Anda di halaman 1dari 95

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SYARIAH PADA

PRODUK IKAN GABUS DI PERUSAHAAN GAJAMADA

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
pada Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :
INDAH NUR AENINGSIH
NIM. 2017.2.6.1.00782

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM
IAI BUNGA BANGSA CIREBON
2021

i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK

INDAH NUR AENINGSIH, NIM .2017.2.6.1.00782: ANALISIS STRATEGI


PEMASARAN SYARIAH PADA PRODUK IKAN GABUS DI
PERUSAHAAN GAJAMADA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya persaingan dalam bisnis penjualan
ikan di daerah kapetakan, persaingan bisnis yang semakin kompetitif memaksa
perusahaan untuk memikirkan strategi lebih efektif dan efisien demi
kelangsungan bisnis, Gajamada adalah salah satu perusahaan yang berada di
lingkaran persaingan tersebut mempunyai strategi agar dapat mempertahankan
usahanya, dimana strategi tersebut berlandaskan dengan prinsip Syariah sehingga
bisnis penjualan ikan gabusnya masih tetap bertahan dan berkembang
Berdasarkan pandangan tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui bagaimana stategi pemasaran Syariah Gajamada dan
menganalisis kendala pemasaran yang diterapkan oleh Gajamada.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif. Adapun subjek penelitian ini adalah pemilik usaha
dagang, karyawan, dan tiga orang pelanggan sebagai informan tambahan. Teknik
pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik pengabsahan data dibuktikan dengan triangulasi sumber yang penulis
analisis melalui metode pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, strategi


pemasaran Gajamada berdasarkan pada ketujuh aspek usaha tersebut diterapkan
dengan baik, terbukti dari berhasilnya pemasaran produk dan meningkatnya
jumlah konsumen. Kedua, kendala dalam pemasarannya terdapat pada keempat
bagian yaitu produk, promosi, orang, dan proses sedangkan dari ketiga bagian
lainnya tidak mengalami kendala yang signifikan.

Analisis strategi pemasaran Syariah Gajamada sudah berdasarkan


prinsip pemasaran dalam Islam yaitu mementingkan kepuasan pelanggan,
memperhatikan kadar halal haramnya dalam menjalankan usaha dan bersikap
bertanggungjawab, jujur, dan mementingkan kemaslahatan yang dilandasi
dengan kaidah dan nilai-nilai Islam.

Kata kunci: Strategi Pemasaran, Ekonomi Islam, Ikan Gabus


ABSTRACT
vi
INDAH NUR AENINGSIH, NIM .2017.2.6.1.00782: ANALYSIS OF
SHARIA MARKETING STRATEGY ON COK FISH PRODUCTS IN
GAJAMADA COMPANY
This research is motivated by a lot of competition in the fish sales business in the
Kapetakan area, increasingly competitive business competition forces companies
to think of more effective and efficient strategies for business continuity,
Gajamada is one of the companies in the circle of competition that has a strategy
in order to maintain its business, where the strategy is based on Sharia
principles so that the snakehead fish sales business still survives and develops.
Based on this view, this research was conducted with the aim of
knowing how Gajamada's sharia marketing strategy is and analyzing the
marketing constraints applied by Gajamada.
This research is a field research using descriptive qualitative research
methods. The subject of this research is the owner of the trading business,
employees, and three customers as additional informants. Data collection
techniques with the method of observation, interviews and documentation. The
data validation technique is proven by triangulation of sources which the
authors analyze through the methods of data collection, data reduction, data
presentation and drawing conclusions.
The results of this study indicate that: First, Gajamada's marketing
strategy based on the seven business aspects is implemented well, as evidenced
by the success of product marketing and the increasing number of consumers.
Second, the constraints in marketing are in the four parts, namely products,
promotions, people, and processes while the other three parts do not experience
significant obstacles.
Analysis of marketing strategies in an Islamic economic perspective is
based on marketing principles in Islam, namely prioritizing customer
satisfaction, paying attention to the level of customer satisfaction. It is halal and
haram in running a business and being responsible, honest, and prioritizing the
benefit based on Islamic rules and values.

Keywords: Marketing Strategy, Islamic Economy, Snakehead Fish.

KATA PENGANTAR

vii
Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua khususnya penulis, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S.E).

Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi


Muhammad SAW beserta keluarganya,dengan membawa agama Allah SWT dan
ajarannya sehingga menjadikan kami umat yang paling bahagia di dunia dan
akhirat.

Berkat Ridho Allah SWT alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan penulisan


skripsi yang berjudul “ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SYARIAH
PADA PRODUK IKAN GABUS DI PERUSAHAAN GAJAMADA”
Dalam proses menyelesaikan studi strata satu demi memperoleh gelar sarjana
ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Bunga
Bangsa Cirebon.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang
terlibat serta serta telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu terima kasih penulis
sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. H. Oman Fathurohman, M.A Selaku Rektor Institut Agama


Islam Bunga Bangsa Cirebon.
2. Bapak Drs. Sulaiman, M.MPd. Selaku Wakil Rektor I Institut Agama
Islam Bunga Bangsa Cirebon.
3. Bapak Dr.Muhammadun,M.S.I. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
4. Bapak H.Ahmad Munajim, MM Selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.
5. Bapak Agus Karjuni, S.Sos., M.Pd.I Selaku Dosen Pembimbing I
6. Bapak Drs. Sumarno, M.M. Selaku Dosen Pembimbing II
7. Segenap Dosen Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon yang secara
langsung maupun tidak langsung yang memberikan semangat dan
motivasi selama melakukan penelitian.
8. Staff Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon yang telah membantu
dan melayanai proses administrasi
9. Bapak Danudin Selaku pemilik Perusahaan Gajamada sekaligus ayah
yang telah membantu dan menyediakan fasilitasnya selama proses
penyusunan skripsi.

viii
10. Mamah yang sudah menjadi orangtua yang baik yang selalu memberikan
motivasi,nasehat, perhatian dan kasih sayang serta doa yang tidak pernah
terputus untuk anaknya.
11. Bapak yang selalu mendukung dan mendoakan.
12. Teman-teman Mahasiswa dan Mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah kelas
karyawan terutama kelas Ekonomi Syariah E yang telah memberikan
dukungan.

Cirebon, 29 Agustus 2021

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Lembar Judul ......................................................................................................i


Lembar Pernyataan Keaslian.............................................................................ii
Lembar Persetujuan............................................................................................iii
Lembar Pengesahan............................................................................................iv
Lembar Nota Dinas..............................................................................................v
Abstrak.................................................................................................................vi
Kata Pengantar..................................................................................................viii
Daftar Isi................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Fokus Masalah...........................................................................................6
C. Rumusan Masalah......................................................................................6
D. Tujuan Penelian.........................................................................................6
E. Manfaat Penelitian.................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................8
A. Deskripsi Teoritik......................................................................................8
B. Hasil Penelitian Yang Relevan...............................................................29
C. Kerangka Berfikir....................................................................................32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................34
A. Pendekatan Penelitian..............................................................................34
B. Desain Penelitian.....................................................................................34
C. Waktu Dan Tempat Penelitian.................................................................34
D. Data Dan Sumber Data Penelitian...........................................................35
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................................36
F. Teknik Analisis Data...............................................................................37
BAB IV PEMBAHASAN DAN PENELITIAN...............................................40
A. Hasil Penelitian.......................................................................................40
B. Pembahasan Penelitian...........................................................................54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................71
A. Kesimpulan..............................................................................................71
B. Saran........................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................73

x
RIWAYAT HIDUP PENULIS......................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................76

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan
dan keinginan pelanggan, menetapkan pasar sasaran mana yang dapat melayani
secara baik oleh perusahaan merancang produk layanan dan program yang tepat
untuk memikirkan dan melayani pelanggan Dari sebuah pandangan
kemasyarakatan dan pola tanggapan ekonominya. Pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial didalamnya terdapat individu dan kelompok yang
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menerapkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Konsep dari pemasaran saat ini telah mengalami perubahan yang cukup
besar dimana orientasi tidak pada produk, melainkan orientasi pada konsumen.
Hal ini menyebabkan perusahaan diharuskan tidak hanya mampu memenuhi
kebutuhan konsumen saja akan tetapi harus memastikan kepuasan konsumen.
Dengan adanya persaingan yang kompetitif saat ini menyebabkan makin
diperlukannya informasi pemasaran yang lebih inovatif, dan dinamis.
Persaingan bisnis memaksa pengusaha untuk lebih berinovatif dalam
meningkatkan kualitas produk, namun hal itu tidak menjamin kelangsungan
perusahaan dalam meningkatkan atau membuat sebuah usaha lebih maju,tanpa
strategi pemasaran yang tepat maka kelangsungan perusahaan untuk menuju
keberhasilan akan terganggu karena strategi pemasaran adalah salah satu faktor
penting dalam mencapai kesuksesan perusahaan, perusahaan yang sudah mulai
mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai
kesuksesan sebuah usaha strategi pemasaran menjad falsafah baru yang terlibat di
dalamnya dan falsafah ini disebut sebagai konsep.
xi
2

pemasaran (marketing concept) sebagai falsafah bisnis konsep pemasaran ini


bertujuan memberikan pelayanan dan kepuasan konsumen. Perkembangan dunia
usaha yang demikian pesat itu telah menimbulkan kehati-hatian bagi setiap
perusahaan sebagai suatu organisasi dalam memasarkan produknya, dimana
kondisi pasar yang ada saat ini penuh dengan aneka macam produk yang
ditawarkan dan juga strategi pemasaran yang inovatif. Dengan memperhatikan
perubahan yang terjadi di pasar atau bahkan ditingkat konsumen, sebuah
perusahaan harus mengambil keputusan yang cepat dan tepat mengenai strategi
pemasaran atas produk yang ditawarkan (Jannah, 2018).
Dalam strategi pemasaran yang baik maka perlu adanya
menejemen pemasaran yang baik. definisi menejemen pemasaran itu sendiri
menurut Kotler dikutip dari (Jannah, 2018). Pemasaran merupakan suatu sistem
dari kegiatan bisnis yang saling berhubungan dan ditunjukan untuk
merencanakan, medistribusikan mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan
oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. kegiatan
pemasaran yang dilakukan harus diarahkan agar dapat mencapai sasaran
perusahaan yang berupa tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam jangka
panjang pasar (share) tertentu serta total unit dan total volume penjualan dalam
suatu jangka waktu tertentu. Pengarahan keratan pemasaran hanya mungkin
dapat dilakukan dengan menetapkan garis-garis besar pedoman atau patokan atau
panduan umum perusahaan dalam bidang pemasaran, yang sering dikenal dengan
kebijakan pemasaran tentunya. Sejalan dengan konsep pemasaran, yang
menekankan
pemberian pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, melalui
kegiatan strategi pemasaran syariah yang terpadu dan memungkinkan diperoleh
keuntungan atau laba dalam jangka panjang. Agar dapat meperoleh keuntungan
atau laba dalam jangka panjang, maka strategi pemasaran merupakan himpunan
asas yang secara tepat, konsisten dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna
mecapai sasaran pasar yang ditunjuk (target market) dalam jangka panjang dan
tujuan perusahaan jangka
panjang (objectives), dalam situasi pemasaran ini, terdapat strategi acuan atau
bauran pemasaran (marketing mix), yang menetapkan komposisi terbaik dan
komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang
ditunjuk sekaligus mencapai tujuan sasaran perusahaan (Sofja, 2013:197).
3

Agar dapat mencapai sasaran pasar yang ditunjuk dan mencapai tujuan
dari perusahaan, maka dalam perusahaan perlu memperhatikan bauran pemasaran
(marketing mix), dalam perusahaan, yaitu (Syakir & Hermawan, 2006:451)
Produk (product) dalam Islam mengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan
keberadaan suatu produk. Harga (price) dalam muamalah Islam mengajarkan
sikap tengah-tengah dalam bersikap, tidak berlebihan dan tidak pula merendah-
rendahkan. Tempat (place) merupakan salah satu fungsi yang
penting didalam marketing dan memberikan pengaruh yang sangat besar di
dalam pembentukan harga. Promosi (promotion) dari sudut padang syariah,
faktor ini yang sangat dominasi banyak yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah dalam praktiknya di market. (Asnawi & Fanani, 2017:177). Manusia
(people) dalam penerapan market harus mematuhi hukum Islam (syariah
conformity), manusia harus sopan, ramah, senyum, jujur, sopan dalam
berpakaian, berpenampilan, harum, tidak ada penipuan, pelayanan yang baik
pada pelanggan (minim kesalahan), tidak ada unsur pemaksaan, menghormati
hak milik pribadi, menghindari tindakan dan perilaku mencurigakan. Proses
(process) merupakan penerapan yang harus memenuhi syariah, dimana berjabat
tanggan sesama laki-laki, mengucapkan salam, tidak ada suap, tidak ada
pelecehan seksual, kejujuran, keadilan, menghormati pelanggan, tidak ada unsur
tekanan, tidak bersumpah atas nama Allah, tidak
ada eksploitasi kekuatan, monopoli, tidak ada transaksi penipuan, staf
berinteraksi secara efisiensi, pelanggan menunggu dalam waktu yang tepat dan
menghomati waktu. Bukti fisik (physical evidence) dalam syariah bukti fisik,
yaitu: tidak ada ruang untuk judi, memiliki tempat ibadah didalam perusahaan,
hiasan dinding terdapat ukiran nama Allah.Agar dapat mencapai tujuan dalam
marketing yang dinginkan perusahaan untuk mendapatkan kesuksesan.
Perusahaan bergantung juga pada kemampuan memenuhi keperluan, keinginan
dan harapan pelanggan, karena itu selain berkonsentrasi pada pelanggan dan juga
harus memperhatikan pesaing, sebab, bisa jadi strategi yang diterapkan pesaing
termaksud 7P, akan tetapi langsung atau tidak langsung mempengaruhi posisi
perusahaan dipasar oleh karena itu komponen
marketing mix yang diterapkan dalam perusahaan harus saling berhubungan dan
berpengaruh satu sama lain agar menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang
mengarah dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan.
4

Menurut Nana Herdiana kegiatan pemasaran sebenarnya berkembang


sejak adanya kebutuhan konsumen dan usaha untuk memenuhi kebutuhan
konsumen melalui pertukaran. Dengan adanya perkembangan tersebut mulailah
dikenal adanya transaksi jual beli. Pada masa itu pemasaran menjadi kegiatan
transaksi jual beli dimana seluruh barang-barang yang dihasilkan atau diproduksi
dengan mudah dapat terjual.(Herdiana Nana, 2015)
Untuk mencapai tujuan sebenarnya setiap kegiatan usaha harus
mengarahkan usahanya agar menghasilkan produk atau barang yang akan dijual
dengan kualitas yang baik, sehingga dapat menghasilkan kepuasan konsumen hal
ini akan berdampak pada imej atau Brand perusahaan yang akan menjadi
pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk atau apa yang dijual oleh
perusahaan itu sendiri, yang pada akhirnya akan membangun hubungan pada
konsumen dengan baik sehingga terciptanya pelanggan.
Kelangsungan hidup suatu perusahaan untuk bisa berkembang dan
mendapatkan keuntungan sangat dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran,selain
kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka harus
menyukai atau tidak menyukai suatu subjek yang didukung dengan kegiatan
pada bagian lain seperti produksi, manajemen keuangan, dll.
Dalam memahami perilaku konsumen tentu tidak mudah karena
konsumen memiliki sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan
manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan
kondisi internal lainnya yang berkaitan langsung terhadap perilaku konsumen.
Oleh sebab itu, perusahaan harus dapat mengendalikan perubahan tingkah laku
atau perilaku tersebut dengan berusaha mengimbangi, yakni dengan
mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui
evaluasi yang berkala demi kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Islam adalah agama yang kaffah, yang mengatur segala prilaku
kehidupan manusia.(Johan, 2009) Islam memiliki pedoman dalam mengarahkan
umatnya dalam melaksanakan bisnis tersebut,yaitu Al-Qur’an dan sunnah nabi
sebagai sumber ajaran Islam, yang dapat menawarkan prinsip-prinsip dan dasar-
dasar umum penerapannya dalam bisnis disesuaikan dengan perkembangan
zaman dan mempertimbangkan dimensi ruang dan waktu.(Muhammad, 2004)
Syariat dan ajaran agama Islam menganjurkan para penganutnya untuk
mencari nafkah yang halal yang bermanfaat untuk kehidupan mereka dengan
tetap mengikuti syariat dan kewajiban agar dapat bertawakkal (bersandar,
5

berserah diri) dan meminta pertolongan kepada Allah Swt dalam sebuah usaha
yang mereka lakukan
Menurut Enizar dalam buku Hadis Ekonomi, ada beberapa pekerjaan
yang dapat dilakukan oleh umat Islam dalam upaya memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pada dasarnya Islam tidak memberikan batasan tentang bentuk
pekerjaan yang dapat dilakukan, tetapi lebih pada pemberian koridor yang
ditetapkan Islam untuk suatu pekerjaan. Dari sekian banyak pekerjaan Rasullah
SAW. Memberikan tipe pekerjaan yang paling baik untuk dilakukan. Salah
satunya adalah perdagangan yang bersih dari penipuan baik mengenai kualitas
ataupun kuantitas barang yang diperdagangkan.
Perusahaan Gajamada merupakan usaha bisnis yang bergerak dibidang
penjualan, dan pengepulan ikan baik dari jenis ikan tawar maupun ikan laut yang
bertempat di desa Kertasura dimana desa Kertasura merupakan salah satu desa
yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, dan pembudidaya ikan
air tawar seperti ikan lele, ikan gabus, ikan nila ,dan lain-lain, juga ikan yang
hidup di air payau seperti ikan bandeng dan udang berlokasi di sebelah utara
Kabupaten Cirebon kecamatan Kapetakan dengan luas wilayah 491000 Ha
dengan jumlah penduduk 8910 jiwa.(Wikipedia., n.d.) Kertasura terhubung
dengan beberapa desa, mayoritasnya mencari nafkah dari hasil melaut (nelayan)
karena di sebelah utara Kabupaten Cirebon adalah dataran yan dekat dengan laut
sebagai komoditi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai nelayan, di
satu sisi desa Kertasura juga terletak di daerah yang memiliki tanah yang subur
dan pasokan yang cukup sehingga masyarakat disana dapat memiliki
balong/kolam sebagai tempat untuk membudidayakan ikan air tawar dan payau
Perusahaan Gajamada berdiri sejak tahun 2014 yang dipimpin langsung
oleh bapak Danudin, bapak Danudin menggeluti bisnis pengepul sekaligus
penjualan dan pengiriman ikan baik di daerah maupun luar daerah.
Berikut ini adalah produk-produk yang dijual oleh perusahaan Gajamada:
6

Tabel.1.I
Produk Gajamada
No. Jenis Ikan Satuan per Kg Harga

1 Gabus 1kg Rp.50.000


2 Belut 1kg Rp.20.000`
3 Udang 1kg Rp. 45.000
4 Bandeng 1kg Rp. 20.000
5 Lele 1kg Rp. 19.000
Sumber: Gajamada
Banyak perusahaan yang menjual berbagai macam jenis ikan laut
maupun tawar di daerah kecamatan Kapetakan, yang menyebabkan banyaknya
persaingan para pelaku usaha dalam bisnis penjualan, dan pengepulan ikan dari
hasil petani dan nelayan oleh karena itu, Perusahaan Gajamada memiliki
keunggulan tersendiri dalam memasarkan produknya khususnya pada produk
ikan gabus, adapun jenis ikan-ikan lainnya sebatas hanya permintaan dari
pelanggan saja.
Dibawah ini data penjualan perusahaan Gajamada:

Tabel 1.2
Data Penjualan Perusahaan Gajamada Bulan April-Juni Tahun
2021
Bulan Satuan / Kg Jenis Produk Pendapatan

April  2000  Ikan gabus  Rp.


 100  Belut 100.000.000,
 50  Udang .
 60  Bandeng  Rp.
 1000  Lele 2.000.000,.
 Rp.
2.250.000,.
 Rp.
7

1.200.000,.
 Rp.
19.000.000,.

Mei  1200  Ikan gabus  Rp.


 120  Belut 60.000.000,.
 43  Udang  Rp.
 68  Bandeng 2.200.000,.
 1020  Lele  Rp.
1.935.000,.
 Rp.
1.360.000,.
 Rp.
19.380.000,.

Juni  2100  Ikan gabus  Rp.


 75  Belut 105.000.000,
 50  Udang .
 75  Bandeng  Rp.
 900 Lele 1.500.000,.
 Rp.
2.250.000,.
 Rp.1.500.000
,.
 Rp.
17.100.000,.

Sumber: Gajamada

Dari Tabel diatas, dapat dilihat bahwa di perusahaan Gajamada, permintaan ikan
gabus di pasaran lebih baik dari pada jenis produk-produk ikan lainnya bisa
dilihat pada bulan april yang mencapai penjualan 2000kg dalam sebulan,
sedangkan pada jenis ikan-ikan lainnya hanya ikan lele saja yang permintaanya
mencapai di angka 1000kg dalam sebulan, walapun pada bulan Mei permintaan
ikan gabus turun drastis hanya terjual 1200kg saja, dikarenakan stok ikan gabus
di Gajamada yang tidak mencukupi permintaan pasar, akan tetapi pada bulan
selanjutnya yaitu bulan Juni, permintaan ikan gabus naik kembali bahkan
melebihi bulan april hingga diangka 2100kg dalam sebulan,dari sini bisa terlihat
bahwa permintaan ikan gabus Gajamada cenderung naik turun, tetapi permintaan
ikan gabus di Gajamada masih terbilang cukup tinggi dari pada ikan-ikan lainnya
8

karena selain banyak kandungan manfaat dalam ikan gabus namun juga tidak
lepas dari faktor strategi pemasaran ikan gabus yang terbilang cukup efektif dan
sesuai dengan prinsip-prinsip pemasaran Syariah.
Berdasarkan hasil latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan
penelitian lebih lanjut tentang “Analisis Strategi Pemasaran Syariah Pada
Produk Ikan Gabus Di Perusahaan Gajamada”.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, dalam penelitian ini
penulis membatasi masalah pada tentang Analisis Strategi Pemasaran Syariah
Pada Produk Ikan Gabus Di Perusahaan Gajamada
Dilakukan pada mahasiswa ekonomi syariah IAI Bunga Bangsa Cirebon
angkatan 2017.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
secara ringkas masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran syariah usaha ikan gabus perusahaan Gajamada?
2. Bagaimana perkembangan pemasaran syariah ikan gabus Gajamada?
3. Apakah terdapat kendala dalam penerapan pemasaran syariah ikan gabus di
perusahaan Gajamada?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran syariah usaha ikan gabus
perusahaan Gajahmada
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pemasaran syariah ikan gabus
Gajamada
3. Untuk mengetahui apakah terdapat kendala dalam penerapan pemasaran syariah
ikan gabus di Gajamada.

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
9

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan keilmuan di bidang mu’amalah,


terutama tentang Analisis Strategi Pemasaran Syariah Pada Produk Ikan Gabus
Di Perusahaan Gajamada

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pengembangan teori pengetahuan yang selama ini didapat di
bangku kuliah dan diterapkan dan dikembangkan dalam dunia nyata. Menambah
pengalaman dan wawasan baru dari penelitian yang dilakukan pihak peneliti serta
sebagai syarat untuk mendapatkan ijazah (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon Bagi perusahaan
b. Bagi Iai Bunga Bangsa Cirebon
Untuk tambahan referensi kepustakaan IAI Bunga Bangsa Cirebon dan
hendaknya dapat menjadi acuan oleh seluruh pembaca dan peneliti selanjutnya
Pada umumnya dapat dijadikan acuan untuk membuat strategi pemasarn yang
lebih canggih lagi.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan
pertimbangan bagi kemajuan perusahaan Gajamada dalam memasarkan
produknya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripstik Teoritik
a. Teori Strategi
Menurut Winardi strategi merupakan suatu kelompok keputusan tentang
tujuan-tujuan yang diupayakan pencapaiannya, tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan dan bagaimana cara memanfaatkan sumber-sumber daya guna
mencapai tujuan tersbut.(Winardi, 2004)
Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “strategos” (Stratos =
militer dan ag = memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang
dikerjakan oleh para jendral perang dalam membuat strategi atau rencana dalam
memenangkan perang.(Fandy Tjiptono, 2012)
Istilah strategi (Strategy), oleh manejer diartikan sebagai rencana skala
besar yang berorentasi jangka panjang untuk berinteraksi dengan lingkungan
yang kompetitif untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebuah strategi merupakan
rencana permainan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Sebuah strategi
mencerminkan kesadaran perusahaan tentang bagaimana,kapan, dan dimana
perusahaan tersebut berkompetisi; akan melawan siapa dalam kompetisi tersebut;
dan untuk tujuan apa suatu perusahaan berkompetisi.(John A. Pearce II Richard
B. Robinson, 2014)
Strategi dapat didefinisikan paling sedikit dari dua perspektif yang
berbeda: dari perspektif mengenai apa yang akan dilakukan oleh sebuah
organisasi, dan juga dari perspektif mengenai apa yang pada akhirnya dilakukan
oleh sebuah organisasi, apakah tindakannya sejak semula memang sudah
demikian direncanakan atau tidak, dari perspektif yang pertama, strategi adalah
program yang luas untuk mendfinisikan dan mencapai tujuan organisasi dalam
melaksanakan misinya.

8
9

Kesimpulan yang dimaksud adalah strategi merupakan suatu kerangka


berfikir yang tersusun dan terencana baik bersifat jangka pendek maupun
bersifat jangka panjang demi mencapai tujuan organisasi.
b. Teori Pemasaran
Teori pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang harus dipahami
dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan untuk
berkembang dan mendapatkan laba.(Nana Herdiana, 2015)
Dalam pengertian sempit pemasaran hanyalah menjual dan mengiklankan.
Djaslim S, mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi, mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.(Nana Herdiana, 2015)
Pengertian lain menyatakan bahwa pemasaran sebagai usaha untuk
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang
yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan
komunikasi yang tepat.
Simpulan yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang menyediakan dan
memberikan barang dan jasa yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan melalui proses pertukaran.
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekpsektasi
perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran
terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.(Fandy
Tjiptono, 2012) Strategi pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong adalah
logika pemasan dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan
memperoleh keuntungan dari hubungan dan konsumen.(Kotler, 2016)
Sedangakan menurut Phillip Kotler yang dikutip oleh Kasmir adalah pola piker
pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi
pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penempatan posisi,bauran
pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.(Kasmir, 2012)
Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan
rencana yang disusun secara sistematis dan bersifat jangka Panjang dimana
pemasaran itu sendiri telah menyediakan barang dan jasa diarahkan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mealui proses pertukaran.
10

1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Bauran pemasaran (marketing mix) dalam pemasaran identik dengan 4P
yang dikonsepkan oleh Kotler dan Amstrong.(Priansa, n.d.) Bauran pemasaran
atau marketing mix adalah strategi pemasaran yang dapat menentukan
kesuksesan perusahaan dalam mengejar profit atau meningkatkan profit atau
keuntungan maksimal dengan cara meningkatkan jumlah pelanggan dan
menigkatkan hasil penjualan karena menggunakan semua alat-alat pemasaran
dalam sebuah perusahaan yang tergabung dalam konsep pemasaran barang 4P,
yaitu produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotions).
Adapun dalam pemasaran jasa disebut dengan bauran jasa 7P, yaitu 4P bauran
pemasaran produk ditambah 3P, yaitu orang (people), proses (process), dan
lingkungan fisik (physical evidence). Bauran pemasarannya sebagai berikut:

A. Produk (products)
Mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan
produk atau jasa yang tepat bagi produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan
dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil
tindakan yang lain yang memengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.
Produk berupa barang dapat dibeda-bedakan atau diklasifikasikan menurut
macamnya. Mutu produk menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk
menjalankan fungsinya; ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk
membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing, sedangkan desain dapat
menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta coraknya. Dengan
demikian, produk barang tidak hanya memerhatikan penampilan, tetapi juga
berupa produk yang simpel, aman, tidak mahal, sederhana, dan ekonomis dalam
proses produksi dan distribusinya.

B. Harga (price)
Sistem manajemen perusahaan akan menentukan harga dasar
yang tepat bagi produk atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/pemasar dan harus menentukan strategi yang berkaitan
dengan berbagai potongan harga, pembayaran biaya pengangkutan
(transportasi), serta berbagai variabel biaya lain yang terkait. Harga
adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat
memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh
pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan oleh penjual
11

untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Penetapan harga
dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah utama yang dihadapi
oleh perusahaan.

C. Tempat (place)
Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran
untuk memasarkan produk, khususnya barang dengan cara membangun
suatu saluran distribusi, yaitu sekelompok organisasi yang saling
tergantung dalam keterlibatan mereka dalam proses yang memungkinkan
suatu produk tersedia bagi penggunaan industrial. Beberapa cara yang
dilakukan dalam distribusi, di antaranya
1) Memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai menyalurkan produk
atau jasa sehingga dapat mencapai pasar sasaran;
2) Mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan penanganan produk
secara fisik.

D. Promosi (promotions)
Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk dan
mendistribusikan produk, tetapi juga mengomunikasikan produk kepada
masyarakat agar produk itu dikenal dan mereka bersedia membeli produk
tersebut. Untuk mengomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi
yang sering disebut dengan strategi bauran promosi ( promotion mix)
yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu periklanan (advertising),
promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public
relations), dan penjualan perseorangan (personal selling). Promosi
adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan,
hak dengan iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, ataupun dengan
publisitas.

E. Orang (people)
Orang merupakan orang yang memberikan persepsi kepada
konsumen lain tentang kualitas jasa yang pernah dibelinya dari
perusahaan sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap proses pembelian
jasa yang bersangkutan. Orang dalam hal ini dibagi menjadi dua, yaitu
12

sebagai berikut:
1). Service personnel
Orang-orang yang memberikan produk dan operasional dalam
organisasi jasa. Service personnel memiliki peranan penting bagi seluruh
organisasi sehingga konsumen akan memberikan suatu kesan terhadap
suatu organisasi berdasarkan perilaku dan sikap mereka.
2).Customers
Persepsi konsumen mengenai kualitas jasa tersebut dibentuk dan
dipengaruhi oleh konsumen lainnya. Dalam pemasaran jasa, komsumen
memiliki peran dalam mengendalikan kualitas interaksi konsumen dan
hubungan yang terjadi diantara mereka.

F. Proses (process)
Proses adalah cara menyampaikan nilai jasa tersebut kepada
konsumen. Konsumen dapat menilai jasa yang diberikan dalam proses
ini. Jika proses penyampaian jasa dilaksanakan secara cepat,rapi, dan
tidak terdapat kesalahan, konsumen akan merasa puas dan mempunyai
penilaian yang baik terhadap perusahaan.

G. .Lingkungan fisik (physical evidence)


Lingkungan fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut
memiliki kepuasan untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang
ditawarkan. Hal ini dapat membantu menciptakan suasana yang
mendukung terjadinya pembelian jasa, juga menimbulkan image dari
konsumen tentang jasa yang ditawarkan serta citra perusahaan itu sendiri.
Physical evidence terdiri atas dua dimensi, yaitu sebagai berikut.
1).Peripheral evidence
Bentuk physical evidence yang dimiliki konsumen karena bagian
dari pembelian jasa tersebut.
2).Essential evidence
Bentuk physical evidence yang tidak dimiliki oleh konsumen,
misalnya tata letak, tata cahaya, dan peralatan yang digunakan dalam
memberikan pelayanan.
1. Perencanaan Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan selalu melaksanakan operasional aktivitasnya
13

yang didahului dengan membuat rencana, bagi kelangsungan dan


pertumbuhan jangka panjang, yang didasarkan kepada situasi, peluang,
tujuan, dan sumberdayanya. (Nana Herdiana, 2015)
Perencanaan strategi atau strategic business planning merupakan
pendekatan secara teratur dan pragmatis yang dapat digunakan
organisasi, baik publik maupun swasta dalam pembuatan keputusan saat
ini untuk masa depan. Strategic business planning adalah proses
pengkajian diri, setting tujuan, pengembangan strategi dan monitor
kinerja.(Rachmat, 2014) Dalam pemasaran, perencanaan strategi terjadi
pada tingkatan unit bisnis, produk dan pasar. Perencanaan strategi
pemasaran ini merupakan tulang punggung bagi perencanaan strategi
perusahaan.(Nana Herdiana, 2015)
Robbins dan Coulter menjelaskan bahwa paling tidak ada empat
fungsi dari perencanaan, yaitu perencanaan berfungsi sebagai arahan,
perencanaan meminimalkan dampak dari perubahan, perencanaan
meminimalkan peemborosan dan kesia-siaan, serta perencanaan
menetapkan standar dalam pengawasan kualitas. (Ernie Tisnawati, n.d.)

2. Langkah-Langkah Perencanaan Strategi


Menurut (Nana Herdiana, 2015), Kotler dan Armstrong
berpendapat bahwa perencanaan strategi adalah proses mengembangkan
dan mempertahankan kecocokan strategi antara tujuan dan kemampuan
organisasi serta peluang pemasaran yang sedang berubah. Kotler dan
Amstrong menggambarkan langkah-langkah perencanaan strategi
sebagai berikut:

Mendefinisa Menetapkan Merancang Merencanak


kan misi tujuan dan portofolio an strategi
perusahaan sasaran bisnis pemasaran

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Perencanaan Strategi

Perencanaan strategi suatu perusahaan disusun dengan mengacu


pada yang telah menggariskan apa yang menjadi misi, visi, dan objektif
jangka panjang perusahaan. Pada dasarnya strategi berkaitan dengan
penetapan keputusan yang harus diambil dalam menghadapi para pesaing
14

didalam lingkungan kehidupan yang saling memiliki ketergantungan,


sehingga perlu ada kegiatan yang diarahkan, terutama dalam
memperkirakan perilaku satu dengan yang lainnya. Secara khusus, suatu
strategi menentukan rumusan tentang apa yang ingin dicapai, dimana
arena yang difokuskan terkait dengan industri dan produk pasar, serta
bagaimana pelaksanaannya berkaitan dengan penggunaan sumber-
sumber daya dan kegiatan pengalokasiannya untuk setiap produk pasar
yang dapat memenuhi peluang lingkungan dan sekaligus dapat
menghasilkan keunggulan bersaing.

3. Strategi Pemasaran dan Tujuan Usaha


Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup
dan berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha
mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan
atau kegiatan usaha. Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila
perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya,
melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai
pasar. Tujuan ini hanya daapt dicapai apabila bagian pemasaran
perusahaan melakukan kegiatan usaha atau perusahaan melakukan
strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau
peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedua
dagangan perusahaan atau kegiatan usaha di pasar dapat dipertahankan
dan sekaligus ditingkatkan.(Assauri, 2013) Seperti diketahui keadaan
dunia usaha bersifat dinamis, yang diwarnai dengan adanya perubahan
dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang
lainnya oleh karena itu, strategi pemasaran mempunyai mempunyai
peranan yang sangat penting untuk keberhasilan suatu usaha umumnya
dan dibidang pemasaran khususnya. Disamping itu, strategi pemasaran
yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar dan lingkungan tersebut.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat
tercapainya tujuan pemasaran suatu usaha. Oleh karena itu, penentuan
strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan internal
kegiatan usaha melalui analisis keunggulan-keunggulan dan kelemahan
15

perusahaan, serta analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi


kegiatan usaha dari lingkungannya.
4. Strategi Pemasaran
Faktor lingkungan yang dianalisis dalam penyusunan strategi
pemasaran adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan
teknologi, keadaan ekonomi, peraturan dan kebijakan pemerintah,
keadaan sosial budaya dan keadaan politik. Dengan mengetahui keadaan
dan situasi pasar, serta posisi kegiatan usaha dalam memasarkannya di
pasar, maka dapatlah ditentukan tujuan dan sasaran yang diharapkan
akan tercapai dalam pemasaran dan bagaimana kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Ada enam tahap
dalam proses pemasaran, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.2
Tahap Strategi Pemasaran

Analisis Pengembangan sistem


peluang/kesempata pemasaran
n pasar
.
Pemilihan/ Pengembangan/ penyusunan
penetapan sasaran rencana pemasaran
pasar

Penerapan rencana dan


pengendaliannya
Strategi peningkatan posisi
persaingan

Proses pemasaran harus berdasarkan kepada enam tahap tersebut.


