Anda di halaman 1dari 14

TECHNOLOGY OF PARTICIPATION (TOP)

DALAM TEKNOLOGI INTERVENSI KOMUNITAS


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Intervensi Komunitas

Dosen Pengampu
Dra. Helly Ocktilia, MP.
Dra. Teta Riasih, MP.

Oleh
2A – Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
Kelompok 2

Putra Sikati Fernandi 19.03.026


Syaufa Tasya Az-Zachra 19.03.027
Hasna Zahra Arianto 19.03.028
Arinalhaq Shangridlo H. 19.03.029
Muhammad Ichsan Qomari 19.03.030
Hafidzha Al-Faisa M. 19.03.031
Hani Alfiah 19.03.032
Mia Adiana 19.03.035
Fiorent Salsabila Multon 19.03.037
Alfhis Halimatus Sa`diah 19.03.041
Helvina Fitria Wibawa 19.03.044
Dimas Bagus Anggraono 19.03.045

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL
POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Technology of Participation
(ToP) dalam Teknologi Intervensi Komunitas” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknologi Intervensi Komunitas yang diampu oleh Ibu Dra. Helly Ocktilia, MP dan Dra. Teta
Riasih, MP.

Dalam makalah ini penulis membahas tentang pengertian Technology of Participation


(ToP), tujuan, tools , dan langkah – langkah penerapan Technology of Participation (ToP)
tersebut dalam lingkup komunitas. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap makalah ini
dapat menambah wawasan pembaca tentang teknologi – teknologi dalam intervensi
komunitas khususnya Technology of Participation (ToP) dalam Program Pemberdayaan
Masyarakat dan Perlindungan Sosial.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sebagai sarana pembangun dan acuan dalam penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sehingga tujuan kami dalam
penyusunan makalah ini dapat tercapai.
Bandung, 8 April 2021

Penulis

ii | T e k n o l o g i I n t e r v e n s i K o m u n i t a s
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................................................1

1.4 Manfaat............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2.1 Pengertian Technology of Participation (ToP)................................................................3

2.2 Kegiatan Technology of Participation (ToP)...................................................................4

2.3 Penerapan Technology of Participation (ToP).................................................................5

2.4 Langkah-Langkah Penerapan Technology of Participation (TOP)..................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

iii | T e k n o l o g i I n t e r v e n s i K o m u n i t a s
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pekerja sosial merupakan sebuah profesi yang memberikan kontribusi dalam
pemecahan masalah antar hubungan manusia dalam berbagai lingkup dan aspek. Dalam
menjalankan tugasnya pekerja sosial juga didasari oleh nilai, etika, dan keterampilan.
Pekerja sosial yang banyak berhubungan langsung dengan masyarakat tentu harus
memiliki kapabilitas yang baik sehingga dapat diterima dan dipercaya oleh masyarakat.
Kapabilitas tersebut bukan hadir bergitu saja, namun hasil dari pembelajaran dan
pengalaman. Pekerja sosial tak jarang mengalami kesulitan dan tekanan moral serta
membutuhkan bantuan berupa pengetahuan, keterampilan, dan hal-hal lain yang
menunjang performanya dalam menjalankan tugas.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses menuju berdaya dengan aktif
melibatkan masyarakat. Telah banyak program pemberdayaan yang gagal karena
ketidakikutsertaan masyarakat didalamnya. Efektifitas suatu program pemberdayaan
masyarakat sangat bergantung pada tingkat partisipasi masyarakat didalamnya. Hal
tersebut dikarenakan masyarakatlah yang mengetahui akan kebutuhan, permasalahan,
serta potensi yang dimilikinya. Dalam upaya mencapai efektifitas pemberdayaan
masyarakat, diperlukan suatu teknik untuk mempermudah mencapai kondisi ideal
tersebut. Salah satu teknik yang dapat digunakan yaitu Technology of Participation
(ToP). Technology of Participation adalah teknik untuk membantu dalam pengambilan
keputusan dengan pendekatan partisipatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
manfaat penggunaan Technology of Participation (ToP) dalam program pemberdayaan
masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus. Partisipasi masyarakat menjadi lebih aktif setelah diaplikasikannya Technology of
Participation (ToP).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah penerapan teknologi intervensi komunitas yaitu Technology of
Participation (ToP) dalam komunitas?

