Anda di halaman 1dari 3

Aspek Penerapan Service Excellent

Jika suatu perusahaan maupun bisnis ingin menerapkan service excellent dengan baik, maka ada
beberapa aspek yang harus diperhatikan. Aspek-aspek penerapan service excellent tersebut adalah
sebagai berikut:

 Kepastian hukum, Dalam pelayanan prima yang diberikan, pelanggan harus mendapatkan
kepastian hukum agar mereka merasa lebih aman dan terpercaya
 Keterbukaan, Aspek keterbukaan juga diperlukan pihak pelanggan, agar informasi yang
didapatkan lebih jelas dan sesuai dengan apa yang diinginkan serta dibutuhkan oleh pelanggan
 Efisiensi, Adanya efektivitas dan efisiensi juga akan menjadikan service excellent lebih baik bagi
pelanggan
 Kejujuran serta Kepercayaan, untuk menciptakan service excellent, perusahaan atau bisnis juga
perlu memiliki aspek kepercayaan dan kejujuran yang seimbang, baik dalam aturan, pembiayaan
hingga dalam penyelesaian pelayanan yang tepat
 Penampilan, Ini merupakan aspek yang harus diterapkan kepada bagian pelayanan, dimana
penampilan mereka harus rapi, dan nyaman ketika berhadapan dengan pelanggan
 Aspek Kesopanan dan Keramahan, para karyawan yang menerapkan service excellent harus
memiliki sopan-santun, tidak egois dan sabar ketika bertugas menghadapi pelanggan yang
berbeda status sosial maupun tingkat ekonominya.
 Kesediaan dalam Melayani, profesionalitas karyawan di bagian pelayanan harus baik, harus ada
keinginan untuk selalu siap melayani, seperti seharusnya.
 Pengetahuan dan Keahlian, memberikan pelayanan prima juga harus dibarengi dengan
pengetahuan dan keahlian tentang barang dan jasa yang ditawarkan.
 Tepat waktu dan Menepati Janji, dalam hal pelayanan prima, Anda juga harus selalu tepat waktu
agar pelanggan tidak merasa membuang banyak waktu.
 Biaya, Menerapkan biaya dalam service excellent juga harus wajar, agar sesuai dengan daya beli
masyarakat
Pada penerapannya, service yang excellence ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat 6
unsur pokok dalam pelayanan prima terhadap konsumen. Berikut penjelasannya:

1) Attitude (Sikap)

Attitude adalah sikap saat menghadapi dan melayani konsumen. Potret perusahaan, diawali dari kesan
yang ditorehkan oleh karyawan perusahaan tersebut. Terutama mereka yang berdiri di frontliner atau
siapapun yang bersentuhan dengan pihak luar perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung.
Bagaimana sikap dan pelayanan dari karyawan perusahaan, akan menggambarkan dan memberi citra
perusahaan, baik itu langsung maupun tidak langsung? Setiap karyawan suatu perusahaan seharusnya
memiliki sikap yang ramah penuh simpatik dan menjunjung tinggi profesionalisme pekerjaannya serta
memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan. Itulah prinsip pelayanan prima yang pertama,
memiliki, menjaga dan meningkatkan sikap yang ramah, simpatik dan profesional.

2) Ability (Kemampuan)

Ability merupakan kemampuan kerja yang baik untuk menangani konsumen, seperti komunikasi efektif.
Di sini karyawan harus memiliki kemampuan dasar untuk mampu melakukan program pelayanan prima,
seperti :

 Bagaimana melakukan komunikasi yang efektif


 Memiliki pengetahuan di bidang pekerjaan saat ini dengan baik
 Memahami SOP dasar untuk menangani keluhan pelanggan
 Mengetahui dan paham hal apa saja yang boleh di infokan keluar dan hal apa saja yang tidak
boleh
 Mampu untuk memotivasi dirinya agar senantiasa memberikan pelayanan prima, dengan tidak
mencampur adukan dengan permasalahan pribadi.
 Ability atau kemampuan merupakan prinsip kedua dalam pelayanan prima yang senantiasa
harus selalu ditingkatkan.