Karena untuk mencapai tujuan pemasaran, perlu strategi pemasaran yang
akan digunakannya. Hal ini bahwa strategi pemasaran yang disusun
harus mempertimbangkan situasi dan kondisi pasar khususnnya dan
lingkungan umumnya, sehingga dapat lebih realistis dan efektif dalam
mencapai sasaran yang diharapkan
16

5. Lingkungan Pemasaran
Membangun sebuah hubungan dan nilai pelanggan yang
menguntungkan, kegiatan usaha harus memahami kekuatan-kekuatan
yang ada di lingkungan utama yang mengelilingi semua hubungan
tersebut.
Kotler dan Armstrong mendefinisikan lingkungan pemasaran, bahwa lingkungan
pemasaran adalah pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang memengaruhi
kemampuan pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang
berhasil dengan pelanggan sasaran.(Nana Herdiana, 2015)
Lingkungan pemasaran terdiri atas lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Adapun lingkungan pemasarannya sebagai berikut:
1. Lingkungan mikro
Lingkungan mikro terdiri atas pelaku dalam lingkungan dekat
perusahaan yang memengaruhi kesanggupan perusahaan untuk melayani
konsumennya. Seperti perusahaan, pemasok, marketing intermediaries,
dan konsumen.
2. Lingkungan makro
Lingkungan makro terdiri atas kekuatan kemasyarakatan yang
besar, yang memengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro
perusahaan. Seperti demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik dan
budaya.
Pentingnya kegiatan usaha mengetahui dan memahami lingkungan pemasaran
adalah untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi pada
lingkungannya. Untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan pemasaran,
kegiatan usaha perlu melakukan riset pemasaran dan inteligen pemasaran.
Rencana pemasaran adalah rumusan tentang apa yang ingin
dicapai dan bagaimana cara mencapainya, yang terdiri dari kegiatan yang
akan dilakukan untuk pencapaian tujuan di bidang pemasaran. Kegiatan
usaha dalam menyusun rencananya berbeda-beda, tergantung dari usaha
yang dijalankan. Walaupun terdapat berbagai bentuk perencanaan dan
pokok- pokok hal yang harus termuat dalam rencana. Ada beberapa hal
yang harus termuat dalam perencanaan, yaitu:
a) Rangkuman penatalaksanaan, dalam hal ini memberikan gambaran dari
unsur-unsur kunci dari rencana pemasaran, dengan fokus khusus pada
produk, harga, promosi dan tempat.
17

b) Analisis situasi, dalam analisis ini dilakukan pengkajian mengenai


perkembangan hasil penjualan dan realisasi kegiatan yang dilakukan
dalam bidang pemasaran.
c) Tujuan dan sasaran, dalam hal ini perusahaan harus menetapkan tujuan
(objektif) yang ingin dicapai dalam bidang pemasaran, apakah tingkat
penjualan, atau tingkat share pasar ataupun tingkat laba yang diharapkan.
Penentuan tujuan (objektif) ini akan memengaruhi penetapan strategi
pemasaran yang akan dijalankan.
i. Penegasan strategi, ditetapkan berdasarkan atas sasaran pasar dan tujuan
perusahaan. Strategi pemasaran yang ditetapkan mencakup strategi harga,
produk, penyaluran atau distribusi dan promosi.
ii. Program kegiatan, berdasarkan penegasan strategi selanjutnya disusun rincian
kegiatan yang akan dilakukan yang dikaitkan dengan waktu, tempat dan oleh
siapa dilaksanakan. Dari program kegiatan pemasaran dapat diketahui tahapan-
tahapan kegaitan pemasaran yang akan dilakukan untuk masing-masing produk
dimasing-masing wilayah.
iii. Anggaran, dalam perencanaan pemasaran dilakukan penyusunan anggaran
pemasaran. Anggaran pemasaran hendaklah didasarkan atas program kegiatan
pemasaran yang telah ditetapkan.
iv. Pengawasan, langkah terakhir dalam perencanaan pemasaran adalah pengawasan.
Pengawasan ini digunakan untuk memantau kegiatan dan membuat penyesuaian
yang tepat apabila diperlukan.
Rencana pemasaran ini memberikan fokus bagi pengumpulan
informasi, format bagi penyebarluasan informasi dan struktur bagi
pengembangan dan pengkoordinasian respon strategi dan taktikal
perusahaan. Perencanaan pemasaran ini merupakan bentuk nyata dari
perusahaan untuk memberikan tanggapan strategi terhadap pola
persaingan yang berubah-ubah.
A. Implementasi Rencana Pemasaran
Implementasi rencana pemasaran strategis merupakan proses mengubah rencana
pemasaran menjadi tindakan dan memastikan bahwa tindakan tersebut
dilaksanakan dengan cara yang tepat agar tercapai.
Implementasi rencana pemasaran melalui pengembangan produk
dan kemitraan dalam keramahtamahan pada industry perjalanan dapat
dilakukan dengan mensinergikan empat kelompok utama dari
keramahtamahan dan biro perjalanan dalam menjalankan bisnis keempat
18

kelompok tersebut antara lain: 1). Penyalur, 2).pengangkutan,


3).perjalanan perdagangan sementara, 4). Tujuan perjalalan organisasi.
(Alastair M, 2010)
tujuan yang telah dinyatakan dalam rencana tersebut. Rencana pemasaran yang
cemerlang atau brilian tidak ada artinya sama sekali jika tidak dijalankan dengan
tepat. Strategi mengungkapkan aktivitas pemasaran dari aspek apa dan mengapa
dilakukan, sementara penerapan mengungkapkan siapa, dimana, kapan, dan
bagaimana melakukannya. Strategi dan penerapan berhubungan erat dalam satu
lapis strategi yang melibatkan penugasan penerapan taktis tertentu pada tingkat
yang lebih rendah. Bonoma mengidentifikasi adanya empat keahlian yang
berhubungan dengan penerapan program pemasaran yang efektif.(Lingga
Purnama A, 2002).
Keahlian diagnostik. Hubungan erat antara strategi dan implementasi menyimpan
masalah diagnostik yang rumit jika ternyata program pemasaran tidak sesuai
dengan harapan. Sebab, jika program pemasaran tidak tercapai, perlu ditentukan
seperti apa masalahnya (diagnosis) atau apa yang harus dilakukan (tindakan).
Tiap masalah menuntut sarana dan solusi manajemen yang spesifik.
Keahlian menilai jenjang perusahaan dimana masalah tersebut terjadi. Masalah
implementasi pemasaran muncul pada tiga tingkatan. Tingkat pertama adalah
menjalankan fungsi pemasaran dengan sukses. Tingkat kedua adalah menerapkan
program pemasaran dengan memadukan fungsi-fungsi pemasaran kedalam satu
kesatuan yang koheren dimana masalah ini muncul dengan meluncurkan produk
baru ke dalam pasar. Tingkat ketiga adalah kebijakan pemasaran. Contohnya
adalah perusahaan mungkin ingin setiap pegawainya memperlakukan pelanggan
sebagai orang nomor satu.
a. Keahlian penerapan dan evaluasi pemasaran. Pemasaran harus
memiliki sekumpulan keahlian untuk melaksanakan penerapan
setiap program atau kebijakan pemasaran secara efektif.
b. Keahlian pengalokasian,pemantauan,pengorganisasian,dan
interaksi.Manajer pemasaran seharusnya memiliki keahlian
untuk mengalokasikan dan menganggarkan sumber daya
(waktu,uang, dan pegawai) kepada fungsi, program, dan
kebijakan.Mereka juga selayaknya memiliki keahlian memantau
untuk mengevaluasi hasil tindakan pemasaran. Mereka
sebaiknya pula memiliki keahlian melakukan pengorganisasian
untuk membangun organisasi kerja yang efektif. Akhirnya,
19

mereka harus memiliki keahlian berinteraksi untuk


melaksanakan tugas dengan memotivasi orang luar seperti
perusahaan riset pemasaran, biro iklan, pengecer, penjual grosir,
atau agen yang tujuannya mungkin berbeda.
A. Evaluasi Kinerja Pemasaran
Evaluasi kinerja pemasaran merupakan salah satu faktor yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan terutama dalam
kegiatan pemasaran. Menurut (Anthony, 2004) dalam (Karitorini, 2001)
evaluasi kinerja adalah ”the activity of measuring the performance of an
activity or the entire value chain”. Jadi evaluasi kinerja dapat
disimpulkan sebagai tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap
berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan,
sehingga
nantinya digunakan sebagai feedback terhadap berbagai pelaksanaan rencana
yang memerlukan penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.
Menurut Syakhroza (2002:4) dalam (Karitorini, 2001) untuk bisa
berhasil dalam evaluasi kinerja pemasaran, terdapat beberapa syarat yang harus
dipenuhi oleh perusahaan, yaitu :
a. Harus mendukung tujuan dan strategi perusahaan terutama di bidang pemasaran.
b. Harus bisa diukur.
c. Sederhana / mudah dimengerti.
d. Harus mendorong perilaku yang menguntungkan.
e. Harus mendorong ke arah usaha perbaikan.
f. Jenis pengukurannya tidak terlalu banyak.
Menurut Syakhroza (2002:8) dalam (Karitorini, 2001) jenis
evaluasi kinerja pemasaran yang akan dicapai juga tergantung kepada
tujuan dan skala prioritas dari tujuan usaha tersebut, yang antara lain :
a. Ekonomis adalah kondisi sejauh mana suatu usaha dapat memperoleh sumber
daya yang murah.
b. Efisiensi adalah kondisi sejauh mana suatu usaha dapat meminimalkan
penggunaan input.
c. Efektivitas adalah kondisi sejauh mana suatu usaha dapat menghasilkan
output yang dikehendaki.
d. Produktivitas adalah kondisi sejauh mana suatu usaha dapat mengoptimalkan
sumber daya produksi.
e. Tepat waktu adalah kondisi sejauh mana batas waktu dapat dipenuhi
20

f. Kualitas adalah kondisi sejauh mana persyaratan-persyaratan dari penerima


barang/ jasa dapat dipenuhi.

C. Pemasaran dalam Islam


Pemasaran (marketing) adalah aspek penting dalam sebuah
praktik bisnis. Praktik bisnis tidak hanya menitikberatkan pada persoalan
penjualan produk yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan (need) dan
keinginan (want) pelanggan saja, namun juga terdapat proses jalinan
komunikasi yang kontinu yaitu proaktif membina rangkaian jaringan
bisnis melalui pemasaran produk atau jasa yang dapat berkesan pada
pelanggan (loyalitas pelanggan). Pada prinsipnya praktik pemasaran
menuntut pada pihak yang terlibat untuk lebih inovatif dalam
mengeluarkan produk-produk yang dapat memenuhi keperluan
konsumen dan menjamin ke maslahatan bagi mereka. Dalam kaidah
Islam pemasaran yang baik adalah praktik pemasaran yang dilandasi oleh
kaidah dan nilai-nilai Islam serta tidak bertentangan dengan sumber
hukum Islam. Makna transcendental dalam Islam, pemasaran yang baik
adalah pemasaran yang Islam tidak menghalangi pemeluknya untuk
mendapatkan keuntungan dari kegiatan bisnis, namun usaha yang
mendapatkan keuntungan harus diperoleh dalam ruang lingkup batasan-
batasan yang telah digariskan oleh sumber-sumber dalam Islam yang
meliputi Al- Qur’an, hadis, ijma’ dan qiyas. Dalam Islam keunggulan
yang hakiki adalah apabila kita dapat meraih keuntungan dunia disertai
dengan ridha Allah Swt. atas hasil usaha yang maksimal sesuai dengan
syariah serta keberkahan di dunia dan akhirat.(Nur Asnawi dkk., 2017)
Menurut Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa,pemasaran Islami
adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad
serta prinsip-prinsip al-Qur’an dan hadist.(Priansa, n.d.)
Menurut kertajaya sebagaimana dikutip Bukhari Alma dan Donni
Juan Priansa, bahwa secara umum pemasaran Islami adalah strategi
bisnis yang harus memayungi aktivitas dalam sebuah perusahaan,
meliputi seluruh proses,menciptakan,menawarkan, pertukaran nilai, dari
seorang produsen, atau satu perusahaan, atau perorangan, yang sesuai
dengan ajaran Islam.(Priansa, n.d.)
21

Pentingnya pasar Islam tidak terlepas dari fungsi pasar sebagai wadah bagi
berlangsungya kegiatan jual beli.(Supriadi, 2013) Keberadaan pasar yang terbuka
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk ambil bagian dalam menentukan
harga, sehingga harga ditentukan oleh kemampuan riil masyarakat dalam
mengoptimalisasi kepentingan faktor produksi yang ada didalamnya.(Sudarsono,
2008) Konsep Islam memahami bahwa pasar dapat berperan efektif dalam
kehidupan ekonomi bila prinsip persaingan bebas dapat berlaku secara efektif.
(Mustadha Edwin Nasution, 2014)
Pasar syari’ah adalah pasar yang emosional (emotional market) dimana orang
tertarik karena alasan keagamaan bukan karena keuntungan financial semata,
tidak ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah ia mengandung
nilai-nilai ibadah, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 162 :

‫ين‬ ِ َ ‫ب ال‬
َ ‫ْع الَ م‬ ِّ ‫اي َو َم َم اتِي لِ لَّ ِه َر‬ ِ ُ‫قُ ل ِإ َّن ص اَل تِي و ن‬
َ َ‫س ك ي َو َم ْح ي‬
ُ َ َ ْ
Yang artinya :
“katakanlah, sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku, dan matiku
hanya untuk Allah, tuhan semesta alam”
(Tafsirweb.com)
Dalam Syari’ah marketing, bisnis yang disertai keikhlasan
semata- mata hanya untuk mencari ridha Allah, maka bentuk
transaksinya insyaAllah menjadi nilai ibadah dihadapan Allah SWT.

Ada beberapa sifat yang membuat Nabi Muhammad SAW yang berhasil dalam
melakukan bisnis menurut (Syakir, 2006) yaitu :
a) Shiddiq (jujur atau benar) dalam berdagang Nabi Muhammad selalu dikenal
sebagai seorang pemasar yang jujur dan benar dalam menginformasikan
produknya.
b) Amanah (atau dapat dipercaya) saat menjadi pedagang Nabi Muhammad selalu
mengembalikan hak milik atasannya, baik itu berupa hasil penjualan maupun
atau sisa barang.
c) Fathanah (cerdas) dalam hal ini pemimpin yang mampu memahami, menghayati,
dan mengenal tugas dan tanggung jawab bisnisnya dengan sangat baik.
d) Tabligh (komunikatif) jika seorang pemasar harus mampu menyampaikan
keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan tetap sasaran tanpa
22

meninggalkan kejujuran dan kebenaran.


Prinsip pemasaran dalam Islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam
Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal
terlarang oleh ketentuan Syariah.

a. Kesatuan (Tauhid)
Prinsip ini adalah prinsip utama. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia
harus didasarkan pada nilai-nilai tauhid. Prinsip ini akan melahirkan tekad bagi
pelaku bisnis atau pemasaran untuk tidak berlaku diskriminasi pada semua
pelaku bisnis sebagaimana firman Allah Swt Qur’an Surat Al-Hujarat (49):13

َ‫ارفُ ٓو ۟ا ۚ ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم عِ ند‬ ُ ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱل َّناسُ ِإ َّنا َخلَ ْق ٰ َن ُكم مِّن َذ َك ٍر َوُأن َث ٰى َو َج َع ْل ٰ َن ُك ْم‬
َ ‫شعُوبًا َو َقبَٓاِئ َل لِ َت َع‬
‫ٱهَّلل ِ َأ ْت َق ٰى ُك ْم ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر‬

Yang artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
mengenal. (QS. Al-Hujarat[49]:13.(Departemen Agama RI, n.d.)

Prinsip ini juga tidak melakukan praktik bisnis yang terlarang karena takut akan
pengawasan Allah dan menghindari sifat serakah dan gemar melakukan
penimbunan karena kekayaan adalah amanah Allah dan hanya milik Allah Swt.

b. Prinsip Kebolehan (Ibahah)


Prinsip ini memberikan kebebasan bagi pelaku pemasaran untuk
melakukan kegiatan bisnis apapun, kecuali jika terdapat dalil yang secara
tegas melarang. Prinsip ini berhubungan dengan kehalalan dalam
melakukan transaksi baik secara proses maupun objek yang
ditransaksikan. Dalam prinsip ini dinamisasi kebutuhan manusia
diakomodir. Manusia sebagai pelaku bisnis diberikan kebebasan untuk
23

melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan antara satu dengan yang


lain. Namun demikian perlu diketahui bahwa apapun bentuk transaksinya pada
dasarnya diperbolehkan dalam Islam kecuali ada dalil syar‟i yang secara tegas
melarangnya. Dalam melarang kegiatan pemasaran ini ada beberapa hal yang
harus dipedomani bagi kegiatan bisnis yang dilarang, antara lain dilarangnya
karena barang atau zatnya susaha dagangang jelas dilarang untuk
diperdagangkan, bentuk usaha yang memang dilarang dan cara-cara bisnis yang
memang secara tegas dilarang.(Nur Asnawi dkk., 2017)

c. Prinsip Keadilan (Al-Adl)


Prinsip ini menekankan pada pentingnya pelaku pemasaran
untuk melakukan aktivitasnya lebih mengutamakan pada kemanfaatan.
Islam memberikan kebebasan dalam melakukan transaksi, tetapi nilai
keadilan, aturan agama dan etika tetap harus dipegang secara kuat.
Keadilan menekankan pada pemahaman tentang memperoleh sesuatu
sesuai dengan haknya. Oleh karena itu, transaksi yang dilakukan untuk
memenuhi rasa keadilan harus transparan, jujur, wajar dan tidak
berlebihan.

d. Prinsip Kehendak Bebas (Al-Hurriyah)


Kehendak merupakan keinginan fitrah manusia. Kebebasan
adalah kontribusi yang diberikan Islam bagi manusia. Berdasarkan
prinsip ini manusia sebagai pelaku pemasaran diberikan kewenangan
untuk melakukan kegiatan bisnis dengan cara melakukan janji, sehingga
implikasinya adalah menepatinya maupun sisi lain yang terkadang juga
mengingkarinya. Kehendak bebas dalam Islam adalah kebebasan yang
dibatasi oleh keadilan. Kebebasan dalam Islam adalah kebebasan yang
terbatas, terkendali, dan terikat oleh aturan yang ditentukan oleh Allah.
Karena pada dasarnya manusia ketikan melakukan kegiatan bisnis selalu
memunculkan tabiat buruk yaitu selalu ingin menguasai dan
bertentangan dengan ketentuan Allah. Adanya aturan Allah supaya
dalam kehidupan ini tercipta keseimbangan diberbagai aspek.(Nur
Asnawi dkk., 2017)

e. Prinsip Pertanggungjawaban
Kebebasan mutlak adalah sangat mustahil dalam dunia ini.
24

Dalam Islam semua perbuatan manusia akan dimintai


pertanggungjawaban di akhirat kelak, termasuk kegiatan bisnis yang
dilakukan oleh manusia. Prinsip pertanggungjawaban ini akan mengubah
perhitungan dalam perspektif ekonomi dan bisnis. Hal ini dikarenakan
segala sesuatu dituntut untuk terus mengacu pada prinsip keadilan. Pada
tataran praktisnya pelaku bisnis harus menghitung margin secara benar,
mengambil keuntungan secara wajar, memberikan upah secara benar,
system sharing melalui akad secara sah, melarang semua transaksi yang
mengandung unsur gharar, tadlis, ihtikar, ba‟i najasy serta praktik
penipuan dan spekulasi.

f. Prinsip Kebajikan dan Kejujuran


Kebenaran dalam pelaksanaan bisnis meliputi niat, sikap,
perilaku proses akad, transaksi, penetapan margin dan keuntungan.(Nur
Asnawi dkk., 2017) Realisasi dalam prinsip kebajikan ini mendorong
para pelaku bisnis untuk bersikap terbuka dan ramah. Islam sangat
menjaga dan melakukan preventif terhadap kemungkinan adanya
wanprestasi dalam praktik bisnis. Al-Qur‟an menekankan dengan
tegas agar praktik pemasaran tidak dilakukan dengan cara yang batil,
merusak dan zalim. Sebaiknya praktik pemasaran dituntut untuk
menjunjung tinggi kejujuran. Sifat jujur merupakan aset penting dan
menguntungkan secara jangka panjang bagi pelaku bisnis. Kepercayaan
akan mendorong bertambahnya relasi bisnis serta mendorong
bertambahnya nilai transaksi kegiatan bisnis yang pada akhirnya akan
meningkatkan profitabilitas secara berkesinambungan.

g. Prinsip Kerelaan (Ar-Ridha)


Prinsip ini mengedepankan pada kejelasan semua pelaku bisnis.
Praktik bisnis yang ditekankan dalam Islam harus dilakukan dengan rela
sama rela tanpa adanya paksaan dan intimidasi. Kaidah sama- sama rela
merupakan unsur penting dalam melakukan perjanjian akad (ijab dan
qabul). Prinsip kerelaan ini merupakan dasar penerimaan objek transaksi
yang jelas, bersifat halal dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Penerapan prinsip kerelaan diletakkan setelah prinsip kehalalan objek
yang ditransaksikan telah memenuhi. Dalam aplikasinya, jika pelaku
pemasaran berinteraksi atas dasar sama-sama rela maka secara syar‟i
25

akan sah dan beimplikasi pada kemaslahatan transaksi jual beli itu sendiri
dan juga kemaslahatan pascatransaksi yan dilakukan oleh kedua belah
pihak.