1.3 Tujuan
Mengetahui dan memahami cara menggunakan Technology of Participation
(ToP) dalam intervensi komunitas.

1|Teknologi Intervensi Komunitas


1.4 Manfaat
a. Secara teoritis, dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang Technology of
Participation (ToP) dalam teknologi intervensi komunitas.
b. Secara praktis, dapat sebagai data pendukung pada penelitian berikutnya tentang ilmu
pengetahuan peneliti selanjutnya mengenai Technology of Participation (ToP) dalam
teknologi intervensi komunitas.

2|Teknologi Intervensi Komunitas


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Technology of Participation (ToP)

Technology of Participation (ToP) adalah tehnik perencanaan pengembangan


masyarakat secara partisipatif, sehingga seluruh pihak memiliki kesempatan yang sama
untuk mengemukakan ide dan menolong setiap orang untuk mampu mengapresiasikan
ide orang lain. Teknologi partisipatif mengeksplorasi munculnya inisiatif-inisiatif, sikap
kepemimpinan, keputusan dan tanggung jawab dari seluruh anggota kelompok. ToP
berusaha mengatasi berbagai hambatan dan kerumitan yang terjadi dalam
diskusi/pertemuan dalam pengambilan keputusan; adanya sekelompok orang
tertentu yang sangat mendominasi forum, atau orang-orang yang dapat berbicara dalam
forum adalah fenomena umum yang sering menghambat jalannya diskusi/pertemuan;
sehingga diskusi tidak menghasilkan kesefahaman atau keputusan. ToP berusaha
mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam diskusi tersebut di atas.

Teknik ini digunakan untuk mengundang partisipasi kelompok sasaran secara optimal
untuk merumuskan tujuan, merencanakan kegiatan dan mempersiapkan tim kerja
masyarakat (TKM) yang akan berfungsi penuh sebagai penggerak utama atas semua
kegiatan di masyarakat. 

Teknik Technology of Participation (TOP) dapat dijadikan alat oleh Pekerja Sosial
dalam melakukan rencana sosial pemberdayaan sosial di masyarakat desa.
Technology of Participation (TOP) dapat meningkatkan partisipasi masyarakat
khususnya keluarga miskin dalam menentukan arah dan tujuan program atau
kegiatan yang akan dilaksanakan bersama. Teknik ini dapat meningkatkan kemandirian
suatu kelompok masyarakat dalam mewujudkan pembangunan masyarakat desa yang
sejahtera. Technology of Participation (TOP) dapat membantu tim kerja masyarakat
melakukan perencanaan berdasarkan hasil asesmen.

Technology of Participation (TOP) juga dilakukan dengan memperhatikan


pendekatan ORID: obyektif yaitu apa adanya, reflektif yaitu mengajak masyarakat
merefleksikan apa yang sudah dirumuskan sehingga ada proses penyadaran masyarakat,
interpretative dan decisional yaitu mengajak masyarakat menginterprestasikan
alternative pemecahan masalah dan memutuskan untuk mejadi program.

3|Teknologi Intervensi Komunitas


2.2 Kegiatan Technology of Participation (ToP)

TOP ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu:

1. Titel Program (Nama Program Kegiatan yang akan dilakukan)


2. Victory Circle (Tujuan dilaksanakannya program kegiatan)
3. Stars Seven (Pihak-pihak yang dapat dijadikan pendukung program kegiatan)
4. Analisis SWOT atau Kekuatan dari dalam, Kelemahan< peluang, atau potensi, atau
pihak-pihak yang mendukung serta hambatan atau kendala
5. Time Schedul / rencana kerja
6. RAB (Rencana Anggaran Biaya)
7. TKM (Panitia Kegiatan / Tim Kerja Masyarakat)
8. Janji Hati (menggali sumber daya dari masyarakat)

Ada beberapa kegiatan yang terangkum dalam tiga tahap utama dalam mengaplikasikan
Technology of Participation (TOP) yaitu:

1. Tahap diskusi

Diskusi merupakan serangkaian pertanyaan yang memandu kelompok di dalam proses


dialog. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membimbing kelompok melewati empat tingkat
kesadaran yakni objektif, reflektif, interprtatif dan memutuskan. Langkah ini bersifat
memfasilitasi pembicaraan dan diskusi dalam kelompok sehingga kelompok tersebut
dapat memperdalam wawasan dan kreativitas mengenai pokok-pokok bahasan atau
pengalaman.

2. Tahap Lokakarya

Lokakarya merupakan cara untuk memfasilitasi pemikiran-pemikiran di dalam kelompok


tentang pokok-pokok bahasan tertentu menjadi suatu keputusan dan tindakan-tindakan
yang sifatnya terfokus. Langkah ini merupakan cara yang efektif untuk membangun
konsesus di dalam kelompok serta menjadikannya sebagai cara pemecahan dan
merupakan tindakan bersama.

4|Teknologi Intervensi Komunitas


3. Tahap Rencana Tindak

Pada tahap rencana tindak, praktikanbersama TKM merumuskan rencana-rencana


tindakan berdasarkan kesepakatan bersama yang nantinya akan direalisasikan pada tahap
intervensi. Pada rencana tindak dirumuskan nama kegiatan, tujuan,sasaran, rincian
kegiatan, indikator keberhasilan, penyusunan TKM,perlengkapan yang dibutuhkan, serta
komitmen bersama/ janji hati

2.3 Penerapan Technology of Participation (ToP)


Keberhasilan pengaplikasian Technology of Participation (ToP) dapat di tinjau dari
beberapa aspek, seperti kehadiran, kegotongroyongan, kesadaran, dan komitmen
masyarakat dalam menangani masalah yang ada di wilayahnya. Pemilihan aspek tersebut
didasarkan pada elemen kunci keberhasilan ToP yang dibuat oleh The Asia Foundation
dan sesuai dengan konteks yang ada di lapangan. (The Asia Foundation, 2008)
menjabarkan elemen kunci keberhasilan suatu ToP, antara lain:
1. Semua orang menghadiri acara dan turut terlibat didalam diskusi dan lokakarya.
2. Kelompok yang sebelumnya merasa termarjinalkan ikut terlibat dalam acara.
3. Menghasilkan tindakan lanjut.
4. Terdapat manajemen dinamika kelompok yang mana:
a. Partisipan merasa terhormat dan dihormati.
b. Partisipan dapat mengutarakan pendapatnya dengan aman.
c. Partisipan merasa bebas bersikap senyaman mereka.
d. Diskusi terfokus pada isu masalah bersama, bukan masalah pribadi.
e. Partisipan tidak saling menyerang ataupun melindungi ide-ide tertentu.
5. Terdapat sense of accomplishment diantara para peserta di seluruh proses
kegiatan.
6. Partisipan memiliki rasa kepemilikan atas hasil kegiatan.
7. Waktu yang dimiliki partisipan dimaksimalkan dengan langkah yang tepat dan
alokasi waktu yang memadai.
8. Acara ini mengatalisasi komitmen, tanggung jawab, dan inisiatif individu.
9. Acara ini dapat direplikasi dengan mudah pada tingkatan yang berbeda dan di
area yang berbeda pula.

5|Teknologi Intervensi Komunitas


2.4 Langkah-Langkah Penerapan Technology of Participation (TOP)
Perencanaan sosial yang matangakan mendorong efisiensi dan efektifitas penanganan
permasalahan masyarakat di suatu wilayah. Pada kesempatan ini, peneliti melakukan
penerapan Technology of Participation (TOP). Adapun langkah-langkah yang ditempuh
adalah sebagai berikut:
1. Perumusan Nama Kegiatan
Penerapan teknik Technology of Participation (TOP) merupakan tahapan setelah
dilakukan asesmen masalah dan kebutuhan pada masyarakat. Peneliti Bersama
masyarakat menangani salah satu masalah yang menjadi prioritas yaitu keluarga
miskin. Selanjutnya peneliti menawarkan kepada warga untuk menyampaikan
gagasan kegiatan yang seharusnya dilakukan untuk memecahkan permasalahan
keluarga miskin. Akhirnya diperoleh kesepakatan untuk dapat membantu keluarga
miskin dari segi pemberdayaan melalui pengembangan ekonomi. Nama program yang
direncanakan bersama masyarakat, yaitu “Program Pengembangan Ekonomi Berbasis
Lingkungan”.
2. Perumusan Tujuan Kegiatan
Dalam perumusan tujuan kegiatan, peneliti mengajak peserta pertemuan menentukan
tujuan dari pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Adapun tujuan yang ingin
dicapai oleh masyarakat yaitu:
- Tujuan Umum
Terbentuknya wadah usaha dan keluarga miskin dapat berdaya mengelola potensi
lokal sehingga bisa meningkatkan pendapatannya serta membangun rasa
kebersamaan dan kerjasama antarwarga yang tergabung dalam kelompok.
- Tujuan Khusus
1) Keluarga miskin mampu untuk membuat usaha sendiri dari keterampilan yang
dimiliki
2) Memiliki motivasi untuk lebih berusaha memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari
3) Keluarga miskin tidak selalu bergantung pada ketersediaan pekerjaan untuk
mendapatkan penghasilan.
3. Sistem yang terlibat
1) Inisiator system
Orang-orang yang pertama kalinya dapat memahami dan mengungkapkan
masalah tersebut, yang termasuk dalam sistem ini yaitu para ketua RT/RW, tokoh
6|Teknologi Intervensi Komunitas
masyarakat, kader posyandu, penyuluh pertanian, dinas terkait, serta aparat desa
setempat.
2) Sistem pelaku perubahan / change agent system
Individu-individu yang berperan sebagai pemimpin usaha perubahan. Fungsi
sistem ini adalah sebagai pusat yang mengatur pemecahan masalah, yang
termasuk dalam sistem ini adalah para TKM (Tim Kerja Masyarakat).
3) Sistem kelayanan / client system
Individu-individu yang menerima manfaat langsung dengan adanya kegiatan yang
dilaksanakan. Sistem ini mengarah kepada orang-orang yang mendapat manfaat
dengan adanya kegiatan, yang termasuk dalam sistem ini adalah keluarga miskin
yang telah ditentukan kriterianya.
4) Sistem dukungan / support system
Individu-individu atau lembaga yang ikut berperan dalam upaya perubahan yang
diharapkan, dan masyarakat yang menerima keuntungan kedua/tidak langsung
dari adanya pelaksanaan kegiatan tersebut, yang termasuk dalam sistem ini yaitu
Kepala desa setempat, elemen masyarakat yaitu kepala dusun, ketua RW, ketua
RT, penyuluh pertanian, dinas terkait dan seluruh masyarakat desa setempat.
5) Sistem pengawasan / controlling system
Kelompok individu yang secara formal mendelegasikan kewenangan dan
kekuasaan untuk terjadinya suatu perubahan, yang termasuk dalam sistem ini
yaitu Kepala Desa, LPM, BPD serta Kepala Dusun setempat.
6) Sistem pelaksana / implementing system
Sistem pelaksana merupakan individu/kelompok yang bertanggung jawab atas
kesuksesan pelaksanaan perubahan. Sistem ini adalah Tim Kerja Masyarakat yang
telah dibentuk. Kegiatan dimulai dengan pembentukan TKM, yang dilakukan
melalui diskusi dengan warga dan tokoh masyarakat yang kemudian diperoleh
kesepakatan bersama untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan.
7) Sistem sasaran / target system
Individu, kelompok atau organisasi yang mendapat manfaat pertama dan utama
dari perubahn yang dilakukan. Seringkali sistem sasaran tidak bisa dipisahkan
dengan sistem klien, yang termasuk sistem sasaran adalah para keluarga miskin
yang masih memerlukan program ini untuk kesejahteraan masyarakat, dan yang
benar-benar tidak memiliki pekerjaan dan tidak bisa memenuhi kehidupan sehari-
harinya.
7|Teknologi Intervensi Komunitas
8) Sistem tindakan / action system
Cara dalam melaksanakan kegiatan untuk perubahan, termasuk didalamnya
individu/ kelompok yang mempunyai peranan aktif dalam merencanakan
perubahan dan melaksanakan kegiatan untuk perubahan. Kegiatan ini berjalan atas
kerjasama TKM, para keluarga miskin, serta beberapa masyarakat desa detempat
serta tokoh masyarakat yang menghadiri acara pertemuan yang telah
dilaksanakan.

