Anda di halaman 1dari 13

ASESMEN SOSIAL : TECHNOLOGY OF PARTICIPATION (TOP) DALAM

TEKNOLOGI INTERVENSI KOMUNITAS


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Intervensi Komunitas

Dosen Pengampu
Dra. Helly Ocktilia, MP.
Dra. Teta Riasih, MP.

Oleh
2A – Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
Kelompok 2

Putra Sikati Fernandi 19.03.026


Syaufa Tasya Az-Zachra 19.03.027
Hasna Zahra Arianto 19.03.028
Arinalhaq Shangridlo H. 19.03.029
Muhammad Ichsan Qomari 19.03.030
Hafidzha Al-Faisa M. 19.03.031
Hani Alfiah 19.03.032
Mia Adiana 19.03.035
Fiorent Salsabila Multon 19.03.037
Alfhis Halimatus Sa`diah 19.03.041
Helvina Fitria Wibawa 19.03.044
Dimas Bagus Anggraono 19.03.045

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL
POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asesmen Sosial : Diagram Venn
dalam Teknologi Intervensi Komunitas” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknologi Intervensi Komunitas yang diampu oleh Ibu Dra. Helly Ocktilia, MP dan Dra. Teta
Riasih, MP.

Dalam makalah ini penulis membahas tentang pengertian diagram venn, tujuan diagram
venn, tools dalam diagram venn, dan langkah – langkah penerapan teknologi digram venn
tersebut dalam lingkup komunitas. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap makalah ini
dapat menambah wawasan pembaca tentang teknologi – teknologi dalam intervensi
komunitas khususnya diagram venn dalam Program Pemberdayaan Masyarakat dan
Perlindungan Sosial.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sebagai sarana pembangun dan acuan dalam penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sehingga tujuan kami dalam
penyusunan makalah ini dapat tercapai.
Bandung, 15 Februari 2021

Penulis

ii | T e k n o l o g i I n t e r v e n s i K o m u n i t a s
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................................................1

1.4 Manfaat............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

2.1 Pengertian Diagram Venn................................................................................................2

2.2 Tujuan Diagram Venn......................................................................................................2

2.3 Tools atau Alat Bantu.......................................................................................................2

2.4 Langkah – Langkah Penerapan Teknologi.......................................................................2

BAB III PENUTUP..................................................................................................................4

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................4

iii | T e k n o l o g i I n t e r v e n s i K o m u n i t a s
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pekerja sosial merupakan sebuah profesi yang memberikan kontribusi dalam
pemecahan masalah antar hubungan manusia dalam berbagai lingkup dan aspek. Dalam
menjalankan tugasnya pekerja sosial juga didasari oleh nilai, etika, dan keterampilan.
Pekerja sosial yang banyak berhubungan langsung dengan masyarakat tentu harus
memiliki kapabilitas yang baik sehingga dapat diterima dan dipercaya oleh masyarakat.
Kapabilitas tersebut bukan hadir bergitu saja, namun hasil dari pembelajaran dan
pengalaman. Pekerja sosial tak jarang mengalami kesulitan dan tekanan moral serta
membutuhkan bantuan berupa pengetahuan, keterampilan, dan hal-hal lain yang
menunjang performanya dalam menjalankan tugas.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses menuju berdaya dengan aktif
melibatkan masyarakat. Telah banyak program pemberdayaan yang gagal karena
ketidakikutsertaan masyarakat didalamnya. Efektifitas suatu program pemberdayaan
masyarakat sangat bergantung pada tingkat partisipasi masyarakat didalamnya. Hal
tersebut dikarenakan masyarakatlah yang mengetahui akan kebutuhan, permasalahan,
serta potensi yang dimilikinya. Dalam upaya mencapai efektifitas pemberdayaan
masyarakat, diperlukan suatu teknik untuk mempermudah mencapai kondisi ideal
tersebut. Salah satu teknik yang dapat digunakan yaitu Technology of Participation
(ToP). Technology of Participation adalah teknik untuk membantu dalam pengambilan
keputusan dengan pendekatan partisipatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
manfaat penggunaan Technology of Participation (ToP) dalam program pemberdayaan
masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus. Desain studi kasus yang digunakan adalah desain kasus tunggal yang berfokus
pada program pemberdayaan yang dilakukan di Desa Cisambeng. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya perbedaan respon masyarakat dalam keikutsertaannya di program
pemberdayaan. Partisipasi masyarakat menjadi lebih aktif setelah diaplikasikannya
Technology of Participation (ToP).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah penerapan teknologi intervensi komunitas yaitu Technology of
Participation (ToP) dalam komunitas ?

