Penyusun:
Ahmad Sutrisno
Ajitio Puspo Utomo
Khoirul iman
Muhammad Syarifudin
Rubiyanto
Sali
LEMBAGA PENELITIAN
DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KEGIATAN
Penyusun:
Ketua:
Khoirul Iman
Anggota:
1. Ajitio Puspotomo
2. Ahmad Sutrisno
3. Rubiyanto
4. Syarifudin
5. Sali
Mengesahkan,
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Atas rahman dan rahim-Nya penyusun dapat menyelesaikan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih 40 hari yakni mulai tanggal 11 Januari
sampai 20 Februari 2022 dengan lancar.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang
yaitu Agama Islam yang kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah nanti. Praktik
Pengalaman Lapangan merupakan salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan
sinkron antara program pendidikan di kampus dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di lapangan untuk menjadi tenaga yang
profesional.
Tak lupa pada kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan KPM ini. Ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada:
1. Allah Swt yang telah memberikan Kesehatan baik jasmani maupun rohani
2. Bapak Dr. H oman Fathurrohman MA selaku Rektor IAI Bunga Bangsa Cirebon
yang telah memberi kesempatan untuk melaksanakan program KPM ini
3. Bapak Muhammad Ridwan, M.E.Sy selaku penyelenggara kegiatan PPL 2022, yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan program KPM ini
4. Dodo selaku Dosen Pembimbing Lapangan, terima kasih atas segala masukan,
kritikan dan saran yang ibu berikan kepada kami
5. Bapak H. Asep Saefullah selaku ketua terima kasih karena sudah menerima kami di
Nu Care Lazisnu Kabupaten Cirebon
6. Nu Care Lazisnu Kabupaten Cirebon terima kasih atas kerja samanya selama
kegiatan berlangsung
7. Teman teman PPL Kelompok Nu Care Lazisnu Kabupaten Cirebon yang telah
melaksanakan kegiatan KPM ini terima kasih atas kerja sama dan kekompakannya
selama kegiatan berlangsung
Pada penyusunan kali ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi berbagai
pihak yang berkepentingan dalam masalah ini. Penyusun hanya manusia biasa yang
banyak memiliki kesalahan dan juga kekhilafan, dan jauh dari suatu kesempurnaan. Maka
dari itu, penyusun membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar kita bisa
manusia yang berilmu dan dapat menciptakan suatu karya yang lebih baik lagi.
Segenap mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak apabila dalam melaksanakan program maupun penyusunan laporan banyak terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan
balasan pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, penyusun berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
1
bermanfaat bagi semua pihak
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penghimpunan dana merupakan kegiatan penting dan utama dalam sebuah
lembaga pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah. Karena organisasi pengelolaan zakat
dalam aktifitasnya selalu berhubungan dengan suatu dana. Suatu penggalangan dana
tidak identik dengan uang semata, ruang lingkupnya itu lebih luas dan mendalam
karena pengaruh penggalangan dana sangat besar bagi eksistensi sebuah lembaga
pengelolaan zakat karena dana zakat, infaq, dan sedekah dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dan mempersempit jurang
pemisah antara si miskin dan si kaya. Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat kepada
orang – orang beriman untuk berzakat, infaq, dan sedekah menunjukkan bahwa
ajaran Islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan berusaha sehingga
memiliki harta kekayaan yang memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya yang
juga berlomba-lomba menjadi muzakki.
Penggalangan dana sebagai bentuk kedermawanan dan kepedulian
masyarakat, Aktivitas penggalangan dana menjadi suatu keniscayaan dalam
pengelolaan wakaf. Aktivitas penggalangan dana dapat diartikan sebagai serangkaian
kegiatan dalam rangka penggalangan dana dan daya lainnya dari masyarakat yang
akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasional lembaga
sehingga mencapai tujuan dan untuk mengembangkan usaha-usaha sosial. Di
Indonesia, perintah berzakat sudah di terapkan dan di tetapkan menjadi bagian dari
hukum bernegara. Hal itu dapat di lihat pada UU No 38. Tahun 1999 tentang
pengelolaan zakat melalui keputusan menteri yang selanjutnya di pengaruhi menjadi
UU No 23 Tahun 2011.3 Di dalamnya terdapat pengelolaan zakat dan peraturan
perundang-undangan lainnya terkait zakat. Sedangkan lembaga yang melakukan
pengelolaan ZISWAF secara nasional disebut BAZNAS, lembaga amil zakat yang
disebut LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas
membantu pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak, dan
shadaqah.