h. Prinsip Kemanfaatan
Islam mengutamakan prinsip ini.(Nur Asnawi dkk., 2017) Dengan
adanya aturan yang tegas dari Allah pastinya Allah sangat menyukai
kemanfaatan daripada kemudharatan. Kemanfaatan akan melahirkan
kesejahteraan manusia pada umumnya dan keseimbangan pada seluruh dimensi
alam. Penerapan prinsip manfaat dalam kegiatan pemasaran berkaitan dengan
objek transaksi bisnis. Objek yang ditransaksikan dalam bisnis tidak hanya
berlabel halal tetapi juga memberikan manfaat bagi konsumen (halalan
thayyiban). Jika terdapat objek transaksi yang memenuhi syarat kehalalan tetapi
mendatangkan kerusakan maka juga dilarang oleh Islam.(Nur Asnawi dkk.,
2017)

B. Penelitian yang Relevan


Bagian ini memuat uraian secara sistematis mengenai hasil
penelitian terdahulu tentang persoalan yang akan dikaji. Peneliti
mengemukakan dan menunjukan dengan tegas bahwa masalah yang akan
dibahas belum pernah diteliti atau beda dengan peneliti sebelumnya.
Untuk itu tinjauan krisis terhadap hasil kajian terdahulu perlu dilakukan
dalam bagian ini. Sehingga dapat ditentukan dimana posisi penelitian yang akan
dilakukan berada.
Masalah strategi pemasaran merupakan masalah yang sudah tidak baru
lagi untuk diangkat dalam pembahasan skripsi atau ruang lingkup lainnya.
Sebelumnya sudah ada karya lain yang telah membahas mengenai strategi
pemasaran yaitu skripsi sulistyowati pada tahun 2016 STIP Semarang “strategi
pemasaran ikan lele “usaha dagang Sendang Endah” di Pasar Rejomulyo
Semarang” penelitian ini dilakukan di Pasar Rejomulyo Semarang, khususnya
pada “usaha dagang Sendang Indah jenis penelitian ini menggunakan data primer
dan sekunder.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa faktor internal yang menjadi
kekuatan utama dan memiliki kepentingan relatif tertinggi adalah kondisi
26

finansial “ usaha dagang Sendang Indah” dan hubungan kekeluargaan dengan


pelanggan cukup tinggi, serta kelemahan dari usaha ini adalah sistem
pembayaran ikan lele yang cenderung mundur-mundur/tertunda. Faktor eksternal
yang terdiri dari peluang dan ancaman dimana peluang-peluang yang dimiliki
adalah adanya pasokan bahan baku ikan lele. Faktor strategis ancaman utama
yang memiliki kepentingan cukup tinggi, disastu sisi ketatnya persaingan bakul
ikan lele di Pasar Rejo Mulyo. Strategi alternatif yang dapat dilakukan adalah
dengan mengembangkan pemasaran ikan lele di Pasar Rejo Mulyo yaitu dengan
integrasi antar subsistem sehingga terciptanya pelanggan baru dan mempunyai
pelanggan tetap dan mencari pasar baru untuk pemasaran ikan lele pada “usaha
dagang Sendang Indah” yang berkelanjutan.
Lalu ada juga penelitian skripsi Maylan Yunika 2019 IAIN Palangka
Raya yang berjudul “Strategi Pemasaran Raja Lele Perspektif Ekonomi Islam
Kota Palangka Raya Tahun 2019” penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
strategi pemasaran Raja Lele Perspektif Islam di kota Palangka Raya. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang dimana fokus dari penelitian
ini menggunakan strategi pemasaran dengan analisis teori bauran pemasaran
(marketing mix) melalui analisis peluang/kesempatan pasar, pemilihan/penetapan
pasar, strategi peningkatan posisi persaingan pasar,mengembangkan sistem
pemasaran, pengembangan penyusunan rencana pemasaran dan penerapan
rencana dan pengendaliannya hasil penelitian menjelaskan strategi pemasaran
secara umum yang diterapkan merupakan suatu hal yang telah dilakukan oleh
Raja Lele dalam menjalankan Bisnis. Namun Raja Lele dalam kegiatannya tidak
hanya memasarkan hasil panen ikan dari budidaya sendiri tetapi juga
memasarkan hasil panen petani ikan lain sebagai Langkah untk menjalin
hubungan Kerjasama dalam memperluas pasar penjualan ikan lele. Kendala
pemasaran Raja Lele dalam bisnisnya terjadi dibeberapa bagian dari strategi
pemasaran produk, promosi, orang dan proses. Kendala-kendala dalam suatu
usaha dapat diatasi apabila segala sesuatunya mengenai pemasaran dapat
direncanakan terlebih dahulu untuk mengatasi kendala tersebut. Karena kendala
merupakam dorongan dalam berwirausaha untuk memajukan usaha itu sendiri,
selain itu menerima masukan dan kritik, dan juga menjaga hubungan yang baik
dengan para pelanggan merupakan salah satu penyelesaian kendala tersebut.
Selanjutnya skripsi Ahmad Fatan Nurbasya tahun 2018 UIN WaliSongo
Semarang penelitian yang berjudul “Analisis Pengembangan Usaha Peternakan
Ikan Ditinjau Dari Perspektif Islam”
27

Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana bisnis usaha yang


dijalankan oleh kelompok budidaya Al-Amin dalam mengembangkan usaha
perekonomian para petani budidaya ikan namun kendala yang dihadapi oleh
kelompok budidaya Al-Amin yaitu pemasaran belum sepenuhnya memasarkan
produk kepada konsumen secara luas , mereka hanya memasarkan kepada pihak-
pihak tertentu yang benar-benar membutuhan ikan atau pakan dengan jumlah
besar, seharusnya mereka juga memasarkan produknya dikalangan konsumen
bertujuan agar memperluas penjualan dan dan menambah konsumen, misalkan
menjual ikan di lesehan atau warung makan dan pembuat olahan ikan menjadi
aneka makanan atau jajanan, untuk produk, mereka tidak mengembangkan
produk mereka, hanya mengandalkan produk yang ada dan kurang berinovasi
dalam membuat produk-produk yang beraneka macam, karena itulah mereak
belum sepenuhnya mencukupi perekonomian untuk digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif ,dengan
melakukan wawancara dan telaah dokumen pengamatan menghimpun data dan
wawancara ditujukan langsung kepada kelompok budidaya ikan Al-Amin,
dimana peneliti mengelola dan serta menganalisis dari hasil temuan di lapangan
agar dapat memperoleh informasi yang akurat dan mendalam tentang kegiatan
yang menjadi penelitian.
Keterkaitan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis adalah mengenai pengunaan strategi pemasaran yang diterapkan
dalam kegiatan usaha. Meskipun penelitian dan subjek yang diteliti berbeda dan
tempat penelitiannya pun berbeda, namun masih terkait dengan strategi
pemasaran dalam mengembangkan usaha.

C. Kerangka Berpikir
Strategi merupakan suatu rencana awal dalam memulai usaha.
Strategi memberikan panduan untuk penyusunan program pemasaraan
operasional, sehingga penetapan rencana strategi pemasaran perlu
didasarkan pada kajian yang mendalam. Dalam pemasaran, diperlukan
penerapan strategi pemasaran yang terencana dengan baik. Karena
pemikiran strategi merupakan pemikiran untuk tujuan jangka panjang,
yang berupa mau jadi apa unit yang dipimpinnya, seperti dalam bidang
pemasaran yang menjadi ujung tombak sebuah perusahaan, dikarenakan
pemasaran adalah salah satu unit paling diperhatikan dengan strategi-
28

strategi yang lebih efektif mengikuti kemauan pasar, oleh sebab itu
strategi pemasaran. Berdasarkan keputusan strategi maka ditetapkan
strategi-strategi apa yang harus dijalankan bagi pencapaian tujuan dan
Usaha
sasaran perusahaan serta ikan dan
tujuan gabus
sasaran bidang pemasaran khususnya
proses pelaksanaannya.Gajamada
Pada dasarnya strategi berkaitan dengan
penetapan keputusan yang harus diambil dalam menghadapi para pesaing
di dalam lingkungan kehidupan yang saling memiliki ketergantungan,
sehingga perlu adaStrategi
kegiatan yang diarahkan, terutama dalam
pemasaran
memperkirakan perilaku satu dengan yang lainnya.
Syariah
Oleh karena itu, penulis ingin meneliti tentang konsep strategi
pemasaran Syariah kendala pemasaran, dan perkembangannya
Adapun Kerangka berpikir penulis akan dijabarkan dibawah ini :
Perkembangan
pemasaran

Gambar 2.3
Kerangka Berpikir
29

Kendala pemasaran

Rumusan masalah

BAB III
METODE PENELITIAN
Hasil dan kesimpulan
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan sebuah pendekatan kualitatif, dimana jenis
penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah Field Research
atau penelitian lapangan, yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu
kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang
yang dipermasalahkan. (S. Margono, 2010) Kasus yang akan diteliti adalah
berkenaan dengan strategi pemasaran syariah usaha ikan gabus Gajamada
B. Desain Penelitian
30

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah


penelitian digunakan “untuk pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu”. (Sumadi
Suryabrata, 2013)
Dengan demikian, maka penulis mendeskripsikan data-data yang berkaitan
dengan strategi pemasaran usaha ikan gabus perusahaan Gajamada menurut
ekonomi Islam, kemudian penulis menganalisanya guna untuk mendapatkan
suatu pandangan atau kesimpulan berupa kata-kata yang relevan pada saat ini.
Penelitian yang akan penulis laksanakan merupakan penelitian primer
yaitu dengan menggunakan wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui
dengan pasti informasi yang akan di peroleh dengan peneliti menyiapkan
instrumen penelitian berupa wawancara bebas, dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis, yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar yang akan dipertanyakan.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


Pada penelitian ini, peneliti menetapkan lokasi di perusahaan Gajamada
yang beralamat Blok 2 Desa Kertasura RT 002 RW 08 Kecamatan Kapetakan
Kabupaten Cirebon. Pemilihan lokasi penelitian ini karena peneliti ingin
mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran usaha ikan gabus di Gajamada

Gambar 3.1
Waktu Penelitian
Waktu Penelitian
No Uraian Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi
2. Pengumpulan Data
3. Analisis Data
4. Hasil Penelitian
31

D. Data dan Sumber Data Penelitian


Berdasarkan jenis penelitian diatas, penelitian ini termasuk jenis field
research. Sehubungan dengan upaya memperoleh informasi yang berkaitan
dengan penelitian ini, maka sumber datanya diperoleh dari, yaitu:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2011) Sumber data primer merupakan data
yang berasal dari sumber asli atau pertama. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan purpossive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian
kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Selanjutnya,
snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu
atau dua orang sampel, tetapi karena dengan dua orang sampel ini belum merasa
lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang
sampel sebelumnya. (Gerry Tri V.H., n.d.)

E. Teknik Pengumpulan Data


1. Metode Interview
Metode interview merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara terstruktur maupun
secara bebas (tidak terstruktur) dengan sumber data.
Hal ini dijelaskan oleh Nana Sudjana sebagai berikut :
“Sebagai alat penilaian, wawancara dapat digunakan untuk menilai hasil dan
proses belajar.” (S.Nasution,2012) Adapun menurut jenisnya interview
dibedakan menjadi 3 yaitu; Interview terpimpin, interwiew tidak terpimpin dan
interview bebas terpimpin.
Yang dimaksud dengan interview terpimpin apabila interview menyiapkan
sejumlah data pertanyaan dan jawaban sehingga yang telah ada dan tidak diberi
kebebasan untuk menjawab secara bebas.
Interview tidak terpimpin adalah tidak ada kesenjangan pada pihak interviewer
untuk mengadakan tanya jawab kepada pokok-pokok persoalan yang menjadi
titik fokus penelitian.
32

Interview bebas terpimpin adalah kegiatan memperoleh data yang kegiatannya


atau si interview membawa kerangka-kerangka pertanyaan yang telah disediakan
sebelumnya. Adapun yang akan diwawancarai adalah pemilik Perusahaan
Gajamada, pegawai Gajamada, dan pelanggan-pelanggan Gajamada.
2. Metode Dokumentasi
Dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan sebagai sumber
informasi, penulis menggunakan metode dokumentasi. Dokumentasi digunakan
untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya.
Pengumpulan data lapangan dengan menggunakan metode dokumentasi
berfungsi untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda dan sebagainya.
Metode ini untuk mengumpulkan data dengan jalan melihat dokumen atau
catatan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan dengan tujuan agar
dokumen-dokumen tersebut dapat membantu dalam memecahkan masalah-
masalah dalam penelitian. Adapun dokumen tersebut berupa tulisan atau karya
yang peneliti ambil dari buku sebagai pedoman dalam memecahkan masalah
yang ada melalui pendekatan muamalah.

F. Teknik Analisis Data


Selanjutnya analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses
penelitian yang sangat penting, karena dengan analisis inilah data yang akan
nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan
mencapai tujuan akhir penelitian.
Pada dasarnya anilisis adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga
dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidak benaran dari suatu hipotesa. Data
yang telah terkumpul kemudian secara sistematis sesuai dengan sasaran
permasalahan, sekaligus dianalisa secara deskriptif kualitatif yaitu suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tulisan atau lisan
dari orang-orang yang berperilaku yang dapat dimengerti.
Analisis kualitatif adalah “proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain”. (Sugiyono, 2011)
33

Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, maka data tersebut


diolah dan dianalisa dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu proses mencari
dan menyusun secara berurutan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami menjadi sebuah penjelasan mengenai Analisis strategi pemasaran usaha
ikan gabus di perusahaan Gajamada
Selanjutnya data tersebut dianalisa menggunakan berfikir induktif, yaitu
cara berfikir dengan cara berangkat dari pengetahuan yang sifatnya bertitik tolak
dari khusus. Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi yaitu usaha
ikan gabus Gajamada, menurut ekonomi Islam. Setelah semua data yang
diperlukan didapat, kemudian dianalisis dan diambil kesimpulan bahwa metode
analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode yang
cenderung menggunakan analisis untuk mengemukakan teori dan fakta-fakta
nyata dari data yang ada untuk menggali pengetahuan tentang analisis strategi
pemasaran usaha ikan gabus perusahaan Gajamada dalam perspektif Islam
Analisis deskriptif kualitatif ini dipergunakan dengan cara menguraikan dan
merinci kalimat-kalimat yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai
jawaban dari permasalahan yang ada dengan menggunakan pendekatan berfikir
induktif deduktif.
Bentuk analisis ini dilakukan dengan penjelasan-penjelasan, bukan berupa
bentuk angka-angka statistik atau bentuk angka lainnya. Metode yang digunakan
dalam menganalisa data ini adalah menggunakan metode berfikir deduktif.
Metode deduktif, yaitu: “Suatu penelitian di mana orang berangkat dari
pengetahuan yang sifatnya umum, dan bertitik tolak dari pengetahuan yang
umum itu kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus”. (Sutrisno Hadi,
2004)
Kaitan dengan skripsi ini, adalah metode deduktif ini digunakan pada saat
penulis mengumpulkan data-data perpustakaan secara umum, dari berbagai buku-
buku fiqih, hadist dan sebagainya, tentang suatu konsep, teori ataupun pendapat
tentang analisis strategi pemasaran menurut perspektif ekonomi Islam, kemudian
diambil kesimpulan secara khusus sampai pada suatu titik temu kebenaran atau
kepastian.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan Metode Deduktif, yaitu:
berangkat dari pengetahuan umum dan bertitik tolak pada pengetahuan umum
itu, kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus. Terutama penulis
menguraikan teori dari fiqih muamalah perdagangan Kemudian penulis
34

menspesifikasikan lagi kedalam fiqih muamalah terkait analisis strategi


pemasaran usaha ikan gabus perusahaan gajamada menurut ekonomi Islam, dari
situlah kemudian penulis menyimpulkan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Profil Perusahaan Gajah Mada
Perusahaan Gajamada adalah salah satu usaha dagang dan jasa
pengiriman di sektor perikanan di kecamatan Kapetakan yang telah berdiri
selama 7 tahun sejak tahun 2014 Awalnya usaha dagang ikan ini adalah usaha
dagang yang berfokus pada penjualan ikan jenis belut saja saja, karena melihat
usaha penjualan belut tersebut tidak maksimal maka perushaan Gajamada
membuka usaha pengepulan jenis ikan-ikan air tawar maupun laut dari lokasi
kecamatan kapetakan yang dekat dengan laut dan sebagian masyarakat yang
mempunyai balong/empang untuk ikan tawar, disatu sisi masyarakat yang
berprofesi sebagai nelayan namun tidak semua mampu menjangkau pasar untuk
menjualnya, maka perusahaan Gajamada membuka tempat pengepulan ikan-ikan
yang nantinya akan dijual Kembali oleh pihak perusahaan ke luar daerah, seperti
Jakarta dan berbagai pasar yang berada di daerah kecamatan kapetakan dan
gunung jati dari peluang itulah usaha ini berdiri.
Selama 7 tahun berdiri, usaha dagang ikan gabus dan segala jenis ikan laut di
perusahaan Gajamada melakukan apa pun agar usaha ini mampu menjangkau
pasar lebih luas lagi, dengan merangkul beberapa petani budidaya ikan air tawar
dan nelayan sebagai penyuplai ikan yang dapat memenuhi stok yang ada untuk
perusahaan yang kemudian hasil panennya akan di pasarkan kembali. Selain
membeli hasil panen dari petani lain, pengepulan ikan gabus dari para petani
dan rekan-rekannya mencapai sekitar tiga sampai empat. Kwintal respon amat
positif pada penjualan ikan gabus diindikasikan dari besarnya permintaan
pelanggan. Ikan gabus yang dipasok perusahaan gajamada baru bisa memenuhi
25% dari total permintaan. Total ikan gabus yang di minta mencapai 3 ton
perbulan Usaha dagang ikan gabus dan ikan air tawar

40
41

lainnya maupun ikan laut sesuai permintaan pihak penjual yang ada di beberapa
daerah seperti, Jakarta, dan beberapa pasar tradisional di kabupaten Cirebon
perusahaan Gajamada menyalurkan lebih dari 50 pelanggan, mulai konsumen
langsung hingga penjual ikan dipasar tradisional.
Perusahaan Gajamada memperkerjakan karyawan sekitar 10 orang,waktu kerja di
mulai pukul 08.00-17.00 WIB untuk persyaratan karyawan perushaan Gajamada
tidak memiliki kriteria tertentu dan tidak memandang latar belakang seseorang.
Selama enam tahun berdiri,perusahaan Gajamada melakukan apapun demi
memperluas pemasaran ikan gabus dan ikan-ikan lainnya, bapak Danudin
merangkul beberapa petani pembudaya ikan yang ada di daerah kecamatan
Kapetakan demi menunjang pasokan ikan-ikan yang ada di perusahaan
Gajahmada sekaligus menjalin relasi dengan para pihak pembudidaya sehinga
apabila ada pemesanan perusahaan Gajamada mampu memenuhi Permintaan
Pelanggan, perusahaan Gajamada memiliki 4 mobil truk yang dimana
operasionalnya dilakukan tiap hari ke beberapa daerah.
2. Produk Usaha Perusahaan Gajamada
Perushaan Gajamada tidak hanya menyediakan Ikan gabus saja tetapi juga
menerima jasa pengiriman ikan ke Jakarta dan daerah lain bagi para masyarakat
desa Kertasura hal ini dilakukan agar para nelayan dan para petani ikan tidak
kesulitan untuk mengirimkan ikan-ikan yang telah dipesan oleh para pedagang
pasar tradisional dengan jumlah yang besar.
Di bawah ini harga-harga ikan di PT. Gajah Mada :

Gambar 4.1 Tabel Harga


No. Jenis Ikan Satuan per Kg Harga

1 Ikan Gabus 1kg Rp.100.000


2 Belut 1kg Rp.80.000`
3 Udang 1kg Rp. 45.000
4 Bandeng 1kg Rp. 30.000
5 Lele 1kg Rp. 25.000
Sumber: Gajamada
B. Pembahasan Penelitian
Untuk mengetahui tentang strategi pemasaran ikan gabus ditinjau dari perspektif
42

Ekonomi Islam pada usaha Gajamada di desa Kertasura, maka penulis akan
memaparkannya dalam penyajian data sebagai berikut :
1. Strategi Pemasaran Syariah Perusahaan Gajamada
a. Produk ( product )
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Pembeli
menghargai produk yang dibuat dengan baik dan mereka dapat menilai kualitas
dan kinerja suatu produk (Ngadiman, 2014).
Berikut adalah hasil wawancara dangan pemilik usaha ikan gabus Gajamada
dengan Bapak Danudin mengenai mengapa Gajamada hanya memasarkan ikan-
ikan tertentu saja padahal desa Kertasura terletak dibagian utara Cirebon dekat
dengan laut.
Berikut hasil wawancara :
“Alasan hanya memasarkan ikan jenis tertentu saja seperti ikan
gabus,belut,udang,lele karena perusahaan Gajamada, bekerjasama dengan para
pembudidaya ikan-ikan tersebut dan memang banyaknya persaingan membuat
perusahaan Gajamada mengalami kesulitan memasok ikan lain” ( wawancara
dengan bapak Danudin, Kamis. 24 juni 2021. 15.12 WIB )
Dilihat dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa perusahaan Gajamada
tidak menggeluti bisnis segala jenis ikan dan hanya ikan-ikan tertentu saja karena
adanya persaingan dengan pemasok ikan-ikan laut atau tawar yang lain,
sehingga perusahaan hanya menggeluti bisnis pemasaran ikan gabus dan ikan-
ikan terntentu saja sesuai dengan pesanan pelanggan.
Peneliti kemudian bertanya kepada bapak Danudin selain menjual ikan gabus,
belut dan ikan bandeng apakah perusahaan Gajamada juga membudidayakan
ikan-ikan tersebut Berikut hasil wawancaranya.
“Awal mula kita hanya memasarkan saja dengan membeli hasil dari petani dan
pembudidaya ikan, akan tetapi karena permintaan pelanggan semakin banyak
kami berinisiatif untuk menyewa lahan dan bekerjasama dengan para
pembudidaya ikan lain agar dapat memenuhi stok untuk para pelanggan,
sekaligus meningkatkan pendapatan usaha, oleh sebab itulah kami memberanikan
diri untuk menggeluti budidaya ikan gabus, belut dan ikan bandeng sekaligus
bekerjasama dengan para pembudidaya lain. Yang berkecimpung di bidang yang
sama”(wawancara dengan bapak Danudin, Kamis. 24 juni 2021. 15.12 WIB )
Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa selain menjual dan
43

memasarkan langsung kepelanggan, perusahaan Gajamada juga membudidaya


ikan-ikan jenis tertentu yaitu belut dan ikan bandeng, sedangkan jenis ikan gabus
perusahaan Gajamada masih mengandalkan hasil dari pembudidaya di
daerahnya.
Penulis juga melakukan wawancara dengan bapak Yoyon selaku karyawan yang
berkerja di tempat usaha tersebut mengenai kualitas produk. Berikut hasil
wawancaranya :
“ Ikan-ikan disini seger-seger karena kita ga nyetok ikan di freezer, kalo nyetok
ikan pun ga nyampe 2 atau 3 hari jadi langsung dari petani besoknya langsung
kita anter ke tempat tujuan”
Selain itu, penulis melakukan wawancara lain dengan tiga orang pelanggan
mengenai kualitas produk usaha ikan gabus Gajamada berikut pendapat
pelanggan:
Adapun hasil wawancara dari bapak Ishak selaku pelanggan pertama,
yaitu:
“Kualitas ikannya bagus dan sesuai dengan pemesanan seperti biasa. Senangnya
beli disitu karena enaknya di antar langsung dan ikannya selalu ada.”
( wawancara dengan Pelanggan Gajamada Ishak pada tanggal 21 juni 2021
pukul 12.43 WIB )
Hasil wawancara bapak Rizki selaku pelanggan kedua, yaitu:
“Ikannya bagus dan segar-segar, pemesanannya pun tidak susah tinggal di telpon
atau via wa pun bisa dan pengantaran ikannya sesuai ketentuan.” ( wawancara
dengan Pelanggan Gajamada, Rizki pada tanggal 21 juni 2021 pukul 13.30 WIB )
Hasil wawancara bapak Rudi selaku pelanggan ketiga, yaitu:
“Enaknya itu ikannya selalu ada dan terus langsung diantar
ditempat.”(wawancara dengan Pelanggan Gajamada, Rudi pada tanggal 21 juni
2021 pukul 14.24 WIB )
Hasil wawancara di atas, menurut Ishak, Rizki dan Rudi ikan yang di beli
di tempat tersebut kualitasnya bagus dan ikannya segar-segar. Dan juga adanya
sistem pengantaran pesanan ketempat pelanggan dan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan, membuat pelanggan menjadi senang membeli di tempat tersebut.
Sistem pemesanan ikannya pun mudah hanya melalui telepon atau WA sudah
bisa memesan ikannya dan juga ikan yang di inginkan pelanggan selalu ada.

b. Harga (price)
44

Konsep harga menyatakan bahwa penentuan harga berdasarkan


pembentukan harga alami antara permintaan dan penawaran.
Adapun penjelasan oleh Bapak Danudin tentang harga yang di terapkan
oleh usaha ikan Gabus perusahaan Gajamada sebagai berikut:
“Disini itu kalau menjualnya eceran ke konsumen buat pribadi, yang biasanya
buat orang habis operasi operasi kurang lebih harganya Rp. 100.000/kg kalo
belut Rp 80.000/kg sedangkan Ikan-ikan yang sesuai pesenan kita sesuaikan
sama harga pasaran, kaya ikan bandeng, udang dan lain-lain, tapi kalo buat dijual
lagi kita bisa korting harganya dengan hitungan per kwintal . Disini itu kalau
membeli itu sesuai dengan keinginan pembeli. Artinya, ada yang membeli satu
ons, satu ons setengah atau dua ons per ekor ikannya tergantung pesanan
aja”( Wawancara dengan bapak Danudin kamis, 1 juli 2021 pukul 15.46 WIB).
Adapun wawancara dengan karyawan, sebagai berikut:
Kalo soal harga disini harga jualnya langsung dengan harga pengantarannya, jadi
hitungannya itu Rp. 100.000/kg harganya.”( Wawancara dengan Yono Kamis, 1
juli 16:32).
Hasil wawancara diatas, bahwa penetapan harga ditentukan berdasarkan
harga pasaran dan pengantaran pesannya pun sesuai dengan keinginan pelanggan.
Hal tersebut diberikan sebagai salah satu cara untuk tidak menjatuhkan harga
dipasaran dan tidak memberikan kerugian di antara kedua belah pihak.
Pembelian ikan dalam jumlah besar atau jika ingin di gunakan lagi seperti untuk
pengolahan makanan, maka akan diberikan potongan harga perkilonya.
Wawancara penulis dengan dua pelanggan mengenai harga di perusahaan
Gajamada, sebagai berikut:
“Harganya itu standar saja dan enaknya lagi beli disitu berat ikannya bisa
ditentukan sendiri.”( Wawancara dengan Bapak I Kamis 1 juli 2021 pukul 16:21)
Wawancara dengan pelanggan lain terkait harga:
“Harganya itu biasa saja sama seperti tempat lain standar. Cuman enaknya disitu
walaupun ikannya diantar langsung, tidak ada penambahan harga dan juga kalau
beli dalam jumlah yang banyak ada pemotongan harganya”( Wawancara dengan
Bapak R Kamis 1 juli 2021 pukul 16:00)
Hasil wawancara diatas, usaha ikan perushaan Gajamada tidak
mempermasalahkan mendapatkan keuntungan sedikit tetapi yang terpenting
adalah tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan penawaran antara penjual dan
pembeli. Jika dalam penentuan harga yang di perlukan adalah suka sama suka
dan mementingkan kemaslahatan bersama.
45

c. Tempat (place)
Peneliti kemudian bertanya dengan bapak Danudin tentang alasan
pemilihan lokasi. Berikut hasil wawancara yang peneliti peroleh dengan Bapak
tentang tempat usaha:
“Kami memilih lokasi di rumah saya sendiri yang kebetulan dekat dengan
jalan raya dan memang saya membuat usaha ini karena melihat peluang disatu
sisi kecamatan Kapetakan kan banyak pembudidaya segala jenis ikan, baik ikan
hias maupun ikan konsumsi dan sebagian masyarakatnya di daerah pesisir utara
bermata pencaharian sebagai nelayan dan saya ambil peluang ikan-ikan yang
punya potensi besar untuk dijadikan bisnis ini, khususunya ikan gabus dan belut”
(Wawancara dengan bapak Danudin Kamis, 1 juli 2021 pukul 14.36 WIB).
Wawancara penulis dengan karyawan Gajamada sebagai berikut :
Tempat usaha kami tepat disamping jalan raya desa Kertasura jadi nyarinya ga
susah dan aksesnya jalan baik buat mobil pick up maupun truck pun
bisa”( wawancara dengan karyawan Gajamada Yoyon Kamis, 24 Juni 2021
pukul 15.27 WIB).

Adapun wawancara penulis dengan pelanggan sebagai berikut:


“yaa….tempatnya itu, tidak susah nyarinya karena letaknya yang di pinggir jalan
raya memang tempatnya tidak terlalu luas tetapi cukup nyaman”(Wawancara
dengan pelanggan Gajamada Rizki Kamis, 24 Juni 2021 pukul 16.01 WIB.)
Hasil wawancara diatas, usaha ikan gabus Gajamada sudah memilih
tempat yang strategis dengan tempat usaha yang mudah di cari, pemilihan lokasi
lahannya cukup luas dan memberikan kenyaman kepada pelanggan tersebut
apabila berkunjung kesana.
d. Promosi (Promotions)
Berikut wawancara penulis dengan bapak Danudin selaku pemilik
Gajamada bagaimana promosi yang diterapkan.
“Memang cara promosi kita salah satunya dari mulut ke mulut. Kalau
awalnya dulu promosinya memang langsung ke penjual ikan-ikan dipasar, kita
fokuskan ikan apa yang belum dijual oleh mereka jadi ya kita tawarkan dengan
harga sesuai kesepakatan , kita promosikan disitu awalnya. Pada awalnya juga
banyak pedagang yang menolak karena ikan gabus peminatnya jarang dan
harganya yang mahal, tapi alhamdulillah semakin kesini permintaan relatif stabil,
dan sekarang juga sudah banyak yang kenal kalo disini kita jual ikan gabus dan
46

belut”(Wawancara dengan Danudin, Kamis, 1 Juli 2021 pukul 14.01 WIB).


Wawancara penulis dengan karyawan, sebagai berikut:
“Kalo soal mempromosikan ikan gabus ini yang saya tahu dari teman ke
teman kebanyakan orang yang tahunya itu yaa gitu. ”(Wawancara dengan Daha ,
Kamis, 1 Juli 2021 pukul 15.05 WIB).
Wawancara penulis dengan pelanggan mengenai promosi usaha ikan gabus
Gajamada , sebagai berikut:
“Saya tau tempat itu dari teman saya yang sesama penjual ikan karna
banyak teman- teman yang lain kasih tau beli ikannya disitu”(Wawancara dengan
Ishak Kamis, 1 Juli 2021 pukul 14.05 WIB).
Dilihat dari hasil wawancara diatas, maka dapat diketahui bahwa usaha
ikan gabus Gajamada melakukan promosi dengan cara yang terbilang masih
tradisional namun hasilnya cukup memuaskan hingga akhirnya sampai sekarang
ikan gabus mempunyai pangsa pasar tersendiri di kalangan masyarakat.
Peneliti kemudian bertanya kepada pemilik usaha ikan gabus Gajamada
berapa banyak orang yang datang perhari. Berikut hasil wawancara yang peneliti
peroleh dengan Bapak Danudin tentang orang:
“Kalo langganan yang kita antar rata-rata perhari 30-50 orang itu setiap
hari, baik dalam maupun luar daerah, mereka yang berlangganan untuk dijual ke
pasar kembali biasanya hanya memesan via telpon atau WA saja tidak perlu
capek-capek untuk datang ke tempat kami, jadi hari ini memesan, besoknya kami
antar pagi-pagi nya libur hanya hari jum’at saja”(Wawancara dengan Danudin ,
Sabtu, 3 Juli 2021 pukul 11.05 WIB).
Hasil wawancara diatas, diketahui bahwa setiap harinya selalu ada
pemesanan ikan dari pelanggan. Pemilik memastikan pengantaran tepat pada
waktunya demi memastikan kesegaran ikan yang telah terjual dengan baik.
e. Proses (process)
Peneliti kemudian bertanya bagaimana proses memanen ikannya. Berikut hasil
wawancara yang peneliti peroleh dengan Bapak Danudin tentang proses:
“Jadi, kita itu ikannya mulai dipanen dari kolam,setelah itu di sortir atau dipilah
yang satu ons dipisah dan yang ke kecilan dipisah, ukurannya berbeda-beda.
Makanya itu ada tempatnya yang 1kg isinya 10 ekor, 6 ekor, 5 ekor, ada juga
yang ikan yang kekecilan, juga ikan yang over size atau kelebihan ukuran. Kalau
di panen ukurannya kecil dan belum memasuki standar pasaran kita kumpulkan
dan dibesarkan lagi, di budidaya lagi sampai memasuki ukuran. Seperti itu juga
47

yang ukurannya kebesaran kita simpan dan pelihara lagi, nanti kita tampung di
kolam”
(Wawancara dengan Danudin Sabtu, 3 juli 2021 pukul 13.00 WIB)
Dilihat dari hasil wawancara diatas, ikan hasil panen tersebut di pilah atau
di sortir terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan ukuran pasaran . Oleh karena
itu, hal tersebut memberikan contoh bahwa dalam melakukan bisnis harus berani
mengambil resiko dan mengembangkan inovasi baru agar mengurangi dampak
kerugian dalam bisnis.
Adapun wawancara dengan karyawan bagaimana proses mendapat ikan gabus
perharinya sebagai berikut :
“ pertama kita dapet dari para pembudidaya ikan gabus, kita kerjasama sama
mereka, ada yang jual kita kirimin, ada yang Cuma budidaya kita yang
jual”(Wawancara dengan Rudi Sabtu 3 juli 2021 pukul 15:12 WIB)
Hasil wawancara diatas, perusahaan Gajamada mendapatkan ikan gabus
dan belut hasil dari budidaya dari para petani dan nelayan, Gajamada sebagai
penadah ikan-ikan yang sudah siap dipanen dan disortir terlebih dahulu ukuran
serta berat timbangannya dan dijual oleh pihak perushaan Gajamada ke pasar-
pasar yang akan dikirimkan ke luar daerah maupun luar daerah.
Berikut wawancara dengan karyawan tentang bagaimana sistem kerja di
perushaan Gajamada.
“ Disini sistem kerja aslinya mulai dari jam 08:00 sapai dengan jam 17:00
tapi fleksibel juga karena kita menyesuaikan waktu pesanan pelanggan, kalo
kita kirim keluar daerah bisa seharian, karena jaraknya jauh juga, tapi
alhamdulillah selama ini kita tidak menemukan keluhan dari pelanggan, karena
kita utamain kepuasan mereka”(Wawancara dengan Yoyon Sabtu, 3 Juli 2021
pukul 12.34 WIB).
Dari hasil wawancara diatas bahwa sistem kerja yang ada di Gajamada
dalam hal pengiriman dapat memakan waktu seharian apabila pengiriman di luar
daerah karena mengingat jaraknya yang jauh.
3. Lingkungan Fisik (Physical evidence)
Peneliti kemudian bertanya tentang bagaimana pelayanan yang diberikan
kepada konsumen dan penataan ikan yang ingin dipasarkan. Berikut hasil
wawancara yang peneliti peroleh dengan Bapak Danudin
“Jadi, kalau yang namanya pelayanan intinya apa yang di inginkan mereka
(pelanggan), maka kita usahakan memenuhi apa yang mereka inginkan.
Contohnya mereka inginkan harga yang murah maka kita berikan harga yang
48

murah, kemudian mereka kesini mintanya ikan yang bagus maka kita usahakan
ikan yang bagus dan sehat, begitu juga dengan ikan konsumsi. Seandainya
mereka (pelanggan) menginginkan ikannya isi 10 ekor dalam 1kg kita usahakan.
Kemudian kalau soal penataan ikannya, setelah ikannya ditimbang sesuai
keinginan pelanggan akan kita pack atau bungkus dan kita isi air agar ikannya
tetap segar. Begitu juga dengan timbangan jangan sampai menyalahi timbangan,
kita bersikap ramah tamah, menegur orang yang datang kesini dan sebagainya.
Jadi intinya kita berusaha memberikan apa yang mereka inginkan”( Wawancara
Dengan Bapak Danudin Kamis, 24 Juni 2021 pukul 10.00 WIB).
Dari hasil wawancara di atas, dalam melakukan bisnis sudah seharusnya
memenuhi keinginan dari pembeli itu sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu
bukti pelayanan yang di berikan dan sebagai langkah awal untuk menjalin
kerjasama dalam jangka waktu yang panjang. Timbangan juga merupakan salah
satu kunci dalam bisnis karena timbangan merupakan tolak ukur dalam berbisnis,
seperti tidak mengurangi timbangan. Karena hukuman mengurangi timbangan
dalam Islam termasuk dalam dosa besar. Oleh karena itu, sudah menjadi
keharusan dalam berbisnis harus memperhatikan timbangan dan tidak melakukan
kecurangan karena jika ada kecurangan dalam timbangan maka itu akan
merugikan salah satu pihak. Dalam berbisnis yang terpenting adalah kepuasan
dari pembeli itu sendiri.
Adapun wawancara penulis dengan karyawan dalam hal pengiriman dan
pengepakan
” disini kita mengepak ikan-ikan yang akan dikirimkan menggunakan
blong, sesuaikan dengan jenis ikan dan ukurannya supaya terjaga kesegarannya
jadi diisi air supaya ikan tetep hidup begitu sampai tujuan setelah itu baru kita
anter menggunakan truk”(Wawancara dengan yoyon Sabtu, 3 juli 2021 pukul
15.09 WIB.)
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa dari proses ketika
perushaan Gajamada mendapatkan ikan dari pembudidaya dan nelayan masih
dalam keadaan baik dan segar, dan pihak perusahaan Gajamada juga
memperhatikan proses pengepakan dan pengiriman, agar tidak mengecewakan
pelanggan,
Berikut ini adalah wawancara peneliti dengan pemilik perusahaan sebagai
bahan peneliti orang yang berkecimpung didalamnya dalam pemasaran syariah
pada produk ikan gabus Gajamada, mengenai kelebihan pemasaran syariah.
49

2. Kendala Pemasaran Usaha Ikan Gabus Gajamada


Aktivitas bisnis merupakan salah satu aspek kehidupan yang bersifat horizontal,
yaitu kegiatan yang berhubungan antar sesama manusia dalam kehidupan
bermasyarakat.(Jusmaliani, 2008)
Suatu jenis usaha yang mampu bertahan dalam menghadapi segala
permasalahan yang ada dan mampu menang dalam persaingan bisnis adalah
mereka yang mampu membaca peluang pasar dengan memenuhi dan
memproduksi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Suatu usaha yang berhasil mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh
kemampuan pengusaha dalam memasarkan produk tersebut. Pemasaran sering
dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan suatu usaha,
didalam hal ini para pengusaha haruslah teliti dan mencari jalan yang dianggap
paling jitu untuk mengantisipasi kegagalan pemasaran didalam usaha tersebut.
Kesalahan pemasaran pada dasarnya akan berpengaruh langsung terhadap omset
penjualan suatu produk yang di tawarkan.
Usaha Ikan gabus Gajamada merupakan suatu bisnis yang kegiatan
pemasarannya juga mengalami kendala dalam hal tertentu. Namun, kendala
tersebut tidak membuat usaha ini menyerah dalam memasarkan produknya,
karena setiap masalah selalu ada solusi untuk menyelesaikannya.
a. Produk (Product)
Berikut penjelasan dari Bapak Danudin terkait dengan produk:
“Jadi kendala produk kami itu apabila kita mendapatkan pesanan ikan dari
pelanggan, terkadang ikan yang di minta banyak jumlah dan ukurannya masih
kesulitan kita mencarinya .” (Wawancara dengan bapak Danudin. Minggu, 4 juli
2021 pukul 09.20).
Kendala yang dialami oleh Perusahaan Gajamada yaitu, apabila Gajamada
mendapatkan pesanan dalam jumlah yang cukup besar, terkadang stok produk
yang ada tidak dapat memenuhi permintaan.
b. Promosi (Promotion)
Berikut penjelasan dari Bapak Danudin terkait dengan promosi:
“Kendalanya itu ada di pemasaran karena orang belum familiar dengan ikan
gabus. Kebanyakan orang membeli ikan-ikan tawar yang harga ekonomis seperti
ikan lele, mujaer,dll”(wawancara dengan Bapak Danudin. Minggu, 4 juli 2021
pukul 10.00)
Dari hasil wawancara diatas, usaha ikan gabus mengalami kendala utama
50

di bagian pemasaran khususnya promosi, karena banyak orang yang belum


familiar dengan ikan gabus dan banyak menganggap ikan gabus itu mahal.
c. Orang (People)
Berikut penjelasan dari Bapak Danudin terkait dengan orang:
“Disini itu saya kekurangan tenaga kerja SDM yang khusus mengurus
balong,karena kebanyakan karyawan lebih minat di bagian pengiriman barang.”
(Wawancara dengan Bapak Danudin.Minggu, 4 juli 2021 pukul 10.11)
Dilihat dari hasil wawancara diatas, bahwa usaha ikan gabus mengalami
kendala dalam mengurus dan menjaga tempat untuk membudidayakan ikan,
dimana sumber daya manusia yang ada belum memenuhi syarat untuk mengurus
kolam yang akan telah disediakan.
d. Proses (Process)
Berikut penjelasan dari Bapak Danudin terkait dengan proses:
“Karena kita kekurangan tenaga keja untuk pengembangan ikan, maka kita
bekerjasama dengan nelayan”(wawancara dengan Bapak Danudin. Minggu, 4 juli
2021 pukul 10.30)
Dilihat dari hasil wawancara diatas, karena kekurangan tenaga kerja
tersebut menghambat kinerja dalam pengembangan ikan di balong.
B. Pembahasan Penelitian
Pada penjelasan sebelumnya telah dipaparkan mengenai strategi pemasaran
dari usaha ikan gabus . Hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan
pemilik usaha ikan gabus, Bapak Danudin mengatakan bahwa strategi diperlukan
dalam menjalankan sebuah bisnis berdasarkan peluang usaha yang ada di
sekitarnya. Karena peluang usaha muncul dari fenomena yang ada dilingkungan
sekitar untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
1. Strategi Pemasaran Ikan Gabus Gajamada Teori Bauran Pemasaran
a. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dihasilkan untuk
digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhan dan memberikan
kepuasannya. Pemilihan yang seksama akan produk merupakan bagian yang
penting. Pembeli baru mau membeli suatu produk kalau memang merasa tepat
untuk membeli produk yang bersangkutan. Artinya produklah yang harus
menyesuaikan diri terhadap pembeli, bukan pembeli yang menyesuaikan diri
terhadap produk. Apabila seseorang membutuhkan suatu produk, maka terbayang
51

lebih dahulu ialah manfaat produk, setelah itu baru mempertimbangkan faktor-
faktor lain diluar manfaat. Faktor-faktor itulah yang membuat konsumen
mengambil keputusan membeli atau tidak. Oleh karena itu, produsen harus
memperhatikan secara hati-hati kebijakan produknya.
Dalam usaha ikan gabus Gajamada produk utamanya adalah ikan gabus,
ikan gabus adalah spesies ikan tawar yang sebagian besar bisa ditemukan di
kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, ikan gabus memliki banyak
manfaat kaya akan protein, menurut beberapa studi ikan gabus memiliki jenis
kandungan gizi yang lebih tinggi dibanding jenis ikan konsumsi lainnya, hal ini
yang membuat ikan gabus banyak dicari oleh masyarakat karena mengandung
beberapa manfaat.
Karena banyaknya permintaan konsumen terhadap ikan Gabus sehingga
membuat perusahaan Gajamada merangkul atau mengajak petani lainnya untuk
membudidaya ikan Gabus dengan memberikan jaminan seperti menjadi pembeli
dan pemasok ikan dari petani lainnya.
b. Harga (Price)
Dalam menentukan suatu harga produk, perlu adanya pertimbangan
seperti daya beli konsumen. Harga bagi sebagian besar masyarakat masih
menduduki tempat teratas, sebelum ia membeli barang atau jasa. Bagi penjual
yang terpenting bagaimana menetapkan harga yang pantas, terjangkau oleh
masyarakat dan tidak merugikan perusahaan. Para produsen berkepentingan
untuk mengetahui harga penjualan eceran dari produknya, karena sukses
marketing produknya tergantung dari harga penawaran kepada konsumen.
Strategi bauran pemasaran pada aspek harga berhubungan dengan pemberian
harga produk dan kemudahan dalam pembayaran yang dilakukan oleh konsumen.
Selain itu dalam menentukan harga, perlu diberikan potongan-potongan harga
pada hal tertentu seperti:
1) Konsumen membayar lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.
2) Pembelian dalam jumlah besar.
3) Adanya perbedaan timbangan.
4) Dari pihak produsen sendiri kemungkinan merupakan suatu program.
Kemudian penentuan harga yang ditetapkan oleh Gajamada berdasarkan
dari harga pasaran yang sudah ada, yaitu Rp.100.000/kg. Walaupun permintaan
dari konsumen bermacam- macam, namun penentuan harganya tetap di hitung
berdasarkan perkilonya. Karena konsumen cenderung menyukai produk yang
52

mudah didapat dengan harga yang terjangkau.


Konsumen yang membeli dalam jumlah yang besar juga mendapatkan potongan
harga Rp.10.000-20.000/kg. Potongan harga tersebut diberikan untuk
meningkatkan jumlah penjualan dan hasil penerimaan penjualan.
Dalam transaksi pembayaran, usaha ikan gabus Gajamada bisa dibayar di tempat
pada saat pengantaran pesanan kepada konsumen. Hal tersebut dilakukan untuk
mempermudah kegiatan transaksi karena pemesanan ikannya hanya melalui
media telepon atau Whats app Sedangkan untuk pembelian hasil panen dari
petani lain harganya ditentukan berdasarkan dari harga jual ikan perkolamnya.
Harga tersebut ditentukan berdasarkan dari harga kesepakatan kedua belah pihak.
Perusahaan Gajamada tidak mempermasalahkan mendapatkan keuntungan
sedikit tetapi yang terpenting adalah tidak ada pihak yang merasa dirugikan
c. Tempat (Place)
Dalam menentukan pilihan terhadap tempat usaha, perlu dicari yang
paling efektif untuk dapat membina dan mendekati para pembeli, sehingga
produk-produk dapat sampai kepada para konsumen dengan efektif. Dimana
konsumen mencari tempat membeli yang terjangkau baik dari segi harga maupun
tempat dengan produk yang berkualitas. Oleh karena itu, dalam rangka kegiatan
memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor
penting yang harus diperhatikan adalah memilih secara tepat saluran distribusi
yang akan digunakan. Kebijaksanaan dalam memilih saluran distribusi adalah
salah satu bentuk dari kebijaksanaan penjualan. Saluran distribusi diperlukan
oleh setiap perusahaan, karena produsen menghasilkan produk dengan
memberikan kegunaan bagi konsumen setelah sampai ketangannya. Dengan
demikian, setiap produsen dalam menghasilkan produk untuk memenuhi
kebutuhan konsumen hendaklah dapat menyesuaikan dengan saat kapan dan
dimana produk itu diperlukan serta oleh siapa saja produk itu dibutuhkan.
Usaha ikan gabus Gajamada terletak di desa Kertasura kecamatan Kapetakan
Kabupaten Cirebon tepat di samping jalan raya utara Cirebon lokasi ini termasuk
strategis karena terletak di jalan besar sehingga mudah untuk ditemukan,
pemilihan lokasi lahannya cukup luas dan memberikan kenyaman kepada
pelanggan tersebut apabila berkunjung kesana. Tempat tersebut adalah tempat
terjadinya transaksi penjual dengan konsumen sedangkan tempat pembudidayaan
dan penampungan hasil panen dari petani lain tersebar di seluruh kecamatan
Kapetakan. Dalam menyalurkan promosi (Promotion) suatu produk betapapun
bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut
53

tidak akan diketahui manfaatnya dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen. Oleh
karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen untuk
menciptakan permintaan atas produk itu, kemudian dipelihara dan
dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan promosi yang
merupakan salah satu dari bauran pemasaran. Dalam rangka menunjang
keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan dan efektifnya rencana
pemasaran yang disusun, maka perusahaan haruslah menetapkan dan
menjalankan strategi promosi dengan tepat. Karena suatu kegiatan promosi jika
dilaksanakan dengan baik maka dapat mempengaruhi konsumen. Gajamada
sebagai distributor secara langsung ke konsumen. Distribusi ini bertujuan untuk
memudahkan para pembudidaya dan nelayan yang kesulitan menjual produknya
ke penjual ikan di pasar dan konsumen.
Tujuan utama promosi ialah memberikan informasi, menarik perhatian dan
selanjutnya memberi pengaruh meningkatkan penjualan. Kegiatan promosi dapat
berupa iklan, promosi penjualan yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung melalui media cetak, elektronik maupun media online. Dengan kegiatan
promosi yang dilakukan, perusahaan akan berusaha untuk membujuk calon
pembeli dan langganan untuk melakukan pembelian atas produk yang
dipasarkan, dalam hal ini perusahaan melakukan komunikasi dengan para
konsumen. Namun, dalam mempromosikan suatu produk diperlukan dana khusus
untuk menghasilkan promosi yang menarik sehingga mampu menarik minat
konsumen.
Usaha ikan gabus Gajamada dalam memasarkan produknya awalnya
dilakukan dengan cara menawarkannya secara langsung ke konsumen dan
sekarang menggunakan media sosial untuk memperkenalkan produknya kepada
para konsumen. Dalam kegiatan promosi tersebut, dilakukan secara baik dan
benar, hal itu dapat dilihat dari berkembangnya usaha tersebut dan banyaknya
peminat konsumen untuk membeli ikan gabus dalam melakukan kegiatan
promosinya dilakukan secara jujur dan tidak ada unsur melebih-lebihkan. Dengan
memiliki prinsip kejujuran maka pembeli tidak akan takut jika barang yang dibeli
tidak sesuai dengan yang dipromosikan.
d. Orang (People)
Orang atau manusia memegang peranan penting dalam praktik
pemasaran, baik sebagai penjual maupun pembeli. Dalam hal ini pembeli
dianggap raja yang harus dilayani dan dipenuhi kepuasannya atas barang atau
jasa yang dibelinya. Usaha ikan gabus Gajamada walaupun hanya memiliki
54

sepuluh karyawan dengan melihat dari banyaknya pesanan konsumen tidak


membuat konsumen kehilangan kepercayaannya terhadap kepuasan yang
diberikan olehnya baik itu dari segi kualitas produk maupun pelayanan yang
diberikan. Bersikap bertanggungjawab terhadap permintaan dari konsumen
merupakan salah satu cara untuk tetap mempertahankan kepercayaan konsumen
tersebut dan melancarkan hubungan kerjasama antara kedua belah pihak. Dalam
menjalin hubungan dengan konsumen diperlukan sikap terbuka terhadap keluhan
karena menjadi sebuah sorotan dalam berbisnis untuk melakukan perbaikan.
Dengan adanya keluhan, membuktikan bahwa pelanggan sangat memperhatikan
produk dan sistem pelayanan yang diberikan.
e. Proses (Process)
Strategi bauran pemasaran dari aspek proses mempunyai dampak jangka
panjang terhadap efisiensi, fleksibilitas, biaya yang dikeluarkan, serta kualitas
produk yang dikembangkan. Strategi bauran pemasaran aspek proses
berhubungan dengan tata letak ruang, alur produksi, dan alur penjualan produk.
usaha ikan gabus Gajamada sudah menerapkannya dengan baik. Hal tersebut
dapat dilihat dari proses produksi yang mana dalam prosesnya diberlakukan
pemilahan atau disortir terlebih dahulu terhadap hasil panen pembudidaya dan
nelayan yang ada untuk mengetahui ukuran besar kecil yang siap dipasarkan.
Dalam proses pemesanan dan pengantarannya pun, perusahaan Gajamada sangat
memperhatikan betul keinginan para pelanggan.
Strategi dalam proses pemasarannya pun ditentukan sesuai dengan pesanan
konsumen itu sendiri dan menggunakan pelayanan sistem pengantaran pesanan
ketempat konsumen. Adapun kegiatanproses pemesanan dan pembayaran
ikannya pun mudah dan tidak mempersulit untuk pelanggan.
f. Lingkungan Fisik (Physical Evidence)
Dalam pemasaran, lingkungan fisik memiliki peranan penting sebagai
bentuk tampilan dari usaha itu sendiri. Seperti luas lokasi usaha, penataan kolam
ikan, proses transaksi dan sebagainya. Sebuah usaha yang memiliki lingkungan
fisik yang baik mencerminkan bagaimana sebuah usaha tersebut menjaga dan
memberikan kenyaman dan kemudahan bagi konsumen.
Lingkungan fisik yang ada di tempat usaha tersebut sudah cukup baik dengan
melihat dari penataan letak kolam dan tempat penyimpanan ikan yang susaha
dagangah siap dipasarkan. Tampilan dari tata letak kolam ikan tersusun dengan
rapi dengan dimulai dari kolam ikan yang siap untuk dipanen, kolam ikan
lainnya, kemudian kolam penampungan ikan. Sedangkan untuk tempat menerima
55

konsumen berada di tempat terbuka untuk memberikan kemudahan

2. Kendala Pemasaran Usaha Ikan Gabus Gajamada


Menjalankan suatu bisnis diperlukan rencana dan strategi yang matang dengan
melihat dari situasi dan kondisi yang ada untuk mencapai tujuan dan sasarannya.
Suatu usaha yang berhasil mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh
kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Hal ini adalah tugas dari
fungsi pemasaran untuk jeli membaca setiap peluang yang ada didalam
memenuhi kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya. Namun, dalam
memulai usaha atau mengembangkan bisnis usaha yang susaha dagangah ada,
susaha dagangah pasti memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu
dihadapkan pada ketidakpastian dan resiko yang tinggi. Resiko didalam hal ini
merupakan suatu kendala di dalam berwirausaha yang berasal dari berbagai
macam faktor, salah satunya adalah aspek pemasaran yakni mengenai
bagaimanakah cara produk dapat terjual dan dikenal masyarakat luas. Pada
awalnya pemasaran dilakukan dengan cara pertukaran barang (barter) dan terus
berkembang menjadi perekonomian dengan menggunakan uang sampai dengan
pemasaran yang modern.
Kendala bisa terjadi di bisnis apapun karena kendala menjadi pendukung
dalam berwirausaha untuk bisa berkembang dan maju. Hal tersebut juga dialami
oleh usaha ikan gabus Gajamada dalam menjalankan bisnisnya, karena jika
berani untuk memulai suatu bisnis maka harus berani dalam menghadapi resiko
yang ada dalam bisnis tersebut. Usaha ini mengalami kendala dalam beberapa
aspek yaitu aspek produk, promosi, orang dan proses, adapun penjelasannya
sebagai berikut.
a. Produk (Product)
Kendala dalam aspek produk yang dialami oleh usaha ikan gabus
Gajamada masih belum memiliki kolam untuk budidaya ikan gabus dan belut
untuk tempat pembudidayaan serta masih kesulitan memperoleh bibit ikannya
dikarenakan, masih terbatasnya pengetahuan masyarakat dalam budidaya ikan
gabus walaupun ikan gabus memiliki beberapa kelebihan dan manfaat
diantaranya :
1. Membantu pertumbuhan dan pembentukan otot
2. Mempercepat penyembuhan luka pasca operasi
3. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
56