1|Teknologi Intervensi Komunitas


1.3 Tujuan
Mengetahui dan memahami cara menggunakan Technology of Participation
(ToP) dalam intervensi komunitas.

1.4 Manfaat
a. Secara teoritis, dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang Technology of
Participation (ToP) dalam teknologi intervensi komunitas.
b. Secara praktis, dapat sebagai data pendukung pada penelitian berikutnya tentang ilmu
pengetahuan peneliti selanjutnya mengenai Technology of Participation (ToP) dalam
teknologi intervensi komunitas.

2|Teknologi Intervensi Komunitas


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Technology of Participation (ToP)


Technology Of Participatory adalah suatu teknik fasilitasi untuk membantu kelompok
dalam pembuatan keputusan secara partisipatif. Dalam melakukan teknik ini terdapat tiga
tahap yaitu tahap diskusi, tahap lokakarya dan tahap rencana tindak.Tahap diskusi yaitu
serangkaian pertanyaan yang memandu kelompok di dalam proses dialog yang berfokus
pada pokok bahasan atau pengalaman bersama, saling bertukar pikiran tanpa bertengkar
dan memperdalan wawaan atau kemampuanmemecahkan masalah diantara anggota
kelompok.Tahap lokakarya adalah proses yang mengorganisasi para anggota kelompok
kearah pendalaman diskusi dan mencapai konsesus atau kesepakatan bersama
tentangtindakan yang tepat dilakukan oleh kelompok. Selanjutnya tahap rencana tindak
yaitudigunakan untuk membuat rencana secara rinci tindakan yang realistis dan
mudahdilakukan oleh kelompok setelah terjadinya kesepakatan kelompok untuk
melakukankegiatan.

Peranan pekerja sosial masyarakat dapat dikelompokkan dalam empatkelompok yaitu:


peran fasilitatif, peran edukasional, peran representatif, dan peran teknikal. Berikut ini
penjelasan peran-peran tersebut :

1.Peran Fasilitator
Peran fasilitator adalah peranan yang berkaitan dengan menstimulasiatau mendukung
pengembangan masyarakat. Pekerja sosial masyarakatdapat menggunakan berbagai
teknik untuk mempermudah proses pembangunan masyarakat menjadi katalis untuk
bertindak dan menolongsepanjang proses pengembangan. Dalam kategori ini, terdapat
peranankhusus antara lain:
a.Animasi Sosial
Animasi sosial menggambarkan suatu peranan yang pentingdalam praktek pekerjaan
sosial masyarakat, yaitu kemampuan untuk mengilhami, menyemangati, mengaktifkan,
mendukung, menggerakkandan memotivasi orang lain.
b.Mediasi dan Negosiasi
Pekerja sosial masyarakat akan sering berhadapan dengankonflik-konflik kepentingan
dan nilai di dalam masyarakat.Dalammenghadapi konflik, seorang pekerja sosial

3|Teknologi Intervensi Komunitas


masyarakat kadang berperansebagai mediator. Peranan ini membutuhkan kemampuan
untuk mendengarkan dan memahami kedua belah pihak, untuk menggambarkan satu
pihak ke pihak yang lain, untuk membantu orangdalam merespek legitimasi terhadap
pandangan orang laindaripadapandangan mereka sendiri dan untuk membantu orang-
orang mencari bidang-bidang yang sama dan akhirnya mencapai beberapakesepakatan.
c. Dukungan (support)
Satu dari peranan pekerja sosial masyarakat yang sangat pentingadalah untuk
memberikan dukungan kepada orang-orang yang dilibatkan dalam struktur dan aktivitas
masyarakat. Hal ini mencakupmenegaskan, mengakui, dan mengenal nilai mereka dan
nilai kontribusimereka, memberikan dukungan, selalu siap apabila masyarakat
butuhuntuk membicarakan sesuatu.
d.Membangun Konsensus
Membangun kesepakatan merupakan perluasan dari perananmediasi yang dibahas
sebelumnya. Peranan ini menekankan pada tujuanumum, mengidentifikasi alasan-alasan
umum, menolong masyarakatuntuk mengarah pada kesepakatan yang dapat diterima oleh
orang lain.
e.Fasilitas Kelompok
Dalam berbagai hal, seorang pekerja sosial masyarakat akanmemainkan peranan fasilitas
dengan suatu kelompok, apakah secaraformal sebagai seorang pemimpin atau secara
informal sebagai anggotakelompok yang mampu membantu untuk mencapai tujuannya
secaraefektif.
f.Pemanfaatan Keterampilan dan Sumber-sumber
Peranan penting dari pekerja sosial masyarakat adalah untuk mengidentifikasi dan
menempatkan sumber-sumber dan membantumasyarakat untuk melihat bagaimana
sumber-sumber dapat digunakan.
g.Organisasi
Organisasi digambarkan sebagai orang yang membuat sesuatu ituterjadi. Peranan ini
memerlukan kemampuan untuk berpikir apa yang perlu diperlukan dan meyakinkan
bahwa hal itu terjadi. Kadang-kadang peranan ini dilakukan oleh pekerja sosial
masyarakat seorang diri, tetapi jika seseorang benar-benar komitmen dengan proses
pengembanganmasyarakat, maka pekerja sosial akan lebih baik membantu orang
lainmemikul tanggung jawab ini dengan memberikan dukungan dandorongan yang tepat.
2. Peranan Edukasional

4|Teknologi Intervensi Komunitas


Peranan edukasional menuntut pekerja lebih aktif dalam setting agenda. Pekerja sosial
masyarakat tidak hanya membantu sepanjang proses pengembangan masayarakat, tetapi
secara nyata memiliki input yang lebih positif dan terarah sebagai hasil dari pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman. Peranan edukasional terdiri dari:
a.Menumbuhkan kesadaran
Menumbuhkan kesadaran dimulai dengan menghubungkan pribadi dengan politik atau
individu dengan struktural. Hal ini bertujuanmembantu masyarakat menempatkan
masalah-masalah, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi, penderitaan dan kekecewaan
mereka sendiridi dalam perspektif sosial dan politik yang lebih luas.
b.Menginformasikan
Secara sederhana memberikan informasi yang relevan kepadamasyarakat dapat menjadi
peranan yang sangat bermanfaat bagi seorang pekerja sosial masyarakat.
c.Mengkonfrontasikan
Dalam beberapa situasi masalah, mungkin merupakan hal yang besar dan kelompok atau
masyarakat tidak mampu menghadapinya, pekerja sosial masyarakat perlu
mengkonfrontasikan kelompok dengankonsekuensi tindakannya.
d.Pelatihan
Pelatihan merupakan peranan edukatif yang sangat khusus.Peranan ini secara sederhana
menyangkut mengajar orang-orang ataumasyarakat bagaimana melakukan sesuatu.
Pekerja sosial masyarakatlebih tepat jika ia memberikan pelatihan karena ia memiliki
keahliankhusus dan mempunyai waktu senggang.

3.Peranan Representasi
Representasi digunakan untuk menunjukkan peranan pekerja sosialmasyarakat dalam
berinteraksi dengan badan-badan eksternal/luar. Peranan- peranan ini antara lain:
a.Memperoleh sistem sumber
Prinsip kepercayaan diri berusaha memanfaatkan sumber-sumber yang mungkin
diperoleh dari dalam masyarakat, namun terdapat waktunya apabila seseorang pekerja
sosial masyarakat perlu mencari sumber-sumber dari sumber eksternal.
b.Advokasi
Pekerja sosial masyarakat mewakili kepentingan individu,kelompok dan masyarakat itu
dan meletakkan kasus mereka pada urusanyang lebih baik. Peranan advokasi merupakan
peranan yang sangat berkuasa dan dengan peranan ini pekerja sosial masyarakat mudah
berada/masuk dalam posisi yang berwenang.
5|Teknologi Intervensi Komunitas
c.Media Massa
Pekerja sosial masyarakat dalam beberapa hal perlumenggunakan media secara efektif.
Peranan ini menyangkutkemampuan pekerja sosial masyarakat dalam penerbitan,
melakukan interview di radio, televisi atau media cetak atau partisipasi dalam suatudebat
atau forum.
d.Hubungan Masyarakat
Peranan ini berkaitan dengan peranan pekerja sosial masyarakatdalam memberitahukan
kepada kelompok lain. Pekerja sosial harusmelibatkan dan memberdayakan anggota
masyarakat yang bersangkutan.
e.Jaringan Masyarakat
Jaringan kerja berarti membangun hubungan dengan banyak orang dan mampu
memanfaatkan mereka untuk mempegaruhi perubahan. Pekerja sosial masyarakat secara
umum akan membangun jaringan kerja dengan anggota masyarakat.

4.Peranan Teknikal
Pekerja sosial masyarakat akan menggunakan peranan ini diantaranya:
a.Pengumpulan dan Analisa Data
Peranan ini berkaitan dengan peranan pekerja sosial masyarakatdalam penelitian sosial.
Menggunakan berbagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial untuk mengumpulkan data
yang relevan untuk menganalisadan menyajikannya.
b.Penggunan Komputer
Penggunaan komputer sangat penting untuk pekerja sosialmasyarakat. Penggunan
komputer dapat menjadi bagian dari strategi pembangunan masyarakat untuk membantu
anggota masyarakat lainnyadalam memperoleh keterampilan komputer.
c.Presentasi Lisan dan Tulisan
Pekerja sosial masyarakat pasti membuat tulisan-tulisan yangmencakup laporan tertulis,
pengeluaran dana, laporan pertemuan, kertasdiskusi dan surat. Kemampuan menulis
dengan baik dan sekaligusmenyajikannya merupakan aset utama dan menambah
keefektifanseseorang dalam mengembangkan masyarakat.
d.Manajemen
Peranan manajemen menjadi penting pada saat pertanggung jawaban pengelolaan proyek.
Pada level masayarakat, konsep-konsepmanajemen konvensional lainnya tidak tepat bagi
pengembanganmasyarakat karena konsep-konsep didasarkan pada asumsi dan nilaiyang
berbeda.
6|Teknologi Intervensi Komunitas
e.Kontrol Finansial
Dalam peranan ini, pekerja sosial masyarakat memiliki latar belakang atau pengalaman
sedikit dalam hal ini dan mungkin akan lebih baik bila ia mencari asisten yaitu orang
yang memiliki keahlian akunting.
Technology of Participation adalah teknik perencanaan pengembangan masyarakat
secara partisipatif, sehingga seluruh pihak memiliki kesempatan yang sama untuk
mengemukakan ide dan menolongsetiap orang untuk mampu mengapresiasikan ide orang
lain.Teknik ini digunakan untuk mengundang partisipasi kelompok sasaran secara
optimal untuk merumuskan tujuan, merencanakan kegiatandan mempersiapkan Tim
Kerja Masyarakat (TKM) yang akan berfungsi penuh sebagai penggerak utama atas
semua kegiatan di masyarakat. ToPini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
1)Titel Program (Nama Program Kegiatan yang akan dilakukan
2)Victory Circle (Tujuan dilaksanakannya program kegiatan)
3)Stars Seven (Pihak-pihak yang dapat dijadikan pendukung programkegiatan)
4)Analisis SWOT atau kekuatan dari dalam, kelemahan, peluang, atau potensi, atau
pihak-pihak yang mendukung serta hambatan ataukendala.
5)Time Schedule/rencana kerja
6)RAB (Rencana Anggaran Biaya)
7)TKM (Panitia Kegiatan / Tim Kerja Masyarakat)
8)Janji Hati (menggali sumber daya dari masyarakat)

Terdapat beberapa kegiatan yang terangkum dalam tiga tahaputama dalam


mengaplikasikan
Technology of Participation (TOP) yaitu:
1)Tahap diskusi
Diskusi merupakan serangkaian pertanyaan yang memandu kelompok di dalam proses
dialog. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membimbingkelompok melewati empat tingkat
kesadaran yakni objektif, reflektif,interprtatif dan memutuskan. Langkah ini bersifat
memfasilitasi pembicaraan dan diskusi dalam kelompok sehingga kelompok tersebut
dapat memperdalam wawasan dan kreativitas mengenai pokok-pokok bahasan atau
pengalaman.
2)Tahap Lokakarya

7|Teknologi Intervensi Komunitas


Lokakarya merupakan cara untuk memfasilitasi pemikiran-pemikirandi dalam kelompok
tentang pokok-pokok bahasan tertentu menjadisuatu keputusan dan tindakan-tindakan
yang sifatnya terfokus.
3)Tahap Rencana Tindak
Rencana tindak merupakan gabungan dari tahap diskusi danlokakarya, yang efektif guna
menggerakan kelompok dari yangsemula berkutat dengan berbagai gagasan menjadi
rencana tindakannyata untuk kurun waktu dan disertai dengan tugas-tugas dantanggung
jawab yang diuraikan secara rinci.

1.1.1Technology of Participation (ToP)


Teknik ini digunakan dengan melibatkan masyarakatdalam menentukan langkah-langkah
kegiatan perencanaanuntuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi agartercapai
kondisi yang diinginkan. Langkah-langkah yangdilakukan praktikan sebagai berikut :
1.Tahap diskusi.
Pada tahap diskusi praktikan menanyakankembali tentang permasalahan-permasalahan
yang dialami.Diskusi ini dipimpin oleh praktikan sendiri. Kemudianmendiskusikan
prioritas masalah yang akan diselesaikanterlebih dahulu. Selain itu, dalam tahap ini juga
berdiskusi tentang solusi untuk pemecahan masalah. Terdapatbeberapa masukan dari
TKM untuk pemecahan masalah.
2.Tahap lokakarya
Pada tahap lokakarya ini yaitumenindaklanjuti usulan pemecahan masalah
tersebut.Dimana di sini terdapat alasan memilih solusi agar terdapatsolusi yang memang
tepat digunakan untuk memecahkanprioritas masalah serta hasil kesepakatan bersama.

Tahap rencana tindak. Pada tahap rencana tindak, praktikan bersama TKM
merumuskan rencana-rencana tindakan berdasarkankesepakatan bersama yang nantinya
akan direalisasikan pada tahapintervensi. Pada rencana tindak dirumuskan nama
kegiatan, tujuan,sasaran, rincian kegiatan, indikator keberhasilan, penyusunan
TKM,perlengkapan yang dibutuhkan, serta komitmen bersama/ janji hati

2.2 Tujuan Technology of Participation (ToP)

8|Teknologi Intervensi Komunitas


2.3 Tools atau Alat Bantu

2.4 Langkah – Langkah Penerapan Teknologi

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

9|Teknologi Intervensi Komunitas


DAFTAR PUSTAKA

COREMAP II. 2006. Panduan Pengambilan Data Dengan Metode Rapid Rural Appraisal
(RRA) DAN Participatory Rural Appraisal (PRA). Diakses melalui
http://coremap.or.id/downloads/Manual-Metode_RRA_PRA_ok.pdf. Pada tanggal 15
Februari 2021, pukul 19.00 WIB.

Media Penyuluhan Perikanan Pati. 2013. Pembuatan Diagram Venn Dalam Rangka PRA.
Diakses melalui http://mediapenyuluhanperikananpati.blogspot.com/2012/05/pembuatan-
diagram-venn-dalam-rangka-pra.html. Pada tanggal 15 Februari 2021, pukul 19.40 WIB.

NIPUTUDK. 2016. Teknik dan Alat PRA. Diakses melalui


https://ndkbluefin.wordpress.com/2016/05/27/kajian-keadaan-pedesaan-secara partisipatif/.
Pada tanggal 15 Februari 2021, pukul 20.00 WIB.

10 | T e k n o l o g i I n t e r v e n s i K o m u n i t a s

Anda mungkin juga menyukai