Nahdlatul Ulama (NU) adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia yang
bergerak pada bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Dalam bidang
ekonomi NU melalui Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama
(LAZIS-NU) merupakan salah satu lembaga amil zakat nasional yang mengelola
Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (ZISWAF), didirikan pada tahun 2004 sesuai
dengan amanah Muktamar NU ke-31 yang di gelar di Asrama Haji Donohudan,
Boyolali Jawa Tengah
1
Sebagaimana cita-cita awal berdirinya NU CARE LAZISNU sebagai nirlaba milik
perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU) senantiasa berkhidmat untuk membantu
kesejahteraan umat serta mengangkat harkat sosial melalui pendayagunaan dana
Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) dan dana-dana Corporate Social Responbility
(CSR). Ketika membahas mengenai Unit Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah
(UPZIS) yang kemudian biasa dikaitkan dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ), maka
fokus perhatian seorang masyarakat akan tertuju pada bagaimana aktifitas
fundraising (penggalangan dana) pada program UPZIS NU Care di lembaga
LAZISNU itu sendiri, dan untuk meraih hasil yang maksimal dalam pengumpulan
dana tersebut yang nantinya akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya, maka
akan menjadi salah satu perhatian khusus bagi setiap lembaga zakat dalam aktifitas
fundraising agar dapat dikelola dengan manajemen yang baik dan lebih profesional
lagi.
2
B. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah :
1. Tujuan
3
2. Kegunaan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penggalangan dana
Penggalangan dana merupakan kegiatan menghimpun atau menggalang
dana ZIS serta sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok,
organisasi, dan perusahaan yang akan di salurkan dan didayagunakan untuk
mustahik atau orang yang berhak menerima. Kegiatan penghimpunan dana
memiliki 5 tujuan pokok:
a. Menghimpun dana
b. Menghimpun donatur
5
a. Kata mempengaruhi bisa juga diasrtikan sebagai memberitahukan kepada
masyarakat terkait seluk beluk keberadaan LAZISNU
b. Mempengaruhi dapat juga bermakna mengingatkan dan menyadarkan,
artinya mengingatkan kepada donatur untuk sadar bahwa dalam harta dan
memilikinya bukan seluruhnya oleh usaha sendiri. Karena pada hakikatnya
manusia dilahirkan itu bukan sebagai makhluk individu saja, tetapi juga
harung mengfungsikan dirinya sebagai makhluk sosial
c. Mempengaruhi dalam arti mendorong suatu lembaga atau masyarakat untuk
menyerahkan sumbangan dana baik berupa zakat, infaq, dan sedekah kepada
organisasi nirlaba misalnya OPZ seperti LAZISNU dalam melakukan
penggalangan dana juga mendorong kepedulian sosial dengan
memperhatikan prestasi kerja annual report kepada calon donatur. Sehingga
ada kepercayaan dari para calon donatur setelah mempertimbangkan segala
sesuatunya
d. Mempengaruhi untuk membujuk para donatur dan muzaki untuk berinteraksi.
Pada dasarnya keberhasilan suatu penggalangan dana adalah keberhasilan
untuk membujuk para donatur untuk memberikan sumbangan dananya
kepada organisasi pengelolaan zakat, infaq, dan sadaqah
e. Dalam mengartikan penggalangan dana sebagai proses masyarakat,
mempengaruhi juga dapat diterjemahkan memberikan gambaran tentang
bagaimana proses kerja, program dan kegiatan sehingga menyentuh dasar-
dasar nurani seseorang. Gambaran-gambaran yang diberikan inilah yang
diharapkan bisa mempengaruhi masyarakat sehingga mereka bersedia
memberikan sebagian dana yang dimilikinya sebagai sumbangan dana zakat,
infak, dan sedekah kepada organisasi nirlaba.
2. Kepercayaan
Kepercayaan (trust atau belief) merupakan keyakinan bahwa tindakan orang lain atau
suatu kelompok itu bisa konsisten dengan suatu kepercayaan seseorang. Kepercayaan itu
lahir dari suatu proses secara perlahan kemudian terakumulasi menjadi suatu bentuk
kepercayaan, dan bisa diartikan kepercayaan adalah keyakinan kita bahwa di suatu organisasi
itu ada atribut atau sebuah kepercayaan tertentu. Keyakinan juga bisa muncul dari suatu
persepsi yang berulang karena adanya suatu pembelajaran dan pengalaman. Suatu
kepercayaan yang ada dalam sebuah organisi biasanya memasukkan sifat kepribadian yang
biasanya di sebut dengan suatu kecenderungan untuk percaya. Karena kecenderungan sediri
bisa mempengaruhi seberapa banyak kepercayaan yang dimiliki seseorang untuk orang yang
dipercaya. Untuk membangun sebuah kepercayaan diperlukan beberapa hal terpenting yaitu:
6
a. Keterbukaan
Suatu kerahasiaan dan kurangnya transparansi dalam menjalankan sesuatu
hal akan mengganggu trust building. Oleh karena itu dalam suatu lembaga
maupun organisasi di butuhkan suatu keterbukaan antara diantara kedua
pihak agar kedua pihak bisa saling percaya
b. Kompeten
Kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas dalam suatu organisasi atau
sebuah lembaga biasanya didasarkan kepada pengalaman dan pembelajaran.
Karena faktanya syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas di suatu bidang pekerjaan tertentu.
c. Kejujuran
Kejujuran merupakan elemen terpenting dalam mendapatkan sebuah
kepercayaan, hal ini bisa dimaksudkan untuk menghindari suatu kecurangan
yang bisa merugikan yang lain.
d. Integritas
Integritas adalah suatu keselarasan antara niat, pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Kebanyakan orang yang beritegritas tinggi mempunyai sikap yang tulus, jujur,
berperilaku konsisten serta perpegang teguh pada suatu prinsip kebenaran untuk
menjalankan apa yan dikatakan secara bertanggung jawab.
Dari kepercayaan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu
kepercayaan merupakan hal penting bagi suatu lembaga pengelola ZIS seperti
LAZISNU yan gada di Desa Gilang ini dan dapat di definisikan sebagai kemauan
masyarakat untuk mengandalkan lembaga pengelola ZIS karena dengan sebuah
kepercayaan akan membangun atau menyadarkan seorang masyarakat agar mau
menyalurkan zakat, infak, maupun sedekahnya di lembaga yang ada karena
masyarakat sudah percaya bahwa sebuah lembaga pengelola ZIS tersebut
profesional, amanah, dan transparan. Disamping itu juga akan menumbuhkan
rasa kepercayaan tinggi masyarakat terhadap lembaga pengelola ZIS dan dana
yang terkumpul juga lebih optimal dalam segi pemanfaatannya. Dengan demikian
masyarakat itu akan lebih berkomitmen terhadap lembaga pengelola ZIS
khususnya di LAZISNU Kabupaten Cirebon ini dan menjadikan sebagai pilihan
utamanya dalam menyalurkan zakat, infak, maupun sedekahnya.
13
Penggalangan dana tidak langsung adalah model yang menggunakan suatu teknik
atau cara yang tidak melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung. Yaitu
bentuk-bentuk penggalangan dana dimana tidak dilakukan dengan memberikan
daya akomodasi langsung terhadap respon masyarakat seketika. Metode ini
misalnya dilakukan dengan metode promosi yang mengarah kepada pembentukan
citra lembaga yang kuat, tanpa diarahkan untuk transaksi donasi pada saat itu.
Sebagai contoh dari metode ini adalah advertorial, image compaign, dan
penyelenggaraan event, perantara, menjalin relasi, melalui referensi, serta dapat
melalui mediasi para tokoh.
13
BAB III
PROFIL LAZISNU KABUPATEN CIREBON
A. Profil LAZISNU
LAZISNU lembaga pada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang berkhidmah
dalam pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah yang keberadaannya disahkan melalui SK
PBNU No: 14/A.II.04/6/2010 dan SK Menteri Agama RI no. 65 Tahun 2005 tentang
Pengukuhan Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama.
LAZISNU Kabupaten Cirebon adalah sebuah organisasi di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Cirebon yang secara khusus diberikan kewenangan untuk
mengumpulkan, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan
agama menuju umat yang sejahtera lahir maupun batin.
1. Tujuan
Lembaga ini bertujuan mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk
mengeluarkan zakat, infaq dan shadaqoh dengan rutin dan mengelolanya secara
profesional serta mendistribusikannya dengan tepat sasaran dan transparan.
2. Fungsi
Lembaga ini berfungsi sebagai wahana pelayanan umat dalam bidang
penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan zakat, infak, dan shodaqoh .
3. Sejarah LAZISNU
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) merupakan
salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional yang mengelola zakat, infaq, sadaqah, dan
wakaf di bawah naungan organisasi Nahdlatul Ulama.
Sejarah LAZISNU
13
37
1. Perkembangan LAZISNU
1. Visi
Bertekad menjadi lembaga pengelola dana masyarakat (zakat, infaq,
shodaqoh, CSR, dan lain-lain) yang didayagunakan secara amanah dan
profesional untuk kemandirian umat.
2. MISI
13
C. Program-Program LAZISNU
D. Struktur Kepengurusan
Adanya stuktur organisasi memunyai arti penting bagi pengelolaan ZIS,
sebab adanya struktur tersebut diharapkan rencana dan kegiatan yang berkenaan
dengan pengelolaan zakat, infak, dan shodaqoh dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Untuk tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksaanan tugas,
maka LAZISNU kabupten Cirebon membuat job deskription untuk memiliki
masing-masing seksi.
Adapun susunan organisasi kabupenten Cirebon sebagai berikut,
Susunan Pengurus Lembaga Amil Zakat Infaq Dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU)
Masa Khidmat 2017 – 2022
Penasehat : KH. Wawan Armani amin dan KH. Aziz hakim
: HM. Suhartono
13
: Fuad Ahmad Fadloli
: H. Imam Baehaqi, MA
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
LAZISNU Kabupaten Cirebon adalah sebuah organisasi di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon yang secara
khusus diberikan kewenangan untuk mengumpulkan,
mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat sesuai dengan
ketentuan agama menuju umat yang sejahtera lahir maupun
batin.Lembaga ini bertujuan mendorong tumbuhnya
kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan zakat, infaq dan
shadaqoh dengan rutin dan mengelolanya secara profesional
serta mendistribusikannya dengan tepat sasaran dan
transparan. Lembaga ini berfungsi sebagai wahana pelayanan
umat dalam bidang penghimpunan, pengelolaan dan
pendayagunaan zakat, infak, dan shodaqoh .Adanya stuktur
organisasi memunyai arti penting bagi pengelolaan ZIS,
sebab adanya struktur tersebut diharapkan rencana dan
kegiatan yang berkenaan dengan pengelolaan zakat, infak,
dan shodaqoh dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Visi Lazisnu sendiri Bertekad menjadi lembaga pengelola
dana masyarakat (zakat, infaq, shodaqoh, CSR, dan lain-lain)
yang didayagunakan secara amanah dan profesional untuk
kemandirian umat dan misinya Mendorong tumbuhnya
kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan zakat, infaq, dan
shodaqoh dengan rutin dan tepat sasaran.
Mengumpulkan/menghimpun dan mendayagunakan dana
zakat, infaq dan shodaqoh secara profesional transparan tepat
guna dan tepat sasaran. Menyelenggarakan 13 program
pemberdayaan masyarakat guna mengatasi problem
kemiskinan, pengangguran dan minimnya akses pendidikan
yang layak
13
LAMPIRAN
13
13
13
13
13
13