Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIK PROFESI MAHASISWA

MANAJEMEN PENGELOLAAN WAKAF DI KEMENTERIAN


AGAMA KOTA BANDUNG DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MUSLIM

(Studi Manajemen Dakwah)

Laporam Praktik Profesi Mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah

Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Yuliani, M.Pd.

Oleh:

M. Alieffiqhan Farezi 1214030062

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2024
LEMBAR PERSETUJUAN

MANAJEMEN PENGELOLAAN WAKAF DI KEMENTERIAN AGAMA


KOTA BANDUNG DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT MUSLIM

Oleh:

M. Alieffiqhan Farezi 1214030062

Laporan Praktik Profesi ini telah

Disetujui, Diketahui

oleh Pembimbing PPM oleh Ketua Program Studi

Dra. Hj. Yuliani, M.Pd. Dr. H. Abdul Mujib, M.Ag


NIP. 196707221998022004 NIP. 197509102007011029

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya,
kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini dengan judul "Manajemen
Pengelolaan Wakaf di Kementerian Agama Kota Bandung dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Muslim". Wakaf merupakan salah satu instrumen
ekonomi Islam yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Muslim. Di Kota Bandung, Kementerian Agama memiliki peran
strategis dalam mengelola dan mengembangkan potensi wakaf guna memberikan
manfaat maksimal bagi masyarakat.

Penulisan laporan ini kami lakukan dengan tujuan untuk memberikan


gambaran yang komprehensif tentang manajemen pengelolaan wakaf di Kota
Bandung, khususnya yang dilakukan oleh Kementerian Agama. Melalui analisis
yang mendalam, diharapkan karya tulis ini dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik mengenai upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Muslim melalui pemanfaatan wakaf. Kami ingin
menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan karya tulis ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung. .

Akhir kata, kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
perbaikan di masa yang akan datang.

M. Alieffiqhan Farezi

Bandung, 16 Februari 2024

3
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... 2

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 3

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 4

BAB I ...................................................................................................................... 6

PENDAHULUAN .................................................................................................. 6

A. Latar Belakang ......................................................................................... 7

B. Tujuan ....................................................................................................... 8

C. Tempat dan Waktu .................................................................................... 8

BAB II ..................................................................................................................... 9

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 9

A. Kajian Tentang Manajemen Dakwah ............................................................. 9

1. Pengertian Manajemen .................................................................................... 9

2. Pengertian Dakwah ....................................................................................... 10

3. Unsur-Unsur Dakwah ................................................................................. 10

4. Pengertian Manajemen .......................................................................................11

5. Tujuan Manajemen Dakwah ..............................................................................11

6. Fungsi-Fungsi Manajemen Dakwah ..................................................................11

B. Kajian Mengenai WAKAF ........................................................................... 12

1. Wakaf ............................................................................................................ 12

C. Mengenai Profesi Khusus (Keahlian Program Studi) ................................... 13

BAB III ................................................................................................................. 15

KONDISI OBJEKTIF LOKASI ........................................................................... 15

A. Tujuan dan Visi Misi .............................................................................. 15

1. Tujan Kementrian Agama Kota Bandung .................................................. 15

4
Tujuan ........................................................................................................... 15

2. Visi dan Misi .............................................................................................. 16

b. Struktur Organisasi........................................................................................ 16

Pejabat Struktural ......................................................................................... 16

C. Reputasi dan Prestasi .................................................................................... 17

Reputasi Dan Prestasi.................................................................................. 17

BAB IV ................................................................................................................. 18

PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK PROFESI MAHASISWA ................ 18

a. Kegiatan Proses PPM .................................................................................... 18

b. Hasil yang dicapai ......................................................................................... 19

c. Temuan permasalahan mad'u dan permasalahan dakwah ............................. 20

d. Solusi permasalahan yang ditemukan ........................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 23

LAMPIRAN .......................................................................................................... 24

5
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wakaf merupakan salah ibadah berupa pengorbanan sebagian harta. Jika dilihat
dari segi pengorbanan maka wakaf sepertinya identik dengan zakat. Namun,
sebenarnya memiliki perbedaan. Seperti yang dikemukakan Setiawan, bahwa ciri
utama dari wakaf adalah ketika wakaf itu telah ditunaikan maka terjadi pergeseran
kepemilikan pribadi (private) menjadi kepemilikan masyarakat (public) yang
diharapkan mampu memberikan manfaat secara berkelanjutan. Wakaf sebagai
instrumen pendistribusian manfaat bagi masyarakat secara lebih luas atau
menggeser private benefit menjadi social benefit.1

Wakaf sebagai satu instrumen ekonomi dalam kehidupan muslim yang


mempunyai tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Wakaf juga dipandang
sebagai bentuk instrumen unik yang lebih mendasarkan pada unsur kebijakan
(birr), kebaikan (ihsan) dan persaudaraan (ukhuwah). Sehingga mengeluarkan
wakaf selain beribadah juga mempunyai dimensi membantu saudara yang
membutuhkan. Di Indonesia, wakaf telah dikenal oleh umat Islam sejak agama
Islam masuk Indonesia pada pertengahan abad XIII. Wakaf telah banyak membantu
pembangunan secara menyeluruh di Indonesia, baik dalam pembangunan sumber
daya manusia maupun dalam pembangunan sumber daya sosial. Tak dapat
dipungkiri bahwa sebagian besar rumah ibadah dan lembaga-lembaga Islam lainnya
dibangun di atas tanah wakaf. Menurut data dari Kementerian Agama, aset nasional
ekonomi wakaf sangat besar mencapai 590 Triliun, jika dilihat dari angka rata-rata
aset lembaga wakaf dikalikan dengan jumlah lokasi wakaf.2

Wakaf merupakan salah satu instrumen ekonomi Islam yang memiliki nilai
strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Muslim. Konsep wakaf
tidak hanya memiliki dimensi keagamaan, tetapi juga memiliki implikasi ekonomi

1
Budi Utomo Setiawan, Fiqh Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), 67.
2
BWI 2 Desember 2008,

6
dan sosial yang signifikan. Di Indonesia, potensi wakaf sangat besar, namun belum
sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Kota Bandung, sebagai salah satu pusat
kota metropolitan yang memiliki jumlah penduduk Muslim yang signifikan,
memiliki potensi wakaf yang cukup besar. Namun, dalam praktiknya, manajemen
pengelolaan wakaf di Kota Bandung masih menghadapi berbagai tantangan,
termasuk masalah administrasi, pengelolaan dana wakaf, serta kurangnya
kesadaran masyarakat akan potensi dan manfaat wakaf.

Kementerian Agama Kota Bandung sebagai salah satu lembaga pemerintah


yang memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan wakaf memiliki peran yang
sangat penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Muslim
melalui pemanfaatan wakaf. Melalui berbagai program dan kegiatan yang
dilaksanakan, Kementerian Agama Kota Bandung berupaya untuk mengoptimalkan
manajemen pengelolaan wakaf guna memberikan dampak yang nyata bagi
kesejahteraan umat.

Dalam konteks tersebut, penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memberikan
gambaran yang komprehensif tentang manajemen pengelolaan wakaf di Kota
Bandung, khususnya yang dilakukan oleh Kementerian Agama. Dengan
pemahaman yang lebih baik tentang tantangan, kebijakan, dan praktik terbaik
dalam pengelolaan wakaf, diharapkan dapat tercapai tujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Muslim di Kota Bandung melalui pemanfaatan wakaf.
Dengan demikian, karya tulis ini menjadi relevan dan penting untuk menjadi
landasan bagi pengambilan kebijakan, perencanaan program, serta penelitian lebih
lanjut dalam upaya memperkuat manajemen pengelolaan wakaf di Kota Bandung,
serta di berbagai daerah lainnya.

Selanjutnya, dalam bab-bab berikutnya, akan dibahas secara rinci tentang


konsep wakaf, potensi wakaf di Kota Bandung, tantangan dalam manajemen
pengelolaan wakaf, serta berbagai upaya yang dilakukan oleh Kementerian Agama
Kota Bandung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Muslim melalui
pemanfaatan wakaf.

7
B. Tujuan
1. Memberikan pemahaman yang komprehensif tentang manajemen
pengelolaan wakaf di Kota Bandung, terutama yang dilakukan oleh
Kementerian Agama, kepada pembaca.
2. Menganalisis tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan wakaf di Kota
Bandung dan mengidentifikasi strategi untuk mengatasi tantangan
tersebut.
3. Menyoroti potensi wakaf di Kota Bandung dan menggali peluang untuk
meningkatkan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat Muslim.

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, diharapkan perencanaan manajemen


dakwah di Kantor Kementerian Agama Kota Bandung dapat menjadi instrumen
yang efektif dalam meningkatkan kontribusi WAKAF sebagai bagian integral dari
pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.

C. Tempat dan Waktu


Tempat:

Kantor Kementerian Agama Kota Bandung Jln. Soekarno Hatta No.498 Bandung.

Waktu:

12 Januari 2024 – 7 Februari 2024

Pukul: 07.30 – 16.00 WIB

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Manajemen Dakwah


1. Pengertian Manajemen
Secara terminologi, ada dua pengertian manajemen yang mengemukakan
yaitu manajemen sebagai seni dan manajemen sebagai proses. Menurut Mary
Parker Follet, sebagaimana dikutip oleh kartoyo manajemen adalah seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang. Menurut T. Hani Handoko sebagaimana
dikutip oleh Kartoyo manajeme adalah mencakup fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan. Artinya dalam
mengelola berbagai unsur sumber daya, organisasi perlu menerapkan berbagai
kegiatan.3

Georgi R. Terry, sebagaimana dikutip oleh Erna NovitaSari mengatakan


bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu
dengan mempergunakan kegiatan orang lain. Menurut John D. Millet, sebagaimana
dikutip oleh Erna Novita Sari manajemen adalah proses memimpin dan
melancarkan pekerjaan dan orang yang mengorganisir secara formal untuk mencpai
tujuan.4 Sedangkan menurut Harold Konntz and Cryil O‟Donnell, sebagaimana
dikutip oleh Sukarna mengatakan bahwa manajemen ialah pelaksanaan pekerjaan
bersamasama orang lain.5 Dalam bahasa Arab manajemen diartikan sebagai an-
nizam yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan
penempatan segala sesuatu pada tempatnya.6

Kesimpulan dari pengertian manajemen adalah serangkaian kegiatan


merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan
menggambarkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya

3
Karyoto. Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta; C.V Andi Offset, 2016), hlm 3-4.
4
Erni Novitasari, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Quadranti, 2017), hlm. 2-13.
5
Sukarna, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: CV Mandar Maju, 2011), hlm. 3.
6
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, (2009), hlm. 9.

9
manusia, sasaran dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan secara efektif dan efesien. Menurut para ahli fungsi manajemen, yaitu
elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen
yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan..7

2. Pengertian Dakwah
Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa Arabyaitu da’a, yad’u, da’wah
yang berarti mengajak, menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permitaan.8
Oleh karena itu, secara terminologis pengertian dakwah dimaknai dari aspek positif
ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaiakan dan keselamatan dunia akhirat.
Namun dapat disimpulkan bahwa pengertian dakwah merupakan aktivitas dan
upaya untuk mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari situasi
yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik.

3. Unsur-Unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap
keiatan dakwah. Unsur-unsur dakwah tersebut adalah da’i (pelaku dakwah), mad’u
(mitra dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah (media dakwah), thariqah
(metode), dan atsar (efek dakwah). Lisan tulisan maupun perbuatan yang dilakukan
baik secara individu atau lewat organisasi/lembaga.

a. Da’i (Pelaku Dakwah) Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik
lisan, tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok,
atau lewat organisasi/lembaga. Secara umum da’i sering disebut sebagai mubaligh
(orang yang menyampaikan ajaran Islam)9

b. Mad’u ( Objek Dakwah) Secara etimologi kata mad‟u dari bahasa Arab
yaitu kata yang menunjukkan objek atau sasaran

7
Trisnawati Sule, Ernie,Pengantar Manajemen, (Kencana: Jakarta), hlm. 8
8
Muhammad munir dan wahyu ilaihi, Manajemen Dakwah, (jakarta: kencana,2009),hlm.17.
9
Mustofa Malaikah,Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qordhowi Harmoni Antara Kelembutan Ketegasan,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997), hlm. 18.

10
c. Maddah (Materi Dakwah) Maddah adalah isi pesan atau materi yang
disampaikan da‟i kepada mad‟u.

d. Wasilah (Media Dakwah) Wasilah adalah alat yang digunakan untuk


menyampaikan materi dakwah ajaran Islam kepada mad‟u

e. Thariqoh (Metode Dakwah) Thariqoh adalah jalan atau cara yang dipakai juru
dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah Islam.

4. Pengertian Manajemen
Dakwah Manajemen dakwah adalah aktivitas dakwah yang dilakukan
sesuai dengan prinsip-prinsip dakwah manajemen, citra professional dalam dakwah
akan terwujud pada kehidupan masyarakat. Serta menjamin tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan oleh lembaga yang bersangkutan dan membentuk da‟i yang
profesional.10

5. Tujuan Manajemen Dakwah


Tujuan utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai dan
diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup didunia dan diakhirat yang diridhoi oleh Allah Swt.Menurut Asmuni Syukir
dalam bukunya mengemukakan tujuan dakwah bahwa pada khususnya tujuan
dakwah.

6. Fungsi-Fungsi Manajemen Dakwah


Kegunaan manajemen dakwah tersebut dapat dilihat dari penerapan fungsi-
fungsi manajemen sebagai berikut:11

a. Perencanaan Dakwah (Takhthith) Rencana bagian dari sunatullah,


yaitu agar proses dakwah dapat memperoleh hasil yang maksimal Perencanaan
yang merupakan keharusan. Dalam organisasi dengan melihat satu arah tindakan

10
Zaini Muharom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: PT AlAminPress, 1996), hlm.
37
11
Munir M, dan Wahyu Ilahi, “Manajemen Dakwah”, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 18.

11
yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Dalam perencanaan akan ditetapkan tentang
tujuan organisasi yang ingin dicapai.

b. Pengorganisasian Dakwah (Thanzhim) Pengorganisasian dijelaskan


bagaimana pengelolaan rencana itu, yakni dilakukannya pembagian aplikatif
dakwah dengan lebih terperinci (spesifik).

c. Penggerakan Dakwah (Tawjih) Penggerakan dakwah merupakan inti dari


manajemen dakwah, karena dalam proses ini semua aktivitas dakwah dilaksanakan.
Dalam penggerakan dakwah ini, pimpinan menggerakkan semua elemen organisasi
untuk melakukan semua aktivitas-aktivitas dakwah yang telah direncanakan, dan
dari sini lah semua rencana dakwah akan terealisir, di mana fungsi manajemen akan
bersentuhan langsung dengan para pelaku dakwah.

d. Evaluasi Dakwah (Taqabah) Ealuasi adalah tindakan atau prosses untuk


mengetahui hasil dari pelaksanaan yang telah dilakukan, baik dari kelebihan
maupun kekurangan, yang kemudian diteruskan serta dikembangkan apa yang
menjadi kelebihan dan berusaha melakukan perbaikan serta mencegah terulangnya
kembali kesalahan akibat kekurangankekurangan yang terjdi dalam pelaksanaan
kegiatan yang telah dilakukan.

B. Kajian Mengenai WAKAF


1. Wakaf
Wakaf atau waqf secara etimologi berasal dari bahasa arab yang artinya diam
ditempat, menahan, berdiri, atau berhenti. Sedangkan wakaf secara terminologi
adalah menahan dzat-nya benda dan kemudian memanfaatkan hasilnya atau
menahan dzat-nya untuk kemudian menyedekahkan manfaatnya.12

Wakaf mempunyai kontribusi solutif terhadap terhadap kesejahteraan


masyarakat, khususnya persoalan sosial-ekonomi kemasyarakatan. Kalau dalam
tataran ideologis wakaf berbicara tentang bagaimana nilai-nilai yang seharusnya
diwujudkan oleh dan untuk umat Islam, maka pada wilayah sosial-ekonomis, wakaf

12
Dello Maria et, Akuntansi Manajemen Wakaf, (Jakarta : Selemba Empat, 2019), 4.

12
telah menjadi satu jawaban konkrit dalam realitas problematika kehidupan (sosial-
ekonomis) masyarakat. Fungsi sosial dari perwakafan tanah mempunyai arti
bahwasanya penggunaan hak milik tanah seseorang harus memberi manfaat secara
langsung atau tidak langsung kepada masyarakat. Dalam ajaran kepemilikan harta
dalam Islam, bahwasanya harta yang menjadi milik seseorang ada hak orang lain
yang melekat pada harta benda tersebut.

Menurut Abu Azam Al-Hadi, beberapa hal berikut seharusnya menjadi


perhatian berbagai pihak dalam pengelolaan wakaf. Pertama, perhatian yang lebih
besar bagi pemberdayaan wakaf yang belum produktif, mayoritas berbasis masjid
dan lembaga pendidikan serta memberdayakan wakaf yang masih terlantar. Kedua,
peningkatan sumber daya manusia berkaitan dengan persoalan manajemen dan
profesionalisme serta keahlian mengoptimalkan potensi ekonomi wakaf perlu
menjadi prioritas. Ketiga, bersama-sama dengan lembaga nasional dan
internasional penting memikirkan upaya pengembangan ekonomi wakaf dengan
membuka jalur investasi pada wakaf yang strategis dan potensial. Keempat,
hendaknya membangun kepercayaan publik (public trust) dengan meningkatkan
standar akuntabilitas dan transparansi lembaga wakaf. Kelima, pembuatan regulasi
wakaf hendaknya didorong untuk mendukung pengembangan wakaf untuk tujuan
keadilan sosial. Oleh karena itu, upaya pengembangan wakaf harus dilakukan
dengan pola yang integratif dan terencana, sehingga wakaf dapat dikelola secara
optimal dan memberi manfaat yang lebih luas bagi kepentingan sosial. Berbagai
upaya tersebut, salah satunya harus dipelopori oleh para pejabat teknis yang ada di
lingkungan Kementerian Agama.13

C. Mengenai Profesi Khusus (Keahlian Program Studi)


Praktik profesi mahasiswa (PPM) dan Job Training merupakan sarana bagi
mahasiswa untuk mengimplementasikan dan meningkatkan keahlian (kompetensi)
dan wawasan serta pengenalan mengenai dunia kerja sesuai dengan profesi dari
masing-masing Program Studi. Karena profil kompetensi setiap Program Studi,

13
Jurnal Islamica, Vol. 4 No. 1, (September, 2009),. 95.

13
pada dasarnya merupakan gabungan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak serta
penerapannya dalam pekerjaan sesuai kebutuhan masyarakat dan tuntutan.

Dalam era globalisasi ini, hubungan antara profesi khusus yang diasosiasikan
dengan program studi tertentu dan pemanfaatan wakaf telah menjadi semakin
relevan. Program studi yang berfokus pada keahlian khusus memberikan landasan
yang kokoh bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
yang diperlukan dalam praktik profesional mereka di berbagai bidang. Di sisi lain,
wakaf memiliki potensi besar sebagai sumber pendanaan untuk inisiatif-inisiatif
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam esai ini, kami akan
menjelaskan korelasi antara profesi khusus yang terkait dengan program studi dan
pemanfaatan wakaf dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang kuat antara profesi khusus
yang terkait dengan program studi tertentu dan pemanfaatan wakaf dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi antara para profesional yang
terampil dan berpengetahuan dalam bidang-bidang tersebut dengan sumber daya
wakaf dapat menciptakan dampak yang signifikan dalam memperbaiki kondisi
sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

14
BAB III

KONDISI OBJEKTIF LOKASI

A. Tujuan dan Visi Misi


1. Tujan Kementrian Agama Kota Bandung

Tujuan
Sebagai penjabaran visi dan misi, tujuan pembangunan Kementerian Agama :

Bidang Agama

1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama dalam


rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
2. Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis
sebagai salah satu pilar kerukunan nasional.
3. Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang
berkualitas dan merata.
4. Peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan dalam meningkatkan kontribusi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan.
5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang
trasparan dan akuntabel untuk pelayanan ibadah haji yang prima.
6. Peningkatan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama dalam
menunjang penyelenggaraan pembangunan bidang agama yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.

Bidang Pendidikan

1. Peningkatan akses pendidikan yang setara bagi masyarakat tidak mampu


terhadap pendidikan dasar-menengah (wajib belajar 12 tahun).
2. Peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat pada
berbagai jenjang pendidikan.

15
3. Penurunan tingkat kegagalan masyarakat dalam menyelesaikan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar-menengah (wajib belajar 12 tahun).
4. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan.
5. Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan
proses mendidik yang profesional di seluruh satuan pendidikan.

2. Visi dan Misi


Visi

o “Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun


masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan
gotongroyong”.
(Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020)

Misi

o meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama;


o memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama;
o meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata;
o meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu;
o meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan;
o memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)
(Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020)

b. Struktur Organisasi
Pejabat Struktural

o H. ABDURAHIM, S.Ag., M.Si.


Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung
o Dr. H. IRWAN NURJAMAN, S.Ag., M.Si
Kepala Sub Bagian Tata Usaha

16
o Dr. H. ABDUL HANAN, S.Ag., M.Ag
Kepala Seksi Bimas Islam
o H. AYI ZAENAL MUTTAQIN
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah
o H. IMAN AMINUDDIN, SH., M.Kn
Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam
o H. FACHMI FARHAN, M.AP
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah & Pontren
o H. DIDI, S.Ag.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji & Umrah
o H. UCUP PATHUDIN AL MAARIF, M.Ag
Kepala Seksi Penyelenggaraan Zakat & Wakaf

C. Reputasi dan Prestasi

Reputasi Dan Prestasi


965 ASN Ikuti CAT Survei Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama

ToT Kusemai N

Kemenag Kota Bandung (KMH)

Kakanwil Jawa Barat Tinjau Langsung Kampanye Mandatory Halal Di Kota


Bandung

17
BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK PROFESI MAHASISWA


a. Kegiatan Proses PPM
No Bidang Kegiatan Tanggal
1. Pengelolaan Ruislagh Mengelola administrasi 12-17
Tanah Wakaf dan pengalihan atau penukaran Januari
pengarsipan data. harta benda wakaf masjid Al-
Wafa
2. Pengelolaan data tanah Melaksanakan konfirmasi data 17-20
wakaf di kota Bandung setiap Kecamatan dan Januari
per Kecamatan. Kelurahan se Kota Bandung.
3. Observasi Lapangan di Implementasi manajemen 20-26
Kementerian Agama pengelolaan wakaf, serta Januari
Kota Bandung mengidentifikasi potensi dan
tantangan yang dihadapi.
4. Ikrar Wakaf Membuat sumpah ikrar, 30-31
mengelola persyaratan tanah Januari
wakaf, menyesuaikan dengan
data yang diberikan sebelum
sumpah ikrar dan doa.
5. Penyusunan Laporan Menyampaikan hasil analisis 1-7 Februari
Evaluasi dan secara sistematis serta
Rekomendasi memberikan rekomendasi
yang konstruktif bagi
pengembangan manajemen
wakaf di tingkat lokal.

18
b. Hasil yang dicapai
Berikut adalah tabel yang menyajikan hasil yang dicapai dari pelaksanaan Program
Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) beserta keterangan lebih lanjut:

No. Hasil yang Dicapai Keterangan Lebih Lanjut

Pemahaman yang Mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep,
Mendalam tentang prinsip, dan praktik manajemen pengelolaan wakaf melalui studi literatur,
1. Manajemen Wakaf observasi lapangan, dan wawancara dengan pihak terkait.

Mahasiswa berhasil mengidentifikasi potensi-potensi yang ada dalam


Identifikasi Potensi dan pengelolaan wakaf di Kementerian Agama Kota Bandung, sekaligus
Tantangan dalam mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang perlu diatasi untuk
2. Pengelolaan Wakaf meningkatkan efektivitas pengelolaan wakaf.

Analisis Data dan Melalui analisis data dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber,
Informasi yang mahasiswa berhasil menyusun analisis yang komprehensif tentang kondisi
3. Komprehensif pengelolaan wakaf di Kementerian Agama Kota Bandung.

Mahasiswa berhasil menyusun laporan evaluasi yang detail, yang mencakup


Laporan Evaluasi yang temuan-temuan dari analisis data, serta menyampaikan rekomendasi-
Terperinci dan rekomendasi konstruktif untuk meningkatkan manajemen pengelolaan
4. Rekomendasi Konstruktif wakaf di Kementerian Agama Kota Bandung.

Mahasiswa berhasil melakukan presentasi hasil laporan evaluasi kepada


Presentasi Hasil Laporan pihak terkait di Kementerian Agama Kota Bandung, serta memfasilitasi
5. dan Diskusi Terbuka diskusi terbuka untuk mendapatkan umpan balik dan masukan dari mereka.

Mahasiswa berhasil menjalin hubungan kerja yang baik dan kolaborasi yang
efektif dengan pihak terkait di Kementerian Agama Kota Bandung, sehingga
Kolaborasi yang Efektif memungkinkan terciptanya dialog konstruktif dan implementasi
6. dengan Pihak Terkait rekomendasi yang diusulkan.

19
c. Temuan permasalahan mad'u dan permasalahan dakwah
Temuan permasalahan Mad'u (orang yang menjadi sasaran dakwah) dan
permasalahan dalam proses dakwah dalam proses praktik profesi mahasiswa
beserta keterangan lebih lanjut:

No. Temuan Permasalahan Keterangan Lebih Lanjut

Masyarakat memiliki pemahaman yang rendah tentang pentingnya


melakukan pengelolaan wakaf secara transparan dan melibatkan
Kesadaran Masyarakat yang masyarakat secara luas. Kurangnya tenaga penyuluh dari pihak
Rendah tentang Pengelolaan Kementerian Agama juga menjadi faktor pembatas dalam menyampaikan
1. Wakaf secara Transparan informasi dan mengedukasi masyarakat terkait masalah perwakafan.

Terdapat ketidakpatuhan terhadap UU RI No. 41 Tahun 2004 dan PP No.


42 Tahun 2006 yang mengatur tentang wakaf. Banyak pengelola wakaf
dan masyarakat memiliki pemahaman yang salah tentang wakaf,
sehingga menganggapnya hanya berkaitan dengan urusan peribadatan
Ketidakpatuhan terhadap dan tidak boleh dimanfaatkan secara produktif. Hal ini menciptakan
2. Kebijakan yang Berlaku konflik dan ketidakpatuhan terhadap kebijakan yang berlaku.

Kurangnya pelibatan pemimpin atau tokoh lokal oleh pemerintah


mengakibatkan terhambatnya implementasi kebijakan tata kelola wakaf.
Kepercayaan dan kepatuhan masyarakat terhadap tokoh lokal merupakan
salah satu bentuk kearifan lokal yang penting dalam memengaruhi sikap
Minimnya Pelibatan dan perilaku masyarakat terkait wakaf. Kegagalan dalam memanfaatkan
Pemimpin/Tokoh Lokal oleh kearifan lokal ini dapat menghambat efektivitas dakwah dan
3. Pemerintah implementasi kebijakan.

Dalam tabel tersebut, terdapat temuan permasalahan yang dihadapi oleh


mad'u (objek dakwah) dan dalam proses dakwah yang berhubungan dengan
manajemen pengelolaan wakaf di Kementerian Agama Kota Bandung. Setiap

20
temuan permasalahan memiliki keterangan lebih lanjut yang menjelaskan aspek-
aspek atau faktor-faktor yang menjadi penyebab atau dampak dari permasalahan
tersebut. Dengan menggunakan tabel ini, dapat terlihat dengan jelas gambaran
mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan
kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap pengelolaan wakaf.

d. Solusi permasalahan yang ditemukan


Solusi untuk permasalahan yang ditemukan dalam praktik profesi
mahasiswa, beserta keterangan lebih lanjut:

No. Solusi Permasalahan Keterangan Lebih Lanjut

Mengadakan kampanye edukasi dan sosialisasi yang intensif tentang


pentingnya pengelolaan wakaf secara transparan dan inklusif. Melibatkan
Meningkatkan Edukasi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk
dan Kesadaran menyampaikan informasi tentang wakaf secara jelas dan mudah dimengerti
1. Masyarakat tentang Wakaf oleh masyarakat.

Menyediakan pelatihan dan workshop tentang wakaf bagi masyarakat,


terutama bagi pengelola wakaf dan para pemangku kepentingan terkait.
Penyuluhan dan Pemerintah dapat meningkatkan jumlah tenaga penyuluh yang terlatih dan
2. Pendidikan tentang Wakaf memperkuat program-program pendidikan tentang wakaf di tingkat lokal.

Melakukan sosialisasi yang intensif tentang UU RI No. 41 Tahun 2004 dan


PP No. 42 Tahun 2006 kepada masyarakat dan pengelola wakaf.
Mengadakan dialog dan forum diskusi untuk memperjelas pemahaman
Penguatan Implementasi masyarakat tentang hukum dan manfaat wakaf yang sesuai dengan prinsip-
3. Kebijakan Wakaf prinsip syariah yang benar.

Melibatkan pemimpin dan tokoh lokal dalam perencanaan dan


implementasi kebijakan tata kelola wakaf. Membangun kemitraan yang kuat
Peningkatan Partisipasi antara pemerintah dan pemimpin/tokoh lokal untuk mendukung program-
4. Pemimpin/Tokoh Lokal program wakaf yang lebih efektif dan berkelanjutan.

21
No. Solusi Permasalahan Keterangan Lebih Lanjut

Menggunakan media sosial dan teknologi informasi sebagai sarana untuk


menyebarkan informasi dan edukasi tentang wakaf kepada masyarakat luas.
Membangun platform online yang interaktif untuk memfasilitasi diskusi,
Pemanfaatan Media Sosial pertukaran informasi, dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan
5. dan Teknologi Informasi stakeholder terkait dalam pengelolaan wakaf.

Dalam tabel tersebut, disajikan berbagai solusi untuk mengatasi


permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam praktik profesi mahasiswa
terkait manajemen pengelolaan wakaf di Kementerian Agama Kota Bandung.
Setiap solusi memiliki keterangan lebih lanjut yang menjelaskan bagaimana solusi
tersebut dapat diimplementasikan dan mengatasi akar permasalahan yang ada.
Dengan menggunakan tabel ini, dapat terlihat dengan jelas berbagai langkah yang
dapat diambil untuk meningkatkan kesadaran dan efektivitas pengelolaan wakaf di
tingkat lokal.

22
DAFTAR PUSTAKA

Andi Triyawan, Faizal Abduh, Mufti Atif, 2017. “Analisis Strategi


Penghimpunan Dana Zakat Infak Dan Sedekah, dan Abu Bakar HM.2011
”(Islamic Economi Journal), vol. 3 No. 1
Anwar, M. Sani, 2010. “Jurus Menghimpun Fulus Ma najemen
Zakat Berbasis Masjid,” Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Citra Pratma, Yoghi. “Peran Zakat Dalam Penanggulangan
Kemiskinan studi kasus :program Zakat Produktif pada Badan Amil Zakat
Nasional,” (the journal of tauhidiomics), vol. 1 No. 1
Dwi Adien, Susanto, 2018. “Strategi Penghimpunan Zakat Pada
Organisasi Pengelolaan Zakat Kota Surakarta,” Surakarta; Gymnastian,
Risalah. singkat zakat, infak, dan shodaqah. DPU-DT
Een Fryanti, Yuninda, 2017. “Akutansi Lembaga Zakat dan Wakaf,”
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Haris Herdiansyah, 2012. “Metodologi Penelitian Kualitatif,”
Jakarta: Salemba Humanika
Hariyanto, Buhari, 2018. “Strategi Penghimpunan Dana Zakat,”
(Skripsi), diterbitkan olehuniversitas Islam Negeri Sunan Apel Surabaya

23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai