Anda di halaman 1dari 29

Membuka Aktifitas Pesanan Penjualan:

- Aktifitas Pesanan Penjualan dapat dibuka melalui menu Aktifitas Penjualan [Activity
Sales]
- Lalu pilih menu Pesanan Penjualan [Sales Order]
- Atau dari menu Jelajah [Explorer] pilih Penjualan [Sales] lalu klik ikon Pesanan
Penjualan [Sales Order]

Pesanan Penjualan Lokal dengan Uang Muka


Saat terjadi pesanan tidak akan ada jurnal yang ditimbulkan oleh bagian akuntansi, kecuali
dalam pemesanan tersebut diikuti dengan pembayaran uang muka. Karena pembayaran uang
muka biasanya dilakukan oleh bagian keuangan, maka pembayaran uang muka tersebut tidak
dijadikan satu dalam form Pesanan Penjualan melainkan diberikan satu tombol yang jika diklik
akan menampilkan form isian Penerimaan Pelanggan [Customer Receipt] sesuai dengan data
Pelanggan dan jumlah yang harus dibayar. Penerimaan pembayaran ini akan dicatat sebagai
uang muka penjualan (Hutang).

Transaksi D.1 : Pesanan Penjualan dengan Uang Muka Rupiah

03 Januari 2004, Perusahaan menerima pesanan handphone dari Cyber Phone termin 2/10
n/30, diterima uang muka transfer ke BCA Rupiah sebesar Rp. 25.000.000,- Masing-masing
barang memperoleh diskon berbeda, dan dibagian bawah diberikan potongan pembulatan
sebesar 9.500,- dan ditaksir biaya angkutan sebesar 500.000,-
Gambar D.2 Pesanan Penjualan dengan Uang Muka Rupiah

Analisis Transaksi : Terdapat dua aktifitas yang dilakukan yaitu proses pembuatan pesanan
Penjualan serta proses penerimaan uang muka atas Penjualan tersebut ke Bank BCA.

Prosedur pencatatannya sebagai berikut:


1. Buka form transaksi Pesanan Penjualan, lalu pilih nama Pelanggan [customer] Cyber
Phone Centre.
2. Masukkan detail informasi transaksi tersebut seperti tampil pada Gambar D.2
3. Klik tombol Uang Muka [Down Payment]
4. Pilih akun Advance Sales IDR, selanjutnya isikan data pembayaran uang muka seperti
tampil pada Gambar D.2.
5. Klik Tombol Simpan & Baru [Save & New]

Form pilihan isian Department dan Proyek?


Jika anda menggunakan Accurate Versi Standard, isian Departemen
dan proyek tersebut tidak dapat ditemukan karena isian
Departemen dan proyek hanya ada di versi Deluxe, Edukasi dan
Enterprise.

Transaksi D.2 : Pesanan Penjualan Dollar

04 Januari 2004, Perusahaan menerima pesanan penjualan dari Mitra Elektrik beberapa jenis
Televisi JVC tanpa uang muka. Kurs saat pesanan diakui sebesar 8.550 per USD. Salesman
yang memperoleh order : Luthfi Aji W, dimasukkan sebagai proyek Elektronik (101).
Pemberian diskon bertingkat di faktur 2%+3%.

Analisis transaksi: transaksi ini tidak mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan
(neraca) karena tidak ada penerimaan baik barang maupun kas untuk uang muka. Aktifitas
yang dilakukan hanya satu yaitu membuat transaksi pesanan penjualan saja. Berhubung
transaksi penjualan dalam mata uang asing (dollar) dan didalam daftar Barang & Jasa telah
ditetapkan ada lima level harga jual (1-2 untuk Rupiah, 3 untuk USD, 4 untuk SGD serta level 5
untuk Yen).

Supaya setiap pembuatan transaksi pesanan penjualan tidak perlu memasukkan harga jual lagi,
maka didalam daftar pelanggan harus ditetapkan untuk mata uang asing menggunakan level ke
3 di pilihan Unit Price.

Prosedur penyelesaian:

1. Tetapkan level harga jual ke tiga didalam daftar pelanggan USD


2. Masih ditampilan Pesanan Penjualan, pilih pelanggan Mitra Electric, lalu isikan kurs
transaksi pesanan 8.550, klik OK.
3. Selanjutnya isikan transaksi pesanan mulai dari nomor pesanan (otomatis urut dari nomor
sebelumnya), tanggal pesanan, nama penjual, barang yang dipesan, kuantitas pesanan, serta
proyek.
4. Isikan diskon beserta keterangan lalu klik Simpan & Baru.
5. Terdapat peringatan bahwa pelanggan tersebut telah melebihi limit penjualan, klik OK.

Gambar D.3 Pesanan Penjualan USDollar

Transaksi D.3 : Pesanan Penjualan Dollar, Uang Muka Rupiah

12 Januari 2004, Perusahaan menerima pesanan AMD dari CV Lima Bersaudara dengan
kurs 5.100 per SGD, uang muka ditransfer ke BCA Rupiah sebesar Rp. 15.300.000,-
Analisis transaksi : terdapat dua aktifitas, yaitu pemesanan barang dalam dollar dan
pembayaran uang muka Penjualan dollar dengan cek Bank BCA rupiah yang telah dikurskan.

Gambar D.4 Pesanan Penjualan Dollar, Uang Muka Rupiah

Transaksi D.4 : Penerimaan Uang Muka lebih dari sekali

13 Januari 2004, Perusahaan menerima uang muka atas pesanan Penjualan lagi dari Lima
Bersaudara SGD tanggal 12 Jan lalu sebesar 1.000 SGD dengan kurs transaksi dicatat 1 SGD =
5.075,-

Analisis transaksi : Satu nomor pesanan bisa dilakukan pembayaran uang muka lebih dari
sekali. Karena biasanya untuk tugas penerimaan bukan wewenang bagian Penjualan, maka
transaksi ini dilimpahkan ke bagian keuangan.

