1) Pelanggan internal organisasi, yaitu semua orang yan terkena dampak produk
dan merupakan anggota organisasi yang menghasilkan produk tersebut.
2) Pelanggan internal pemerintah, yaitu semua orang yang terkena dampak produk
dan bukan anggota organisasi penghasil produk, melainkan mash dalam
lingkungan instansi pemerintah.
B. Pelanggan eksternal adalah mereka yang terkena dampak produk, tetapi bukan anggota
organisasi di lingkungan organisasi. Pelanggan eksternal yang dimaksud adalah
masyarakat luas. Pelayanan yang bai terhadap pelanggan di perusahaan-perusahaan
dikembangkan Total Quality Service (TQS), yaitu sistem manajemen strategi dan
integratif yang melibatkan semua manajer dan pegawai serta menggunakan metode
kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki proses organisasi agar dapat memenuhi dan
melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan.
Tujuan Total Ouality Service (TQS) adalah mewujudkan keinginan pelanggan dengan
memberikan tanggung jawab kepada setiap orang dan melakukan perbaikan pelayanan
secara berkesinambungan. Total Quality Service (TQS) terbagi menjadi empat bidang,
yang meliputi hal sebagai berikut.
1. Berfokus kepada pelanggan
Prioritas utama adalah identifikasi pelanggan (internal eksternal). Pelanggan
didentifikasi, kemudian mengidentifikasi keinginan, kebutuhan, dan harapan
pelanggan. Selanjutnya, dirancang sistem yang dapat memberikan jasa tertentu yang
dapat memenuhi keinginan pelanggan tersebut.
2. Keterlibatan pegawai secara menyeluruh
Semua pihak yang terkait dengan upaya peningkatan pelayanan harus
dilibatkan secara menyeluruh Manajemen juga harus dapat memberikan peluang
perbaikan kualitas terhadap semua pegawai. Pemimpin harus dapat memberikan
kesempatan partisipasi kepada semua pegawai yang ada di dalam organisasi, serta
memberdayakan pegawai dalam merancang dan memperbaiki barang, jasa, sistem,
dan organisasi.
3. Sistem pengukuran
Komponen dalam sistem pengukuran terdiri atas beberapa bagian, yaitu sebagai
berikut.
a) Menyusun standar proses produk barang dan jasa.
b) Mengidentifikasi ketidaksesuaian dengan keinginan pelanggan.
c) Mengoreksi penyimpangan dan meningkatkan kinerja.
4. Perbaikan kesinambungan
Perbaikan kesinambungan meliputi hal-hal sebagai berikut.
a) Memandang bahwa semua pekerjaan sebagai suatu proses.
b) Mengantisipasi perubahan keinginan, kebutuhan, dan harapan para pelanggan.
c) Mengurangi waktu siklus suatu proses produksi dan distribusi
d) Menerima umpan balik dari pelanggan dengan senang hati.
3. Harapan Pelanggan
Dalam memberikan pelayanan prima yang diharapkan oleh para pelanggan,
perl diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Pelayanan pegawai
Pola dan sistem pelayanan harus didesain secara sederhana, mudah dipahami,
baik oleh pelanggan maupun karyawan. Hal ini dapat dilengkapi dengan
kecanggihan teknologi. Namun, tetap mudah dalam penerapannya tanpa harus
menunda waktu. Sikap positif pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
pegawai atau penjual suatu perusahaan menunjukkan hal-hal sebagai berikut.
1) Telah diterapkan konsep pelayanan prima secara baik.
2) Penghargaan atas rasa simpati dari pelanggan terhadap perusahaan.
3) Hubungan harmonis antara Karyawan perusahaan dan para pelanggan.
4) Kepercayaan pelanggan terhadap mutu barang atau jasa dari perusahaan tersebut.
b. Perhatian
Organisasi yang bercorak customer-friendly sanga memberikan perhatian
mengenai kualitas di segala bidang aspek organisasinya, meliputi hal sebagai
berikut.
5) Reliability, yaitu kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa sesuai dengan
yang dinginkan secara tepat.
6) Assurance, yaitu pengetahuan dan kesopansantunan penjual, serta
kemampuannya untuk meyakinkan pelanggan.
7) Empathy, yaitu perhatian dan atensi individual yang diberikan kepada pelanggan.
8) Responsiveness, yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dengan
memberikan pelayanan yang cepat.
9) Tangible, yaitu penyediaan fasilitas fisik, perlengkapan, serta penampilan diri
penjual, pegawai, atau karyawan.
c. Keterbukaan
Buatlah pelanggan merasa diperhatikan secara tulus, tanpa pamrih, dan secara
terbuka, tidak seperti sedang diakali. Berpegang teguh pada segala janji dan iming-
iming secara konsisten dan penh komitmen. Sekarang ini banyak ditemui slogan
yang megah dan mewah, klan tampak menjanjikan, tetapi pada akhirnya setelah
dibuktikan oleh rasa dan kasat mata, semua itu bersifat palsu hanya tampak bagus di
permukaan.
d. Keakraban
Biasanya orang akan merasa senang apabila dilayani secara energik dan
antusias. Secara jujur, kita akan merasa nyaman jika ada orang yang memunculkan
sikap positif yang dimilikinya. Sikap positif itu dapat dilakukan dengan selalu
tersenyum, berbicara dengan jelas, dan penh perhatian. Ketika penjual sudah
melakukan hal itu, suasana keakraban antara penjual dan pembeli akan tercipta.
4. Aspek Pelayanan Prima
Beberapa aspek pelayanan prima adalah sebagai berikut.
a. Adanya hukum tentang pelanggan, yaitu sebagai berikut.
1) Pelanggan itu menganggap dirinya paling benar (the customer is always
right).
2) Jika pelanggan salah, lihat kembali peraturan nomor satu (if the customer
wrong, back to rule number one)
b. Pengembangan pelayanan prima tetap berpusat pada unsur manusia yang ada dalam
organisasi di semua tingkatan. Kepuasan para karyawan atau pegawai akan tercermin
dari kepuasan pelanggan. Pengembangan pegawai atau tenaga pelayanan adalah
langkah awal dalam mengembangkan pelayanan prima menuju kepuasan pelanggan
(happier customer). Pengembangan pelayanan prima harus dimulai dari pembinaan
terhadap mereka yang bertugas melayani pelanggan.
c. Apabila dikaitkan dengan masalah kepemimpinan, sering dikatakan bahwa
pelayanan yang bagus dan baik adalah cerminan dari kepemimpinan pimpinan yang
baik pula. Pemimpin merupakan figur bawahannya, apa yang dilakukan bawahan
merupakan cermin dari perlakuan pemimpin kepada bawahan tau pelanggan. Jika
seorang pemimpin mampu menjadi teladan, bawahan aka melakukan seperti yang
dicontohkan. Keteladanan adalah hal yang paling efektif jika kita menginginkan
semua bawahan kita melakukan seperti yang kita harapkan dalam rangka
memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.
2. Profesional
Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau pelayanan
sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya kemudian akan
menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Karyawan profesional adalah seorang karyawan
yang digaji dan melaksanakan tugas sesuai juklak (petunjuk pelaksanaan) serta juknis
(petunjuk teknis) yang dibebankan kepadanya. Kriteria seorang profesional adalah sebagai
berikut.
a. Keterampilan khusus (expertise) yang diperoleh dari pendidikan ataupun
pengalaman.
b. Punya rasa tangqung jawab (responsibility).
c. Kesejawatan (corporateness), yaitu orang dengan profesi yang sama biasanya
berkumpul dalam sebuah organisasi profesi dan memiliki kode etik.
Agar pemberian bantuan kepada pelanggan itu berlangsung dengan baik dan efektif,
sikap respek secara profesional (respect) dari sebuah pelaksanaan sangat dibutuhkan.
Contohnya, bagian pelayanan pelanggan (customer service), penjual (sales), dan pihak-
pihak yang berhubungan langsung dengan pelanggan harus selalu memberikan pelayanan
yang terbaik kepada setiap pelanggannya dengan penh rasa hormat. Pemberian bantuan
tidak hanya berlaku pada keluhan pelanggan, tetapi dapat juga dilakukan pada sat
pelanggan mulai menggunakan jasa atau produk kita. Oleh karena it dapat menimbulkan
kesan yangbaik dan posi tif terhadap jasa atau produk tersebut. Pemberian bantuan untuk
hal in dapat berbentuk pemberian informasi yang akurat dan informasi tentang jasa atau
produk yang akan digunakan. Komunikasi yang baik tidak hanya diperlukan untuk
meyakinkan calon pelanggan mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi juga
dipadukan untuk menciptakan kesan yang baik dan positif di mata pelanggan terhadap
produk atau jasa yang telah ia gunakan. Komunikasi yang baik mampu menjalin hubungan
dan kerja sama yang baik antara pelanggan dan penjual, pemilik produk, ataupun pemilik
jasa.
4. Salam (Greeting)
Sebuah ungkapan (greeting) adalah sebuah ungkapan yang biasanya dilakukan
oleh seseorang untuk bertegur sapa dengan orang lain. Melakukan tegur sapa ketika
bertemu dengan orang lain/pelanggan merupakan kewajiban setiap pegawai dalam
suatu perusahaan sebagai salah satu wujud pelayanan prima. Tiga kata yang bisa
digunakan dalam salam adalah sebagai berikut.
a. Sapa, sapalah terlebih dahulu orang/pelanggan yang berada dikantor
kita/orang yang mungkin membutuhkan bantuan kita.
b. Maaf, ucapkan kata maaf pada pelanggan/tamu yang datang pada perusahaan
kita untuk hal-hal yang sekiranya membuatnya kurang nyaman.
c. Terima kasih, biasakan untuk mengucapkan terima kasihuntuk bantuan
sekecil apa pun.
5. Pelayanan Terbaik
Cara terbaik untuk melayani tamu (the correct way to serving the guest) adalah
sebagai berikut.
a. Mendengarkan keinginan pelanggan
Seorang pelanggan yang datang tent menginginkan sebuah solusi dari
masalah yang mereka miliki. Ketika pelanggan bercerita dan mengeluhkan sebuah
masalah, cara pelayanan terbaiknya adalah mendengarkan dengan baik dan
memperhatikan setiap detail kebutuhan pelanggan.
b. Jangan mengabaikan pelanggan
Pelanggan hanya ingin dilayani dengan cepat. Jangan pernah mengabaikan
pelayanan kepada pelanggan. Buatlah janji yang mudah untuk memenuhi pesanan
pelanggan.
c. Mengakomodasi kebutuhan pelanggan
Sering kali pelanggan membutuhkan keinginan yang bermacam-macam dan
it terkadang tidak ada dalam pelayanan Anda. Melayani dan mendengarkan setiap
permintaan serta kebutuhan pelanggan bukanlah hal yang mudah. Meskipun
demikian, Anda tetap harus memberikan pelayanan atau akomodasi terbaik mulai
dari mendengar hingga memenuhi janji kepada pelanggan.
d. Membangun kepercayaan
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam upaya membangun kerpercayaan
bagi pelanggan. Ketika mampu memberikan apa yang pelanggan inginkan dan terus
memberikan pelayanan terbaik secara otomatis pelanggan akan memercayai produk
yang ditawarkan.
e. Menghidupkan nilai perusahaan
Sebuah perusahaan yang dapat bertahan lama di pasaran harus dapat
menghidupkan nilai perusahaan. Salah satu caranya, yaitu melalui pelayanan kepada
pelanggan. Setiap karyawan sebuah perusahaan harus tahu cara ini karena tidak
menutup kemungkinan mereka akan bertemu dengan salah satu pelanggan di luar
perusahaan.
6. Tata Krama Dalam berbisnis
Hal-hal yang diperbolehkan dalam berbisnis (do in business) Hal-hal yang
diperbolehkan dalam berbisnis adalah sebagai berikut .
1) Kejujuran.
2) Sikap menolong orang lain.
3) Tidak melakukan sumpah palsu.
4) Ramah tamah.
5) Takaran, ukuran, dan timbangan yang benar.
6) Membiayai upah sebelum mengering keringat karyawan.
7 Komoditas bisnis yang dijual adalah barang yang diperbolehkan bukan barang yang
dilarang.
8) Bisnis dilakukan dengan sukarela dan tapa paksaan.
9) Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya.
10) Member tenggang waktu apabila pengutang (kreditur) belum mampu membayar.