Anda di halaman 1dari 97

EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI MENURUT PERSPEKTIF

EKONOMI ISLAM DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENJUALAN

(Studi Kasus : Marning Jagung L.G Jaya Bukittinggi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Jurusan Ekonomi Islam

Oleh :
IRA DAMAYANTI
NIM: 3215.240

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI
TAHUN 2019 M / 1441 H

1
2
3
4

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul: “Efektivitas Saluran distribusi Menurut Perspektif


Ekonomi Islam dan Dampaknya Terhadap Penjualan (Studi Kasus : Marnig
jagung L.G Jaya Bukittinggi)”, ditulis oleh Ira Damayanti, NIM. 3215.240,
Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bukittinggi 1440 H/ 2019 M.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas saluran distribusi


yang digunakan usaha marning L.G jaya dan untuk mengetahui seberapa besar
dampak saluran distribusi terhadap penjualan Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi.

Penelitian ini dilakukan pada usaha marning jagung L.G jaya yang berlokasi
di Parit Antang Kota Bukittinggi yang bersifat Kualitatif. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalh data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui
dokumentasi dan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah dengan
membandingkan realisasi penjualan dengan target penjualan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis saluran yang digunakan pada
usaha marning jagung L.G adalah jenis Produsen-Pengecer-Konsumen dan jenis
Produsen-Pedagang Besar- Pengecer-Konsumen. Penggunaan saluran distribusi
jenis Produsen-pengecer-konsumen berjalan efektif, sedangkan pada jenis saluran
Produsen-Pedagang Besar- Pengecer-Konsumen berjalan dengan sangat efektif.
Penggunaan saluaran distribusi pada usaha marning jagung L.G jaya memberi
dampak positif terhdap penjualan produknya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka penggunaan saluran distribusi


untuk memasarkan produk pada usaha marning L.G jaya berjalan secara efektif
dan memberikan dampak positif terhadap penjualan produk.
Kata Kunci : Saluran Distribusi dan Penjualan
5

KATA PENGANTAR

‫ميحرلا نمحرلا هللا مسب‬


Alhamdulillah, puji dan syukur hanya bagi Allah SWT. Yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Efektivitas Saluran Distribusi

dan Dampaknya Terhadap Penjualan Menurut Perspektif Ekonomi Islam

(Studi Kasus : Marning Jagung L.G Jaya Bukittinggi)” sebagai salah satu

syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Islam di Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Bukittinggi. Shalawat dan salam penulis doakan untuk junjungan kita,

Nabi Muhammad saw. Semoga Beliau selalu mendapat kasih sayang dari Allah

SWT. dan tetap berada di dalam naungan-Nya. Aamiin yaa Rabbal „Aalamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, dukungan, dan motivasi dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pertama penulis mempersembahkan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua tercinta, Mardiono (Bapak)

dan Rusmini (Amak), yang begitu tulus mendidik, membesarkan, dan tidak henti-

hentinya mendoakan penulis disepanjang waktu, serta senantiasa memberikan

dukungan baik moril maupun materil. bagi penulis semua yang telah diraih ini

tentunya akan dipersembahkan untuk bapak dan amak tercinta.

Kemudian kepada saudara tercinta, Devia hengki dan Nina yang telah

memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, juga tak

lupa penulis ucapkan rasa terima kasih kepada keluarga besar penulis, yang selalu

memberikan dukungan dan doa hingga terselesaikannya skripsi ini.


6

Selanjutnya kepada pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi

ini, kepada yang terhormat:

1. Ibuk Dr. Ridha Ahida, M. Hum selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Bukittinggi serta seluruh jajaran.

2. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Ibu Rini Elvira, SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan S1 Ekonomi Islam yang telah

memberikan fasilitas kepada penulis untuk menuntut ilmu di IAIN Bukittinggi.

4. Ibu Dr. Hesi Eka Puteri, SE, M. Si selaku pembimbing I dan bapak Zuwardi,

SEI, M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

menyumbangkan buah pikiran untuk memnerikan arahan dan bimbingan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak H.Raymond Dentes, Lc, MA selaku Pembimbing Akademik (PA) yang

telah memberikan nasehatnya demi kelancaran proses belajar penulis.

6. Bapak kepala staf perpustakaan IAIN Bukittinggi yang telah menyediakan

fasilitas pinjaman buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh teman-teman Jurusan S1 Ekonomi Islam angkatan 15 khususnya EI. G

yang selalu memberikan semangat dan juga bantuan dalam penyelesaian skripsi

ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu

dalam penulisan skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah SWT. penulis mengucapkan alhamdulilah dan

kepada para pihak yang telah penulis sebutkan, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya. Semoga jasa dan budi baiknya menjadi amal jariyah dan

dibalasi oleh Allah SWT. dengan pahala yang berlipat ganda. Hanya kepada Allah
7

SWT jualah penulis memohon ampunan dan petunjuk dari segala kesalahan.

Dengan harapan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi siapa saja yang

membacanya. Aamiin yaa Rabbal „Aalamiin.

Bukittinggi, 16 Oktober 2019 M

Penulis

Ira Damayanti
NIM. 3215.240
8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................7
C. Batasan Masalah ........................................................................................7
D. Rumusan Masalah ......................................................................................7
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...............................................................8
F. Penjelasan Judul .........................................................................................9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Distribusi.....................................................................................11
1. Pengertiaan Distribusi .......................................................................13
2. Strategi Pendistribusiaan Barang ......................................................13
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi ......14
4. Jenis-Jenis Institusi Pemasaran .........................................................20
5. Jenis-Jenis Saluran Distribusi ...........................................................21
6. Pergudangan atau penyimpanan .......................................................28
7. Transportasi ......................................................................................30
B. Perspektif Islam tentang Distribusi ..........................................................34
C. Penjualan ..................................................................................................42
1. Pengertian Penjualan.........................................................................42
2. Tujuan Penjualan ..............................................................................43
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan ..................................45
D. Penelitiaan Terdahulu ..............................................................................46
9

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian.........................................................................................52
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................52
C. Jenis dan Sumber Data .............................................................................53
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................54
E. Teknik Analisis Data................................................................................56

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Profil Usaha Marning Jagung L.G Jaya ..................................................59
1. Sejarah Usaha Marning Jagung L.G Jaya .........................................59
2. Visi dan Misi Usaha Marning Jagung L.G Jaya Bukittinggi ............61
3. Struktur Organisasi Usaha Marning Jagung L.G Jaya ......................62
4. Proses Produksi .................................................................................64
5. Wilayah dan Jenis Distribusi Usaha Marning Jagung L.G Jaya .......66
6. Sumber Daya Manusia (SDM) di Usaha Marning Jagung L.G
Jaya ...................................................................................................68
B. Analisis Temuan ......................................................................................68
7. Analisis Saluran Distribusi Usaha Marning Jagung L.G Jaya
menurut Ekonomi Islam....................................................................68
8. Analisis Efektifitas saluran distribusi Usaha Marning Jagung
L.G Jaya ............................................................................................72
9. Analisis Dampak Penggunaan Saluran Distribusi Pada Usaha
Marning Jagung L.G Jaya Terhadap Penjualan ................................77

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................79
B. Saran ........................................................................................................80
10

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Model Saluran Distribusi dan Daerah Distribusi Marning Jagung
per 2018 .................................................................................................5
Tabel 1.2 Data Penjualan Marning Jagung L.G Jaya 2009 sampai 2018 ..............6
Tabel 3.1 Indikator Pengukuran Efektivitas ........................................................58
Tabel 4.1 Jenis Saluran Distribusi dan Wilayah Distribusi Marning Jagung
per 2018 ...............................................................................................67
Tabel 4.2 Indikator Pengukuran Efektivitas..........................................................69
Tabel 4.3 Efektifitas Saluran Distribusi (Produsen – Pengecer –
Konsumen) ..........................................................................................74

Tabel 4.4 Efektifitas Saluran Distribusi (Produsen – Pedagang Besar-


Pengecer – Konsumen)........................................................................75

Tabel 4.5 Data Penjualan Marning Jagung L.G Jaya 2009 sampai 2018 ............77
11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Marning jagung L.G Jaya...................................63


12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekonomi Islam mengarahkan bisnis atau dunia usaha yang penuh dengan

nilai-nilai ekonomi dan etika, dengan kata lain bahwa Islam tidak pernah

memisahkan ekonomi dengan etika. Islam tidak membedakan antara ekonomi

dan etika, sebagaimana juga Islam tidak membedakan antara ilmu dan akhlak,

politik dan etika, perang dan etika, dan lain-lain. Sehingga dalam mengarungi

kehidupan seorang muslim haruslah memiliki budi pekerti dan akhlak yang

mulia, seperti yang di contohkan Nabi Muhammad Saw.1 Dalam surat An-

Nisaa‟ Ayat 29 yang berbunyi :

         

             

 
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”

Berdasarkan Ayat di atas dengan adanya perniagaan ini beredarlah harta,

pindah dari satu tangan ke tangan lain dalam garis yang teratur, dan pokok

utamanya adalah ridha, suka sama suka dalam garis yang halal. Kata

perniagaan yang berasal dari kata niaga, yang kadang-kadang disebut pula

1
Bukhari Alma, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 48.
13

dagang atau perdagangan amat luas maksudnya, segala jual beli, sewa

menyewa, import dan eksport, upah mengupah, dan semua yang

menimbulkan peredaran harta benda termasuklah itu dalam bidang niaga.2

Salah satu komponen penting didalam melakukan perniagaan adalah

melakukan pemasaran produk atau jasa yang dimiliki. Untuk mencapai

tingkat penjualan yang diharapkan oleh perusahaan maka perusahaan dalam

menjalankan pemasarannya diperlukan adanya penentuan komposisi

keseimbangan unsur – unsur pemasaran yang dikenal dengan istilah bauran

pemasaran (marketing mix) dimana marketing mix ini merupakan

penggabungan unsur pemasaran. Penggabungaan unsur ini akan dikelola oleh

manajemen perusahaan, sehingga volume penjualan yang diharapkan

perusahaan dapat diraih.3

Komponen dasar dalam Marketing mix yang sering disebut 4P, yang

mana komponen dalam 4P adalah product (produk), pricing (penetapan

harga), place (saluran distribusi), dan promotion (promosi).4 Marrketing Mix

(bauran pemasaran) ini perlu dikombinasikan dan di koordinir agar

perusahaan dapat melakukan tugas pemasaran seefektif mungkin. Untuk itu

untuk dalam merealisasikan tujuannya perusahaan tidak hanya cukup

mengandalkan keunggulan kualitas prroduknya serta promosi yang baik,

2
Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz V, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), cet. 3, h. 35
3
Gun Gunawan Rachman dan Karlina Yuningsih, “Pengaruh Biaya Distribusi Dan Saluran
Distribusi Terhadap Volume Penjualan (Studi Pada Sari Intan Manunggal Knitting Bandung)”,
Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 10 No. 2, September 2010, h. 153.
4
Ricky W. Griffin & Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan, ( Jakarta : Erlangga, 2006), h.
280.
14

namun perusahaan harus memperhatikan secara serius aspek lain yaitu

kebijakan perusahaan yang menyangkut tentang pemilihan dan pelaksanaan

distribusi.

Salah satu kegiatan yang sangat penting dalam pemasaran adalah

distribusi. Distribusi adalah “The various the company undertakes to make the

product accessible to target costumer“. Berbagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk

konsumen sasaran. Sebagai salah satu komponen marketing mix,

place/distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu


5
memastikan produk yang dihasilkan sampai kepada konsumen. Kesalahan

dalam penentuan dan penggunaan saluran distribusi dapat berakibat fatal

terhadap perusahaan. Pengoperasian saluran distribusi yang kurang tepat dan

efesien akan menyebabkan pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan

konsumen terhambat dan akhirnya jumlah produk yang dapat dijual oleh

perusahaan menjadi berkurang dan tidak maksimal. Hali ini akan berimbas

terhadap pendapatan yang akan diterima perusahaan.

Disamping distribusi tentu ada biaya distribusinya, kita ketahui bahwa

biaya-biaya yang dibebankan oleh perusahaan akan mempengaruhi harga

pokok penjualan termasuk biaya distribusi, rendahnya biaya distribusi akan

mengakibatkan berkurangnya harga pokok penjualan. Sebaliknya apabila

pengoperasian saluran distribusi yang tidak tepat dapat mengakibatkan

5
Philip kotler, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta : Erlangga, 2008), h. 336.
15

bertambah besarnya harga pokok penjual sehingga margin keuntungan yang

diperoleh perusahaan juga akan berkurang.

Distribusi atau juga bisa disebut marketing dan islam ibarat dua sisi mata

uang logam. Keduanya tidal bisa dipisahkan, hal ini karena sebelum orang

mengenal displin ilmu marketing, Al-Qur‟an sudah lebih dahulu menjelaskan

tentang marketing. Hal tersebut kemudian diaplikasikan oleh Rasulullah

dalam bermualah. Nabi Muhammad SAW mengajarkan dasar-dasar nilai

pendistribusian yang benar yaitu dengan kejujuran dan ketekunan.

Usaha Marning Jagung L.G Jaya Bukittinggi merupakan usaha kecil

menengah yang bergerak dibidang pembuatan jagung goreng. Usaha ini

berdiri pada tanggal 1 Oktober 2000, yang didirikan oleh Bapak Loso. Usaha

marning jagung L.G Jaya melakukan sendiri proses pendistribusian

produknya, selain itu usaha ini juga menggunakan perantara untuk

mendistribusikan produknya sampai pada konsumen akhir.

Alasan digunakannya perantara dalam pendistribusian barang yang

dilakukan oleh usaha marning jagung L.G Jaya adalah untuk memudahkan

konsumen akhir memperoleh produk yang dihasilkan. Adanya perantara

dalam proses pendistribusian memungkinkan terjangkaunya semua konsumen

yang jumlahnya banyak dan tersebar luas.


