Manfaat dari pelayanan prima adalah sejatinya sebagai dasar dan tolak ukur untuk
megembangkan dan menyusun standar pelayanan. Adapun tujuan pelayanan prima adalah
sebagai berikut:

Memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada konsumen.

Sebagai upaya menjaga loyalitas dan tingkat retensi konsumen.


Membantu konsumen dalam mengambil keputusan saat bertransaksi

Mempermudah konsumen untuk memahami produk yang dijual

Menghindari adanya penyalahgunaan wewenang kepada konsumen.

 Penampilan

Penampilan sangat di perlukan untuk melakukan pelayan prima kepada para pelanggan, karena
dengan penampilan yang baik dapat meyakinkan pelanggan saat memberikan pelayanan.
Misalnya sebagai resepsionis maka harus memiliki tutur kata yang baik, berpenampilan yang
menarik, memiliki tubuh yang porposional, dan lain-lain.

 Kesopanan Dan Ramah

Pegawai yang melayani masyarakat atau pelanggan maka memerlukan sikap sopan-santun, sabar,
dan tidak egois karena masyarakat pengguna jasa pelayanan berasal dari berbagai kalangan baik
dari perbedaan tingkat ekonomi maupun tingkat status sosial.

 Kesediaan Melayani

Pegawai harus profesional atau harus benar-benar dalam melayani pelanggannya, sebagaimana
tugasnya yang harus siap selalu melayani pelanggan yang memang memerlukannya.

 Pengetahuan Dan Keahlian

Supaya dapat melayani dengan baik, maka pegawai harus memiliki pengetahuan dan keahlian
dalam bidang yang dikerjakannya. Misalnya petugas pelayanan yang memiliki tingkat
pendidikan atau pelatihan tertentu maka jabatannya-pun harus yang sesuai dengan keahliannya.

 Tepat Waktu Dan Janji

Dalam pelayanan maka pegawai dalam melakukan tugasnya jika membuat janji dengan
pelanggan harus di perhitungan terlebih dahulu, apakah waktu dan janji tersebut bisa di tepati,
misalnya mengadakan pertemuan dengan pelanggan dalam waktu kurun waktu 3 hari maka harus
dapat terpenuhi.
 Kejujuran Dan Kepercayaan

Dalam melakukan pelayanan harus memiliki aspek kejujuran dalam segala hal, baik itu jujur
dalam bentuk aturan, jujur dalam bentuk pembiayaan dan jujur dalam menyelesaikan pekerjaan
tepat pada waktunya. Jika bersikap jujur maka petugas pelayanan dapat di percaya dari berbagai
aspek misalnya dari segi perkataannya, sikapnya, dalam melakukan bekerja, dan lain-lain.

 Efesien

Pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan harus efesien dan efektif, karena pelanggan
menuntut hal-hal tersebut. Sehingga dapat menghasilkan biaya murah, waktu singkat dan tepat,
serta hasil dari pelayanan yang berkualitas. Oleh karena itu efesien dan efektif merupakan hal
yang harus di wujudkan dan harus menjadi perhatian serius dalam melakukan pelayanan.

 Kepastian Hukum

Jika hasil dari pelayanan yang dilakukan kepada pelanggan berupa suatu keputusan, maka harus
memiliki kepastian hukum. Jika tidak memiliki kepastian hukum yang jelas maka akan
berpengaruh kepada sikap masyarakat, misalnya dalam pelayanan mengurus surat-surat berharga
jika ditemukan ketidakpastian hukum maka akan berpengaruh kepada kredibilitas perusahaan
atau pelayanan tersebut.

 Keterbukaan

Setiap urusan atau kegiatan yang memperlakukan ijin, maka keterbukaan perlu di lakukan. Sikap
keterbukaan itu akan berpengaruh pada kejelasan informasi kepada masyarakat atau pelanggan.

 Biaya

Dalam pelayanan maka perlunya penentuan pembiayaan yang wajar. Oleh karena itu biaya harus
disesuaikan dengan daya beli masyarakat, harus transparan, dan sesuai peraturan.

Contoh Pelayanan Prima

Beberapa contoh pelayanan prima misalnya seperti yang dilakukan oleh bank saat kita memasuki
bank biasanya satpam akan menyapa dan bertanya, lalu satpam akan menunjukan kita ke
palayanan yang kita butuhkan, biasanya saat kita ke teller bank, pihak teller akan menyapa
kembali dan memberikan pelayanan, setelah pelayanan selesai pihak teller akan bertanya
kembali “apa ada yang biasa saya bantu lagi pak..??