3) Attention (Perhatian)

Attention adalah bentuk kepedulian terhadap kebutuhan, pertanyaan, hingga keluhan dari pelanggan.
Attention atau atensi atau perhatian adalah prinsip pelayanan prima berikutnya yang wajib dimiliki
semua karyawan, terutama mereka yang bersentuhan langsung dengan pelanggan. Attention
merupakan bentuk kepedulian kepada pelanggan / tamu, yang berkaitan dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan, serta pemahaman atas saran dan kritik yang diberikan. Dalam melakukan
aktivitasnya, seorang karyawan haruslah senantiasa memperhatikan dan mendahulukan keinginan
pelanggan, termasuk di dalamnya tamu perusahaan tersebut. Apalagi jika pelanggan / tamu tersebut
sudah menunjukan tanda membutuhkan bantuan atau pelayanan, maka seharusnya karyawan tersebut
bergegas atau menunjukan atensi untuk segera melayani dengan cepat dan baik.
4) Appearance (Penampilan)

Appearance adalah penampilan yang mencerminkan kualitas serta kredibilitas pelayanan kepada
konsumen. Penampilan karyawan baik secara phisik maupun non phisik merefleksikan kredibilitas
perusahaan, maka dari itu penting untuk selalu menjaga penampilan ini. Standar penampilan harus
dibuat oleh perusahaan, dan setiap karyawana harus menjalankannya, apalagi saat bertemu dengan
pelanggan / tamu.

5) Accountability (Tanggung Jawab)

Accountability merupakan bentuk tanggung jawab yang diberikan kepada konsumen guna mengatasi
keluhan, ketidakpuasan, atau masalah lain yang ditimbulkan. Konsep pelayanan prima berikutnya adalah
accountability atau tanggung jawab, yaitu sikap keberpihakan kita kepada pelanggan / tamu / mitra
kerja sebagai bentuk rasa emphaty dan kepedulian kita (care). Sikap tanggung jawab ini jika
dilaksanakan dengan benar dan sepenuh hati, maka bisa meminimalkan terjadinya ketidakpuasan
pelanggan, tamu atau mitra perusahaan.

6) Action (Tindakan)

Terakhir, action adalah tindakan nyata saat melayani konsumen. Attention (perhatian) penekanannya
pada bagaimana kita memberikan atensi kita terhadap kebutuhan atau keinginan pelanggan tamu kita.
Kemudian atensi ini haruslah dilanjutkan dengan action (tindakan) atas apa yang menjadi kebutuhan
dari pelanggan / tamu tersebut. Hal yang perlu dilakukan di tahap action ini adalah, melakukan tindakan
nyata untuk memastikan apa yang menjadi kebutuhan / keinginan pelanggan / tamu kita, Jika kurang
yakin dan lebih baik lakukan konfirmasi dengan sopan. Jika diperlukan, dapat dilakukan pencatatan,
apalagi jika permintaan tersebut cukup beragam, Dan jika hal ini adalah bagian dari transaksi, maka
permintaan tersebut bisa dicatat di form yang harus sudah disiapkan. Jika karyawan tersebut berada di
bagian yang berhubungan dengan transaksi (FO, FDA, Cashier, Sales Counter, Telemark, dll), Maka
prosedur transaksi harus menjadi prioritas, tentu dengan ramah dan kesopanan yang tinggi. Jangan lupa
untuk mengucapkan termakasih, dan tanyakan apa masih ada hal lain yang bisa dibantu, Sembari
mengatupkan tangan sebagai tanda menghormati dan menghargai. Jadi menjalankan prinsip dari
pelayanan prima, yaitu action sangat penting, sebagai bentuk nyata dari sebuah kepedulian (attention).

Anda mungkin juga menyukai