16

Tabel 1.1
Model Saluran Distribusi dan Daerah Distribusi Marning
Jagung per 2018

No. Model Saluran Distribusi Daerah Penjualan

1. Produsen - Pengecer - Konsumen Sumatera Barat


Produsen – Pedagang Besar-
2. Riau dan Jambi
Pengecer – Konsumen
Sumber : Usaha Marning jagung L.G Jaya

Berdasarkan Tabel 1.1 Distribusi Marning Jagung L.G Jaya mencakup

wilayah Sumatera Barat Riau, dan Jambi. Penyaluran produk di wilayah

Sumatera Barat dilakukan dengan langsung mendistribusikan produk ke

pedagang besar, lalu didistribusikan ke pihak pengecer, pihak pengecer

langsung menjual ke konsumen akhir. Sedangkan untuk wilayah Riau dan

Jambi, produsen mendistribusikan produknya dengan cara memperkerjakan

sales sebagai agen yang melakukan pendistribusin produk.6 Saluran distribusi

yang digunakan untuk pendistrbusian produk ke wialyah luar Sumatera Barat

menggunakan saluran distribusi 4 tingkat, sedangkan untuk wilayah Sumatera

Barat menggunakan Saluran distribusi 3 tingkat.

Pendistribusian marning jagung ke wilayah Riau dan Jambi dimulai pada

tahun 2009, proses pendistribusian ini memberikan dampak terhadap

penjualan yang dilakukan oleh usaha marning jagung L.G jaya terus

mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan berdasarkan Tabel 1.2

Tabel 1.2

6
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 15 Maret 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
17

Data Penjualan Marning Jagung L.G Jaya


2009 sampai 2018
Presentase
Kenaikan
No. Tahun Penjualan Kenaikan
Penjualan
Penjualan

1 2009 Rp431.005.500 - 0.00%

2 2010 Rp441.448.500 Rp10.443.000 2,42%

3 2012 Rp453.206.000 Rp11.757.500 2,66%

4 2013 Rp472.092.500 Rp18.886.500 4,17%

5 2014 Rp498.137.500 Rp26.045.000 5,52%

6 2015 Rp526.582.500 Rp28.445.000 5,71%

7 2016 Rp556.500.000 Rp29.917.500 5,68%

8 2017 Rp587.518.000 Rp31.018.000 5,57%

9 2018 Rp621.289.000 Rp33.771.000 5,75%


Sumber : Usaha Marning jagung L.G Jaya

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pengunaan strategi pemasaran

yaitunya strategi distribusi memberikan dampak terhadap penjualan marning

jagung L.G Jaya. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa presentase kenaikan

penjulan yang terjadi pada tahun 2010 sebesar 2.48% dibandingkan pada

tahun 2009, sedangkan presentase kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2015

dimana presentase kenaikan penjualan sebesar 5.56%.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dalam penelitian ini peneliti ingin

mengetahui “Efektivitas Saluran Distribusi dan Dampaknya Terhadap


18

Penjualan Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus : Marning

Jagung L.G Jaya Bukittinggi)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Wilayah distribusi usaha marning jagung L.G jaya mencakup wilayah

Sumatera barat, Riau, dan Jambi

2. Usaha marning jagung L.G Jaya menggunakan model saluran distribusi

yang berbeda sesuai dengan wilayah pendistribusian produk.

3. Kenaikan penjualan tertinggi marning jagung L.G Jaya terjadi pada

2018

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah Efektivitas Saluran Distribusi

Menurut Perpektif Ekonomi Islam dan Dampaknya terhadap Penjualan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah yang diteliti yaitu “ Bagaimana pengaruh saluran

distribusi terhadap penjualan marning jagung L.G Jaya ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


19

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

dampak saluran distribusi terhadap penjualan Marning Jagung L.G Jaya

Bukittinggi.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Secara Akademik, penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan

studi dan memperoleh gelar sarjana Ekonomi Islam Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi

b. Secara Teoritis, penelitian ini dapat memberi masukan kepada Usaha

Marning Jagung L.G Jaya dalam menentukan strategi yang akan

digunakan dalam pendistribusian produknya.

c. Secara Praktis, penelitian ini bisa menjadi referensi dan sumber

pengetahuan bagi akademik, mahasiswa, dan perusahaan dalam

rangka mengetahui bagaimana saluran distribusi yang efektif dan

bagaimana dampak pemilihan saluran distribusi terhadap penjualan.

F. Penjelasan Judul
20

Untuk mengatasi kesalahpahaman dari judul yang diteliti maka

penjelasan judul dari karya ilmiah ini adalah

Efektivitas : Dalam kamus bahasa Indonesia efektifitas berasal

Saluran dari kata efektif yang berarti “ mempunyai nilai yang

Distribusi efektif, pengaruh atau akibat, biasa memberikan

hasil yang memuaskan”. Sedangkan saluran distribusi

merupakan saluran yang dilalui oleh produk dari

produsen ke pengguna akhir.7

Penjualan : Suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan

rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha

pemuasan kebutuhan yang diinginkan pembeli, guna

mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.8

Ekonomi Islam :
Suatu pengetahuan dan aplikasi dari perintah dan

peraturan dalam syariah yaitu untuk menghindari

ketidakadilan dalam perolehan dan pembagian

sumberdaya material agar memberikan kepuasan

manusia, sehingga memungkinkan manusia

melaksanakan tanggung jawabnya terhadap Tuhan

dan masyarakat.9

7
Fajar Laksana,Manajemen Pemasaran,( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.123
8
Julius C, Rumpah dan Marcus Susanto, Kamus Besar bahsa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2008), h. 726
9
Imamudin Yuliadi, Ekonomi Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2006), h. 6
21

Jadi maksud dari judul skripsi ini adalah untuk melihat apakah kebijakan

saluran distribusi yang digunakan usaha marning jagung L.G jaya sudah

efektif dan apakah saluran yang digunakan sudah sesuai dengan konsep

ekonomi islam, serta dampaknya terhadap penjualan yang diperoleh oleh

usaha marning jagung L.G jaya.


22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Distribusi

1. Pengertian Distribusi

Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari

dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat

menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa

adanya distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya

dan konsumen akan kesulitan untuk memperoleh barang/jasa yang

ditawarkan produsen. Secara umum distribusi artinya proses yang

menunjuakan penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan

masyarakat konsumen. Produsen artinya orang yang melakukan kegiatan

produksi, sedangkan konsumen artinya orang yang menggunakan atau

memakai barang/jasa dan orang yang melakukan kegiatan distribusi

disebut distributor.

Banyak produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk

mengirimkam produk-produknya ke pasar. Perantara pemasaran

merupakan suatu saluran pemasaran (juga disebut sebagai saluran

perdagangan atau saluran distribusi).10 Dalam suatu perusahaan saluran

distribusi sangat penting untuk dijaga dan dipertahankan dengan baik.

Sebab saluran distribusi adalah rangkaian jalur yang membawa produk

10
Thamrin Abdullah, Manajemen Pemasaran,( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h.
207
23

dari produsen kepada konsumen, apabila saluran distribusi itu tidak

efektif dan efisien maka setiap produk yang akan sampai ketangan

konsumen akan mengalami kendala yang nantinya akan merugikan

produsen sendiri dan konsumen tentunya.

Menurut C. Gleen Walters yang dikutip oleh Basu Swastha, Saluran

Distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang

mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk

untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.11

Dari semua definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dinamakan saluran Distribusi selalu melibatkan unsur produsen,

konsumen, juga perantara yang berfungsi sebagai pemindahan

kepemilikan barang. Perantara juga merupakan bagian dari saluran

distribusi meskipun mereka tidak memiliki hak atas kepemilikan barang.

Dari definisi diatas dapat diketahui adanya unsur penting yang ada

dalam saluran distribusi, yaitu:

a. Saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada diantara

lembaga yang mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan.

b. Saluran distribusi merupakan arus yang ditempuh dalam

menggerakan hak milik atas suatu barang.

11
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2008), h. 286
24

c. Saluran distribusi terdiri dari produsen, perantara dan konsumen

menjadi anggotanya.

d. Kegiatan masing-masing saluran tersebut adalah membantu

kelancaran dalam menggerakan hak atas suatu barang.

Saluran distribusi dapat merupakan proses yang singkat dari

pemasok ke pelanggan tetapi dapat juga mencakup beberapa perantara

yang saling berhubugan, seperti grosir, distributor, agen dan pengecer.

Masing-masing perantara akan menerima barang dengan satu poin

penetapan harga dan kemudian bergerak ke poin penetapan harga yang

lebih tinggi sampai pada ke pembeli akhir.

2. Strategi Pendistribusian Barang

Umumnya strategi bergantung pada jenis produk dan tingkat

cakupan pasa yang paling efektif dalam menyampaikan produk kepada

sebagain pelanggan. Tenaga pemasaran berusaha keras untuk menjadikan

suatu produk dapat dicapai pada banyak lokasi sehingga mampu

memenuhi kebutuhan pelanggan. Ada tiga strategi yang digunkan dalam

pendistribusian barang, yakni :12

a. Distribusi intensif

Menyangkut pendistribusian produk melalui sebanyak mungkin

saluran distribusi dan anggota saluran (baik grosir maupun eceran).

12
Ricky W. Griffin & Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan, ( Jakarta : Erlangga, 2006),
h. 341
25

Distribusi ini umumnya digunakan untuk barang-barang konsumsi

berbiaya rendah dengan daya tarik yang luas.

b. Distribusi eksklusif

Distribusi yang sering digunakan oleh perusahaan yang

menghasilkan produk bergensi dengan harga tinggi. Biasanya

perusahaan akan memberikan hak eksklusif untuk mendistribusikan

atau menjual produk tertentu ke sejumlahb grosir atau pengecer yang

terbatas.

c. Distribusi selektif

Produsen hanya memilih grosir dan pengecer yang akan

memberikan perhatian khusus pada produk tertentu dalam upaya

penjualan, manfaat pajangan, dan lainnya. Kebijakan distribusi

selektif kebanyakan digunkan untuk produk konsumsi seperti

peralatan dan perabotan rumah tangga.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi

Dalam memilih dan menentukan saluran distribusi yang akan

digunkan perusahaan harus mempertimbangkan situasi dan kondisi

perusahaan sebab pemilihan saluran distribusi bagi perusahaan yang satu

belum tentu cocok ditetapkan pada perusahaan lain. Oleh karena itu

pentingnya saluran distribusi ini sebab suatu mata rantai yang cocok

untuk perusahaan tertentu belum tentu cocok untuk perusahaan lain.

Demikian pula sebaliknya dengan kata lain rantai yang tepay bagi suatu
26

perusahaan adalah tergantung situasi dan kondisi dari perusahaan itu.

Untuk itu disini akan dikemukakan beberapa pedoman yang dapat

dipakai sebagai bahan pertimbangan didalam pemilihan saluran distribusi

yang tepat. Bebrapa pedoman memilih saluran distribusi adalah sebagai

berikut :13

a. Sifat-sifat barang

b. Sifat pembayaran barang

c. Alternatif biaya

d. Modal yang dapat disediakan

e. Tingkat keuntungan

f. Jumlah pemebelian

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah perusahaan dalam

pemilihan saluran distribusi adalah :14

a. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar

Karakteristik pelanggan memengaruhi keputuan apakah

menggunkan suatu pendekatan distribusi langsung. Perusahaan harus

mempertimbangkan jumlah dan frekuensi pembelian. Juga perlu

mempertimbangkan sasaran pelanggan apakah sasarannya pasar

konsumen atau pasar industri. Lokasi geografis dan ukuran pasar


13
M. Mursid, Manajemen Pemasaran,( Jakarta : Bumi aksara, 2014), h. 89-90.
14
Dedi Purwana, Studi Kelayakan Bisnis, (Depok : PT. Grafindo Persada, 2016), h. 91
27

juga penting dipertimbangkan. Biaya pemasaran murah, dan harga

yang ditetapkan tidak perlu mempertimbangkan biaya pemasaran.

Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan adalah :

1) Konsumen dan pasar Industri

Apabila pasarnya berupa pasar industri, pengecer jarang

atau bahkan tidak pernah dimanfaatkan dalam saluran ini. Jika

pasarnya berupa pasar barang konsumsi, perusahaan sebaiknya

menggunkan satu atau lebih dari satu saluran.

2) Jumlah pembeli potensial

Jika jumlah pembeli atau konsumen relatif kecil dipasar,

perusahaan dapat mengadakan penjualan langsung kepada

pemakai.

3) Pasar segala geografis

Secara geografis pasar dapat dibagi atas beberapa

kosentrasi, seperti area industri tekstil, area industri kertas dan

sebagainya. Untuk daera kosentrasi yang mempunyai tingkat

kepadatan tinggi, perusahaan dapat menggunakan distribusi

industri.

4) Jumlah pesanan
28

Volume penjualan dari sebuah perusahaan sangat

berpengaruh terhadap saluran yang dipakai. Jika volume yang

dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar atau relatif kecil,

perusahaan dapat menggunakan distribusi industri (untuk

barang-barang jenis perlengkapan operasi).

5) Kebiasaan dalam pembelian

Kebiasaan membeli dari konsumen akhir atau pemakai

industri (seperti kemauan untuk membelanjakan uangnya,

tertariknya pembeli dengan kredit, lebih senang melakukan

pembelian yang tidak berkali-kali, dan tertariknya kepada

pelayanan penjualan) akan mempengaruhi politik penyaluran.

b. Karakteristik produk

Produk yang kompleks dibuat khusus dan mahal cenderung

menggunakan saluran distribusi yang pendek dan langsung.

Misalnya, alat-alat kedokteran. Daur hidup produk juga menentukan

pilihan saluran distribusi, pada tahap awal pembuatan produk dijual

secara langsung tetapi dalam perkembangannya dapat menggunakan

jasa perantara. Kepekaan produk, produk yang tidak tahan lama

memerlukan saluran distribusi yang pendek. Beberapa faktor yang

harus dipertimbangakn dari segi produk atau barang-barang adalah :


29

1) Nilai unit

Jika unit dari barang yang dijual relatif rendah, produsen

cenderung untuk menggunakan saluran panjang. Akan tetapi

sebaliknya jika nilai unitnya relatif tinggi saluran yang

digunakan sebaiknya pendek atau langsung.