4. Kesiapan sistem untuk bekerja


Terlibat dengan adanya kesediaan dari berbagai sistem yang terlibat bekerja. Hal ini
dapat dilihat dari keinginan warga yang kuat untuk meningkatkan kemampuan dan
penghasilan Keluarga miskin dengan menciptakan keterampilan masyarakat, juga
penguatan ke Keluarga miskin dan TKM untuk memaksimalkan program yang
direncanakan. Disamping itu juga adanya dukungan dari kepala kepala dusun, ketua
RW, ketua RT dan harapan kepala Desa dengan adanya program ini merupakan salah
satu kegiatan yang sangat mendukung agar Keluarga miskin bisa mendapatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari serta memiliki
akses yang baik untuk menjangkau pendidikan dan kesehatan yang merupakan
kebutuhan dasar masyarakat.
Untuk mengantisipasi kelemahan maupun hambatan yang mungkin muncul
perlu dilakukan pendekatan dan sosialisasi kepada sistem sasaran yaitu :
1. Penyusunan jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan ini bertujuan untuk menentukan langkah-langkah dari tim kerja
masyarakat dalam pelaksanaan intervensi komunitas. Kegiatan Tahap I yaitu
penyuluhan Di mana dilakukannya TOP. Yang bertujuan untuk mengurangi salah
satu sebab dari masalah prioritas.
2. Proses menguatkan dan Komitmen Kerjasama
Dalam rangka menyukseskan program kegiatan, peneliti meminta kepada warga
yang hadir dalam kegiatan ToP untuk mengungkapkan komitmen. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan keseriusan dalam melaksanakan
program. Komitmen warga, dalam hal ini peserta pertemuan yang merupakan
tokoh masyarakat dari Desa dimana dilakukannya intervensi serta elemen
masyarakat lainnya dalam melaksanakan program secara sukarela dan
bertanggung jawab. Wujud komitmen warga (peserta) dalam melaksanakan
8|Teknologi Intervensi Komunitas
program secara sukarela dan bertanggung jawab dapat berbentuk materi/dana,
tenaga, dan saran/pendapat.

5. Identifikasi kebijakan
Setelah dilakukannya assessment terhadap kebijakan yang diperoleh, Untuk
identifikasi kebijakan itu sendiri, peneliti bersama masyarakat memutuskan untuk
mengembangkan salah satu kebijakan yang baru yang diusulkan oleh masyarakat.
Contoh dalam identifikasinya ialah pada Desa Munjul sudah terdapat program
pemerintah yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan maka peneliti akan
melakukan identifikasi kebijakan. Kebijakan yang ada pada Desa Munjul merupakan
implementasi pemanfaatan Dana Desa yang digunakan untuk
pemberdayaan masyarakat. Adapun beberapa kebijakan yang diketahui oleh
masyarakat terutama dalam pelaksanaan rembug warga yaitu:
(1) Kebijakan untuk membuat produk unggulan potensi lokal desa setempat dalam
bentuk pembentukan kelompok usaha.
(2) Kebijakan lainnya yaitu pengadaan alat-alat untuk pemanfaatan limbah.
(3) Sosialisasi Program mengenai Keluarga miskin dan Motivasi terhadap Keluarga
miskin mengenai “Minat Kewirausahaan” Pada identifikasi kebijakan ini, merupakan
keselarasan dari rencana program yang akan dilaksanakan oleh tim kerja masyarakat
dan keluarga miskin. Sehingga progam yang dijalankan dapat berjalan secara
berkesinambungan.

9|Teknologi Intervensi Komunitas


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Technology of Participation (ToP) adalah teknik perencanaan pengembangan
masyarakat secara partisipatif, sehingga seluruh pihak memiliki kesempatan yang sama
untuk mengemukakan ide dan menolong setiap orang untuk mampu mengapresiasikan ide
orang lain. Teknologi partisipatif mengeksplorasi munculnya inisiatif-inisiatif, sikap
kepemimpinan, keputusan dan tanggung jawab dari seluruh anggota kelompok.
Teknik Technology of Participation (TOP) dapat dijadikan alat oleh Pekerja Sosial
dalam melakukan rencana sosial pemberdayaan sosial di masyarakat desa. Technology of
Participation (TOP) dapat meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya keluarga
miskin dalam menentukan arah dan tujuan program atau kegiatan yang akandilaksanakan
bersama. Teknik ini dapat meningkatkan kemandirian suatu kelompok masyarakat dalam
mewujudkan pembangunan masyarakat desa yang sejahtera.
Ada beberapa kegiatan yang terangkum dalam tiga tahap utama dalam
mengaplikasikan Technology of Participation (TOP) yaitu ; tahap diskusi merupakan
serangkaian pertanyaan yang memandu kelompok di dalam proses dialog, tahap lokakarya
yaitu cara untuk memfasilitasi pemikiran-pemikiran di dalam kelompok tentang pokok-
pokok bahasan tertentu menjadi suatu keputusan dan tindakan-tindakan yang sifatnya
terfokus. Dan Tahap Rencana Tindak yaitu praktikan bersama TKM merumuskan
rencana-rencana tindakan berdasarkan kesepakatan bersama yang nantinya akan
direalisasikan pada tahap intervensi. Kemudian langkah-langkah yang ditempuh adalah
sebagai berikut ; perumusan nama kegiatan, perumusan tujuan kegiatan, sistem yang
terlibat, dan identifikasi kebijakan.

10 | T e k n o l o g i I n t e r v e n s i K o m u n i t a s
DAFTAR PUSTAKA

COREMAP II. 2006. Panduan Pengambilan Data Dengan Metode Rapid Rural Appraisal
(RRA) DAN Participatory Rural Appraisal (PRA). Diakses melalui
http://coremap.or.id/downloads/Manual-Metode_RRA_PRA_ok.pdf. Pada tanggal 15
Februari 2021, pukul 19.00 WIB.

Jesa, B. I., Fahmi, M. I., Kesejahteraan, P., Bandung, S., Pascasarjana, S., Airlangga, U.,
Bandung, K., Barat, J., Surabaya, K., & Timur, J. (n.d.). MENCAPAI EFEKTIVITAS
PROGRAM PEMBERDAYAAN MELALUI TECHNOLOGY OF PARTICIPATION ( ToP
): STUDI KASUS DI DESA. 82–90.

NIPUTUDK. 2016. Teknik dan Alat PRA. Diakses melalui


https://ndkbluefin.wordpress.com/2016/05/27/kajian-keadaan-pedesaan-secara
partisipatif/. Pada tanggal 15 Februari 2021, pukul 20.00 WIB.

Ramdani, Jaka. (2020). TEKNIK TECHNOLOGY OF PARTICIPATION (TOP) DALAM


PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA. 10.13140/RG.2.2.21610.95688.

Yhoen YuliaQ. 2014. Literature Berbasis Komunitas Praktikum 3. Diakses melalui


http://yhoen-yulia.blogspot.com/2014/02/literatur-berbasis-komunitas-praktikum-3.html.
Pada tanggal 8 April 2021, pukul 13.30 WIB.

11 | T e k n o l o g i I n t e r v e n s i K o m u n i t a s

Anda mungkin juga menyukai