4. Memperbaiki gangguan gizi buruk


5. Menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Solusi yang dimiliki oleh PT. Gajah Mada adalah dengan menyortir ikan gabus
lalu diternak di kolam 3x3, dengan kata lain, ada menyediakan pembibitan ikan
gabus untuk dibudidayakan oleh petani.
b. Promosi (Promotion)
Selain dari aspek produk,perusahaan Gajamada juga mengalami kendala
dalam kegiatan pemasarannya yaitu promosi. Promosi adalah cara
mengkomunikasikan barang atau jasa yang ditawarkan supaya konsumen
mengenal dan membelinya. Promosi berfungsi untuk meningkatkan volume
penjualan juga sebagai strategi untuk menjangkau pembeli untuk melakukan
pertukaran. Dalam kegiatan pemasarannya Gajamada mengalami kendala karena
pada saat itu masyarakat belum familiar atau mengenal ikan gabus, karena
sebagaian orang menganggap bahwa ikan gabus itu sulit memperolehnya, dan
masih banyak ikan tawar konsumsi yang lebih enak sperti ikan lele, ikan
mujaer,ikan gurame dan lain-lain. Melihat dari kendala yang ada,Gajamada
dalam menyelesaikannya mengenalkan ikan gabus kepada masyarakat. Di luar
daerah sebagai sasaran utama pasarnya dengan berorientasi kepada keinginan
konsumen itu sendiri sehingga menciptakan kepuasan konsumen apabila produk
tersebut dipakai. Setelah usaha tersebut berhasil, Gajamada memulai
mempromosikan produknya ke pasar-pasar ikan tradisonal .
c. Orang (people)
Manusia memegang peranan penting dalam praktik pemasaran, baik
sebagai produsen maupun konsumen. Manusia merupakan asset utama dalam
industri jasa, terlebih lagi bisnis yang membutuhkan sumber daya dengan
kemampuan yang tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja
tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Karyawan menjadi penting
dalam sebuah proses kegiatan dan keberlangsungan usaha tersebut. Karyawan
dalam memberikan pelayanannya bisa mempengaruhi persepsi pembeli, pribadi
pelanggan dan pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan karena
karyawan adalah orang-orang penjual jasa. Dalam kegiatan pemasaran, tenaga
kerja dari karyawan sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan jalannya
pemasaran. kinerja karyawan dalam pemasarannya dilakukan secara optimal
maka akan menghasilkan keuntungan bagi usaha itu sendiri. Hal tersebut juga
berlaku untuk usaha ikan gabus Gajamada tenaga kerja dari karyawannya masih
57

kurang optimal melihat dari jumlah karyawannya yang hanya sepuluh orang
orang. Kondisi kekurangan tenaga kerja, membuat Gajamada ikut membantu
karyawannya untuk mengoptimalkan kinerja yang ada dalam memenuhi pesanan
dari para konsumen. Dalam kegiatan pemasarannya,perusahaan Gajamada
menerapkan kepada karyawannya untuk bersikap ramah dan sopan santun kepada
konsumen. Walaupun dalam kegiatan pemasarannya kekurangan tenaga kerja
tetapi Gajamada tetap berusaha untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
terhadap produknya.
d. Proses (Process)
Proses merupakan kegiatan yang dilakukan karyawan dan konsumen
sehingga terjadinya interaksi antara keduanya dalam pelayanan jasa. Karena
didalam proses juga menunjukkan bagaimana produk atau jasa disajikan sampai
pada pengguna akhir, untuk menyajikan produk sampai kepada konsumen
diperlukan tenaga kerja yang optimal agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Namun, melihat dari kurangnya tenaga kerja maka akan mempengaruhi terhadap
pelayanan yang ada, seperti pengantaran pesanan kepada konsumen. Dalam
menyelesaikan kendala tersebut,perusahaan Gajamada melakukannya dengan
mengatur waktu pengantaran pesanan sesuai dengan keinginan konsumen, seperti
ada yang pengantaran pagi, sore dan malam. Oleh karena itu, komunikasi yang
baik antara pemilik dengan konsumen dan karyawan dengan konsumen dapat
memberikan dampak positif untuk menyelesaikan kendala tersebut.
Berdasarkan hasil kesimpulan dari analisis bauran pemasaran (marketing mix)
yang telah dijelaskan diatas bahwa telah mengalami kendala yang signifikan
yaitu pada promosi (promotion), orang (people), dan proses (process) sedangkan
strategi usaha ikan gabus Gajamada yang tidak mengalami kendala terdapat pada
yaitu produk(Place) tempat (place), harga (price), dan lingkungan fisik (physical
evidence). Hal tersebut dapat dilihat dari segi tempat usaha yang strategis dan
mudah ditemukan yang terletak di jalan raya dan tidak merusak lingkungan,
kemudian dari segi harga yang diterapkan bahwa harga tersebut termasuk dalam
kategori terjangkau bagi masyarakat kecil menengah, dan dari segi lingkungan
dan fisik dapat dilihat dari adanya prasarana kendaraan untuk mempermudah
kegiatan usaha tersebut. Oleh karena itu, dalam dua hal tersebut tidak mengalami
kendala yang begitu berpengaruh terhadap perkembangan usaha.
Kendala itu sendiri digunakan sebagai acuan atau pembaruan dalam kegiatan
pemasaran. Oleh karena itu, perencanaan strategi pemasaran yang baik dapat
membantu dalam menyelesaikan kendala dalam kegiatan usaha tersebut.
58

Pemasaran adalah aspek penting dalam sebuah praktik bisnis. Pelaku pemasaran
menggunakan berbagai alat untuk mendukung programnya demi memperoleh
respon dari pasar sasarannya. Alat inilah yang kemusaha dagangian disebut
dengan bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran atau yang lebih
dikenal dengan istilah marketing mix adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kombinasi taktik yang digunakan dalam konteks bisnis untuk
mencapai tujuannya dalam rangka memasarkan produk atau jasa secara efektif
kepada kelompok pelanggan sasaran. Keputusan yang didasarkan pada bauran
pemasaran sangat penting untuk keberhasilan program pemasaran bagi penjualan.
Prinsip praktik pemasaran pada dasarnya menuntut pada pihak yang
terlibat untuk lebih inovatif dalam mengeluarkan produk-produk yang dapat
memenuhi keperluan konsumen dan menjamin kemaslahatan bagi mereka. Bukan
hanya untuk memenuhi dan mengejar sasaran kinerja penjualan yang sifatnya
temporer semata, tetapi juga memiliki produk yang berkualitas dan mampu
bersaing sesuai dengan kaidah dan strategi pemasaran yang baik.

Pemasaran pada intinya merupakan serangkaian kegiatan untuk


memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun, pada dasarnya setiap manusia
menjalankan usaha pastinya memiliki kendala atau resiko tersendiri. Resiko
dalam usaha tidak dapat dihilangkan tetapi dapat diminimalisir dengan
perencanaan yang baik untuk mendapatkan solusi dalam penyelesaiannya.

3. Strategi Pemasaran Ikan Gabus Perusahaan Gajamada ditinjau dari


Perspektif Islam
Kaidah Islam dalam pemasaran yang baik adalah praktik pemasaran yang
dilandasi oleh kaidah dan nilai-nilai Islam serta tidak bertentangan dengan
sumber hukum Islam. Dalam praktik pemasaran yang diterapkan oleh Gajamada
usaha dagangnya berdasarkan prinsip ekonomi Islam. Hal tersebut dapat dilihat
dari hasil penyajian data yang dipaparkan di atas dan berdasarkan observasi
penulis. Dari hasil observasi, diketahui bahwa prinsip yang diterapkan oleh
Gajamada adalah kemaslahatan dan kepuasan pelanggan dengan menggunakan
prinsip pemasaran Islam yaitu kesatuan (tauhid), kebolehan, keadilan, kehendak
bebas, pertanggungjawaban, kebajikan dan kejujuran, kerelaan, dan kemanfaatan.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Kesatuan (Tauhid)
59

Islam tidak menghalangi pemeluknya untuk mendapatkan keuntungan


dari kegiatan bisnis, ,namun usaha yang mendapatkan keuntungan harus
diperoleh dalam ruang lingkup dan batasan- batasan yang telah digariskan oleh
sumber-sumber dalam Islam yang meliputi Al-Qur‟an, hadis, ijma‟ dan qiyas.
Semua individu yang terlibat langsung dalam praktik bisnis memikul tanggung
jawab yang besar untuk memperkenalkan dan menyebarkan sistem bisnis yang
berprinsip Islam kepada seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian, niat yang
lurus perlu ditanamkan kedalam hati agar semua tugas yang dijalankan
mempunyai nilai ibadah di sisi Allah Swt.
b. Kebolehan (Ibahah)
Jika dilihat dalam perspektif ekonomi Islam, suatu produk yang dipasarkan
atau ditukarkan haruslah produk yang halal dan memiliki mutu atau kualitas yang
terbaik, bukan sebaliknya demi mendapatkan keuntungan yang sebanyak-
banyaknya untuk laku dan menurunkan kualitas suatu produk. Dan kualitas mutu
produk yang akan dipasarkan itu juga harus mendapat persetujuan bersama antara
kedua belah pihak, antara penjual dan pembeli produk tersebut. Produk
merupakan barang yang dipasarkan untuk memenuhi permintaan konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa produk yang dihasilkan
oleh perusahaan Gajamada selaku wirausaha sudah memberikan produk yang
halal dengan kualitas yang baik serta bermutu sesuai dengan keinginan pembeli
itu sendiri. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah[2]: 168:

‫ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن ِانَّهٗ لَ ُك ْم َع ُدوٌّ ُّمبِي ٌْن‬


ِ ‫ض َح ٰلاًل طَيِّبًا ۖ َّواَل تَتَّبِعُوْ ا ُخطُ ٰو‬ ٓ
ِ ْ‫ النَّاسُ ُكلُوْ ا ِم َّما فِى ااْل َر‬ƒ‫ٰياَيُّهَا‬
Artinya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(tafsirweb.com, t.thn.)
Oleh karena itu, Pijakan yang digunakan oleh penjual Muslim dalam
memasarkan produk tidak lepas dari Nabi Muhammad Saw. sebagai sosok yang
pandai dalam memasarkan produk sesuai dengan kriteria pembeli serta sangat
mengutamakan kualitas produk sebagaimana yang ditentukan oleh Allah SWT
yaitu produk yang halal.
1. Keadilan (Al-‘Adl)
60

Dalam ekonomi Islam, untuk memasarkan produknya haruslah


menekankan prinsip keadilan dalam memenuhi kebutuhan dari konsumen.
Keadilan menekankan pada pemahaman tentang memperoleh sesuatu sesuai
dengan haknya. Dalam kegiatan pemasarannya, Gajamada menerapkan prinsip
keadilan tersebut dengan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dari
pesanan para konsumen. Kebutuhan konsumen terhadap produknya yang
bermacam-macam, membuat dirinya selaku sebagai penjual haruslah adil baik itu
dalam pemenuhan pemesanan konsumen maupun dalam kegiatan transaksinya.
2. Kehendak Bebas (Al-Hurriyah)
Selain bersikap adil dalam kegiatan pemasaran, pemberian kebebasan
kepada konsumen untuk menetapkan janji diantara kedua belah pihak yang terikat
dalam transaksi juga merupakan bagian dari prinsip ekonomi Islam. Didalam
pemenuhan janji tersebut haruslah bersikap sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan bersama, misalkan dalam penentuan waktu pengantaran pesanan.
Penentuan waktu merupakan salah satu janji yang dilakukan konsumen dengan
penjual yang mana ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen itu sendiri,
seperti pengantaran di pagi hari, sore hari, atau malam hari. Prinsip ini juga sudah
diterapkan oleh perusahaan Gajamada seperti penjelasan sebelumnya, dimana
dalam kegiatan transaksinya diberikan hak penuh kepada konsumen untuk
menentukan.

3. Pertanggungjawaban
Sikap bertanggungjawab merupakan sikap yang ditekankan dalam Islam
karena setiap perbuatan yang dilakukan pastinya memiliki tanggungjawab yang
besar baik itu didunia maupun diakhirat, hal tersebut juga berlaku dalam kegiatan
pemasaran. Sebagai penjual selain bersikap adil juga harus bersikap
bertanggungjawab terhadap permintaan dari para konsumennya, karena jika
sudah berjanji kepada konsumen maka haruslah bertanggungjawab terhadap janji
yang dibuat. Oleh karena itu, Gajamada selalu berusaha bertanggungjawab
terhadap janjinya kepada konsumen untuk memenuhi pesanan dari para
konsumennya karena tidak ingin membuat para konsumennya kecewa terhadap
produknya dan sebagai upaya untuk mempertahankan pelanggan.
4.Kebajikan dan Kejujuran
Kebenaran dalam pelaksanaan bisnis meliputi niat, sikap, perilaku proses akad,
transaksi dan sebagainya merupakan realisasi dalam prinsip kebajikan untuk
mendorong para pelaku bisnis untuk bersikap terbuka dan ramah. Hal tersebut
61

juga susaha dagangah dilakukan oleh Raja Lele yang mana dapat dilihat dari
praktik pemasarannya yaitu menjual produk yang halal dan kualitas ikan yang
bagus sesuai dengan pakan yang dianjurkan, diberikannya kebebasan kepada
konsumen untuk menentukan pilihannya, bersikap adil dan bertanggungjawab
dengan menyediakan pesanan sesuai dengan keinginan konsumen, bersikap
dengan ramah tamah dan murah senyum jika ada konsumen yang datang,
bersikap dengan jujur dalam bertransaksi contohnya tidak melakukan kecurangan
dalam timbangan, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah [2]: 172:

Bْ ‫ ا‬B‫و‬Bَ B‫ ْم‬B‫ ُك‬B‫ ا‬BBBَ‫ ن‬B‫ ْق‬B‫ َز‬B‫ َر‬B‫ ا‬BBB‫ َم‬Bِ‫ت‬B‫ ا‬BBBَ‫ ب‬Bِّ‫ ي‬Bَ‫ ط‬B‫ن‬Bْ B‫ ِم‬B‫ا‬B‫ و‬BBBُ‫ ل‬B‫ ُك‬B‫ا‬B‫ و‬BBBُ‫ ن‬B‫ َم‬B‫ آ‬B‫ن‬Bَ B‫ ي‬Bِ‫ ذ‬Bَّ‫ل‬B‫ ا‬B‫ ا‬BBB‫ َه‬B‫ َأ ُّي‬B‫ ا‬BBBَ‫ي‬
Bُ‫ه‬B‫ ا‬Bَّ‫ ِإ ي‬B‫ ْم‬Bُ‫ ت‬B‫ ْن‬B‫ ُك‬B‫ن‬Bْ ‫ هَّلِل ِ ِإ‬B‫ا‬B‫ و‬B‫ ُر‬B‫ ُك‬BB‫ش‬B
B‫ َن‬B‫ و‬B‫ ُد‬Bُ‫ ب‬B‫ ْع‬Bَ‫ت‬
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik
yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-
benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al- Baqarah [2]:172).
(tafsirweb, t.thn.)
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa sebagai penjual Muslim yang baik
hendaklah mengambil rezeki dari cara yang baik-baik dan tidak mengandung
unsur penipuan. Oleh karena itu, sudah menjadi keharusan dalam berbisnis harus
memperhatikan timbangan dan tidak melakukan kecurangan karena jika ada
kecurangan dalam timbangan maka itu akan merugikan salah satu pihak.
5. Kerelaan (Ar-Ridha)
Praktik bisnis yang ditekankan dalam Islam harus dilakukan dengan rela
sama rela tanpa adanya paksaan dan intimidasi. Karena didalam berbisnis selain
untuk mendapatkan keuntungan, haruslah mengandung unsur kerelaan untuk
mendapatkan pahala dari-Nya. Oleh karena itu, dalam Islam keunggulan yang
hakiki adalah apabila kita dapat meraih keuntungan dunia disertai dengan ridha
Allah Swt. atas hasil usaha yang maksimal sesuai dengan syariah serta
keberkahan di dunia dan akhirat, karena dalam Islam praktik pemasaran
merupakan bagian dari kegiatan bisnis yang dipandang mulia dan bernilai ibadah.
6. Kemanfaatan
Kegiatan bisnis selain dipandang mulia dan bernilai ibadah hendaknya
dapat memberikan manfaat tersendiri untuk orang lain. Dipandang mulia juga
bukan semata-mata untuk mendapatkan keuntungan tetapi juga dapat
62

memberikan keuntungan kepada orang lain seperti memberikan dampak positif


untuk membuka pintu rezeki kepada orang lain. Perusahaan Gajamada dalam
mendirikan usahanya bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan saja tetapi
juga mencoba membuka pintu rezeki kepada orang lain dengan cara merangkul
petani untuk membudidayakan ikan gabus. Hal tersebut dilakukan untuk
memberitahukan kepada orang lain bahwa ikan gabus tersebut dapat dijadikan
sebagai peluang usaha dan untuk mengenalkan kepada orang lain bahwa ikan
gabus itu adalah ikan yang layak dikonsumsi dan mengandung gizi yang
bermanfaat untuk tubuh. Oleh karena itu, dengan memberikannya manfaat
kepada orang lain sehingga mampu untuk memperluas kegiatan pemasaran ikan
gabus tersebut. dibawah ini grafik perkembangan perusahaan Gajamada pada
penjualan ikan gabus :

Gambar 4.2 Grafik penjualan Ikan Gabus dari Tahun ke Tahun

Grafik Penjualan Perusahaan


Gajamada
7

0
2015 2016 2017 2018 2018 2019 2020 2021

Sumber: Gajamada

Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis dari penelitian di


Gajamada dapat diketahui bahwa strategi pemasaran Gajamada berdasarkan
dapat diketahui bahwa strategi pemasaran Gajamada dari teori bauran pemasaran
(marketing mix) perusahaan Gajamada berjalan dengan baik dan ada beberapa
kendala dalam kegiatan pemasarannya, namun hal tersebut bisa diselesaikan
dengan perencanaan yang matang. Sedangkan strategi pemasaran di tinjau dari
63

segi bauran pemasaran (marketing mix) usaha ikan gabus Gajamada berjalan
dengan baik dan ada beberapa kendala dalam kegiatan pemasarannya, namun hal
tersebut bisa diselesaikan dengan perencanaan yang matang. Sedangkan strategi
pemasaran di tinjau dari ekonomi Islam usaha berdagang berdasarkan prinsip
pemasaran dalam Islam yang mana mencontohkan sikap Rasullah Saw dalam
berdagang dengan mementingkan kepuasan dari pelanggan itu sendiri. Usaha
dagang Gajamada dari segi prinsip pemasaran dalam Islam seperti dijelaskan
sebelumnya, sudah berdasarkan kaidah prinsip Islam yang mana bersikap adil,
jujur dan bertanggung jawab dalam memenuhi pesanan pelanggan. Transaksi
penjualannya pun mudah dan memberikan pelayanan dengan adanya sistem
pengantaran pesanan untuk pelanggan. Harga yang ditetapkan disini pun sesuai
standar karena yang terpenting disini adalah kepuasan dari pelanggan dan tidak
mengambil keuntungan yang berlebihan.
Dengan mewawancarai beberapa informan dapat diketahui bahwa dalam
berbisnis kepuasan pelanggan adalah yang utama, karena dengan memberikan
kepuasan kepada pelanggan baik itu dari produk, pelayan, harga dan sebagainya
dapat memberikan dampak positif untuk usaha dagang itu sendiri. Usaha ini juga
memberikan pengetahuan kepada petani lain tentang cara pembudidayaan ikan
gabus sebagai langkah untuk menjalin kerjasama dan membuka peluang usaha
untuk orang lain. Karena didalam Islam dalam berbisnis, tidak hanya berusaha
untuk mencari keuntungan tetapi juga dapat memberikan perhatian dan bantuan
kepada sesama.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan penelitian tentang analisis strategi pemasaran
Syariah pada produk ikan gabus Gajamada Gajamada dapat penulis simpulkan
bahwa:
1. Strategi pemasaran secara umum yang diterapkan merupakan suatu hal yang
telah dilakukan oleh perusahaan Gajamada dalam menjalankan bisnis. Namun,
Gajamada dalam kegiatan pemasarannya, tidak hanya memasarkan ikan gabus
saja, akan tetapi ikan – yang lainnya sesuai dengan pesanan pelanggan melalui
kerjasama dengan petani ikan yang lain sebagai langkah untuk menjalin
kerjasama dan memperluas pasar penjualan ikan Gabus dan ikan yang lainnya.
Kendala pemasaran usaha ikan gabus Gajamada dalam bisnisnya terjadi
dibeberapa bagian dari strategi pemasaran seperti produk, promosi, orang dan
proses. Kendala-kendala dalam suatu usaha dapat diatasi apabila segala
sesuatunya mengenai pemasaran dapat direncanakan terlebih dahulu untuk
mengatasi kendala tersebut. Karena kendala merupakan dorongan dalam
berwirausaha untuk memajukan usaha itu sendiri. Selain itu, bersikap terbuka dan
menerima kritikan, berkomunikasi yang baik dengan konsumen juga merupakan
salah satu penyelesaian dari kendala tersebut.
2. Analisis strategi pemasaran berdasarkan perspektif ekonomi Islam sudah
berdasarkan prinsip pemasaran dalam Islam. Dalam pemasarannya perusahaan
Gajamada lebih mengedepankan kepuasan pelanggan dengan memberikan
kebebasan kepada pelanggan untuk menentukan pilihannya. Usaha ini juga
menerapkan beberapa prinsip syariah seperti memasarkan produk yang halal,
bersikap adil, pertanggungjawaban, dan sebagainya.