2) Besar dan berat

Menajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam

hubungan dengan nilai produk secara keseluruhan. Apabila

ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai produk

secara total akan terdapat beban berat bagi produsen. Artinya

produsen akan membebankan pada perantara untuk ikut

menanggungnnya.

3) Mudah rusak

Apabila barang yang dijual mudah rusak, produsen tidak

perlu menggunakan perantara dalam distribusi, atau jika ingin

menggunkaan perantara maka produsen harus memilh perantara

yang memiliki fasilitas tempat penyimpanan yang baik.

4) Sifat teknis

Barang industri seperti instalasi, bahan baku dan peralatan

lainnya biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai


30

industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang

dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan

pemeliharaan serta memberikan pelayanan sebelum atau

sesudah penjual barang.

5) Barang standar dan pesanan

Jika produk yang dijual berupa produk standar atau

produknya dijual berdasarkan pesanan, penyalur tidak perlu

mengadakan persediaan.

6) Luasnya produk line

Jika produsen harus membuat satu macam produk,

perusahaan dapat menggunakan pedagang besar sebagai

penyalurnya. Akan tetapi apabila jenis produk tersebut banyak

diproduksi perusahaan dapat menjual secara langsung ke

konsumen.

c. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan

Produsen memiliki sumber daya keuangan, menajerial dan

pemasaran yang besar, dapat ( lebih baik ) menggunakan saluran

langsung. Sebaliknya perusahaan kecil dan lemah lebih baik

menggunakan jasa perantara.

Dengan demikian, produsen harus mempertimbangkan saluran

distribusi. Hal ini terkait dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan


31

dalam menjual produk oleh perusahaan. Ada beberapa faktor yang

harus dipertimbangkan perusahaan yaitu :

1) Sumber pembelanjaan

Sebuah perusahaan yang kuat dari segi finansial akan

menggunakan perantar lebih sedikit dibandingkan dengan

perusahaan yang finasialnya lemah. Dengan dana yang cukup,

perusahaan dapat menangani sendiri angkutan penjualan. Juag

dapat memberikan kredit dan mendirikan gudangnya sendiri.

Bagi perusahaan yang lemah finasialnya, jasa-jasa seperti ini

biasayna dilakukan oleh perantara.

2) Pengalaman dan kemampuan manajemen

Perusahaan yang menjual produk baru atau ingin memasuki

pasar baru, lebih suka menggunkan perantara agar dapat

memperoleh pengalama distribusi tersebut karenan umumnya

perantara sudah mempunyai pengalaman dan perusahaan

tersebut belum ingin menambah pengalamanya.

3) Pengawasan saluran

Pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat

perhatian produsen dalam kebijakan saluran disribusi pendek.

Perusahaan yang ingi mengawasi saluran distribusinya lebih

keta cenderung memilih saluran yang pendek, walaupun biaya

yang dipergunakan lebih tinggi.


32

4) Pelayanan yang diberikan oleh penjual

Jika produsen memberikan pelayanan yang lebih baik

seperti halnya membangun etalase, mencari pembeli akan

menarik minat perantara untuk menjadi penyalur.

4. Jenis-Jenis Institusi Pemasaran

Adapun saluran distribusi secara garis besar adalah mulai dari mata

rantai manufaktur, grosir, pengecer besar, pengecer dan konsumen.

Semakin banyak saluran distribusi yang digunakan dalam memasarkan

produk, maka semakin tinggi harga sampai tingkat kosumen.15

a. Pedagang besar atau wholesaler

Pedagang besar merupakan perusahaan perantara yang

menhubungkan produsen dengan pedang eceran.

b. Pedagang eceran

Perusahaan yang menjual barang yang diproduksi oleh pihak

lain dan berhubungan langsung dnegan konsumen

c. Agen pemasaran

Agen pemasaran bertindak sebagai promotor dan menerima

pesanan dari pelanggan untuk barang yang diageninya. Untu jasanya

agen akan mendapat komisi berdasarkaan jumlah unit atau nilai

transaksi penjualan.

15
Philip Kotler, Marketing 3.0, (Jakarta : Erlangga, 2010), h. 229
33

5. Jenis-Jenis Saluran Distribusi

Untuk menyalurkan, menyebarkan dan menyampaikan barang-

barang hasil produksi secara cepat dan tepat tentu saja haruslah diketahui

dimana tempat konsumen itu berada. Tanpa mengetahui lokasi atau

tempat tinggal konsumen, maka penyalur barang-barang itu akan menjadi

tidak efektif dan tidak efisien. Tempat dimana konsumen itu berada akan

sangat tergantung dari jenis barang yang dipasarkannya. Apabila kita

memasarkan barang konsumsi maka konsumen akan berada di semua

tempat sehingga dapat dikatakan menyebar dimana-mana, karena

pembelinya adalah perorangan atau rumah tangga. Lain halnya dengan

barang industri dimana pembelinya adalah perusahaan-perusahaan

sehingga dalam hal ini lokasi calon pembelinya tidak menyebar akan

tetapi hanya berada di tempat-tempat tertentu saja dan jumlahnya pun

tidak banyak seperti dalam hal barang konsumsi.16

Kegiatan untuk menyalurkan barang-barang itu dapat dilakukan

dengan cara langsung dari produsen kepada konsumen, akan tetapi dapat

pula secara tidak langsung. Penyaluran tidak langsung berarti harus

menggunakan penylur atau distributor, sedangkan penyaluran langsung

berarti tidak diperlukan adanya penyalur atau distributor. Semua itu

merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen.

16
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 2014), h. 309
34

Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk

saluran distribusi yang mungkin dilakukannya.17

Adapun bentuk-bentuk saluran distribusi yang ada dapat dibedakan

menjadi beberapa macam yaitu:

a. Saluran Distribusi Barang Konsumsi

1) Produsen – Konsumen

2) Produsen - Pengecer – Konsumen

3) Produsen - Pedagang besar - Pengecer – Konsumen

4) Produsen - Agen - Pengecer – Konsumen

5) Produsen - Agen - Pedagang besar - Pengecer – Konsumen.

b. Saluran Distribusi Barang Industri

Ada empat macam saluran yang digunakan untuk mencapai

pemakai industri,18 yaitu:

1) Produsen - Pemakai industry

2) Produsen - Distributor industry - Pemakai industry

3) Produsen - Agen - Pemakai industry

4) Produsen - Agen - Distributor industri - Pemakai industry

17
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 2014), h. 311
18
Danang Sunyoto, Perilaku Konsumen Dan Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2015), h. 181
35

c. Saluran Distribusi untuk Jasa

1) Penyedia Jasa – Konsumen

2) Penyedia Jasa – Agen – Konsumen

3) Penyedia Jasa – Perantara yang Lain – Konsumen

Sedangkan fungsi saluran distribusi yang dilaksanakan oleh

perantara adalah :19

a. Fungsi transaksi

Fungsi in meliputi menghubungi dan mengomunikasikan

dengan calon pelanggan untuk membuat mereka sadar terhadap

produk yang telah ada dan menjelaskan kelebihan dan manfaat dari

produk tersebut.

b. Fungsi logistik

Fungsi ini meliputi mengangkut dan mensortir barang untuk

mengatasi perbedaan tempat sementara. Selain itu juga berfungsi

untuk menyimpan untuk pemeliharaan dan melindungi barang.

c. Fungsi fasilitas

Fungsi ini meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian yakni

mengumpulkan informasi tentang anggota saluran dan pelanggan.

Pembiayaan adalah memastikanbahwa anggota salura memiliki uang

untuk memudahkan aliran barang melalui saluran distribusi sampai

ke konsumen akhir

19
Dedi Purwana, Studi Kelayakan Bisnis,(Depok : Rajawali Pers,2017), h. 92
36

Menurut Suwinto Johan jalur distribusi produk dan jasa, akan

menentukan sukses tidaknya penyampaian sampai ke tangan konsumen.

Kalau jalur distribusi terlalu jauh, maka biaya akan menjadi mahal dan

memerlukan waktu yang panjang. Sebagi contohnya, jika produk kita

adalah produk makanan, dengan jalur distribusi yang panjang, maka

kadaluarsa makanan dan kualitas makanan akan terpengaruhi.20

Saluran distribusi ini memiliki keterkaitan berat dengan pasar

konsumen yang dimasuki, kalau pasar konsumen adalah pasar

pemerintah, pasar industri, biasanya saluran distribusi adalah langsung

dari produsen ke konsumen. Sedangkan untuk pasar konsumen retail,

maka biasanya saluran distribusinya adalah dari produsen ke distributor

ke reatiler baru ke konsumen.21

Sedangkan menurut Sadono Sukirno dalam menjalankan kegiatan

distribusi dan pemasaran barang, setiap perusahaan perlu menentukan

jenis saluran distribusi yang akan digunakan.22 Ada beberapa alternatif

saluran distribus untuk memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan

perusahaan. Pada dasarnya saluran distribusi dibedakan kepada 4 (empat)

pilihan berikut:

a. Saluran langsung produsen ke konsumen

20
Suwinto Johan, studi kelayakan pengembangan bisnis, ( yogyakarta : graha ilmu, 2011),
h.65
21
Suwinto Johan, studi kelayakan pengembangan bisnis, ( yogyakarta : graha ilmu, 2011),
h.66
22
Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Kencana, 2014), h. 231
37

Saluran distribusi ini terutama digunakan untuk memasarkan

barang-barang yang pasarnya terbatas yaitu berada dalam suatu

lokasi di satu kota, desa, atau lokasi kecil lainnya. Contoh-contohnya

: restoran, perusahaan dan toko perabot (yang beroperasi dalam satu

tempat), petani yang menjual barangnya sendiri ke pasar. Jenis

kegiatan lain yang menggunakan saluran distribusi yang demikian

adalah perusahaan pertambangan dan industri pengolahan barang

primer. Contohnya : perusahaan yang menambang minyak bumi dan

perusahaan yang memproses buah kelapa sawit menjual langsung

barangnya kepada konsumen.23

b. Saluran produsen – pengecer – konsumen

Saluran distribusi ini merupakan alternatif kepada perusahaan

yang pemasaranya terbatas di satu lokasi dan perusahaan kecil yang

jumlah penjualannya relatif sedikit untuk setiap lokasi, walaupun

pasaran lebih luas yaitu meliputi satu provinsi atau negara.

Contohnya adalah perusahaan perabot, perusahaan yang

memproduksi makanan ringan yang menggunakan pengawet dan

perusahaan penerbit buku.

c. Saluran produsen – pedagang besar- pengecer – konsumen

Saluran distribusi ini terutama digunkan oleh perusahaan besar

yang pasarnya tersebar diseluruh provinsi dan terutama seluruh


23
Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Kencana, 2014), h. 232
38

negara. Sebagian perusahaan mengekspor produksinya ke luar

negara. Penggunaan saluran ini terutama didasarkan kepada

pertimbangan biaya dan masalah administratif. Apabila jumlah

pengecernya terlalu besar, dan terbsar diseluruh negara, lebih baik

menggunakan pedagang besar sebagai agen penjualan barang yang

diproduksikan. Dengan cara ini biaya pemasaran dapat

diminimumkan dan administratif pemasaran disederhanakan.

Contohnya adalah perusahaan yang menghasulkan narang makan

yang diawetkan, perusahaan yang menghasilkan barang kosmetik

dan berbagi perusahaan yang menghasilkan barang palstik.24

d. Saluran produsen – agen penjual – konsumen, atau produsen – agen

penjual – pengecer – konsumen.

Yang dimaksudkan dengan agen penjualan adalah perusahaan

yang ditunjuk produsen untuk memasarkan hasil produksinya dan

mendapt komisi berdasarkan kepada volume atau nilai barang yang

dijualnya. Perusahaan keagenan tersebut tidak menyimpan dan

membeli barang yang dijualnya. Perusahaan itu bertindak sebagai

perantara penjualan. Perusahaan agen penjual dapat bertindak (1)

sebagai pedagang besar, yaitu apabila perusahaan itu

menghubungkan perusahaan kepada pengecer atau (2) sebagai

pengecer yaitu apabila agen penjuala memeasarkan barang produsen

kepada pengecer. Contoh perusahaan agen penjualan telah

24
Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Kencana, 2014), h. 232
39

dinyatakan sebelum ini yaitu agen agen real estate, agen tiket

penerbangan dan tiket pengangkutan lainnya.

Untuk menyalurkan, menyebarkan dan menyampaikan barang-

barang hasil produksi secara cepat dan tepat tentu saja haruslah diketahui

dimana tempat konsumen itu berada. Tanpa mengetahui lokasi atau

tempat tinggal konsumen, maka penyalur barang-barang itu akan menjadi

tidak efektif dan tidak efisien. Tempat dimana konsumen itu berada akan

sangat tergantung dari jenis barang yang dipasarkannya. Apabila kita

memasarkan barang konsumsi maka konsumen akan berada di semua

tempat sehingga dapat dikatakan menyebar dimana-mana, karena

pembelinya adalah perorangan atau rumah tangga. Lain halnya dengan

barang industri dimana pembelinya adalah perusahaan-perusahaan

sehingga dalam hal ini lokasi calon pembelinya tidak menyebar akan

tetapi hanya berada di tempat-tempat tertentu saja dan jumlahnyapun

tidak banyak seperti dalam hal barang konsumsi.25

Kegiatan untuk menyalurkan barang-barang itu dapat dilakukan

dengan cara langsung dari produsen kepada konsumen, akan tetapi dapat

pula secara tidak langsung. Penyaluran tidak langsung berarti harus

menggunakan penyalur atau distributor, sedangkan penyaluran langsung

berarti tidak diperlukan adanya penyalur atau distributor. Semua itu

merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen.

25
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 2014), h. 309
40

Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk

saluran distribusi yang mungkin dilakukannya.26

6. Pergudangan atau penyimpanan

Menurut Basu Swastha, pergudangan diartikan sebagai penyimpanan

barang-barang sebelum barang tersebut digunakan. Dalam pengertian

ekonomi, pergudangan dapat menciptakan kegunaan waktu. Ini berarti

nilai atau kegunaan barang dapat ditingkatkan melalui penyimpanan

dengan menyampaikan suatu keseimbangan yang lebih baik antara

permintaan dan penawaran.27

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

pergudangan/penyimpanan (storage) merupaka tempat atau fasilitas yang

dimiliki sebuah perusahaan untuk menyimpan barang yang

diproduksinya sebelum barang tersebut didistribusikan kepada

konsumen. Adapun fungsi dari penyimpanan itu sendiri yaitu :

a. Penyimpanan memungkinkan produsen dan perantara untuk

menyimpan persediaan pada tempat-tempat yang di inginkan yang

siap untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

b. Penyimpanan dapat mempertinggi nilai barang dan membuatnya

lebih tersedia pada saat pelanggan menginginkannya.

26
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 2014), h. 311
27
Basu Swastha, Azas- Azas Marketing,( Liberty Offset : Yogyakarta), h. 327
41

Dalam penentuan letak gudang, keputusan menajemen dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yakni :

a. Jenis barang

b. Biaya transportasi

c. Pasar

d. Sewa

e. Penyediaan tenaga kerja

f. Pajak

g. Kondisi geografis persaingan

Setiap perusahaan menginginkan agar barangnya tak perlu

digudangkan. Hal ini dikarenakan adanya biaya tambahan untuk

penggudangan, penyimpanan inventaris ( stok barang) ada tiga faktor

penting yang menyebabkan perusahaan memerlukan peenggudangan

untuk barang yang diproduksinya.

a. Adanya perbedaan antara pola produksi dan pola konsumsi

b. Keadaan pasaraan yang tersebar diberbagai daerah dan terapat

permintaan keseluruhan yang cukup besar.

c. Adanya perbedaan yang beralku di antara masa produksi dan masa

konsumsi yang cukup nyata.


42

Dari segi fungsinya, gudang yang digunakan untuk menyimoan

barang perusahaan di bedakan kepada dua jenis.

a. Gudang untuk menyimpan barang yang keluar dari pabrik

b. Gudang tempat penyimpanan barang yang akan didistribusikan

(distribution center).

7. Transportasi

Memilih dengan teliti tentang cara terbaik untuk mengangkut barang

ke lokasi pedagang besar (distributor) Atau pedagang eceran, akan

memberikan sumbangan penting kepada usaha untuk mengurangi biaya

pemasaran. Jenis alat pengangkutan yang digunakan tergantung kepada

lokasi distributor dan pengecer. Alat pengankutan dapat dibedakan

kepada tiga jenis yakni kapal, kereta api, truk dan pengangkutan udara.

Menurut Basu Swastha, transportasi adalah kegiatan pemindahaan

atau pengiriman barang yang dilakukan baik melalui jalur darat, laut,

maupun udara yang dilakukan oleh pihak tertentu dalam upaya untuk

meningkatkan penjualan barang.28

Transportasi diperlukan karena sumber kebutuhan manusia tidak

terdapat di sembarang tempat, sehingga terdapat kesenjangan jarak antar

lokasi sumber, lokasi produksi dan lokasi manusia sebagai konsumen.

28
Basu Swastha, Azas- Azas Marketing,( Liberty Offset : Yogyakarta), h. 220.
43

Kesenjangan jarak inilah yang melahirkan kegiatan pengangkutan. Ada

lima unsur poko transportasi, yaitu :

a. Manusia, yang membutuhkan transportasi

b. Barang, yang diperlukan manusia

c. Kendaraan, sebagai sarana transportasi

d. Jalan, sebagai prasarana transportasi

e. Organisasi sebagai pengelola transportasi.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa transportasi

sangat berperan penting dalam perpindahan barang atau manusia dari

suatu tempat ke tempat yang lain. Dengan adanya sarana transportasi

maka kegiatan memindahkan barang atau mendistribusikan barang suatu

perusahaan akan menjadi lebih mudah. Selain itu salah satu dampak yang

timbul dari adanya sarana transportasi adalah bertambah tingginya nilai

suatu barang, dimana nilai suatu barang memungkinkan akan menjadi

lebih tinggi ketika sampai di tempat tujuan daripada di tempat asal. Nilai

yang diberiksn oleh transportasi adalh berupa nilai tempat dan nilai

waktu. Kedua nilai ini diperoleh jika barang telah diangkut ketempat

dimana nilainya lebih tinggi dan dapat dimanfaatkan tepat pada

waktunya.
44

Pemilihan jenis alat angkutan umumnya akan digunakan oleh

perusahaan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor

sebagai berikut :29

a. Karakteristik Operasinya

Keputusan menajemen untuk menggunakan alat angkutan umum

(common carrier) dapat didasarkan pada penilaian dari karakteristik

operasinya, yakni : kecepatan dalam pengiriman, frekuensi jasanya,

kemampuan/kapasitas, fleksibilitas operasinya dan ketergantungan

dari jasa tersebut.

b. Pendekatan Biaya Total

Adanya menajemen logistik yang baik akan memudahkan bagi

menager dalam mengadakan pengawasan serta mengurangi biaya

operasinya. Penggunaan kereta api dalam pengankutan barang, dapat

menghemat biaya daripada pesawat terbang. Tetapi penggunaan

kereta api dapat memperpanjang jangka waktu investasi yang

tertanam pada barang-barang, memperpanjang jangka waktu

pembayaran dari pelanggan, bahkan langganan dapat beralih

memebeli dari persaing yang menawarkan pengiriman yang lebih

cepat.

Dengan pendekatan ini, jumlah biaya dari distribusi dapat

dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

29
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta : Liberty
Offset,2005), h. 325
45

D = T + FW + VW + S

Keterangan :

D = biaya distribusi total

T = biaya pengankutan total

FW = biaya simpan ( digudang ) tetap total

VW = biaya simpan (digudang) variabel total, termasuk persediaan

S = biaya total dari penjualan yang hilang untuk

menyeimbangkan kelambatan dalam pengiriman.

c. Pendekatan Biaya Transport

Sebelum menyesuaiakan biaya distribusinya, sering perusahaan

mendirikan pabrik dan gudangnya. Dalam hal ini, perusahaan

mempunyai berapa alternatif pilihan untuk menggunakan alat

angkutan yang akan digunakan baik itu untuk di lingkungan pabrik

maupun digudang yang sudah berdiri, yaitu :

1) Alat angkut yang di pergunakan harus dibeli

2) Alat angkut ya ng diperlukan harus disewa dari perusahaan lain

dan menggunakannya dengan bebas

3) Menggunakan alat angkutan umum, atau alat angkut yang

dicarter

4) Menggunakan kombinasi dari ketiganya.

B. Perspektif Islam Tentang Distribusi


46

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi lebih lanjut setelah produksi dan

konsumsi. Hasil produksi yang diperoleh kemudian diseebarkan dan

dipindahtangankan dari satu pihak ke pihak lain. Menurut Nitisemito saluran

distribusi adalah lembaga-lembaga distributor penyalur yang mempunyai

kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang atau jasa dari

produsen ke konsumen

Mekanisme yaang digunakan dalam distribusi ini tiada lain adalah

dengan cara pertukaran (mubadalah) antara hasil produksi dengan

hasilproduksi lainnya atau antara hasil produksi dengan alat tukar (uang). Di

dalam syariat islam bentuk distribusi ini dikemukakan dalam pembahasan

tentang „aqad (transaksi).30

Usaha untuk mempelancar arus barang/jasa dari produsen ke konsumen,

maka salah satu faktor penting yang tidak boleh di abaikan adalah

pendistribusian. Menurut David A. Revsan yang dikutip oleh Abdul Aziz

dalam buku etika bisnis perspektif islam, distribusi merupakan suatu jalur

yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya

sampai pada pemakai. Jadi, distribusi adalah kegiatan ekonomi yang

menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan

jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari

barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.31

30
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam,(Bandung:Alfabeta,2013), h. 175
31
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam,(Bandung:Alfabeta,2013), h. 176
47

Adapun maksud distribusi ditinjau dari segi bahasa menurut collins yang

dikutip oleh Abdul Aziz dalam buku etika bisnis perspektif islam distribusi

adalah proses penyimpanan dan penyaluran produk kepada pelanggan,

diantaranya sering kali melalui perantara. Definisi yang dikemukakan collins

diatas memiliki kajian yang sempit. Hal ini disebabkan definisi tersebut

ceenderrung mengarah pada perilaku ekonomi yaang bersifat individual.

Namun dari definisi di atas dapat ditarik perpaduan, di mana dalam distribusi

terdapat sebuah proses pendapatan dan penegluaran dari sumber daya yang

dimiliki oleh negara (mencakup prinsip take and give ).

Adapun prinsip utama dalam konsep distribusi menurut pandangan islam

ialah peningkatan dan pembagian bagi hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan

dapat ditingkatkan. Dengan demikian, kekayaan yang ada dapat melimpah

secara merata dan tidak hanya beredar diantara golongan tertentu saja.

Sementara mengemukakan definisi distribusi yang dikutip oleh Abdul Aziz

dalam buku etika bisnis perspektif islam distribusi adalah transfer (

mentasharufkan ) pendapatan kekayaan antarindividu dengan cara pertukaran

( melalui pasar ) atau dengan cara lain, seperti warisan, shadaqah, wakaf dan

zakat.

Dengan demikian konsep ekonomi dibidang distribusi yang ditawarkan

oleh islam. Islam mengenalkan konsep pembagian hasil kekayaan negara

melalui distribusi tersebut, seperti zakat, wakaf, warisan dan lainnya.

Distribusi seperti diatas dapat dikatan sebagai makna distribusi secara luas.
48

Sementara distribusi dalam arti penyebaran dan penukaran hasil produksi

lain, islam telah memberikan tuntunan yang wajib diikuti oleh pelaku

ekonomi muslim. Tuntunan tersebut secara hukum normatif tertuang dalam

fiqh muamalah.

Distribusi bisa disebut juga marketing dan islam ibarat dua sisi mata uang

logam. Keduannya tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut dikarenakan sebelum

orang mengenal disiplin ilmu marketing, Al Qur‟an sudah lebih dahulu

menjelaskan tentang marketing, hal tersebut kemudian diaplikasikan oleh

rasulullah dalam bermuamalah. Seseorang yang ingin menekuni dunia

distributor (marketing) harus memahami beberapa persyaratan. Persyaratan

itu antara nya adalah :32

1. Memiliki daya analisi yang bagus terhadap calon konsumennya. Konsep

ini sejalan dengan Q.S Al-Jumu‟ah ayat 10 :

          

    


Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.

Berikutnya, senang bergaul atau bertemu dengan orang lain. Islam

mengajarkan silaturahmi dapat melahirkan kebaikan, baik usia maupun

rezeki. Syarat selanjutnya, tidak putus asa dan selalu memiliki strategi.

Terakhir, dapat menentukan produk yang akan dijual.

32
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam,(Bandung:Alfabeta,2013), h. 181
49

Prof. DR. Sayhrin Harahap menjelaskan salah satu ayat Al-Qur‟an

yang berkaiatan dengan etika marketing, yaitu :

           

           

  


Artinya : (yaitu) delapan binatang yang berpasangan, sepasang domba,
sepasang dari kambing. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang
diharamkan Allah ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam
kandungan dua betinanya?" Terangkanlah kepadaku dengan berdasar
pengetahuan jika kamu memang orang-orang yang benar.

Ayat tersebut mengajarkan kepada kita bahwa untuk menyakinkan

seseorang terhadap kebaikan yang kita jelaskan haruslah berdasarkan

ilmu pengetahuan, data dan fakta. Jadi, dalam menjelaskan manfaat

produk, peranan data dan fakta sangat penting, bahkan seringkali data

dan fakta jauh lebih berpengaruh dari pada penjelasan.

2. Kesungguhan dalam menjual

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Qhashash ayat 77

yang berbunyi :
50

            

              

  


Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

3. Selalu berbuat jujur

Seorang marketer dituntut jujur .rasulullah bersabda, “Allah akan

memberikan rahmat kepada orang yang berusaha dengan halal,

membelanjakan harta dengan hemat, dan dapat menyisihkan uang pada

saat ia fakir dan membutuhkannya “.

Pada hadits lain dijelaskan, “ dari abu dzar bahwa rasulullah

bersabda, “ ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah

pada hari kiamat, dan Allah tidak mau melihat mereka dan tidak mau

mengampuni mereka, bahkan mendapat azab yang pedih.” Katanya lagi

“ mereka itu menyesal dan merugi.” Lalu sahabat bertanya, “ wahai

rasulullah saw siapakah mereka itu ?” jawab rasul Allah, “ orang yang

melabuhkan kainnya,orang yang mengungkit pemberiannya dan orang

melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.”(HR. Muslim)

Sumpah palsu artinya memberikan keterangan dusta dengan tujuan

agar dagangannya laku. Sikap demikian sangat dibenci Allah sehingga


51

rasulullah mengingatkan, “ dari abi qatadah ru sesungguhnya dia telah

mendengar Rasul Allah bersabda, “ janganlah jual beli dengan banyak

sumpah, karena perbuatan semacam itu berarti berbuat nifaq, kemudian

akan dihapuskan berkahnya.” (HR. Muslim ).

Dengan demikian dapat disimpulakn bahwa dalam distribusi barang dan

jasa secara umum, para pelaku harus memperhatikan etika ekonomi, yakni :33

1. Pemerataan

a. Pemerataan ke berbagai daerah, distribusi harus merata ke berbagai

daerah yang membutuhkan.

b. Pemerataan kesempatan usaha, produsen besar harus memberikan

kesempatan pada pedagang eceran dan agen untuk berusaha.

2. Keadilan

a. Keadilan terhadap produsen sejenis. Dalam memasarkan produk,

tidak boleh saling menjatuhkan satu sama lain. Boleh memamerkan

keunggulan, tetapi tidak boleh menjelekan produk lain.

b. Keadilan terhadap konsumen. Produsen sebaiknya memberikan

informasi yang jelas, sehingga konsumen tidak dirugikan. Contoh

nya setiap kemasan dituliskan masa kadaluarsa dan label halal.

3. Ketetapan waktu dan kualitas

33
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam,(Bandung:Alfabeta,2013), h. 183
52

Dalam pendistribusian barang sangat diperlukan ketetpan waktu

terutama yang masa kadaluarsanya singkat. Demikian juga dengan

kualitas yang harus terjaga dalam pendistribusian saat barang disalurkan,

upayaka tidak ada kerusakan, kerusakan barang berpengaruh pada harga

yang sampai pada konsumen.

Imam Al-Ghazali dalam kitab monumentalnya berjudul Ihya Ulumudin

menjelaskan beberapa etika yang perlu disikapi oleh para distributor atau

marketing diantarannya adalah :34

1. Sebagai seorang distributor ( marketing ) harus bersifat amanah.

Amanah berarti setia dan jujujr dalam melaksanakan kegiatan dengan

penuh tanggung jawab, baik berupa tugas, harta maupun benda. Sifat

amanah ini merupakan printah Allah kepada setiap Muslim.

2. Sebagi seorang distributor (marketing) harus bisa menepati janji yaqng

dibuat bersama baik kepada sesama muslim maupun non muslim.

3. Sebagai seorang distributor (marketing) hendaknya berlaku benar dalam

perkataan dan juga perbuatan. Benar dalam perkataan ialah menyatakan

perkara yang benar dan tidak menyembunyikan rahasian kecuali untuk

menjaga nama baik seseorang. Benar dalam perbutan ialah mengerjkan

sesuatu selaras dengan tuntunan agamanya.

34
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam,(Bandung:Alfabeta,2013), h. 184
53

4. Sebgai seorang distributor (marketing) hendaknya bersikap ikhlas.

Ikhlas berati suatu pekerjaan karena Allah semata-mata dan bukan karena

mengharapkan balasan, pujian dan kemasyhuran. Ini artinya, ketika

memasarkan suatu produk, maka tidak boleh menghalalkan segala cara.

5. Sebagai distributor (marketing) harus berlaku adil yakni memerikan hak

kepada orang yang memiliki hak tanpa menguranginya. Berlaku adil

kepada sesama manusia, baik muslim maupun non muslim adalah

perintah Allah. (Q.S. 16:90)

          

       


Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

6. Sebagai seorang distributor (marketing) harus bisa menjaga kesabaran

dalam menhadapi ujian, cobaan, dan kesulitan di lapangan maupun

ditempat kerja.

7. Sebagai distributor (marketing) harus mempunyai sifat kasih dan sayang

kepada sesama, baik sebagai pelanggan tetap maupun tidak.

8. Sebagai distributor (marketing) juga harus bisa atau mudah memaafkan.

Sifat sedia memaafkan kesalaahn dan kekhilafan orang sangatlah

dianjurkan oleh islam.


54

9. Sebagai distributor (marketing) harus berani mengambil resiko tetapi

perhitungan. Artinya, berani dalam arti mampu menguasai hawa nafsu

dan jiwa pada waktu marah dan dalam keadaaan dicoba. Berani yang

dimaksudkan adalah berani sesuai dengan sikap kepatutan dan bukan

berani yang bersifat membabi buta.

10. Sebagai seorang dsitributor (marketing) harus kuat dan tabah serta

mempunyai sifat malu. Kuat dalam arti mau bekerja keras untuk

melawan kemalasan dalam bekerja. Seorang muslim juga disamping kuat

jasmani harus kuat rohani

11. Memelihara kesucian diri merupakan bagian pentiing bagi seorang

distributor atau marketing. Sifat iffah menjaga diri dari sega keburukan

supaya terpelihara kehormatan diri.

C. Penjualan

1. Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan hal penting dalam pemasaran, kadang-kadang

orang mempunyai salah pengertian tetang istilah penjualan yang

dianggap sama dengan istilah pemasaran. Kedua istilah tersebut

mempunai ruang lingkup yang berbeda.

Penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang

ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,menguasai atau


55

mempertahankan hubungan pertukaran yang sehingga menguntungkan

bagi pihak lain.35

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan

rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan

kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang

menghasilkan laba. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang

dilakukan manusia untuk menyampaikan barang yang diperlukan

konsumen. Dengan adanya penjualan individu-individu bisa saling

bertemu muka untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau

mempertahankan hubungan pertukaran sehingga saling menguntungkan.

2. Tujuan Penjualan

Menurut Basu Swastha tujuan umum penjualan dalam perusahaan

adalah untuk mencapai volume penjualan tertentu, memperoleh laba dan

untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.36

a. Mencapai volume penjualan tertentu

Dalam melakukan aktivitas penjualan tidak terlepas dari berapa

banyak barang yang sudah dijual oleh perusahaan, bahkan sebuah

perusahaan selalu mempunyai target dalam melakukan penjualan.

Target dalam melakukan penjualan selain sebagai motivasi dan

35
Philip Kotler, Menajemen Pemasaran Analisis Planning Control, ( Jakarta : Erlangga,
2009), h. 16
36
Basu Swastha Dh dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,
2008), h. 404
56

perangsang bagi para penjual untuk mencapai target penjualan yang

sudah ditetapkan, juga sebagai kesuksesan produk itu sendiri.

b. Mendapatkan laba tertentu

Banyak diantara para penjual yang melakukan aktivitas

penjualan karena ingin mendapatkan suatu keuntungan. Begitu juga

dengan perusahaan yang menjual barang atau jasa yang

diproduksinya, mereka berharap mendapatkan laba tertentu sesuai

dengan kondisi dan target perusahaan itu sendiri.

c. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Pada umumnya banyak perusahaan yang berkembang dan

tumbuh karena penjualan meningkat, baik itu perusahaan jasa mupun

perusahaan non jasa. Pertumbuhan suatu perusahaan dapat dilihat

dari beberapa banyak produk atau barang yang dijualnya dan

seberapa besar laba yang diperoleh.

Ketiga tujuan tersebut untuk mencapainya tidak sepenuhnya hanya

dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para penjual. Pimpinan

perusahaan dalam hal ini juga harus mampu mengkoordinir semua fungsi

yang ada dalam perusahaan, antara lain bagian produksi, personalia,

keuangan, dan pemasaran.

Agar tercapai volume penjualan yang ditargetkan, maka perusahaan

harus melakukan kegiatan penjualan. Penjualan merupakan fungsi yang

memegang peranan penting dalam bidang pemasaran, karena betapapun


57

lancarnya suatu proses jika fungsi penjualan gagal, maka kelangsungan

hidup perusahaan tidak akan terjamin. Oleh karena itu fungsi penjulan

merupakan standar maju mundurnya suatu perusahaan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

dapat meningkatkan aktivitas perus ahaan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi penjualan sebagai berikut :

a. Kondisi dan Kemampuan Penjual

1) Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan.

2) Harga produk atau jasa.

3) Syarat penjualan, seperti : pembayaran, pengiriman.

b. Kondisi Pasar

1) Jenis pasar

2) Kelompok pembeli

3) Daya beli

4) Frekuensi pembelian

5) Keinginan dan kebutuhan

c. Modal

Dengan modal perusahaan akan dapat melakukan aktivitas yang

bisa meningkatkan volume penjualan.

d. Kondisi Organisasi Perusahaan

Kondisi organisasi yang ada dalam perusahaan bisa

mempengaruhi tingkat penjualan suatu perusahaan.


58

e. Faktor-faktor lain

1) Promosi

2) Distribusi

D. Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang memiliki pendekatan dengan

penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut dalam bentuk skripsi untuk

memenuhi tugas akhir dalam strata satu diberbagai perguruan tinggi di

Indonesia. Beberapa penelitian tersebut antara lain:

Skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Modal Dan Pola Distribusi

Terhadap Tingkat Penjualan Usaha Bordir Rumahan Di Kec. Mandiangin

Koto Selayan Bukittinggi. Skripsi ini ditulis oleh saudari Zurna Rahim yang

berasal dari IAIN Bukittinggi , ditulis pada tahun 2018. Yang menjadi

rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) Sejauhmana Pengaruh Modal

Terhadap Tingkatan Penjualan Usaha Bordir Rumahan Di Kec. Mandiangin

Koto Selayan Bukittinggi. (2) Sejauhmana Pengaruh Pola Distribusi Terhadap

Tingkatan Penjualan Usaha Bordir Rumahan Di Kec. Mandiangin Koto

Selayan Bukittinggi. Yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah

Faktor modal dan pola distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penjualan. Pengaruh factor-faktor ini sebesar 23%. Relevansi penelitian ini

dengan penelitian Zurna Rahim yaitu sama-sama membahas Saluran

distribusi, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan Zurna Rahim objek


59

penelitiannya adalah Usaha Bordir Rumahan Di Kec. Mandiangin Koto

Selayan Bukittinggi.37

Skripsi yang berjudul Pelaksanaan Saluran Distribusi Yang Efektif

Dalam Upaya Peningkatan Volume Penjualan Pada Perusahaan Kripik

Tempek Abadi Malang. Skripsi ini ditulis oleh saudara M. Fakthur Rozi yang

berasal dari UIN Malang , ditulis pada tahun 2008. Yang menjadi rumusan

masalah dalam skripsi ini adalah “Bagaimana pelaksanaan Saluran distribusi

yang tepat digunakan dalam meningkatkan volume penjualan kripik tempe

abadi malang ?”. Yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah

distribusi langsung dari produsen ke konsumen dan dari produsen ke

pengecer ke konsumen hal ini karena menggunakan saluran distribusi ini

lebih menguntungkan dari pada saluran menggunakan saluran distribusi dari

produsen ke agen ke pengecer ke konsumen. Sedangkan dari hasil penjualan

dengan meningkatnya prosentase diikuti menurunnya volume penjualan

mengakibatkan terjadinya penumpukan barang, sehingga untuk meramalkan

penjualan ditahun berikutnya akan mengalami kesulitan. Peramalan penjualan

yang tidak menentu seperti meramalkan penjualan yang terlalu tinggi

resikonya adalah terjadinya penumpukan stok barang yang terlalu tinggi

karena produk ini hanya bisa bertahan sekitar 3-4 bulan, bagitu pula

sebaliknya peramalan yang terlalu rendah akan berakibat sulitnya perusahaan

dalam memenuhi permintaan penjualan karena perusahaan dalam

37
Zurna Rahim, Skripsi : “Analisis Pengaruh Modal Dan Pola Distribusi Terhadap Tingkat
Penjualan Usaha Bordir Rumahan Di Kec. Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi” ( Bukittinggi :
IAIN Bukittinggi 2018)
60

memproduksi barang sesuai dengan target yang telah ditetapkan.Relevansi

penelitian ini dengan penelitian M. Fakthur Rozi yaitu sama-sama membahas

Saluran distribusi, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan M. Fakthur

Rozi objek penelitiannya adalah Perusahaan Kripik Tempek Abadi Malang.38

Skripsi yang berjudul Analisis Strategi Distribusi Untuk Meningkatkan

Volume Penjualan PT. Salama Nusantara. Tugas Akhir ini ditulis oleh Oky

Ardiyanta yang berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta , ditulis pada

tahun 2013. Yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1)

Bagaimana strategi distribusi yang dipakai oleh PT. Salama Nusantara ? (2)

Bagaimana strategi distribusi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan

volume penjualan pada PT. Salama Nusantara ?. Yang menjadi kesimpulan

dalam penelitian ini adalah Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Strategi

yang selama ini diterapkan pada PT. Salama Nusantara ada dua, yaitu strategi

distribusi intensif dan selektif. (2) Kendala yang dihadapi oleh PT. Salama

Nusantara dalam melaksanakan strategi distribusi adalah kurangnya jaringan

atau mitra kerja dalam memasarkan produknya, penyampaian barang ke

konsumen akhir tidak tepat waktu, sulitnya memprediksi kebutuhan pasar

akan produk yang dihasilkan dan sulitnya memonitoring saluran distribusi

yang sedang berjalan di lapangan. (3) Strategi yang diterapkan PT. Salama

Nusantara tidak semuanya tepat sasaran. (4) Strategi distribusi yang tepat bagi

PT. Salama Nusantara untuk meningkatkan volume penjualan adalah strategi

38
M. Fakthur Rozi, Skripsi : “Pelaksanaan Saluran Distribusi Yang Efektif Dalam Upaya
Peningkatan Volume Penjualan Pada Perusahaan Kripik Tempek Abadi Malang”, ( Malang :
UIN Malang, 2008)
61

intensif. Relevansi penelitian ini dengan penelitian Oky Ardiyanta yaitu

sama-sama membahas Saluran distribusi, sedangkan perbedaan penelitian ini

dengan Oky Ardiyanta objek penelitiannya adalah PT. Salama Nusantara .39

Jurnal yang berjudul Analisis Saluran Distribusi Hypermarket di Kota

Bandung. Jurnal yang ditulis oleh Samun Jaja Raharja dan Ria Arifianti yang

merupakan Staf Pengajar Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran, ditulis

pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif .

teknik pengumpulan data adalah studi literature dan studi lapangan .hasil

penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan menggunakan saluran distribusi.

Hal ini disebabkan untuk barang berasal dari produsen langsung dan berlaku

untuk perusahaan yang besar seperti hypermarket.40 Relevansi penelitian ini

dengan penelitian Samun Jaja Raharja dan Ria Arifianti yaitu sama-sama

membahas mengenai Saluran Distribusi, Sedangkan perbedaan Penelitian ini

dengan penelitian Samun Jaja Raharja dan Ria Arifianti yaitu objek dan

lokasi penelitiannya.

Jurnal yang berjudul Penentuan Strategi Saluran Distribusi Berdasarkan

Karakteristik Produk Sukses. Jurnal ini ditulis oleh Nurisusilawati dan

Subagyo, Mahasiswa Universitas Gajah Mada pada tahun 2016. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

Market share sebagai parameter penelitiannya, sedangkan objek penelitian ini

39
Oky Ardiyanta, Tugas Akhir :” Analisis Strategi Distribusi Untuk Meningkatkan Volume
Penjualan PT. Salama Nusantara” ( Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta, 2013)
40
Samun Jaja Raharja dan Ria Arifianti, Jurnal :”Analisi Saluran Distribusi Hypermarket Di
Kota Bandung”,(Bandung : Universitas Padjadjaran, 2013).
62

ialah costumer goods. Hasil penelitian ini, pertama strategi saluran distribusi

umum masuk ke dalam kelompok one-dimensional requitment dimana

penambahan nilai pada variabel coverage secara linear akan menaikan market

share. Kedua, koefisien determinasi pada penelitian ini sebesar 16,26%.

Ketiga, trade off terjadi antara variabel coverage dengan variabel service,

product perfomance dan brand.41 Relevansi penelitian ini terletak pada

Saluran Distribusi, sedangkan perbedaanya terletak pada teknik analisa data

yang dilakukan dalam penelitian ini.

Jurnal yang berjudul Analisis Saluran Distribusi Kayu (Studi Kasus CV.

Karya Abadi, Manado). Jurnal ini ditulis oleh Thesa Natasya Karundeng,

Silvya L.Mandey, dan Jacky S.B Sumarauw, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado. Metode penelitian

ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa perusahaan yang menjalankan aktivitas distribusi fisik

yang mengutamakan transportasi dalam pelaksanaan distribusinya. Keputusan

strategi distribusi yang dilaksanakan oleh CV. Karya Abadi adala suatu

strategi yang tepat dalam menjalankan proses distribusi.42 Relevansi

penelitian ini ialah sama-sama membahas mengenai saluran distribusi,

sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitian dan tempat penelitian.

41
Nurisusilawati dan Subagyo, Jurnal : “Penentuan Strategi Saluran Distribusi Berdasarkan
Karakteristik Produk Sukses”, (Yogyakarta : Universitas Gajah Mada, 2016 )
42
Thesa Natasya Karundeng, Silvya L.Mandey, dan Jacky S.B Sumarauw, Jurnal : “Analisis
Saluran Distribusi Kayu (Studi Kasus CV. Karya Abadi, Manado)”, (Manado : Universitas Sam
Ratulangi, 2018)
63

Penelitian ini berbeda dengan studi terdahulu dalam hal, penelitian ini

menfokuskan pada pengukuran efektivitas saluran distribusi yang digunakan

usaha marning jagung L.G Jaya dalam upaya peningkatan Penjualan dan

mengukur dampak saluran distribusi terhadap penjualan.

BAB III
64

METODE PENELITIAN

Metode merupakan cara kerja untuk memahami objek sasaran yang diteliti.

Metode ini dipilih untuk digunakan dalam rangka memperoleh data yang akurat

dan relevan. Data tersebut disusun secara sistematis untuk analisa sesuai dengan

tujuan diadakannya penelitian tersebut.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana data

yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.

Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap

apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi

kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. 43

Subjek yang diteliti adalah pemilik usaha marning jagung L.G jaya yang

beralamat di Parit Antang Tigo Baleh Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh

Kota Bukittinggi.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitiaan ini adalah Usaha Marning Jagung L.G Jaya

yang bertempat di jalan Parit Antang, Kecamataan Aur Birugo Tigo

Baleh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

2. Waktu Penelitian

43
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), h. 51
65

Penelitian ini dilakukan mulai dari pertengahan bulan Mei 2018

sampai selesai.

C. Jenis dan Sumber Data

Data adalah segala keterangan (informasi) mengenai semua hal yang

berkaitan dengan tujuan penelitian.44

1. Jenis Data

Jenis data digunakan adalah data kualitatif yang tidak berupa angka-

angka, atau data yang tidak dapat dihitung , yang berupa keterangan yang

diperoleh dari pemilik usaha marning L.G Jaya.

2. Sumber Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :45

a. Data Primer

Data primer adalah jenis data yang diperoleh dan digali dari

sumber utamanya atau data yang diperoleh dari sumber utamanya

atau data yang diperoleh dari sumber aslinya, baik bersumber dari

orang, tulisan, tempat, maupun berupa data kualitatif atau disebut

data mentah dengan kata lain data primer merupakan data yang

masih murniyang didapat dari lapangan secara langsung dan

memerlukan pengolahan lebih lanjut agar memiliki arti. Berdasarkan

penjelasan tersebut, data primer dalam penelitian ini diperoleh dari

observasi, wawancara secara langsung dengan pemilik usaha

marning jagung L.G jaya.

b. Data sekunder
44
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, ( Jakarta : Pt Gelora Aksara Pratama,
2009), h. 60-61
45
Muhammad Nazir, Metode Penelitian,(Bogor : Ghalia Indonesia, 2013), h.212
66

Data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh dari pihak

kedua atau data ini juga disebut dengan data eksternal atau data

tambahan. Data sekunder ini dapat diperoleh dari beberapa sumber,

baik dari pekerja yang ada di usaha marning jagung L.G jaya

maupun dari dokumen-dokumen dan sebagainya yang berkaitan

dengna masalah yang diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu prosedur yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan.46 Dalam penelitian ini teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan aktifitas pencatatan

fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan

secara terlibat (partisipasi) atupun non partisipasi. Maksudnya

pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan

penelitian dalam kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitian, tanpa

mengakibatkan perubahan pada kegiatan yang bersangkutan dan tentu

saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi dirinya selaku peneliti.47

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengamatan

saluran distribusi yang dilakukan usaha marnig jagung L.G Jaya dalam

memasarkan produknya dan mengamati dampak dari saluran distribusi

terhadap penjualan produk pada usaha marning jagung L.G jaya.


46
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Dan R&D, ( Bandung : Alfabeta,2011), h. 91
47
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Social Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif
Edisi Kedua, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h.101
67

2. Wawancara

Wawancara adalah menemukan informasi secara lisan dalam

hubungan tatap muka dengang narasumber. Wawancara terdiri dari

sejumlah pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dan diajukan kepada

seorang menegnai topik penelitiang secara tatap muka, dan peneliti

merekan jawabannya sendiri.48

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada pemilik usaha

marning jagung L.G jaya. Wawancara yang dilakukan merupakan

wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancar yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

mengumpulkan datanya.49 Tujuan digunakanya wawancara tidak

terstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,

dimana pihak yang diajak wawancara dapat memberikan pendapat dan

idenya.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode

deskriptif analisis yaitu mendeskripsikan secara menyeluruh data yang

didapat selama proses penelitian.50 Artinya penelitian ini mendeskripsikan

48
Emzir, Metodologi Penelitan Analisis Data, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h.
49
49
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Dan R&D, ( Bandung : Alfabeta,2011), h. 91
50
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Dan L&D, ( Bandung : Alfabeta,2011), h. 246
68

tentang efektivitas saluran distribusi menurut ekonomi islam dan dampaknya

terhadap penjualan pada usaha marning jagung L.G jaya.

Data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk angka, bilangan atau

statistik melainkan tetap dalam bentuk kualitatif. Analisis data dilakukan

dengan memberikan pemaparan atau gambaran situasi yang diteliti dalam

bentuk uraian naratif.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif, yaitu dengan cara mengelola data dalam bentuk kalimat analisis

berdasarkan pada hasil wawancara data-data penunjang lainnya., yaitu dengan

menggunakan data referensi berupa literature maupun artikel-artikel yang

berhubungan.51

Data yang muncul berupa data-data tertulis dalam teks diperluas, data-

data yang diperoleh sksn dianalisis dengan beraturan dengan instruktuksional

yang terdiri dari :

1. Pengumpulan data sekaligus reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting. Proses reduksi data ini dilakukan

secara terus-menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan

catatan inti dari data yang diperoleh dari hasil penggalian data.

51
Muhammad Teguh,Metodelogi Penelitian Ekonomi (teori dan aplikasi), (Jakarta :PT Raja
Grafindo Persada,2010)
69

2. Penyajian data, setelah data di reduksi disajiakn dalam bentuk narasi.

Langkah ini dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi

tersusun yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan. Hali ini

dilakukan agar data-dat yang diperoleh dari hasil reduksi

terorganisasikan, tersususn dalam pola hubungan sehingga mudah

dipahami.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Langkah ini merupakan tahap akhir analisis data, Penarikan

kesimpulan atau verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahami

makna, keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat atau

proposisi.

Penarikan kesimpulan ini dapat dilakukan dengan membandingkan

kesesuian pernyataan dari subjek penelitian dengan makna yang

terkandung dalam konsep dasar dalam penelitian tersebut.

Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja masing-masing

saluran distribusi yang digunakan oleh usaha marning jagung L.G jaya

adalah dengan membandingkan realitasi penjualan pada masing-masing

model saluran distribusi dengan target penjualan pada masing-masing

model penjualan. Adapun rumus pengukuran yang digunakan dalam

menilai efektifitas saluran distribusi sebagai berikut :

Realisai Penjualan
Efektivitas = x 100%
Target Penjual

Keterangan :
70

Realisasi Penjualan = Total Pencapaian Penjualan

Target Penjualan = Jumlah Perkiraan Penjualan

Untuk mengukur tingkat efektifitas maka dapat digunakan indikator

sebagai berikut :

Tabel 3.1
Indikator Pengukuran Efektivitas
Persentase Kriteria
>100% Sangat Efektif
90%-100% Efektif
80%-90% Cukup Efektif
60%-80% Kurang Efektif
<60% Tidak Efektif
Sumber : Depdagri, Kepmendagri No.690.900.327
Berdasarkan tabel 3.1 dijelaskan bahwa apabila persentase yang dicapai

lebih dari 100% itu berarti sangat Efektif dan apabila persentase kurang dari

60% berarti tidak efektif.


71

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Usaha Marning Jagung L.G Jaya

1. Sejarah Usaha Marning Jagung L.G Jaya

Usaha Marning jagung L.G Jaya merupakan salah satu UKM yang

bergerak di bidang produksi makanan ringan. Usaha ini merupakan usaha

manufaktur yang mengolah bahan baku jagung hibrida menjadi marning

jagung atau disebut juga rendang jagung. Usaha marning jagung L.G

Jaya berdiri pada tanggal 1 Oktober 2000.52

Marning jagung merupakan makanan ringan khas Jawa yang

berbahan dasar jagung. Jenis jagung yang digunakan untuk pembuatan

marning jagung biasanya jenis jagung komposit. Menurut Bapak Loso

marning jagung yang dihasilkan dengan bahan dasar jagung komposit

tidak renyah dan cenderung keras. Hal inilah yang menyebabkan

tercetusnya ide untuk menggunakan jagung hibrida sebagai bahan dasar

dalam memproduksi marning jagung pada usaha marning jagung L.G

jaya. Dalam proses produksinya usaha ini masih menggunakan kayu

sebagai bahan bakarnya.

Pada awal berdiri Usaha marning jagung L.G jaya merupakan usaha

ruimahan atau home Industry yang dikelola oleh anggota keluarga.

Namun dengan semakin berkembangnya usaha marning jagung L.G jaya

52
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
72

ini maka usaha ini mulai menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berasal dari kampung halaman bapak loso.

Awal berdiri usaha marning jagung ini pemasaran dilakukan oleh

Bapak Loso dengan menawarkan produknya ke distributor makanan

ringan yang ada ketika hari pasar di aur kuning. Seiring berkembangnya

waktu usaha ini mulai memasarkan produknya keluar wilayah Sumatera

barat.53

Pada awal tahun 2009, usaha ini mulai memasarkan produknya ke

wilayah Jambi dan Riau. Proses pemasaran di luar wilayah Sumatera

Barat dilakukan dengan cara menempatkan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang dimiliki oleh usaha marning jagung L.G Jaya pada wilayah

distribusi. Sumber daya manusia inilah yang akan menawarkan produk

ke pedagang besar yang ada disekitar wilayah distribusi.54

2. Visi dan Misi Usaha Marning Jagung L.G Jaya Bukittinggi

Setiap perusahan memiliki visi dan misi yang berbeda, semua

tergantung tujuan yang akan dicapai oleh masing-masing perusahaan.

Usaha marning jagung L.G jaya memiliki visi dan misi sebagai berikut :

a. Visi

53
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
54
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
73

Menjadi usaha yang mampu menghasilkan produk yang

memiliki mutu dan kualitas yang konsisten dan menjadikan marning

jagung mampu bersaing dengan produk makanan ringan lain.

b. Misi

Membuat produk yang memiliki kualitas yang baik, sehingga

dapat menciptakan rasa puas dari konsumen dan memberikan yang

terbaik bagi konsumen sehingga memberikan pengaruh positif

terhadap keberlangsungan usaha.

3. Struktur Organisasi Usaha Marning Jagung L.G Jaya

Dalam sebuah organisasi, struktur organisasi mempunyai arti penting

dalam melakasanaan kegiatan, tugas dan fungsi usahanya dapat berjalan

dengan baik dan lancar. Bentuk strukur organisasi dapat berbeda-beda

antar satu dengan lainnya dan bentuk ini selalu dipengaruhi oleh fungsi

dasar kerja dari jenis kegiatan usahanya atau jenis kegiatan usahanya atau

besar kecil dari organisas tersebut.

Usaha marning Jagung L.G Jaya juga telah melaksanakan hal serupa

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mana strukur

organisasi telah disusun dengan jelas sehingga karyawan yang ada dalam

usaha marning jagung L.G Jaya dapat menjalankan tugas dan tanggung

masing-masing. Untuk mengetahui dengan jelas mengenai gambaran


74

struktur organisasi Usaha marning Jagung L.G Jaya dapat dilihat pada

gambaran dibawah ini.55

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Marning jagung L.G Jaya

Pemilik

Bagian Bagian Bagian


Produksi Packing Pemasaran
Sumber : Usaha Marning jagung L.G Jaya

Berdasarkan gambar 4.1 maka pembagian tugas dan tanggung jawab

pada usaha marning jagung L.G jaya adalah :

a. Pemilik

Pemilik memiliki wewenang dalam mengelola usahanya.

Pemilik pada usaha marning jagung L.G Jaya bertugas melakukan

pembelian bahan baku, pembayaran gaji serta mengawasi proses

produksi marning jagung.

b. Bagian Produksi

Pada bagian produksi terdapat dua bagian yaitu merebus dan

menggoreng jagung. Pada bagian merebus jagung dilakukan dua

55
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
75

orang karyawan yang bertugas membersihkan jagung serta

merebusnya. Sedangkan pada bagian penggorengan terdapat dua

orang karyawan yang bertugas untuk menggoreng jagung serta

membumbui jagung.

c. Bagian Packing

Pada bagian packing terdapat dua orang karyawan. Pada bagian

packing karyawan bertugas membungkus marning jagung ke dalam

plastik kecil-kecil lalu karyawan mengepak bungkusan marning

jagung kedalam plastik besar dengan isi masing-masing plastik besar

sebanyak 25 (dua puluh lima) bungkus kecil.

d. Bagian Pemasaran

Pada bagian pemasaran terdapat empat orang karyawan. Pada

bagian pemasaran karyawan di kelompokan menjadi dua, dimana

dua orang karyawan bertugas mendistribusikan produk ke wilayah

Riau dan Jambi. Sisanya bertugas menawarkan produk ke toko-toko

yang ada disekitar wilayah Sumatera.

4. Proses Produksi

Proses produksi adalah proses mengubah bahan baku menjadi

sebuah produk yang siap dipasarkan. Usaha marning jagung L.G jaya

memproduksi jagung hibrida menjadi marning jagung. Tahapan yang

dilakukan sebelum melakukan proses produksi adalah mengumpulkan

dan mendapatkan bahan baku, bahan baku yang telah terkumpul

kemudian diolah oleh sumber daya manusia yang ada. Bahan baku
76

marning jagung yaitu jagung hibrida didapatkan dari distributor tetap

yang berasal dari Batu Sangkar. Sedangkan bahan baku lain seperti

bawang putih, garam dan lain-lain dibeli di pasar bawah Bukittinggi.56

Setelah semua bahan baku didapatkan, maka proses produksi

marning jagung bisa dilakukan. Adapun langkah-langkah produksi

marning jagung ialah :

a. Cuci jagung hingga bersih dengan menggunakan air mengalir.

b. Selanjutnya jagung yang sudah bersih tersebut direbus selama

kurang lebih 2 jam

c. jagung yang telah direbus lalu dibilas menggunakan air mengalir,

lalu ditiriskan hingga kadar air dalam jagung berkurang

d. selanjutnya jagung digoreng. Proses penggorengan dilakukan

sebanyak dua kali. Proses penggorengan pertama dilakukan

menggunakan api sedang, sedangkan pada proses penggoreng kedua

jagung digoreng menggunakan api besar.

e. Jagung yang telah digoreng lalu dibumbui dengan cara disiram

menggunakan bumbu yang telah diracik oleh pemilik.

f. Marning jagung lalu di packing ke dalam plastik.

Bahan baku adalah barang atau bahan yang dibutuhkan untuk

memproduksi sebuah produk. Adapun bahan baku yang digunakan dalam

memproduksi marning jagung L.G jaya adalah

56
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
77

a. Bahan utama

1) Jagung hibrida

2) Kapur

b. Bahan tambahan

1) Bawang putih

2) Garam

5. Wilayah dan Jenis Distribusi Usaha Marning Jagung L.G Jaya

Salah satu faktor penting dalam mempelancar arus penyaluran

barang dan jasa dari produsen ke konsumen adalah memilih secara tepat

saluran distribusi yang digunakan dalam usaha penyaluran barang dan

jasa sehingga apa yang menjadi tujuan dari pada perusahaan dapat

tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan yang telah

ditetapkan.

Dalam penyaluran produknya Usaha marning jagung L.G Jaya

menentukan jenis saluran distribusi yang digunakannya sesuai dengan

wilayah distribusi produknya.57 Adapun jenis saluran distribusi yang

digunakan usaha marning jagung L.G jaya sebagai berikut

57
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
78

Tabel 4.1
Jenis Saluran Distribusi dan Wilayah Distribusi
Marning Jagung per 2018
Wilayah
No. Jenis Saluran Distribusi
Distribusi
1. Produsen - Pengecer - Konsumen Sumatera Barat
Produsen – Pedagang Besar- Pengecer
2. Riau dan Jambi
– Konsumen
Sumber : Usaha Marning jagung L.G Jaya

Berdasarkan Tabel 4.1 Distribusi Marning Jagung L.G Jaya

mencakup wilayah Sumatera Barat Riau, dan Jambi. Penyaluran produk

di wilayah Sumatera Barat dilakukan dengan langsung mendistribusikan

produk ke pedagang besar, lalu didistribusikan ke pihak pengecer, pihak

pengecer langsung menjual ke konsumen akhir. Sedangkan untuk

wilayah Riau dan Jambi, produsen mendistribusikan produknya dengan

cara memperkerjakan sales sebagai agen yang melakukan pendistribusin

produk.58 Saluran distribusi yang digunakan untuk pendistrbusian produk

ke wialyah luar Sumatera Barat menggunakan saluran distribusi 4

tingkat, sedangkan untuk wilayah Sumatera Barat menggunakan Saluran

distribusi 3 tingkat.

58
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
79

6. Sumber Daya Manusia (SDM) di Usaha Marning Jagung L.G Jaya

Sumber daya manusia merupakan salah satu hal yang penting bagi

perusahaan dalam menentukan perkembangan perusahaan. Untuk

mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah

satu hal yang sulit bagi sebagian usaha dan perusahaan, begitu juga

dengan usaha marning jagung L.G Jaya. Untuk menghasilkan sumber

daya manusia yang mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya

pemilik melakukan pelatihan langsung terhadap sumber daya manusia.59

Saat ini, Usaha marning jagung L.G jaya memiliki sepuluh orang

karyawan yang masing-masing memiliki tugas tersendiri. pada bagian

produksi terdapat empat orang karyawan yang bertugas untuk merebus

dan menggoreng jagung, sedangkan sisanya bertugas membungkus dan

memasarkan marning jagung.

B. Analisis Temuan

1. Analisis Efektifitas saluran distribusi Usaha Marning Jagung L.G

Jaya

Efektifitas adalah keberhasilan (usaha, tindakan) hubungan keluaran

unit kerja dengan sasaran yang hendak dicapai. Dalam penelitian ini

untuk mengukur efektifitas saluran distribusi adalah dengan

membandingkan realisasi penjualan dengan target penjualan.

59
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
80

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Loso target

penjualan pada Usaha marning jagung L.G jaya ditentukan berdasarkan

pada realisasi penjualan yang terjadi pada tahun sebelumnya. Menurut

Bapak Loso penetapan target penjualan ini bertujuan untuk

memaksimalkan penjualan dan meminimalisir kerugian akibat dari

kelebihan produksi.

Pengukuran efektifitas saluran distribusi pada usaha marning jagung

L.G jaya dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Realisai Penjualan
Efektivitas = x 100%
Target Penjual

Keterangan :

Realisasi Penjualan = Total Pencapaian Penjualan

Target Penjualan = Jumlah Perkiraan Penjualan

Sedangkan untuk mengukur tingkat efektifitas maka dapat digunakan

indikator sebagai berikut :

Tabel 4.2
Indikator Pengukuran Efektivitas
Persentase Kriteria
>100% Sangat Efektif
90%-100% Efektif
80%-90% Cukup Efektif
60%-80% Kurang Efektif
<60% Tidak Efektif
Sumber : Depdagri, Kepmendagri No.690.900.327
81

Berdasarkan tabel 4.2 dijelaskan bahwa apabila persentase yang

dicapai lebih dari 100% itu berarti sangat Efektif dan apabila persentase

kurang dari 60% berarti tidak efektif. Adapun Hasil pengukuran

Efektifitas saluran distribusi yang terjadi pada Usaha marning jagung

L.G Jaya sebagai berikut :

a. Produsen - Pengecer - Konsumen

Berikut ini adalah pengukuran efektifitas saluran distribusi

(Produsen – Pengecer – Konsumen).

Tabel 4.3
Efektifitas Saluran Distribusi
(Produsen – Pengecer – Konsumen)

Efektifitas
Realisasi Target
Tahun Saluran
Penjualan Penjualan
Distribusi
2014 Rp296.637.500 Rp295.000.000 100,56%
2015 Rp305.472.500 Rp297.500.000 102,68%
2016 Rp299.250.000 Rp307.500.000 97,32%
2017 Rp299.478.000 Rp300.000.000 99,83%
2018 Rp309.149.000 Rp300.000.000 103,39%
Sumber : Usaha Marning jagung L.G Jaya

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa efektifitas jenis

saluran distribusi terjadi pada tahun 2014, 2015, dan 2018 yang

masing-masing sebesar 100,56%, 102,68%, dan 103,39%. Nilai yang

dihasilkan lebih besar dari 100%. Berdasarkan indikator pengukuran

efektifitas ini berarti saluran distribusi produsen-pengecer-konsumen

pada tahun ini berjalan sangat efektif. Sedangkan pada tahun 2016
82

dan 2017 persentase efektifitas saluran distribusinya sebesar 97,32%

dan 99,83%. nilai yang dihasilkan dibawah 100%. Berdasarkan

indikator pengukuran efektifitas ini berarti saluran distribusi

produsen-pengecer-konsumen pada tahun ini berjalan efektif.

b. Produsen – Pedagang Besar- Pengecer – Konsumen

Berikut ini adalah pengukuran efektifitas saluran distribusi

(Produsen – Pedagang Besar- Pengecer – Konsumen).

Tabel 4.4
Efektifitas Saluran Distribusi
(Produsen – Pedagang Besar- Pengecer – Konsumen)

Efektifitas
Realisasi Target
Tahun Saluran
Penjualan Penjualan
Distribusi

2014 Rp221.110.000 Rp210.000.000 105,29%

2015 Rp257.250.000 Rp230.000.000 111,85%

2016 Rp288.040.000 Rp270.000.000 106,68%

2017 Rp312.140.000 Rp300.000.000 104,05%

2018 Rp221.110.000 Rp210.000.000 105,29%

Sumber : Usaha Marning jagung L.G Jaya

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa efektifitas jenis

saluran distribusi terjadi pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017,dan

2018 yang masing-masing sebesar 105,29%, 111,85%, 106,68%,

104,05%, dan 105,29. Nilai yang dihasilkan lebih besar dari 100%

Berdasarkan indikator pengukuran efektifitas ini berarti saluran


83

distribusi produsen-pengecer-konsumen pada tahun ini berjalan

sangat efektif.

2. Analisis Saluran Distribusi Usaha Marning Jagung L.G Jaya

menurut Ekonomi Islam

Distribusi adalah kegiatan penyampaian produk sampai ke tangan

konsumen pada waktu yang tepat. Saluran distribusi sangat diperlukan

karena produsen menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan

bentuk bagi konsumen setelah sampai ke tangannya.60 Distribusi

berperan dalam pengalokasian barang agar mudah dijangkau oleh

konsumen. Saluran distribusi memiliki peran sebagai alat untuk

memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maka

salah satu keputusan penting yang harus diambil perusahaan adalah

bagaimana menentukan strategi saluran distribusi yang akan digunakan

secara efektif dan efesien.

Tujuan penggunaan saluran distribusi ini adalah agar kegiatan

pemasaran dapat menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas dan

dapat memaksimalkan tingkat penjualan. Adapun beberapa faktor yang

mendasari penetapan dan penggunaan saluran distribusi yang digunakan

oleh usaha marning jagung L.G jaya adalah sebagai berikut :61

a. Pasar pontensial yang dituju beragam dan lokasinya tersebar di

Wilayah Sumatera Barat, Jambi, dan Riau. Sehingga tenaga pemasar

60
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran,(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 233
61
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
84

yang dimiliki oleh usaha marning jagung L.G Jaya tidak akan

mampu menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas.

b. Penggunaan jenis saluran yang berbeda diharapkan dapat

memberikan pengaruh positif terhadap penjualan produk

c. Penyaluran produk ke pedagang besar yang ada di wilayah jambi dan

riau bertujuan untuk produk dapat terdistribusi ke pengecer yang ada

disekitar wilayah, hal ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan

produk di wilayah Jambi dan Riau.

Proses distribusi dalam ekonomi Islam haruslah diterapkan dengan

benar, dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam

mendistribusikan produk, harus merata agar semua konsumen dapat

menikmati produk. Selain itu dalam distribusi juga tidak diperbolehkan

berbuat dzalim terhadap pesaing lainnya, tidak boleh melakukan

pemotongan jalur distibusi, seperti sabda Nabi SAW dalam sebuah hadits

berikut ini:

Artinya: Dari Thaus dari Ibnu Abas ra.,ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda, janganlah kalian menghadang para pedagang yang
berkendaraan dan jangan pula menjual kepada orang desa. Aku
bertanya kepada ibnu abas, apakah maksud dari sabda rasulullah SAW,
orang kota menjual kepada orang desa? Ibnu abbas menjawab, jangan
menjadi makelar baginya. (HR. Bukhari-Muslim)62

62
Mardani, Hukum Perikatan Syariah di Indonesia , (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 102
85

Hadist di atas menjelaskan tentang perantara yang dilarang oleh

islam, Nabi SAW mengeluarkan larangan orang kota menjadi perantara

jualan orang desa, jika ada akses yang buruk, seperti penetapan harga

secara sepihak, yang merugikan produsen, konsumen dan perekonomian

secara keseluruhan. Penetapan harga menyebabkan kelebihan penawaran

sebab harga terlalu tinggi. Apabila penetapan harga dibawah harga pasar

juga akan menyebabkan distorsi bagi perekonomian. Karena harga terlalu

rendah maka akan kelebihan permintaan sehingga merugikan produsen.

Namun dampak negatifnya barang terhenti, ketidak teraturan harga.

Sehingga mekanisme pasar terganggu karena sengaja usaha menimbun

barang, penipuan kualitas, ataupun kuantitas.

Kegitan untuk menyalurkan barang (produk) dapat dilakukan dengan

cara langsung dari produsen kepada konsumen, akan tetapi dapat pula

secara tidak langsung. Penyaluran tidak langsung berarti harus

menggunakan penylur atau distributor, sedangkan penyaluran langsung

berarti tidak diperlukan adanya penyalur atau distributor. Semua itu

merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen.

Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk

saluran distribusi yang mungkin dilakukannya.63

Jenis saluran distribusi yang digunakan Usaha marning L.G Jaya

adalah sebagai berikut :64

63
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 2014), h. 309-311
64
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 25 September 2019 di Marning Jagung L.G Jaya
Bukittinggi
86

a. Produsen - Pengecer - Konsumen

Pada Jenis saluran distribusi yang pertama ini, karyawan bagian

pemasaran yang dimiliki oleh marning jagung L.G Jaya akan

menawarkan produk kepada toko-toko kecil yang ada di Bukittinggi,

Agam, dan Tanah Datar. Pembayaran atas pembelian marning

jagung oleh pemilik toko biasanya dilakukan setelah marning jagung

terjual. Pekerja akan kembali ke toko setelah seminggu untuk

menagih dan mendistribusikan kembali marning jagung.

b. Produsen – Pedagang Besar- Pengecer – Konsumen

Saluran distribusi ini digunakan oleh Usaha marning jagung L.G

jaya untuk memasarkan produknya di wilayah Jambi dan Riau.

Penggunaan jenis saluran distribusi ini bertujuan agar pemasaran

produk menjadi luas dan penggunaan jenis saluran distribusi ini juga

bertujuan agar dapat menekan biaya yang akan dikeluarkan untuk

memasarkan produknya.

Pada jenis saluran distribusi ini pemilik akan mengirimkan

produk marning jagung ke pedagang besar yang telah bekerja sama

dengan usaha marning jagung L.G Jaya. Proses pengiriman produk

marning jagung akan dilakukan sebanyak 2 (dua) minggu sekali.

Pedagang besar akan menyaluran produk ke pengecer yang ada di

wilayah Jambi dan Riau.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa saluran distribusi yang

dilakukan usaha marning jagung L.G jaya sudah sesuai dengan aturan yang
87

ditetapkan islam. Hal ini dikarenakan para pelaku dalam saluran distribusi

yang dilakukan oleh marning jagung L.G jaya sudah memperhatikan

beberapa etika distrribussi dalam ekonomi islam berikut ini :65

a. Pemerataan

1) Pemerataan ke berbagai daerah, distribusi harus merata ke

berbagai daerah yang membutuhkan.

2) Pemerataan kesempatan usaha, produsen besar harus

memberikan kesempatan pada pedagang eceran dan agen untuk

berusaha.

b. Keadilan

1) Keadilan terhadap produsen sejenis. Dalam memasarkan

produk, tidak boleh saling menjatuhkan satu sama lain. Boleh

memamerkan keunggulan, tetapi tidak boleh menjelekan produk

lain.

2) Keadilan terhadap konsumen. Produsen sebaiknya memberikan

informasi yang jelas, sehingga konsumen tidak dirugikan.

Contoh nya setiap kemasan dituliskan masa kadaluarsa dan label

halal.

c. Ketetapan waktu dan kualitas

Dalam pendistribusian barang sangat diperlukan ketetpan waktu

terutama yang masa kadaluarsanya singkat. Demikian juga dengan

kualitas yang harus terjaga dalam pendistribusian saat barang

65
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam,(Bandung:Alfabeta,2013), h. 183
88

disalurkan, upayaka tidak ada kerusakan, kerusakan barang

berpengaruh pada harga yang sampai pada konsumen.

3. Analisis Dampak Penggunaan Saluran Distribusi Pada Usaha

Marning Jagung L.G Jaya Terhadap Penjualan

Dalam suatu perusahaan saluran distribusi sangat penting untuk

dijaga dan dipertahankan dengan baik. Sebab saluran distribusi adalah

rangkaian jalur yang membawa produk dari produsen kepada konsumen,

apabila saluran distribusi itu tidak efektif dan efisien maka setiap produk

yang akan sampai ketangan konsumen akan mengalami kendala yang

nantinya akan merugikan produsen sendiri dan konsumen tentunya.

Apabila saluran distribusi yang digunakan suatu perusahaan tidak efektif

dan efisien maka produk tidak terdistribusi secara baik dan hal tersebut

akan memberikan dampak negatif terhadap penjualan produk tersebut.

Salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh Usaha marning

jagung L.G jaya adalah dengan menggunakan perantara (saluran

distribusi) dalam memasarkan produknya. Penggunaan strategi

pemasaran ini tentu akan memberikan dampak terhadap penjualan

produk.

Dalam penerapan saluran distribusinya, Usaha marning jagung L.G

jaya memperhatikan sederet etika distribusi yang ada dalam ekonomi

islam yaitu pemerataan distribusi ke berbagai daerah, ketepatan waktu

pendistribusian barang dan menjaga kualitas produk. Menurut bapak


89

Loso penerapan etika-etika distribusi tersebut akan memberikan dampak

positif terhadap penjualan marning jagung. Dampak dari penggunaan

saluran distribusi pada usaha marning jagung L.G jaya dapat dilihat dari

perolehan penjualan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5
Data Penjualan Marning Jagung L.G Jaya
2009 sampai 2018
Presentase
Kenaikan
Tahun Penjualan Kenaikan
Penjualan
Penjualan
2014 Rp498.137.500 Rp26.045.000 5,52%
2015 Rp526.582.500 Rp28.445.000 5,71%
2016 Rp556.500.000 Rp29.917.500 5,68%
2017 Rp587.518.000 Rp31.018.000 5,57%
2018 Rp621.289.000 Rp33.771.000 5,75%
Sumber : Usaha Marning jagung L.G Jaya

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa penjualan produk pada

usaha marning jagung L.G jaya terus mengalami kenaikan. Kenaikan

penjualan tertinggi terjadi pada tahun 2018 dimana penjualan mengalami

kenaikan sebesar Rp. 33.771.000,- dibandingkan penjualan tahun

sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut maka penggunaan saluran

distribusi pada marning jagung L.G jaya memberikan dampak positif

terhadap penjualan.
90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan pada usaha marning jagung L.G Jaya

dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses distribusi yang dilakukan usaha marning jagung L.G jaya telah

sesuai dengan proses ditribusi dalam ekonomi Islam dimana dalam

memndistribusikan produknya usaha marning jagung sudah

memperhatikan beberapa etika ekonomi yaitu pemerataan, keadilan, dan

ketepatan waktu dan kualitas.

2. Jenis saluran distribusi yang digunakan pada usaha marning jagung

L.G jaya adalah produsen-pengecer-konsumen dan produsen-pedagang

besar-pengecer-konsumen. Yang mana jenis saluran ini ditentukan

berdasarkan wilayah distribusi produk.

3. Kebijakan saluran distribusi yang digunakan usaha marning jagung L.G

jaya dikatakan sudah efektif.

4. Kebijkan saluran distribusi pada usaha marning jagung L.G jaya

memberikan dampak positif terhadap penjualan produknya.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pada usaha marning

jagung L.G Jaya Bukittinggi, maka peneliti memberi saran dan masukan

sebagi bahan pertimbangan dimasa yang akan datang, saran sebagai berikut:
91

1. Usaha marning jagung L.G jaya dapat melakukan perluasan area

pendistribusian produknya.

2. Pemilik usaha marning jagung bisa mengembangkan strategi

pemasarannya dengan menggunakan media digital untk memasarkan

produknya.

3. Memberikan inovasi-inovasi baru terhadapa produk marning jagung,

agar konsumen tidak merasa bosan.


92

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdullah, Thamrin. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.
Ardiyanta, Oky. 2013. Tugas Akhir :” Analisis Strategi Distribusi Untuk
Meningkatkan Volume Penjualan PT. Salama Nusantara”.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Aziz, Abdul.2013. Etika Bisnis Perspektif Islam. Bandung:Alfabeta.
Emzir.2012. Metodologi Penelitan Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Gitosudarmo, Indriyo. 2014. Manajemen Pemasaran.Yogyakarta: BPFE.
Griffin, Ricky W. & Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan.Jakarta :
Erlangga.
Hamka.1983. Tafsir Al-Azhar Juz V. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.
Johan, Suwinto. 2011. Studi kelayakan pengembangan bisnis. Yogyakarta :
graha ilmu.
Karundeng, Thesa Natasya Silvya L.Mandey, dan Jacky S.B Sumarauw.
2018. Jurnal : “Analisis Saluran Distribusi Kayu (Studi Kasus CV.
Karya Abadi, Manado)”.Manado : Universitas Sam Ratulangi.
Kotler, Philip. 2009. Menajemen Pemasaran Analisis Planning Control.
Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. 2013. Marketing 3.0. Jakarta : Erlangga.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mursid, M. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Bumi aksara.
Mursid, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Social Pendekatan
Kualitatif Dan Kuantitatif Edisi Kedua.Yogyakarta: Erlangga.
Nazir, Muhammad. 2013. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
93

Nurisusilawati, dan Subagyo. 2016. Jurnal : “Penentuan Strategi Saluran


Distribusi Berdasarkan Karakteristik Produk Sukses”. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada.
Purwana, Dedi.2016. Studi Kelayakan Bisnis. Depok : PT. Grafindo Persada
Rachman, Gun Gunawan dan Karlina Yuningsih. 2010. “Pengaruh Biaya
Distribusi Dan Saluran Distribusi Terhadap Volume Penjualan
(Studi Pada Sari Intan Manunggal Knitting Bandung)”, Riset
Akuntansi dan Bisnis, Vol. 10 No. 2 diakses tanggal 25 Juli 2019
Raharja, Samun Jaja dan Ria Arifianti. 2013. Jurnal :”Analisi Saluran
Distribusi Hypermarket Di Kota Bandung”. Bandung : Universitas
Padjadjaran.
Rahim, Zurna. 2018. Skripsi : “Analisis Pengaruh Modal Dan Pola Distribusi
Terhadap Tingkat Penjualan Usaha Bordir Rumahan Di Kec.
Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi”.Bukittinggi : IAIN
Bukittinggi .
Rozi, M. Fakthur. 2008. Skripsi : “Pelaksanaan Saluran Distribusi Yang
Efektif Dalam Upaya Peningkatan Volume Penjualan Pada
Perusahaan Kripik Tempek Abadi Malang”. Malang : UIN Malang.
Rumpah, Julius C, dan Marcus Susanto. 2008. Kamus Besar bahsa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Dan L&D. Bandung :
Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2014. Pengantar Bisnis. Jakarta : Kencana.
Sunyoto, Danang.2015. Perilaku Konsumen Dan Pemasaran. Yogyakarta:
CAPS
Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta : Liberty Offset.
Swastha, Basu.2009. Azas- Azas Marketing. Liberty Offset :
YogyakartaBukhari Alma. 2009. Manajemen Bisnis Syariah.
Bandung: Alfabeta
94

Teguh, Muhammad. 2010. Metodelogi penelitian ekonomi (teori dan


aplikasi). Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.
Wawancara dengan Bapak Loso , tanggal 15 Maret 2019 di Marning Jagung
L.G Jaya Bukittinggi
Yuliadi, Imamudin. 2006. Ekonomi Islam. Yogyakarta: LPPI
95

Pedoman Wawancara
Nama : Ira Damayanti

Nim : 3215.240

Jurusan : Ekonomi Islam

Judul Skripsi : Efektifitas Saluran Distribusi Menurut Perspektif


Ekonomi Islam dan Dampaknya Terhadap Penjualan
(Studi Kasus Marning Jagung L.G Jaya Bukittinggi)

Pembimbing I : Dr. Hesi Eka Puteri, SE, M.Si

Pembimbing II : Zuwardi, SEI, MA

Berikut ini adalah pedoman pertanyaan wawancara antara peneliti dengan


pemilik usaha marning jagung L.G Jaya. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang
akan diajukan sebagai berikut :

NO PERTANYAAN

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Usaha Marning Jagung L.G Jaya ?

2. Apa visi dan misi Usaha Marning Jagung L.G Jaya ?

3. Berapa Jumlah Tenaga Kerja yang ada di Usaha Marning Jagung L.G
Jaya ?

4. Apakah Usaha Marning Jagung L.G Jaya memiliki struktur Organisasi


dan job Description ?

5. Bagaimanakah Proses Produksi Usaha Marning Jagung L.G Jaya ?

6. Bagaimanakah Usaha marning jagung L.G Jaya menentukan target


penjualan pertahun ?
96

7. Bagaimanakah dengan realisasi penjualan yang ada pada Usaha marning


Jagung L.G Jaya ?

8. Berapakah Produksi Marning / Randang Jagung yang dilakukan usaha


marning Jagung L.G Jaya perharinya ?

9. Bagimanakah penerapan saluran distribusi pada usaha marning jagung


L.G Jaya ?

10. Dalam proses pendistibusian, apa alat transportasi yang digunakan untuk
pengiriman produk ?

11.

12.

13. Bagaimana penyimpanan produk marning jagung yang didistribusikan ke


luar Sumatera Barat ?

14. Adakah hambatan yang terjadi pada saat pendistribusian produk ?


97

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ira Damayanti


Tempat / Tgl Lahir : Padang Panjang / 20 Mei 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Sertu Kamarudin, Bukittinggi
Suku : Jawa
Jumlah saudara : 3 bersaudara
Email : iradamayanti710@gmail.com
Motto Hidup : Don‟t complain ! Just Work Harder.
Orang Tua : a. Ayah
Nama : Mardiono
Tempat / Tgl Lahir : Tebing Tinggi / 15 Juli 1972
Pekerjaan : Wirausaha
b. Ibu
Nama : Rusmini
Tempat / Tgl Lahir : Tebing Tinggi / 31 Desember 1974
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Formal : 1. 2002-2003 TK Masyithah
2. 2003-2009 SD N 10 Sapiran Bukittinggi
3. 2009-2012 SMP N 2 Bukittinggi
4. 2012-2015 SMK N 1 Ampek Angkek
5. 2015-2019 IAIN Bukittinggi

Anda mungkin juga menyukai