Contoh selanjutnya pada supermarket misalnya kita berkunjung ke supermarket hendak membeli
sesuatu, biasanya saat kita masuk ke supermarket kasir atau pegawai akan mengucapkan selamat
datang sambil tersenyum dan saat kita hendak membayar belanjaan pegawai kasir akan
memberikan penawaran lain kepada kita sambil tersenyum, dan terakhir selalu mengucapkan
terimakasih. itulah contoh pelayanan yang maksimal yang dilakukan oleh bank untuk
memberikan rasa puas kepada para nasabahnya.

 Pengertian Etika Perbankan Menurut Mahmoedin (2002)


Etika Perbankan adalah suatu bisnis yang muncul kembali dapat disebabkan oleh
pertama, adanya pihak-pihak yang dirugikan oleh karena perilaku pihak lain.
Kedua, para pengamat melihat bahwa, perkembangan praktek bisnis/perbankan yang ada
sekarang ini cenderung akan berakibat yang tidak diinginkan. Etika dalam bisnis dan
perbankan ini terkait dengan moralitas, perbuatan moral yang diartikan sebagai
perbuatan baik dan perbuatan buruk dalam kegiatan bisnis/perbankan.
 Menurut Mahmoedin (2002) Kode etik perbankan ialah suatu aturan permainan sebagai
norma para bankir yang merupakan sopan santun dalam menjalankan usahanya.
Merupakan suatu etika atau kebiasaan baik dalam menjalankan kegiatan usaha
perbankan yang diterima, dipatuhi, dan ditaati oleh para bankir. Etika tersebut
mengandung norma dan prinsip-prinsip moral bankir dalam menjalankan usahanya.
Perbankan sebagai lembaga keuangan yang mengelola uang masyarakat, mempunyai
tanggung jawab besar yang harus disertai kejujuran dan dedikasi yang merupakan unsur
penting dalam kepercayaan. Bisnis Perbankan dilandasi oleh kepercayaan dari
masyarakat kepada bank. Masyarakat percaya bahwa simpanannya aman di tangan
bankir professional. Kepercayaan masyarakat ini sangat erat hubungannya dengan
perilaku dan kehidupan para pengurus dan karyawan bank.
Hal ini berarti dari bankir dituntut memiliki moral dan penghayatan akan kode etik
perbankan sebaik mungkin.
Etika : ilmu tentang apa yang bisa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan dalam suatu
perusahaan perbankan.

2. Etika layanan prima : rangkaian tindakan baik fisik maupun administrasi yang ditunjukan
guna memenuhi keinginan nasabah akan suatu produk atau jasa yang mereka butuhkan.

1. Etiket Pelayanan Teller


a. Berpakaian dan berpenampilan
1) Berpakaian sesuai standart Bank
2) Menggunakan name tag/id card.
1. Untuk Teller Pria dilarang melipat atau menggulung lengan baju selama jam
kerja.
2. Tidak boleh menggunakan perhiasan terlalu banyak.
3. Wajib berdiri dalam menyambut nasabah yang akan melakukan transaksi.
4. Tidak diperkenankan untuk menyapa Nasabah dengan sapaan yang kurang lazim
seperti : Bos, Ketua dan sebagainya .

2. Etiket Pelayanan Customer Service

a. Berpakaian dan berpenampilan

1. Berpakaian sesuai standart Bank

2. Menggunakan name tag/id card

7. People (aspek manusia)

“Pelanggan tidak akan membeda-bedakan antara Anda dengan perusahaan. Bagi pelanggan,
Anda adalah perusahaan”

Bagi pelanggan, setiap personel akan membentuk suatu image dari organisasi/perusahaan
tersebut. Terlebih profesi yang berkaitan dengan layanan seperti costumer service, technical
support, billing hingga marketing. Personel layanan tersebut memiliki peran yang sangat penting,
salah satunya untuk generate sales. Karena di personel layanan lah sangat terbuka kesempatan
untuk melakukan kegiatan sales, cross-sales dan up-sales.
8. Process (aspek aktivitas)

Berkaitan dengan bagaimana kualitas, efektivitas serta efisiensi dari suatu layanan yang
disampaikan dapat diterima oleh pelanggan. Proses yang baik akan membentuk suatu layanan
yang prima. Oleh karena itu, bisnis perlu membuat standard operating procedure (SOP) dan
mendirikan management yang baik untuk menghasilkan kualitas layanan yang prima.

Physical Evidence (aspek fasilitas)

Aspek ini berkaitan dengan bagaimana fasilitas penunjang ditampilkan sebaik mungkin dan apa
manfaat yang diberikan fasilitas tersebut untuk menunjang layanan Anda. Bila ada, fasilitas
penunjang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membentuk image atau positioning kita di
tengah market. Salah satu contohnya adalah strategi 7 Eleven yang memposisikan dirinya
sebagai convenience store dengan menyediakan fasilitas tempat duduk santai dan Wifi untuk
koneksi internet. Atau bank BCA yang ingin melakukan positioning sebagai bank transactional
dengan memberikan banyak fasilitas kepada nasabahnya. Atau kantor baru Jagoan Hosting
Indonesia, yang disebutnya sebagai Markas Jagoan (lihat gambar). Di sana, anda akan
menemukan sebuah ruang khusus yang nyaman dengan koneksi Wifi untuk memberikan
kenyamanan kepada JagFamily yang berkunjung. Karena menurutnya, fasilitas penunjang yang
baik dapat membentuk pengalaman dan perilaku pelanggan.

9. A, tabungan

Produk keuangan ini merupakan kegiatan operasional bank yang paling dikenal oleh masyarakat.
Tabungan tidak hanya terdiri atas satu produk, namun kini telah berkembang menjadi banyak
jenis, mulai dari tabungan rencana, tabungan haji, tabungan berjangka, dan lain sebagainya

Manfaatnya : Aman,terjamin.berkembang,praktis,Hemat
B. Giro

Sebagian orang akan bingung membedakan produk bank yang berupa giro dengan tabungan.
Sama-sama merupakan produk untuk menyimpan uang di bank, sebagian orang merasa giro
tidak ada bedanya dengan tabungan.

Manfaatnya : Praktis dan Aman,tidak ada limit,memperlancar transaksi,memperoleh bunda dan


bonus

C.Deposito

Satu lagi produk yang dikeluarkan bank untuk menghimpun dana masyarakat yang mesti Anda
pahami, yakni deposito. Hal yang membedakan produk yang satu ini dengan dua jenis produk
lainnya, tabungan dan giro, adalah masalah pencairannya yang memiliki waktu tertentu.
Penarikan di luar waktu tersebut hanya akan menimbulkan risiko bagi Anda, berupa penalti atau
pemotongan dana dari uang yang Anda simpan dalam deposito

Manfaat : Dapat Dijadikan Jaminan, Bunga Lebih Tinggi, Pengelolaan Terencana, Dijamin
Lembaga Penjamin Simpanan

C. Kredit :

Satu dari tiga fungsi bank yang sangat membantu masyarakat adalah pemberian kredit. Produk
bank yang satu ini memungkinan seseorang atau badan usaha membeli produk dan membayarnya
dalam jangka waktu tertentu. Ketentuan mengenai produk kredit bank bahkan sudah tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998.

Setiap kredit memiliki karakteristik yang tidak pernah terlepas, yakni ada jangka waktu, suku
bunga yang telah disepakati, cara pembayaran, jaminan, biaya administrasi, sampai asuransi jiwa
dan tagihan yang dibuat sebagai antisipasi jika terjadi kredit macet atau peminjam meninggal
dunia. Semua karakteristik itu dibuat untuk memaksimalkan manfaat yang bisa diperoleh dari
produk perbankan yang satu ini.
Berikut adalah beberapa manfaat kredit bagi masyarakat.
Mendorong pertumbuhan dan perluasan ekonomi,

Mengurangi tingkat pengangguran,

Meningkatkan pendapatan masyarakat,

Memberikan rasa aman,

Menjadi modal usaha,

Mengembangkan usaha.

D. Layanan Jasa

Berbagai produk layanan jasa dihadirkan pula oleh bank untuk menjalankan fungsinya. Layanan
jasa tersebut mulai dari pengiriman uang, pembayaran, pembelian, sampai penagihan. Contohnya
adalah layanan transfer, pembayaran asuransi, pembelian pulsa internet, sampai penagihan
listrik. Semua itu dapat terlayani dengan produk ATM, SMS Banking, Internet Banking, Mobile
Banking, ataupun transaksi langsung melalui teller.

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan menggunakan layanan jasa perbankan
dibandingkan dengan transaksi manual.

Pertama, transaksi dengan layanan jasa bank hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat
untuk penyelesaiannya. Ini karena layanan jasa tersebut telah didukung sistem online.
Kedua, transaksi dapat dilakukan kapan saja. Karena melalui sistem online, Anda tidak perlu
khawatir bank sudah tutup saat Anda hendak bertransaksi. Cukup menggunakan ATM ataupun
mobile banking, Anda pun dapat melakukan transfer, pembayaran, pembelian, hingga pelunasan
tagihan.
Ketiga, transaksi lebih aman. Setiap kegiatan Anda yang menggunakan jasa layanan bank
memerlukan PIN untuk memverifikasinya. Ini membuat transaksi Anda lebih aman sebab hanya
Anda.
10.

Menurut Kamus Perbankan, nasabah adalah orang atau badan yang mempunyai rekening
simpanan atau pinjaman pada bank. Pada tahun 1998 melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 diintroduksilah rumusan masalah nasabah dalam pasal 1 angka 16, yaitu pihak yang
menggunakan jasa bank. Rumusan ini kemudian diperinci pada angka berikutnya, sebagai
berikut: Nasabah penyimpan dana adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam
bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. (Pasal 1
angka 17 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998). 

Nasabah debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank
dengan nasabah yang bersangkutan (Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998)

11.

Bank berhubungan dengan nasabah. Dalam hubungan tersebut, timbul hak dan kewajiban pada
masing-masing pihak. Hak dan kewajiban itu muncul berdasarkan perjanjian. Perjanjian
merupakan domain dari ranah hukum perdata. Pebisnis akan lebih familiar mendengar kata
“kontrak” sebagai padanan dari kata perjanjian. 

“Kontrak merupakan bentuk pertukaran yang adil (fair exchange- who contributed what), terkait
dengan kewajiban kontraktualnya (exchange of obligation) yang didasarkan pada proporsi
masing-masing. Kontrak merupakan bentuk pertukaran yang saling menguntungkan (exchange
benefit for benefit). Kewajiban kontraktual tersebut tidak lain muncul karena adanya pertukaran
janji di antara para pihak (exchange of promises)".

Dalam melaksanakan isi kontrak, baik bank maupun nasabah tidak dibenarkan melakukan
tindakan-tindakan yang merugikan pihak lain yang dapat menimbulkan sengketa atau
permasalahan hokum
12.

1. konsumen, kenyamanan, lingkungan, dan kesehatan. Artinya, sebagai konsumen, pelanggan


memiliki hak untuk mendapatkan layanan yang diberikan oleh pihak bank. Selain itu, nasabah
tentunya juga menginginkan keamanan atas dana yang tersimpannya di bank.

2., konsumen berhak untuk memilih barang-barang dan / atau jasa dan barang-barang yang
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi dan jasa yang dijanjikan. Artinya, sebagai konsumen,
nasabah memiliki kebebasan untuk memilih produk dan layanan yang disediakan oleh pihak
bank. Bahkan, memiliki kebebasan untuk memilih apakah ada bank yang dapat memberikan
keuntungan yang lebih besar untuk itu.

3.konsumen berhak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang kondisi dan jasa barang
dan / atau jasa. Artinya, sebagai konsumen, pelanggan memiliki hak untuk mendapatkan
informasi yang benar dan jelas mengenai produk dan layanan yang ditawarkan oleh pihak bank.
Pihak bank harus jujur menyampaikan kelebihan dan kekurangan dari produk dan layanan yang
ditawarkannya.

4., konsumen berhak untuk di dengar pendapat dan keluhannya atas barang dan / atau jasa yang
digunakan. Artinya, sebagai konsumen, nasabah memiliki hak untuk menyampaikan kritik dan
saran mengenai produk dan layanan yang diberikan oleh pihak bank. Pihak bank wajib
menyediakan ‘daftar saran’ untuk menyimpan berbagai kritik dan saran dari pelanggan. Selain
itu, pihak bank juga harus melayani dengan baik ada keluhan dari produk dan layanannya.

5. , konsumen untuk mendapatkan advokasi, penyelesaian, dan. Artinya, sebagai konsumen,


nasabah memiliki hak untuk mendapatkan advokasi dan peraturan. Hal ini tidak semua nasabah
bank mengetahui dan memahami tentang hukum. Pihak yang lemah, pemerintah harus
melindungi kepentingan nasabah sengketa antara nasabah dan pihak bank.

6. konsumen berhak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen. Sebagai


konsumen, pelanggan memiliki hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan dari hak dan
kewajibannya dari pihak bank. Ketujuh, konsumen berhak untuk diperlakukan dan memang tidak
diskriminatif. Artinya, sebagai konsumen, pelanggan memiliki hak untuk benar dan jujur serta
tidak diskriminatif. Pihak bank tidak boleh membeda-bedakan pelayanan yang diberikannya
untuk nasabah yang kaya dengan nasabah yang ekonominya ke bawah. Pihak bank juga tidak
dapat membeda-bedakan pelayanan kepada agama, suku, dan ras tertentu.

7., konsumen berhak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan / atau penggantian,
mencerminkan barang dan / atau jasa yang tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak. Artinya,
sebagai konsumen, pelanggan memiliki hak untuk menuntut ganti rugi dengan pihak bank dari
produk dan layanan yang tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh bank pihak.

Anda mungkin juga menyukai