Prosedur Pencatatannya :
1. Buka aktifitas Penerimaan Pelanggan [Customer Receipt]
2. Pilih nama Pelanggan [Lima Bersaudara] lalu isikan kurs 5.075,-
3. Pilih kas/bank pembayar : Cash SinDollar, lalu isikan data-data pembayaran seperti gambar
berikut:
Gambar D.5
Pembayaran Uang Muka
lebih dari sekali

Gambar D.6 Daftar


Pesanan Penjualan &
Cek Pembayaran
Pesanan Penjualan tidak menimbulkan perubahan posisi keuangan perusahaan, terkecuali
terjadi pembayaran atas pesanan tersebut yang dibuat dari aktifitas Penerimaan Pelanggan
[Customer Receipt]. Untuk melihat mutasi yang ditimbulkan dari aktifitas penerimaan
pelanggan dapat dilihat dari :

1. Buka menu Daftar Buku Besar [List General Ledger]


2. Pilih Histori Buku Besar [Account History]
3. Klik tombol Filter, Tipe pilih (centang) aktifitas Customer Receipt
4. Tetapkan filter tanggal dari tanggal 01 Jan s/d 31 Jan 2004
5. Akan tampil seperti Gambar D.7

Gambar D.7 Histori Buku Besar Pembayaran Uang Muka

Pengiriman Barang [Delivery Order]


Langkah setelah pemesanan suatu jenis barang adalah proses terjadinya
pengiriman atas barang yang dipesan tersebut. Kuantitas barang yang
dikirim bisa sama persis dengan barang yang dipesan, atau bisa juga kurang
dari jumlah yang dipesan dan sebaliknya bisa lebih dari jumlah yang dipesan.

Membuka Aktifitas Pengiriman Barang:


- Aktifitas Pengiriman Barang dapat dibuka melalui menu Aktifitas Penjualan [Activity
Sales]
- Lalu pilih menu Pengiriman Barang [Delivery Order]
- Atau dari menu Jelajah [Explorer] pilih Penjualan [Sales] lalu klik ikon Pengiriman
Barang [Delivery Order]
Transaksi Pengiriman Barang ini akan mengakibatkan pengaruh berkurangnya kuantitas
barang seilai harga pokok persediaan barang diikuti dengan bertambahnya Harga Pokok
Penjualan. Saat pengiriman barang ini belum ada pengakuan piutang terhadap pelanggan,
karena didalam surat jalan biasanya tidak tercantum suatu nilai rupiah atas tagihannya.
Tagihan akan dibuatkan tersendiri yang menampilkan nilai rupiah, diskon, PPN dan lainnya.

Jurnal yang akan ditimbulkan adalah sebagai berikut :

Harga Pokok Penjualan xxx.xxx


Persediaan Barang Dagang xxx.xxx

Transaksi D.5 : Pengiriman Semua Barang dari Pesanan

04 Januari 2004, Perusahaan mengirimkan semua barang yang dipesan dari Cyber Phone
Centre atas pesanan tgl 03 Januari lalu. Semua barang yang dikirim dari gudang Centre.

Analisis transaksi: proses pengiriman barang ini hanya mengisikan data Pelanggan, nomor
surat jalan perusahaan, lalu memilih nomor SO yang telah dibuatkan sebelumnya. Akan
mengakibatkan berkurangnya persediaan dan diikuti munculnya harga pokok penjualan
terhadap barang yang dijual tersebut.

Gambar D.8 Pengiriman Semua Barang dari pesanan


Prosedur pencatatannya:

1. Buka aktifitas Pengiriman Barang dari menu Aktifitas Penjualan Pengiriman Barang
[Activity Sales Delivery Order]
2. Isikan nomor surat jalan (delivery no), lalu pilih siapa Pelanggan yang akan dikirimi barang
tersebut, lalu tentukan tanggal kirim.
3. Klik tombol Pilih Order [Select PO], centang nomor SO yang bersangkutan, lalu klik OK.
4. Lalu ketikkan keterangan atas Pengiriman Barang tersebut, dan pilih gudang diambil
barangnya untuk dikirimkan.
5. Klik tombol Simpan & Baru [Save & New] untuk meneruskan penerimaan lainnya, ada
konfirmasi kuantitas barang kurang dari stok minimum yang ada, klik OK (abaikan saja).

Transaksi D.6 : Pengiriman Barang dari Pesanan Bertahap

05 Januari 2004, Perusahaan mengirimkan sebagian barang yang dipesan oleh Mitra Electric
atas pesanan tgl 4 Januari lalu berupa 10 TV JVC 14 dan 10 TV JVC 20 dari gudang Centre.

06 Januari 2004, Perusahaan mengirimkan lagi 8 TV JVC 25 LZ dan 8 Pcs TV JVC 25 LX,
barang yang dipesan dari Mitra Elektrik dari gudang Centre.

Analisis transaksi: dalam contoh kasus ini terdapat Pengiriman Barang bertahap selama dua
hari berturut-turut atas satu pesanan Penjualan yang telah dibuatkan sebelumnya. Oleh sebab
itu harus dilakukan proses Pengiriman Barang sebanyak 2 kali sesuai dengan jumlah barang
yang dikirimkan.

Prosedur pencatatannya:

1. Masih dalam tampilan form aktifitas Pengiriman Barang, pilih Pelanggan : Mitra Electric
2. Isikan nomor pengiriman (surat jalan), pilih gudang : Centre.
3. Klik tombol Pilih Order [Select SO], lalu centang satu nomor SO yang dibuat sebelumnya
(SO.04.102), lalu klik OK.
4. Selanjutnya ditampilkan empat baris item yang pernah dipesan sebelumnya, hapus item
baris kedua dan ketiga dengan cara klik mouse kanan pada baris tersebut lalu klik Hapus
[Delete].
5. Isikan keterangan, lalu klik Simpan & Baru [Save & New]
Klik mouse kanan -
Delete

6. Ulangi langkah diatas untuk 2 item berikutnya seperti gambar dibawah ini:

Gambar D.9 Pengiriman Barang dari pesanan Bertahap

Transaksi D.7 : Pembatalan Sebagian Pesanan Barang

10 Januari 2004, karena ada perubahan kebutuhan akan Televisi oleh Mitra Elektrik, maka
sisa barang yang dipesan tanggal 04 Jan lalu yang belum dikirimkan (masing-masing 2 pcs
untuk TV JVC 25) agar tidak diteruskan lagi pengirimannya (Pembatalan Pesanan).

