Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Intervensi Komunitas
Dosen Pengampu
Dra. Helly Ocktilia, MP.
Dra. Teta Riasih, MP.
Oleh
2A – Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
Kelompok 1
Alfina Nur Fauziah 19.03.001
Tirsa Alinta Pramasiwi 19.03. 004
Triesta Nurul Auliya 19.03.006
Nurmalita Fajri Adelya 19.03.008
Fardhan Wiradiva Pambudi 19.03.011
Yuke Nathasya 19.03.013
Efryl Saptya Nurachman 19.03.014
Regina Aulia Zalzabila 19.03.015
Arnoldus N. Gebze 19.03.016
Titis Rachma Aprilia 19.03.018
Anggiyani Bryanaputri 19.03.020
Armila Duratul Salsabila 19.03.021
Penulis
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mengetahui dan memahami rencana tindak lanjut PEKA pada organisasi DPM
Poltekesos Bandung.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dan sikap yang didapat selama pelatihan bisa diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat.
Rencana Tindak Lanjut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai yang diharapkan oleh unit kerja peserta dalam rangka memenuhi kekurangan
kompetensi (competency gap) para peserta pelatihan dalam kaitannya dengan tugas dan
fungsinya sebagai tenaga suatu organisasi/ lembaga.
6
Terendah: Mempunyai kerjasama dengan pihak lain dan Mempunyai cara berbagi
informasi dengan pihak lain. Nilai: 4
Tertinggi: Terlibat aktif dalam perkumpulan yang mendukung pencapaian tujuan.
Nilai: 3,71
2. Langkah 2
Prioritas yang akan ditindak lanjuti dari ciri-ciri yang berpengaruh besar
terhdap kemajuan organisasi dan hasil penialaian rendah
Prioritas yang akan ditindak lanjuti dari ciri-ciri yang berpengaruh besar
terhadap kemajuan organisasi yang telah ditetapkan di langkah pertama adalah salah
satu ciri di aspek bidang kemampuan SDM yaitu “Mempunyai kader untuk dijadikan
pengurus” dengan penilaian sebesar 2,57.
Alasan mengapa ciri ini yang dipilih sebagai prioritas adalah karena ciri ini
memiliki nilai yang terendah dari semua aspek penilaian padahal mempunyai kader
untuk dijadikan pengurus adalah hal yang penting dalam pencapaian tujuan DPM
yaitu untuk melaksanakan fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan
dalam organisasi kemahasiwaan kampus. Dalam mencapai tujuan tersebut tentunya
pengurus DPM harus mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang berhubungan
dengan fungsi-fungsi tersebut diatas sehingga penting untuk DPM mempunyai kader
yang bisa dibimbing, diperkenalkan, serta diberi gambaran tentang fungsi legislasi,
fungsi anggaran, dan juga fungsi pengawasan.
Meskipun nantinya di dalam perekerutan pengurus DPM dilakukan seleksi
yang diperuntukan kepada semua mahasiswa, akan tetapi setidaknya mahasiswa yang
sudah tergabung dalam kader ini mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang
lebih daripada mahasiswa yang lain sehingga bisa dikatakan bahwa mahasiswa yang
tergabung dalam kader ini dapat lebih siap dan matang untuk menjadi pengurus
nantinya. Mereka sudah belajar banyak hal dari sebelum mereka menjadi pengurus
sehingga saat mereka terpilih atau lolos seleksi menjadi pengurus DPM mereka sudah
tinggal mengembangkan skil yang sudah mereka dapatkan.
Hal tersebut sangat membantu dalam perjalanan organisasi DPM, dengan
memiliki pengurus yang berkualitas maka pencapaian tujuan DPM akan berjalan
dengan maksimal.
7
3. Langkah 3
Gagasan Kegiatan
Dalam pencapaiannya, organisasi DPM ini memiliki beberapa kegiatan yang
mendukung terhadap aspek peningkatan ciri – ciri di bidang kemampuan SDM
tersebut. Kegiatan yang dilakukan bisa dilakukan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM) Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung diantaranya adalah :
1. Sosialisasi program DPM
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh anggota
organisasi DPM ini, memberikan pemahaman kepada mahasiswa lainnya
agar lebih mengenal berbagai kegiatan yang diadakan oleh DPM dan juga
sebagai minat perhatian mahasiswa terhadap organisasi tersebut. Pada
kegiatan sekolah legislatif yang diselenggarakan oleh organisasi DPM,
dengan membuka pemilihin terhadap seluruh mahasiswa kampus
Poltekesos. Yang terlibat dalam kegiatan tersebut bukan hanya anggota
khusus dari DPM saja, namun juga melibatkan pihak dari luar yaitu degan
melibatkan mahasiswa umum lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan, seperti
mempelajari bagaimana kepemimpinan, cara membuat undang – undang,
pedoman persidangan, peraturan khusus ketua dan yang lainnya. Tujuan
diadakannya kegiatan tersebut juga untuk bisa mengenalkan organisasi
DPM terhadap mahasiswa lain agar lebih mengenal dan tau lebih banyak
mengenai DPM.
2. Sekolah Legislasi
Sekolah Legislasi ini bisa dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan
dan pelatihan bagaimana cara kepemimpinan yang baik, cara membuat
uundangan-undangan, bagaimana cara persidangan, dan banyak hal lagi
mengenai tugas-tugas yang dijalankan oleh DPM sehingga mahasiswa
yang mengikuti sekolah legislasi ini dapat mempunyai pengetahuan yang
baik tentang DPM.
3. Pertemuan Rutin antara Pengurus dan Mahasiswa bukan Pengurus DPM
Pertemuan rutin ini bisa dilakukan kepada mahasiswa yang tertarik dengan
DPM akan teteapi belum atau tidak menjadi pengurus DPM. Pertemuan ini
bisa dilakukan secara informal didalamnya ada sharing dari pengurus
kepada yang bukan pengurus maupun pertanyaan dari mahasiswa ke
8
pengurus DPM dengan suasana yang lebih santai, tidak trlalu kaku.
Sehingga mahasiswa dapat lebih bebas bertanya dan juga berpendapat.
4. Magang DPM
Magang DPM ini merupakan kegiatan yag bisa dilakukan dengan cara
membuat recruitmen magang nantina mahasiswa yang mengikuti magang
akan seolah-olah menjadi pengurus DPM. Mereka mengikuti semua
kegiatan DPM mulai dari melakukan tugas-tugas dan juga rapat sesuai
jabatan yang mereka pilih. Mereka bertugas untuk membantu pengurus
dalam menjalankan tugasnya. Magang DPM bertujuan memberikan
pengetahuna, keterampilan, dan pengalaman bagi mahasiswa yang tertarik
ingin menjadi pengurus DPM selanjutnya.
4. Langkah 4
Menentukan Kegiatan
Dari beberapa gagasan yang sudah ada di langkah 3 maka dipilih 2 kegiatan
untuk disusun Rencana Tindak Lanjutnya. Kegiatan yang dipilih yaitu :
1. Sosialisasi DPM
Alasan memilih sosialisasi adalah agar mahasiswa dapat mengetahui,
mengenal lebih jauh lagi tentang DPM agar mahasiswa mempunyai
ketertarikan terlebih dahulu mengenai organisasi ini sehingga mereka
punya keinginan untuk emnjadi pengurus DPM.
2. Sekolah Legislasi
Alasan memilih kegiatan ini adalah karena didalam sekolah legislasi
terdapat banyak pengetahuan dasar tentang tugas-tugas DPM yang akan
dipelajari, maka sekolah legislasi penting dilakukan sebagai awal dari
pengkaderan sebagai calon pengurus DPM nantinya.
9
5. Langkah 5
Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan Hasil yang Penanggun Kapan Kapan Sumber Apa yang
mau dicapai g Jawab mulai selesai pendukung terjadi jika
tidak
dilakukan
Sosialisas Memberikan Ketua 25 29 Lembaga Mahasiswa
i DPM pemahaman DPM Oktober Oktober Poltekesos, kurang
mengenai 2021 2021 BEM, memahami
apa itu DPM Mahasiswa DPM
Polteksos Poltekesos
Bandung dan Bandung
menarik
minat
mahasiswa
untuk
bergabung
dengan
Dewan
Perwakilan
Mahasiswa
(DPM)
Menarik Ketua 1 15 Lembaga Tujuan
Sekolah minat DPM Novembe Novembe Poltekesos, peningkatan
Legislasi mahasiswa r 2021 r 2021 BEM, kader
poltekesos kemahasiswaa Kepengurusa
bandung n n DPM tidak
untuk tercapai
bergabung
dengan
Dewan
Perwakilan
Mahasiswa
(DPM)
10
sehingga
kader
kepengurusa
n meningkat
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rencana Tindak Lanjut merupakan sebuah rencana kerja yang berisi tentang
rencana implentasi kompetensi yang diperoleh selama mengikuti pelatihan yang
menjadi tugas dan wewenangnya pada unit organisasi dimana peserta tersebut
bekerja. Dalam menyusun Rencana Tindak Lanjut, pada umumnya akan mencakup
mengapa, apa, bagaimana, siapa, dan kapan implementasi dari kompetensi tersebut
dilakukan. Sekolah Legislasi, Sosialisasi, dan Musyawarah Mahasiswa (MuMas)
merupakan contoh implementasi Rencana Tindak Lanjut Orgnasisasi Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) agar tujuan yang diinginkan oleh organisasi tersebut,
dengan tercapainya kegiatan tersebut dapat merupakan salah satu faktor dari
peningkatan dari organisasi DPM.
Oleh karena itu, orientasi dari pada perwujudan implementasi organisasi DPM
untuk menciptakan mahasiswa yang memiliki pengetahuan lebih tentang bidang
legislatif dan melatih mahasiswa untuk merangkai retorikanya masing – masing serta
mengharapkan setiap mahasiswa mempinyai jiwa kepemimpinan untuk memimpin
suatu kelompok maupun diri sendiri.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Rustanto & Tuti Kartika, 2002, Metode Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Partisipatif (MP3L), STKS Bandung
Immanuel Hardjo, Ed, 2005, PEKA Panduan Menilai Kemampuan Organisasi Maysrakat,
Denpasar : Acces Project-AusAID
Hardjono, W. (2020). Analisis Efektivitas Rencana Tindak Lanjut. Jurnal Agriwidya, 1(1),
119–127.
13