71
72

Perusahaan Gajamada dalam mendirikan bisnisnya tidak menampakkan secara


langsung kepada orang lain bahwa tempat usaha itu adalah bisnis syariah, tetapi
yang terpenting adalah kegiatan pemasaran dan transaksi penjualannya yang
berdasarkan syariah dengan mementingkan kemaslahatan bersama.
B. Saran
Dari penarikan kesimpulan tersebut, maka penulis memberikan saran
kepada beberapa pihak agar dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Bagi Lembaga
Bagi lembaga objek penelitian yaitu analisis strategi usaha ikan gabus
Gajamada untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan lagi usahanya dalam
pemasaran dan pelayanan sdiharapkan dapat menambah kualitasnya dan
memperluas lagi jangkauan pemasaran.
2. Bagi Akademik
Bagi pihak akademik untuk dapat dijadikan bahan referensi dan
dokumentasi bagi perpustakaan sebagai bahan acuan bagi penelitian yang akan
datang dan juga sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas jurnal dan juga
karya ilmiah bagi semua mahasiswa.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat dikembangkan lagi supaya hasil
penelitian bisa lebih banyak memberikan keuntungan dan juga meningkatkan
pengetahuan mengenal strategi pemasaran baik secara umum maupun secara
ekonomi Islam.
DAFTAR PUSTAKA

Alastair M. (2010). Hospitality and Travel Marketing Third Edition


Implementing and Marketing Plan.
Anthony. (2004). Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Publik.
Jurnal Akuntansi Keuangan, 106-122.
Assauri, S. (2013). Managemen Pemasaran Konsep Dasar & Strategi. PT.
Raja Grafindo Persada.
Departemen Agama RI. (n.d.). Al-Qur’an dan terjemahnya. CV. Gema
Risalah Press.
Ernie Tisnawati, d. (2005). P. M. I. P. M. (P. 97). J. K. P. M. G. (n.d.).
Pengantar Manajemen. Kencana Permada Media Group.
Fandy Tjiptono. (2012). Pemasaran strategik. CV. Andi Offset.
Gerry Tri V.H. (n.d.). Teknik Pengambilan Sampel dalam Metodologi
Penelitian.
Herdiana Nana, A. (2015). M. S. P. . I. M. S. P. (p. 15). B. C. P. S. (2015).
Manajemen Startegi Pemasaran. CV. Pustaka Setia.
Johan, A. (2009). Etika Bisnis Islam. Walisongo Press.
John A. Pearce II Richard B. Robinson, J. (2014). Manajemen Strategi.
Salemba Empat.
Jusmaliani, D. (2008). Bisnis Berbasis Syariah. Bumi Aksara.
Karitorini, T. (2001). Analisis Efisiensi Biaya pemasaran Berdasarkan
Daerah Pemasaran Pada Perusahaan Kacang Shanghai Mas di Tulung
Agung.
Kasmir. (2012). Kewirausahaan. Rajawali Pers.
klik dokter. (2019). No Title. www.klikdokter.com
Kotler, P. (2016). Manajemen Pemasaran. Erlangga.
Lingga Purnama A. (2002). Strategic Marketing Plan Panduan Lengkap dan
Praktis Menyusun Rencana Pemasaran yang Strategis dan Efektif. PT.

73
Gramedia Pustaka Utama.
Muhammad. (2004). Etika Bisnis Islam. Unit Penerbit dan Percetakan
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Mustadha Edwin Nasution. (2014). Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam.
Prenada Media Gruop.
Nana Herdiana, A. (2015). Manajemen Strategik. Pustaka Setia.
Nur Asnawi dkk. (2017). Pemasaran Syariah: Teori, Filosofi, dan Isu-isu
Kontemporer. PT.Raja Grafindo Persada.
Priansa, B. A. (n. d. . (n.d.). Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai
dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer. Alfabeta.
Rachmat, H. (2014). Manajemen Strategik. Pustaka Setia.
S. Margono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta.
S. Nasution. (2012). Metode Research (Penelitian Ilmiah). PT. Bumi Aksara.
Sudarsono, H. (2008). Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar. Yogyakarta:
UII.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Alfabeta.
Sumadi Suryabrata. (2013). Metodologi Penelitian. Rajawali Pers.
Supriadi, S. W. (2013). (2013). Ekonomi Mikro Islam. Pustaka Setia.
Sutrisno Hadi. (2004). Metologi Research. Andi.
Syakir, H. . (2006). Syariah Marketing. PT. Mizan Pustaka.
Wikipedia. (n.d.). Kertasura,Kapetakan, Cirebon. Retrieved March 21, 2021,
from id.m.wikipedia.org
Winardi. (2004). Enterpreneur dan Enterpreunrship. Kencana Permada
Media Group.

74
BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Indah Nur Aeningsih yang lahir di


Cirebon pada tanggal 04 Juni 1999. Dari bapak yang
bernama Banaji dan ibu Kaeni. Penulis merupakan
anak pertama dari 3 bersaudara. Saat ini penulis
tinggal di Jl. Sunan Gunung jati blok II Rt 002 Rw
008 Desa Kertasura Kabupaten Cirebon Jawa Barat -
45152.

Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis yaitu :

1. Sekolah Dasar di SDN I Bakung Kidul yang beralamat di Desa


Bakung Kidul Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon yang lulus
pada tahun 2011.
2. Sekolah Menengah Pertama di MTSN Cirebon 2 yang beralamat di Jl.
Otto Iskandar Dinata Desa Weru Kidul Kecamatan Weru Kabupaten
Cirebon yang lulus pada tahun 2014
3. Sekolah Menengah Atas di MAN 1 Cirebon yang beralamat di Jl.
Kantor Pos No.36 Weru Kecamatan Weru Kidul Kabupaten Cirebon
yang lulus pada tahun 2017
4. Kemudian pada Tahun 2017 melanjutkan kuliah program sarjana S-1
di Intitut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Prodi Ekonomi Syariah sampai sekarang.

Cirebon, 29 Agustus 2021

Penulis

75
LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara untuk Pemilik dan Karyawan Gajamada

1. Mengenai produk mengapa Gajamada hanya menjual ikan-ikan jenis tertentu


saja?

2. Bagaimana penerapan harga yang diberikan oleh peusahaan Gajamada?

3. Apakah pemilihan lokasi perusahaan berpengaruh terhadap pemasaran ikan


yang akan dijual?

4. Bagaimana promosi yang diterapkan oleh Perusahaan Gajamada?

5. Bagaimana proses memanen dan medapatkan ikan yang akan dijual oleh
perusahaan Gajamada?

6. Bagaimana proses pelayanan yang diberikan oleh perusahaan Gajamada


kepada pelanggan?

Pedoman Wawancara untuk Pelanggan Gajamada

1. Bagaimana kulitas produk yang dihasilkan oleh Gajamada?

2. Apakah harga yang ditentukan perusahaan Gajamada sesuai dengan harga


pasar?

3. Apakah lokasi perusahaan Gajamada strategis?

4. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh perusahaan Gajamada sehingga anda


tertarik untuk membeli disana?

76
TRANSKIP WAWANCARA

1. Transkip Wawancara peneliti dengan Pemilik perusahaan Gajamada

Nama : Danudin

Jabatan : Pimpinan Perusahaan

Tanggal & Waktu : Kamis 24 Juni 2021

Tempat : Ruang Tamu perusahaan

No Pertanyaan Jawaban
.

1. Mengenai produk mengapa Gajamada Alasan hanya


hanya menjual ikan-ikan jenis tertentu memasarkan ikan jenis
saja? tertentu saja seperti ikan
gabus,belut,udang
pecin,lele karena
perusahaan Gajamada,
bekerjasama dengan para
pembudidaya ikan-ikan
tersebut dan memang
banyaknya persaingan
membuat perusahaan
Gajamada mengalami
kesulitan memasok ikan
lain.

2. Bagaimana penerapan harga yang Disini itu kalau


diberikan oleh perusahaan Gajamada? menjualnya eceran ke
konsumen buat pribadi,
yang biasanya buat orang
habis operasi. kurang
lebih harganya Rp.
100.000/kg kalo belut Rp
80.000/kg sedangkan
Ikan-ikan yang sesuai

77
pesenan kita sesuaikan
sama harga pasaran, kaya
ikan bandeng, udang dan
lain-lain, tapi kalo buat
dijual lagi kita bisa
korting harganya dengan
hitungan per kwintal .
Disini itu kalau membeli
itu sesuai dengan
keinginan pembeli.
Artinya, ada yang
membeli satu ons, satu
ons setengah atau dua ons
per ekor ikannya
tergantung pesanan aja,

3. Apakah pemilihan lokasi perusahaan Kami memilih lokasi di


berpengaruh terhadap pemasaran ikan yang rumah saya sendiri yang
akan dijual? kebetulan dekat dengan
jalan raya dan memang
saya membuat usaha ini
karena melihat peluang
disatu sisi kecamatan
Kapetakan kan banyak
pembudidaya segala jenis
ikan, baik ikan hias
maupun ikan konsumsi
dan sebagian
masyarakatnya di daerah
pesisir utara bermata
pencaharian sebagai
nelayan dan saya ambil
peluang ikan-ikan yang
punya potensi besar untuk
dijadikan bisnis ini,
khususunya ikan gabus
dan belut

4. Bagaimana promosi yang diterapkan oleh Memang cara promosi


Perusahaan Gajamada? kita salah satunya dari

78
mulut ke mulut. Kalau
awalnya dulu promosinya
memang langsung ke
penjual ikan-ikan dipasar,
kita fokuskan ikan apa
yang belum dijual oleh
mereka jadi ya kita
tawarkan dengan harga
sesuai kesepakatan , kita
promosikan disitu
awalnya. Pada awalnya
juga banyak pedagang
yang menolak karena ikan
gabus peminatnya jarang
dan harganya yang mahal,
tapi alhamdulillah
semakin kesini
permintaan relatif stabil,
dan sekarang juga sudah
banyak yang kenal kalo
disini kita jual ikan gabus
dan belut

5. Bagaimana proses dalam mendapatkan Jadi, kita itu ikannya


produk yang akan dijual oleh perusahaan mulai dipanen dari
Gajamada? kolam,setelah itu di sortir
atau dipilah yang satu ons
dipisah dan yang ke
kecilan dipisah,
ukurannya berbeda-beda.
Makanya itu ada
tempatnya yang 1kg
isinya 10 ekor, 6 ekor, 5
ekor, ada juga yang ikan
yang kekecilan, juga ikan
yang over size atau
kelebihan ukuran. Kalau
di panen ukurannya kecil
dan belum memasuki
standar pasaran kita

79
kumpulkan dan
dibesarkan lagi, di
budidaya lagi sampai
memasuki ukuran. Seperti
itu juga yang ukurannya
kebesaran kita simpan dan
pelihara lagi, nanti kita
tampung di kolam.

5. Seperti apa promosi yang diterapkan Memang cara promosi


perusahaan Gajamada ? kita salah satunya dari
mulut ke mulut. Kalau
awalnya dulu promosinya
memang langsung ke
penjual ikan-ikan dipasar,
kita fokuskan ikan apa
yang belum dijual oleh
mereka jadi ya kita
tawarkan dengan harga
sesuai kesepakatan , kita
promosikan disitu
awalnya. Pada awalnya
juga banyak pedagang
yang menolak karena ikan
gabus peminatnya jarang
dan harganya yang mahal,
tapi alhamdulillah
semakin kesini
permintaan relatif stabil,
dan sekarang juga sudah
banyak yang kenal kalo
disini kita jual ikan gabus
dan belut

6. Bagaimana proses pelayanan yang Jadi, kalau yang namanya


diberikan oleh perusahaan Gajamada pelayanan intinya apa
kepada pelanggan? yang di inginkan mereka
(pelanggan), maka kita
usahakan memenuhi apa
yang mereka inginkan.

80
Contohnya mereka
inginkan harga yang
murah maka kita berikan
harga yang terjangkau,
kemudian mereka kesini
mintanya ikan yang bagus
maka kita usahakan ikan
yang bagus dan sehat,
begitu juga dengan ikan
konsumsi. Seandainya
mereka (pelanggan)
menginginkan ikannya isi
5 ekor dalam 1kg kita
usahakan. Kemudian
kalau soal penataan
ikannya, setelah ikannya
ditimbang sesuai
keinginan pelanggan akan
kita pack atau bungkus
dan kita isi air agar
ikannya tetap segar.
Begitu juga dengan
timbangan jangan sampai
menyalahi timbangan, kita
bersikap ramah tamah,
menegur orang yang
datang kesini dan
sebagainya. Jadi intinya
kita berusaha memberikan
yang terbaik bagi
pelanggan.

2. Transkip Wawancara peneliti dengan Karyawan perusahaan Gajamada

Nama : Yoyon

Jabatan : Karyawan Perusahaan Gajamada

Tanggal dan Waktu : Kamis 24 Juni 2021 14:00

81
Tempat : Perusahaan Gajamada

No. Pertanyaan Jawaban

1 Mengenai produk mengapa Gajamada Memang banyak tempat


hanya menjual ikan-ikan jenis tertentu usaha lain juga,yang
saja? jualan ikan-ikan hasil
tangkapan nelayan tapi
bagaimanapun juga ikan-
ikan disini seger-seger
karena kita ga nyetok ikan
di freezer, kalo nyetok
ikan pun ga nyampe 2
atau 3 hari jadi langsung
dari petani besoknya
langsung kita anter ke
tempat tujuan

2. Bagaimana penerapan harga yang Kalo soal harga disini


diberikan oleh perusahaan Gajamada? harga jualnya langsung
dengan harga
pengantarannya, jadi
hitungannya memang
standar

3. Apakah pemilihan lokasi perusahaan Tempat usaha kami tepat


berpengaruh terhadap pemasaran ikan yang disamping jalan raya desa
akan dijual? Kertasura jadi nyarinya ga
susah dan aksesnya jalan
baik buat mobil pick up
maupun truck pun bisa

4. Bagaimana promosi yang diterapkan oleh Kalo soal


Perusahaan Gajamada? mempromosikan ikan
gabus ini yang saya tahu
dari teman ke teman
kebanyakan orang yang
tahunya itu yaa gitu.

5. Bagaimana proses dalam mendapatkan Awal mula kita hanya


produk yang akan dijual oleh perusahaan memasarkan saja dengan

82
Gajamada? membeli hasil dari petani
dan pembudidaya ikan,
akan tetapi karena
permintaan pelanggan
semakin banyak kami
berinisiatif untuk
menyewa lahan dan
bekerjasama dengan para
pembudidaya ikan lain
agar dapat memenuhi stok
untuk para pelanggan,
sekaligus meningkatkan
pendapatan usaha, oleh
sebab itulah kami
memberanikan diri untuk
menggeluti budidaya ikan
gabus, belut dan ikan
bandeng sekaligus
bekerjasama dengan para
pembudidaya lain. Yang
berkecimpung di bidang
yang sama

6. Bagaimana proses pelayanan yang Disini sistem kerja aslinya


diberikan oleh perusahaan Gajamada mulai dari jam 08:00
kepada pelanggan? sampai dengan jam 17:00
tapi fleksibel juga karena
kita menyesuaikan waktu
pesanan pelanggan, kalo
kita kirim keluar daerah
bisa seharian, karena
jaraknya jauh juga, tapi
alhamdulillah selama ini
kita tidak menemukan
keluhan dari pelanggan,
karena kita utamain
kepuasan mereka

3. Transkip Wawancara peneliti dengan Pelanggan perusahaan Gajamada

Nama : Ishak

83
Jabatan : Pelanggan Perusahaan Gajamada

Tanggal dan Waktu : Senin 5 Juli 2021 14:00 WIB

Tempat : Perusahaan Gajamada

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana kulitas produk yang dihasilkan Kualitas ikannya bagus


oleh Gajamada? dan sesuai dengan
pemesanan seperti biasa.
Senangnya beli disitu
karena enaknya di antar
langsung dan ikannya
selalu ada

2. Apakah harga yang ditentukan perusahaan Harganya itu standar saja


Gajamada sesuai dengan harga pasar? dan enaknya lagi beli
disitu berat ikannya bisa
ditentukan sendiri

3. Apakah lokasi perusahaan Gajamada yaa….tempatnya itu, tidak


strategis? susah nyarinya karena
letaknya yang di pinggir
jalan raya memang
tempatnya tidak terlalu
luas tetapi cukup nyaman

4. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh Saya tau tempat itu dari
perusahaan Gajamada sehingga anda teman saya yang sesama
tertarik untuk membeli disana? penjual ikan karna
banyak teman- teman
yang lain kasih tau beli
ikannya disitu

Nama : Rizki

Jabatan : Pelanggan Perusahaan Gajamada

Tanggal dan Waktu : Senin 5 Juli 2021 16.00 WIB

Tempat : Perusahaan Gajamada

84
No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana kulitas produk yang dihasilkan Enaknya itu ikannya


oleh Gajamada? selalu ada dan terus
langsung diantar
ditempat

2. Apakah harga yang ditentukan perusahaan Harganya itu biasa saja


Gajamada sesuai dengan harga pasar? sama seperti tempat lain
standar. Cuman enaknya
disitu walaupun ikannya
diantar langsung, harga
pengiriman terjangkau
dan juga kalau beli dalam
jumlah yang banyak ada
pemotongan harganya

3. Apakah lokasi perusahaan Gajamada Memang lokasinya


strategis? kebetulan kan dekat
dengan laut sama
empang-empang juga

4. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh Saya mengenal


perusahaan Gajamada sehingga anda perusahaan ini, saat saya
tertarik untuk membeli disana? bertanya sama teman-
teman lain, katanya ada
yang jual ikan gabus
dalam jumlah yang besar,
ya ini tempatnya

Nama : Rudi

Jabatan : Pelanggan Perusahaan Gajamada

Tanggal dan Waktu : Senin 5 Juli 2021 pukul 14:00

Tempat : Gudang Perusahaan Gajamada

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana kulitas produk yang dihasilkan Enaknya itu ikannya

85
oleh Gajamada? selalu ada dan terus
langsung diantar
ditempat,dan memang
masih seger-seger kadang
klo saya mesen yang
hidup ya dianter juga
masih pada hidup

2. Apakah harga yang ditentukan perusahaan Harganya memang


Gajamada sesuai dengan harga pasar? terbilang cocok, karena
yang kita beli juga kan
ikan buat obat, dan
jarang juga yang jual
ikan gabus kadang saya
beli di pasar juga belum
tentu ada

3. Apakah lokasi perusahaan Gajamada Lokasinya tepat samping


strategis? jalan raya, klo saya mah
tidak masalah tempatnya
strategis atau ngga, yang
penting klo dianter ya
tepat waktu karena kan
saya juga buat didagang
lagi

4. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh Kalo saya dapet infonya


perusahaan Gajamada sehingga anda sih memang pak Danudin
tertarik untuk membeli disana? sempet ke tempat
dagangan nawarin ikan
gabus, nah kebetulan
juga kan banyak yang
nanya tuh jadi ya
semenjak itu kalo saya
nyari ikan gabus ke pak
Danudin aja pasti ada
trus juga kadang saya
mesen ikan yang lain

86
LAMPIRAN

87
88
89
90
91
92
93
94

Anda mungkin juga menyukai