Analisis transaksi: transaksi ini hanya menandai suatu pesanan agar dibatalkan (Closed)
supaya saat melakukan pengiriman pesanan lainnya, atas pesanan yang di closed sudah tidak
tampil lagi.

Prosedur Pencatatan:

1. Buka menu Daftar Penjualan Pesanan Penjualan [List Sales Sales Order].

2. Filter pada area tanggal, dimana transaksi pesanan yang telah dibuat sebelumnya berada
dan akan dibatalkan.
3. Setelah ketemu nomor pesanan yang dimaksud [Pesanan dari Mitra Elektrik], double klik
baris transaksi tersebut, lalu klik tombol Tutup [Close] pada bagian kanan bawah seperti
pada Gambar D.10

Gambar D.10 Pembatalan Pesanan Penjualan

Histori Buku Besar Pengiriman Barang


Transaksi pengiriman barang akan menimbulkan jurnal seperti dijelaskan sebelumnya dan
dapat dilihat jurnalnya dari menu Daftar Buku Besar Histori Buku Besar Filter Tipe :
Delivery Order hilangkan filter tanggal seperti tampil pada gambar berikut:

Gambar D.11 Histori Buku Besar Delivery Order


Faktur Penjualan [Sales Invoice]
Terjadinya Penjualan bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

Penjualan yang berasal dari Pesanan Penjualan

Tagihan Penjualan dari Pengiriman Barang

Penjualan barang tanpa pesanan sebelumnya

Penjualan atas barang Grouping (Paket)

Penjualan Barang Via Kartu Kredit dan lainnya

Saat terjadinya faktur Penjualan inilah dilakukan pencatatan terhadap Piutang Dagang
sebenarnya beserta nilai harga pokok persediaan yang diakui didalam kartu persediaannya.
Perhitungan Pajak Keluaran juga didasarkan pada pengisian faktur Penjualan ini.
Penjualan tidak hanya terbatas pada Penjualan jenis barang dagang saja, tetapi bisa juga
dimaksudkan untuk menjual jasa, serta bisa juga menjual beberapa kelompok barang dalam
satu grouping item.

Berikut ini akan diberikan beberapa contoh kasus yang berhubungan dengan berbagai
kemungkinan Penjualan:

Transaksi D.8 : Faktur Penjualan dari Pesanan Penjualan

15 Januari 2004, mengirimkan barang sekaligus mengirimkan tagihan atas pesanan penjualan
dari CV Lima Bersaudara. Semua barang yang telah dipesan dapat dikirimkan semuanya dari
gudang Centre. Nomor Faktur pajak standar 0001. Kurs komersial 1 SGD = 5.075 sedangkan
kurs pajak 4.900,-

Analisis transaksi: Transaksi ini mencatat Pengiriman Barang sekaligus penerimaan tagihan
atas faktur komersil beserta faktur pajak standarnya. Pengisian kurs ada 2 kali dikarenakan
menggunakan mata uang asing (dollar).

Prosedur Pencatatan:

1. Buka form aktifitas Faktur Penjualan [Sales Invoice] dari menu Aktifitas Penjualan
[Activity Sales]

2. Pilih nama Pelanggan [Lima Bersaudara], akan muncul konfirmasi pengisian kurs,
ketikkan sejumlah 5.075,- lalu klik OK

3. Isikan nomor faktur (04.01.0001), tanggal 15-Jan 2004.


4. Klik tombol Pilih Order [Select SO], lalu centang nomor SO yang akan ditagihkan
[SO.04.103], lalu klik OK.
5. Isikan kurs pajak [4.900], lalu isikan nomor faktur pajak standar, keterangan.
6. Klik Simpan & Baru [Save & New].

Gambar D.11 Faktur Penjualan dari Pesanan Penjualan


Transaksi ini akan mengakibatkan jurnal bertambahnya piutang dagang rupiah, pajak
keluaran, Piutang dagang dollar dengan Penjualan dan munculnya harga pokok barang diikuti
dengan berkurangnya persediaan seperti tampil pada Gambar D.12. Akun diskon (potongan)
akan dicatat tersendiri mengikuti akun default mata uang pelanggan.

Histori jurnal yang dari transaksi penjualan dapat dibuka dari:

1. Menu Daftar Buku Besar Histori Buku Besar [List General Ledger Account
History], lalu kik tombol Filter.

2. Pilih hanya tipe Penjualan Kredit [Credit Sales] dan area tanggal ditentukan dari
tanggal 15 Jan 2004 s/d 15 Jan 2004.

Gambar D.12 Histori


Buku Besar Penjualan
Kredit

Transaksi D.9 : Faktur


Penjualan dari
Pengiriman Barang

05 Januari 2004, mengirimkan tagihan pada Cyber Phone Centre atas kiriman barang tgl 04-
01-04 lalu. Jasa tagihan angkutan dicatat sebagai freight charge to Customer Income (4300.002).

Analisis transaksi:
Transaksi ini mencatat
penerimaan tagihan
atas Pengiriman Barang
sebelumnya dan faktur
komersil beserta faktur
pajak standarnya.

Prosedur
Pencatatannya:

1. Masih ditampilan
Faktur Penjualan
[Sales Invoice]
Gambar D.13 Tagihan
Faktur atas Pengiriman
Barang

2. Pilih Pelanggan
[Customer] Cyber
Phone Centre.
3. Isikan no. faktur (satu angka dari nomor sebelumnya [04.01.0002]
4. Klik tombol Pilih Pengiriman[Select DO] dibagian kanan atas, lalu centang nomor
DO.04.01001, lalu klik OK
5. Isikan tanggal tagihan (05 Jan 2004), nomor faktur pajak standar (PUTRA-000 0056) dan
keterangan atas tagihan tersebut.
6. Karena terdapat biaya angkutan, dibebankan ke account Freight Charge to Customer
Income (4300.002).
7. Selanjutnya klik tombol Sesudah [Next], lalu tekan lagi tombol Sebelum [Previous] untuk
melihat total saldo pada bagian kiri bawah form Penjualan tersebut.
8. Lalu klik tombol Simpan & Baru.

Transaksi D.10 : Beberapa Pengiriman Barang Satu Tagihan

08 Januari 2004, Mengirimkan tagihan pada Mitra Elektrik atas 2 kali pengiriman barang tgl
05 dan 06 Januari lalu. Kurs pada saat penerimaan tagihan 1 USD = 8.500 dan kurs KMK untuk
menghitung PPN 1 USD = 8.750,- nomor faktur pajak standar : 0003

Analisis transaksi: Transaksi ini mencatat penerimaan tagihan atas lebih dari satu
Pengiriman Barang sebelumnya dan faktur komersil beserta faktur pajak standarnya.

Prosedur Pencatatannya:

1. Masih ditampilan Faktur Penjualan [Sales Invoice]


2. Pilih Pelanggan [Customer] Mitra Electric, masukkan kurs transaksi 1 USD = 8.500, lalu
klik OK
3. Isikan nomor faktur (04.01.0003), tanggal tagihan (08-01-2004).
4. Klik tombol Pilih Pengiriman [Select DO], lalu centang nomor DO.04.01002 dan
DO.04.01003 dan klik OK.
5. Isikan kurs transaksi dan kurs pajak masukan (8.750), serta nomor faktur pajak standar
dari Pelanggan serta keterangan.
6. Klik Simpan & Baru [Save & New].
Gambar D.14 Kirim Tagihan lebih dari satu Pengiriman Barang

Jurnal yang diakibatkan dari transaksi penerimaan tagihan dapat dilihat dari Daftar Buku
Besar Histori Buku Besar [List General Ledger Account History] klik tombol Filter lalu
pilih dan aktifkan tipe transaksi Penjualan Kredit [Credit Sales], lalu periode transaksi
Penjualan tanggal 05 Jan 2004 s/d 08 Jan 2004.

Gambar D.15 Histori Buku Besar Tagihan dari Pengiriman Barang

Transaksi D.11 : Faktur Penjualan Tanpa Pesanan

20 Januari 2004, perusahaan menjual secara langsung beberapa AMD pada Indah
Komputeknik tanpa ada pesanan terlebih dahulu. Diskon untuk barang bervariasi dan untuk
faktur juga diberikan diskon sebesar 5%. Penjual Annisa dari Gudang Centre.

Analisis transaksi: Transaksi ini mencatat Penjualan secara langsung tanpa ada SO/DO
sebelumnya. Dalam kasus ini bagian Penjualan harus memilih dulu item yang dibelinya beserta
kuantitas dan harga beli per unitnya termasuk diskon item dan diskon faktur.

Prosedur Pencatatannya:

1. Masih ditampilan Faktur Penjualan [Sales Invoice].


2. pilih Pelanggan [Customer] Indah Computeknik, isikan nomor faktur (04.01.0004),
tanggal faktur dan tgl kirim 20 Jan 2004, Gudang pilih Centre, Penjual : Annisa.
3. Pilih item yang dibeli, kuantitas dan harga satuannya. Bisa langsung mengetik nomornya,
atau gunakan tombol ellipsis (titik tiga) lalu cari item yang dibutuhkan lalu OK.
4. Isikan nomor faktur pajak standar (0004), Diskon (5%).
5. Klik tombol Simpan & Baru [Save & New].

Gambar D.16 Penjualan Barang tanpa Pesanan

Transaksi D.12 : Faktur Penjualan dengan Pembayaran

28 Januari 2004, perusahaan menjual secara langsung pada pelanggan kontan (CASH IDR)
sebuah TV JVC 20 serta sebuah VCDBX75V dibayar tunai (kas rupiah). Penjual Annisa,
memperoleh diskon barang 10%, serta pembulatan tagihan angkutan 930,-

Analisis transaksi: Transaksi ini mencatat Penjualan secara langsung tanpa ada SO/DO
sebelumnya dan terdapat pembayaran dengan tunai kas rupiah. Setelah mengisikan data
Barang yang dijual isikan data pembayaran via kas rupiah.

Prosedur Pencatatannya:

1. Masih ditampilan Faktur Penjualan [Sales Invoice].


2. Pilih Pelanggan : CASH IDR, isi tgl Faktur 28 Jan 2004, tgl kirim: 28 Jan 2004, Pilih
Gudang: Centre, Penjual : Annisa.
3. Isikan item barang yang dijual seperti Gambar D.17 beserta kuantitas, harga satuan dan
diskon item (10%). Kode Pajak isikan S sebagai kode pajak sederhana yang tanpa
mengisikan faktur pajak standar, serta isikan kode proyek elektronik.
4. Isikan Pembayaran 2.370.000,- nomor cek (04.01.0005) tgl cek (28 Jan 2004), pilih penerima
uang (Kas Rupiah),
5. Klik Simpan & Baru [Save & New].

Gambar D.17 Penjualan Barang dengan Pembayaran

Transaksi D.13 : Penjualan Jasa

02 Peb 2004, Perusahaan memberikan beberapa jenis jasa dari perakitan komputer, instalasi
software dan jaringan LAN kepada PT. Emas Sentosa. Hasil jasa langsung dibayar dengan giro
yang akan jatuh tempo tgl 05 Peb 2004 di Bank Mandiri.
Analisis transaksi: transaksi ini sering dilakukan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya
berorientasi pada pemberian pelayanan (jasa). Item Jasa/Servis telah dibuatkan dulu dari menu
Daftar Barang & Jasa [List Item] dengan menentukan akun Penjualan serta Potongan Item
Penjualannya.
Prosedur penyelesaian:
1. Masih ditampilan Faktur Penjualan [Sales Invoice],
2. Pilih pelanggan PT. Emas Sentosa, isi tanggal faktur (2 Peb 04)
3. Termin : C.O.D, tgl kirim : 2 Peb 04, Gudang Centre.
4. Pilih Item (Jasa) yang akan dijualkan kepada pelanggan berikut kuantitas, harga satuan,
diskon dan kode pajak serta proyeknya.
5. Pembayaran isikan : 5.940.000,- diikuti dengan mengisi nomor cek, tanggal cair cek/giro
serta Bank Penerima pembayaran.
6. Klik Simpan & Baru [Save & New]
Gambar D.17 Penjualan Barang dengan Pembayaran

Transaksi D.14 : Penjualan Barang Grouping

05 Pebruari 2004, untuk merangsang pembeli supaya membeli beberapa jenis barang sekaligus
yang berhubungan, maka perusahaan menjual beberapa paket item. Item tersebut digabungkan
dalam satu jenis item baru, dimana nanti kalau menjual item tersebut hanya memilih nama
item baru tersebut, secara otomatis isi komponen barang didalamnya akan berkurang sesuai
dengan kebutuhan akan barang tersebut.

Analisis transaksi: Item Grouping adalah gabungan dari beberapa item inventory parts yang
bisa dijual saja. Ada 2 tahapan yang dilakukan pada kasus ini yaitu : menyiapkan data item
grouping selanjutnya membuatkan faktur penjualan atas grouping.

Penyelesaian transaksi:
1. Buat item Grouping dari menu Aktifitas Barang & Jasa Grup [Activities Item
Grouping]
2. Selanjutnya isikan nomor group, nama group, akun harga jual, akun penjualan group, akun
retur penjualan dan diskon item penjualan beserta kode pajaknya.
3. Aktifkan pilihan Cetak item di Faktur, jika atas komponen barang grouping ingin
ditampilkan saat mencetak fakturnya atau tidak ingin menampilkan isi grup.
4. Selanjutnya isikan no item dengan nomor komponen barang yang di grup tersebut beserta
kuantitas yang dibutuhkan seperti Gambar D.18 berikut ini.
5. Klik Simpan & Baru [Save & New].
Gambar D.18 Penjualan Barang dengan Pembayaran

6. Buka Aktifitas Faktur Penjualan dari menu Aktifitas Penjualan [Activities Sales Invoice].
7. Pilih Pelanggan [PT Emas Sentosa], isikan tanggal faktur [05/02/04], tgl kirim : 05/02/04,
Penjual : Luthfi Aji W.
8. Dikolom Barang baris pertama ketik HT [Home Theatre], kuantitas isikan 2, proyek isikan
101 [Elektronik], Enter, secara otomatis semua komponen HT akan diuraikan satu
persatu dibawahnya. Tekan anak panah kebawah sampai pada baris 5 (kosong) ketikkan lagi
item grup kedua : PNCP 1721, Enter, kuantitas isikan 3 dan proyek : 102 [Komputer],
Enter, selanjutnya akan ditampilkan empat baris dibawahnya berupa komponen atas grup
PNCP 1721 tersebut.

Gambar D.19 Penjualan Barang Grup

9. Terdapat diskon 5% dari harga faktur.


10. Isikan nomor faktur pajak standar [0002], ketikkan keterangan.
11. klik Simpan & Baru [Save & New]

Transaksi D.15 : Penjualan Via Kartu Kredit Inclusive Tax

10 Peb 2004, Perusahaan menjual barang pada Customer Cash IDR 1 Pcs VCD-BX75V dan 1
Pcs TVJVC-25MX3. Harga Jual sudah termasuk Pajak (Faktur Pajak Sederhana), dibayar
dengan Master Card No. 5439-7280-3119-8007 sebesar 3.330.000,-

11 Peb 2004, Perusahaan mencairkan struk penjualan dengan kartu kredit ke Bank Mandiri
sebesar 3.330.000,- dan dipotong oleh bank sebesar 2% dari nilai yang dicairkan. Jadi yang
masuk ke Bank hanyalah : 3.263.400,- dipotong biaya administrasi : 66.600,-
Analisa transaksi : dalam kasus ini penjualnya adalah umum (Cash IDR) yang
pembayarannya dengan Master Card (Kartu Kredit). Asumsi Master Card adalah dibayar tunai,
dimana perusahaan masih harus melakukan satu tahap lagi yaitu menyetorkan struk kartu
kredit ke bank yang telah bekerjasama dengan perusahaan sebagai penjual. Dalam proses
penyetoran tersebut biasanya bank akan membebankan biaya pencairan dana.
Ada dua hal yang akan dilakukan perusahaan yaitu proses pembuatan faktur dengan
pembayaran kartu kredit melalui Faktur Penjualan dan yang kedua adalah proses pencairan
dana ke Bank Mandiri melalui Journal Voucher. Proses penjualan umumnya didalam harga jual
sudah termasuk Pajak sehingga tidak perlu dibuatkan faktur pajak standar, cukup faktur pajak
sederhana.

Gambar D.20 Faktur Penjualan atas Jasa Manajemen


Prosedur penyelesaian Faktur Penjualan:
1. Masih dalam tampilan Faktur Penjualan [Sales Invoice]
2. Pilih pelanggan : CASH IDR, isikan tanggal transaksi (10-02-04)
3. Aktifkan pilihan Termasuk Pajak [Inclusive Tax)
4. Pilih barang yang dijual, kuantitas (1), harga satuan, kode pajak (S : kode pajak PPN
Sederhana), Proyek : 101 (Elektronik) .
5. Isikan field Pembayaran [Payment] : 3.330.000,-
6. Cheque No : 5439-7280-3119-8007 pada tanggal 10-02-04, lalu pilih akun bank Master Card
(1102.101).
7. Klik Simpan & Tutup [Save & Close]

Prosedur penyelesaian Penyetoran Kartu Kredit ke Bank Mandiri:


1. Buka Bukti Jurnal Umum [Journal Voucher] dari menu Aktifitas Buku Besar [Activity
General Ledger]
2. Isikan No Voucher : MC.04.02001, Tanggal 11-02-04, keterangan
3. Isikan jurnal yang didebit dan dikredit seperti tampil pada Gambar D.21

Tekan Ctrl+Enter, atau tombol Ellipsis ini.

Gambar D.21 Jurnal Penyetoran kartu kredit ke Bank

Data seluruh transaksi penjualan dapat dilihat dari menu Daftar Penjualan Faktur
Penjualan [List Sales Sales Invoice]. Anda dapat menentukan dari tanggal berapa [misal
01-01-04] sampai dengan tanggal tertentu [misal 28-02-04], non aktifkan Faktur Beredar
[Outstanding], aktifkan semua tipe : Invoice dan From DO.

Klik Mouse Kanan


pada salah satu baris.

Gambar D.22 Daftar Faktur Penjualan

Retur Penjualan [Sales Return]


Membahas tentang transaksi Retur Penjualan dalam praktek dunia bisnis ada beberapa kasus
yang unik, seperti fakturnya sudah lunas dibayar tetapi barang yang dijual tersebut bisa diretur,
atau faktur nomor 100 misalnya dengan barang yang dijual adalah A tetapi bisa saja yang
diretur barang lain dengan mengurangi faktur nomor 100 tersebut atau sebaliknya barang yang
diretur A sedangkan faktur yang dikurangi adalah faktur selain nomor 100 tersebut.

Accurate memberikan pilihan dalam melakukan retur yaitu apakah hanya faktur yang belum
lunas saja yang dapat diretur barangnya, atau semua faktur yang pernah dibuat dan apakah
hanya barang yang pernah dijual pada faktur yang diretur tersebut saja yang bisa diretur atau
tidak.
Penentuan pilihan ini dari menu Persiapan Preferensi [Setup Preference], pilih bagian
Retur Penjualan/Penjualan Sales/Sales Return.

Gambar D.23 Daftar Faktur Penjualan

Berikut ini diberikan beberapa contoh transaksi retur Penjualan:

Transaksi D.16 : Retur Barang dari Faktur Penjualan

10 Jan 2004, Perusahaan menerima barang dari retur penjualan Cyber Phone Center.
Barang retur dimasukkan ke Gudang Belakang. Barang yang diretur semuanya berasal dari
barang yang pernah dijual atas nomor faktur penjualan sebelumnya (04.01.002).

Analisa transaksi : transaksi ini akan mengurangi piutang, dan mengurangi PPN Keluaran,
membatalkan diskon yang pernah diberikan dan menambah barang sebesar harga pokok
penjualannya.

Prosedur penyelesaian:

1. Buka aktifitas Retur Penjualan [Sales Return] dari menu Aktifitas Penjualan [Activity
Sales]

2. Pilih pelanggan : Cyber Phone Center, Gudang : Belakang, Nomor Faktur yang diretur :
04.01.002, Tanggal retur : 07/01/04, nomor retur : SR.04.01001 beserta keterangan atas
retur tersebut.

3. Pilih barang yang diretur melalui kolom Deskripsi Item dengan memilih daftar barang yang
pernah dibeli sebelumnya, diikuti dengan mengisikan kuantitas yang dibelinya. Harga
satuan otomatis mengikuti harga penjualannya dulu

4. Diskon isikan 5%, lalu klik Simpan & Baru [Save & New]
Gambar D.24 Retur Penjualan Barang yang pernah dijual

Transaksi D.17 : Retur Barang Selain dari Faktur yang dijual

25 Jan 2004, menerima retur dari Indah Computeknik untuk nomor faktur 04.01.0004. Barang
berupa 1 Pcs AMD D850, dan 1 Pcs C-Mouse (bukan barang yang dijual di faktur 04.01.004)
dengan harga 53.000,- Diskon faktur tidak diberlakukan lagi saat terjadi retur ini.

Analisis transaksi : dalam kasus ini sebagian barang yang diretur tidak termasuk barang yang
pernah dijual di nomor faktur yang akan dikurangkan piutangnya. Ini bisa dijalankan kalau
telah mengaktifkan pilihan Can Enter any item in Sales Return dari menu Setup
Preference.

Prosedur penyelesaian:

1. Masih ditampilan isian Retur Penjualan.

2. Pilih nama Pelanggan (Indah Computeknik), isikan tanggal dan nomor retur, lalu pilih
nomor faktur yang akan diretur.

3. Selanjutnya pilih barang yang diretur dari kolom Barang (Item), dengan cara klik titik tiga
(ellipsis), isikan kuantitas dan harga satuan (untuk C-mouse).

4. Kosongkan diskon baik dalam persen maupun angka pembulatan.

5. Selanjutnya simpan hasil retur tersebut dengan menekan tombol Simpan & Baru [Save &
New]

Gambar D.25 Retur Penjualan Barang lain dari yang pernah dijual

Jurnal yang dibuatkan oleh Accurate secara otomatis dari transaksi Retur Penjualan tersebut
dari menu:

Buka menu Daftar Buku Besar Histori Buku Besar [List General Ledger Account
History]

Klik tombol Filter, lalu hilangkah semua tipe transaksi yang dicentang kecuali tipe Retur
Penjualan [Sales Return]
Hilangkan field pilihan tanggal periode yang ditampilkan.

Hasilnya seperti contoh gambar berikut ini:

Gambar D.26 Histori Buku Besar Retur Penjualan

Penerimaan Pelanggan [Customer Receipt]


Setelah terjadi Penjualan langkah berikutnya yang akan dilakukan peusahaan adalah menerima
pembayaran atas Piutang yang ditimbulkan dari transaksi Penjualan tersebut.

Beberapa kemungkinan terjadinya Penerimaan Pelanggan seperti:

1. Penerimaan Piutang atas Faktur Penjualan

2. Penerimaan Uang Muka Penjualan dari Pesanan Penjualan

3. Penerimaan Piutang dengan memperoleh diskon Penjualan

4. Penerimaan Piutang dengan memberikan denda keterlam-batan atas pembayaran


Piutang tersebut.

5. Penerimaan Piutang untuk PPN dari Pelanggan yang meng-gunakan mata uang selain
rupiah.

6. Penerimaan Piutang Dollar dengan Kas/Bank Rupiah

7. Pengalokasian Uang Muka Penjualan ke Faktur yang masih Outstanding.

Berikut ini diberikan satu-persatu contoh transaksi Penerimaan Pelanggan [Customer


Receipt] dari berbagai kemungkinan diatas.

Transaksi D.18 : Penerimaan Pelanggan Rupiah Lunas

05 Jan 2004, Menerima pembayaran dari Emas Sentosa ats 2 faktur saldo awal lunas dengan
giro BCA yang akan cair tanggal 06 Jan 2004 sebesar 18.000.000,-

Analisa transaksi : pembayaran dilakukan dengan giro bank BCA dimana tanggal giro tidak
sama dengan tanggal pembayaran dan melunasi dua faktur yang masih outstanding tanpa ada
diskon.

Prosedur penyelesaian:
1. Buka transaksi Penerimaan Pelanggan dari menu Aktifitas Penjualan Penerimaan
Pelanggan [Activities Sales Customer Receipt] atau dari menu Jelajah Penjualan
Penerimaan Pelanggan [Explorer - Sales Customer Receipt] atau dari menu Daftar
Penjualan Penerimaan Pelanggan Baru [List Sales Customer Receipts New].

Gambar D.27 Penerimaan Pelanggan Rupiah Lunas

2. Setelah muncul form isian Penerimaan Pelanggan, pilih nama Pelanggan yang membayar
Hutangnya (Emas Sentosa), lalu isikan nomor voucher penerimaan (CR.04.01004) beserta
tanggal pembayaran dilakukan (05 Jan 2004).

3. Selanjutnya pilih akun kas/bank yang digunakan untuk membayar Piutang tersebut (BCA
Rupiah).

4. Isikan kurs : 1 (Satu) lalu ketikkan keterangan.

5. Isikan nomor giro cek BCA (01004) beserta tanggal giro tersebut akan dicairkan (06 Jan
2004)

6. Isikan jumlah cek [Cheque Amount] 18.000.000,- lalu klik pada baris pertama dan kedua
dikolom Bayar [Pay] (baris faktur tersebut akan diberikan tanda centang).

7. Klik Simpan & Baru [Save & New] untuk melanjutkan contoh pembayaran Piutang
lainnya.

Transaksi D.19 : Penerimaan Pelanggan Dollar Tidak Lunas

10 Jan 2004, Perusahaan menerima pembayaran Piutang pada dari Mitra Electric dengan kurs
saat pembayaran 1 USD = 8.650. diterima via Cek Bali dan langsung dipindahkan ke Akun Bank
Bali Perusahaan sebesar 5.000 USD untuk faktur tanggal 08 Jan lalu.
Analisis transaksi: transaksi ini merupakan penerimaan piutang valuta asing, dimana kurs
saat terjadinya Piutang berbeda dengan kurs saat pembayaran dilakukan. Selain itu juga satu
faktur tidak dibayar lunas melainkan sebagian jumlah Piutang yang dibayarnya.

Gambar D.28 Penerimaan Pelanggan Dollar tidak lunas

Prosedur Penyelesaian:

1. Masih dalam tampilan form isian Pembayaran Pelanggan.

2. Pilih Pelanggan : Mitra Elektrik, isikan kurs : 8.650.

3. Isikan nomor voucher pembayaran dan tanggal pembayaran

4. Isikan nomor cek/giro dan tanggal giro bank Bali.

5. Pilih akun kas/bank (Bali USD) dan keterangan.

6. Isikan Jumlah Cek [Cheque Amount] : 5.000,-

7. Isikan Jumlah Pembayaran [Payment Amount] pada baris terakhir tampilan daftar faktur
yang masih outstanding sebesar 5.000,-

8. Klik Simpan & Baru [Save & New].

Transaksi D.20 : Pembayaran dengan Diskon Penjualan

10 Jan 2004, perusahaan menerima pembayaran piutang dari Simamora Perkasa atas 2 saldo
awal yang masih dalam masa mendapatkan potongan tunai sebesar 9.800.000. Masing-masing
faktur yang dibayar diberikan potongan 100.000,-

Analisis transaksi : dalam kasus ini terdapat pembayaran faktur yang masih dalam masa
mendapatkan potongan termin (2/10 n/30) dari harga faktur. Untuk memberikan potongan ini
dari baris faktur yang bersangkutan klik mouse kanan lalu pilih Discount Info.

Prosedur penyelesaian:
1. Masih dalam tampilan form Penerimaan Pelanggan, pilih pelanggan Simamora Perkasa, isi
tanggal pembayaran 10/02/04.

2. Isi Cash Rupiah sebagai penerima uang, tanggal cek 10/02/04, dan keterangan atas
pembayaran. Jumlah cek isi : 9.800.000,-

3. Pada baris faktur ke dua (03.12.100678) klik pada baris tersebut dikolom Bayar [Pay] akan
diberikan tanda centang, lalu klik mouse kanan, klik Discount Info/Write of.

4. Informasi Diskon : isikan Jumlah Diskon 100.000,- dan Akun Diskon : Sales Term
Discount, klik OK.

5. Untuk baris ke tiga (terakhir) ulangi seperti langkah ke 3 dan 4.

6. Dibagian Jumlah Pembayaran [Payment Amount] ditampilkan dua baris masing-masing


4.900.000

7. Klik Simpan & Baru [Save & New].

Klik mouse kanan

Gambar D.29 Penerimaan Pelanggan dengan Diskon

Transaksi D.21 : Penerimaan Pelanggan Ditambah Denda

20 Jan 2004, Perusahaan menerima pembayaran piutang dari Multi Phone Jaya atas saldo
Piutang awal tahun. Karena Piutang tersebut sudah terjadi cukup lama, maka oleh perusahaan
membebankan denda keterlambatan pembayaran tersebut sebesar 200.000,- Piutang dibayar
dengan tunai Kas Rupiah.
Analisa transaksi: transaksi ini kebalikan dari perolehan diskon yang disebabkan oleh
membayar lebih awal dari masa jatuh tempo, melainkan pelanggan dibebankan denda/bunga
karena membayar telat waktu. Cara pengisian denda tersebut sama dengan pengisian diskon,
perbedaannya jika diskon diisikan dengan angka plus tetapi untuk denda diisikan dengan angka
minus dan memilih akun denda sebagai alokasi atas bunga/denda tersebut.

Prosedur penyelesaian:

1. Masih dalam tampilan form isian Penerimaan Pelanggan.

2. Pilih Pelanggan (Multi Phone Jaya), isikan tanggal pembayaran, Cash Rupiah sebagai
penerima uang, tanggal cek, nomor cek dan keterangan atas penerimaan tersebut.

3. Jumlah Cek [Cheque Amount] : 10.200.000,-

4. Centang baris pertama faktur tanggal 31 Des 2003 pada baris Bayar [Pay], selanjutnya klik
mouse kanan, lalu klik Discount Info.

5. Muncul form isian Infomasi Diskon, isikan jumlah diskon dengan angka minus 200.000,-
lalu pilih akun Charge & Late Fiscal (sanksi & denda), klik OK, dan klik Simpan & Baru

Klik mouse kanan, Klik Diskon.

Denda isikan dengan angka minus

[Save & New].


Gambar D.30 Pembayaran Pelanggan Ditambah Denda

Transaksi D.22 : Pembayaran Piutang PPN (Fiskal)

11 Jan 2004, Perusahaan menerima pembayaran PPN atas transaksi Penjualan dari Mitra
Elektrik (invoice: tgl 08 Jan 2004) dengan Cash Rupiah sebesar 5.939.156,125

Analisis transaksi: transaksi ini hanya terjadi untuk pembayaran Rupiah atas PPN terhadap
transaksi Penjualan selain dengan mata uang rupiah.
Prosedur penyelesaian:

1. Masih dalam form isian Penerimaan Pelanggan.

2. Pilih Pelanggan: Mitra Electric, muncul isian kurs, klik OK saja.

3. Isikan nomor dan tanggal form, lalu pilih Cash Rupiah sebagai penerima uang dan
keterangan atas penerimaan tersebut.

4. Centang (klik) field pilihan Pembayaran Pjk [Fiscal Payment]

5. Isikan Jumlah Cek [Cheque Amount] 5.939.156,125

6. Centang (klik) pada baris faktur tanggal 08 Jan 2004.

7. Klik Simpan & Baru [Save & New].

Gambar D.31 Penerimaan PPN atas Pelanggan Valas

Transaksi D.23 : Penerimaan Piutang Dollar dengan Rupiah

23 Jan 2004, Menerima tunai pembayaran dari Mitra Electric atas faktur tenggal 08 Jan lalu
sebesar 1.787.6072 USD, kurs yang diakui untuk 1 USD = 8.800. Jadi dirupiahkan menjadi Rp.
15.730.943,36

Analisis transaksi: tidak semua Piutang dollar dibayar dengan uang dollar pula, suatu saat
Piutang dollar dibayar dengan kas rupiah atau sebaliknya Piutang rupiah dibayar dengan dollar.
Accurate membedakan akun Piutang dollar dengan kas/bank rupiah. Selisih kurs yang
ditimbulkan akan dicatat sebagai akun Realisasi Selisih kurs sesuai dengan mata uang
Pelanggan.

Prosedur penyelesaian:

1. Masih dalam form isian Penerimaan Pelanggan.

2. Pilih Pelanggan: Mitra Electric, muncul isian kurs, isi 8.800, OK.
3. Isikan nomor voucher dan tanggal voucher, lalu pilih Cash Rupiah sebagai alat
pembayarannya dan isi keterangan.

4. Jumlah cek : 15.730.943,36 (nilai rupiah yang diterima)

5. Centang (klik) pada baris faktur terakhir tanggal 08 Jan 2004.

6. Jumlah Pembayaran : 1.787.6072

7. Klik Simpan & Baru [Save & New].

Gambar D.34 Pembayaran Piutang Dollar dengan Rupiah

Transaksi D.24 : Setlement Uang Muka ke Faktur Penjualan

30 Jan 2004, menerima angsuran pembayaran dari Cyber Phone Centre atas penjualan 05
Jan lalu sebesar 15.000.000,- via transfer ke Bank Mandiri. Piutang yang dibayar 40.000.000,-
dikarenakan dialokasikan dengan uang muka yang pernah dibayar sebelumnya sebesar
25.000.000,- Uang muka ini di Settlement ke faktur.

Analisa transaksi: terdapat pengalokasikan penerimaan uang muka Penjualan saat pesanan
dilakukan dengan faktur yang telah ditagihkan kepada Pelanggan. Sisa faktur setelah
dialokasikan uang muka baru dibayar dengan kas/bank tersendiri. Transaksi ini berakibat
berkurangnya akun Uang Muka Penjualan sebesar uang muka yang dialokasi (settlement),
berkurangnya Piutang sebesar total faktur (settlement uang muka+pembayaran) dan
bertambahnya kas/bank sebesar sisa pembayaran yang harus dilakukan.

Prosedur penyelesaian:

1. Masih ditampilan form isian Penerimaan Pelanggan.

2. Pilih Pelanggan : Cyber Phone Center

3. Isikan tanggal pembayaran (30 Jan 2004), Bank Mandiri (penerima transfer dana), tanggal
cek dan nomor cek (30-01-04)

4. Ketik keterangan pembayaran, jumlah cek: 15.000.000,-


5. Centang (aktifkan) field Psnan.Penj. [Show SOs], muncul table pesanan dibagian bawah
daftar faktur yang outstanding.

6. Klik mouse kanan pada baris SO yang ada uang mukanya (Owing-nya minus 25.000.000),
lalu klik Settlement.

7. Centang (klik) baris pembayaran uang muka pesanan yang pernah dilakukan (berjumlah
25.000.000) lalu klik OK.

8. klik baris faktur tgl 05


Jan (diatas table SO), isi
Jumlah Pembayaran
[Payment Amount]
40.000.000,-

9. Klik Simpan & Baru


[Save & New].
Gambar D.35 Settlement
Uang Muka ke Faktur
Klik mouse kanan
Settlement Semua transaksi
Penerimaan Pelanggan
ini dapat dilihat dari menu
Daftar Penjualan
Penerimaan Pelanggan
[List Sales
Customer Receipts].
Didalam daftar tersebut dapat dilakukan perubahan, penghapusan dan pencarian beberapa
pembayaran dengan cepat.

Akibat dari transaksi pembayaran Piutang tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan dapat
dilihat dari mutasi debit/kredit suatu akun yang diakibatkan dari transaksi Penerimaan
Pelanggan tersebut. Untuk melihat mutasi tersebut dapat dibuka dari :

Menu Daftar Buku Besar Histori Buku Besar [List General Ledger Account
History].

Filter dan pilih tipe Penerimaan Pelanggan [Customer Receipt].

Tetapkan tanggal transaksi yang diinginkan (01 Jan 31 Jan 04)

Akan tampil jurnal dari transaksi penerimaan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai